Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Aliran Pada
Saluran Terbuka”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Mekanika Fluida dan hidrolika.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Aliran Pada Saluran Terbuka
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu aliran dikatakan tergolong aliran saluran terbuka apabila tekanan dipermukaan
air berada pada level yang sama dengan tekanan atmosfer. Secara sederhana, aliran di
saluran terbuka diasumsikan bersifat paralel, memiliki distribusi kecepatan yang sama di
setiap segmen di sepanjang aliran saluran, dan memiliki kemiringan dasar saluran yang
kecil. Namun pada kenyataannya, ada faktor yang mempengaruhi aliran sehingga kondisi
tersebut dapat berubah. Faktor-faktor yang dapat merubah kondisi aliran bergantung pada
ruang dan waktu. Aliran pada saluran yang memiliki penampang yang irregular, misalnya
sungai akan menghasilkan kecepatan yang tidak seragam pula di setiap segmen. Oleh
karenanya, untuk saluran terbuka, tidak dapat dilakukan generalisasi untuk keseluruhan
saluran.

Kondisi aliran dalam saluran terbuka yang rumit berdasarkan kenyataan bahwa
kedudukan permukaan yang bebas cendrung berubah sesuai waktu dan ruang,dan juga
bahwa kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar saluran dan permukaan bebas adalah
tergantung satu sama lain. Kondisi fisik saluran terbuka jauh lebih bervariasi dibandingkan
dengan pipa.

Kombinasi antara perubahan setiap parameter saluran akan mempengaruhi


kecepatan yang terjadi. Disisi lain perubahan kecepatan tersebut akan menentukan keadaaan
dan sifat aliran. Hal inilah yang ingin diketahui untuk menentukan pengaruh ketinggian
terhadap kecepatan yang terjadi.

Sungai sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Kenyataan inidapat


dilihat dari pemanfaatan sungai yang makin lama makin komplek, mulai darisarana
transportasi,sumber air baku, sumber tenaga listrik dan sebagainya. Menurut Chow (1992),

Saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran
terbuka. Menurut asalnya saluran dapat digolongkan menjadi saluran alam (natural) dan
saluran buatan (artificial). Saluran alam meliputi semua alur air yang terdapat secara alamiah
di bumi, mulai dari anak selokan kecil di pegunungan,selokan kecil, sungai kecil dan sungai
besar sampai ke muara sungai.

Sungai merupakan suatu saluran drainase yang terbentuk secara alami


yangmempunyai fungsi sebagai saluran. Air yang mengalir di dalam sungai
akanmengakibatkan proses penggerusan tanah dasarnya. Penggerusan yang terjadi
secaraterus menerus akan membentuk lubang-lubang gerusan di dasar sungai. Prosesgerusan
dapat terjadi karena adanya pengaruh morfologi sungai yang berupatikungan atau adanya
penyempitan saluran sungai.

1.2 Tujuan

Agar mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik umum aliran saluran terbuka dalam
hubungannya dengan perubahan terhadap waktu dan perubahn terhadap tempat,
hubungannya dengan elemen geometri saluran dimana aliran terjadi, serta hubungannya
dengan dengan viskositas (viscosity) cairan dan gaya gravitasi (effect of gravity).
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian Aliran Fluida Terbuka

Aliran Fluida pada Saluran terbuka adalah zat yang dapat mengalir dan selalu
mengikuti bentuk dari saluran pembawanya pada bentuk saluran yang sisi bagian atasnya
terbuka ke atmosfer. Pergerakan pada saluran terbuka disebabkan oleh gaya grafitasi, dan
umumnya mempunyai daya hidrostatis yang terdistribusi dan selalu turbulen.
Karakteristik aliran fluida terbuka adalah:
 Aliran dengan permukaan bebas

 Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan udara atmosfir.

 Mengalir karena adanya slope dasar saluran


Menurut Chow (1992), Saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas
disebut saluran terbuka.

Menurut asalnya saluran dapat digolongkan menjadi :

a. saluran alam (natural )


 Geometri saluran tidak teratur
 Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-ubah
 Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat dibandingkan dengan analisis
aliran saluran buatan.
 Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis menjadi lebih kompleks
(misal erosi dan sedimen)
b. saluran buatan (artificial )
 Dibuat oleh manusia
 Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah, kali, selokan, gorong-
gorong dll
 Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap (tidak
menyempit/melebar)
 Dibangun menggunakan beton, semen, besi
 Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan
 Analisis saluran yang telah ditentukan memberikan hasil yang relatif akurat

Distribusi Kecepatan Aliran Fluida Terbuka Dipengaruhi oleh :

 Bentuk saluran
 Kekasaran dinding saluran
 Debit aliran

2.2 PERSAMAAN ALIRAN DALAM SALURAN TERBUKA


1. Persamaan Chezy

Oleh seorang insinyur Perancis Antoin Chezy pada tahun 1769 yang dikenal
dengan persamaan persamaan Chezy

𝑉 = 𝐶√𝑅. 𝑆
dimana : C = koefisien resistan Chezy.

S = kemiringan dari garis energi gradien (m/m)

Dengan catatan bahwa aliran harus uniform, Sf harus sama dengan kemiringan dasar
saluran.

2. Persamaan Strickler

1 2 1
𝑉 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅 6 . √𝑅. 𝑆 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅 3 . 𝑅 2

Sehingga

1
𝐶 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅 6

3. Persamaan Manning

Persamaan berikut oleh Robert Manning,seorang insinyur Inggris tahun 1889:

2 1
𝑉 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅 3 . 𝑆 2

Dimana : C = koefisien dari de Chezy

k = koefisien dari Strickler = 1/n

Untuk menghitung kapasitas aliran kalikan persamaan Manning dengan luas


penampang saluran sehingga diperoleh :

1 2 1
𝑄 = 𝐴 . 𝑅3. 𝑆 2
𝑛

Dimana: Q = debit aliran m3/s

A = Luas penampang aliran m2

n = koefisien kekasaran manning

Kecepatan aliran ditentukan oleh radius hydraulis dan tidak tergantung oleh bentuk
dari profile saluran.
2.3 Hukum Bernoulli

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).

1. Aliran Tak-termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak


berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

Dimana:

v = kecepatan fluida

g = percepatan gravitasi bumi

h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi

p = tekanan fluida

ρ = densitas fluida

Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi


sebagai berikut:

 Aliran bersifat tunak (steady state)


 Tidak terdapat gesekan (inviscid)

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

2. Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan
adalah sebagai berikut:

dimana:

Ø = energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka

w = entalpi fluida per satuan massa

Catatan:
p
ω =∈ + ρ

dimana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai energi
internal spesifik.
BAB III

CONTOH SOAL

1. Saluran segiempat dengan lebar 5,0 m dan kedalaman aliran 1,5 m mempunyai
kemiringan dasar 0,0005. Hitung debit aliran apabila koefisien Chezy adalah 40.

Diketahui:

Lebar dasar saluran : B = 5,0 m

Kedalaman aliran : h = 1,5 m

Kemiringan dasar saluran : I = 0,0005

Koefisien Chezy : C = 40

Penyelesaian :

Luas tampang aliran : A = Bh = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2

Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2×1,5 = 8,0 m

Jari-jari hidraulis : R = A/P = 7,5/8 = 0,9375 m

Kecepatan aliran : V = C √R I = 40 √0,9375 x 0,0005 = 0,866 m/d

Debit aliran : Q = A V = 7,5 x 0,866 = 6,495 m3/d

2. Saluran segiempat dengan lebar 3,5 m dan kedalaman aliran 1,5 m melewatkan debit
5 m3/d. Hitung kemiringan dasar saluran apabila koefisien Manning adalah 0,02.

Diketahui:

Lebar dasar saluran : B = 5,0 m

Kedalaman aliran : h = 1,5 m

Debit aliran : Q = 5,0 m3/d

Koefisien Manning : n = 0,02

Penyelesaian :
Luas tampang aliran : A = Bh = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2

Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2×1,5 = 8,0 m

Jari-jari hidraulis : R = A/P = 7,5/8 = 0,9375 m

Kecepatan aliran dihitung dengan rumus manning :

V = 1/n . R2/3 . I1/2

Debit aliran : Q = A V → 5 = 5,25 x 43,365 I1/2

I = 0,00048 ≈ 0,0005
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Suatu aliran dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain angin, besar kecilnya
aliran, hujan, dan lain sebagainya

2. Pemanfaatan debit aliran saluran terbuka dibidang pertanian yaitu irigasi,


mengerakan turbin dan digunakan sebagai sarana transportasi.

3. Karakteristik dari aliran fluida terbuka adalah :

a. Aliran dengan permukaan bebas

b. Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan udara atmosfir.

c. Mengalir karena adanya slope dasar saluran

4. Menurut asalnya saluran dapat digolongkan menjadi :

a. saluran alam (natural)

b. saluran buatan (artificial)

Anda mungkin juga menyukai