Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI

PT BEON INTERMEDIA CABANG MALANG

Nurul Khurotin
Tri Wulida Afrianty
Fakultas Ilmu Adminiatrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: nurulkhurotin@gmail.com

ABSTRACT

The aims of this study are explaining the needs analysis, methods, benefits, supporting factors, inhibiting
factors, and evaluating methods of training and development activities of human resource in PT Beon
Intermedia. A qualitative approach was used for this research. Data collection methods include observation,
semi-structured interviews, and documentation. The research results showed that training and development
of human resource at PT Beon Intermedia was implemented based on individual and organization needs. The
methods used are classroom and on the job training methods. Both the Employees and company gain the
benefits. Training and development aims to improve competency so that the employee can perform better. The
training and development activities are fully supported by PT Beon Intermedia. However lack of motivation
from some employees to participate in the training and development was also found. Evaluation of activities
is not formally implemented, it was done by sharing session between employees and team leaders.

Keywords: human resource, training, development, PT Beon Intermedia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan analisis kebutuhan, metode, manfaat, faktor pendukung, faktor
penghambat dan metode evaluasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di PT Beon Intermedia.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain
observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di PT Beon Intermedia dilakukan berdasarkan analisis
kebutuhan pekerjaan dan individu karyawan. Metode yang digunakan adalah metode didalam kelas dan
metode pelatihan pada pekerjaan. Manfaat kegiatan pelatihan dan pengembangan dapat dirasakan oleh
karyawan maupun perusahaan. Kegiatan pelatihan dan pengembangan didukung penuh oleh PT Beon
Intermedia. Pelatihan dan pengembangan bertujuan meningkatkan kompetensi sehingga karyawan dapat
bekerja dengan baik. Faktor penghambat yang muncul adalah kurangnya perhatian manajemen puncak dan
kurangnya motivasi karyawan untuk mengikuti pelatihan. Evaluasi kegiatan tidak dilakukan secara formal
melainkan hanya dengan sharing session antara karyawan dan para team leader.

Kata kunci: sumber daya manusia, pelatihan, pengembangan, PT Beon Intermedia

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 195


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN Beon intermedia terlihat memiliki motivasi dan
Sumber daya manusia tidak lepas dengan komitmen yang kuat untuk mengembangkan
kegiatan pelatihan dan pengembangan. Pada kemampuan dan pengetahuan mereka. Terbukti
sebuah lembaga, perusahaan ataupun organisasi, dengan terciptanya produk Revoluzio yang telah
pelatihan dan pengembangan sangat diperlukan masuk pasar internasional, selain itu PT Beon
oleh karyawan agar mereka dapat meningkatkan Intermedia memiliki kantor baru yang berada di
kemampuan, keterampilan dan pengetahuan. Singapura. (PT Beon Intermedia, 2017)
Pelatihan dan pengembangan sangat perlu Menyikapi situasi tersebut, perusahaan
dilakukan melihat perkembangan zaman saat ini nantinya akan menemui banyak hal dalam
sangat pesat yang mana pendidikan formal yang merumuskan perencanaan serta pelaksaan
telah dicapai tidak cukup untuk memenuhi tuntutan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya,
pekerjaan dan jabatan dalam perusahaan. Berdasarkan dari uraian pada paragraf sebelumnya
Mathis dan Jackson (2010:250) peneliti melakukan penelitian dengan judul
mengemukakan bahwa “pelatihan merupakan “Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber
proses seorang karyawan agar memperoleh dan Daya Manusia di PT Beon Intermedia Cabang
meningkatkan kemampuan baru untuk melakukan Malang”
suatu pekerjaan”. Pelatihan mampu memberikan
dan menambah pengetahuan dan keterampilan 2. KAJIAN PUSTAKA
yang spesifik pada karyawan dapat digunakan 2.1. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
dalam pekerjaan mereka saat itu juga. Pekerjaan Menurut Mathis dan Jackson (2010:250)
yang diberikan biasanya sudah ditentukan sesuai pelatihan merupakan proses dimana seorang
kebutuhan organisasi, artinya pelatihan hanya karyawan memperoleh kemampuan untuk
dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. melakukan suatu pekerjaan. Pelatihan akan
Menurut Sunyoto (2012: 145) memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
“pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih spesifik dan sesuai pada karyawan yang nantinya
luas dalam upaya untuk memperbaiki dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap pekerjaan mereka disaat itu juga. Sikula dalam
dan sifat-sifat kepribadian”. Pengembangan Mangkunegara (2013:44) menyatakan bahwa
dilakukan untuk berfokus pada kebutuhan kegiatan pelatihan merupakan suatu proses
organisasi yang bersifat umum dalam jangka pendidikan dalam jangka waktu yang pendek
panjang. Kegiatan pengembangan dilakukan agar dengan mempergunakan prosedur sistematis dan
individu siap dan mampu untuk memikul tanggung terorganisir dimana karyawan non-manajerial
jawab dan pekerjaan yang berbeda atau lebih tinggi mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis
di dalam organisasi dalam tujuan terbatas.
Pelatihan dan pengembangan merupakan Mathis dan Jackson (2010:303)
bentuk usaha yang dilakukan oleh organisasi untuk menyatakan bahwa pengembangan merupakan
peningkatan kemampuan para karyawannya. upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan
Pelatihan dan pengembangan menjadi kewajiban dalam menangani berbagai tugas dan untuk
bagi setiap perusahaan, karena perusahaan atau menumbuhkan kemampuan karyawan diluar
organisasi tidak bisa menempatkan karyawan kebutuhan pekerjaannya saat ini. Menurut Sunyoto
hanya dengan informasi yang didapatkan saat (2012: 145) kegiatan pengembangan memiliki
melakukan rekruitmen. Alasan lain yang sangat ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya untuk
penting dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,
pengembangan supaya tujuan yang ingin dicapai kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.
oleh perusahaan atau organisasi mendapat hasil Kegiatan pengembangan lebih difokuskan untuk
maksimal. memenuhi kebutuhan umum jangka panjang dalam
PT Beon Intermedia merupakan salah satu sebuah organisasi.
perusahaan swasta yang akan mewujudkan “Blue
Ocean Strategy”, selain itu PT Beon Intermedia 2.2. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
telah menyediakan layanan hosting dan domain Marwansyah (2012:156) mengemukakan
untuk kepentingan pengguna internet, perusahaan bahwa kegiatan pelatihan memiliki tujuan untuk
ini telah berdiri 9 tahun dengan kurang lebih 7000 meningkatkan dan mengasah kemampuan individu
customer. Sebagai perusahaan swasta dengan dalam mengerjakan setiap tugas atau pekerjaan
karyawan yang terbatas, perusahaan ini telah tertentu secara memuaskan. Menurut Sunarto dan
berkembang dengan baik. Para karyawan pada PT. Sahedhy (2003) dalam Sunyoto (2012:139)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 196
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber 1) Dukungan dari manajemen puncak;
daya manusia memiliki tujuan: 1) memperbaiki 2) Komitmen para speialis dan generalis;
kinerja para karyawan; 2) memperbarui keahlian 3) Kemajuan teknologi yang digunakan;
para karyawan; 3) mengisi celah antara kinerja 4) Kompleksitas pada struktur organisasi;
karyawan yang diprediksikan dengan kinerja 5) Gaya Belajar setiap individu;
aktualnya; 4) menangani permasalahan
operasional; 5) promosi karyawan; 6) pemahaman 2.5. Training Need Analysis
karyawan terhadap organisasi; 7) memenuhi Menurut Mathis dan Jackson (2010:260)
kebutuhan perkembangan pribadi. Training Need Analysis merupakan fase diagnosa
Pelatihan dan pengembangan memiliki dari sebuah rencana pelatihan dan pengembangan.
tujuan utama untuk meningkatkan kinerja maupun Penilaian ini mempertimbangkan masalah kinerja
produktivitas setiap karyawan pada setiap tingkat karyawan dan organisasi yang sedang dihadapi saat
divisi dalam organisasi. Secara umum tujuan dari ini dan tantangan di masa mendatang.
kegiatan pelatihan dan pengembangan adalah Menganalisis TNA terdapat tiga sumber penting
untuk menyediakan sumber daya manusia yang yang menjadi pertimbangan: 1) menganalisis
siap dan mampu untuk ditugaskan baik dari sisi Kebutuhan Organisasi; 2) menganalisis pekerjaan
kompetensi, mananjerial, maupun berperilaku yang akan dilakukan; 3) menganalisis kebutuhan
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi setiap individu karyawan.
