Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PENGEMBANGAN DIRI

DIKLAT KURIKULUM 2013


TAHUN 2018

OLEH :

NAMA : MAGDALENA AMU

NIP : 19660919 199903 2 004

UNIT KERJA : SDN BHAUBHELEK


IDENTITAS GURU

NAMA : MAGDALENA AMU

NIP : 19660919 199903 2 004

PANGKAT/GOL.RUANG : PENATA MUDA III/a

JABATAN : GURU KELAS

UNIT KERJA : SDN BHAUBHELEK

ALAMAT SEKOLAH : Bhaubhelek – Desa Lengkosambi Timur – Kec. Riung


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Nama Guru : MAGDALENA AMU


NIP : 19660919 199903 2 004

NUPTK : 7251 7446 4730 0033


Pangkat/Golongan : Penata Muda III/a
Unit Kerja : SDN Bhaubhelek

Bhaubhelek ,19 Mei 2018

Mengetahui Guru kelas /Peserta Diklat


Kepala SDN Bhaubhelek

FRANSISKUS SUE,A.Ma.Pd MAGDALENA AMU


NIP. 19601104 198202 1 005 NIP. 19660919 199903 2 004
BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Guru sebagai tenaga pendidik professional adalah guru yang tidak hanya merasa puas
dengan pengetahuan dan keteramp[ilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga
professional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahaun dan keterampilannya
sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin luas.
Tugas seorang guru yang professional tidak hanya dituntut memiliki kinerja yang baik
dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik dan melatih peserta didik saja melainkan juga
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bias dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan
profesionalnya. Menurut Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Profesional Guru dan Angka Kreditnya, seorang guru dapat melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaaitu : 1). Melaksanakan
Pengembangan Diri; 2). Melakukan Publikasi Ilmiah; 3). Menemukan dan menciptakan karya-
karya innovative.
Kegiatan pengembangan diri bias dilakukan melalui dua kegiatan, yaitu diklat fungsional
dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dikelompok kerja atau
KKG termasuk kedalam kegiatan kolektif guru sedangkan kegiatan lain diluar MGMP termasuk
kedalam diklat fungsional.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkarkan pengetaguan dan
keterampilan sebagai guru, juga mandapat penghargaan angka kredit yang dapat
diperhitungkan untuk perkembangan karirnya.

B. TUJUAN
Berdasarkan paparan diatas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis, dengan tujian :
a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan yang berlaku.
b. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses
pembelajaran peserta didik.
c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
tenaga profesional.
d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.
e. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.
f. Menunjang pengembangan karir guru
g. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada peerta didik.
h. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat
setingkat
Lebih tinggi
.
C. MANFAAT
1. Bagi Peserta Didik. Dengan adanya pelaksanaan PKB, maka peserta didik memperoleh
jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif.
2. Bagi Guru. Kepada guru dengan melaksanakan PKB (pengembangan keprofesian
berkelanjutan) akan dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
3. Bagi Sekolah/Madrasah. Sekolah/Madrasah akan mampu memberikan pelayanan
pendidikan yang lebih baik dan berkualitas bagi peserta didik.
4. Orang tua/masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan layanan
pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.
5. Bagi Pemerintah, dengan adanya PKB akan memberikan jaminan kepada masyarakat
tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.
BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI

A. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT KURIKULUM 2013

N JAM
MATERI
O PELAJARAN
A UMUM
1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan kurikulum 2
2 Penguatan Pendidikan Karakter 2
3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2
4 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 2
B MATERI POKOK
1 Kompetensi,Materi,Pembelajaran dan Penilaian 3
2 Analisis Komptensi,Pembelajaran dan Penilaian 3
a. Analisis Dokumen SKL,KI-KD,Silabus dan pedoman Mapel 3
b. Analisis Materi dalam buku Teks Pembelajaran 3
c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3
d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3
3 Perancangan RPP 6
4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 12
b. Review Hasil Praktik 2
5 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar 5
C MATERI PENUNJANG
1 Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1
2 Tes Awal 1
3 Tes Akhir 1
4 Review dan Evaluasi Penilaian 1
Jumlah 52

