Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kiki Aprililawati

Nim : 170301324
Kelas : 5 Aka 1
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT


EKUITAS
A. KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI
TERCATAT
a. Prosedur Konsolidasi
Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan melakukan uji kelayakan ( due
diligence) atas bisnis yang akan diakuisisi. Hasil akurat dari uji kelayakan tersebut dapat
menunjukkan apakah bisnis yang akan diakuisisi memiliki nilai yang lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai bukunya.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses
kombinasi bisnis. Faktor-faktor tersebut antara lain prospek bisnis perusahaan pengakuisisi,
kondisi industri secara umum, nilai strategis bisnis, kualitas manajemen, dan tentunya nilai
wajar dari aset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan yang akan diakuisisi.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasian atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai
buku tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan akuisisi pada nilai buku.
b. Diferensial
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), diferensial harus dialokasikan pada aset
teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap
menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai bukunya atau
dialokasikan sebagai goodwill.
B. ASET TEEIDENTIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL ALIH
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih secara mudah
disebabkan adanya perbedaan nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar dari aset atau liabilitas
tersebut. Menurut PSAK 22 (2010) aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil
alih haruslah memenuhi definisi aset dan liabilitas menurut kerangka dasar penyusunan penyajian
laporan keuangan pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang dipertukarkan dalam proses
akuisisi. Selain itu, PSAK (2010) juga menyatakan bahwa dimungkinkan untuk memunculkan
suatu aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi.
Pengklasifikasian dan penentuan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih
perlu didasarkan pada hal-hal seperti: (1) persyaratan kontraktual, (2) kondisi ekonomi, (3)
kebijakan operasional dan akuntansinya, serta (4) kondisi terkait lainnya yang ada pada tanggal
terjadinya akuisisi.
Atas diferensial yang muncul tersebut dibutuhkan jurnal Eliminasi pada kertas kerja
konsolidasian untuk mengalokasikan diferensial tersebut kepada aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Di samping itu, terdapat alternatif pencatatan yakni
perusahaan yang diakuisisi melakukan revaluasi atas aset teridentifikasi dan liabilitas yang
diambil alih sehingga nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar konsiderasian.
a. Goodwill
PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara lain agregat (1)
imbalan yang dialihkan; (2) jumlah kepentingan Nonpengendalian; (3) nilai wajar
kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis dilakukan bertahap,
dan jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Dapat
dikatakan pula bahwa goodwill mencerminkan pandangan investor (pihak pengakuisisi) atas
potensial atau nilai lebih yang dimiliki investee (pihak diakuisisi) sehingga pihak pengakuisisi
mau membayar lebih atas nilai bersih aset yang dimiliki pihak diakuisisi.
b. Pembelian dengan Diskon
Kondisi ini mengindikasikan bahwa saat dilakukan akuisisi terdapat '’goowill negatif'' ,
pembelian yang dilakukan investor atas investee terjadi pada harga diskon (hargain purchase).
Pembelian dengan diskon mungkin terjadi, misalnya dalam kondisi penjualan yang dilakukan
dengan terpaksa.
PSAK 22 (Revisi 2010) mengindikasikan bahwa investor (pengakuisisi) harus
mengakui keuntungan yang dihasilkan dari pembelian dengan diskon ini melalui laba atau
rugi pada tanggal akuisisi. Namun sebelum mengakui keuntungan tersebut, perlu dipastikan
apakah investor telah mengindifikasi secara tepat dan menyeluruh aset yang diperoleh
maupun liabilitas yang diambil alih dari pihak yang diakuisisi.
C. ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH
a. Konsolidasi sesaat setelah akuisisi
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara
konsolidasi yang dilakukan atas akuisisi pada nilai tercatat dengan akuisisi di atas nilai
tercatat untuk seluruh kepemilikan pada anak perusahaan, kecuali pada konsolidasi akuisisi di
atas membutuhkan yang tambahan jurnal Eliminasi (jurnal 10) untuk mengalokasikan
diferensial kepada aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih.
b. Konsolidasi pada periode setelah akuisisi
Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai
tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi
dilakukan pada nilai tercatat. Bila dibandingkan dengan akuisisi pada nilai tercatat, perbedaan
dalam kasus kali ini adalah nilai investasi awal yang lebih tinggi. Hal ini untuk memenuhi
prinsip matching cost yang mensyaratkan untuk mencocokkan biaya terhadap penghasilan
yang diakui.
Baik transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk.
Maupun transaksi terkait pengakuan penghasilan dari entitas anak akan dieliminasi. Jurnal
Eliminasi yang dibuatengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas
induk serta mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh entitas anak
selama periode berjalan.
Khusus untuk persediaan atau aset-aset teridentifikasi lainnya yang diperkirakan akan
terealisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat dilakukan pengalokasian diferensial di
akhir tahun. Aset -aset tersebut diperkirakan tidak lagi dimiliki perusahaan pada akhir tahun
atau terealisasi menjadi biaya yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Selain itu, untuk aset- aset yang mengalami penyusutan, dicatat pula penyusutan
tambahan (pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang
mengalami penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersudutkan sepenuhnya.
c. Laba bersih dan saldo laba konsolidasian
Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa, ketik entitas anak dimiliki
sepenuhnya oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen – komponen tertentu,
laba rugi konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh entitas induk.
d. Laporan posisi keuangan konsolidasian
e. Konsolidasian pada periode setelah terjadinya akuisisi
Pada periode setelah periode terjadinya akuisisi, beberapa hal harus diperhatikan
ketika menyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas anak yang diakuisisi tidak
pada nilai tercatatnya. Karena pada pengakuisisian yang tidak dilakukan pada nilai tercatat
menimbulkan diferensial yang perlu dialokasikan terhadap aset diperoleh atau liabilitas
diambil alih, atau bahkan goodwill. Maka, entitas induk perlu memastikan bahwa diferensial
tersebut telah diukur secara tepat.
PSAK 22 (2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur dan mencatat aset yang
diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih telah sesuai standar terkait untuk akun – akun
tersebut. Misalkan diferensial dialokasikan terhadap aset tetap yang diukur menggunakan
metode biaya historis, maka perusahaan perlu memastikan apakah penyusutan yang dicatat
telah sesuai atau membutuhkan tambahan ( pengurangan) penyusutan untuk tujuan
konsolidasian. Bila diferensial kemudian disebabkan karena munculnya Goodwill, maka
sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), entitas perlu melakukan pengujian penurunan nilai (
impairment ) setiap periode pelaporan.
D. AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN
Pada bagian sebelumnya kita telah melihat bagaimana proses penyusutan laporan
keuangan konsolidasian untuk pengakuisisian yang terjadi tidak pada nilai tercatat serta atas
kepemilikan penuh. Pada bagian ini kita akan melihat bagaimana proses penyusutan laporan
keuangan konsolidasian untuk pengakuisisian yang terjadi tidak pada nilai tercatat serta atas
kepemilikan sebagian.
Dalam penyusutan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat kepemilikan
sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan kepentingan Nonpengendalian. Karena
keberadaan kepentingan nonpengendali, PSAK 65 ( Revisi 2014 ) mensyaratkan entitas induk
untuk menyajikan secara terpisah bagian dari kepentingan Nonpengendalian pada ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
a. IIustrasi konsolidasian dengan kepemilikan sebagian
Dapat terlihat dari hasil yang tertera pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat. Hal yang membedakan adalah komposisi aset yang sekarang dimiliki
konsolidasian sedikit berbeda dengan yang ditunjukkan. Selain itu, muncul pula suatu akun
baru yakni kepentingan Nonpengendalian yang menjadi cerminan besarnya hak
nonpengendali atas aset yang dimiliki oleh anak perusahaan.
b. Konsolidasian pada periode akuisisi
Sama halnya dengan Eliminasi pada bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat, baik
transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk maupun transaksi
terkait pengakuan penghasilan dari entitas anak akan dieliminasi. Jurnal Eliminasi yang dibuat
mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh anak perusahaan
selama periode berjalan.
Hal ini mengindikasikan bahwa pada saat nilai wajar kepentingan Nonpengendali
tidak berbeda dengan nilai buku dari porsi kepentingan nonpengendali pada entitas anak,
maka seluruh diferensial yang diakui oleh perusahaan induk akan sama diperlakukan dengan
saat kepemilikan dimiliki sepenuhnya.
Khusus untuk persediaan atau aset – aset teridentifikasi lainnya yang diperkirakan
akan teralisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat dilakukan pengalokasian diferensial di
akhir tahun, aset – aset tersebut diperkirakan tidak lagi dimiliki perusahaan pada akhir tahun
atau terealisasi menjadi biaya yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian.
E. ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN
a. Biaya transaksi terkait akuisisi
Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar
kemungkinannya untuk dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi
dapat berupa biaya makelar, biaya hukum dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya penilaian
dan jasa profesional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran maupun
penerbitan efek jika pengakuisisi menggunakan instrumen utang atau ekuitas.
Menurut PSAK 22, seluruh biaya transaksi terkait akuisisi harus dibebankan pada
periode ketika biaya tersebut terjadi atau jasa diterima kecuali untuk biaya menerbitkan efek baik
berupa utang atau ekuitas yang perlakuannya mengikuti PSAK 55 ( Revisi 2014 ) Instrumen
keuangan ; pengakuan dan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai