Anda di halaman 1dari 8

Protestan, proses “pengkristenan” penduduk lokal berbagai wilayah di MASA PEMERINTAHAN REPUBLIK BATAAF DI INDONESIA

Indonesia tidak dapat dihindari.


Pada tahun 1619 Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat pertamanya di 1. MASA PEMERINTAHAN REPUBLIK BATAAF ( 1795-1806)
Jakarta. Dalam perkembangannya, pada awal abad ke-18, sebagian besar Pada abad ke-18 terjadi perubahan tatanan geopolitik di Belanda.
jemaat Nasrani yang berada di bawah gereja Calvinis, bersama-sama orang Munculah kelompok yang menamakan dirinya kaum patriot. Kaum ini
Katholik kelompok gereja reformasi lainnya seperti Romanstran dan terpengaruh oleh semboyan Revolusi Perancis: liberte (kemerdekaan),
Lutheran dilarang. egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Berdasarkan ide dan
Gereja Lutheran baru boleh melakukan kegiatan pada tahun 1745 di bawah paham yang digelorakan dalam Revolusi Perancis itu maka kaum patriot
pengawasan tentara bayaran Jerman.Memasuki abad ke-19 penyebaran menghendaki perlunya negara kesatuan
agama Nasrani semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Bertepatan dengan keinginan itu pada awal abad ke-18 pasukan
Kelompok misionaris Katholik dari gereja reformasi baik Eropa maupun Perancis menyerbu Belanda. Belanda takluk dan Raja Willem V selaku
Amerika mulai berdatangan. Pengangkatan Jacob Grooff sebagai uskup kepala pemerintahan Belanda melarikan diri ke Inggris. Belanda dikuasai
Katholik pertama di Indonesia pada tahun 1845 telah memancing Perancis. Selanjutnya di Belanda dibentuk pemerintahan baru
munculnya perdebatan panjang di kalangan pemeluk Nasrani baik di bernama Republik Bataaf (1795-1806) yang dipimpin oleh Louis
Indonesia maupun Belanda yang memicu konflik antara gereja dan negara. Napoleon saudara Napoleon Bonaparte.
Berdasarkan peratruran yang berlaku sejak tahun 1854 para guru, Sementara itu dalam pengasingan, Raja Willem V oleh pemerintah
rohaniawan dan misionaris Nasrani harus memiliki ijin khusus dari Inggris ditempatkan di Kota Kew. Raja Willem V kemudian mengeluarkan
Gubernur Jenderal ketika akan melakukan pekerjaan di wilayah Hindia perintah yang terkenal dengan “Surat-surat Kew”. Isi perintah itu
Belanda. Wilayah Ambon dan sekitarnya menjadi hak eklusif gereja adalah agar para penguasa di negeri jajahan Belanda menyerahkan
reformasi sampai tahun 1921. Daerah Batak juga menjadi daerah eklusif. wilayahnya kepada Inggris bukan kepada Perancis.
Orang-orang Nasrani memulai kegiatan mereka di Sipirok pada tahun Pihak Inggris kemudian bergerak cepat dengan mengambil alih
1861, sementara misionaris Katholik baru diperkenankan masuk di wilayah - wilayah jajahan Belanda di Hindia Belanda salah satunya
wilayah ini pada tahun 1928. Begitu juga di wilayah Papua yang dikuasai Padang pada tahun 1795, selanjutnya Ambon dan Banda pada tahun 1796.
oleh Belanda, jemaat Katholik di Flores dan Timor bagian barat Inggris juga memperkuat armada laut untu memblokade Batavia.
diserahkan kepada Serikat Sabda Allah. AKHIR REPUBLIK BATAAF
Mengapa agama Kristen di Indonesia Timur berkembang Pesat? Letak geografis Belanda yang dekat dengan Inggris menyebabkan
Pada abad XVIII VOC bangkrut dan membubarkan diri yang diakibatkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda. Pada tahun
karena korupsi pegawainya. Kemudian pemerintah kolonial menangani 1806, Perancis membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Kerajaan
secara langsung kehidupan umat Kristen dengan membentuk suatu gereja Belanda (Kominkrijk Holland). Napoleon kemudian mengangkat Louis
Protestan pemerintah-Inische Kerrk- tepatnya pada tahun 1835. Napoleon sebagai Raja Belanda dan berarti sejak saat itu pemerintahan
Dari Inische Kerrk inilah lahir Gereja-gereja Etnis yang besar di yang berkuasa di Nusantara adalah pemerintahan Belanda-Perancis.
Indonesia bagian Timur, yaitu Gereja Masehi Injili Minahasa, gereja A. MASA PEMERINTAHAN DAENDELS (1808-1811)
Protestan Maluku, dan Gereja Masehi Injili di Timor. Jemaat-jemaat Herman Willem Deandels adalah Gubernur Jendral pertama Belanda di
lainya tergabung dalam satu sinode tersendiri, yaitu Gereja protestan di Hindia-Belanda, ia diangakat atas saran Kaisar Napoleon Bonaparte,
Indonesia bagian Barat. menggantikan Gubernur-Jenderal Albertus Wiese dan untuk mengisi
kekosongan kekuasaan akibat dibubarkannya VOC.
Daendels adalah kaum patriot dan liberal dari Belanda yang sangat
dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis. Daendels ingin menanamkan
jiwa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan di lingkungan masyarakat
Hindia. Oleh karena itu, ia ingin memberantas praktik-praktik feodalisme. dari Belanda pada tahun 1605, Belanda mengusir para penyebar agama
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih dinamis dan produktif untuk Katolik dan memperkenalkan agama Kristen Protestan.
kepentingan negeri induk (Republik Bataaf). Belanda membentuk perkumpulan Protestan di beberapa wilayah, sebagai
Daendels melakukan beberapa langkah strategis untuk menjalankan contoh di Tanah Toraja, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Saat ini,
tugasnya, antara lain : kebanyakan penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan agama Protestan.
1) Bidang pertahanan dan keamanan: Perkembangan agama Kristen di berbagai daerah di Indonesia
 Daendels membangun benteng-benteng pertahanan baru Berkembangnya Agama Nasrani tidak bisa lepas dari kedatangan bangsa
 Daendels mebangun pangkalan angkatan laut di Anyer, Merak, Barat. Dari segi agama, ambisi orang-orang Eropa ke kawasan Timur
Surabaya, dan Ujungkulon berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk
 Daendels meningkatkan jumlah tentara melanjutkan Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.
 Daendels mebangun Jalan Daendles dari Anyer, banten sampai Terdapat perbedaan pendapat tentang sejarah awal keberadaan penganut
Panarukan, jatim (1.100 km) Nasrani di Indonesia. Pendapat pertama menyatakan bahwa sudah terdapat
 Daendels melakukan pembangunan dilaksanakan dengan sistem kerja orang beragama Nasrani sebelum kehadiran bangsa Barat di Kepulauan
rodi Indonesia, yaitu pada abad ke-7 berdasarkan diketemukannya orang yang
2) Bidang Politik dan Pemerintahan : beragama Katholik di Barus dan Sibolga. Hal ini diperkuat juga dengan
 Membentuk sekretariat negara untuk membereskan masalah keberadaan penganut Nasrani di Sumatra Selatan, Jawa dan kalimantan
administarsi pada abad ke-13 dan 14.
 Membentuk kantor pengadilan di Batavia dan Suarabaya Sedangkan pendapat kedua menyatakan kehadiran pengaut Nasrani baru
 Memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden ada setelah kehadiran orang Barat. Pendapat ini berpegang pada peristiwa
 Mengganti raja-araja yang dianggap mengahalangi Belanda dan pemandian terhadap penduduk Halmahera pada tahun 1534. Peristiwa ini
mengangkat Raja baru sesuai keinginan Belanda secara luas dipegang sebagai awal penasranian penduduk di Kepulauan
 Merombak sistem feodal dan menggantinya dengan pemerintahan Barat Indonesia.
Modern Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejak kedatangan Portugis dan Spanyol
 Mengangkat penguasa daerah sebagai pegawai pemerintah kolonial di Kepulauan Indonesia, proses penyebaran agama Kristen mulai
 Membagi pulau Jawa menjadi 23 keresidenan berlangsung. Hal ini dikaitkan dengan motif agama selain ekonomi yang
 Merombak Provinsi Jawa Pnatai Timur Laut menjadi lima prefektur dilakukan oleh kedua bangsa tersebut sebagai imperialisme kuno. Selain
(wilayah yang memiliki otoritas) Malaka dan kepulauan Maluku merupakan salah satu wilayah pertama
3) Bidang peradilan : bersentuhan dengan agama Nasrani, khsusnya Katholik. Raja Ternate
 Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3 jenis pengadilan, yaitu : bernama Tabarija yang diasingkan Portugis ke Goa pada tahun 1535
1.Pengadilan utuk orang Eropa dilaporkan memeluk agama Nasrani sejak dipengungsian. Perkembangan
2.Pengadilan untuk orang timur asing agama Katholik semakin pesat sejak rohaniawan Spanyol bernama
3.Pengadilan untuk orang Pribumi. Pengadilan untuk orang pribumi ada di Francisacus Xaverius yang merupakan pendiri Orde Jesuit bersama
setiap Prefectur dengan Prefect sebagai ketua dan para bupati sebagai Ignatius Loyolo melakukan kegiatan keagamaan di tengah-tengah
anggota. masyarakat Ambon, Ternate dan Morotai antara tahun 1546-1547.
 Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Kehadiran Belanda di Indonesia merubah peta pengkristenan di wilayah
Eropa. Akan tetapi ia sendiri melakukan korupsi besar - besaran dalam ini. Di Maluku sebagian besar penduduk yang telah beragama Katholik
kasus penjualan tanah kepada pihak swasta. berganti menjadi Calvinis. Bahkan, VOC melarang misi Katholik
melakukan kegiatan kegamaan. Biarpun sampai awal abad ke-19 Belanda
sebenarnya tidak secara resmi mendukung kegiatan para penyebar agama
Terusan Suez (1868) yang mempersingkat jalur pelayaran antara Eropa 4) Bidang Ekonomi dan Keuangan :
dan Asia  Memaksa para penguasa di Jawa untuk menggabungkan diri ke dalam
4) Akibat Pelaksanaan Sistem Politik Ekonomi Liberal wilayah pemerintahan kolonial
a.) Bagi Belanda  Melakukan pemungutan pajak
 Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta  Meningkatkan hasil bumi berupa tanaman - tanaman yang laku di
Belanda dan pemerintah colonial Belanda. pasaran dunia
 Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke  Penyerahan wajib hasil pertanian bagi pribumi
negeri Belanda.  Melakuakan penjualan tanah kepada pihak swasta
 Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah  Mengeluarkan uang kertas
jajajahan.  Memebentuk Dewan Pengawasan Keuangan (DPK)
b.) Bagi Indonesia 5) Bidang Sosial :
 Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk.  Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi untuk membangun jalan
 Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga Anyer - Panarukan.
kopi dan gula berakibat sangat buruk bagi penduduk.  Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan atau sultan.
 Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara  Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.
pertumbuhan penduduk Jawa meningkat sangat pesat. AKIBAT PEMERINTAHAN DAENDELS
1. Rakyat Indonesia mengalami penderitaan yg sangat hebat. Selain
 Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan
dituntut untuk membayar pajak-pajak pemerintah, mereka juga
barang-barang impor dari Eropa.
diharuskan terlibat dalam kerja paksa (rodi). Kerja Rodi membuat
 Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya
rakyat yang miskin menjadi semakin menderita, apalagi kerja rodi
setelah adanya angkutan dengan kereta api.
dalam pembuatan pangkalan di Ujungkulon, karena lokasi yang begitu
 Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya jauh, sulit dicapai dan penuh dengan sarang nyamuk malaria. Oleh
hukuman berat bagi yang melanggar peraturan Poenale Sanctie. karena itu, wajar kalau kemudian banyak rakyat Hindia yang jatuh sakit
4. PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DAN KATOLIK bahkan banyak yang meninggal.
PROSES MASUKNYA AGAMA KATOLIK DI INDONESIA 2. Penderitaan rakyat kecil semakin bertambah akibat dari tindakan
Agama Kristen DI Indonesia di bawa oleh Bangsa Portugis. sewenang-wenang para pemilik tanah.
Portugis menyebarkan pertama kali di daerah Maluku. Seorang misionaris 3. Ribuan rakyat Indonesia meninggal dalam pembuatan jalan raya anyer-
Spanyol, St. Fransiscus lalu menyebarkannya ke Ambon, Ternate, panarukan.
Halmahera antara 1546 – 1547. Pada tahun 1560 – 1590 an diperkirakan
AKHIR PEMERINTAHAN DAENDELS
telah terdapat pemeluk sebanyak kurang lebih 60.000 jiwa
Daendels sebenarnya seorang liberal, tetapi setelah tiba di
PROSES MASUKNYA AGAMA KRISTEN DI INDONESIA Indonesia berubah menjadi seorang diktator yang bertindak kejam dan
Pada abad 16, bangsa Portugis masuk ke Indonesia, diikuti bangsa Spanyol sewenang-wenang. Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja
dengan tujuan berdagang rempah – rempah. Banyak dari para pedagang Banten, Yogyakarta, Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
dan misionaris Portugis memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Ia juga melakukan penyelewengan dalam kasus penjualan tanah
Katolik di Indonesia. Salah satunya bernama Fransiskus Xaverius, pendiri kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan Istana Bogor. Akibatnya,
ordo Yesuit. Mereka mulai di Maluku pada tahun 1534. pemerintahannya banyak menimbulkan kritik, baik dari dalam maupun
Tak lama setelah itu, Portugis dan Spanyol mulai memperluas pengaruh luar negeri, akhirnya Daendels dipanggil pulang ke negeri Belanda.
agama Katolik ke Manado dan Minahasa. Tetapi, ketika Portugis kalah
Kemudian Louis Napoleon mengangkat Jansen sebagai gubernur jenderal
yang baru menggantikan Daendels
B. PEMERINTAHAN JANSSENS (1811) 2) Pelaksanaan Peraturan Sistem Politik Ekonomi Liberal
Pada Bulan Mei tahun 1811, Daendels dipanggil oleh  Indische Comptabiliteit Wet (1867), berisi tentang perbendaharaan
Louis Napoleon untuk kembali ke negara Belanda. Sepeninggal Daendels negara Hindia Belanda yang menyebutkan bahwa dalam menentukan
sebagai Gubernur Jendral, ia digantikan oleh Jan Willem Janssens yang anggaran belanja Hindia Belanda harus diterapkan dengan undang-
sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jendral di Tanjung Harapan undang yang disetujui oleh Parlemen Belanda.
(Afrika Selatan) pada tahun 1802 - 1806. Pada tahun 1806, Janssens  Suiker Wet (Undang-Undang Gula), yang menetapkan bahwa tanaman
terusir dari Tanjung Harapan karena Tanjung Harapan jatuh ke tangan tebu adalah monopoli pemerintah yang secara berangsur-angsur akan
Inggris. dialihkan kepada pihak swasta.
Tahun 1810, Janssens ditunjuk menggantikan Daendels untuk  Agrarische Wet (Undang-Undang Agraria) 1870.
memimpin Jawa dan resmi menjadi Gubernur Jendral di Hindia Belanda  Agrarische Besluit (1870). Jika Agrarische Wet diterapkan dengan
pada tahun 1811. Janssens berusaha memperbaiki keadaan di Hindia persetujuan parlemen. Maka Agrarische Besluit diterapkan oleh
Belanda, namun Inggris sebagai musuh dari Belanda pada saat itu telah persetujuan Raja Belanda. Agrarische Wet hanya mengatur hal-hal yang
menguasai beberapa wilayah di Nusantara. Disisi lain, Lord Minto bersifat umum tentang agrarian, sedangkan Agraria Besluit mengatur
memerintahkan Thomas Stamford Raffles (pemimpin serangan Inggris) hal-hal yang lebih rinci, khususnya tentang hak kepemilikan tanah dan
untuk menguasai pulau Jawa. Raffles pun menyiapkan serangan dan pergi jenis-jenis hak penyewaan tanah oleh pihak swasta.
ke Jawa. Pengalaman pahitpun dirasakan Janssens untuk kedua kalinya Adapun isi dari Agrarische Wet (Undang-Undang Agraria) 1870 adalah:
karena dalam perkembangannya ia terusir dari tanah jajahannya.  Tanah di Indonesia dibedakan atas tanah rakyat dan tanah pemerintah.
Pada tanggal 4 Agustus 1811, sebanyak 60 kapal Inggris sudah  Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang bersifat bebas dan tanah
berada di Batavia. Kemudian pada 26 Agustus 1811, Batavia mampu desa tidak bebas.
dikuasai Inggris dibawah kepemimpinan Raffles. Janssens kemudian lari
 Tanah tidak bebas adalah tanah yang dapat disewakan kepada
ke Semarang dan bergabung dengan Legiun Mangkunegara serta prajurit pengusaha swasta.
Yogyakarta dan Surakarta. Pasukan Inggris masih mengejarnya hingga
 Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang lain.
berhasil dipukul mundur. Janssens kemudian lari ke daerah Salatiga
 Tanah pemerintah dapat disewakan kepada pengusaha swasta hingga
tepatnya di Tuntang. Penyerahan Janssen secara resmi ke pihak Inggris
75 tahun.
ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September
1811 3) Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal
Pelaksanaan system politik ekonomi liberal di Indonesia merupakan jalan
Isi Kapitulasi Tuntang sbb:
bagi pemerintah colonial Belanda menerapkan imperialism modernnya.
1. Pulau Jawa dan sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada
Hal itu berarti Indonesia dijadikan tempat untuk berbagai kepentingan,
Inggris
antara lain sebagai berikut.
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris  Mendapatkan bahan mentah atau bahan baku industry di Eropa.
2. PERKEMBANGAN KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA  Mendapatkan tenaga kerja yang murah.
(1811-1816)  Menjadi tempat pemasaran barang-barang produksi Eropa.
Ditanda tanganinya Kapitulasi Tuntang merupakan awal dari masa  Menjadi tempat penanaman modal asing.
kolonialisme Inggris di Indonesia. Gubernur Jenderal Lord Minto secara Seiring dengan pelaksanaan system politik ekonomi liberal, Belanda
resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya. Pusat pemerintahan melaksanakan Pax Netherlandica, yaitu usaha pembulatan negeri jajahan
Inggris berkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles Belanda di Indonesia. Hal itu dimaksudkan agar wilayah Indonesia tidak
mulai melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggris diduduki oleh bangsa Barat lainnya. Lebih-lebih setelah dibukanya
di tanah jajahan.
sewa menyewa tanah milik penduduk dengan pemerintah kolonial Dalam rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga
secara paksa. Dengan demikian hasil produksi tanaman eksport prinsip. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus,
bertambah,mengakibatkan perkebunan-perkebunan swasta tergiur untuk diganti penanaman bebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati sebagai
ikut menguasai pertanian di Indonesia di kemudian hari. pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagai bagian
Akibat lain dari adanya tanam paksa ini adalah timbulnya “kerja pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik
rodi” yaitu suatu kerja paksa bagi penduduk tanpa diberi upah yang layak, pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa. Berangkat
menyebabkan bertambahnya kesengsaraan bagi pekerja. Kerja rodi oleh dari tiga prinsip itu Raffles melakukan beberapa langkah, baik yang
pemerintah kolonial berupa pembangunan-pembangunan seperti; jalan- menyangkut bidang politik pemerintahan maupun bidang sosial ekonomi.
jalan raya, jembatan, waduk, rumah-rumah pesanggrahan untuk pegawai KEBIJAKAN RAFFLES DI NUSANTARA
pemerintah kolonial, dan benteng-benteng untuk tentara kolonial. Di 1). Bidang Pemerintahan
samping itu, penduduk desa se tempat diwajibkan memelihara dan Raffles berusaha menghapus pemerintahan feodal yang telah mengakar
mengurus gedung-gedung pemerintah, mengangkut surat-surat, barang- kuat di Indonesia. Kebijakan dalam bidang pemerintahan diantarnya:
barang dan sebagainya. Dengan demikian penduduk dikerahkan 1. Menjalin hubungan baik dengan penguasa-penguasa lokal yang anti
melakukan berbagai macam pekerjaan untuk kepentingan pribadi pegawai- terhadap Belanda
pegawai kolonial dan kepala-kepala desa itu sendiri. 2. Membagi Pulau Jawa menjadi 16-18 keresidenan, dengan setiap
C. POLITIK LIBERAL (SISTEM USAHA SWASTA) keresiden mempunyai kepala residen.
Sebelum tahun 1870, Indonesia dijajah dengan model imperialism kuno 3. Mengangkat para bupati sebagai pegawai pemerintah sehingga mereka
(ancient imperialism), yaitu dikeruk kekayaannya saja. Setelah tahun mendapat gaji dalam bentuk uang.
1870, di Indonesia diterapkan imperialism modern (modern imperialism). 4. Raffles sering mencampuri urusan kerajaan-kerajaan lokal, dalam
Sejak saat itu diterapkan opendeur politiek, yaitu politik pintu setiap konflik ia selalu mencari posisi aman agar menghasilkan
terbuka terhadap modal-modal swasta asing. Pelaksanaan politik pintu keuntungan bagi Inggris
terbuka tersebut diwujudkan melalui penerapan system politik ekonomi 2). Bidang Ekonomi :
liberal. 1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang
1) Latar Belakang Sistem Politik Ekonomi Liberal kemudian meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian
 Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat uang
pribumi, tetapi hanya memberikan keuntungan kepada pihak Belanda 2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
secara besar-besaran. 3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan
 Berkembangnya paham liberalism sehingga system tanam paksa tidak 4. Melaksanakan monopoli.
sesuai lagi untuk diteruskan. 5. Menetapka desa sebagai unit adiministrasi pemerintahan.
 Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda mendesak ditempatkannya desa sebagai unit administrasi pelaksanaan pemerintah,
pemerintah Belanda menerapkan system ekonomi liberal di Indonesia. dimaksudkan agar desa menjadi lebih terbuka sehingga bisa
Tujuannya agar para pengusaha Belanda sebagai pendukung Partai berkembang. Kalau desa berkembang maka produksi juga akan
Liberal dapat menanamkan modalnya di Indonesia. meningkat, hidup rakyat bertambah baik, sehingga hasil penarikan
 Adanya traktar Sumatera (1871) yang memberikan kebebasan bagi pajak tanah juga akan bertambah besar.
Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya, 6. Menjual tanah kepada pihak swasta dan melanjutka usaha menananam
Inggris meminta Belanda menerapkan system ekonomi liberal di kopi
Indonesia agar pengusaha Inggris dapat menanamkan modalnya di 7. Memberlakukan tanam bebas kepada rakyat. kebebasan bagi para
Indonesia. petani untuk menanam tanaman yang sekiranya lebih laku di pasar
dunia, seperti kopi, tebu, dan nila
3). Bidang Hukum : melakukan eksploitasi yang berlebihan terhadap bumiputra Jawa.
1. Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang Muncullah orang-orang humanis maupun praktisi Liberal
dilaksanakan oleh Daendels. Daendels berorientasi pada warna kulit menyusun serangan-serangan strategisnya. Dari
(ras). Sedangkan Raffles lebih berorientasi pada besar-kecilnya bidang sastra muncul Multatuli (Eduard Douwes Dekker) melalui
kesalahan. Menurut Raffles, pengadilan merupakan benteng untuk bukunya yang berjudul “ Max Havelar” dan Fransen van der Putte
memperoleh keadilan. Oleh karena itu, harus ada benteng yang sama dalam bukunya yang berjudul “ Suiker Contracten”, di
bagi setiap warga negara. lapangan jurnalistik muncul E.S.W. Roorda van Eisinga, dan di
2. Raffles memang orang yang berpandangan maju. Ia ingin bidang politik dipimpin oleh Baron van Hoevell. Dari sinilah
memperbaiki tanah jajahan, termasuk ingin meningkatkan muncul gagasan politik etis.
kemakmuran rakyat. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan DAMPAK SISTEM TANAM PAKSA
menghadapi berbagai kendala. Budaya dan kebiasaan petani sulit  Dalam bidang pertanian
diubah, pengawasan pemerintah kurang, dalam mengatur rakyat peran Cultuurstelsel menandai dimulainya penanaman tanaman komoditi
kepala desa dan bupati lebih kuat dari pada asisten residen yang pendatang di Indonesia secara luas. Kopi dan teh, yang semula hanya
berasal dari orang-orang Eropa. ditanam untuk kepentingan keindahan taman mulai dikembangkan secara
3. Raffles juga sulit melepaskan kultur sebagai penjajah. Kerja rodi, luas. Tebu, yang merupakan tanaman asli, menjadi populer pula setelah
perbudakan dan juga monopoli masih juga dilaksanakan. Misalnya sebelumnya, pada masa VOC, perkebunan hanya berkisar pada tanaman
kerja rodi untuk pembuatan dan perbaikan jalan ataupun jembatan, "tradisional" penghasil rempah-rempah seperti lada, pala, dan cengkeh.
dan melakukan monopoli garam. Secara umum Raffles boleh Kepentingan peningkatan hasil dan kelaparan yang melanda Jawa akibat
dikatakan kurang berhasil untuk mengendalikan tanah jajahan sesuai merosotnya produksi beras meningkatkan kesadaran pemerintah koloni
dengan idenya. Pemerintah Inggris tidak mendapat keuntungan yang akan perlunya penelitian untuk meningkatkan hasil komoditi pertanian,
berarti. Sementara rakyat juga tetap menderita dan secara umum peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
4). Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pertanian. Walaupun demikian, baru setelah pelaksanaan UU Agraria 1870
a. Ditulisnya buku berjudul History of Java. Dalam menulis buku kegiatan penelitian pertanian dilakukan secara serius.
tersebut, Raffles dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario  Dalam bidang sosial
Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II. Dalam bidang pertanian, khususnya dalam struktur agraris tidak
b. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta) mengakibatkan adanya perbedaan antara majikan dan petani kecil
untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul penggarap sebagai budak, melainkan terjadinya homogenitas sosial dan
History of the East Indian Archipelago, tahun 1820. ekonomi yang berprinsip pada pemerataan dalam pembagian tanah. Ikatan
c. Raffles juga aktif dalam mendukung Bataviaach Genootschap, antara penduduk dan desanya semakin kuat hal ini malahan menghambat
sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. perkembangan desa itu sendiri. Hal ini terjadi karena penduduk lebih
d. Ditemukannya bunga bangkai yang akhirnya diberi nama Rafflesia senang tinggal di desanya, mengakibatkan terjadinya keterbelakangan dan
Arnoldi. kurangnya wawasan untuk perkembangan kehidupan penduduknya.
e. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.  Dalam bidang ekonomi
AKHIR PEMERINTAHAN RAFFLES Dengan adanya tanam paksa tersebut menyebabkan pekerja mengenal
 Pemerintahaan Raffles hanya bertahan sampai tahun 1816 sistem upah yang sebelumnya tidak dikenal oleh penduduk, mereka lebih
 Keadaan di negeri jajahan rupanya sangat bergantung pada keadaan di mengutamakan sistem kerjasama dan gotong royong terutama tampak di
negeri Eropa kota-kota pelabuhan maupun di pabrik-pabrik gula. Dalam pelaksanaan
 Pada tahun 1814 Napoleon Bonaparte kalah melawan raja–raja di tanam paksa, penduduk desa diharuskan menyerahkan sebagian tanah
Eropa dalam perang koalisi pertaniannya untuk ditanami tanaman eksport, sehingga banyak terjadi
akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah  Untuk memulihkan kembali keadaan Eropa maka diadakan konggres
dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Wina 1814 sedangkan antara Inggris dan Belanda ditindaklanjuti
Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam Convention of London 1814
setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi Berakhirnya pemerintah Raffles di Indonesia ditandai dengan
semacam pajak. adanya Convention of London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut
PELAKSANAAN TANAM PAKSA ditandatangani oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris.
 Ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda dalam Isi Convention of London:
sistem tanam paksa tampak mudah dan menguntungkan, baik bagi a. Belanda menerima kembali jajahan yang di serahkan kepada inggris
pemerintah maupun rakyat. Namun, pada pelaksanaannya banyak dalam perjanjian kapitulasi tuntang.
terjadi penyimpangan.Dalam pelaksanaan sistem ini, pemerintah b. Ingris menperoleh tanjung harapan dan srilangka dari inggris
colonial Belanda memberikan persenan kepada penguasa pribumi yang Konsekuensi dari perjanjian tersebut maka Inggris meninggalkan
mampu menyetorkan hasil lebih banyak dari ketentuan. Akibatnya, para Pulau Jawa. Raffles kemudian menduduki pos di Bengkulu. Pada
penguasa pribumi berusaha meningkatkan setorannya dengan tahun 1819 Inggris berhasil memperoleh Singapura dari Sultan Johor.
melakukan penekanan kepada petani dalam penyerahan hasil panen. Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia sangat
 Bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda, sistem ini berhasil luar biasa. menyesalkan lahirnya Convention of London.
Karena antara 1831-1871 Batavia tidak hanya bisa membangun sendiri, Akan tetapi, Raffles cukup senang karena bukan ia yang harus
melainkan punya hasil bersih 823 juta gulden untuk kas di Kerajaan menyerahkan kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya
Belanda. Umumnya, lebih dari 30 persen anggaran belanja kerajaan yaitu John Fendall, yang berkuasa hanya lima hari.
berasal kiriman dari Batavia. Pada 1860-an, 72% penerimaan Kerajaan Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang
Belanda disumbang dari Oost Indische atau Hindia Belanda. Langsung meliputi wilayah Bangka dan Belitung.
atau tidak langsung, Batavia menjadi sumber modal. Misalnya, Karena pemerintahan Raffles berada di antara dua masa penjajahan
membiayai kereta api nasional Belanda yang serba mewah. Kas Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut sebagai masa interregnum
kerajaan Belanda pun mengalami surplus. (masa peralihan).
Badan operasi sistem tanam paksa Nederlandsche Handel Pada Tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali berunding
Maatchappij (NHM) merupakan reinkarnasi VOC yang telah bangkrut. melalui Treaty Of London tahun 1824 isinya antara lain menegaskan :
Akibat tanam paksa ini, produksi beras semakin berkurang, dan harganya  Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan sebaliknya Inggris
pun melambung. Pada tahun 1843, muncul bencana kelaparan memberikan Bengkulu kepada Belanda.
di Cirebon, Jawa Barat. Kelaparan juga melanda Jawa Tengah,  Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura
tahun 1850. sedangkan Inggis di sebelah Utaranya.
Sistem tanam paksa yang kejam ini, setelah mendapat protes keras 3. MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA (1816-1942)
dari berbagai kalangan di Belanda, akhirnya dihapus pada tahun 1870, A. KEKUASAAN KOMISARIS JENDERAL
meskipun untuk tanaman kopi di luar Jawa masih terus berlangsung Berdasarkan Konvensi London, Belanda kembali memiliki ha katas
sampai 1915. Program yang dijalankan untuk menggantinya adalah sistem wilayah Indonesia. Kekuasaan Belanda di Indonesia pada periode tersebut
sewa tanah dalam UU Agraria 1870. dijalankan oleh komisaris jendra. Pembentukan komisaris jendral
KRITIK - KRITIK YANG DILAKUKAN TERHADAP BELANDA dilakukan atas saran dari Pangeran Willem VI.
 Serangan-serangan dari orang-orang non-pemerintah mulai menggencar Pada mulanya, pemerintahan ini merupakan pemerintahan kolektif yang
akibat terjadinya kelaparan dan kemiskinan yang terjadi menjelang terdiri atas tiga orang, yaitu Flout, Buyskess, dan van der Capellen.
akhir 1840-an di Grobogan,Demak,Cirebon. Gejala kelaparan ini Mereka berpangkat komisaris jenderal. Pemerintahan kolektif itu bertugas
diangkat ke permukaan dan dijadikan isu bahwa pemerintah telah
menormalisasikan keadaan lama (Inggris) kea lam baru (Belanda). Masa diterima dengan baik karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang
peralihan itu hanya berlangsung dari tahun 1816-1819. Pada tahun 1919, besar bagi negeri induk.
kepala pemerintahan mulai dipegang oleh seorang gubernur jenderal, yaitu B. SISTEM TANAM PAKSA
van der Capellen (1816-1824).  Sistem Tanam Paksa merupakan kebijakan yang dibuat oleh
Dalam menjalankan pemerintahannya, komisaris jenderal melakukan Pemerintah Belanda. Sistem Tanam Paksa merupakan kebijakan
langkah-langkah sebagai berikut. yang mengharuskan rakyat menanam tanaman yang dikehendaki
1. Sistem residen tetap dipertahankan, oleh Belanda. Sebenarnya, sistem ini merupakan penggabungan
2. Dalam bidang hukum, sistem juri dihapuskan, antara sistem penyerahan wajib dan sistem pajak tanah. Pemerintah
3. Kedudukan para bupati sebagai penguasa feudal/feodal tetap Belanda lebih mengutamakan komoditi ekspor yang laku di pasaran
dipertahankan, dunia. Tanaman yang wajib ditanam antara lain kopi, tebu,
4. Desa sebagai satu kesatuan unit tetap dipertahankan dan para tembakau, teh dan nila.
penguasanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan pemungutan pajak dan  Sistem Tanam Paksa mulai di berlakukan pada tahun 1830.
hasil bumi, Kebijakan ini dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van den
5. Dalam bidang ekonomi memberikan kesempatan kepada pengusaha- Bosch.
pengusaha asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.  Sistem Tanam Paksa di latar belakangi oleh kegagalan dari
Pada kurun waktu 1816-1830, pertentangan antara kaum liberal pelaksanaan sistem sewa tanah (ladrente) pada masa pemerintahan
dan kaum konservatif terus berlangsung. Persoalan pokoknya tentang komisaris jendral. Selain itu, karena pada tahun 1830 Belanda
sistem yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi negeri hampir bangkrut setelah terlibat Perang Diponegoro.
induk. Kaum liberal berkeyakinan bahwa tanah jajahan akan memberi  Pada sistem ini, lahan yang dipakai adalah lahan milik orang – orang
keuntungan besar bagi negeri induk apabila urusan eksploitasi ekonomi pribumi, sedangkan tenaga kerja berasal dri orang – orang desa di
diserahkan kepada orang-orang swasta Barat. Pemerintah hanya Jawa yang dibujuk bahkan dipaksa oleh para penguasa (lokal) desa
mengawasi jalannya pemerintahan dan memungut pajak. Kaum mereka.
konservatif berpendapat sebaliknya, bahwa sistem pemungutan hasil bumi  Kebijakan Tanam Paksa ini lebih kejam daripada sistem monopoli
oleh pemerintah secara langsung akan menguntungkan negeri induknya. VOC.
Kaum konservatif meragukan sistem liberal karena keadaan tanah jajahan KETENTUAN SISTEM TANAM PAKSA
belum memenuhi syarat.  Ketentuan Tanam Paksa diatur dalam Staatsblad Nomor 22 Tahun
Para komisaris jenderal kemudian mengambil jalan tengah. Di satu 1834.
pihak, pemerintah tetap berusaha menangani penggalian kekayaan tanah o Tanah yang diserahkan kepada pemerintah bebas pajak.
jajahan bagi keuntungan negeri induknya. Di lain pihak, mencari jalan o Pekerjaan menanam tidak boleh melebihi waktu menanam padi
melaksanakan dasar-dasar kebebasan. Pada masa pemerintahan Gubernur o Hasil tanaman wajib harus diserahkan kepada Pemerintah
Jenderal van der Capellen juga dilaksanakan sistem politik yang dualistis. o Belanda.
Pada satu pihak melindungi hak-hak kaum pribumi, di lain pihak memberi o Kegagalan panen karena bencana alam ditanggung pemerintah
kebebasan kepada pengusaha-pengusaha swasta Barat untuk membuka o Belanda
usahanya di Indonesia selama tidak mengancam kehidupan penduduk.  Penggarapan tanah untuk tanaman wajib diawasi oleh kepala
Berbagai jalan tengah telah diupayakan, tetapi ternyata kurang pribumi atau pegawai Belanda
memberikan keuntungan bagi negeri induk. Sementara itu, kondisi di  Ketentuan Penanaman
negeri Belanda dan di Indonesia semakin memburuk. Oleh karena itu, Setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
usulan van den Bosch untuk melaksanakan cultuur stelsel (tanam paksa) komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini

Anda mungkin juga menyukai