Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kurun waktu 2011-2015 pelaksanaan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tercantum
dalam RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2015 telah
mendorong peningkatan kinerja pembangunan. Sejalan dengan
perubahan sosial, ekonomi dan budaya, Kabupaten Ketapang terus
tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat layanan dan
pusat pertumbuhan di Provinsi Kalimantan Barat. Kemajuan
Kabupaten Ketapang tidak terlepas dari perkembangan lingkungan
global, pelaksanaan demokrasi, dan penyelenggaraan otonomi
daerah.
Perubahan lingkungan global yang ditandai oleh semakin
luasnya investasi dan perdagangan nasional dan internasional
menuntut Kabupaten Ketapang berkembang menjadi kabupaten yang
mempunyai lingkungan kondusif untuk meningkatkan produktivitas
dan kreativitas; serta memiliki daya tarik dan daya saing yang kuat.
Pelaksanaan demokrasi mendorong proses penyelenggaraan
pemerintahan Kabupaten Ketapang menjadi lebih baik, partisipatif,
transparan dan akuntabel yang memberikan peluang lebih luas bagi
terwujudnya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak
dasar rakyat. Penyelenggaraan otonomi daerah menuntut tata kelola
pemerintahan Kabupaten Ketapang yang lebih maju dan modern
dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih bermutu, cepat,
mudah, adil, dan tanpa disrkiminasi bagi sebesar-besarnya
kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.
Tantangan dalam lima tahun (2016-2021) mendatang adalah
mendorong percepatan pembangunan dengan mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia agar dapat mengatasi permasalahan di
Kabupaten Ketapang terutama peningkatan mutu pelayanan dasar
pendidikan dan kesehatan, kemiskinan dan pengangguran,
kesenjangan antarwilayah kecamatan dan desa, belum optimalnya
pengelolaan pemerintahan, dan belum meratanya akses masyarakat

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 1


terhadap pemenuhan hak dasar yang bermutu. Selain itu, tantangan
yang harus diatasi dalam lima tahun mendatang adalah mendorong
perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya yang lebih maju,
modern dan bermartabat; menjamin pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup secara berkelanjutan sejalan dengan
komitmen mencapai tujuan pembangunan berlanjutan (sustainable
development goals); serta memperkuat keunggulan dan daya saing
daerah dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Berbagai tantangan tersebut perlu diatasi melalui strategi,
kebijakan, dan program pembangunan Kabupaten Ketapang yang
terencana, terukur, terpadu dan merata antardesa dan
antarkecamatan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa
perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan yang
baik menjadi salah satu penentu keberhasilan peningkatan kinerja
pembangunan Kabupaten Ketapang. Perencanaan pembangunan
daerah merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari
penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyakat dan mempercepat kemajuan daerah.
Kabupaten Ketapang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) secara langsung pada bulan Desember 2015 untuk memilih
Bupati dan Wakil Bupati Ketapang masa jabatan 2016-2021.
Pelaksanaan Pilkada tersebut merupakan wujud penyelenggaraan
pemerintahan yang demokratis dan berkesinambungan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyakat dan mempercepat kemajuan
Kabupaten Ketapang. Rangkaian dari penyelenggaraan Pilkada
adalah penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021.
Dokumen RPJMD menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati Ketapang terpilih ke dalam program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten Ketapang dan
didukung oleh seluruh Pemerintah Desa di Kabupaten Ketapang.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 2


Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang dilakukan dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui pendekatan
teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.
Tahap awal dari penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2021 adalah menyusun rancangan teknokratik RPJMD
dan rancangan awal RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021
dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk
menganalisis capaian kinerja pembangunan, merumuskan isu
strategis, dan menyusun skenario pembangunan untuk lima tahun
mendatang termasuk penyusunan perkiraan tujuan dan sasaran
pembangunan daerah dan analisis kerangka ekonomi dan investasi
daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021
semakin penting karena berlakunya Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 telah membawa perubahan yang sangat fundamental
terhadap kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Beberapa
kewenangan yang dulu menjadi kewenangan pemerintah
kabupaten/kota dialihkan menjadi menjadi kewenangan provinsi
maupun nasional.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021
juga dilakukan dengan memperhatikan sinkronisasi, koordinasi dan
integrasi dengan perencanaan pembangunan provinsi dan nasional.
Dengan mengacu pada berbagai dokumen perencanaan antara lain
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ketapang, serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019, serta berbagai kebijakan nasional lainnya yang berkaitan
dengan komitmen internasional seperti tujuan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development goals).
Perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan
teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.
Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 3


pemangku kepentingan. Pendekatan politis dilaksanakan dengan
menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam
dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang
dibahas bersama dengan DPRD. Pendekatan atas-bawah dan bawah-
atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam
musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari desa,
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

1.2 Dasar Hukum


Penyusunan Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021 mengacu pada ketentuan yang berlaku, yaitu:
(1) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun1953 Nomor 9) sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
(2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
(3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
(4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
(5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 4


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4410);
(6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
(7) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 4438) ;
(8) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
(9) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
(10) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4846);
(11) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
(12) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 5


(13) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
(14) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
(15) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
(16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan,
Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
(17) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
(18) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
(19) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 3);

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 6


(20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
(21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
(22) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Ketapang
(Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2008 Nomor 9);
(23) Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 1 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Ketapang Tahun 2005-2025 (Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 52);
(24) Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 9 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Ketapang Tahun 2011 Nomor 9);
(25) Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 3 Tahun 2015
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ketapang
Tahun 2015-2035 (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang
Tahun 2015 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Ketapang Nomor 44);

1.3 Hubungan RPJMD dan Dokumen Perencanaan Lainnya


Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004,
penyusunan RPJMD merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak
terpisahkan dari manajemen pembangunan Pemerintah Kabupaten
Ketapang khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang
telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan. Hubungan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 7


antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai
berikut:

1.3.1. RPJMD dan RPJPD Kabupaten Ketapang


Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ketapang Tahun 2005-
2025 terutama visi, misi, strategi dan arah kebijakan
pembangunan. RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-
2021 merupakan tahapan ketiga dari pelaksanaan RPJPD
Kabupaten Ketapang Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu,
penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program
prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ketapang masa bakti Tahun
2016-2021, juga berpedoman pada visi, misi dan arah
kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Ketapang
Tahun 2005-2025.
Visi Kabupaten Ketapang Tahun 2005-2025 adalah
“Kabupaten Ketapang Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman
dan Bermartabat Tahun 2025”. Misi Kabupaten Ketapang
Tahun 2005-2025 adalah (1) membangun dan
mengembangkan Infrastruktur yang Maju, Terpadu dan
Merata; (2) Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Maju
dan Bernilai Tambah Tinggi; (3) mengembangkan Sumber
Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Produktif dan
Bermartabat; (4) Mewujudkan Pemerintahan yang Baik,
Handal dan Profesioanl; dan (5) mengelola sumber daya alam
dan lingkungan secara lestari dan berkelanjutan. Selain itu,
RPJPD Kabupaten Ketapang Tahun 2005-2025 menyebutkan
bahwa fokus pembangunan tahap ketiga (RPJMD) Tahun
2015-2020 adalah: (1) pembangunan dan pengembangan
infrastruktur yang maju, merata dan terfokus, (2)
pengembangan ekonomi kerakyatan yang maju dan bernilai
tambah tinggi, (3) peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
(4) penyelenggaraan pemerintahan yang profeisonal dan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 8


kredibel, dan (5) pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup; serta penataan ruang dan pertanahan.
Berpedoman dari Visi dan Misi tersebut diatas, maka
Visi Bupati Ketapang Tahun 2016-2021 adalah “Kabupaten
Ketapang Yang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera” dengan
misi yaitu: (1) melaksanakan Kepemerintahan yang baik, (2)
meningkatkan Infrastruktur Daerah, (3) meningkatkan
perekonomian masyarakat, (4) meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, (5) pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa, dan (6) meningkatkan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam di Kabupaten Ketapang .

1.3.2. RPJMD dan RTRW Kabupaten Ketapang


Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021 memperhatikan dan mempertimbangkan
Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 3 Tahun 2015
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Ketapang terutama menyangkut penetapan pola dan struktur
tata ruang, serta penetapan kawasan strategis sebagai acuan
dalam penetapan lokasi program dan kegiatan pembangunan,
serta prioritas pembangunan wilayah kecamatan. RPJMD
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 memuat stratagi dan
arah kebijakan pengembangan wilayah kecamatan sebagai
pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan. Keserasian dokumen
RPJMD dan RTRW untuk menjamin terwujudnya pengelolaan
sumber daya dan lingkungan hidup di Kabupaten Ketapang
secara berkelanjutan.

1.3.3. RPJMD dengan RPJMD Provinsi dan RPJMN Tahun 2015-


2019
Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021 memperhatikan dan mengacu tujuan, sasaran dan
prioritas pembangunan yang tercantum dalam RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 untuk
mewujudkan sinkronisasi dan sinergi dalam mendorong

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 9


peningkatan kinerja pembangunan daerah. Penyusunan
RPJMD Provinsi Kalimantan Barat mempertimbangkan dan
mengacu tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, serta
prioritas pembangunan nasional Nawacita yang tercantum
dalam Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD
Kabupaten Ketapang memperhatikan agenda pembangunan
Nawacita yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019. RPJMN Tahun 2015-
2019 menjelaskan visi pembangunan: “Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”, dan misi pembangunan: (1) mewujudkan
keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; (2)
mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum; (3) mewujudkan
politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim; (4)mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; (5)
mewujudkan bangsa yang berdaya saing; (6) Mewujudkan
Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional; dan (7) mewujudkan
masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
RPJMN Tahun 2015-2019 memuat sembilan agenda
prioritas pembangunan (Nawa Cita) menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan
berkepribadian dalam kebudayaan, yaitu: (1) menghadirkan
kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara; (2)
membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya; (3) membangun Indonesia dari pinggiran dengan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 10


memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan; (4) memperkuat kehadiran negara dalam
melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; (5) meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6)
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan
bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (7) mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik; (8) melakukan revolusi karakter
bangsa; dan (9) memperteguh kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia.
RPJMN Tahun 2015-2019 juga memberikan arah
kebijakan untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan antara
Pemerintah Kabupaten Ketapang, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah.
Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat juga
memperhatikan komitmen nasional dalam mewujudkan
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs=sustainbale
development goals). Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 juga memperhatikan,
mengacu dan mendukung terwujudnya tujuan, sasaran dan
prioritas pembangunan Nawacita dan SDGs.

1.3.4. RPJMD dan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis


(KLHS) RPJMD Kabupaten Ketapang 2016-2021

Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016 -


2021, juga harus memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) dengan tujuan :

a. Pengakajian pengaruh rumusan visi,misi, tujuan, sasaran,


strategi, arah kebijakan dan program terhadap prinsip
pembangunan berkelanjutan.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 11


b. Perumusan mitigasi dampak dan/ atau alternatif program
serta saran penyempurnaan rumusan visi,misi, tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan dan program.
c. Pengintegrasian rekomendasi kedalam rancangan RPJMD
Kabupaten Ketpang Tahun 2016-2021.
d. Peningkatan kapasitas perencanaan pembangunan Daerah
Kabupaten Ketapang dalam melaksanakan KLHS.

1.3.5. RPJMD dan Dokumen Strategi Penanggulangan


Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021
RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021
menjadi pedoman dalam penyusunan Strategi Penanggulang
Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-
2021. SPKD adalah dokumen perencanaan jangka menengah
Tahun 2016-2021 sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dan
pemangku kepentingan lain dalam melakukan perencanaan
dan penganggaran kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan di Daerah.

1.3.6. RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat


Daerah
RPJMD Kabupaten Ketapang menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD). Renstra SKPD merupakan penjabaran
teknis dari perwujudan visi dan misi, tujuan dan sasaran dari
RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021. Renstra
SKPD juga menjadi dokumen perencanaan teknis operasional
yang memuat kebijakan, program dan kegiatan yang
dilengkapi dengan sasaran dan indikator kinerja, lokasi dan
anggaran sesuai dengan urusan bidang dan/atau fungsi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD disusun oleh
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 12


koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Ketapang.

1.3.7. RPJMD dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Desa (RPJMDesa)
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa).
RPJMDesa memuat visi dan misi, tujuan dan sasaran yang
akan dicapai oleh Pemeirntah Desa di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2021. RPJMDesa juga memuat kebijakan,
program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran dan
indikator kinerja, lokasi dan anggaran sesuai dengan
kewenangan Pemerintah Desa dan urusan bidang dan/atau
fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahunan. RPJMDesa
disusun oleh Pemerintah Desa bersama dengan Badan
Perwakilan Desa di bawah koordinasi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ketapang dan
Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa,
Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPD, P dan KB)
Kabupaten Ketapang.

1.3.8. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021 setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Pemerintahan Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen
perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Ketapang yang
memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja
SKPD. Selanjutnya Rancangan RKPD merupakan bahan
utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Daerah Kabupaten Ketapang yang dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan,
Kecamatan, hingga tingkat Kabupaten.
Gambaran tentang hubungan antara RPJMD dengan
dokumen perencanaan lainnya sebagai kesatuan sistem

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 13


perencanaan pembangunan dan sistem keuangan adalah
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut ini:

Gambar 1.1
Hubungan RPJMD dan Dokumen Perencanaan Lainnya

ALUR PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN
UU 25/2004
RKA Rincian

Pemerintah Pusat
Renstra K/L pedoman Renja K/L pedoman K/L APBN
pedoman bahan diacu bahan

RPJP RPJM
dijabarkan RKP pedoman RAPBN APBN
Nasional pedoman Nasional
diacu diperhatikan diserasikan melalui
Musrenbang

Pemerintah Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah pedoman Daerah dijabarkan Daerah pedoman

pedoman bahan diacu bahan

Renstra Renja RKA Rincian


SKPD pedoman SKPD pedoman SKPD APBD
UU 17/2003

Desa
Pemerintah
diacu sumber UU 6/2014
masukan
RPJM RKP
Desa dijabarkan Desa pedoman RAPBDes APBDes
1
1

1.4. Sistematika
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum,
hubungan antar dokumen , sistematika dokumen RPJMD,
maksud dan tujuan.
BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab ini menguraikan tentang aspek geografi dan
demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka
Pendanaan.
Bab ini menguraikan tentang perkembangan kinerja
keuangan Pemerintah Daerah, Kebijakan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Daerah dan Kerangka Pendanaan.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 14


BAB IV. Analisis Isu-Isu Strategis
Bab ini menguraikan permasalahan pembangunan, dan
isu strategis.
BAB V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab ini menjelaskan rumusan visi, misi, tujuan dan
sasaran
BAB VI. Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini menguraikan strategi, kebijakan pembangunan
daerah, keterkaitan, misi,tujuan, sasaran, dan arah
kebijakan.
BAB VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bab ini menguraikan tentang kebijakan umum, Prioritas
Pembangunan Daerah
BAB VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
kebutuhan pendanaan.
Bab ini menguraikan tentang program prioritas daerah,
disertai kebutuhan pendanaan.
BAB IX. Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Bab ini menjelaskan indikator makro pembangunan
Kabupaten Ketapang dan indikator kinerja Daerah.
BAB X. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Bab ini menjelaskan pedoman transisi dan kaidah
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Ketapang 2016-2021.
BAB XI. Penutup
Bab ini menjelaskan penutup penyusunan RPJMD
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021.

1.5. Maksud dan Tujuan


1.5.1. Maksud
Maksud RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016 –
2021 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program kepala daerah dengan
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ketapang serta

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 15


memperhatikan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat dan RPJM
Nasional.

1.5.2. Tujuan
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2021 untuk:
a. mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
f. sebagai pedoman dan acuan setiap SKPD untuk
menyusun Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD);
g. sebagai pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ketapang;
dan
h. sebagai pedoman dan acuan setiap Pemerintah Desa
dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa).

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 16


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


Secara geografis, Kabupaten Ketapang berada disisi Selatan Propinsi
Kalimantan Barat atau berada pada posisi 0019‟26,51” Lintang Selatan
sampai dengan 304‟16,59” Lintang Selatan dan 109047‟36,55” Bujur
Timur sampai 111021‟37,36” Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai
31.588 km2 dan merupakan Kabupaten terluas di Propinsi Kalimantan
Barat. Sedangkan secara administratif Kabupaten Ketapang terdiri dari
20 Kecamatan, 253 Desa dan 9 Kelurahan dengan batas wilayah sebagai
berikut:
Utara : berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang.
Selatan : berbatasan dengan Laut Jawa.
Barat : berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara dan Laut Natuna.
Timur : berbatasan dengan Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan
Tengah.

Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten


Ketapang terdiri dari tanah kuarter (49,64%), efusif tak dibagi (17,38%)
dan intrusif dan plutonik asam. Selain itu sebagian wilayah Kabupaten
Ketapang merupakan perairan laut dengan jumlah pulau sebanyak 45
buah dimana 93,33% tidak berpenghuni dan tersebar di Kecamatan
Kendawangan, Kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan Matan Hilir
Utara.
Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang pada pertengahan Tahun
2014 berdasarkan hasil proyeksi diprediksi berjumlah 464.227 jiwa,
terdiri dari 239.005 jiwa penduduk laki-laki dan 225.222 jiwa penduduk
perempuan. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terpadat
adalah Kecamatan Delta Pawan yaitu sekitar 1.060 jiwa per Km²,
sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terjarang adalah
Kecamatan Hulu Sungai, yaitu setiap Km² dihuni sekitar 3 Jiwa. Secara
umum, sex ratio penduduk Kabupaten Ketapang adalah sebesar 106,

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 17


artinya penduduk laki-laki 106 penduduk laki-laki pada waktu yang
sama akan dijumpai 100 penduduk perempuan.
Laju Pertumbuhan penduduk (LPP) di Kabupaten sekitar 2,04
persen, relatif lebih sedikit rendah dibanding rata-rata LPP periode 2000-
2010 yang angkanya sekitar 2,15 persen per tahun. Dicermati menurut
distribusinya, sekitar 17,21 persen penduduk Kabupaten Ketapang
tinggal di Kecamatan Delta Pawan. Dilihat berdasarkan kelompok umur,
sekitar 29,86 persen penduduk Kabupaten Ketapang adalah berusia 14
tahun ke bawah pada Tahun 2014. Luas wilayah dan Jumlah penduduk
menurut Kecamatan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk
Menurut Kecamatan
di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

Luas Jumlah Kepadatan


No Kecamatan km² % Pendu % Penduduk
duk (orang/km²
1 2 3 4 5 6 7
1. Kendawangan 5859 18,55 34786 7,49 6
2. Manis Mata 2912 9,22 27270 5,87 9
3. Marau 1160 3,67 13161 2,84 11
4. Singkup 227 0,72 6625 1,43 29
5. Air Upas 793 2,51 17941 3,86 22
6. Jelai Hulu 1358 4,30 16500 3,55 12
7. Tumbang Titi 1198 3,79 24239 5,22 20
8. Pemahan 326 1,03 4852 1,05 15
9. Sungai Melayu 122 0,39 12651 2,73 102
Rayak
10. Matan Hilir 1813 5,74 32689 7,04 18
Selatan
11. Benua Kayong 349 1,10 38632 8,32 108
12. Matan Hilir 720 2,28 15620 3,36 21
Utara
13. Delta Pawan 74 0,23 80612 17,36 1060

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 18


14. Muara Pawan 611 1,93 14041 3,02 23
15. Nanga Tayap 1728 5,47 29390 6,33 17
16. Sandai 1779 5,63 26617 5,73 15
17. Hulu Sungai 4685 14,8 12109 2,61 3
3
18. Sungai Laur 1651 5,23 18461 3,98 11
19. Simpang Hulu 3175 10,0 30078 6,48 9
5
20. Simpang Dua 1048 3,32 7953 1,71 7
Jumlah 31.5 100 464227 100 14
88
Sumber : BPS Kab.Ketapang Tahun 2015
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari
angka pertumbuhan PDRB atas harga konstan. PDRB sebagai ukuran
produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ketapang sejak Tahun 2011–2015
terus mengalami perubahan yang relatif stabil. Jika dilihat nilai tambah
per sektor maka sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
PDRB Kabupaten Ketapang adalah sektor pertanian diikuti sektor
perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan. PDRB
Tahun 2011 - 2015 atas harga konstan Tahun 2000 menurut lapangan
usaha dan penggunaan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 19


Tabel 2.2.
PDRB Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2015 (juta rupiah)
(Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
berdasarkan Lapangan Usaha)
LAPANGAN
NO 2011 2012 2013 2014 *2015
USAHA
1. Pertanian, 3,677,944.8 3,924,696 4,022,789.4 4,073,492
Kehutanan dan .9 .7 4,163,656.6
Perikanan 0

2. Pertambangan 1,765,134.4 1,700,195 1,705,975.5 1,550,520


dan Penggalian .3 .9 1,556,520.9
4
3. Industri 1,607,350.9 1,664,228 1,731,805.6 1,788,260
Pengolahan .9 .5 1,840,556.6
7
4. Pengadaan Listrik 4,904.9 5,015.6 5,291.6 6,005.6
dan Gas 6,257.00

5. Pengadaan Air, 11,122.6 11,428.6 11,817.0 12,092.5


Pengelolaan 12,285.74
Sampah, Limbah
dan Daur ulang

6. Konstruksi 944,793.1 1,006,336 1,104,091.8 1,218,147


.8 .2 1,340,304.5
3
7. Perdagangan 1,167,061.5 1,203,614 1,302,576.6 1,414,658
Besar dan .2 .8 1,534,543.9
Eceran; Reparasi 4
Mobil dan Sepeda
motor

8. Transportasi dan 200,355.4 211,895.8 229,134.8 250,349.4


Pergudangan 259,875.66

9. Penyediaan 179,814.0 190,699.6 208,017.1 228,106.3


Akomodasi dan 247,087.39
Makan Minum

10. Informasi dan 300,587.3 348,502.2 374,117.8 413,691.9


Komunikasi 452,862.07

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 20


11. Jasa Keuangan 282,312.9 327,667.0 378,504.1 407,175.6
dan Asuransi 439,310.65

12. Real Estate 266,563.7 286,284.7 312,999.4 343,877.7


370,154.87
13. Jasa Perusahaan 42,873.2 45,588.3 49,578.9 53,400.5
57,229.14
14. Administrasi 403,731.0 440,862,0 456,886.9 479,354.7
Pemerintahan, 526,222.67
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib

15. Jasa Pendidikan 315,165.2 321,266.0 327,383.4 333,472.0


342,918.27
16. Jasa Kesehatan 130,837.5 139,362.4 146,994.8 155,548.5
dan Kegiatan 162,418.33
Sosial

9. Jasa Lainnya 83,494.9 85,978.1 88,257.0 91,988.6 98,195.57

PDRB 11,384,047 11,913,6 12,456,221 12,820,1 13,410,400


.1 22.5 .8 70.5 .04

Ket : *) Angka sementara


Sumber: BPS Kabupaten Ketapang dan Bappeda Kabupaten Ketapang
Tahun 2016
Berdasarkan PDRB Atas Harga Berlaku, PDRB Kabupaten Ketapang
Tahun 2011 – 2015 juga mengalami perubahan yang cukup stabil. Sektor
yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan adalah sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di mana pada Tahun 2011 - 2015
kontribusinya Rp.3.883.096,04 juta (17,66%) dan pada Tahun 2015
kontribusinya telah mencapai Rp.4.768.691,92 juta (22,69%). PDRB
Kabupaten Ketapang Tahun 2011–2015 Atas Harga Berlaku berdasarkan
Lapangan Usaha sebagaimana tabel di bawah ini :

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 21


Tabel 2.3.
PDRB Kabupaten Ketapang Tahun 2011 – 2015 (juta rupiah)
(Atas Harga Berlaku berdasarkan Lapangan Usaha)

LAPANGAN
NO 2011 2012 2013 2014 *2015
USAHA
1. Pertanian, 3,883,096.0 4,178,399.27 4,417,181.65 4,737,134.05 4,768,691.9
Kehutanan, dan 4 2
Perikanan
2. Pertambangan 2,256,876.7 2,726,001.69 2,456,520.72 2,168,917.37 2,403,466.5
dan Penggalian 5 2
3. Industri 1,740,425.7 1,887,154.29 2,099,022.93 2,312,216.10 2,435,016.2
Pengolahan 5 8
4. Pengadaan 4,665.41 4,588.31 4,999.97 6,066.04 7,186.96
Listrik dan Gas
5. Pengadaan Air, 11,060.51 12,174.07 13,384.04 14,271.16 14,399.31
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
6. Konstruksi 1,003,751.4 1,136,501.14 1,330,291.29 1,583,186.81 1,863,979.1
9 6
7. Perdagangan 1,237,014.6 1,313,044.49 1,472,859.03 1,712,830.94 1,943,041.8
Besar dan 6 3
Eceran;
Reparasi Mobil
dan Sepeda
Motor
8. Transportasi 210,081.42 240,602.60 279,407.07 329,006.43 369,505.46
dan
Pergudangan
9. Penyediaan 195,200.57 222,806.45 253,594.48 301,989.19 348,191.56
Akomodasi dan
Makan Minum
10. Informasi dan 308,250.87 351,998.19 397,506.75 434,083.24 478,354.51
Komunikasi
11. Jasa Keuangan 295,986.75 364,604.80 450,526.54 510,705.99 568,032.70
dan Asuransi
12. Real Estate 286,322.94 323,983.28 373,482.90 429,576.41 499,933.97
13. Jasa 44,603.48 48,052.18 54,337.53 61,104.56 69,382.33
Perusahaan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 22


14. Administrasi 429,536.98 520,444.51 588,475.07 674,674.00 796,694.21
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 331,594.67 357,428.07 372,037.79 402,194.89 426,392.58
16. Jasa Kesehatan 138,373.61 152,613.80 169,793.49 192,117.52 210,782.49
dan Kegiatan
Sosial
17. Jasa lainnya 86,532.56 92,986.64 99,979.98 109,814.86 125,154.63
18. PDRB 12,463,374. 13,933,383.7 14,833,401.1 15,979,889.5 17,328,206.
43 9 9 6 43

Ket : *) Angka sementara


Sumber: BPS Kab.Ketapang dan Bappeda Kab. Ketapang Tahun 2016

b. Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas
ekonomi suatu wilayah. Laju Inflasi Atas Dasar Harga Produsen Tahun
2015 sebesar 4,94 persen lebih tinggi dibanding Tahun 2014 yaitu
sebesar 4,67 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi naiknya
inflasi di Kabupaten Ketapang antara lain akibat sempat turunnya harga
komoditas pertambangan seperti bauksit dan galena sphalerit, serta
menurunnya beberapa harga komoditas perkebunan seperti karet dan
sawit yang diduga sebagai efek negative krisis ekonomi global. Jika
dicermati secara berkala, laju inflasi atas dasar harga produsen
Kabupaten Ketapang dilihat antar tahunan dan lebih tinggi dibandingkan
laju inflasi Provinsi Kalimantan Barat. Kondisi wilayah dan sulitnya
transportasi diduga memberikan dampak terhadap tingginya harga-harga
komoditas di Kabupaten Ketapang, termasuk meningkatnya biaya faktor
produksi sehingga harga barang pada tingkat produsen mengalami inflasi.
Tingkat Inflasi Kabupaten Ketapang dalam lima tahun terakhir
sebagaimana grafik di bawah ini.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 23


Grafik 2.1.
Laju Inflasi Kabupaten Ketapang Tahun 2010-2014 (%)

4
2010 2011 2012 2013 2014

2010 2011 2012 2013 2014


Laju Inflasi Kab. Ketapang 7.19 7.54 4.65 4.72 2.76
Laju Inflasi Prop. Kal-Bar 5.47 5.5 5.91 6.05 5.03

c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang pada Tahun 2015
mengalami peningkatan yang cukup nyata dibanding tahun-tahun
sebelumnya di wilayah Kabupaten Ketapang. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Ketapang dari Tahun 2011 – 2015 sebagaimana tabel di
bawah ini:
Tabel 2.4.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2015

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015


Pertumbuhan 7,54 4,65 4,72 2,76 5,53
Ekonomi (%)
Sumber: BPS Kab. Ketapang Tahun 2015

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat pada Tahun 2015


sebesar 4,81 persen mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan
Tahun 2014 yaitu sebesar 5,02 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 24


Kabupaten Ketapang periode Tahun 2011 – 2015 rata-rata tumbuh lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang sebesar
5,53 persen. Adapun perbandingan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Ketapang dan Provinsi Kalimantan Barat dari Tahun 2010 – 2015
sebagaimana grafik 2.2 berikut:

Grafik 2.2.
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Ketapang Tahun 2010-2015 dalam %
(Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000)

Ketapang Kalbar
7.54
7.19
6.02 6.08
5.23 5.02 5,53 4.81
4.69 4.65 4,72
2,76

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Ketapang Tahun 2015

d. Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM


Perkembangan usaha pada industri kecil dan menengah formal di
Kabupaten Ketapang dalam rentang waktu Tahun 2011–2014
memperlihat kecenderungan fluktuatif. Pada Tahun 2014, jumlah unit
usaha sebanyak 105 unit. Dari segi penyerapan tenaga kerja, sektor
industri kecil dan menengah formal dari Tahun 2011 sampai Tahun 2015
terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja. Serapan tenaga kerja Tahun
2013 sebanyak 2.776 orang dan didominiasi oleh pekerja laki-laki
sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 25


Tabel 2.5.
Jumlah Sentra, Unit Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil
dan Kerajinan Rumah Tangga Menurut Jenis Industri Tahun
2011-2014

No Uraian 2011 2012 2013 2014


1. Sentra 100 102 105 105

2. Unit Usaha 979 979 982 992

3. Tenaga Kerja 2666 2636 2726 2726


(orang)

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

Pada Tahun 2014, pemasukan barang tidak jauh berbeda dengan


tahun sebelumnya. Apabila terjadi penurunan, cukup menarik untuk
dicermati secara khusus, apakah pengaruh peningkatan produksi lokal
bagi komoditas tertentu, atau limpahan stok tahun sebelumnya. Adapun
pemasukan bahan bakar minyak untuk jenis premium tercatat 96.985,65
liter, dan solar pemasukannya sebanyak 91.768,93 liter. Pemasukan
bahan bakar yang tercatat adalah bahan bakar yang berasal dari Tanjung
Uban.
Barang dijual antar pulau/lokal pada Tahun 2014 masih didominasi
oleh produk hasil hutan seperti kayu lapis, kayu gergajian, kayu log, dan
rotan. Selain itu juga terdapat produk hasil perkebunan dan
pertambangan. Ekspor kayu lapis tercatat sebanyak 653,63 m², juga
terlihat menurun dibanding tahun sebelumnya, dan hal yang sama juga
terjadi pada ekspor kayu gergajian, karet, dan CPO, sebagaimana tabel
berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 26


Tabel 2.6.
Pemasukan Barang Antar Pulau/Lokal Menurut Jenis Barang
(Ton), Tahun 2014
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Beras 22.577 21.892 21.901 21.904

2 Gula Pasir 5.258 2.135 2.190 2.190

3 Terigu 5.393 1.529 1.540 1.540

4 Garam 97 60 60 60

5 Semen 64.944 37.350 39.050 39.050

6 Minyak - 672 681 681


Goreng

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015


Jumlah koperasi primer di Kabupaten Ketapang pada Tahun 2013
sebanyak 445 unit dan pada Tahun 2014 menjadi 452 unit. Melalui unit-
unit koperasi yang tersebar hampir diseluruh desa/kelurahan,
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam
upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi wilayah, melaui gerakan
ekonomi aktif dan kreatif para anggotanya. Jenis dan jumlah Koperasi di
Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.7.
Jenis Dan Jumlah Koperasi Di Kab. Ketapang Tahun 2014

No Jenis Koperasi Koperasi Primer


1. Koperasi Unit Desa 44
2. Koperasi Pertanian 21
3. Koperasi Pondok Pesantren 8
4. Koperasi Pengusaha Hutan 4

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 27


5. Koperasi Pemuda 1
6. Koperasi Pedagang Pasar 1
7. Koperasi Simpan Pinjam 14
8. Koperasi Purnawirawan 1
9. Koperasi Pegawai Negeri 35
10. Koperasi Serba Usaha 115
11. Koperasi Angkatan Darat 1
12. Koperasi Kepolisian 1
13. Koperasi Wanita 7
14. Koperasi Veteran 1
15. Koperasi Angkutan 2
16. Koperasi Pensiunan PNS 1
17. Koperasi Karyawan 26
18. Koperasi Umum 63
19. Koperasi Perkebunan 92
20. Koperasi Peternakan 1
21. Koperasi Perikanan 6
22. Koperasi Buruh 4
23. Kopti 1
24. Kopinkra 2
25. Koperasi Sekinder -
Jumlah 452
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

Program pembangunan dalam mengembangkan koperasi dan UKM di


Kabupaten Ketapang, salah satunya adalah memberdayakan usaha mikro
dan kecil dan menengah yang disinergikan dengan kebijakan/program
dari pemerintah pusat. Salah satu upaya pembinaan UKM adalah melalui
kelompok (sentra) karena upaya ini lebih efektif dan efisien, di samping
itu dengan sentra akan banyak melibatkan usaha mikro dan kecil. Dalam
jangka panjang koperasi dan UKM perlu terus ditumbuhkembangkan
untuk menopang roda perekonomian daerah. Perkembangan Industri
Kecil di Kabupaten Ketapang pada Tahun 2014 tercatat sebanyak 105.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 28


Sentra industri kecil dengan unit usaha sebanyak 992 unit usaha
dengan tenaga kerja sebanyak 2.726 tenaga kerja. Jenis usaha industri
kecil meliputi industri hasil laut, industri perkebunan, industri pertanian,
industri nonpertanian. Jenis industri Kecil di Kabupaten Ketapang
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.8.
Jenis Sentra, Unit Usaha, dan Tenaga Kerja Industri
Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Menurut Jenis
Industri Tahun 2014

No Jenis Industri Sentra Unit Tenaga Kerja


Usaha
1. Ikan Kering Tipis 3 11 70
2. Ale-ale 1 8 40
3. Tepung Ikan 1 1 20
4. Minyak Kelapa - - -
5. Gula Merah Kelapa 2 325 645
6. Gula Merah Aren 3 125 263
7. Gula Merah Tebu 1 1 20
8. Tahu - - -
9. Kerupuk Ikan/Udang 2 9 67
10. Kerupuk-Amplang 3 6 34
11. Jenurai 2 11 25
12. Terasi 2 55 89
13. Dodol 1 15 60
14. Rebung Kering 1 1 10
15. VCO 1 1 10
16. Tenun Songket 1 1 10
17. Batik Khas Daerah 2 3 70
18. Bordir - - -
19. Pakaian Jadi dari tekstil 2 6 15
20. Anyaman Rotan/Bambu 8 116 201
21. Tikar Lipat 2 26 45
22. Anyaman Pandan 8 78 221

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 29


23. Anyaman Keladi Air 2 17 57
24. Bata dan Genteng 1 2 41
25. Meubel Kayu 14 33 157
26. Meubel Rotan 2 3 20
27. Meubel Bambu 1 1 24
28. Pembuatan Perahu 2 40 119
29. Sapu Ijuk 1 4 40
30. Arang Tempurung 1 1 20
31. Pandai Besi 18 55 223
32. Pengelasan/Bengkel 4 4 31
33. Batu Aji/Kecubung 8 26 65
34. Kerajinan Emas dan 1 3 9
Perak
35. Sabun Cuci 1 1 10
36. Pakan Ternak 3 3 45
Jumlah 105 992 2.726
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

a. Angka Melek Huruf (AMH)


AMH adalah indikator dasar mutu sumber daya manusia (SDM)
yang mencerminkan kemampuan baca tulis penduduk usia 15 Tahun
ke atas. AMH Kabupaten Ketapang pada Tahun 2015 adalah sebesar
92,60%.

b. Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)


MYS adalah indikator jenjang tertinggi pendidikan yang
ditamatkan penduduk usia 15 tahun ke atas secara rata-rata dan
MYS ideal 15 tahun. Pada Tahun 2015, MYS Kabupaten Ketapang
sekitar 6,43 tahun masih di bawah rata-rata Kalimantan Barat
sebesar 6,89 tahun.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 30


2.2.3 Fokus Budaya, Agama, Pemuda dan Olah Raga

a. Budaya
Kebudayaan nasional merupakan kumpulan dari
kebudayaan-kebudayaan daerah. Upaya untuk mengembangkan
dan melestarikan kebudayaan daerah terus dilakukan dengan
memberikan ruang bagi pelaku budaya untuk berekspresi. Sebagai
Kabupaten yang dihuni oleh multi etnis dan multi kultur, keragaman
budaya daerah yang ada semakin memperkaya kebudayaan nasional.
Pengembangan kebudayaan yang diarahkan untuk memperkuat jati
diri bangsa dengan berlandaskan nilai-nilai luhur memberikan rasa
aman dan damai, berkembangnya pemahaman dan kesadaran
keragaman budaya, tumbuhnya sikap saling menghormati dan
menghargai keberagaman budaya, tumbuhnya kesadaran dan
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan budaya dan
warisan budaya, serta meningkatnya kerjasama yang sinergis antar
pihak yang terkait dalam upaya pengembangan nilai budaya,
pengelolaan keragaman budaya serta perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan warisan budaya. Kegiatan budaya yang dilakukan oleh
organisasi budaya seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) maupun
Dewan Adat Dayak (DAD) serta organisasi budaya lainnya dewasa ini
intensitasnya cukup tinggi. Demikian juga keberadaan organisasi
budaya ini sudah ada hampir pada semua Kecamatan yang ada di
Kabupaten Ketapang.

b. Agama

Berdasarkan komposisi penduduk menurut agama, sebagian


besar penduduk Kabupaten Ketapang memeluk agama Islam,
kemudian secara berurutan diikuti pemeluk agama Katolik,
Protestan, Budha dan Hindu dan lainnya. Kehidupan beragama di
Kabupaten Ketapang berjalan harmonis disertai dengan toleransi
antar sesama umat beragama yang cukup tinggi. Hampir tidak ada

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 31


konflik yang terjadi dengan membawa isyu agama.

Gambaran umum rumah ibadah dan jumlah tokoh agama


sebagaimana tabel:

Tabel 2.9.
JUMLAH RUMAH IBADAH DAN TOKOH AGAMA
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2014

NO URAIAN JUMLAH

A. Rumah Ibadah

Mesjid 290
Surau 461
Gereja Katolik 128
Kapel 218
Gereja Protestan 212
Pura Budha 2
Klenteng -
5

B. Tokoh Penyuluh Agama /


Rohaniawan
Islam 75
Katolik 6
Protestan 14
Hindu Budha 3
0
Sumber :Kemenag Kab.Ketapang Tahun 2014

c. Pemuda dan Olahraga

Di bidang Olahraga, Pemerintah Kabupaten Ketapang


telah membangun fasilitas-fasilitas olah raga yang cukup
representative. Selain itu partisipasi pihak swasta berinvestasi

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 32


dalam membangun fasilitas olahraga cukup tinggi.
Pembangunan pemuda dan olahraga memiliki peran penting dalam
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya
untuk pembangunan bidang kepemudaan adalah melalui organisasi
kepemudaan. Nama Organisasi Pemuda yang ada di Kabupaten Ketapang
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.10.
Nama Organisasi Kepemudaan
di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

No Nama Organisasi Alamat Keterangan


Pemuda
1 Forum Persatuan Jl. Ketapang Sukadana
Pemuda ( FPP ) No. 45 Km. 55 Kuala
Satong Kabupaten
Ketapang
2 Ikatan Pemuda Jl. H. Agus Salim No. 28 Rt.
Ketapang 012 / Rw. 004 Kel. Tengah
Ketapang
3 Karang Taruna Jl. Flamboyan Rt. 16 / Rw.
Kelurahan Kantor 01 Kel. Kantor Kec. Delta
Pawan Kab. Ketapang
4 Pimpinan Cabang Jl. R. Suprapto Rt. 040 /
Gerakan Pemuda Rw. 005 ( Gedung NU
Ansor Ketapang ) Kec. Delta
Pawan Ketapang
5 Himpunan Solidaritas Jl. Sisingamangaraja No.27
Pemuda Muslim
6 Angkatan Muda Jl. R. Soeprapto 109
Ka‟bah
7 FKP Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol 112
8 Kesatuan Pemuda Jl.Sosial Gg.Baru I
Sampit
9 Gerakan Pemuda Jl. Hayam Wuruk 169

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 33


Ansor
10 Forum Generasi Muda Jl. DI. Panjaitan 12 A
Dayak Ketapang
11 Pramuka Jl. Agus Salim 1 A
12 Pemuda Pancasila
13 Pemuda Jl. KH. Mansyur
Muhammadiyah
14 Pemuda dan Remaja Jl. MT. Haryono 126
Masjid Babul Khair
15 KNPI Jl. MT. Haryono
16 PC.GAMKI Jl. KH. Mansyur 108
17 Himpunan Pemuda Jl. S. Parman 08
Madura
18 Forum Pemuda Desa Jl. Brigjen Katamso
Sukaharja
19 Forum Persatuan Kuala Satong, MHU
Pemuda
20 Forum Pelajar dan Jl. S.Parman Gg.
Mahasiswa Bedayong Kelapa Ganding
Yogya No.21
Sumber : Kesbangpollinmas Tahun 2015

2.3 Aspek Pelayanan Umum


2.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Wajib
a. Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM)
dan Angka Putus Sekolah (APS)
Pada Tahun 2015 telah terjadi peningkatan partisipasi
pendidikan di semua jenjang pendidikan. Pada Tahun 2015
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
jenjang SD/MI/sederajat telah mencapai masing-masing 94,71%,
jenjang pendidikan SMP masing-masing sebesar 58,47% dan
jenjang pendidikan SMA sebesar 36,93%. Berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) APM dan APK pada semua jenjang
pendidikan adalah minimal > 95%. Dengan demikian APM dan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 34


APK semua jenjang pendidikan di Kabupaten Ketapang masih di
bawah SPM. APM dan APK pada masing-masing jenjang
pendidikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.11.
APM dan APK pada masing-masing jenjang pendidikan
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014-2015
Tahun Tahun
Indikator Satuan
2014 2015
Angka Melek Huruf % 92,11 92,60
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 6,22 6,43
Angka Partisipasi Murni (APM) SD % 94,40 94,71
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP% 57,83 58,47
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA% 36,64 36,93
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD % 109,29 109,30
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP % 71,04 72,47
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA % 36,27 36,93
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015, BPS &
Buku Capaian Indikator Makro Kab Ketapang Tahun 2015

Analisa Efektifitas Angka Putus Sekolah (APS) Usia 7-12


Kabupaten Ketapang menunjukan trendline yang cukup positif
pada rentang tahun 2010-2012 ini menunjukan program
peningkatan jumlah anak usia sekolah yang bersekolah SD (7-12
tahun) di Kabupaten Ketapang cukup efektif. Namun,
Peningkatan APS Usia 7-12 tahun pada tahun 2013 sebanyak
0,18 %.mengindikaikan terjadinya inefektifitas program.
Semakin tinggi angka putus sekolah menggambarkan kondisi
pendidikan yang tidak baik dan tidak merata. Begitu sebaliknya
jika angka putus sekolah semakin kecil maka kondisi pendidikan
disuatu wilayah semakin baik.
Analisis Efektifitas program pemerintah Kabupaten Ketapang
dalam upaya penurunan angka putus sekolah usia 13- 15 tahun
sepanjang kurun waktu lima terakhir menunjukan trendline yang
cukup fluktuatif. Terjadi efektifitas program yang sangat positif

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 35


pada tahun 2011 dimana terjadi penurunan persentase dari 24,22
% di tahun 2010, menjadi 16,76% di tahun 2011, meskipun
kemudian terjadi peningkatan kembali di tahun selanjutnya.
Pada tahun 2013, terjadi penurunan sebanyak 2,56 % dari
tahun sebelumnya. Ini bisa terjadi indikator efektifitas program,
jika penurunan ini konsisten terjadi setiap tahunnya.
Analisis Efektifitas program Pemerintah Kabupaten Ketapang
dalam upaya penurunan Angka Putus Sekolah Usia 16-18 tahun
sepanjang kurun waktu lima tahun terakhir menunjukan
trendline yang cukup fluktuatif. Terjadi efektifitas program yang
positif pada tahun 2011 dimana terjadi penurunan persentase
dari 69,34 % di tahun 2010, menjadi 56,96 % ditahun 2011,
meskipun kemudian terjadi peningkatan kembali di tahun
selanjutnya.
Pada tahun 2013, terjadi penurunan sebanyak 5,17 % dari
tahun sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
rata-rata, program penurunan APS usia SMA/MA di Kabupaten
Ketapang cukup efektif.
Tabel 2.12.
Angka Putus Sekolah (APS)
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2007-2013

Jenjang APS (persen)


N0
Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 SD 0,57 2,31 1,69 1,28 1,46
2 SMP 22,61 21,97 12,88 24,22 16,76 19,09 16,53
3 SMA 63,97 64,06 59,10 69,34 56,96 61,15 55,98
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang

b. Rasio Guru dan Murid


Salah satu unsur pelayanan dasar yang diperlukan oleh
masyarakat adalah pendidikan. Penyiapan sumber daya manusia
yang berkualitas melalui pendidikan menjadi fokus utama
pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan secara merata di

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 36


seluruh wilayah Kabupaten Ketapang terus dilakukan. Usaha lain
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan
meningkatkan kualitas tenaga pendidik sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dilakukan program
pengangkatan guru kontrak. Selain sekolah umum, Pemerintah
Kabupaten Ketapang juga berupaya mengembangkan pendidikan
kejuruan sesuai dengan potensi yang ada. Salah satunya dengan
membuka Politeknik dengan program pendidikan perkebunan,
pertambangan dan teknik mesin.
Adapun Rasio Guru dan Murid dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini :
Tabel 2.13.
Rasio Guru dan Murid di Kabupaten Ketapang

No Jenis Sekolah Jlh Dosen Mahasiswa/Mur


Sekolah /Guru id
1 TK/ Kindergarten 143 570 8647
2 SD/ Elementary 515 3169 65875
3 MI/ Islamic 18 216 2916
Elementary
4 Sekolah Luar 1 23 97
Biasa
5 SMP/Junior High 115 912 18862
6 MTS/ Islamic 17 269 2731
Junior High
7 SMU/ Senior High 28 523 8107
8 MA/ Islamic 8 159 1721
Senior High
9 SMK/Vocational 16 277 2983
Senior High
10 Universitas 1 15 200
Terbuka
11 STAI AL-HAUDL 1 45 580
12 Politeknik 1 32 354

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 37


Ketapang
13 Akademi 1 18 210
Manajemen
Komputer &
Informatika
(AMKI)
Sumber : Dinas Pendidikan & Kantor Kementrian Agama Kab.
Ketapang

c. Kesehatan
Pembangunan kesehatan menjadi bagian penting dalam
peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Kesehatan merupakan
komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam
menentukan perbaikan IPM sebagai salah satu indikator untuk
mengukur kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pembangunan
di bidang kesehatan merupakan investasi untuk mendukung
pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Dengan demikian
pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara sinergi dengan
pembangunan bidang-bidang lainnya dan didukung oleh partisipasi
masyarakat termasuk pihak swasta.

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat merupakan kinerja


sistem kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan
Daerah serta berbagai komponen masyarakat. Kinerja pembangunan
kesehatan dilakukan melalui pendekatan dalam enam sub sistem
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu subsistem (1) upaya
kesehatan (2) pembiayaan kesehatan (3) sumber daya manusia
kesehatan (4) ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan (5)
manajemen dan informasi kesehatan dan (6) pemberdayaan
masyarakat.
Gambaran umum derajat kesehatan masyarakat Kabupaten
Ketapang sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 38


Tabel 2.14.
Gambaran Umum Derajat Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Ketapang

No Indikator 2013 2014 2015


(1) (2) (3) (4) (5)
Angka Kematian bayi per 1000 kelahiran 0,81 8,30 8,32
1
hidup **
Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran 8,8 9,00 8,66
2
hidup **
Angka Kematian Ibu melahirkan per 85,0 210, 110,
3
100.000 kelahiran hidup 43 55
70,51 70,5 70,5
4 Rata-rata Angka Harapan Hidup
1 2
5 Indeks Gizi Baik Na Na Na
Angka Kesakitan TBC per 100.000 114,9 101, 109,
6
penduduk 7 4 4
Angka Kesakitan Malaria per 1000 136,4 0,63 0,09
7
penduduk 1
Angka Kesakitan Campak per 1000 4 15 0,00
8
penduduk 4
Angka Kesakitan Diare per 1000 22,7 21,4 22,3
9
penduduk
Angka Kesakitan DBD per 1000 45,3 195, 0,9
10
penduduk 72
Angka Kesakitan ISPA per 1000 104 16,0 4,87
11
penduduk 4
Angka Kesakitan Tetanus 0 0 0
12
Neonatorum
13 Angka Kesakitan Acute Flaccid 2,1 2,15 2,01
Paralysis (AFP) anak umur <15 th
per 100.000

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 39


0,004 0,00 0,00
14 Prevalensi HIV/AIDS
6 04
15 Angka Kesakitan Kusta
CDR = Penemuan penderita Baru 1,75 1,93 2
RFT PB/MB = angka kesembuhan 54% 38,5 33
penderita kusta PB
Prevalensi Rate = Penderita terdaftar per 0,3 0,28 0,4
10.000 penduduk
Proporsi anak, penderita kusta anak 0,002 0 0
< 15 Tahun
16 Angka Kesakitan Kecacingan Na Na Na
17 Angka Kesakitan Filariasis 3,3 2,8 2,7
0,9 0,08 65
17 Jumlah Balita Gizi Buruk
9
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Ketapang Tahun 2015

Tabel 2.15.
Gambaran Umum Bidang Kesehatan

NO URAIAN
A. TENAGA KESEHATAN JUMLAH

Dokter Umum 65 Orang


Dokter Spesialis 16 Orang
Dokter Gigi 15 Orang
B. Apoteker
SARANA KESEHATAN 27 Orang SWASTA
PEMERINTAH
Rumah
Bidan Sakit Umum 1 405 Orang 1
Puskesmas 24842 Orang -
Perawat
Pustu 135196 Orang -
Lain-Lain
Klinik Bersalin - -
Klinik KB BKIA - -
C. Jumlah Kunjungan Peserta ASKES -
Balai Pengobatan - 1
D. Jumlah Peserta Jamkesmas 130. 429
E. Apotik
Jumlah Peserta Jamkesda - 1
F. Jumlah Kunjungan Peserta 15.911
Toko Obat - -
Jamkesmas / Jamkesda
- 6
RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 40
18
d. Kesejahteraan Sosial
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development
Index (HDI) adalah pengukuran dari Harapan Hidup, Melek Huruf,
Pendidikan dan Standar Hidup. IPM digunakan untuk
mengklasifikasikan Daerah Maju, Daerah Berkembang atau Daerah
Terbelakang. IPM mengukur pencapaian rata-rata suatu daerah
dalam 3 (tiga) dimensi dasar pembangunan manusia yaitu :
a. Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dari
harapan hidup saat kelahiran.
b. Pengetahuan yang diukur dari angka tingkat baca tulis pada
orang dewasa dan kombinasi pendidikan dasar, menengah
dan atas.
c. Standar kehidupan layak yang diukur dengan logaritma
natural dari produk domestik bruto perkapita dari paritasi
daya beli.
Berdasarkan angka prediksi Indek Pembangunan Manusia di
Kabupaten Ketapang pada Tahun 2015 sebesar 63,95 meningkat
dibandingkan kondisi Tahun 2014 yaitu sebesar 63,27. Dan
selanjutnya pada Tahun 2017 angka prediksi IPM Kabupaten
Ketapang sebesar 67,30.
Potret kemiskinan di Kabupaten Ketapang Tahun 2015
menunjukan kenaikan dibandingkan pada Tahun 2014. Untuk di
Tahun 2015 persentase penduduk miskin di Kabupaten Ketapang,
diperkirakan mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2014 yaitu
sekitar 11,71%. Selajutnya persentase penduduk miskin Kabupaten
Ketapang pada Tahun 2016 diprediksikan 11,10% dan pada Tahun
2017 di prediksi 10,50%.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 41


2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
a. Jumlah Investor Bersakala Nasional (PMDN/ PMA)
Tabel 2.16.
Rencana dan Realisasi Investor Skala Nasional (PMDN/ PMA)

Tahun Sektor PMDN PMA Jumlah


(1) (2) (3) (4) (5)
30 73 Perusahaan
Perkebunan 43 Perusahaan
Perusahaan
14 - 14 Perusahaan
Kehutanan
Perusahaan
64 - 64 Perusahaan
2015 Pertambangan
Perusahaan
Tanaman 3 Perusahaan - 3 Perusahaan
Pangan
15 - 15 Perusahaan
Perbankan
Perusahaan
126 43 Perusahaan 169
Jumlah
Perusahaan Perusahaan
Sumber: Bappeda Kab. Ketapang Tahun 2015 (data diolah)

b. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/ PMA)


Dalam rangka mengoptimalkan potensi perekonomian daerah,
maka Kabupaten Ketapang masih memerlukan sejumlah dana dalam
bentuk investasi. Pada Tahun 2015 realisasi investasi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 3,90 trilyun. Penanaman
Modal Asing (PMA) sebesar Rp 1,30 trilyun. Nilai realisasi investasi
ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 42


Tabel 2.17.
Realisasi Investasi di Kabupaten Ketapang
Tahun 2011-2015

PMA (US $ Ribu) PMDN (Rp. Juta)


Tahun
Investasi Investasi
(1) (2) (3)
2011 389.459,24 2.313.365,71
2012 540.341,49 2.899.871,23
2013 649.818,05 3.394.454,05
2014 751.959,80 3.727.620,54
2015 1.305.618,29 3.909.938,59
Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Barat

c. Rasio Daya Serap Tenaga kerja


Persentase pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga
Kerja, dan Transmigrasi di dominasi oleh pencari kerja berjenis
kelamin laki-laki, yaitu sekitar 53,35 persen sedangkan sisanya
sekitar 46,65 persen jenis kelamin perempuan. Menurut latar
belakang pendidikan para pencari kerja, tercatat penari kerja dengan
ijazah Diploma dan Sarjana adalah yang terbanyak yaitu sekitar
53,99 persen.
Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) Tahun 2014 lebih
tinggi dibandingkan dengan Tahun 2013, yaitu 69,15 persen menjadi
70,95 persen. Peningkatan TPAK ini diikuti dengan penurunan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yakni sebesar 4,70 persen di
Tahun 2013 menjadi 2,06 persen.
Upah Minimum Kabupaten pekerja Tahun 2013 adalah sebesar
Rp. 1.500.000/bulan. Sedangkan Upah Minimum Sektoral
Kabupaten (UMSK) sektor pertanian adalah tertinggi yaitu sebesar
1.578 juta per bulan, kemudian sektor pertambangan-penggalian
sebesar 1.500 juta rupiah per bulan, sama dengan sektor lainnya.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 43


Pada Tahun 2014 terdapat 179.015 penduduk yang termasuk
angkatan kerja, sekitar 98,37 persen bekerja dan sisanya sekitar 1,63
persen bertatus penganggur.

Tingkat partisipasi angkatan kerja Tahun 2014 mengalami


sedikit peningkatan, yaitu dari sekitar 69,15 persen pada Tahun
2013 menjadi 70,59 persen pada Tahun 2014.

Tabel 2.18.
Jumlah Perusahaan dan Pekerja Menurut Lapangan Usaha
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2014

Tahun Jumlah Pekerja WNI Pekerja WNA


Perusahaan Laki- Wanita Laki- Wanita Jumlah
laki Laki
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2011 141 26.862 9.551 27 - 36.440
2012 159 30.356 10.504 31 - 40.891

2013 182 33.334 11.983 39 - 45.356

2014 213 38.406 12.697 398 16 51.517


Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

Gambaran Perusahaan dan Pekerja Menurut Lapangan Usaha di


Kabupaten Ketapang Tahun 2010 – 2014 sebagaimana tabel dan
grafik di bawah ini :

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 44


Grafik 2.3.
Perusahaan dan Pekerja Menurut Lapangan Usaha di
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2014

Jumlah Perusahaan Jumlah Pekerja


60000.00
51517.00

50000.00

40000.00 45356.00
40891.00
36440.00
30000.00
29044.00
20000.00

10000.00
159.00
0.00 144.00 141.00 213.00
182.00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

2.3.3 Fokus Layanan Publik


Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai dengan
kewenangan yang ada. Salah satu pelayanan yang sangat dibutuhkan
masyarakat adalah pelayanan catatan sipil yang meliputi pencatatan
kelahiran, perkawinan, perceraian dan kematian serta pelayanan
identitas kependudukan yang meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
Kartu Keluarga (KK). Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang per Agustus Tahun 2014 jumlah
penduduk wajib KTP dan Realisasi Pemberian KTP Menurut Kecamatan
Jumlah Wajib KTP dan Wajib KK di Kabupaten Ketapang sebagaimana
tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 45


Tabel 2.19.
Jumlah Wajib KTP dan Realisasi Pemberian KTP
di Kabupaten Ketapang Tahun 2015

TAHUN
NO Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Wajib KTP 337.245 351.905 419.698 444.261 444.261
2 Pemberian 175.651 233.665 161.148 178,252 178.252
KTP
3 Persentase 52,08 66,40 38,40 40,12 40,12

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Ketapang Tahun 2014

2.3.4 Fokus Layanan Infrastruktur Daerah


a.Transportasi

Transportasi merupakan urat nadi dalam pembangunan.


Transportasi mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan
penunjang pembangunan. Penataan transportasi sangat berkaitan
dengan sektor lain baik yang berhubungan dengan kondisi sosial
manusia, kesadaran hukum, budaya berperilaku maupun lingkungan
Transportasi darat dapat menghubungkan Kabupaten Ketapang
dengan ibukota Provinsi (Pontianak) dan Provinsi Kalimantan Tengah
(Kab. Sukamara) serta antar Kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Ketapang. Kendala utama dalam kelancaran transportasi darat adalah
kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang belum optimal. Upaya
yang dilakukan Pemerintah baik Pemerintah Pusat (Penuntasan
Pembangunan Jalan Trans Kalimantan) dan Pemerintah Kabupaten
Ketapang (Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan)
dalam wilayah Kabupaten Ketapang diharapkan dapat memperbaiki
serta memperlancar arus transportasi darat di Kabupaten Ketapang.
Infrastruktur penunjang lainnya yang telah dibangun oleh Pemerintah
Kabupaten antara lain Terminal Induk (Terminal Pangeran Giri
Kusuma) dan Sub Terminal di beberapa Kecamatan di Kabupaten
Ketapang.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 46


Transportasi air (sungai dan laut) merupakan sarana
transportasi yang cukup dominan di Kabupaten Ketapang.
Transportasi air (sungai) dimanfaatkan untuk mengangkut orang dan
barang pada wilayah- wilayah Kecamatan yang berada di sepanjang
Daerah Aliran Sungai (Sungai Pawan, Matan, Pesaguan,
Kendawangan, Jelai dan anak-anak sungainya) dengan menggunakan
kapal motor dan kapal penumpang (longboat) yang diusahakan oleh
swasta khusus rute Ketapang – Sandai. Fasilitas penunjang untuk
moda angkutan sungai ini di setiap kecamatan tersedia fasilitas
dermaga (steigher) untuk bongkar muat orang dan barang.
Khusus untuk transportasi laut yang menghubungkan kota
Ketapang dengan Kota Pontianak dan kota-kota lainnya di di Pulau
Jawa dan Sumatera sarana transportasi yang tersedia antara lain kapal
penumpang cepat (longboat), kapal RORO (Roll on Roll Off) serta kapal-
kapal tradisional, dan untuk rute Ketapang – Semarang telah dilayani
KM. Satya Kencana. Infrastruktur penunjang berupa pelabuhan laut
yang cukup memadai yaitu Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan
Kendawangan. Untuk menunjang aktivitas transportasi laut,
Pemerintah Kabupaten Ketapang telah dibangun Pelabuhan Tembilok
di Kecamatan Muara Pawan.
Transportasi udara yang ada di Kabupaten Ketapang melayani
rute penerbangan Ketapang – Pontianak, Ketapang – Semarang (via
Pangkalan Bun Kalimantan Tengah) yang dilayani oleh 2 (dua)
maskapai penerbangan Garuda dan KAL Star, untuk rute Ketapang –
Sintang, Ketapang–Kapuas Hulu dilayani oleh jenis pesawat Jet NBA
yang bermuatan 20 orang. Sedangkan untuk rute Ketapang-Jakarta
dilayani oleh pesawat Avia Star dan Penas. Frekwensi penerbangan
sebanyak 2 kali (pagi dan siang ) setiap harinya. Bandara yang ada di
Ketapang yaitu Bandara Rahadi Oesman dengan panjang landasan
pacu (run way) 1.400 meter. Infrastruktur transportasi yang ada di
Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 47


Tabel 2.20.
Infrastruktur Transportasi Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

Tabel 2.21.
Jumlah Kendaraan Yang Telah Di Uji
Menurut Penggunaannya
Tahun 2014

JENIS UMUM BUKAN JUMLAH


Mobil Penumpang/ 1 - 1
KENDARAAN UMUM
Bus
Oplet 2 46 48
Truck - 1116 1116
Pick Up - 897 897
Bt. Wagon - 88 88
Tangki - 173 173
Taksi 3 - 3
Stasion Wangon - - -
JUMLAH 6 2133 2139

Sumber : Dinas Perhubungan dan kominfo Kab.Ketapang Tahun


2014

b. Infrastruktur Jaringan Irigasi

Kesuksesan pengembangan sistem irigasi bertumpu pada 4 (empat)


komponen yaitu ketersediaan air irigasi, jaringan irigasi yang memadai,

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 48


efektivitas kelembagaan petani pemakai air dan layanan dari aparat
pemerintah. Jenis jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Ketapang
kondisi Tahun 2014 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.22.
Jenis Pengairan Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

NO URAIAN JUMLAH
(Ha)
A. JENIS PENGAIRAN

Semi Teknis & Sederhana 6.985

Desa/Non PU Tadah 67.369


Hujan Pasang Surut
Lain-Lain 5.232

3.950
c. Air Minum/ Air Bersih

-
Peningkatan jumlah penduduk dan keragaman kegiatan
masyarakat telah menyebabkan peningkatan kebutuhan air minum.
Kebutuhan air untuk rumah tangga dipenuhi melalui sistem pipa air
minum/bersih (sistem air pipa PDAM), sumur, pemanfaatan sungai
dan PAH. Ketidakseimbangan antara jumlah air yang diproduksi
dengan permintaan kebutuhan air masyarakat, memerlukan upaya
untuk memperoleh sumber air baku sesuai dengan yang dibutuhkan
Permasalahan dalam penyediaan air bersih/air minum adalah
terjadinya penurunan kapasitas penyediaan air dari sumber-sumber
air yang digunakan antara lain disebabkan oleh berkurangnya
kondisi fisik sumur dan juga diakibatkan oleh berkurangnya
kapasitas akifer dalam penyediaan air karena degradasi muka air
tanah.
Penyediaan air minum yang dikelola oleh PDAM Ketapang
meliputi 4 area pelayanan yaitu Kota Ketapang, Kecamatan
Kendawangan, KecamatanTumbang Titi dan Kecamatan Marau
dengan jumlah SR terpasang sebanyak 6.401 SR dan penduduk

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 49


terlayani sebanyak 34.578 jiwa serta cakupan pelayanan sebesar
48,78%, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.23.
Area Pelayanan, SR dan Penduduk Terlayani Air Minum PDAM
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2015

Covera
Area Jlh SR SR Penduduk
No ge Area
Pelayanan Penduduk Terpasang Aktif Terlayani
(%)
1 Kota 116.291 4.840 4.534 27.204 23,39
Ketapang
2 Kendawan 34.265 1.171 1.029 6.174 18,02
gan
3 Tumbang 24.361 190 89 534 2,19
Titi
4 Marau 12.853 200 111 666 5,18
Jumlah 187.770 6.401 5.763 34.578 48,78
Sumber : PDAM Kab. Ketapang, Tahun 2015

Bagi daerah yang penyediaan air minum/bersih belum terlayani


PDAM, kebutuhan akan air bersih dilakukan melalui jaringan
perpipaan, sumur gali, PAH dan pemanfaatan air permukaan.

d. Air Limbah/Sanitasi

Di wilayah perkotaan Ketapang air limbah/sanitasi dikelola secara


individu yaitu dengan membuang limbah langsung ke lingkungan
(sungai, parit) tanpa melalui pengolahan. Dari sisi kualitas air, upaya
pengendalian pencemaran air oleh limbah perlu ditingkatkan melalui
pengembangan program pengelolaan air limbah terpadu. Pembangunan
jaringan dan instalasi pengolahan air limbah perlu dilakukan
khususnya pada kawasan industri dan permukiman. Partisipasi
masyarakat perlu terus ditumbuhkembangkan melalui pembudayaan
pengelolaan air limbah pada tingkatan individu, keluarga dan komunal.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 50


e. Persampahan dan Drainase

Pelayanan sampah di Kabupaten Ketapang masih terbatas pada


wilayah perkotaan dengan jangkauan diprioritaskan pada jalan utama,
perkantoran, kawasan perdagangan, pemukiman padat, pasar, terminal
dan rumah sakit. Pelayanan minimal prasarana dan sarana
persampahan dilakukan melalui pengumpulan, pemindahan dan
pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pembuangan sampah di TPA masih perlu pembenahan terkait dengan
lingkungan sekitar, seperti polusi bau dan banyak lalat. Jenis sarana
dan prasarana persampahan yang ada di Kabupaten Ketapang meliputi
TPA Tipe C (kontainer) sebanyak 4 buah pengadaan Tahun 2013, TPS
tipe fiberglass sebanyak 1 buah pengadaan Tahun 2009, TPS sebanyak
128 buah pengadaan Tahun 2002 sebanyak 35 buah, pengadaan Tahun
2012 sebanyak 23 buah, pengadaaan Tahun 2013 sebanyak 20 buah
dan 50 buah pengadaan Tahun 2014, dumtruck sebanyak 8 unit, Truk
Armroll sebanyak 5 unit, Tossa sebanyak 3 unit, sepeda motor 18 unit
dengan jumlah petugas kebersihan sebanyak 166 orang (terdiri dari:
158 orang tenaga lapangan dan 8 orang tenaga adm) (Sumber : Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kab. Ketapang, Februari 2016).

Sistem drainase di Kabupaten Ketapang masih mengandalkan


keberadaan sungai-sungai yang melintas sebagai drainase induk
sehingga potensi pencemaran oleh limbah dan sampah sangat besar.
Untuk itu diperlukan upaya penanganan saluran drainase agar tidak
mencemari air sungai. Sistem drainase ditujukan untuk menanggulangi
terjadinya genangan air hujan dan pelestarian ketersediaan air tanah.
Pembangunan drainase perlu dilakukan secara sistematis dan
menyeluruh yang dimulai dari saluran primer-sekunder-tersier. Selain
itu, pembuatan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) perlu terus
dikembangkan terutama pada kawasan yang padat permukiman dan
daerah kawasan tangkapan air. Sistem Pembuangan Mandiri (individual
sistem) dan sistem pembuangan bersama (communal sistem) perlu terus
diciptakan sebagai upaya pengelolaan air kotor agar tidak mencemari
lingkungan. Sumur resapan yang dibangun juga perlu terus

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 51


dikembangkan sebagai upaya untuk seoptimal mungkin „menahan‟ air
hujan di daratan sehingga dapat menjadi sumber bagi pengisian kembali
air tanah.

f. Perumahan dan Permukiman


Pola distribusi perumahan tidak terlihat jelas dan bersifat spontan
(berkembang mengelompok dan tersebar sesuai dengan keberadaan
jalan, sungai dan akses). Mayoritas masyarakat penghuni koridor
perkotaan memilih sistem penyediaan rumah secara individu dengan
cara membangun lahan yang telah ada serta sebagian kecil membeli
rumah siap pakai yang disediakan oleh perusahaan pengembang
(developer). Pengadaan rumah siap pakai baru ada di wilayah perkotaan
Ketapang. Di wilayah pedesaan pengembangan fasilitas perumahan dan
pemukiman memiliki pola mengikuti keberadaan jalan dan sungai.
Sebagian besar desa yang ada di Kabupaten Ketapang cenderung
berkembang mengikuti aliran sungai dan pinggir jalan.

g. Komunikasi dan Informatika


Dalam upaya menciptakan masyarakat informasi, ada tiga langkah
utama yang harus diambil yaitu (a) meningkatkan ketersediaan dan
kualitas informasi (b) menjamin kelancaran arus informasi dan (c)
mendorong pemanfaatan informasi untuk kegiatan yang produktif.
Terkait dengan hal tersebut, ketersediaan sarana dan prasarana serta
layanan komunikasi dan informatika yang memadai, baik jumlah, akses,
kapasitas, kualitas dan jangkauan layanan. Kondisi komunikasi,
telekomunikasi serta informatika di Kabupaten Ketapang saat ini masih
sangat terbatas. Belum semua wilayah dapat dijangkau oleh layanan
komunikasi dan telekomunikasi. Jumlah media telekomunikasi dan
informatika di Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 52


Tabel 2.24.
Jumlah Media Telekomunikasi dan Informatika
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

NO JENIS MEDIA JUMLAH


1 Stasiun Radio 5
2. Stasiun Televisi -
3. Warung Telekomunikasi 2
4. Warung Internet 35

5. Situs Internet 8
6. Penyediaan layanan TV 2
7. kabel
Penyewaan 2
. LD/CD/VCD/DVD
JUMLAH 54
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab.Ketapang Tahun 2014

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

a. Nilai Tukar Petani (NTP)


Tingkat kesejahteraan petani dalam bidang pertanian di Kabupaten
Ketapang yang diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP). NTP dihitung dari
perbandingan angka atau rasio antara indeks harga yang diterima petani
(It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Secara umum ada tiga
pengertian NTP yaitu :
1. NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksinya
naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan
petani naik lebih besar dari pengeluarannya. Dengan demikian
tingkat kesejahteraan petani lebih baik dibanding tingkat
kesejahteraan petani sebelumnya.
2. NTP = 100, berati petani mengalami impas (break even).
Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase
kenaikan/penurunan harga barang konsumsinya. Tingkat
kesejahteraan petani tidak mengalami perubahan (stagnan).

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 53


3. NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga
produksinya relatif lebih keandingkan dengan kenaikan harga
barang konsumsinya. Tingkat kesejahteraan petani pada suatu
periode mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Secara keseluruhan indeks NTP di Kabupaten Ketapang pada Tahun


2014 masih di bawah 100 yaitu 96,80. Artinya petani di Kabupaten
Ketapang mengalami penurunan daya beli karena kenaikan harga
produksi lebih rendah dari kenaikan harga input produksi dan barang
konsumsi rumah tangga.
Berdasarkan luas panen untuk sektor pertanian khususnya jenis
tanaman padi, pada Tahun 2014 luas panen sebanyak 29,392 Ha, Hasil
Panen 27,39 Ha dengan produksi 80.503 Ton. Gambaran umum luas
panen serta produksi per jenis tanaman sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.25.
Jenis Tanaman, Luas Panen, Hasil Panen
Dan Produksi Pertanian
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014
LUAS HASIL
JENIS PRODUKSI
NO PANEN PANEN
TANAMAN (Ton)
(Ha) ( Kw/Ha)
1. Padi 29.392 27,39 80.503
2. Jagung 473 20,30 960
3. Ubi Kayu 768 152,67 11.725
4. Ubi Jalar 155 78,58 1.218
5. Kacang 38 11,32 43
Tanah
6. Kacang 18 11,11 20
Kedelai
7. Kacang - - -
Hijau
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan luas panen untuk sektor pertanian khususnya jenis
tanaman padi, pada Tahun 2014 luas panen sebanyak 29.265 Ha, Hasil

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 54


Panen 29,23/Ha dengan produksi 85.536 Ton. Gambaran umum luas
panen serta produksi per jenis tanaman sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.26.
Jenis Tanaman, Luas Panen, Hasil Panen
Dan Produksi Pertanian
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2014

NO JENIS LUAS HASIL PRODUKSI


TANAMAN PANEN PANEN (Ton)
(Ha) ( Kw/Ha)
1. Padi 29.265 29,23 85,536
2. Jagung 218 22,61 493
3. Ubi Kayu 780 150,68 11.753
4. Ubi Jalar 218 71,89 1.567
5. Kacang 34 11,34 39
Tanah
6. Kacang 7 11,59 8
Kedelai
7. Kacang Hijau - - -
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015
Dilihat dari hasil produksi pertanian pada Tahun 2014 menempati
areal pertanian yaitu seluas 29. 265 Ha menyebar di 20 Kecamatan,
sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.27.
Luas Panen, Hasil Panen Per Hektar
dan Produksi Tanaman Padi
Menurut Kecamatan Tahun 2014

JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 27.493 22.647 27.973 29.162 29.265
(Ha)
2 HASIL PANEN 31,70 30,06 28,99 30,55 29,23

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 55


Kw/Ha
3 PRODUKSI 87.149 68.067 81.098 89.100 85.537
(Ton)

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

Tabel 2.28.
Luas Panen, Hasil Panen Per Hektar dan Produksi
Tanaman Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2014

JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 19.596 17.104 20.772 23.059 22.376
(Ha)
2 HASIL PANEN 34,57 32,49 32,01 33,25 32,29
Kw/Ha
3 PRODUKSI 67.740 55.569 66.488 76.677 72.254
(Ton)

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015


Tabel 2.29.
Luas Panen, Hasil Panen Per Hektar dan Produksi Tanaman
Padi Ladang Menurut Kecamatan Tahun 2014

JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 7.897 5.543 7.201 6.103 6.889
(Ha)
2 HASIL PANEN 24,58 22,55 20,29 20,36 19,28
Kw/Ha
3 PRODUKSI 19.409 12.498 14.610 12.424 13.283
(Ton)

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 56


Sedangkan organisasi tani pada Tahun 2014 terus meningkat
sebanyak 1.006 Kelompok Tani dengan jumlah Rumah Tangga Tani
sebanyak 25.344 Rumah Tangga Tani sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.30.
Banyaknya Kontak Tani, Kelompok Tani dan
Rumah Tangga Tani
Tahun 2014

JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 KONTAK TANI 721 736 901 901 1.006
2 KELOMPOK 721 736 901 901 1.006
TANI
3 RUMAH 9.123 13.864 23.357 23.357 25.344
TANGGA TANI

Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

b. Perkebunan
Sekitar 98,99 persen hasil perkebunan Kabupaten Ketapang pada
Tahun 2013 merupakan andil komoditas tanaman kelapa sawit.
Produksinya mencapai 1.806.753 ton pada Tahun 2013.
Komoditas hasil perkebunan yang mengalami penurunan produksi
diantaranya: kelapa hibrida (turun 4,00%), karet (turun 3,03%), dan kelapa
dalam (turun 1,79%)
Jenis Tanaman, Luas Produksi dan Jumlah Pemilik (KK) Perkebunan di
Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 57


Tabel 2.31.
Produksi Tanaman Perkebunan Menurut
Jenisnya (Tahun 2014)

No Jenis Tanaman Produksi


(1) (2) (3)
1. Karet 16.215
2. Kelapa Dalam 1.562
3. Kelapa Hibrida 24
4. Kelapa Sawit -
5. Kakao 23
6. Lada 45
7. Kopi 541
8. Kemiri -
9. Tebu 27
10. Aren 6
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

c. Kelautan dan Perikanan

Produksi perikanan di Kabupaten Ketapang lebih didominasi oleh


hasil perikanan laut dengan produksi sebanyak 23.157,74 ton atau
mengalami peningkatan sebesar 4,54 persen. Pemenuhan kebutuhan ikan
di Kabupaten Ketapang dapat dipenuhi dari perikanan tangkap maupun
budidaya. Untuk perikanan tangkap masih dapat dioptimalkan sedangkan
perikanan budidaya baik budidaya air tawar maupun air payau
pengembangannya cukup pesat. Minat masyarakat untuk melakukakan
budidaya kolam sangat tinggi walaupun produksi yang ada belum optimal
yaitu baru mencapai 1.455 ton pada Tahun 2014. Produksi ikan menurut
jenis perikanan pada Tahun 2014 sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 58


Tabel 2.32.
Jenis Perikanan Dan Hasil Produksi Perikanan
Di Kabupaten Ketapatang Tahun 2014
No Kecamatan Laut Perairan Ikan Budidaya
(Ton) Umum Awetan Kolam
(Ton) (Ton)
1. Kendawangan 4.500,65 1.144,10 38,00 72
2. Manis Mata - 1.244,10 18,00 78
3. Marau - - - 72
4. Singkup - - - 71
5. Air Upas - - - 71
6. Jelai Hulu - - - 73
7. Tumbang Titi - - - 73
8. Pemahan - - - 73
9. Sungai Melayu - - - 71
Rayak
10. Matan Hilir 3.424,18 - 6 73
Selatan
11. Benua Kayong 1.746,51 - 20 75
12. Matan Hilir 1.551,11 - 24 72
Utara
13. Delta Pawan 3.9006,75 - 45 73
14. Muara Pawan 1.584,14 - 22 71
15. Nanga Tayap - - 73
16. Sandai - 1.224,10 16 76
17. Hulu Sungai - - 16 73
18. Sungai Laur - - 8 71
19. Simpang Hulu - - - 73
20. Simpang Dua - 1.164,10 - 71
Jumlah 16.713,34 4.776,40 213,00 1.455,00
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Ketapang Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 59


Tabel 2.33.
Jumlah Nelayan dan Unit Penangkap Ikan
di Kabupaten Ketapang Tahun 2014
Unit Penangkapan Ikan
Jumlah
No Kecamatan Tanpa Motor Kapal
Nelayan
Motor Tempel Motor
1. Kendawangan 1800 128 160 210
2. Manis Mata 88 8 20 -
3. Marau 85 8 17 -
4. Singkup 84 8 26 -
5. Air Upas 85 8 16 -
6. Jelai Hulu 84 8 14 -
7. Tumbang Titi 82 8 15 -
8. Pemahan 85 8 16 -
9. Sungai Melayu 83 8 18 -
Rayak
10. Matan Hilir 1.466 123 158 208
Selatan
11. Benua Kayong 1.406 120 147 200
12. Matan Hilir 1.333 118 145 199
Utara
13. Delta Pawan 1.425 121 150 201
14. Muara Pawan 1.368 117 140 185
15. Nanga Tayap 80 8 17 -
16. Sandai 87 10 19 -
17. Hulu Sungai 76 8 16 -
18. Sungai Laur 73 8 17 -
19. Simpang Hulu 72 8 17 -
20. Simpang Dua 72 6 15 -
Jumlah 9.934 839 1.143 1.203
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Ketapang Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 60


d. Kehutanan

Pembangunan kehutanan tetap memprioritaskan peningkatan fungsi


hutan melalui penambahan luas hutan rakyat dan peningkatan kualitas
hutan, baik hutan negara maupun hutan rakyat. Sesuai fungsi hutan,
baik secara langsung maupun tidak langsung hutan berperan sebagai
penyangga kehidupan bagi masyarakat, ditinjau dari aspek sosial
memberikan dukungan perilaku sosial masyarakat, ditinjau dari aspek
ekonomi memberikan nilai tambah/pendapatan masyarakat dan dari
aspek ekologis bermanfaat sebagai pengendali ekosistem wilayah. Pada
Tahun 2014 produksi hasil hutan di Kabupaten Ketapang berupa kayu
bulat mengalami penurunan yaitu 1.479,72 m3, kayu olahan sebanyak
54.167,68m3. Luas rencana kawasan hutan dan perairan meliputi Taman
Nasional/Cagar Alam/Laut, Hutan Lindung dan lain-lain sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 2.34.
Produksi Hasil Hutan, Rencana Kawasan Hutan
dan Perairan Di Kabupaten Ketapang
Tahun 2014

NO URAIAN KETERANGAN
A. PRODUKSI HASIL HUTAN
1. Kayu Bulat 1.479,72 m3
2. Kayu Olahan 54.167,68 m3
B. Luas Rencana Kawasan Hutan
dan Perairan 167.675 Ha
1. Taman Nasional/Cagar 308.761 Ha
Alam/ Laut 630.781 Ha
2. Hutan Lindung 596.173 Ha
3. Hutan Produksi Terbatas 78.732 Ha
4. Hutan Produksi Tetap 93,20 Ha
5. Hutan Produksi Konversi 1.783.743,60 Ha
6. Hutan Kota 1.220.392 Ha
7. Kawasan Konservasi 15.445 ha

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 61


Bernilai Tinggi
8. Areal Penggunaan Lain
9. Sungai/Danau
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

e. Energi dan Sumber Daya Mineral


Kebutuhan energi listrik di Kabupaten Ketapang antar tahun
terus meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan sosial
ekonomi masyarakatnya. Peningkata jumlah pelanggan listrik atau
konsumen terlihat cukup nyata penambahannya selama 3 tahun
terkahir. Namun, hingga akhir Tahun 2014 jumlah pelanggan listrik
PLN adalah sebanyak 68.974 pelanggan, meningkat sekitar 11,83
persen dibanding tahun sebelumnya, dengan total produksi listrik
terjual 133.920.973 Kwh, sebagamana grafik berikut:
Grafik 2.4.
Jumlah Pelanggan dan Produksi Listrik Menurut Rayon
Tahun 2014
44199

14266
10236

rayon rayon rayon sandai


tumbang titi ketapaang
kota

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2015

Data Jumlah Pelanggan dan Produksi Tenaga Listrik PT. PLN Cabang
Ketapang adalah sebagaimana tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 62


Tabel 2.35.
Jumlah Pelanggan dan Produksi Tenaga Listrik

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pelanggan 55.452 62.287 56.407 61.676 68.974

2 Produksi 118.831.32 133.894.769 154.144.936 145.597.066 133.920.9


(kwh) 6 73

Sumber : PT. PLN Cabang Ketapang Tahun 2015

Tabel 2.36.
Jumlah Produksi Terjual dan Nilai Penjualan Tenaga Listrik

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Produksi 103.769.39 114.938.78 115.098.42 126.624.188 157.809.850


Terjual 1 9 3
(kwh)

2 Nilai 62.521.418. 72.081.105. 75.456.996. 90.016.411.55 123.594.637.


Penjual 690 707 926 7 363
an (Rp)

Sumber : PT. PLN Cabang Ketapang Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 63


Tabel 2.37.
Data Penjualan Tenaga Listrik Menurut Golongan Pelanggan
Tahun 2014

No Uraian Produksi Terjual Nilai Penjualan

1 Rumah 119.372.794 78.972.571.025


Tangga
2 Bisnis 25.137.228 30.754.824.703
3 Industri 2.973.474 3.236.332.505
4 Pemerintah 5.619.295 7.244.508.766
5 Sosial 4.707.059 3.386.400.364
Jumlah 157.809.850 123.594.637.363
Sumber: PT. PLN Cabang Ketapang Tahun 2015
Kabupaten Ketapang merupakan daerah potensial bagi
terbentuknya cebakan bahan galian (mineral) yang memungkinkan
untuk dikelola lebih lanjut sehingga mempunyai nilai ekonomis.
Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Ketapang potensi dan cadangan mineral sangat beragam. Potensi
mineral yang ada di Kabupaten Ketapang antara lain bijih besi,
bauksit, emas, timah hitam dan lain-lain. Potensi mineral, lokasi
serta jumlah cadangan di Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 2.38.
Jenis Mineral, Lokasi Dan Cadangan Mineral
Di Kabupaten Ketapang

NO JENIS LOKASI CADANGAN KET


MINERAL
1. Air Raksa 1 . Kec. Matan Hilir Data dari
(Hg) Utara Indikasi Tahun 2004
 Hulu Sungai Tolak Indikasi belum disurvei
 Sungai Berabas 4 ulang

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 64


Km Utara Delabes
2. Antimoni 1. Kec. Kendawangan Indikasi Data dari
Stibium ( Sb)  Kampung Lanjut Tahun 2004
belum disurvei
ulang
3. Bijih Besi 1. Kec. Jelai Hulu Data Tahun
Ferrum ( Fe )  Tanah Tungkung Indikasi 2009 sudah
 Batu Kenkaling Indikasi ditindaklanjuti
Batu Keling, S. Tahun 2011
Jelai Indikasi
 Pebesian Indikasi

 Desa Periangan,
Dsn. Riam Dua
daerah Sengkukup Indikasi
 Desa Penyarang,
Dsn. Kusi Uban ± 55.950 Ton

2. Kec. Manis Mata ± 35.950 Ton Data dari

 Desa Sua ±159.000 Ton Tahun 2009

Burung sudah

3. Kec. Marau 80.000 Ton ditindaklanjuti

4. Kec. Sei Laur 1.000.000

 Tanjung Medan, Ton Tahun 2012

Johong Indikasi dan Tahun

Semakar dan 2013

Seduruhan Data sudah

5. Kec. Simpang ditindaklanjuti

Hulu Tahun 2011

6. Kec. Singkup
4. Bauksit 1. Kec. ±145.000.000 Data sudah
(Al2O3) Kendawangan Ton ditindaklanjuti
2. Kec. Marau ±159.760.000 Tahun 2011
3. Kec. Sandai Ton
4. Kec. Simpang ±
Hulu 30.330.000

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 65


- Desa Balai Ton
Semandang, ±
Meraban ke 23.000.000
Sekucing, Ton
dari Bantil
ke Kuala
Labai Hulu
Kualan
Tengah dan
Hulu
- Dusun
Semandang
Hulu, desa
kenanga,
Sungai
Nibung Indikasi
(lokasi terhampar
kobun), desa luas
kualan
Tengah
5. Manis Mata
- Ds. Asam
Besar Indikasi
- Desa Silat terhampar

- Ds. luas

Kalimantan
- Ds. Lembah Indikasi
Mukti terhampar

- Ds. Bukit luas


Gajah Indikasi

6. Kec. Sei Laur terhampar

- Ds. Teluk luas


Bayur
- Ds.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 66


Bengaras
7. Kec. Singkup

8. Kec. Jelai Hulu

5. Emas 1. Kec. Indikasi Data Tahun


Aurum ( Au ) Kendawangan 2009 sudah
Hulu Sungai Indikasi ditindaklanjuti
Membuluh Tahun 2010
2. Kec. Hulu Sungai dan Tahun
- Sungai Bengaras Indikasi 2011
- Sungai keriyau Indikasi
3. Kec. Manis Mata Indikasi
4. Kec. Marau Indikasi
5. Kec. Sei Laur Indikasi
6. Kec. Simpang Indikasi
Hulu
7. Kec. Singkup
8. Kec. Jelai Hulu
6. Timah Hitam 1. Kec. Indikasi Data Tahun
Plumbum Kendawangan Indikasi 2009 akan
(Pb) 2. Kec. Jelai Hulu Indikasi ditindaklanjuti
3. Kec. Manis Mata Indikasi Tahun 2012
4. Kec. Marau Indikasi
5. Kec. Sandai Indikasi
6. Kec. Sei. Laur
7. Timah Putih 1. Kec. Jelai Hulu Indikasi Data dari
(Sn) 2. Kec. Nanga Tayap Indikasi Tahun 2004
belum disurvei
ulang
8. Pasir Zircon 1. Sepanjang Sungai Indikasi Disurvei
Titanium Pawan Indikasi tinjau kembali
2. Kec. Kendawangan Tahun 2010

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 67


 Dusun Petai
Condong-Desa
Pangkalan Batu Indikasi
 Kelampai
3. Kec. Matan Hilir
Selatan
4. Kec. Singkup
5. Kec. Tumbang Titi
6. Kec. Sungai Melayu
Rayak
9. Barit 1. Kec. Kendawangan Indikasi Data belum
 Desa Lanjut disurvei ulang
10. Kaolin 1. Kec. Matan Hilir Indikasi Data sudah
Selatan ditindak
 Padang 12 lanjuti Tahun
 Desa Pelang Km 2011
46 Ketapang- Indikasi
Tb.Titi
2. Kec. Kendawangan
 Sungai Membuluh
 Sungai Air Hitam
Kecil Indikasi

 Paela Indikasi

 Petai Condong
3. Kec. Singkup
4. Kec. Sandai
11. Pasir Kuarsa 1. Kec. Matan Hilir ±75.000 Ton Indikasi
Selatan
 Padang 12 ± 5.000 Ton
2. Kec. Matan Hilir
Utara Indikasi
 Tj Baik Budi dan
Tolak
3. Kec. Kendawangan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 68


 Tepi
 S. Kendawangan
 Kampung Seruk
 Air Merah

12. Talk 1. Kec. Sandai Indikasi


 Bengaras

13. Andesit 1. Kec. Tumbang Titi 250 Juta Ton Data Tahun
 Riam, Sei 2009 sudah
Pemahan Desa diindaklanjuti
Pebihingan
 Kubing Klaking
2. Kec. Sungai Laur
 Bukit Kuri
3. Kec. Kendawangan

14. Basal 1. Kec. Kendawangan


 Dekat Pantai Indikasi

15. Granit 1. Kec. Tumbang Titi Data Tahun


 Mahawa Terhampar 2009 sudah
 Desa Batu Tajam sebagai diindaklanjuti
 G. Bugu kawasan Tahun 2012
Pebihingan geologi

 Bukit Jagat Raya


2. Kec. Kendawangan
 Tanjung Duku

16. Gambut 1. Kec. Matan Hilir Indikasi Data disurvei


Utara Indikasi ulag Tahun
2. Kec. Matan Hilir 423.50 Ton 2012
Selatan

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 69


3. Kec. Kendawangan

17. Batu Bara 1. Kec. Sungai Laur Indikasi Data Tahun


2. Kec. Kendawangan Indikasi 2009 sudah
3. Kec. Marau Indikasi diindaklanjuti
4. Kec. Manis Mata Tahun 2011

18. Air Terjun 1. Kec. Sungai Laur Sudah diukur


 Sungai Bengaras, Tinggi 7 m Tahun 2009,
Riam Bunut Debit 0,18 dilanjutkan
m³/det Tahun 2011
2. Kec. Nanga Tayap
 Sungai Tinggi 4,7 m
Pengerisikan, Debit 0,11
Sungai Kelik m³/det
3. Kec. Tumbang Titi Tinggi 5,5 m
Sungai Cemaluk Debit
0,12m³/detik
19. Kecubung 1. Kec. Manis Mata Data sudah
Desa Tarahan ±30.000 Ton ditindaklanjuti
Desa Suak Burung ±270.000 Ton Tahun 2012
2. Kec. Matan Hilir Indikasi
Utara
 Muara Sungai Sedimen
Pawan Transpot
3. Kec. Jelai Hulu
Ds. Setiap tepi
sungai
Dsn. Riam I Desa Sedimen
Penaya & Sungai Transpot
Sedua Teluk Runjai ±48.000 m³

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 70


4. Kec. Marau
 Singkup, Jemayas,
Penyiuran, Hulu,
Sungai Putih
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Ketapang Tahun 2013

f. Lingkungan Hidup
Pembangunan bidang lingkungan hidup dilaksanakan untuk dapat
mencegah dan mengantisipasi akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan-
kegiatan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam.
Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya
dukung lingkungan diakibatkan diantaranya oleh laju pertumbuhan
penduduk, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, pola kehidupan
konsumtif serta lemahnya penegakan hukum. Persoalan lain adalah
adanya perubahan iklim global yang ditandai dengan kenaikan
temperatur udara, curah hujan, kenaikan permukaan air laut dan
perubahan musim yang ekstrim. Kondisi ini menyebabkan terjadinya
bencana kekeringan, banjir, longsor, kebakaran hutan dan bencana alam
lainnya. Kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Ketapang dewasa ini
menunjukan penurunan. Hal ini disebabkan antara lain oleh proses
industrialisasi berupa pembukaan perkebunan kelapa sawit dan
pertambangan, adanya kegiatan ilegal loging, dan pertambangan tanpa
izin. Selain itu juga tingkat kualitas air di beberapa DAS mengalami
penurunan antara lain pada DAS Sungai Pawan.

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah


a. Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Tujuan penataan ruang Wilayah Kabupaten Ketapang secara
umum adalah :
“mewujudkan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ketapang secara
optimal, yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka
pengembangan sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, kehutanan,
perikanan, industri dan pariwisata di daerah perbatasan bagian selatan
Provinsi Kalimantan Barat dengan dilandasi kepastian hukum”

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 71


(1) Rencana Struktur Ruang Wilayah
a. Pusat-Pusat Pelayanan Kegiatan:
 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW): Kawasan Perkotaan Ketapang
 Pusat Kegiatan Lokal (PKL): Kuala Tolak, Pesaguan,
Kendawangan, Manis Mata, Marau, Tumbang Titi, Nanga
Tayap, Sandai dan Balai Berkuak.
b. Prasarana Transportasi Wilayah:
 Udara: Bandara Rahadi Oesman sebagai Bandara Pengumpul
Tersier (baik di lokasi sekarang ataupun setelah pemindahan ke
Tempurukan)
 Laut:
 Pelabuhan Kuala Satong sebagai Pelabuhan Utama
 Pelabuhan Ketapang (termasuk Tembilok) sebagai
Pelabuhan Pengumpul
 Pelabuhan Kendawangan sebagai Pelabuhan Pengumpan
dan Terminal Khusus.
 Jalan:
 Jalan Nasional (arteri primeri): Ketapang-Pelang-Batu
Tajam-Nanga Tayap-Batas Kabupaten Sanggau, dan
Nanga Tayap-Batas Provinsi Kalimantan Tengah

 Jalan Provinsi (kolektor primer antar kabupaten antar


provinsi selain jalan nasional):
a. Ketapang-Siduk-Nanga Tayap dan Pelang-
Kendawangan
b. Batu Tajam-Tumbang Titi-Marau-Air Upas-Manis
Mata
c. Perawas-Simpang Dua dan Balai Berkuak-Batas
Kabupaten Sekadau.

 Jalan Kabupaten Strategis: Sungai Gantang-Marau


(prioritas)
 Sungai Awan-Tanjungpura-Tebang Cina-Sei Melayu-
Sepahan-Muara Kayong

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 72


 Menyumbung-Nanga Tayap
 Kuala Satong-Manjau

c. Jaringan Kelistrikan: PLTU di Ketapang (2x6 MW) dan


Interkoneksi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT 150 kV)
Ketapang-Sukadana-Sandai-Nanga Pinoh.

(2) Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ketapang


a. Luasan Kawasan Hutan Produksi dan Kawasan Non Kehutanan
sebagai berikut:
 Kawasan Lindung sebesar 4.529,2 Km2 atau 14,00%;
 Hutan Produksi Terbatas (HPT) sebesar 5.456,6 Km2 atau
17,27%;
 Hutan Produksi Tetap (HP) sebesar 3.432,5 Km2 atau 10,87%;
 Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) sebesar 202,5 Km2
atau 0,64%; dan
 Budidaya nonkehutanan sebesar 17.967,3 Km2 atau 57,00%.

(3) Kawasan Strategis:


a. Penetapan kawasan strategis juga untuk mewadahi penataan
ruang kawasan yang tidak bias terakomodasi dalam rencana
struktur ruang dan rencana pola ruang

b. Kawasan strategis di wilayah Kabupaten Ketapang terdiri dari:


 Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten
(aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi), yaitu:
 Kawasan Andalan (Kota) Ketapang dan sekitarnya
(Kawasan Strategis Nasional);
 Kawasan Pelabuhan Nasional Kuala Satong; dan
 Kawasan Potensial Cepat Tumbuh Kendawangan-Sungai
Gantang.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 73


 Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan, yaitu:
 Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (merupakan KS
Provinsi);
 Kawasan Bergambut Tebal Hulu Sungai Puteri;
 Kawasan Bergambut Tebal Pematang Gadung-Sungai
Tengar; dan
 Kawasan Hutan Rakyat Hulu Sungai Tapah.

 Kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan


sumber daya alam, yaitu:
 Kawasan Marau dsk, Kawasan Tumbang Titi dsk;
 Kawasan Balai Berkuak dsk.

 Kawasan strategis lainnya berkenaan dengan kepentingan


untuk memacu perkembangan dan pemerataan
pembangunan di wilayah Kabupaten Ketapang, yaitu:
 Kawasan Hulu DAS Kepuluk dan Hulu DAS Lawang
Darah;
 Pulau-pulau kecil, dan Daerah Terisolir Air Hitam.

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

a. Ketertiban Masyarakat dan Angka Kasus Pidana/ Perdata


Secara umum kondisi keamanan di Kabupaten Ketapang pada
tahun 2013 terdapat 54 perkara pidana sisa tahun lalu dan 1.974
perkara baru, sekitar 96,40 persen perkara telah diputus di
Pengadilan Negeri. Sedangkan untuk kasus perdata terdapat 8
perkara sisa tahun lalu dan 90 perkara baru, sekitar 89,80 persen
telah diputus di cabut/ gugur. Tantangan yang harus diatasi adalah
menjaga suasana aman dan ketertiban dengan lebih baik.
Kasus pelanggaran hukum yang paling dominan di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2013 adalah pelanggaran lalu lintas yang
berkaitan dengan perlengkapan dan surat menyurat kendaraan
bermotor disusul dengan pelanggaran hukum pidana.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 74


Pada kelembagaan hukum yang ada di Kabupaten Ketapang,
hanya Lembaga Pengadilan Tata Usaha Negara yang belum ada
sedangkan lembaga pengadilan lainnya sudah ada. Tantangan yang
harus dihadapi adalah peningkatan pelayanan umum kepada
masyarakat sehingga menciptakan tertib administrasi
kependudukan, memberikan kepastian bagi masyarakat dan
menyediakan informasi yang akurat bagi perumusan kebijakan.

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia


a. Kualitas Tenaga Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2015 lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu dari 70,59 persen
menjadi 67,83 persen. Jika dilihat dari Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), terjadi peningkatan yaitu dari 2,06 persen di tahun
2014 menjadi 4,29 persen di tahun 2015. Penurunan ini dikarenakan
pada tahun 2015 sebagian besar masyarakat Kabupaten Ketapang
tidak bekerja sementara. Terjadi penurunan harga kelapa sawit,
sehingga banyak yang berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain.
Selain itu, pada tahun 2015 terjadi bencana asap yang menggangu
aktifitas masyarakat. Pada ini pula terdapat 228.013 penduduk yang
termasuk angkatan kerja, yaitu sekitar 95,71 persen bekerja dan
sisanya sekitar 4,29 persen berstatus penganggur.

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 75


Tabel.2.39.
Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkatan Pendidikan (Orang)
Tahun 2014

Tingkatan Pendidikan

No Tahun
Tidak
tamat SD SMP SMA Akademi Sarjana Jumlah
SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. 2015 27 26 99 1077 684 758 2.671

Sumber: Dinas Sosnakertrans Kabupaten Ketapang

RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 76

Anda mungkin juga menyukai