Anda di halaman 1dari 8

Tugas Inventori

Nama : Renvin Nirmawan N


NIM/Offering : 160811615706/D

Teori Kepribadian Menurut Henry Murray


A. Kepribadian
Terjadinya proses psikologis tergantung pada proses fosiologis. Semua fenomena
yang membangun kepribadian tergantung pada sistem syaraf pusat. Tanpa otak tak ada
kepribadian. Otak memproses dan mengendalikan perasaan, kesadaran, ingatan,
keyakinan, dan aspek kepribadian lainnya. Sama seperti Freud, menurut Murray
kepribadian terdiri dari id, ego, superego namun dengan pengertian yang berbeda.
Disamping itu juga terdapat unit-unit tingkah laku seperti Proseding dan Serial, serta
Ordinasi, Abilitas, dan Prestasi.

B. Dinamika Kepribadian

1. Tension Reduction
Murray berpendapat bahwa manakala bangkit need, orang berada dalam tension, dan
kepuasanlah yang mereduksi tension. Secara bertahap bersama perkembangan anak, anak
belajar memperhatikan objek dan melakukan aksi yang di masa lalu dapat mereduksi
tension.
2. Kebutuhan (Need)
Need adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai
proses seperti persepsi, berfikir, dan berbentuk untuk mengubah kondisi yang ada dan
tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering
dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau emosi
khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari
pemecahannya.
3. Tekanan
Tekanan adalah bentuk penentu tingkah yang berasal dari lingkungan. Ada dua jenis
tekanan, yaitu tekanan alpha dan tekanan beta. Tekanan alpha merupakan kualitas
lingkungan yang muncul dalam kenyataan. Sedangkan tekanan beta merupakan kualitas
lingkungan sebagaimana teramati oleh lingkungan.
4. Interaksi antara Kebutuhan dengan Tekanan: Tema
Tema adalah aspek dari prosiding yang menggambarkan interaksi antara kebutuhan
dengan tekanan, yakni motif yang beroperasi dalam interaksi itu. Beberapa prosiding
dapat membentuk serial sehingga beberapa temanya kemudian bergabung menjadi tema
serial. Jadi, tema serial adalah urutan tema yang menggambarkan kecenderungan
seseorang bertingkah laku tertentu dalam situasi yang melibatkan kebutuhan dan tekanan
serangkaian prosiding.
5. Arah Tingkah Laku: Nilai dan Vektor
Skema nilai dan vektor merupakan gambaran akhir dari tingkah laku bertujuan dalam
teori Murray. Apapun yang dilakukan seseorang dalam rangka mencapai tujuan akhir
yang dikehendaki. Murray mengklasifikasikan 7 nilai: body (kenyamanan fisik), properti
(kekayaan), otoritas (kekuasaan), afiliasi (afeksi interpersonal), ilmiah (ilmu
pengetahuan), estetik (keindahan), dan ideologi (sistem nilai, filsafat, agama). Vektor
merupakan kecenderungan bertindak, taraf umum pilihan jenis tingkah laku dari berbagai
prosiding: tingkah laku terus menerus dipakai, tidak perlu apa prosidingnya. Terdapat 11
vektor: rejeksi (menolak), resepsi (menyerap), akuisisi (berusaha memperoleh),
konstruksi (membangun), konservasi (memelihara), ekspresi (menyatakan diri), transmisi
(menyampaikan), ekspulsi (menyaring), destruksi (menyerang), dependansi (bertahan),
dan avoidan (menghindar).
6. Regnancy: Dasar Fisiologik Tingkah Laku
Regnan adalah variabel fisiologik yang menyokong semua fenomena psikologis,
berwujud proses yang saling bergantung dengan konfigurasi-konfigurasi dominan dalam
otak yang mengatur dan mengorganisir tingkah laku. Dalam mendefinisikan kepribadian
menekankan pentingna proses fisiologis atau neurologis dalam pengaturan tingkah laku.
Proses inilah yang dinamakan dengan regnan.

