Case Analisis
Case Analisis
(HH)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Yulia Efni, SE, ME
MATA KULIAH:
SEMINAR PROPOSAL MANAJEMEN KEUANGAN
Diusulkan Oleh:
Frida Christin Natalia;
1602111107
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
1. LATAR BELAKANG
Burchetts Green telah menjalani kursus pelatihan bank, tetapi rasanya
laporan keuangan untuk The Hobby Horse Company, Inc. (HH). "Hobby
Horse," katanya, "mempunyai pinjaman $45 juta dari kita yang jatuh tempo
baru ini, dan saya meminta Furze Platt pergi ke sana sore ini dan melihat apa
yang sedang terjadi. Sebaiknya Anda pergi bersamanya. Sebelum Anda pergi,
lihat laporan keuangan ini dan lihat apa masalahnya. Inilah kesempatan bagi
Anda untuk menerapkan pelajaran yang Anda dapat di kursus pelatihan." Tn.
Green mengetahui kisah HH. Didirikan pada tahun 1990, dengan cepat
kerajinan tangan dan hobi. Meskipun demikian, tahun lalu sejumlah toko baru
yang dibuka bertepatan dengan musim Natal yang buruk membuat perusahaan
ringkasan neraca dan laporan laba-rugi HH selama 6 tahun (Tabel 17- 14).
2. PERMASALAHAN
a. Rasio Leverage
𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
1. Rasio utang jangka panjang = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔+𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Utang jangka panjang memberikan manfaat sekaligus resiko bagi perusahaan. Jika
perusahaan mampu mengelola utang jangka panjang dengan baik, maka risiko
Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui bahwa pergerakan nilai utang jangka
penurunan drastis pada tahun 2005, tetapi kembali meningkat pada tahun 2006,
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
2. Rasio total utang (Debt to Asset) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
tingkat keamanan dananya semakin baik. Semakin kecil rasio, semakin aman
2005, DAR bernilai semakin rendah setiap tahunnya, hal ini berarti setiap
tahunnya perusahaan dapat lebih baik dalam memanajemen tingkat keamanan
dana nya. Tetapi terjadi peningkatan nilai DAR pada tahun 2006.
𝐸𝐵𝐼𝑇
3. Tingkat kemampuan membayar bunga = 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎
Penjelasan:
Dari table diatas, dapat kita ketahui tingkat kemampuan membayar bunga
menurun ditahun 2003 dan 2004, kemudian naik di 2004 dan turun sangat drastis
pada 2006
b. Rasio Likuiditas
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
1. Modal kerja bersih terhadap aset = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
Penjelasan:
Semakin tinggi working capital yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin
baik pula kondisi perusahaan tersebut.
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2. Rasio lancar = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Semakin besar perbandingan aset lancar dengan utang lancar, maka artinya
semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi utang lancarnya.
Tingginya rasio lancar menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti 2
hal, yaitu besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan, atau akibat tidak
digunakannya keuangan perusahaan secara efektif untuk investasi.
𝑘𝑎𝑠+𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠+𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
3. Rasio cepat = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2005 2006
72+194 14+176
= = 680
365
= 0,73 = 0,28
Penjelasan:
Semakin tinggi rasio cepat, maka semakin baik pula posisi keuangan perusahan.
Jika hasilnya dapat mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika
terjadi likuidasi karena perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.
Namun dari perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwasanya nilai rasio cepat pada
perusahaan justru mengalami penurunan yang drastis, yaitu dari sebelumnya
bernilai 73%, turun menjadi 28%, ini merupakan pertanda tidak baik, yang berarti
perusahaan mengalami penurunan dalam kemampuan membayar kewajibannya.
𝑘𝑎𝑠+𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠
4. Rasio kas = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2005 2006
72 14
= 365 = 680
= 0,20 = 0,02
Penjelasan:
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk
melunasi hutang jangka pendek perusahaan. Jika hasil rasio menunjukkan
perbandingan 1:1, atau semakin besar perbandingan kas dengan utang, maka akan
semakin baik.
Sedangkan dapat kita lihat dari tabel perhitungan diatas, nilai rasio kas perusahaan
sangat jauh dari 100%. Pada tahun 2005, perusahaan hanya mencapai nilai 20%,
dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2006, menjadi 2%. Ini menunjukkan
semakin buruknya kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
c. Rasio Efisiensi
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
1. Total perputaran aset (Total Asset Turnover) = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
2006
1990
= (203+479)/2
1990
= 341
= 5,84 kali
Penjelasan:
Semakin tinggi rasio perputarannya, maka semakin efisien perusahaan dalam
mengendalikan persediannya. Perputaran persediaan yang tinggi juga menandakan
perusahaan yang bersangkutan tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak
untuk membeli barang dan dapat menghindari pemborosan sumber daya. Pada
tahun 2006, perusahaan menghasilkan rasio perputaran persediaan sebanyak 5,84
kali.
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
3. Jumlah hari penjualan persediaan = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365
2006
341
= 1990
( )
365
341
= 5,45
= 62,57
Penjelasan:
Selama tahun 2006, perusahaan membutuhkan rata rata sebanyak 63 hari untuk
membeli, menjual dan mengganti persediaan (memutar persediaannya).
d. Rasio Profitabilitas
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
1. Margin Laba (Net Profit Margin) = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Penjelasan:
Margin laba operasi mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba operasi dari penjualan bersih perusahaan selama periode waktu
tertentu. Dari table diatas, margin laba operasi periode 2001-2005 sangat baik,
namun pada tahun 2006 mengalami penurunan drastis.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ+𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎
3. Return on Asset = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
Semakin tinggi ROA suatu perusahaan, maka berarti semakin baik pula
perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya. ROA pada tahun 2006 sangat turun
drastis
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
4. Return on Equity = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Penjelasan:
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia
bagi pemilik atau investor. ROE pada tahun 2006 mengalami penurunan yang
drastic.
4. KESIMPULAN
Dari rasio yang sudah dihitung dan dianalisis, pada tahun 2006 perusahaan
Hobby Horse mengalami masa kesulitan. Maka dari itu perusahaan meminta
perpanjangan masa pembayaran hutang.