yang positif bagi kebutuhan organisasi ataupun
perusahaan secara terus menerus sesuai dengan 2.6. Jenis-jenis Pelatihan dan Pengembangan
perkembangan persaingan dan jabatan. Menurut Hasibuan (2009:72) terdapat dua
jenis pelatihan dan pengembangan, antara lain:
2.3 Manfaat Kegiatan Pelatihan dan 1) Pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan
Pengembangan atau dilakukan secara resmi oleh organisasi atau
Menurut Sunarto dan Sahedhy (2003) perusahaan untuk para karyawan.
dalam Sunyoto (2012:141) menyatakan bahwa 2) Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan
pelaksanaan pelatihan bermanfaat untuk secara informal atau tidak resmi, misalnya kegiatan
meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan
organisasi, menghemat waktu untuk belajar yang dan pengetahuan yang dilakukan atas keinginan
diperlukan karyawan agar mencapai standar serta usaha sendiri.
kinerja yang bisa diterima, menciptakan sikap
loyalitas dan kerja sama tim yang lebih 2.7. Peserta Pelatihan dan Pengembangan
menguntungkan, mampu memenuhi kebutuhan Hasibuan (2009:73) menyatakan bahwa
perencanaan sumber daya manusia, mampu peserta yang dapat mengikuti pelatihan dan
mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja, pengembangan dari suatu organisasi maupun
membantu karyawan dalam peningkatan dan perusahaan adalah;
membantu pengembangan pribadi mereka. 1) Karyawan yang baru saja masuk atau bergabung
Menurut Siagian dalam Sunyoto dalam perusahaan. Kegiatan pelatihan dan
(2012:146) manfaat dari pelaksanaan kegiatan pengembangan diperlukan oleh para karyawan
pengembangan antara lain: Meningkatkan baru agar mereka dapat memahami, terampil dan
produktivitas kerja organisasi, memujudkan ahli dalam melakukan tugas dan pekerjaannya.
hubungan yang serasi antara dan bawahan, proses 2) Karyawan lama yang telah bekerja dalam kurun
pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat, waktu lama, mereka membutuhkan pengembangan
meningkatkan semangat kerja dan komitmen karena tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan
seluruh karyawan, mampu memperlancar perusahaan, pembaruan metode kerja, pergantian
komunikasi dan membuatnya lebih efektif, teknologi serta persiapan untuk promosi.
menyelesaikan konfik secara fungsional;
2.8. Metode-metode Pelatihan dan
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan
Pelatihan dan Pengembangan Sikula dalam Hasibuan (2009:77) metode-
Menurut Marwansyah (2012:158) metode yang dapat digunakan untuk kegiatan
mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang pelatihan antara lain:
data mempengaruhi keberlangsungan kegiatan a) On The Job Training merupakan metode yang
pelatihan dan pengembangan sumber daya menempatkan karyawan atau peserta pelatihan
manusia, antara lain:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 197
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, Pelatih atau instruktus yang cakap dan tepat
dengn bimbingan dan pengawasan supervisor. dalam mentransfer ilmu pengetahuan selama
b) Vestibule merupakan metode pelatihan yang pelatihan sangat terbatas dann sulit didapat,
dilakukan diluar lingkungan kerja. Pendidikan sehingga sasaran yang sudah ditetapkan
dan pelatihan yang diberikan tidak jauh berbeda seringkali tidak tercapai.
dengan pekerjaan yang nantinya akan dilakukan c) Fasilitas pelatihan
oleh karywab tersebut. Fasilitas dan sarana prasarana akan
c) Demonstration and Example merupakan metode menghambat proses pelaksanaan kegiatan
pelatihan yang diberikan dengan cara peragaan pelatihan dan pengembangan jika kurang
dan penjelasan bagaimana cara-cara yang akan memadai
dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan d) Kurikulum
tersebut. Kurikulum yang kurang serasi atau
d) Simulation merupaka metode kgiatan pelatihan menyimpang dari kebutuhan dan tidak
yang menunjukkan kondisi belajar yang terlihat sistematis bisa menghambat sasaran yang
sama dengan kondisi pekerjaan. Metode ini diinginkan oleh peserta pelatihan dan
akan digunakan untuk belajar secara teknikal. pengembangan
Karyawan akan meniru konsep sebenarnya dari e) Dana pelatihan pengembangan
suatu pekerjaan yang akan mereka lakukan. Dana yang kurang mencukupi akan
e) Apprenticeship adalah metode pelatihan untuk menghambat pelaksanaan pelatihan dan
mengembangkan berbagai macam keahlian agar pengembangan. Hal itu akan menimbulkan
karyawan dapat mempelajari segala aspek keterpaksaan dalam penyediaan pelatih maupun
pekerjaan yang mereka butuhkan atau bisa sarana prasarana.
disebut dengan magang. Pembelajaran ini juga
melibatkan pekerja yang lebih berpengalaman. 2.11. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan
f) Classroom methods adalah metode pelatihan Menurut Yusuf dan Sarwono dalam
yang dilaksanakan didalam ruang, antara lain: Nurbiyati (2011) menyatakan bahwa terdapat
lecture, konferensi, intruksi yang terprogram, beberapa model evauasi. Salah satu dari model
studi kasus, role playing, diskusi dan seminar. model evaluasi yaitu model CIPP (Context, input,
Process, Product/Output) yang dijelaskan oleh
2.9. Tahapan Manajemen Pengembangan Stufflebeam & Shinkfield (1985), merupakan
Menurut Sondang dalam Sunyoto (2012: sebuah model evaluasi yang berorientasi pada
148) penyelenggaraan program pengembangan pengambilan keputusan untuk membantu
bagi tenaga kerja suatu organisasi diperlukan tahp- administrator atau ketua dalam pengambilan
tahap pengembangan, yaitu: keputusan. evaluasi dengan model CIPP terdapat 4
1) Penentuan kebutuhan; komponen sebagai berikut:
2) Penentuan sasaran; 1. Evaluasi Konteks
3) Penetapan isi program; Evaluasi ini dilakukan untuk menggambarkan
4) Identifikasi prinsip-prinsip bejalar; dan merinci lingkungan, kebutuhan dan tujuan
5) Pelaksanaan program; organisasi maupun individu yang belum
6) Penilaian pelaksanaan program; terpenuhi. Evaluasi konteks memberikan
informasi kepada pengambil keputusan dalam
2.10. Kendala-kendala Pelatihan dan perencanaan suatu program yang akan datang.
Pengembangan 2. Evaluasi Input
Kendala-kendala yang muncul pada Evaluasi ini berguna untuk membantu mengatur
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan antara keputusan, menentukan sumber-sumber yang
lain: dibutuhkan, menentukan alternative, rencana
a) Peserta dan strategi untuk mencapai tujuan yang belum
Latar belakang peserta yang berbeda nantinya tercapai serta menetukan prosedur kerja untuk
akan menyulitkan dan menghambat kelancaran mencapai tujuan.
pelaksanaan pelatihan karena daya tangkap, 3. Evaluasi Proses
persepsi dan daya nalar mereka terhadap Pada dasarnya evaluasi proses untuk
pelajaran yang diberikan akan berbeda. mengetahui sampai sejauh mana rencana telah
diterapkan dan komponen apa yang perlu
b) Pelatih atau instruktur diperbaiki. Medeteksi rancangan prosedur atau
rancangan implementasi selama tahap
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 198
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
implementasi, menyediakan informasi untuk Jackson (2010:261) untuk melakukan analisis
keputusan program sebagai record atau arsip kebutuhan diperlukan analisis terhadap organisasi,
prosedur yang telah dilaksanakan. pekerjaan dan individual. Sedangkan PT Beon
4. Evaluasi Output Intermedia hanya menganalisis melalui kebutuhan
Evaluasi ini merupakan penilaian yang pekerjaan dan individu karyawan.
dilakukan untuk melihat ketercapaian atau 4.1.2 Peserta Pelatihan dan Pengembangan
keberhasilan suatu program dalam mencapai Berdasarkan hasil wawancara peneliti
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada dengan narasumber, ditemukan bahwa PT Beon
tahap ini seorang evaluator dapat menentukan Intermedia memilih dan menunjuk karyawan
dan memberikan rekomendasi kepada evaluan sebagai peserta pelatihan dan pengembangan telah
apakah program yang pernah dilakukan dapat sesuai dengan teori yang sampaikan oleh Hasibuan
dilanjutkan, dikembangkan atau bahkan (2009:73) yakni peserta yang diperbolehkan
dihentikan. mengikuti pelatihan dan pengembangan dari
sebuah organisasi atau perusahaan adalah
3. METODE PENELITIAN karyawan baru dan lama, baik karyawan
Jenis penelitian ini merupakan penelitian operasional maupun manajerial. Hal tersebut
diskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode ini disampaikan oleh Chief Human Resource and
dipilih peneliti untuk menggambarkan keseluruhan Finance Department bahwa peserta pelatihan dan
dari kegiatan pelatihan dan pengembangan yang pengembangan di PT Beon Intermedia tidak
telah dilakukan oleh PT Beon Intermedia. Lokasi melihat pada karyawan baru atau lama, melainkan
penelitian ini dilakukan di kantor PT Beon mereka yang mebutuhkan dan menurut atasan dari
Intermedia cabang Malang yang terletak di Jalan mereka memang pantas untuk mendapat
M. T. Haryono, Komplek Ruko Istana Dinoyo I pengalaman lebih agar menunjang pekerjaan yang
Block C No. 3-4 Dinoyo Malang. Jenis dan sumber sedang mereka kerjakan.