A. Kegiatan Pengembangn Diri : Pelatihan Kurikulum 2013


1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 14 s.d. 19 Mei 2018
2. Tempat Kegiatan
Kegiatan Diklat Kurikulum 2013 dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bajawa ,Kabupaten
Ngada
3. Jenis Kegiatan
Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru kelas Atas
4. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:
 Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
 Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
 Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran
 Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
5. Uraian Materi
a. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
tantangan yang dihadapi, baiktantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a) Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standarbiaya, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standarproses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b) Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. SDM usiaproduktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modalpembangunan yang luar
biasa esarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masadepan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.Tantangan masa depan antara lain
globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih
dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba
untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk
bekerja.Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban
siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi
antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative
learning.Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum
2013 .SKL atau Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Untuk mencapai
kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tentang Standar NasionalPendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkanbahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untukmencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan criteria muatan
wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, konsep keilmuan, dan
karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.Selanjutnya,tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasikompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup
materi SD/MI tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar
adalah sebagai berikut: Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melaluikompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. KI, dan KD serta Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi
dasardikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu Mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
Dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4) kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Mendeskripsikan Konsep Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
1) Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan
dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013mengamanatkan esensi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagaititian
emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para
ilmuan lebih mengedepankanpelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan
dengan penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena
umum untuk kemudian menarik simpulan yangspesifik.Sebaliknya, penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudianmenarik simpulan secara
keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik kedalam
relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajianspesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
Metode ilmiah merujuk pada teknikteknikinvestigasi atas suatu atau beberapa fenomena
atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, ataumengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian(method of
inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris,
danterukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi ataudata, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis.
2) Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
mengamati; menanya; mengumpulkan informasi; mengasosiasi; mengkomunikasikan.
3) Mendeskripsikan Konsep Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar. Penilaian
(assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukurpencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secarakomprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran,yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan pesertadidik, serta
proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input –
proses– output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar
peserta didik, bahkan mampumenghasilkan dampak instruksional (instructional effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) daripembelajaran. Penilaian autentik memiliki
relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalampembelajaran
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Karena penilaian semacam ini mampumenggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya,menalar, mencoba, dan
membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugaskompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka
yangmeliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SD. Penilaian
autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan
luaskepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang sudah dimilikinyadalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya,
eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat
karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari penilaian autentikadalah penilaian kinerja,
termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek.Hasil penilaian autentik
dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan(remedial),
pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
memenuhi Standar PenilaianPendidikan.
Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta
didik tidakdiperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaandengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang
digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu
yang dibutuhkan yang berbeda. Pesertadidik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama
untuk materi yang sama, dibandingkan pesertadidik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.enggunakan berbagai cara dan
kriteria holistic (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Penilaian otentik tidakhanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apayang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajarpeserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus
dalam bentukpenilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan
harian, ulangan tengahsemester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh
satuanpendidikan masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja,
projek,pengamatan, dan penilaian diri.
B. Manfaat
Manfaat dari diklat Implementasi Kurikulum 2013 antara lain:
1. Dapat memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Dapat memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Dapat mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam Pembelajaran
4. Dapat mendeskripsikankonsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
5. Melatih dan membina tenaga pendidik untuk mengetahui perkembangankurikulum
dalam pembelajaran 2013 dan pembelajaran Tematik Terpadu.
6. Menambah pengalaman bagi tenaga pendidik
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah penulis harus dapat menjelaskan kepada rekan
guru dalam implementasi kurikulum 2013, tentang : Rasional pengembangan Kurikulum
2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan Menjelaskan empat elemen
perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:
1. SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
2. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
3. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
D. Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
1. Penulis semakin menyadari betapa pentingnya kurikulum terhadap peningkatan
pendidikan di Indonesia.
2. Sebagai seorang guru, penulis dapat membantu pencapaian implementasi kurikulum
2013 kepada rekan-rekan guru yang lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional
dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau
KKG termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkakegiatan yang diadakan di
luar kolektif salah satunya termasuk ke dalam diklat fungsional. Yaitu diklat yang diadakan oleh
dinas pendidikan baik dinas pendidikan kabupaten maupun dinas pendidikan provinsi.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat
diperhitungkan untuk perkembangan kariernya. Sehingga dengan adanya pengembangan diri
ini memepermudah guru untuk meningkatkan kompetensi guru dan memperoleh angka kredit
untuk kenaikan pangkat.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya penulisan pengembangan diri ini, pendidik tidak hanya
mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu
tersebut baik kepada peserta didik maupun teman sejawat untuk itu kegiatan pengembangan
diri terus dilakukan setiap tahunnya dengan melibatkan Guru dalam jumlah yang lebih banyak
lagi
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Institusi
N Nama Tempa Peran Nama
Materi Waktu Penyelenggar
o Kegiatan t Guru Fasilitator
a
1. Pelatihan Pembelajara Sungai 21-24 Pesert Aripin,S.Pd UPT Dinas
Pembelajaran n PAIKEM Piring Oktobe a Mardialis,SP pendidikan
Aktif, Inovatif, r 2013 d SD Kec. Batang
Komunikatif, Tuaka. Gugus
Efektif dan Cendrawasih
Menyenangka
n ( PAIKEM )
2. Pelatihan Implementas Sungai 15-20 Pesert Aripin,S.Pd UPT Dinas
Kurikulum i Kurikulum Piring Sept a Pendidikan
2013 2013 2014 Kec. Batang
Tuaka. Gugus
Cendrawasih

3. Pelatihan Karya Tulis Sungai 22 – 25 Pesert Firman Edi, UPT Dinas


Karya Tulis Ilmiah Piring April a S.Pd.M.Pd Pendidikan
Ilmiah Penelitian 2015 Kec. Batang
Kelas Tuaka. Gugus
Cendrawasih.

SYARAT-SYARAT BAHAN KENAIKAN PANGKAT GOL. III.B KE III.C

1. Pengantar Kepala Sekolah


2. Pengantar UPTD pendidikan
3. Pernyataan Pengawas
4. DUPAK Baru Pertahun
5. Penilaian Kinerja Guru (PKG)
6. SK Pangkat Terakhir
7. SK PNS
8. SK CPNS
9. Karpeg
10. SK Perubahan NIP
11. Ijazah Terakhir, Transkip nilai, Akta IV
12. KIR Dokter ( Naik Pangkat Pertama)
13. Sertifikat LPJ ( Naik pangkat pertama)
14. Kartu PGRI
15. Kartu NUPTK
16. DP3 Tahun 2013 dan SKP 2014
17. PAK Lama (Bagi yang pernah naik pangkat)
18. SK Pembagian Tugas Pertahun
19. Pengembangan Diri
20. PTK / KTI
RENCANA PEMBELAJARAN

( RPP )

OLEH :
NAMA : SITI BULKIS,S.Ag

NIP : 197505202007012006

UNIT KERJA : SDN 004 SUNGAI PIRING

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SEKOLAH DASAR NEGERI 004 SUNGAI PIRING

JL. PENDIDIKAN N0.47 SUNGAI PIRING

KEC. BATANG TUAKA

Berita Acara Serah Terima


No. / 2015 / 422

Pada hari ini Senin Tanggal Empat Mei Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Sekolah
Dasar Negeri 004 Sungai Pirin dengan ini menerangkan :

Nama : SITI BULKIS, S.Ag

NIP : 19750520 200701 2006

Jabatan : Guru Bidang Studi PAI

Unit Kerja : SD Negeri 004 Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka

Alamat : Sungai Piring

Dengan ini menyerahkan hasil Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) kepada Pihak Perpustakaan sebagai
bahan rujukan dan bacaan bagi Pihak Sekolah yang dalam hal ini di serahkan kepada :

Nama : SITI BULKIS, S.Ag

NIP : 19750520 200701 2006

Jabatan : Kepala Perpustakaan

Unit Kerja : SD Negeri 004 Sungai Piring

Alamat : Jl. Pendidikan No. 47 Sungai Piring

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dan terima kasih.

Sungai Piring, 4 Mei 2015.

Penerima, Penyerah,

SITI BULKIS, S.Ag SITI BULKIS,


NIP. 19750420 2007012006 NIP. 19750420 2007012006

Mengetahui
Kepala SD Negeri 004 Sungai Piring,
M. SALEH, S.Pd.SD
NIP. 1960070219831001

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 004 SUNGAI PIRING
Jalan Pendidikan No. 47 Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka Kodes Pos 29252

SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN KEGIATAN


No. / 2015 / 422

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan

Nama : SITI BULKIS, S.Ag

NIP : 19750520 200701 2006

Jabatan : Guru Bidang Studi PAI

Unit Kerja : SD Negeri 004 Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka

Alamat : Sungai Piring

Nama yang tersebut di atas adalah benar telah melaksanakan Penelitian dan
Pengolahan Hasil Karya Ilmiah untuk persyaratan Kenaikan Pangkat dari III/b ke III/c dengan
sebaik – baiknya dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, terima kasih.
Sungai Piring, 4 Mei 2015.

Kepala SD Negeri 004


Sungai Piring,

M. SALEH, S.Pd.SD
NIP. 1960070219831001

Anda mungkin juga menyukai