C. Perkembangan Kepribadian
1. Kompleks kaustral.
Hidup dalam kandungan sangat aman, tenang, sangat tergantung dan kita sering berharap
ingin mengalaminya kembali. Ada tiga bentuk kompleks, yaitu :
 Keinginan untuk berada seperti di kandungan yang sempit, hangat, gelap, yang
aman dan terasing.
 Perasaan tidak berdaya dan tidak mendapat bantuan di dalam kandungan yang
menyebabkan takut akan ruang terbuka, jatuh, dan keadaan lainnya yang dapat
menimbulkan perubahan.
 Kompleks anti klaustral atau egression dimana seseorang ketakutan kehabisan
nafas dan terbatas.
2. Kompleks oral
Ada tiga variasi dalam kompleks ini, yaitu :
 The oral succorance complex. Kombinasi dari aktivitas mulut, kecenderungan
pasif, kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi
 The oral aggression complex.Kombinasi dari kompleks oral dengan aktivitas
agresi dalam bentuk mengigit, meludah, membentak, atau bentuk agresi verbal
 The oral rejection complex.Mencakup muntah, pilih-pilih makanan, makan
sedikit, ketakutan terhadap kontaminasi oral (seperti melalui ciuman), dan
kebutuhan mengasingkan diri, dsb.
3. Kompleks anal
 Anal rejection complex. Senang dengan defekasi, kotoran dan benda-benda yang
mirip dengan kotoran. Agresi seringkali menjadi bagian dari kompleks ini
 Anal retention complex. Tingkah laku retentif, menimbun, mengumpulkan
sesuatu, dan dalam kebersihan, kerapian, dan keteraturan.
4. Kompleks uretral
Kompleks ini khas bagi sistem murray dan dihubungkan dengan ambisi yang berlebihan,
ketidakjelasan sistem diri, sejarah dari suka mengompol, dan rasa mencintai diri sendiri
yang besar. Juga disebut sebagai kompleks icarus. Seperti icarus, seseorang dengan
kompleks ini mempunyai cita-cita yang terlalu tinggi dan mimpi-mimpinya hancur
karena kegagalan.
5. Kompleks kastrasi
Kurang setuju dengan castration anxiety-nya Freud. Murray menjelaskan dengan lebih
sederhana yaitu fantasi bahwa penis mungkin akan dipotong. Ketakutan berkembang dari
masturbasi di masa anak-anak yang disertai dengan hukuman dari orang tua.
D. Aspek Inventori

Adapun need yang diukur dalam EPPS antara lain: Achievement (ach); Deference
(def); Order (ord); Exhibition (exh); Autonomy (aut); Affiliation (aff); Intraception (int);
Succorance (suc); Dominance (dom); Abasement (aba); Nurturance (nur); Change (chg);
Endurance (end); Heterosexuality (het); Aggression (agg).

1. Need for achievement (ach) yaitu kebutuhan untuk berprestasi menghadapi


tantangan.
2.  Need for defference (deff) yaitu kebutuhan untuk mengambil posisi mengalah dan
merasa kurang mampu.

3. Need for order (ord) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu dengan
teratur.

4.  Need for exhibition (exh) yaitu kebutuhan untuk menonjolkan diri, dipuji dan
pamer.

5. Need for autonomy (aut) yaitu kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain.

6. Need for affiliation (aff) yaitu kebutuhan untuk bergabung dengan orang lain.

7. Need for intraception (int) yaitu kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan


pandangan dan perasaan orang lain.

8. Need for succorence (succ) yaitu kebutuhan untuk mendapat perhatian yang lebih
dari orang lain.

9. Need for dominance (dom) yaitu kebutuhan untuk lebih atau menang atas orang
lain.

10. Need for abasement (aba) yaitu kebutuhan untuk selalu merasa kurang mampu
atau merasa bersalah.

11. Need for nurturance (nur) yaitu kebutuhan untuk menolong orang lain.
12. Need for change (chg) yaitu kebutuhan untuk merasakan sesuatu yang baru.

13. Need for endurance (end) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu
sampai tuntas atau selesai.

14. Need for heterosexuality (het) yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan jenis
kelamin lain.

15. Need for aggression (agg) yaitu kebutuhan untuk rnenentang atau menyerang
orang lain baik dalam pandangan maupun tindakan.

Teori Kepribadian Menurut Raymond Cattel


A. Kepribadian
Cattel yakin bahwa kepribadian manusia memiliki banyak dimensi yang dapat
diukur. Menurut Cattel kepribadian adalah strukrur kompleks traits yang tersusun dalam
berbagai kategori yang memungkinkan prediksi tingkah laku seseorang dalam situasi
tertentu.

B. Dinamika Kepribadian
1. Sikap (Attitude)
Sikap bukan pandangan tentang sesuatu menerima atau menolak, senang atau sedih,
tetapi konsep tentang tingkah laku spesifik sebagai respon terhadap suatu situasi. Cattell
memandang motivasi sangat kompleks, dan alur kerja motif dinamik melibatkan
keseluruhan sikap.
2. Dorongan Pembawaan (Erg)
Semua dorongan primer yang dibawa bersama kelahiran seperti seks, lapar, haus, rasa
ingin tahu, marah.
3. Sentimen (Sentiment)
Sentimen adalah organisasi struktur keseimbangan sikap yang memperoleh enerji dari erg
tetapi dibentuk oleh hasil belajar. Sentimen merupakan sumber motivasi yang penting
karena kecenderungannya mengorganisir diri di sekitar institusi sosial yang menonjol
(karir, agama) atau disekitar orang yang penting (orang tua, pasangan, diri).
4. Kalkulus Dinamik (Dynamic Calculus)
Temperamen, trait, abilitas, dan motivasi diukur tidak dalam pengertian sesuatu yang
dimiliki individu, tetapi lebih dalam pengertian tingkah laku. Untuk meramalkan tingkah
laku secara akurat, Cattell memakai konsep kalkulus dinamik sebagai suatu prosedur
yang kompleks untuk menentukan kekuatan dan arah tingkah laku.