data yang digunakan oleh peneliti merupakan data
primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan 4.2. Metode Pelatihan dan Pengembangan
data dilakukan dengan observasi, wawancara dan Metode-metode untuk kegiatan pelatihan
dokumentasi. Instrument penelitian dilakukan dan pengembangan yang akan digunakan harus
sesuai dengan pedoman wawancara, pedoman sudah ditetapkan dalam program perusahaan
dokumentasi dan peneliti. Metode analisis data (Hasibuan, 2009:76), sesuai dengan teori tersebut
yang digunakan peneliti adalah model yang PT Beon Intermedia telah menetapkan beberapa
dikemukakan oleh Miles and Huberman dalam metode yang digunakan untuk kegiatan pelatihan
metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D dan pengembangan karyawannya, diantaranya
(Sugiyono, 2015:246) yaitu reduksi data, display seminar, workshop, dan on the job training.
data atau penyajian data dan verifikasi data atau Program-program pelatihan dan pengembangan
kesimpulan. Pada penelitian ini peneliti melakukan tersebut telah dipilih dan ditetapkan oleh pihak
validasi data menggunakan triangulasi sumber dan manajerial.
teori. Triangulasi sumber dilakukan dengan PT Beon Intermedia memilih metode
menggali informasi dari para informan, dokumen pelatihan didalam ruang atau classroom methods
dan gambar. Triangulasi teori dilakukan untuk yang dilaksanakan oleh pihak eksternal
membandingkan antara teori dengan hasil perusahaan. Metode yang dilaksanakan didalam
wawancara dan data lainnya yang telah didapat ruangan berbentuk seminar dan workshop.
oleh peneliti. Sedangkan untuk pengembangan PT Beon
Intermedia memilih metode on the job training
4. HASIL DAN PEMBAHASAN atau yang biasa disebut dengan penempatan
4.1. Analisis Kebutuhan Pelatihan dan karyawan dalam kondisi pekeraan yang sebenarnya
Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan bantuan dan para mentor. Beberapa metode
4.1.1 Analisis Kebutuhan Pelatihan dan tersebut sesuai dengan metode-metode yang
Pengembangan diungkapkan oleh Sikula dalam Hasibuan
Berdasarkan hasil wawancara yang (2009:77) classroom method dapat dilakukan
dilakukan peneliti dan teori yang disampaikan oleh dalam beberapa bentuk, antara lain lecture
Mathis dan Jackson (2010:261), terdapat suatu (ceramah atau kuliah), conference (pertemuan),
yang tidak imbang pada analisis kebutuhan untuk programmed instruction, studi kasus, role playing,
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan yang metode diskusi dan seminar.
ada di PT Beon Intermedia. Menurut Mathis dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 199
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hasil dari wanwancara yang dirangkum bahwa penentuan pemateri serta kesesuaian materi
oleh peneliti, para peserta menyatakan bahwa untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan di PT
metode yang digunakan sudah tepat dan efektif, Beon Intermedia sudah memenuhi kriteria yang
mereka merasa bahwa metode tersebut cukup disampaikan oleh Mangkunegara (2013:62).
membantu pekerjaan mereka. Selain itu mereka 4.3.3. Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan
mendapatkan gambaran diluar materi atau Fasilitas yang diberikan dengan baik maka
pengalaman yang dapat dikembangkan lebih lanjut. akan menciptakan suasana yang nyaman bagi
Para peserta juga merasa bahwa metode on the job peserta pelatihan. Hasil wawancara peneliti dengan
training sangat nyaman untuk sebuah para peserta pelatihan dan pengembangan
pengembangan diri. Pendampingan oleh mentor menunjukkan bahwa fasilitas yang yang diberikan
selama pengembangan memudahkan proses belajar PT Beon Intermedia kepada para peserta sudah
dan kerja karyawan. baik. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain surat
izin untuk meninggalkan pekerjaan dikantor, uang
4.3. Faktor Pendukung Pelatihan dan saku, akomodasi transportasi dan penginapan,
Pegembangan mentor dalam kegiatan pengembangan.
4.3.1. Dukungan Perusahaan
Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti, 4.4. Faktor Penghambat Pelatihan dan
PT Beon Intermedia memberikan dukungan penuh Pengembangan
untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan. Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti
Dukungan tersebut berupa aktifnya para manajer dengan CHRFD, hambatan yang datang berasal
dalam mengawasi para karyawan yang akan dari perusahaan dan peserta. Hambatan yang
menjadi peserta pelatihan dan pengembangan, serta berasal dari perusahan berupa kurangnya perhatian
aktif dalam memberikan informasi-informasi manajemen puncak terhadap peserta setelah
mengenai pelatihan dan pengembangan langsung pelatihan dan pengembangan dilaksanakan,
pada calon peserta. Karyawan PT Beon Intermedia sehingga tidak ada record hasil yang jelas, apakah
juga diberi kesempatan untuk mengusulkan bahwa pelatihan yang telah dilakukan sudah efektif atau
mereka membutuhkan pelatihan. PT Beon belum. Hal itu akhirnya membuat para peserta
Intermedia juga akan menunjuk beberapa mentor kehilangan motivasi untuk mengikuti kegiatan
untuk mendampingi para karyawan yang mengikuti pelatihan selanjutnya.
pengembangan. Beberapa hal tersebut dapat Peneliti juga melakukan wawancara dengan
disimpulkan bahwa dukungan perusahaan yang peserta yang pernah mengikuti pelatihan dan
diberikan oleh PT Beon Intermedia kepada para pengembangan. Hasil wawancara menunjukkan
peserta yang mengikuti kegiatan pelathan dan bahwa hambatan yang besar berasal dari diri
pengembangan telah sesuai dengan teori yang mereka karena motivasi yang kurang maksimal,
dikemukakan oleh Marwansyah (2012:158). secara tidak langsung kurangnya motivasi pada
4.3.2. Pemateri dan Kesesuaian Materi peserta tidak lain adalah dampak dari kurangnya
Berdasarkan wawancara yang dilakukan perhatian para manajemen puncak seperti yang
peneliti PT Beon Intermedia memilih pemateri dan dikatakan oleh CHRFD.
mengikut sertakan peserta pelatihan diluar Berdasarkan penjabaran dapat disimpulkan
perusahaan karena PT Beon Intermedia ingin agar bahwa faktor penghambat berasal dari perusahaan
para peserta bisa mendapatkan materi langsung yang kurang concern terhadap apa yang telah
dari orang-orang yang ahli dibidangnya. Pemilihan dialami peserta setelah mengikuti kegiatan dan
pemateri dan materi disesuaikan dengan kebutuhan kurangnya motivasi para peserta untuk ikut serta
pekerjaan maupun karyawan saat itu. dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan
Wawancara juga dilakukan dengan peserta dengan maksimal. Hambatan yang berasal dari
yang telah mengikuti kegiatan pelatihan dan atasan dan karyawan di PT Beon Intermedia ini
pengembangan. Hasilnya mereka merasa tidak berkaitan satu sama lain. Hambatan yang muncul
pernah mengalami kesulitan dalam menerima berawal dari penentuan kebutuhan yang kurang
materi, jadi dalam hal ini mereka mengatakan tepat. Hal itu membuat peserta yang merasa bahwa
bahwa pemateri dan materi yang disampaikan mereka sebenarnya tidak membutuhkan materi
sudah tepat. Misalnya PT Beon Intermedia tersebut atau mereka sudah pernah
merupakan perusahaan yang berbasis online maka mendapatkannya sehingga motivasi mereka untuk
para peserta paling tidak harus ikut serta dalam mengikuti jadi berkurang.
kegiatan seminar yang berhubungan dengan hal itu.
