RPJMD Bab 1-2 PDF
RPJMD Bab 1-2 PDF
PENDAHULUAN
Gambar 1.1
Hubungan RPJMD dan Dokumen Perencanaan Lainnya
Pemerintah Pusat
Renstra K/L pedoman Renja K/L pedoman K/L APBN
pedoman bahan diacu bahan
RPJP RPJM
dijabarkan RKP pedoman RAPBN APBN
Nasional pedoman Nasional
diacu diperhatikan diserasikan melalui
Musrenbang
Pemerintah Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah pedoman Daerah dijabarkan Daerah pedoman
Desa
Pemerintah
diacu sumber UU 6/2014
masukan
RPJM RKP
Desa dijabarkan Desa pedoman RAPBDes APBDes
1
1
1.4. Sistematika
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021 ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum,
hubungan antar dokumen , sistematika dokumen RPJMD,
maksud dan tujuan.
BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab ini menguraikan tentang aspek geografi dan
demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka
Pendanaan.
Bab ini menguraikan tentang perkembangan kinerja
keuangan Pemerintah Daerah, Kebijakan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Daerah dan Kerangka Pendanaan.
1.5.2. Tujuan
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2021 untuk:
a. mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
f. sebagai pedoman dan acuan setiap SKPD untuk
menyusun Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD);
g. sebagai pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ketapang;
dan
h. sebagai pedoman dan acuan setiap Pemerintah Desa
dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa).
LAPANGAN
NO 2011 2012 2013 2014 *2015
USAHA
1. Pertanian, 3,883,096.0 4,178,399.27 4,417,181.65 4,737,134.05 4,768,691.9
Kehutanan, dan 4 2
Perikanan
2. Pertambangan 2,256,876.7 2,726,001.69 2,456,520.72 2,168,917.37 2,403,466.5
dan Penggalian 5 2
3. Industri 1,740,425.7 1,887,154.29 2,099,022.93 2,312,216.10 2,435,016.2
Pengolahan 5 8
4. Pengadaan 4,665.41 4,588.31 4,999.97 6,066.04 7,186.96
Listrik dan Gas
5. Pengadaan Air, 11,060.51 12,174.07 13,384.04 14,271.16 14,399.31
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
6. Konstruksi 1,003,751.4 1,136,501.14 1,330,291.29 1,583,186.81 1,863,979.1
9 6
7. Perdagangan 1,237,014.6 1,313,044.49 1,472,859.03 1,712,830.94 1,943,041.8
Besar dan 6 3
Eceran;
Reparasi Mobil
dan Sepeda
Motor
8. Transportasi 210,081.42 240,602.60 279,407.07 329,006.43 369,505.46
dan
Pergudangan
9. Penyediaan 195,200.57 222,806.45 253,594.48 301,989.19 348,191.56
Akomodasi dan
Makan Minum
10. Informasi dan 308,250.87 351,998.19 397,506.75 434,083.24 478,354.51
Komunikasi
11. Jasa Keuangan 295,986.75 364,604.80 450,526.54 510,705.99 568,032.70
dan Asuransi
12. Real Estate 286,322.94 323,983.28 373,482.90 429,576.41 499,933.97
13. Jasa 44,603.48 48,052.18 54,337.53 61,104.56 69,382.33
Perusahaan
b. Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas
ekonomi suatu wilayah. Laju Inflasi Atas Dasar Harga Produsen Tahun
2015 sebesar 4,94 persen lebih tinggi dibanding Tahun 2014 yaitu
sebesar 4,67 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi naiknya
inflasi di Kabupaten Ketapang antara lain akibat sempat turunnya harga
komoditas pertambangan seperti bauksit dan galena sphalerit, serta
menurunnya beberapa harga komoditas perkebunan seperti karet dan
sawit yang diduga sebagai efek negative krisis ekonomi global. Jika
dicermati secara berkala, laju inflasi atas dasar harga produsen
Kabupaten Ketapang dilihat antar tahunan dan lebih tinggi dibandingkan
laju inflasi Provinsi Kalimantan Barat. Kondisi wilayah dan sulitnya
transportasi diduga memberikan dampak terhadap tingginya harga-harga
komoditas di Kabupaten Ketapang, termasuk meningkatnya biaya faktor
produksi sehingga harga barang pada tingkat produsen mengalami inflasi.
Tingkat Inflasi Kabupaten Ketapang dalam lima tahun terakhir
sebagaimana grafik di bawah ini.
4
2010 2011 2012 2013 2014
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang pada Tahun 2015
mengalami peningkatan yang cukup nyata dibanding tahun-tahun
sebelumnya di wilayah Kabupaten Ketapang. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Ketapang dari Tahun 2011 – 2015 sebagaimana tabel di
bawah ini:
Tabel 2.4.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2015
Grafik 2.2.
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Ketapang Tahun 2010-2015 dalam %
(Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000)
Ketapang Kalbar
7.54
7.19
6.02 6.08
5.23 5.02 5,53 4.81
4.69 4.65 4,72
2,76
4 Garam 97 60 60 60
Tabel 2.7.
Jenis Dan Jumlah Koperasi Di Kab. Ketapang Tahun 2014
a. Budaya
Kebudayaan nasional merupakan kumpulan dari
kebudayaan-kebudayaan daerah. Upaya untuk mengembangkan
dan melestarikan kebudayaan daerah terus dilakukan dengan
memberikan ruang bagi pelaku budaya untuk berekspresi. Sebagai
Kabupaten yang dihuni oleh multi etnis dan multi kultur, keragaman
budaya daerah yang ada semakin memperkaya kebudayaan nasional.
Pengembangan kebudayaan yang diarahkan untuk memperkuat jati
diri bangsa dengan berlandaskan nilai-nilai luhur memberikan rasa
aman dan damai, berkembangnya pemahaman dan kesadaran
keragaman budaya, tumbuhnya sikap saling menghormati dan
menghargai keberagaman budaya, tumbuhnya kesadaran dan
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan budaya dan
warisan budaya, serta meningkatnya kerjasama yang sinergis antar
pihak yang terkait dalam upaya pengembangan nilai budaya,
pengelolaan keragaman budaya serta perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan warisan budaya. Kegiatan budaya yang dilakukan oleh
organisasi budaya seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) maupun
Dewan Adat Dayak (DAD) serta organisasi budaya lainnya dewasa ini
intensitasnya cukup tinggi. Demikian juga keberadaan organisasi
budaya ini sudah ada hampir pada semua Kecamatan yang ada di
Kabupaten Ketapang.
b. Agama
Tabel 2.9.
JUMLAH RUMAH IBADAH DAN TOKOH AGAMA
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2014
NO URAIAN JUMLAH
A. Rumah Ibadah
Mesjid 290
Surau 461
Gereja Katolik 128
Kapel 218
Gereja Protestan 212
Pura Budha 2
Klenteng -
5
c. Kesehatan
Pembangunan kesehatan menjadi bagian penting dalam
peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Kesehatan merupakan
komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam
menentukan perbaikan IPM sebagai salah satu indikator untuk
mengukur kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pembangunan
di bidang kesehatan merupakan investasi untuk mendukung
pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Dengan demikian
pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara sinergi dengan
pembangunan bidang-bidang lainnya dan didukung oleh partisipasi
masyarakat termasuk pihak swasta.
Tabel 2.15.
Gambaran Umum Bidang Kesehatan
NO URAIAN
A. TENAGA KESEHATAN JUMLAH
Tabel 2.18.
Jumlah Perusahaan dan Pekerja Menurut Lapangan Usaha
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2011-2014
50000.00
40000.00 45356.00
40891.00
36440.00
30000.00
29044.00
20000.00
10000.00
159.00
0.00 144.00 141.00 213.00
182.00
2010 2011 2012 2013 2014
TAHUN
NO Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Wajib KTP 337.245 351.905 419.698 444.261 444.261
2 Pemberian 175.651 233.665 161.148 178,252 178.252
KTP
3 Persentase 52,08 66,40 38,40 40,12 40,12
Tabel 2.21.
Jumlah Kendaraan Yang Telah Di Uji
Menurut Penggunaannya
Tahun 2014
NO URAIAN JUMLAH
(Ha)
A. JENIS PENGAIRAN
3.950
c. Air Minum/ Air Bersih
-
Peningkatan jumlah penduduk dan keragaman kegiatan
masyarakat telah menyebabkan peningkatan kebutuhan air minum.
Kebutuhan air untuk rumah tangga dipenuhi melalui sistem pipa air
minum/bersih (sistem air pipa PDAM), sumur, pemanfaatan sungai
dan PAH. Ketidakseimbangan antara jumlah air yang diproduksi
dengan permintaan kebutuhan air masyarakat, memerlukan upaya
untuk memperoleh sumber air baku sesuai dengan yang dibutuhkan
Permasalahan dalam penyediaan air bersih/air minum adalah
terjadinya penurunan kapasitas penyediaan air dari sumber-sumber
air yang digunakan antara lain disebabkan oleh berkurangnya
kondisi fisik sumur dan juga diakibatkan oleh berkurangnya
kapasitas akifer dalam penyediaan air karena degradasi muka air
tanah.
Penyediaan air minum yang dikelola oleh PDAM Ketapang
meliputi 4 area pelayanan yaitu Kota Ketapang, Kecamatan
Kendawangan, KecamatanTumbang Titi dan Kecamatan Marau
dengan jumlah SR terpasang sebanyak 6.401 SR dan penduduk
Tabel 2.23.
Area Pelayanan, SR dan Penduduk Terlayani Air Minum PDAM
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2015
Covera
Area Jlh SR SR Penduduk
No ge Area
Pelayanan Penduduk Terpasang Aktif Terlayani
(%)
1 Kota 116.291 4.840 4.534 27.204 23,39
Ketapang
2 Kendawan 34.265 1.171 1.029 6.174 18,02
gan
3 Tumbang 24.361 190 89 534 2,19
Titi
4 Marau 12.853 200 111 666 5,18
Jumlah 187.770 6.401 5.763 34.578 48,78
Sumber : PDAM Kab. Ketapang, Tahun 2015
d. Air Limbah/Sanitasi
5. Situs Internet 8
6. Penyediaan layanan TV 2
7. kabel
Penyewaan 2
. LD/CD/VCD/DVD
JUMLAH 54
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab.Ketapang Tahun 2014
Tabel 2.27.
Luas Panen, Hasil Panen Per Hektar
dan Produksi Tanaman Padi
Menurut Kecamatan Tahun 2014
JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 27.493 22.647 27.973 29.162 29.265
(Ha)
2 HASIL PANEN 31,70 30,06 28,99 30,55 29,23
Tabel 2.28.
Luas Panen, Hasil Panen Per Hektar dan Produksi
Tanaman Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2014
JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 19.596 17.104 20.772 23.059 22.376
(Ha)
2 HASIL PANEN 34,57 32,49 32,01 33,25 32,29
Kw/Ha
3 PRODUKSI 67.740 55.569 66.488 76.677 72.254
(Ton)
JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 LUAS PANEN 7.897 5.543 7.201 6.103 6.889
(Ha)
2 HASIL PANEN 24,58 22,55 20,29 20,36 19,28
Kw/Ha
3 PRODUKSI 19.409 12.498 14.610 12.424 13.283
(Ton)
Tabel 2.30.
Banyaknya Kontak Tani, Kelompok Tani dan
Rumah Tangga Tani
Tahun 2014
JUMLAH (Ha)
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 KONTAK TANI 721 736 901 901 1.006
2 KELOMPOK 721 736 901 901 1.006
TANI
3 RUMAH 9.123 13.864 23.357 23.357 25.344
TANGGA TANI
b. Perkebunan
Sekitar 98,99 persen hasil perkebunan Kabupaten Ketapang pada
Tahun 2013 merupakan andil komoditas tanaman kelapa sawit.
Produksinya mencapai 1.806.753 ton pada Tahun 2013.
Komoditas hasil perkebunan yang mengalami penurunan produksi
diantaranya: kelapa hibrida (turun 4,00%), karet (turun 3,03%), dan kelapa
dalam (turun 1,79%)
Jenis Tanaman, Luas Produksi dan Jumlah Pemilik (KK) Perkebunan di
Kabupaten Ketapang sebagaimana tabel berikut:
NO URAIAN KETERANGAN
A. PRODUKSI HASIL HUTAN
1. Kayu Bulat 1.479,72 m3
2. Kayu Olahan 54.167,68 m3
B. Luas Rencana Kawasan Hutan
dan Perairan 167.675 Ha
1. Taman Nasional/Cagar 308.761 Ha
Alam/ Laut 630.781 Ha
2. Hutan Lindung 596.173 Ha
3. Hutan Produksi Terbatas 78.732 Ha
4. Hutan Produksi Tetap 93,20 Ha
5. Hutan Produksi Konversi 1.783.743,60 Ha
6. Hutan Kota 1.220.392 Ha
7. Kawasan Konservasi 15.445 ha
14266
10236
Data Jumlah Pelanggan dan Produksi Tenaga Listrik PT. PLN Cabang
Ketapang adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.36.
Jumlah Produksi Terjual dan Nilai Penjualan Tenaga Listrik
Desa Periangan,
Dsn. Riam Dua
daerah Sengkukup Indikasi
Desa Penyarang,
Dsn. Kusi Uban ± 55.950 Ton
Burung sudah
6. Kec. Singkup
4. Bauksit 1. Kec. ±145.000.000 Data sudah
(Al2O3) Kendawangan Ton ditindaklanjuti
2. Kec. Marau ±159.760.000 Tahun 2011
3. Kec. Sandai Ton
4. Kec. Simpang ±
Hulu 30.330.000
- Ds. luas
Kalimantan
- Ds. Lembah Indikasi
Mukti terhampar
Paela Indikasi
Petai Condong
3. Kec. Singkup
4. Kec. Sandai
11. Pasir Kuarsa 1. Kec. Matan Hilir ±75.000 Ton Indikasi
Selatan
Padang 12 ± 5.000 Ton
2. Kec. Matan Hilir
Utara Indikasi
Tj Baik Budi dan
Tolak
3. Kec. Kendawangan
13. Andesit 1. Kec. Tumbang Titi 250 Juta Ton Data Tahun
Riam, Sei 2009 sudah
Pemahan Desa diindaklanjuti
Pebihingan
Kubing Klaking
2. Kec. Sungai Laur
Bukit Kuri
3. Kec. Kendawangan
f. Lingkungan Hidup
Pembangunan bidang lingkungan hidup dilaksanakan untuk dapat
mencegah dan mengantisipasi akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan-
kegiatan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam.
Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya
dukung lingkungan diakibatkan diantaranya oleh laju pertumbuhan
penduduk, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, pola kehidupan
konsumtif serta lemahnya penegakan hukum. Persoalan lain adalah
adanya perubahan iklim global yang ditandai dengan kenaikan
temperatur udara, curah hujan, kenaikan permukaan air laut dan
perubahan musim yang ekstrim. Kondisi ini menyebabkan terjadinya
bencana kekeringan, banjir, longsor, kebakaran hutan dan bencana alam
lainnya. Kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Ketapang dewasa ini
menunjukan penurunan. Hal ini disebabkan antara lain oleh proses
industrialisasi berupa pembukaan perkebunan kelapa sawit dan
pertambangan, adanya kegiatan ilegal loging, dan pertambangan tanpa
izin. Selain itu juga tingkat kualitas air di beberapa DAS mengalami
penurunan antara lain pada DAS Sungai Pawan.
Tingkatan Pendidikan
No Tahun
Tidak
tamat SD SMP SMA Akademi Sarjana Jumlah
SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)