Uas
Uas
a. Linearitas
Dalam hal ini linier adalah hubungan antara besaran input yang dideteksi menghasilkan besaran output
dengan hubungan berbanding lurus dan dapat digambarkan secara grafik membentuk garis lurus. Banyak
sensor sinyal keluarannya berubah secara kontinyu sebagai tanggapan (response) terhadap masukan
yang berubah secara kontinyu juga
b. Sensitivitas.
Dalam hal ini sensitivitas adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon transduser terhadap
perubahan masukan atau variable yang diukur.
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Dalam hal ini tanggapan waktu adalah seberapa cepat tanggapan sensor terhadap perubahan masukan.
d. Jangkauan.
Salah satu criteria untuk memilih sensor adalah kesanggupan mengindera sesuai denga yang diperlukan.
Keluaran dari sensor tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali sensor suhu.
e. Stabilitas Waktu.
Untuk nilai masukan tertentu harus dapat memberikan keluaran yang nilainya tetap dalam waktu.
f. Stabilitas Tinggi.
Kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak terpengaruh oleh factor-faktor lingkungan.
h. Repetebility.
Kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan untuk mengukur
besaran yang sama dalam kondisi lingkungan yang sama.
Konversi: Transistor BJT mengkonversi arus menjadi arus, FET mengkonversi tegangan menjadi arus
Arus input: BJT membutuhkan arus input, FET tidak membutuhkan arus input
Input/output: Hubungan input/output BJT adalah linear direpresentasikan oleh sebuah garis lurus,
namun hubungan input/output sebuah FET tidak linear untuk sinyal-sinyal besar (bertegangan tinggi).
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya distorsi pada sinyal-sinyal besar yang diumpankan ke sebuah FET
Kecepatan: FET dapat melaksanakan proses pensaklaran secara lebih cepat dibandingkan BJT, namun
demikian kedua jenis transistor ini dirasa cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar
aplikasi elektronik
Tegangan input: sebuah FET menjadi aktif ketika tegangan gate-sourcenya melampaui suatu tegangan
ambang. Tegangan gate dapat memiliki nilai yang berada dalam kisaran antara tegangan ambang dan
tegangan sumber, ketika FET dalam keadaan aktif. Tegangan basis-emitor BJT akan selalu mendekati nilai
0,7 V, ketika BJT dalam keadaan aktif, terlepas dari berapa besar arus inputnya
Resistor input: sebuah FET tidak membutuhkan sebuah resistor di depan terminal gatenya. Hal ini dapat
menjadikan rangkaian yang bersangkutan jauh lebih sederhana
Tahanan output: kebanyakan FET memiliki tahanan yang sangat rendah ketika berada dalam keadaan
aktif, biasanya kurang dari 1 Ohm. Hal ini membuat komponen-komponen ini sangat cocok untuk
digunakan dalam rangkaian saklar transistor.