Berdasarkan beberapa hal diatas dapat disimpulkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 200
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.5 Proses Evaluasi dan Manfaat kegiatan Dukungan yang diberikan oleh PT Beon
Pelatihan dan Pengembangan Intermedia selama kegiatan pelatihan dan
Hasil wawancara yang dilakukan oleh pengembangan berupa pengawasan dan
peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan perhatian yang aktif dari para manajerial,
pelatihan dan pengembangan sudah berjalan memberikan kesempatan kepada karyawan
dengan baik meski evaluasi yang dilaksanakan untuk mengusulkan kebutuhan pelatihan, dan
hanya deengan sharing session. Hal tersebut dapat memberikan informasi-informasi terkait
dibuktikan dari manfaat yang dirasakan oleh pelaksanaan pelatihan dan pengembangan.
organisasi dan para karyawan. Manfaat yang b) Pemateri dan Kesesuaian Materi
dirasakan organisasi memang tidak terlihat dengan PT Beon Intermedia memilih untuk
kasat mata, apalagi PT Beon Intermedia belum mengikutsertakan para peserta pelatihan di
memiliki catatan target pencapaian perusahaan. seminar atau workshop yang dilaksanakan
Namun, PT Beon Intermedia dapat merasakan diluar perusahaan agar para peserta bisa
kinerja setiap divisi menjadi lebih baik dan sesuai mendapatkan materi langsung dari orang-
dengan tanggungjawab masing-masing. Manfaat orang yang ahli dibidangnya. Pemilihan
yang dirasakan oleh para peserta atau karyawan pemateri dan materi disesuaikan dengan
sendiri diantaranya pengetahuan mengenai tugas kebutuhan organisasi maupun karyawan saat
serta tangungjawab terhadap jabatan meningkat, itu. Para peserta pelatihan juga merasa bahwa
wawasan baru terhadap koneksi diluar perusahaan, pemateri menyampaikan materi dengan baik
keterampilan dan kemampuan terhadap kinerja dan mudah diterima tanpa ada kesulitan
sehari-hari juga meningkat, serta bertambahnya apapun.
kepercayaan diri secara pribadi. c) Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan
fasilitas yang yang diberikan PT Beon
5. KESIMPULAN DAN SARAN Intermedia kepada para peserta berupa surat
5.1. Kesimpulan izin untuk meninggalkan pekerjaan dikantor,
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan dan uang saku, akomodasi transportasi dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia di PT penginapan, mentor dalam kegiatan
Beon Intermedia pengembangan
a) Analisis Kebutuhan Pelatihan dan 4. Faktor Penghambat Pelatihan dan
Pengembangan di PT Beon Intermedia Pengembangan
menggunakan metode analisis pekerjaan dan Hambatan yang muncul selama pelatihan dan
analisis Individual yang dilakukan oleh pengembangan disebabkan oleh perusahaan
manajemen puncak terhadap semua maupun peserta. Hambatan yang disebabkan
karyawan perusahaan. oleh perusahaan adalah kurangnya perhatian
b) Peserta kegiatan pelatihan dan manajemen puncak terhadap peserta setelah
pengembangan merupakan karyawan lama pelatihan dan pengembangan dilaksanakan,
maupun karyawan baru yang membutuhkan. sehingga tidak ada record hasil yang jelas,
2. Metode Pelatihan dan Pengembangan apakah pelatihan yang telah dilakukan sudah
Metode yang digunakan PT Beon Intermedia efektif atau belum. Sedangkan hambatan yang
dalam pelaksanaan pelatihan adalah seminar disebabkan oleh peserta adalah kurangnya
dan workshop dari pihak eksternal perusahaan. motivasi dalam mengikuti pelatihan dan
Sedangkan metode yang digunakan oleh PT pengembangan.
Beon Intermedia dalam pelaksanaan kegiatan 5. Proses Evaluasi dan Manfaat kegiatan
pengembangan sumber daya mausia adalah on Pelatihan dan Pengembangan
the job training. Misalnya pada projek untuk Proses evaluasi yang dilakukan PT beon
meningkatkan kualitas dan perfoma domain dan Intermedia hanya melalui sharing session yang
website yang mereka jual kepada konsumen. dilakukan setelah kegiatan pelatihan dan
pengembangan, tanpa ada evaluasi formal. PT
3. Faktor Pendukung Pelatihan dan Beon Intermedia belum memiliki kriteria
Pengembangan penilaian dan target yang jelas apa saja yang
Faktor yang dapat mendukung kegiatan harus dicapai setelah mengikuti pelatihan dan
pelatihan dan pengembangan di PT di PT Beon pengembangan. Sehingga keberhasilan dari
Intermedia antara lain: kegiatan tersebut hanya bisa dirasakan secara
a) Dukungan Perusahaan individu setiap peserta. Manfaat kegiatan
pelatihan dan pengembangan dapat dirasakan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 201
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
oleh semua peserta dan organisasi. Manfaat bagi perubahan yang terjadi pada aktivitas peserta
peserta antara lain meningkatnya pengetahuan yang telah mengikuti pelatihan.
