Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|3674217

Structuring The Interview

Metode dan Teknik Intervieu (Universitas Padjadjaran)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)
lOMoARcPSD|3674217

A. Opening the Interview


Pembukaan interview menetapkan suasana untuk wawancara dan mempengaruhi
kesediaan dan kemampuan untuk melampaui interaksi level 1. Pembukaan interview menentukan
suasana yang akan terjadi selama wawancara apakah berlanjut dengan baik atau berhenti
sebelum waktunya. Pembukaan yang buruk akan mengarah pada defensive climate dengan
respons yang dangkal, tidak jelas, dan tidak akurat.
Fungsi utama pada pembukaan adalah memotivasi kedua pasangan untuk berpartisipasi
dengan baik dan berkomunikasi lugas dan akurat. Motivasi adalah mutual product dari
interviewer dan interviewee, sehingga setiap pembukaan harus berupa dialog bukan monolog.
Interviewer dapat memberikan kesempatan untuk mengatakan responnya untuk pertanyaan
seperti “bagaimana kabarmu?” atau “apakah anda ingin pergi ke toilet terlebih dahulu?”

a. The Two-Step Process


Pada saat pembukaan terdapat dua proses tahap yaitu membangun hubungan dan
mengarahkan pihak lain yang mendorong partisipasi aktif dan kemauan untuk melanjutkan
ke dalam inti wawancara. Inti dari wawancara dan bagaimana kontennya tergantung pada
tipe wawancara, situasi, hubungan, dan referensi.
- Establish Rapport
Rapport adalah proses membangun dan mempertahankan hubungan antara
interviewer dan interviewer dengan menciptakan perasaan niat baik dan kepercayaan.
Tahap ini dapat dimulai dengan perkenalan, salam singkat, atau dengan gerakan
nonverbal. Pertimbangkan untuk membawa pertanyaan pribadi (bagaimana semester
kemarin?) dan obrolan dengan humor yang baik dan sesuai.
Dalam pembukaan tentukan situasi verbal dan nonverbal pada teknik rapport-
building tergantung interview yang terjadi. Pembukaan harus diperhatikan baik baik
tahapannya. Jangan menyebutkan orang lain, limitasi humor atau pembicaraan kecil saat
menghadapi situasi formal, dan tidak diperkenankan untuk memberikan kata-kata manis
yang akan menurunkan performa wawancara.

- Orient the other party

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Orientasi biasanya adalah langkah kedua dalam pembukaan. Pada tahap ini dapat
menjelaskan tujuan, durasi, sifat wawancara, bagaimana informasi akan digunakan, dan
bagaimana atau kenapa pasangan ini di wawancara. Mempelajari masing-masing situasi
dengan baik untuk menentukan tingkat dan sifat orientasi yang penting.
Pada tahap ini hal yang dapat diperhatikan adalah tidak memberi asumsi kepada
interviewee. Pastikan dalam tahap ini orientasi adalah hal yang mutual jadi masing-
masing pasangan harus mengetahui satu sama lain dan mengetahui ekspektasi selama
interview.
Rapport dan orientasi terkadang dicampur dan mengurangi relational
uncertainty. Pada penghujung pembukaan, kedua pasangan dapat waspada pada
kesamaan yang penting, hasrat mengambil alih wawancara, tingkat kehangatan atau rasa
pertemanan, bagaimana kontrol di bagikan dan level kepercayaan. Pembukaan yang tidak
memadai dapat menyulitkan salah satu pasangan dan membuat masalah dalam interview.

b. Opening Techniques
Pembukaan akan membangun kedekatan, berorientasi pada pihak lain, dan
memberikan pembukaan yang lengkap.
● State the Purpose
Teknik ini menjelaskan kenapa anda melakukan wawancara. I-ter harus
menahan tujuan tertentu sampai i-ter mendapat jawaban yang jujur, memotivasi i-
tee agar mengambil bagian dalam interview, dan menghindari pembelaan diri.
Contoh: Saya akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan
bagaimana pemilih yang terdaftar belajar ketika pemilihan semakin dekat.
● Summarize a Problem
Teknik ini tahap mengetahui dimana opening harus berhenti dan berlanjut
pada tahap selanjutnya. Teknik ini sesuai ketika i-tee tidak menyadari masalah,
samar-samar menyadarinya, atau tidak mengetahui detail.
Contoh: Sebagaimana kamu tahu, kami mulai memasang iklan layanan
fotografi sekitar setahun yang lalu. Pada awalnya ini bekerja dengan sangat baik,
tetapi dalam beberapa bulan terakhir ini kami membutuhkan waktu lebih lama

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

untuk mendapatkan gambar, biaya telah meningkat hampir 20 persen. Saya ingin
anda mengetahui hal ini.

