Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

“EKSTRAKSI DENGAN PELARUT GREEN CHEMISTRY”

Disusun Oleh : Kelompok 6

1. Karomah (4301416053)

2. Zerlinda Febriana (4301416080)

3. Apriliani Arifatul Afwah (4301416082)

4. Jafrinta Irma Ruta Astari (4301416095)

Mata Kuliah : Kimia Pemisahan

Prodi/Rombel : Pendidikan Kimia 2016/3

Dosen Pengampu : Dra. Sri Nurhayati, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Kimia Pemisahan” ini dengan baik. Shalawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Salallahu Alaihi Wa Sallam
beserta para sahabat-nya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Pemisahandi Universitas
Negeri Semarang. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sri
Nurhayati selaku dosen mata kuliah Kimia Pemisahan dan kepada segenap pihak yang terkait
dalam penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari data
penyajian maupun teknik penyajian. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk kami sendiri maupun
pembaca. Oleh karena itu kritik dan saran yang diberikan akan sangat membantu dalam
menyempurnakan makalah ini.

Semarang, 3 Juni 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... ........................... 1


Kata Pengantar ................................................................................................................ 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
2.1 Ekstraksi .............................................................................................................. 6
2.2 Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Dan Pelarut Green Chemistry Cuka Aren 7
2.3 Rangkaian Alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 ........................................ 8
2.4 Proses Kerja Alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 ..................................... 8
2.5 Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong Dengan Pelarut Cuka
Aren ........................................................................................................................... 9
2.6 Hasil Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong Dengan Pelarut
Cuka Aren .................................................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 11
a. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan


menggunakan pelarut yang sesuai. Proses ekstraki dihentikan ketika tercapai
kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel
tanaman (Mukhriani, 2014).

Armfield UOP4 solid-liquid extraction unit adalah unit semi-teknikal yang


dirancang untuk mengenalkan mahasiswa tentang karakteristik ekstraksi dari ekstraktor
ukuran yang sebenarnya. Bahan yang akan diekstraksi dibungkus oleh pembungkus tahan
pelarut yang digunakan dan ditempatkan pada tabung bulat. Pelarut, baik panas atau
dingin dapat dipompa melalui bejana atau disirkulasikan. Ekstrak dapat dihasilkan dan
dirancang dengan berbagai cara. Ekstrak dapat dipekatkan dengan didistilasikan dari
pelarutnya.

Cuka atau asam asetat adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air
dan etanol yang bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya
seperti air, kloroform dan heksana. Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya
floranya salah satunya adalah aren. Selama ini telah lama dikenal pembuatan cuka yang
berbahan dasar nira aren, cuka ini umumnya dikenal dengan nama cuka jawa atau cuka
aren (Rahmawati,2013).

Tanaman aren (Arenga piñata (Wurmb.) Merr) sangat bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat pedesaan, karena bermanfaat sebagai tanaman industri dan penghijauan.
Hasil utama komoditi ini adalah nira, ijuk, dan biji. Nira dapat disadap pada umur 6-10
tahun, selama 3 – 4 tahun dan dapat diolah menjadi gula merah, gula semut, gula cair,
alkohol dan cuka aren. Menurut Nasution (1996), tanaman aren menghasilkan ijuk 200-
300 kg/pohon atau 30-40 lempeng/pohon. Nira yang dihasilkan dapat mencapai hingga
10 liter/pohon/hari (Idham,2011).

4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi?
b. Apa yang dimaksud dengan Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Dan Pelarut Green
Chemistry Cuka Aren?
c. Bagaimana rangkaian alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4?
d. Bagaimana proses kerja Alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4?
e. Bagaimana Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong Dengan
Pelarut Cuka Aren?
f. Bagaimana hasil Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong
Dengan Pelarut Cuka Aren?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksdu dengan Ekstraksi.
b. Untuk mengetahui Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 dan Pelarut Green Chemistry
Cuka Aren.
c. Untuk mengetahui rangkaian alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4.
d. Untuk mengetahui proses kerja Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4.
e. Untuk mengetahui Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong
Dengan Pelarut Cuka Aren.
f. Untuk mengetahui hasil Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun
Singkong Dengan Pelarut Cuka Aren.
1.4 Manfaat
a. Mengetahui apa yang dimaksdu dengan Ekstraksi.
b. Mengetahui Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 dan Pelarut Green Chemistry Cuka
Aren.
c. Mengetahui rangkaian alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4.
d. Mengetahui proses kerja Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4.
e. Mengetahui Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong Dengan
Pelarut Cuka Aren.
f. Mengetahui hasil Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong
Dengan Pelarut Cuka Aren

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan


pelarut yang sesuai. Proses ekstraki dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi
senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman (Mukhriani, 2014).

Terdapat beberapa jenis ekstraksi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Maserasi

Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang
sesuai ke dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi
dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut
dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari
sampel dengan penyaringan. Maserasi merupakan metode yang sederhana dan paling
banyak digunakan, baik pada skala kecil maupun skala industri (Agoes, 2007).

2. Perklorasi

Metode ini dilakukan dengan serbuk sampel dibasahi secara perlahan dalam
sebuah perkolator (wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya).
Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan menetes perlahan
pada bagian bawah (Mukhriani, 2014).

3. Sokletasi

Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung selulosa
(dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di atas labu dan di
bawah kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas
diatur di bawah suhu reflux. Sokletasi dilakukan pada kondisi panas yang kontinyu
(Kristianti dalam Putra, Bawa et al., 2014).

6
4. Refluks

Pada metode reflux, sampel di-masukkan bersama pelarut ke dalam labu yang
dihubungkan dengan kondensor. Pelarut dipanaskan hingga mencapai titik did-ih. Uap
terkondensasi dan kembali ke dalam labu. Refluks dilakukan dalam kondisi panas yang
diskontinyu (Kristianti dalam Putra, Bawa et al., 2014).

2.2 Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 dan Pelarut Green Chemistry Cuka Aren

Armfield UOP4 Solid-Liquid Extraction Unit merupakan instrumen yang digunakan


untuk memperkenalkan karakteristik ekstraksi dari ekstraktor ukuran yang sebenarnya. Bahan
yang akan diekstraksi dibungkus dan dtempatkan pada tabung bulat. Pelarut baik panas maupun
dingin dapat dihasilkan dan dirancang dengan berbagai cara.

Cuka merupakan pelarut protik hidrofilik (polar). Di Indonesia selama ini pembuatan
cuka berbahan dasar nir aren. Asam asetat atau cuka aren dipilih sebagai pelarut dalam proses
ekstraksi ini dikarenakan cuka aren merupakan asam kuat, tidak mudah terbakar, tidak bersifat
korosif dan toksik. Setelah di uji pHnya asam asetat alami atau cuka aren rentang pHnya berada
antara pH 3,18 – 3,32. Cuka aren memiliki kadar asam asetat yang rendah. Pada proses ekstraksi
penggunaan cuka aren lebih aman dikarenakan bau asam asetat yang tidak terlalu pekat dan ada
bau harum seperti nira. Sehingga penggunaan cuka aren saat proses penggerjaan tidak akan
menggangu peneliti. Selain itu dalam proses pembuatannya pun cuka aren lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan cuka sintesis. Sehingga setelah proses produksi jika limbah
tersebut dibuang langsung ke lingkungan tidak terlalu membahayakan, karena limbah-limbah
tersebut yang berasal dari tanaman dapat didegradasi oleh alam. Sehingga meskipun diproduksi
dalam skala yang besar tidak terlalu merusak lingkungan

Ekstraksi padat-cair yang dilakukan pada tahap ini adalah ekstraksi untuk
membandingkan ekstraksi besi dari daun singkong dengan variasi konsentrasi dari prosedur
sebelumnya dapat dipakai sebagai acuan dalam penggunaan metode ekstraksi dengan pelarut
cuka aren pada material organik. Ekstraksi dilakukan dengan metode pengenceran pada pelarut
cuka aren (Rahmawati, Nanda et al., 2013).

7
2.3 Rangkaian alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4

Gambar 1. Rangkaian alat Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4

2.4 Proses kerja Armfield UOP4 Solid-Liquid Extraction Unit

Pada software PCT 40, pilih section 9. Flow Control. Klik ikon untuk menampilkan
layar diagram mimic. Cocokkan hubungan selang ke semua alat yang ada dengan gambar yang
terlihat pada diagram mimic. Klik menu Sample-Configure lalu atur data logging dilakukan
secara automatic dengan interval 5 detik dan durasi Continuous. Pastikan bahwa mains water
supply pada kondisi off dan pressure regulator pada posisi minimum.

Gunakan selang panjang peristaltik berdiameter 6,3 mm yang memiliki self-sealing pada
salah satu ujungnya untuk menghubungkan soket keluaran pada SOL 1 dan pompa peristaltik A.
Arahkan ujung lainnya ke bak pembuangan. Gunakan selang panjang peristaltik lainnya untuk
menghubungkan soket sebelum SOL 1 dan pompa peristaltik B. Arahkan ujung lainnya ke bak
pembuangan.

8
Untuk pengaturan pompa A dan B. Atur kecepatan pompa B pada 50%. Pastikan rotor
pompa teraba berputar (bergetar). Buka mains water supply lalu secara hati-hati tutup penutup
pompa. Jika air terlihat mengalir melalui pompa, perbesar kecepatannya hingga 100%. Atur
pressure regulator pada laju alir maksimum (1400mL/menit). Atur kecepatan pompa B pada 0%.
Tutup dengan hati-hati pompa A dan atur pada kecepatan 50%. Buka katub SOL 1dan pastikan
air mengalir melalui pompa A. Atur kecepatan pompa A pada 0%.

2.5 Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong dengan Pelarut Cuka Aren.

Berdasarkan jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Nandya Rahmawati et al.,
(2013) tentang ekstraksi zat besi dalam daun singkong dengan pelarut cuka aren menggunakan
Armfield UOP4 Solid-Liquid Extraction Unit, yang dilakukan untuk mengekstraksi zat besi yang
terdapat dalam daun singkong, sekaligus membuktikan bahwa hasil ekstraksi dengan
menggunakan pelarut green chemistry (cuka aren) lebih baik dibanding menggunakan pelarut
cuka sintesis.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Armfield UOP4 Solid-Liquid Extraction Unit, spektrofotometer serapan atom, neraca analitis,
pH meter, kertas saring, benang kasur, botol vial coklat, corong plastik, dan alat gelas
laboratorium umum.

2. Daun singkong, cuka aren Cianjur, cuka sintesis grade 25%, dan akuades.

Metode yang dilakukan oleh Nandya Rahmawati et al., (2013) adalah daun singkng
diekstraksi dengan menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid Extraction Unit dengan pelarut
cuka aren yang konsentrasinya divariasi. Pembandingan dilakukan dengan ekstraksi yang sama
tetapi pelarut yang digunakan adalah cuka sintesis.

Ekstraksi zat besi daun singkong menggunakan pelarut cuka aren yang mana memiliki
sifat asam. Pelarut yang digunakan harus bersifat asam karena garam yang akan diekstrak (zat
besi) dapat larut dengan baik pada pelarut asam. Sementara pada pelarut basa, logam besi akan
terhidrolisis menjadi oksidanya dan akan mengendap. Cuka aren bersifat asam karena kandungan

9
asam asetat alami didalamnya, pelarut cuka aren merupakan asam kuat, tidak mudah terbakar,
tidak bersifat korosif maupun toksik.

Cuka aren merupakan pelarut yang ramah lingkungan dibanding cuka sintesis, sehingga
setelah proses produksi, limbah yang dihasilkan tidak membahayakan. Hal ini dikarenakan
limbah tersebut berasal dari tanaman yang dapat didegredasi oleh alam, sehingga meskipun
diproduksi pada skala besar, pelarut cuka aren tidak terlalu merusak lingkungan.

2.6 Hasil Ekstraksi Padat-Cair Armfield UOP4 Zat Besi Daun Singkong dengan Pelarut Cuka
Aren.

Hasil dari ekstrak yaitu larutan hijau bening, pemilihan cuka aren sebagai pelarut ini
karena untuk megetahui berapa banyak besi yang dapat terekstrak pada sampel tanaman/sayuran.
Senyawa yang akan diekstrak yaitu garam anorganik yang dapat larut baik pada pelarut asam.
Berikut grafik hasil ekstraksi daun singkong menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid
Extraction Unit dengan pelarut cuka aren.

Gambar 2. Grafik hasil ekstraksi daun singkong menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid
Extraction Unit terhadap variasi konsentrasi pelarut cuka aren

10
Gambar 2. Grafik hasil ekstraksi daun singkong menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid
Extraction Unit terhadap pH pelarut cuka aren

Gambar 2. Grafik hasil ekstraksi daun singkong menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid
Extraction Unit terhadap pengenceran pelarut cuka aren

Berdasarkan data hasil penelitian, hasil ekstraksi terbaik dengan menggunakan Armfield
UOP4 solid-liquidextraction unit dari daun singkong dengan pelarut cuka aren yang dilakukan
pada suhu 100°C dan laju alir optimum 5%, yaitu konsentrasi besi sebesar 10,5605 ppm dengan
konsentrasi pelarut cuka aren 1,6% pada pH 3,18. Hasil ekstraksi dengan menggunakan pelarut
cuka aren memiliki konsentrasi besi yang lebih besar bila dibandingkan dengan pelarut cuka
11
sintesis untuk proses ekstraksi padat-cair dari material organik (daun singkong) dengan
menggunakan alat Armfield UOP4 solidliquid extraction unit.Cuka aren dapat digunakan sebagai
pelarut ramah lingkungan untuk proses ekstraksi padat-cair dari material organik (daun
singkong) dengan menggunakan alat Armfield UOP4 solid-liquid extraction unit.

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu hasil ekstraksi terbaik dengan
menggunakan Armfield UOP4 solid-liquid extraction unit dari daun singkong dengan pelarut
cuka aren yang dilakukan pada suhu 100°C dan laju alir optimum 5%, yaitu konsentrasi besi
sebesar 10,5605 ppm dengan konsentrasi pelarut cuka aren 1,6% pada pH 3,18. Hasil ekstraksi
dengan menggunakan pelarut cuka aren memiliki konsentrasi besi yang lebih besar bila
dibandingkan dengan pelarut cuka sintesis untuk proses ekstraksi padat-cair dari material organik
(daun singkong) dengan menggunakan alat Armfield UOP4 solidliquid extraction unit.Cuka aren
dapat digunakan sebagai pelarut ramah lingkungan untuk proses ekstraksi padat-cair dari
material organik (daun singkong) dengan menggunakan alat Armfield UOP4 solid-liquid
extraction unit.

12
DAFTAR PUSTAKA
Agoes. 2007 Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB Press

Idham. 2011. Pengaruh Panjang Axis Embrio dan Lama Penyimpanan Terhadap
Perkecambahan Bibit Aren. Sulawesi Tengah : Universitas Taduko Press.

Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal
Kesehatan, Vol. 7 No. 2, hal: 361-367
Putra, Bawa., Bogoriani, Diantariani, dan Ni Luh Utari Sumadewi. 2014. Ekstraksi Zat Warna
Alam dari Bonggol Tanaman Pisang (Musa paradiasciaca L.) dengan Metode Maserasi,
Refluks, dan Sokletasi. Jurnal Kimia, Vol. 8 No. 1, hal: 113-119
Rahmawati, Nandya., Iwan Hastiawan, dan Yusi Deawati. 2013. Ekstraksi Zat Besi dalam Daun
Singkong dengan Pelarut Cuka Aren menggunakan Armfield UOP4 Solid-Liquid
Extraction Unit. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir. PTNBR-
BATAN Bandung, 4 Juli 2013

13

Anda mungkin juga menyukai