C. Perkembangan Kepribadian
1) Tahap Bayi (0-6 tahun)
Individu sangat dipengaruhi oleh orang tua dan orang sekitar. Tahap ini membentuk sikap
sosial, kekuatan superego, perasaan aman, otoritas, dan kecenderungan neurotik.
2) Tahap Anak (6 – 14 tahun)
Adanya kecenderungan menuju kemandirian dan meningkatnya identifikasi dengan
teman sebaya.
3) Tahap Adolescence / Remaja (14 – 23 tahun)
Tahap yang sulit, banyak muncul neurosis, kelainan mental, konflik kemandirian,
keyakinan diri, seks, dan lainnya
4) Tahap Maturity / Kemasakan (23 – 50 tahun)
Ditandai dengan kesibukan, kebahagiaan, dan produktivitas, menyiapkan karir,
perkawinan, dan keluarga.
5) Tahap Usia pertengahan (50 – 60/70 tahun)
Terjadi perubahan fisil, sosial, dan psikologikal yang membuat penyesuaian kembali
kepribadian.
6) Tahap Senility / Tua (60/70 tahun – mati)
Penyesuaian terhadap kehilangan, kematian, kesendirian, kehilangan status di
masyarakat, dan perasaan tidak aman.

D. Faktor-faktor pada 16PF


1. Faktor A (Sizia-Affectia)
Type reserved: shizothemes adalah orang yang menarik diri, halusinasi, cenderung
mempunyai bentuk tubuh tinggi kurus. Type outgoing: cyclothemes adalah orang yang
ramah, senang tertawa, dan cenderung memiliki bentuk tubuh gemuk pendek.
2. Faktor B (Intelligence)
Nilai rendah atau tinggi dari faktor ini berhubungan dengan skor tes inteligensi, tingkat
pendidikan, kemampuan berfikir, dan logika.
3. Faktor C (Ego Strenght)
Orang yang neurotik cenderung memiliki kekuatan ego yang rendah. Begitu pula
alkoholik, adiksi narkotik memiliki kekuatan ego yang rendah. Hakekat faktor ini adalah
kekuatan untuk mengontrol impuls dan menangani masalah dengan realistik.
4. Faktor E (Submissive-Dominance)
Orang yang percaya diri, sombong, congkak, agresif, bersemangat, bertenaga,
berkemauan, mementingkan diri sendiri.
5. Faktor F (Disurgency-Surgency)
Trait ini dipengaruhi oleh keturunan. Orang dengan F- adalah orang depresi, pesimistik,
kelelahan, lemah, khawatir. Sebaliknya, F+ ditandai dengan sifat penggembira, ramah,
mudah bergaul, bersemangat.
6. Faktor G (Superego Strength)
Orang dengan superego kuat cenderung memiliki ketetapan dengan tujuan mengejar yang
ideal dan peduli dengan kontrol diri terhadap tingkah laku.
7. Faktor H (Threctia-Parmia)
Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan. H- adalah reaksi bahaya dari sistem simpatetik
(malu, takut, menyendiri, dan menahan diri), H+ adalah pemberani, penjelajah, senang
berkelompok, periang, responsif.
8. Faktor I (Harria-Premsia)
Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari orang tua, sedangan Premsia berhubungan
dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua.
9. Faktor L (Alaxia-Protension)
Orang yang protensif cenderung mudah curiga, cemburu, dan menarik diri, sedang alaxis
mudah percaya, memahami, dan sabar.
10. Faktor M (Praxernia-Autia)
M- mengacu pada orang yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir.
Sedangkan, M+ mengacu pada orang yang tidak konvensional, kritis, perhatian,
imajinatif, dan intelektual.
11. Faktor N (Artlessness-Shrewdness)
N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hari, bersahaja, dan spotan, sedangkan N+
bercirikan materialis, cerdik, berpandangan luas, pintar.
12. Faktor O (Assurance-Guild Proneness)
O- adalah orang yang percaya diri, ulet, tabah, dan tenang. O+ adalah trait yang
ditemukan pada orang yang patologis (alkoholik, kriminal, depresif).
13. Faktor Q1 (Conservative-Radicalims), Q2 (Group Adherence-Selfsufficient), Q3
(Low Integration-High Self Concept), Q4 (Energic Tension).
Faktor yang satu dengan lainnya saling berhubungan walaupun bentuk sifatnya berbeda-
beda. Orang yang konservatif cenderung terikat dengan kelompok, integrasi dirinya
kurang sehingga lebih santai dalam memerjuangkan sesuatu. Sebaliknya, orang yang
radikal cenderung mandiri, percaya diri, dan bersemangat.

Daftar Pustaka :
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Friedman, Howard. S. 2008. Kepribadian: Teori klasik dan Riset Modern. Jakarta:
Erlangga.
Samuel, William. 1981. Personality: Searching for the Human Behaviour. Kalifornia:
McGraw-Hill international Book Company.
Schultz, Duane. 1981. Theories of Personality. California: Brooks/Cole Publishing
Company.

Anda mungkin juga menyukai