PEROKSIDASI LIPID
Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia yang dibimbing oleh
OLEH :
ANGGA DWI PRASETYA
19800067
KELAS B
Secara Umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic.
Contohnya benzene, eter dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilannya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein), lipid yang sangat
bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana (simple
lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).
Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak
dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid
tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan
yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi
beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas
lemak, minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat
saat berada pada suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani
sedangkan minyak nabati dari sumber nabati.
Lipid memiliki fungsi sebgai bahan bakar metabolic untuk memberikan energy
kepada sel-sel tubuh, komponen structural membrane sel, komponen pembentuk
insulator, untuk mengurangi penurunan panas tubuh, menghemat protein, memberi rasa
kenyang dan kelezatan, meredam dampak benturan terhadap organ tubuh, komponen
pembentuk hormon (fungsi endokrin) dan vitamin yang larut dalam lemak.
Radikal bebas (free radical) didefinisikan sebagai suatu atom atau molekul yang
mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan. Artinya, secara teoritis
radikal bebas dapat terbentuk bila terjadi pemisahan ikatan kovalen. Radikal bebas
dianggap berbahaya karena sangat reaktif dalam upaya mendapatkan pasangan
elektronnya. Upaya ini dapat pula membentukradikal bebas baru dari atom atau molekul
yang elektronnya terambil untuk berpasangan dengan radikal bebas sebelumnya.
Zat gizi yang paling sensitif terhadap kerusakan oleh radikal bebas adalah asam
lemak majemuk tak jenuh yang dikenal dengan sebutan peroksidasi lipid. Selain radikal
oksigen, peroksidasi lipid juga dapat ditimbulkan oleh polusi kimia.Peroksidasi lipid
adalah reaksi yang terjadi antara radikal bebas dengan asam lemak tak jenuh jamak
yang mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap. Peroksidasi lipid juga sering mengacu
pada degradasi oksidatif pada lipid. Reaksi ini dapat terjadi dalam tubuh secara alami
karena adanya pembentukan radikal bebas dari proses metabolisme endogen.
DAFTAR PUSTAKA
Lau, Edwin,2009, Healthy Express Super Sehat dalam 2 Minggu,PT Gramedia
Pustaka Utama,Jakarta
Salirawati, et al,2007,Belajar Kimia Menarik,Grasind,Jakarta