● Explain How a Problem Was Discovered


Teknik ini menjelaskan bagaimana sebuah masalah dideteksi oleh siapa.
Jujur dan spesifik dalam menjelaskan informasi tanpa menempatkan i-tee untuk
bersikap membela diri.
Contohnya: Semalam Gretchen kembali ke gedung untuk mengambil
beberapa bahan untuk presentasi, dan dia menemukan pintu depan disangga
terbuka dengan sepotong kayu, pintu ruang printer terbuka, dan laboratorium
komputer mahasiswa pascasarjana tidak terkunci. Kita perlu memikirkan
keamanan setelah jam kerja.

● Offer an Incentive or Reward


Insentif bisa efektif jika menarik bagi i-tee. Banyak promosi dagang
menyertakan hadiah untuk memotivasi orang untuk berpartisipasi, akan sulit
meyakinkan responden bahwa Anda sedang melakukan penelitian, jurnalistik,
atau wawancara survei jika Anda menawarkan insentif.
Contoh: Saya sedang mencari seorang murid yang tertarik dalam
penelitian jangka panjang mengenai kebiasaan meminum mahasiswa. Jadi saya
menghubungi mahasiswa baru seperti anda. Imbalannya saya akan memberikan
bayaran sebesar $5.00 setiap minggu untuk setiap laporan yang dikirim. Laporan
membutuhkan 15 menit untuk diselesaikan.

● Request for Advice Assistance


Teknik ini merupakan pembuka interview umum karena bantuan
merupakan apa yang dibutuhkan i-ter. Pastikan kebutuhannya jelas, tepat, dan i-
tee puas. Tuluslah dalam meminta saran. jangan menggunakan celah ini sebagai
teknik untuk tujuan lain seperti membangun jaringan, menaiki jenjang,
meningkatkan ego seseorang, atau menyanjung atasan.

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Contoh: Saya mengajar besok pada teori disonansi kognitif dalam kursus
persuasi. Maukah anda memberikan saya beberapa petunjuk? Saya tahu anda
telah menyelesaikan teori ini.

● Refer to the Known Position of the Interviewee


Teknik ini mengidentifikasi posisi i-tee dalam suatu masalah. Masalahnya
terjadi saat posisi yang diketahui tidak akurat.
Contoh: Saya tahu posisi Anda tentang pekerjaan kredit tambahan dalam
kuliah Anda, tetapi saya ingin mengajukan pengecualian.

● Refer to the Person Who Sent You to The Interviewee


Rujukan adalah cara untuk menghubungkan secara positif dengan pihak
lain. Jangan pernah menggunakan nama seseorang tanpa izin dalam interview,
dan pastikan orang yang Anda sebutkan mengirimi Anda kepada i-tee tersebut.
Pastikan jika i-tee mengetahui, menghormati, dan menyukai orang yang ingin
Anda sebutkan. Itu bisa memalukan atau masalah setelah menggunakan nama
yang i-tee tidak kenal atau tidak sukai.
Contoh: Saya sedang mempertimbangkan karir dalam hubungan
manajemen tenaga kerja, dan penasihat saya, Jared Ortman, mengatakan Anda
telah menghabiskan hampir 20 tahun dalam karier tersebut sebelum datang ke
perguruan tinggi management.

● Refer to Your Organization


Seringkali Anda harus merujuk ke organisasi yang Anda wakili
(perusahaan, rumah sakit, lembaga pemerintah, gereja) untuk menunjukkan
identitas Anda. Posisi Anda dengan organisasi dapat menentukan siapa yang
Anda wawancarai, kapan, di mana, dan mengapa. Menyadari bahwa beberapa
pihak wawancara tidak akan menjadi penggemar organisasi Anda, terutama jika
Anda mewakili potensi tuntutan hukum, penegakan peraturan, atau penyelidikan
hukum.

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Contoh: Selamat sore, apakah ini Cintya? Saya Mike dalam Komisi Mayor
dalam merevitalisasi lingkungan lama.

● Request a Specific Amount of Time


Tanyakan dan minta waktu yang realistis, pada akhir period, baik saat
menyelesaikan tugas atau memulai untuk menutup wawancara. berikan
kesempatan kepada orang yang diwawancarai untuk melanjutkan wawancara atau
menghentikannya, mungkin mengatur pertemuan lain. "Sebentar saja?" mungkin
pembukaan wawancara yang paling sering digunakan dan tidak digunakan.
Contoh: Sean, apakah kamu mempunyai waktu 10 menit untuk
mendiskusikan pendaftar yang bergabung bersama kita untuk makan siang?

● Ask a Question
Pertanyaan terbuka, mudah dijawab dapat meningkatkan kepercayaan dan
mengarahkan i-tee. Berhati- hati pada Close Questions yang akan dijawab dengan
“ya/tidak”.
Contoh: Apa yang kamu cari dalam program belajar keluar negeri?,
hindari pertanyaan seperti, “Apakah kamu membutuhkan asisten?”, “Apa ada
yang bisa saya bantu?”

● Use a Combination
Banyak pembukaan dengan teknik kombinasi. Buat pembuka yang sesuai
dengan interview dan situasi, hindari penggunaan standard opening. Kita semua
adalah makhluk kebiasaan, dan jika suatu teknik bekerja dengan baik sekali, kita
dapat menggunakannya untuk berbagai situasi. Yang terpenting, libatkan orang
yang diwawancarai dalam pembukaan. Sebagai orang yang diwawancarai,
bersikeras untuk memainkan peran aktif sejak awal. Terlalu banyak pewawancara
membuat pembukaan monolog di mana orang yang diwawancarai hanyalah
pengamat.

c. Nonverbal Communication in Openings

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Teknik pembukaan secara verbal juga harus disertai dengan komunikasi nonverbal, hal
ini dirasa sangat penting karena perlu menciptakan kesan pertama yang baik. Hal ini dapat
menandakan sebuah ketulusan, kepercayaan, kehangatan serta minat interview serta emosi yang
dialami.
a. Territoriality
Ketika anda memasuki ruang lingkup orang lain anda diharapkan untuk
menunggu sampai pihak lain memberi isyarat. Seperti kepala mengangguk,
anda diharuskan untuk menjaga kontak mata karena hal tersebut
menunjukkan kepercayaan. Contohnya jika anda akan memasuki ruangan
orang lain anda diharuskan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu dan
menunggu orang tersebut untuk mempersilahkan anda masuk, seperti
menunjuk ke kursi.
b. Appearance and dress
Penampilan dan cara berpakaian berpengaruh terhadap kesan pertama.
Keduanya harus mengkomunikasikan daya tarik, kerapian, kedewasaan
profesionalisme dan harus sesuai dengan suasana interview.
c. Touch
Hati-hati jika berjabat tangan dengan kenalan. Menyentuh bagian yang
lain selain di tangan seperti lengan dan pundak umumnya ketika orang
tersebut memiliki hubungan yang cukup dekat.

Reading Nonverbal Communication


Jangan meremehkan pentingnya komunikasi verbal dan nonverbal, akan tetapi jangan
terlalu banyak menafsirkan tindakan semua orang dengan cara yang sama. Lilian Glass membuat
katalog 105 “perbedaan bicara” antara pria dan wanita Amerika dalam komunikasi dasar dari
segi bahasa tubuh, wajah dan bicara. Ia menemukan bahwa pria cenderung lebih sering
menyentuh orang lain, cenderung menghindari kontak mata dan tidak langsung menatap dan
memberikan sedikit pujian.

Body of the Interview

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Pada interview non-formal dan singkat, anda mungkin mempersiapkan hanya beberapa
topik atau pertanyaan dan menjalankannya dari ingatan atau dari selembar kertas catatan. Untuk
interview yang agak formal dan lebih panjang, siapkan garis besar dari topik-topik secara rinci
atau secara berhati-hati mengutarakan pertanyaan. Untuk interview yang formal, seperti survei,
siapkan daftar untuk interview yang berisi seluruh pertanyaan dan kemungkinan jawaban.
a. Interview Guide
Interview guide atau panduan interview adalah adalah garis besar topik dan
subtopik yang terstruktur dengan cermat untuk dibahas selama wawancara. Sebuah
panduan akan membantu anda untuk mengembangkan pertanyaan pada bidang/topik
yang spesifik, bukan merupakan daftar pertanyaan. Struktur ini memastikan untuk
mencakup seluruh topik yang penting dan mencegah untuk melupakan hal-hal yang
penting disaat sebuah interview berjalan. Panduan tersebut mungkin akan menyarankan
pertanyaan lanjutan dan memisahkan informasi yang relevan dan tidak relevan. Panduan
juga membantu dalam mencatat jawaban dan mengingat kembali di kemudian hari.
● Outline Sequence
Topical Sequence mengikuti pembagian secara alami dari sebuah topik
atau permasalahan. Contohnya, sebuah interview selama mencari lulusan sekolah
mungkin akan mengandung kriteria penerimaan, bidang studi, persyaratan gelar,
kemampuan, sumber pendanaan, dan informasi dari sekolah dan universitas.
Panduan jurnalis biasanya mengandung enam kata kunci: siapa, apa, kapan, di
mana, bagaimana, dan mengapa (who, what, when, where, how, and why).
Time Sequence memperlakukan topik atau bagian dari topik dalam urutan
kronologis. Contohnya seperti disaat seorang interviewer menjelaskan sebuah
wisata ke Alaska mungkin akan dimulai dari perjalanan dengan pesawat udara ke
Anchorage yang akan dilanjutkan dengan perjalanan dengan bus menuju Taman
Nasional Denali, perjalanan dengan kereta dari Denali kembali menuju
Anchorage, perjalanan dengan bus menuju Seward dimana terdapat pesta di atas
kapal pesiar, dan perjalanan akan dilanjutkan ke selatan menuju Seattle dengan
pemberhentian di Valdez, Skagway, Juneau, dan Ketchikan.
Space Sequence menyusun topik berdasarkan pembagian ruang: kiri ke
kanan, atas ke bawah, utara ke selatan, atau tetangga ke tetangga. Sebuah

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

petunjuk pelajar untuk kampus perguruan tinggi mungkin akan membawa anda ke
gedung kelas, perpustakaan, tempat tinggal, tempat olahraga, dan fasilitas
rekreasi.
Cause-to-effect Sequence mengatasi sebab dan akibat. Contohnya seperti
apa yang menyebabkan penurunan drastis orang yang hadir dalam permainan
basket pria, peningkatan dalam penyalahgunaan alkohol dalam kampus, atau fakta
bahwa lebih sedikit perusahaan yang mengambil bagian dalam pameran pekerjaan
di kampus. Seorang interviewer mungkin akan memulai dengan penyebab dan
dilanjutkan ke akibat atau mendiskusikan akibat yang tampak dan melanjutkannya
dengan membahas kemungkinan penyebabnya.
Problem-solution Sequence mengandung tahap masalah dan tahap solusi.
Anda mungkin saja mendiskusikan nilai anda dengan dosen dinilai dengan
mengidentifikasikan apa yang anda anggap sebagai masalah lalu mencari solusi
untuk meningkatkan nilai kuis dan ujian. Anda mungkin mendiskusikan masalah
lutut anda dengan seorang pelatih lalu mendiskusikan cara untuk meringankan
masalahnya.
● Developing an Interview Guide
Mari kita asumsikan bahwa anda mempertimbangkan untuk pergi safari ke
Kenya setelah lulus pada bulan Mei dan sebelum memulai bekerja sebagai
seorang wartawan di stasiun televisi Minneapolis. Anda telah menjadwalkan
sebuah interview dengan pemandu wisata berpengalaman yang sedang mengatur
safari ketiganya di bulan Mei. Pertama, tentukanlah topik utama dari informasi
yang anda inginkan, contohnya seperti urutan topik berikut:
i. Biaya
ii. Kenya sebagai tempat tujuan
iii. Karakteristik/sifat dari safari
iv. Kebutuhan
Kedua, simpanlah kemungkinan sub-topik di bawah setiap topik utama,
seperti berikut:
i. Biaya
a. Transportasi menuju dan dari Amerika Serikat

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

b. Penginapan
c. Makan
d. Oleh-oleh
e. Tip
ii. Kenya sebagai tempat tujuan
a. Keamanan
b. Iklim
c. Topografi
d. Situs yang dapat dikunjungi
e. Binatang
iii. Karakteristik/sifat dari safari
a. Berapa hari yang dibutuhkan
b. Transportasi di Kenya
c. Penginapan di Nairobi dan the bush
d. Orang-orang di safari
e. Makanan
f. Kegiatan
iv. Kebutuhan
a. Bahasa
b. Imunisasi
c. Kondisi fisik
d. Pakaian
e. Perlengkapan
Ketiga, tentukan apakah ada sub-topik dari sub-topik. Contohnya, anda
mungkin akan ingin mengetahui suhu rata-rata, menu sarapan pada umumnya,
keamanan dari teroris dan binatang, latar belakang dari orang-orang di safari,
pakaian secara spesifik seperti sepatu, perlengkapan untuk hujan, dan topi. Anda
mungkin tidak cukup mengetahui untuk mengembangkan sub-topik di bawah
topik utama, atau anda akan mengetahui sub-topik tersebut selama
berlangsungnya interview.

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

b. Interview Schedules
● A non-scheduled interview
Interview yang tidak terjadwal biasanya tidak memiliki pertanyaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Jenis interview ini paling cocok digunakan ketika
interview akan singkat, bidang informasi sangat luas, orang yang diwawancarai
dan tingkat informasi berbeda secara signifikan, orang yang diwawancarai enggan
menanggapi atau memiliki ingatan yang buruk, atau hanya ada sedikit waktu
persiapan.
Interview yang tidak terjadwal memberi kebebasan untuk melakukan
probing dan untuk beradaptasi dengan interviewer dan situasi yang berbeda.

● A moderately scheduled interview


Interview yang cukup terjadwal berisi pertanyaan utama beserta probing-
probing yang mungkin terjadi. Jenis ini memungkinkan adanya kebebasan untuk
menyelidiki jawaban dan beradaptasi dengan interviewees yang berbeda, tetapi
juga meningkatkan tingkat struktur yang lebih besar, membantu dalam mencatat
atau merekam jawaban, dan lebih mudah untuk melakukan atau mereplikasi.
Moderately scheduled interview tampak seperti ini:
I. Mengapa Anda tinggal di Jatinangor?
● Kapan Anda memutuskannya?
● Siapa orang yang paling mempengaruhi keputusan Anda?
● Hal apa yang paling mempengaruhi Anda?
● Bagaimana Anda memilih untuk tinggal di Jatinangor?

● A highly scheduled interview


Interview yang sangat terjadwal mencakup semua pertanyaan dan kata-
kata yang tepat untuk digunakan dengan setiap orang yang diwawancarai. Jenis
ini tidak memungkinkan adanya probing yang tidak direncanakan, perubahan
kata, atau penyimpangan dari jadwal. Pertanyaan biasanya tertutup sehingga
responden dapat memberikan penjelasan singkat. Interview yang sangat terjadwal
mudah untuk direplikasi dan dilakukan, membutuhkan waktu lebih sedikit

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

daripada interview yang tidak terjadwal dan cukup terjadwal, dan mencegah para
pihak dari berkeliaran ke daerah-daerah yang tidak relevan atau menghabiskan
banyak waktu untuk satu atau dua topik. Probing haruslah disiapkan sebelumnya.
Sebagai contoh:
I. Apakah Anda percaya bahwa permasalahan ini akan lebih baik atau lebih
buruk dalam kampanye presiden tahun ini?
● (Jika jawaban lebih baik) mengapa Anda merasa akan ada lebih
sedikit masalah tahun ini?
● (Jika jawaban lebih buruk) mengapa Anda merasa akan ada lebih
banyak masalah tahun ini?

● A highly scheduled standardized interview


Interview yang sangat terjadwal dan terstandarisasi adalah yang paling
terencana dan terstruktur. Semua pertanyaan dan pilihan jawaban dinyatakan
dalam kata-kata yang identik dan semua interviewee hanya dapat memilih
jawaban dari yang telah disediakan. Tidak ada penyimpangan dari jadwal oleh
salah satu pihak. Interview yang sangat terstandarisasi dan terjadwal adalah yang
termudah untuk dilakukan, direkam, ditabulasi, dan ditiru, sehingga seorang
interviewer pemula pun bisa menanganinya. Namun, keluasan informasi dibatasi
dan melakukan probing, menjelaskan pertanyaan, dan menyesuaikan dengan
interviewee tidak diizinkan. Contoh dari highly scheduled standardized interview:
I. Menurut Anda, siapa yang paling menentukan prioritas dari masalah?
● Murid
● Profesor
● Rektor
● Presiden
● Alumni

● Combination of schedules
Pertimbangkanlah kombinasi strategis dari jadwal. Misalnya, gunakan non
scheduled approach di menit-menit awal pembukaan, moderate scheduled

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

approach ketika diperlukan untuk probing dan beradaptasi dengan interviewee,


dan highly scheduled standardized approach untuk informasi yang dapat diukur
dengan mudah seperti data demografis mengenai usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan formal, status perkawinan, dan keanggotaan organisasi. Walaupun
jadwal biasanya merupakan daftar pertanyaan, dapat berkisar dari garis besar
topik hingga naskah. Misalnya, Anda dapat menulis argumen utama untuk
wawancara persuasif, instruksi untuk wawancara pemberian informasi, dan
pembukaan dan penutupan untuk wawancara survei.
c. Question Sequences
● Tunnel Sequence
Tunnel sequence, kadang disebut string of beads, merupakan serangkaian
pertanyaan serupa, baik terbuka maupun tertutup. Setiap pertanyaan dapat
mencakup topik yang berbeda, meminta sedikit informasi tertentu, atau menilai
sikap atau perasaan yang berbeda. Tunnel sequence bekerja dengan baik dengan
wawancara informal dan sederhana. Tunnel sequence biasanya terdapat di jajak
pendapat, survei, wawancara jurnalistik, dan wawancara medis yang dirancang
untuk memperoleh informasi, sikap, reaksi, dan niat.
● Funnel Sequence
Funnel sequence dimulai dengan pertanyaan yang luas dan terbuka, dan
dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih terbatas. Funnel sequence bekerja
dengan baik dengan interviewee yang termotivasi. Urutan pertanyaan ini paling
tepat ketika responden familier atau terbiasa dengan topiknya, merasa bebas untuk
membicarakannya, ingin mengungkapkan perasaan mereka, dan termotivasi untuk
mengungkapkan dan menjelaskan sikapnya. Pertanyaan terbuka lebih mudah
untuk dijawab, menimbulkan sedikit ancaman pada responden, dan membuat
orang berbicara, sehingga funnel sequence merupakan cara yang bagus untuk
memulai interview.
● Inverted Funnel Sequence
Inverted funnel sequence dimulai dengan pertanyaan tertutup dan
dilanjutkan menuju pertanyaan terbuka. Urutan pertanyaan ini lebih berguna
ketika kita butuh untuk memotivasi interviewee untuk respon atau interviewee

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

secara emosional terlibat dalam suatu masalah atau situasi. Selain itu, inverted
funnel sequence juga berguna ketika interviewee merasa mereka tidak tahu
banyak mengenai topik atau mereka tidak ingin berbicara. Inverted funnel
sequence yang memulai dengan pertanyaan tertutup dapat memberikan waktu
pemanasan bagi mereka yang enggan untuk berbicara. Pertanyaan tertutup dapat
bekerja ketika pertanyaan terbuka dapat membuat orang kewalahan.
● Combination Sequence
Hourglass sequence dimulai dengan pertanyaan terbuka, berlanjut ke satu
atau lebih pertanyaan tertutup, dan berakhir dengan pertanyaan terbuka. Hal ini
digunakan ketika kita ingin memulai dengan funnel sequence dan kemudian
dilanjutkan dalam jalur pertanyaan kita ke funnel sequence terbalik. Ini
merupakan kombinasi yang memungkinkan kita untuk mempersempit fokus kita
dan kemudian melanjutkan untuk membukanya sekali lagi ketika orang yang
diwawancarai atau topik itu.
Kombinasi urutan kedua yang menempatkan funnel sequences top-to-top,
biasa disebut dengan diamond sequence. Urutan ini memungkinkan interviewer
untuk memulai dengan pertanyaan tertutup, dilanjutkan dengan pertanyaan
terbuka, dan berakhir dengan pertanyaan tertutup.
Masing-masing urutan kombinasi ini menawarkan pengaturan berbeda
dari pertanyaan terbuka dan tertutup yang memungkinkan interviewer untuk
mendekati situasi interview tertentu dan interviewee dengan fleksibilitas yang
lebih besar.
● Quintamensional Design Sequence
George Gallup, poll designer terkenal, mengembangkan quintamensional
design sequence untuk menilai intensitas pendapat dan sikap. Pendekatan lima
langkah ini berasal dari kesadaran interviewee tentang masalah ini untuk sikap
yang tidak dipengaruhi oleh pewawancara, sikap khusus, alasan untuk sikap ini,
dan intensitas sikap.
1. Awareness
2. Uninfluenced attitudes
3. Specific attitude

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

4. Reason why
5. Intensity of attitude

Closing
Closing adalah bagian integral dari tiap interview, bukan sesuatu yang sekedar disimpan di
ujung dan bukan juga escape mechanism. Ketika menyelesaikan pertanyaan terakhir dan telah
mendapatkan seluruh informasi yang diharapkan, seringkali kita merasa lebih rileks dan
interview sudah selesai. Namun, penutupan yang tidak baik dapat membatalkan hubungan yang
telah dibangun selama interview.
a. Functions and Guidelines for Closing
Closing punya tiga fungsi utama. Pertama, closing menandakan akhir dari
interview namun bukan akhir dari hubungan. Interviewer dapat melanjutkan baik
hubungan bisnis, profesional, sosial, dan kasual setelah interview berakhir. Selain itu,
interview juga dapat menciptakan atau mengubah hubungan serta membentuk ekspektasi
positif dan negatif untuk interaksi kedepannya. Frase-frase sederhana dapat menunjukan
interval ke interview yang akan datang. “Sampai jumpa” dapat diartikan sebagai interval
yang singkat. “Selamat tinggal” menandakan interval yang panjang. “Jangan menjadi
orang asing” menandakan interval moderat. “Kami akan memberi kabar nanti”
menandakan tidak akan ada interview lanjutan.
Kedua, closing dapat mengekspresikan dukungan untuk meningkatkan hubungan
dan menutup interview dengan positif. Salah satu atau kedua belah pihak dapat
menunjukan apresiasi dan intensi untuk hubungan di masa mendatang.
Ketiga, closing dapat menyimpulkan sebuah interview. Walaupun tidak ada
kesimpulan yang sistematik, pihak manapun dapat menggunakan closing untuk menutup
interview dengan teratur dan menyatukan isu, kekhawatiran, persetujuan, dan informasi
yang diberikan.
Aturan pertama adalah closing merupakan sebuah dialog, bukan monolog. Tutup
interview dengan tulus dan jujur dan jangan menjanjikan sesuatu yang tidak bisa
ditepati. Pada law of recency dikatakan bahwa orang cenderung mengingat perkataan
atau perilaku teakhit dalam sebuah interview. Jadi, jika interviewer menutup interview

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

dengan terburu-buru atau tidak baik dapat mengubah efek dari interview dan
mempengaruhi hubungan di masa mendatang.
Hindari false closing yang mungkin terjadi jika pesan verbal dan nonverbal
seperti menandakan interview akan selesai tapi belum. Hindari juga failed departures
yang muncul jika interviewer sudah menyelesaikan interview namun kemudian bertemu
kembali dengan interviewer di tempat lain pada waktu dekat dalam keadaan canggung.
b. Closing Techniques
● Offer to Answer Questions
Beri waktu pada interviewee untuk memikirkan pertanyaan yang akan ditanya
dan jangan memberikan jawaban singkat yang tidak tulus kemudian mengakhiri
interview.
● Use Clearinghouse Question
Clearinghouse question adalah pertanyaan yang dapat memastikan bahwa
semua topik sudah selesai dibahas, semua pertanyaan sudah dijawab, dan semua
kekhawatiran sudah diselesaikan. Contoh pertanyaannya seperti:
- Ada lagi yang ingin ditambahkan sebelum selesai?
● Declare Completion of the Intended Purpose
Sampaikan bahwa interview telah selesai dengan kata-kata yang jelas
menandakan bahwa sudah benar-benar selesai.
● Make Personal Inquiries
Buatlah beberapa pertanyaan yang menyinggung personal untuk
meningkatkan hubungan.
● Make Professional Inquiries
Pertanyaan profesional lebih formal daripada pertanyaan pribadi, tetapi
pertanyaan itu harus menunjukkan minat yang tulus. Orang yang menunjukkan
minat pada karir lebih disukai.
Contoh:
Bagaimana pengajaran anda di Jatinangor?
Kapan masa jabatan anda di dewan kota dimulai?

● Signal that Times Is Up

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Teknik ini paling efektif ketika batas waktu disepakati sebelumnya atau
selama pembukaan. Jadilah bijaksana, dan hindari kesan bahwa anda sedang
merakit. Jangan terburu-buru menutup, akhiri wawancara disaat yang paling tepat.
Contoh :
Maaf, saya ada kelas dalam beberapa menit lagi.
Nah, waktu kita sudah habis untuk hari ini. Bagaimana kalau kita bertemu
lagi Rabu depan?

● Explain the Reason for the Closing


Jelaskan dengan jujur mengapa wawancara harus berakhir. Alasan yang
terdengar palsu bisa membahayakan wawancara dan hubungan yang terjadi di
dalamnya.
Contoh:
Saya harus menutup wawancara ini karena janji saya yang sebelumnya.
Maaf, tetapi ada siswa lain yang menunggu untuk bertemu dengan saya
pada pukul 10:45.

● Express Appreciation or Satisfaction


Pernyataan penghargaan atau kepuasan adalah penutupan umum karena
kita biasanya menerima sesuatu seperti informasi, bantuan, evaluasi, cerita,
penjualan, posisi, rekrut, atau waktu. Buatlah pernyataan penghargaan atau
kepuasan yang tulus.
Contoh:
Senang berbicara dengan anda, dan saya sangat menghargai bantuan anda.
Terima kasih atas bantuan anda.
Saya menghargai kesediaan anda untuk mendengarkan masalah saya.

● Arrange for the Next Meeting


Jika sesuai, atur pertemuan berikutnya atau ungkapkan apa yang akan
terjadi selanjutnya, termasuk tanggal, waktu, tempat, topik, konten, atau tujuan.
Contoh:

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Saya memiliki beberapa pertanyaan tambahan untuk ditanyakan: bisakah


kita bertemu pada jam yang sama di hari Jumat?
Ini merupakan awal yang baik untuk masalah ini. Bagaimana kalau kita
bertemu lagi pada tanggal 5?
Bisakah anda datang untuk wawancara sehari penuh di kantor regional
kami di Jakarta pada tanggal 14 atau 15?

● Summarize the Interview


Ringkasan penutupan merupakan hal umum untuk informasi, kinerja,
konseling, dan wawancara penjualan. Ini dapat mengulangi informasi penting,
tahapan, dan perjanjian atau memverifikasi akurasi dalam perjanjian.
Contoh :
Saya senang kita bisa bersama sebelum rapat dewan pada hari Rabu nanti.
Anda akan memberikan presentasi powerpoint pada angka penjualan dan biaya
pemasaran untuk kuartal kedua, dan saya akan mempresentasikan proposal kami
untuk meluruskan kembali distrik pemasaran. Kami kemudian akan membahas
keprihatinan kami tentang pemangkasan tiga posisi staf saat ini.

c. Nonverbal Closing Action


Mark Knapp dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang menggunakan
berbagai tindakan penutupan nonverbal, seperti:
● Meluruskan di kursi
● Mencondongkan diri ke depan
● Berdiri atau menjauh dari pihak lain
● Melepas kaki dari silangan kaki
● Menempatkan tangan kita di lutut seolah bersiap untuk bangkit
● Memutuskan kontak mata
● Menawarkan untuk berjabat tangan
● Membuat gerakan-gerakan tangan
● Tersenyum
● Melihat jam

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)


lOMoARcPSD|3674217

Tindakan nonverbal ini dapat memberi sinyal ketika kita ingin menutup
wawancara atau mendeteksi ketika orang lain ingin menutup. Hindari mengirim
sinyal penutupan yang tidak disengaja. Ingatlah bahwa tindakan apa pun dapat
ditafsirkan dengan cara yang berarti oleh pihak lain. Kita mungkin tidak menyadari
bahwa kita melihat jam tangan atau mencondongkan tubuh ke depan, atau kita
mungkin melihat jam untuk memastikan kita memiliki sisa waktu yang cukup,
tetapi pihak lain mungkin menganggap ini sebagai tanda untuk menyuruh pergi.
Hati-hati terhadap kata-kata dan tindakan yang akan dikatakan ke pihak
lain. Putuskan teknik penutupan mana yang paling cocok. Peran kita dalam
wawancara dan hubungan kita dengan pihak lain mungkin memerlukan beberapa
teknik, mengesampingkan orang lain, dan menentukan siapa yang akan memulai
penutupan dan kapan akan menutup. Seringkali kita akan menggabungkan
beberapa teknik verbal dan nonverbal menjadi penutupan yang efektif.
Contoh:
Baiklah (menutup buku catatan), saya pikir itu menjawab semua
pertanyaan saya (condong ke depan dan tersenyum). anda telah memberi saya
banyak informasi menarik untuk proyek lapangan saya. (bangkit dari kursi) Saya
sangat menghargai bantuan anda. (berjabat tangan dan melihat orang yang
diwawancarai langsung di mata).

Downloaded by Cucu Taqiyah (cucu.taqiyah99@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai