Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun oleh:
Pipit Rizky Irianti
20171660017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
1. Tn. X, 46 th masuk rumah sakit dengan riwayat penyakit sejak satu bulan ini sering
kejang-kejang, kejang kadang dimulai dari kedua tangan kemudian menjalar ke
seluruh tubuh dengan kejang tonik klonik, pada saat kejang kesadaran menurun. Dari
pengkajian yang dilakukan terhadap keluarga didapatkan keluarga mengatakan bahwa
kurang lebih satu tahun yang lalu pernah kejang seperti sekarang hanya tidak begitu
sering bahkan pernah jatuh dari tempat tidur saat kejang, sesudah kejang badan pegal-
pegal dan kepala nyeri, dari diagnosa sementara dokter adalah epilepsi.

a. Analisa Data
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DS: Resiko cidera dibuktikan dengan
Keluarga px mengatakan bahwa kurang lebih 1
perubahan psikomotor
tahun yang lalu pernah kejang seperti sekarang
hanya tidak begitu sering bahkan pernah jatuh dari
tempat tidur saat kejang, sesudah kejang badan
pegal – pegal dan kepala nyeri.
DO:
Diagnosa sementara dokter adalah epilepsi

b. Diagnose Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Resiko cidera dibuktikan dengan perubahan
psikomotor
c. Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
Resiko cidera Setelah dilakukan Observasi Observasi
- Monitor perubahan status keselamatan Untuk mengetahui perubahan status
dibuktikan dengan tindakan keperawatan 2 x
lingkungan keselamatan linkungan.
perubahan psikomotor 24 jam diharapkan resiko
Terapeutik Teraupetik
cidera menurun. - Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan 1. Agar klien tidak mengalami
KH:
jika memungkinkan cidera.
1. Kejadian cidera
- Modifikasi lingkungan unuk 2. Untuk meminimalkan bahaya
menurun
meminimalkan bahaya dan resiko dan resiko.
2. Ketegangan otot
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan 3. Untuk menunjang tidak terjadi
menurun - Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang
resiko cidera.
aman 4. Agar menciptakan lingkungan
Edukasi
yang aman.
- Ajarkan individu, keluarga dan kelompok
Edukasi
resiko tinggi bahaya lingkungan 1. Agar individu, keluarga dan
kelompok memahami dan
mengetahui resiko tinggi
bahaya lingkungan.
2. Tn. A dirawat di rumah sakit dengan dx tetanus, saat dilakukan pengkajian Klien
mengatakan terasa sakit dan pega-pegal sleuruh tubuh, Klien mengatakan tidak bisa
atau sulit menelan. Sekresi pada mulut (++), Posisi terlentang dengan tangan diikat,
Pemeriksaan paru Rh -/-, wh -/-, RR 24 x/ menit

a. Analisa Data
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DS: Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Px mengatakan terasa sakit dan pegal –
berhubungan dengan sekresi
pegal seluruh tubuh.
yang tertahan ditandai dengan
- Px mengatakan tidak bisa atau sulit
sputum berlebih
menelan.
DO:
- Sekresi mulut (++)
- Rh -/-, wh -/-
- RR 24 x/menit

b. Diagnose Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan sekresi yang tertahan ditandai dengan
sputum berlebih
c. Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
Bersihan jalan nafas Setelah diberikan Observasi Observasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan 1. Untuk mengetahui frekuensi,
tidak efektif intervensi keperawatan
upaya nafas irama, kedalaman, dan upaya
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam hasil
2. Monitor adanya sumbatan jalan napas
nafas
sekresi yang tertahan yang diharapkan: Terapeutik
2. Untuk mengetahui adanya
1. Batuk efektif 1. Berikan oksigen jika perlu
ditandai dengan sputum
2. Atur interval pemantauan respirasi sesuai sumbatan jalan nafas
meningkat
berlebih Terapeutik
2. Produksi sputum kondisi pasien
1. Agar bersihan jalan nafas
3. Dokumentasikan hasil pemantauan
menurun
Edukasi efektif
Anjurkam asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak 2. Untuk mengetahui
kontraindikasi pemantauan respirasi sesuai
Kolaborasi
kondisi pasien
Kolaborasi pemberian bronkodilator 3. Untuk mengetahui hasil
pemantauan pasien
Edukasi
Untuk memenuhi kebutuhan cairan
Kolaborasi
Untuk mempercepat proses
penyembuhan
3. Ny Q (60 th) memiliki riwayat RA selama 7 tahun terakhir mendatangi ahli
reumatologi yang ada di klinik anda akibat rasa nyeri yang semakain meningkat pada
sendi disertai dengan bengkak sendi dan morning stiffness yang semakin lama. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun terakhir dan diberikan terapi HCT, namun
tekanan darah pasien belum terkontrol hingg saat ini TD masih berkisar antara
140/90-160/100 mmHg.
a. Analisa Data
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DS: Nyeri kronis berhubungan
Memiliki riwayat RA selama 7 tahun terakhir
dengan kondisi musculoskeletal
mendatangi ahli reumatologi yang ada di klinik
kronis
anda akibat rasa nyeri yang semakain meningkat
pada sendi disertai dengan bengkak sendi dan
morning stiffness yang semakin lama. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun terakhir
dan diberikan terapi HCT
DO:
TD masih berkisar antara 140/90-160/100 mmHg.

b. Diagnosa Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi
musculoskeletal kronis
c. Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
Nyeri kronis Setelah dilakukan Observasi Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Untuk mengidentifikasi lokasi,
berhubungan dengan tindakan keperawatan
frekuensi, kualitas, intesitas nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
kondisi selama 2x24 jam
- Identifikasi sekala nyeri
kualitas dan intensitas nyeri
musculoskeletal kronis diharapkan nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Untuk mengetahui skala nyeri
berkurang dengan kriteria memperingan nyeri - Supaya menghindari faktor-
Teraupetik
hasil: faktor yang memperberat nyeri,
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
1. Tidak ada keluhan
agar nyeri cepat hulang
pemilihan strategi meredakan nyer
nyeri Teraupetik
- Fasilitasi istirahat tidur
2. Wajah tidak - Agar nyeri segera teratasi
Edukasi
- Supaya nyeri teratasi dengan
meringis - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri sendir tidur
3. Tidak gelisah
Edukasi
Kolaborasi
- Agar mengetahui penyebab,
- Kolaborasi pemberian analgesik
periode, dan pemicu nyeri
- Agar mengetahui strategi
meredakan nyeri tanpa
menggunakan obat
Kolaborasi

untuk meredakan nyeri dengan obat


atau farmakologi

Anda mungkin juga menyukai