Anda di halaman 1dari 8

A.

MOTIVASI
Motivasi dan emosi mempunyai hubungan yang erat, perasaan menentukan tindakan kita, dan
sebaliknyaa, perilaku seringkali menentukan bagaimana perasaan kita
1. Pengertian Motivasi
Motif, atau dalam bahasa inggris motive berasal dari kata movere (Italia) atau motion, yang
berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dalam psikologi, istilah motif erat dengan gerak yang
dilakukan oleh manusia atau disebut dengan perbuatan atau perilaku manusia. Motif dalam
psikologi juga berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
perbuatan atau perilaku.
Motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang merujuk kepada seluruh gerakan itu,
termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbuldari dalam individu, perilaku yang timbul
dari situasi tersebut, dan tujuan atau akhir dari perbuatan atau tindakan tersebut.
Motivasi adalah kekuatan, tenaga, keadaan yang komleks, kesiapsediaaan dalam diri
manusia atau individu untuk bergerak (motion) kearah tujuan tertentu, baik disadari ataupun tidak
di sadari.
2. Sumber-Sumber Motivasi
a. Intrinsik
Sumber motivasi instrinsik adalah suatu perilaku dikategorikan didasari motivasi bila
perilaku tersebut berhubungan dengan fungsi perilaku tersebut. Contoh: makan karena merasa
lapar.
b. Ektrinsik
Sumber motivasi ekstrinsik adalah bila dari perilaku tersebut tidak berhubungan langsung
dengan perilaku tadi. Contoh: makan karena menghargai tawaran teman ,meskipun tidak lapar.
3. Macam-Macam Motivasi
a. Motivasi primer atau dasar bersifat tidak dipelajari. Contoh: seseorang sedang belajar, tiba-tiba
mendengar teriakan “tolong” maka tanpa berpikir lagi orang tersebut akan bangkit dan mencari
sumber suara tadi.
b. Motivasi sekunder berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari. Contoh:
seseorang merasa takut dan bersembuyi ketika mendengar sirine pada masa perang ,karena
biasanya akan ada serangan.
4. Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
a. Sebagai dorongan atau kekuatan oleh individu untuk melakukan sesuatu
b. Sebagai suatu respon yang dipelajari.
c. Sebagai energi
d. Sebagai perantara pada organisme atau manusia untuk manusia itu dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
5. Teori-Teori Motivasi
Ada beberapa teori motivasi, yaitu:
a. Teori insting (naluri)
Seseorang tidak memiliki tujuan dan perbuatan tetapi dikuasai oleh kekuatan-
kekuatan bawaan yang menentukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan.
b. Teori dorongan
Bahwa individu memiliki dorongan-dorongan yang berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan dalam berperilaku.
c. Teori kognitif
Seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan
yang akan membawa manfaat bagi dirinya.
Sebenarnya ada banyak para ahli dengan pendapat mereka masing-masing tentang teori
motivasi, termasuk David McClelland dan A.H. Maslow. Menurut Mclelland, ada tiga hal yang
melatar belakangi motivasi seseorang:
a. The Need for Achievement (n-ach) – Kebutuhan akan Prestasi / Pencapaian
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,
menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi
biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi.
Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan
akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk
menghadapi tantangan.
Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat
b. The Need for Authority and Power (n-pow) – Kebutuhan akan Kekuasaan
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain.
Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.
Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih
tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak.
Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti
Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk
kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.
c. TNeed for Affiliation (n-affil) – Kebutuhan akan Afiliasi / Keanggotaan
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau
menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh
sesamanya.
McClelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat akan afiliasi akan mencampuri
objektifitas seseorang. Sebab, jika ia merasa ingin disukai, maka isuka akaa.
Sedangkan, sebab-sebab n-affil dari seseorang bisa bermacam-macam, dan salah satu
contohnya bisa Anda lihat dari tragedi 11 September di Amerika Serikat. Setelah kejadian tersebut,
banyak orang-orang Amerika yang melupakan kepentingan mereka dan memilih untuk bersatu
sehingga mereka memiliki rasa aman.
Hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis dasar, seperti makanan, pakaian, perumahan, dan fassilitas-fasilitas dasar
lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja.
b. Kebutuhan akan rasa aman, seperti lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman,
keamanan jabatan atau posisi, status kerja yang jelas, dan keamanan alat yang dipergunakan.
c. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, seperti interaksi dengan rekan kerja, kebebasan
melakukan aktivitas sosial, dan kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan akrab
dengan orang lain.
d. Kebutuhan untuk dihargai, seperti pemberian penghargaan, dan mengakui hasil karya individu.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, seperti kebebasan dan kesempatan untuk merealisasikan cita-cita atau
harapan individu, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.
B. EMOSI
Manusia adalah makhluk yang memiliki rasa dan emosi. Hidup manusia diwarnai dengan
emosi dan berbagai macam perasaan. Manusia sulit menikmati hidup secara optimal tanpa
memiliki emosi. Manusia bukanlah manusia jika tanpa adanya emosi. Kita memiliki emosi dan
rasa, karena emosi dan rasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sebagai
manusia. Ahli psikologi memandang manusia adalah makhluk secara alami memiliki emosi.
1. Pengertian Emosi
Emosi berasal dari kata e yang berarti energi dan motion yang berarti getaran. Emosi
kemudian dikatakan sebagai sebuah energi yang terus bergerak dan bergetar. Emosi dalam arti
harfiah didefisinisikan sebagai setiap pergolakan atau kegiatan pikiran, perasaan, nafsu, dari setiap
keadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh
situasi tertentu. Emosi cenderung mengarah untuk menyingkirkan sesuatu.
Emosi adalah suatu konsep yang sangat majemuk tidak ada satupun definisi yang diterima
secara universal. Emosi adalah suatu reaksi penilaian antara positif dan negative yg komplek dari
system saraf seseorang karena diawali dari rangsangan baik dari luar (benda, manusia,situasi dan
cuaca) ataupun dari dalam diri ita (tekanan darah, kadar gula, lapar,ngantuk dll).Emosi secara
estimologi berasal dari kata prancis emotion yang berasal dari emouvoir yang artinya keluar
,bergerak atau bergerak keluar menjauh. Bisa dikatakan lepas kendali dari yang seharusnya. Emosi
dalam pemakaian sehari-hari mengacu pada kepada ketegangan yang terjadi pada individu akibat
dari tingkat kemarahan yang tinggi.
Terdapat banyak pakar yang mendefinisikan pengertian emosi, diantaranya:
a. James dalam buku Purwanto dan Mulyono tahun 2006, mendefinisikan,emosi adalah keadaan jiwa
yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh.
b. Chaplin pada tahun 2002, mendefinisikan, emosi adalah suatu keadaan yang terangsang dari
organisme yang mencakup perub ahan-perubahan yang didasari, yang mendalam sifatnya, dan
perubahan perilaku.
2. Teori – Teori Emosi
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi, yaitu pendapat nativistik (emosi adalah
bawaan) dan pendapat empirik (emosi adalah hasil belajar/ pengalaman).
Teori emosi nativistik menurut Rene Descartes (1596), yaitu manusia sejak lahir memiliki
enam emosi dasar, yaitu: cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum. Salah satu dasar
yang melandasi teori natifistik adalah ekspresi emosi pada dasarnya sama dengan hewan dan
manusia, anak kecil maupun orang dewasa.
Setelah Rene Descartes, terdapat banyak pakar yang mengajukan teori emosi natifistik
(bawaan lahir), diantaranya adalah:

Nama Pakar Emosi Dasar Dasar Pengambilan


Kesimpulan
Arnold Marah, enggan, berani, Hubungan dengan
kecewa, hasrat, putus asa, kecenderungan-
takut, benci, berharap, cinta, kecenderungan.
sedih.
Ekman, Friesen, dan Marah, jijik, takut, gembira, Ekspresi wajah
Ellsworth sedih, kejutan. universal.
Fridja Hasrat, bahagia, minat, Bentuk kesiapan
kejutan, kaget, duka. bertindak.
Gray Gusar, teror, cemas, gembira. Bakat
Izart Marah, jijik, tidak suka, Bakat
stress, takut, rasa bersalah,
minat, gembira, malu,
kejutan.
James Takut, cinta, duka, gusar. Keterlibatan tubuh.
Mc Dougal Marah, jijik, gembira, takut, Hubungan dengan naluri.
tidak berdaya, perasaan
lembut, kagum.
Mowrer Sakit, senang. Keadan emosui yang
tidak dipelajari.
Outley dan Johnson Marah, jijik, cemas, bahagia, Tidak memerlukan
Laird sedih tujuan tertentu.
\Panksepp Berharap, takut, gusar, panik Bakat
Plutchik Pasrah, marah, antisipasi, Hubungan dengan proses
jijik, gembira, takut, adaptasi tubuh.
sedih,kejutan
Tomskin Marah, interest, jijik, tidak Besarnya rangsangan
suka, stres, takut, gembira. syaraf
Watson Takut, cinta, gusar. Bakat.
Weiner dan Graham Bahagia, sedih. Atribusi mandiri.

Teori emosi golongan empiris menggutamakan hubungan jiwa yang berpusat diotak, dengan
rangsangan dari luar melalui jaringan syaraf tubuh pada manusia. Yaitu dari indra ke pusat, dan
diolah dipusat dan kembali ke tepi ( motorik/kelenjar-kelenjar) dalam bentuk reaksi tubuh.[10]
Terdapat teori empirik klasik tentang emosi, yaitu:
a. Teori somatik ( William James dan Carl Lange, akhir abad 19), emosi adalah reaksi terhadap
perubahan –perubahan dalam sistem fisiologi tubuh.
b. Teori kognitif (Cannon Bard), emosi sangat bergantung pada pengalaman, dipelajari, dan empirik
serta reaksi motorik timbul setelah rasa takut.
3. Fungsi Emosi
Meskipun emosi mempunyai banyak sisi negatifnya apabila kita tidak dapat mengendalikannya,
namun emosi juga mempunyai fungsi yang baik untuk kehidupan kita,diantarannya adalah:
a. Sebagai pembangkit energy, tanapa emosi tidak sdar atau sama dengan orang yang mati karena
hidup artinya merasai, mengalami, bereaksi dan bertindak.
b. Sebagai pembawa informasi yaitu keadaan diri sendiri dapat diketahui melalui emosi, contoh
ketika bahagia berati mendapat sesuatu yang disenangi dan begitu pula sebaliknya.
c. Sebagai komunikasi contohnya seorang pembicara yang menyertakaan seluruh emosinya dalam
berpidato dirasa lebih hidup, lebih dinamis dan dianggap lebih menyakinkan.
4. Macam –Macam Emosi
Macam-macam emosi teriri atas:
a. Emosi senang, umumnya didefinisikan sebagai segala sesuatu yang membuat kesenangan dalam
hidup. Yang berekspresi memancarkan rautmuka yang berseri, tersenyum dan gembira.
b. Emosi marah, marah adalah emosi yang paling popular dalam percakapan sehari-hari. Banyak
perilaku yang menyertai emosi marah, mulai dari tindakan diam atau menarik diri hingga ke
tindakan yang agresif. Emosi marah dikenali melalui perubahan raut muka (merah padam), nada
suara yang berat, atau sedang menyerang dan lain-lain
Macam-macam emosi menurut Daniel Goleman, yaitu :
a. Amarah adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci,
marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan
dan kebencian patologis.
b. Kesedihan ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram,
suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi.
c. Rasa takut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi cemas, takut,
gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik
dan fobia.
d. Kenikmatan adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi bahagia, gembira,
ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa
terpenuhi, girang, senang sekali dan mania.
e. Cinta ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan,
kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih sayang.
f. Terkejut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi terkesiap, takjub dan
terpana.
g. Jengkel adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual,
benci, tidak suka dan mau muntah.
h. Malu merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati,
kesal hati, menyesal, hina, aib dan hati hancur lebur.
Emosi hadir dalam dua bentuk, pertama adalah “tone emotional” atau latar belakang yang
relative bertahan lama, atau yang disebut sebagai mood. Yang kedua adalah emosi spesifik dari
kegembiraan, kemarahan, ketakutan dsb. Dan akan kembali lagi dengan periode yang bervariasi
tergantung pada individu yang mengalaminya.
5. Proses Terjadinya Emosi
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi, yaitu pendapat nativistik atau bawaan dan
pendapat empiric atau hasil belajar. Salah satu argumentasi yang melandasi teori-teori nativistik
adalah bahwa ekpresi emosi pada dasarnya sama saja diantara hewan dan manusia. Sedangkan
secara empiris sangat mengutamakan hubungan antara jiwa yang berpusat di otak dengan
rangsangan-rangsangan dari lingkungan melalui jaringan syaraf pada tubuh manusia, yaitu indra,
otak, motoric dalam bentuk reaksi-reaksi tubuh. Selain itu ada teori empiric klasik ,yang
didasarkan pada hubungan otak atau syaraf dengan rangsangan dari lingkungan. Jelaslah menurut
psikologi kognitif, emosi sangat tergantung pada pengalaman, dipelajari dan empirik. Pada
umunya, emosi itu bisa konkrit dan bisa abstrak. Maka emosi yang konkrit berkisar pada hal-hal
yang dapat diraba seperti orang atau benda. Adapun emosi yang abstrak terpusat pada pengertian,
seperti cinta akan keindahan, cinta harga diri, dan
menghargai.
6. Hubungan AntaraMotivasi dan Emosi
Para ahli yang menekuni bidang psikoanalisa percaya bahwa emosi merupakan representasi
dari ketidaksadaran. Emosi atau afek dalam istilah psikoanalisa merupakan mekanisme
mengontrol semua aspek perilaku manusia. Emosi dipercaya sangat dekat berhubungan dengan
dorongan atau motif. emosi merupakan bagian dari motivasia yang saling berkaitan dan tidak
bisa lepas antara keduanya. Emosi senantiasa melahirkan dorongan-dorongan untuk melakukan
sesuatu terkait tuntutan emosi yang dirasakan pada saat itu.
Untuk menghindari situasi tanpa harapan, seseorang dilahirkan dengan kapasitas untuk merasa
tertekan dan menarik diri. Pendek kata, emosi adalah cara bagaimana kebutuhan seorang manusia
di penuhi. Kebutuhan untuk dilindungi, aman, berkuasa, mengontrol, tertarik, dan otonomi diri
dipenuhi melalui emosi-emosi yang muncul. Misalnya kebutuhan berkuasa memunculkan rasa
sombong dan bangga jika sudah berkuasa. Jika belum berkuasa, muncullah rasa was-was atau
terancam pihak yang berkuasa, yang oleh karenanya mendorong untuk jadi berkuasa.
Sistem motivasional manusia dipercaya menunjukkan dirinya melalui emosi. Pada saat sebuah
emosi muncul, itulah tanda bahwa motivasi tertentu menjadi aktif. Misalnya saat merasa
lapar, ketika menemukan makanan, muncullah emosi tertentu yang menunjukkan aksesibilitas
terhadap makanan itu. Jika makanan itu berbau dan berbelatung, mungkin muncul rasa jijik
sehingga kita tidak mau memakannya. Jika makanan itu dimakan, muncullah emosi lega.
Kita mungkin tidak menyadari dorongan, motif atau motivasi kita dalam suatu saat. Namun
demikian adalah nyata bahwa hal-hal tersebut mempengaruhi emosi kita. Mengapa emosi cinta
muncul pada lawan jenis yang menarik? Tidak lain karena kita memiliki dorongan seksual
terhadap lawan jenis. Kadang kita kurang menyadari hal itu. Adapun yang kita sadari
hanyalah kita rindu ingin bertemu.
Emosi merupakan motivator utama manusia dalam menjalani hidup. Manusia selalu berupaya
memaksimalkan emosi-emosi yang menyenangkan dan meminimalkan emosi-emosi yang tidak
menyenangkan. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia dalam rangka itu. Meskipun
tentu saja tidak selalu berhasil. Namun pasti, itulah yang dilakukan semua orang. Orang bekerja
adalah dalam rangka mendapatkan emosi yang lebih menyenangkan. Orang berharap lebih bahagia
jika berhasil melakukannya.
Fungsi Mental
Motivasi dan Emosi

Nama kelompok :
1. Ilham Arif P. 1511900022
2. Gizka Putri L. 1511900034
3. Adriana Rahmadhani K. 1511900052

Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945

Anda mungkin juga menyukai