mengenai tugas dan tanggugjawab pada jabatan, d) Keempat evaluasi output, yakni membuat
wawasan baru terhadap koneksi diluar penilaian untuk melihat pencapaian atau
perusahaan, keterampilan dan kemampuan keberhasilan suatu program dalam mencapai
terhadap kinerja sehari-hari, serta meningkatnya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
kepercayaan diri secara pribadi. Manfaat yang Selanjutnya evaluator dapat menentukan dan
dirasakan organisasi tidak lain kinerja setiap memberikan rekomendasi kepada evaluan
divisi menjadi lebih baik dan sesuai dengan apakah suatu program dapat dilanjutkan,
tanggungjawab masing-masing. dikembangkan atau bahkan dihentikan.

5.2. Saran DAFTAR PUSTAKA


1. Analisis kebutuhan seharusnya dilakukan secara Ardana, I Komang, Ni Wayan Mujiati dan I Wayan
sistematis, terdapat catatan yang jelas tentang Mudiartha Utama. 2012. Manajemen Sumber
gap skill dan kualifikasi lainnya, atau lebih Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu.
jelasnya adalah target kompetensi bagi
karyawan. Analisis kebutuhan untuk kegiatan Hasibuan, Malayu SP. 2009. Manajemen Sumber
pelatihan dan pengembangan jangan hanya Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi
ditentukan oleh orang-orang yang memiliki Aksara
otoritas tertentu, melainkan orang-orang yang Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen
efektif atau yang berpengaruh langsung dengan Sumber Daya Manusia Perusahaan.
kebutuhan organisasi, pekerjaan maupun Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
individu meskipun harus melibatkan semua
level manajemen. Marwansyah. 2012. Manajemen sumber daya
2. PT Beon Intermedia harus memperbaiki proses manusia edisi kedua. Bandung: Alfabeta
evaluasi, selain sharing session seharusnya Mathis, Robert L. dan Jackson John H. 2010.
memiliki daftar kriteria yang harus dicapai Human Resource Management. Edisi
peserta setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan Tigabelas, USA: South-Western, Cengage
dan pengembangan, memberikan sebuah Learning.
penilaian, dan membantu mengatasi hambatan-
Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian
hambatan yang dialami oleh peserta selama
Komunikasi Kualitatif. Malang:
mengikuti kegiatan pelatihan dan
Intrans Publising.
pengembangan, agar motivasi yang dimiliki
karyawan bisa bertambah untuk mengikuti Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya
kegiatan pelatihan dan pengembangan yang Manusia Untuk Perusahaan: Dari
akan datang. Salah satu model evaluasi formal Teori ke Praktik: Jakarta: PT. Raja Grafindo
yang dapat digunakan adalah CIPP (context, Persada.
input, process, product/ouput). Lankah-langkah Rivai, veithzal. dan Sagala E. J. 2009. Manajemen
evaluasi dengan model CIPP anatara lain: Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
a) Pertama lakukan evaluasi konteks, yakni dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
menggambarkan dan merinci lingkungan,
kebutuhan dan tujuan organisasi maupun Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian
individu yang belum terpenuhi. Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
b) Kedua evaluasi input, yakni menentukan Graha Ilmu
sumber-sumber yang dibutuhkan, Snell, Scott. Bohlander, George. 2010. Principles
menentukan alternatif, rencana, strategi serta of Human Resource Management. Edisi 15
prosedur kerja untuk tujuan yang belum
tercapai. Masukan tersebut meliputi sumber Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis:
daya manusia, sarana prasarana dan peralatan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
pendukung, pendanaan, serta berbagai R&D. Bandung: Alfabeta.
prosedur dan aturan yang diperlukan. Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya
c) Ketiga evaluasi proses, yakni membuat Manusia. Yogyakarta: Center for Academic
catatan harian setelah pelaksanaan pelatihan. Publishing Service.
Memonitor secara cermat setiap perubahan-

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 202


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tjiptono, Fandy. dan Chandra, Gregorius. 2012.
Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI
Wahyuni, Sari. 2012. Qualitative Research
Method: Theory and Practice. 2nd Edition,
Jakarta: Salemba Empat.
Wijayanto, D. 2012. Pengantar Manajemen.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial & Bisnis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 1 November 2018| 203


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai