Anda di halaman 1dari 5

PAPER BIOKIMIA

PEROKSIDASI LIPID

Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia yang dibimbing oleh

Drh. Dian Ayu Kartika Sari

OLEH :
ANGGA DWI PRASETYA
19800067
KELAS B

JURUSAN D-3 KESEHATAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
PEROKSIDASI LIPID

Secara Umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic.
Contohnya benzene, eter dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilannya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein), lipid yang sangat
bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana (simple
lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).

Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak
dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid
tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan
yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi
beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas
lemak, minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat
saat berada pada suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani
sedangkan minyak nabati dari sumber nabati.

Lipid memiliki fungsi sebgai bahan bakar metabolic untuk memberikan energy
kepada sel-sel tubuh, komponen structural membrane sel, komponen pembentuk
insulator, untuk mengurangi penurunan panas tubuh, menghemat protein, memberi rasa
kenyang dan kelezatan, meredam dampak benturan terhadap organ tubuh, komponen
pembentuk hormon (fungsi endokrin) dan vitamin yang larut dalam lemak.

Radikal bebas (free radical) didefinisikan sebagai suatu atom atau molekul yang
mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan. Artinya, secara teoritis
radikal bebas dapat terbentuk bila terjadi pemisahan ikatan kovalen. Radikal bebas
dianggap berbahaya karena sangat reaktif dalam upaya mendapatkan pasangan
elektronnya. Upaya ini dapat pula membentukradikal bebas baru dari atom atau molekul
yang elektronnya terambil untuk berpasangan dengan radikal bebas sebelumnya.

Zat gizi yang paling sensitif terhadap kerusakan oleh radikal bebas adalah asam
lemak majemuk tak jenuh yang dikenal dengan sebutan peroksidasi lipid. Selain radikal
oksigen, peroksidasi lipid juga dapat ditimbulkan oleh polusi kimia.Peroksidasi lipid
adalah reaksi yang terjadi antara radikal bebas dengan asam lemak tak jenuh jamak
yang mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap. Peroksidasi lipid juga sering mengacu
pada degradasi oksidatif pada lipid. Reaksi ini dapat terjadi dalam tubuh secara alami
karena adanya pembentukan radikal bebas dari proses metabolisme endogen.

Tiga tahap pada proses


peroksidasi lipid adalah inisiasi,
propagasi, dan terminasi. Pada
tahap awal terjadi reaksi pelepasan
hydrogen dari asam lemak tidak
jenuh sehingga terbentuk radikal
alkil yang terjadi karena adanya
(panas, oksigen aktif, logam atau
cahaya). Pada keadaan normal
radikal alkil cepat bereaksi dengan
oksigen membentuk radikal
Mekanisme peroksidasi lipid.
peroksil dimana radikal peroksil
ini bereaksi lebih lanjut dengan asam lemak tidak jenuh membentuk hidroperoksida
dengan radikal alkil, kemudian radikal alkil yang terbentuk ini bereaksi dengan oksigen.
Reaksi outoksidasi ini adalah reaksi berantai radikal bebas. Salah satu hasil produk
degradasi ROOH adalah malondialdehid (MDA). Malondialdehid (MDA) secara luas
banyak digunakan sebagai salah satu indicator peroksidasi lipid yang dapat ditentukan
dalam suatu pengukuran dengan menggunakan asam tiobarbiturat. Metode pengukuran
ini disebut TBA-reactant subtansi (TBARs).

MDA adalah senyawa dialdehide yang merupakan produk akhir peroksidasi


lipid didalam tubuh, MDA juga merupakan metabolit komponen sel yang dihasilkan
oleh radikal bebas. Oleh sebab itu, konsentrasi MDA yang tinggi menunjukkan adanya
proses oksidasi dalam membran sel. MDA dapat bereaksi dengan komponen nukleofilik
atau elektrofilik. MDA dapat berikatan dengan berbagai molekul biologis seperti
protein, asam nukleat, dan amino fosfolipid secara kovalen

Contoh kasus peroksidasi lipid pada manusia

- Penyakit Paru Kronis

Kerusakan yang diinduksi oleh SOR mempunyai peran penting dalam


patogenesis penyakit paru kronis, misalnya displasia bronkopulmonar. Selain itu,
toksisitas oksigen juga berperan pada penyakit paru neonatal akut, misalnya sindrom
distres pernapasan. Pada kedua penyakit paru tersebut, peningkatan SOR berasal dari
peningkatan produksinya melalui terapi oksigen dan atau aktivasi netrofil, atau
penurunan daya eliminasi SOR. Penyakit paru kronis merupakan salah satu faktor
definitif yang berpengaruh pada mortalitas dan morbiditas bayi prematur. Etiologinya
belum diketahui, akan tetapi beberapa peneliti meyakini bahwa stres oksidatif
memegang peran kunci pada perkembangannya. Bukti bahwa stres oksidatif berperan
penting pada penyakit paru kronis telah terakumulasi selama satu dekade terakhir. Bayi
prematur sering terpajan stres oksidatif akibat pajanan oksigen konsentrasi tinggi yang
dikombinasikan dengan rendahnya konsentrasi surfaktan, rendahnya pertahanan
antioksidan, dan penurunan kemampuan perangsangan enzim antioksidan.

Studi yang dilakukan Ogihara mengungkapkan bahwa pada bayi prematur


dengan penyakit paru kronis, terjadi peningkatan kadar peroksidasi lipid. Proses
peroksidasi lipid tersebut ditandai oleh peningkatan aldehid sebagai produk autooksidasi
asam lemak. Pentanal dan heksanal terutama dihasilkan dari peroksidasi asam linonelat
dan arakhidonat. Heptanal didapatkan dari asam oleat dan 2 heksenal dari asam -
linoleat. Selain itu, 2-nonenal dan 4-hidroksinonenal juga merupakan produk
peroksidasi pada asam linolenat dan asam arakhidonat. Selain itu, perubahan patologis
yang paling penting pada bayi dengan penyakit paru kronis adalah produksi jaringan
ikat yang berlebih. Terdapat bukti klinis bahwa radikal bebas dan peroksidasi lipid
terlibat dalam bervariasinya kondisi fibrosis pada hati, paru, arteri dan sistem saraf.
Penyakit paru kronis pada bayi prematur diyakini akibat kerusakan oksidatif
pada paru yang immatur. Tidak hanya paru bayi prematur yang kekurangan sistem
proteksi antioksidan tetapi juga cedera jaringan dari pemakaian ventilasi mekanik,
cedera iskemia/reperfusi, pajanan oksigen lingkungan dengan konsentrasi tinggi dan
aktivitas neutrofil dan makrofag juga berdampak pada meningkatnya SOR. Selain itu,
aktivitas SOR juga bersumber dari reaksi Fenton yang dikatalisis besi bebas.
Mekanisme ini merupakan komplikasi perawatan neonatal.

DAFTAR PUSTAKA
Lau, Edwin,2009, Healthy Express Super Sehat dalam 2 Minggu,PT Gramedia
Pustaka Utama,Jakarta
Salirawati, et al,2007,Belajar Kimia Menarik,Grasind,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai