Anda di halaman 1dari 21

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Perkembangan Anak Usia Dini”

DISUSUN OLEH :

Darwan Flores Ronald (5215152623)


Abi Rizkiyanto (5215154475)
Rifky Steviyan (5215152612)
Denyansyah Harwin R (5215154194)
Bagaskara Ramadhan (5215152867)
Rosita Fitri Nur (5215151006)
Chintya Adeliana (5215153639)
Nadiah Nur Azizah (5215151292)
Adila Diva Jannah (5215151387)

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Perkembangan Anak Usia Dini” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan kami berterima kasih kepada Yudrik Yahya selaku
dosen mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan peserta didik. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat dipahami dan berguna bagi
kami sendiri dan siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik, saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, November 2015

Penulis

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aspek Perkembangan Fisik...........................................................................2
2.2 Aspek Perkembangan Kognitif.....................................................................4
2.3 Aspek Perkembangan Emosional.................................................................6
2.4 Aspek Perkembangan Psikososial..............................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan masa awal kanak-kanak merupakan hal yang menarik untuk
dipelajari.perkembangan awal anak-anak dibagi menjadi empat macam
perkembangan,yaitu,perkembangan fisik,perkembangan kognitif,perkembangan
emosi, dan perkembangan psikososial.
Perkembangan fisik yang terjadi berawal dari perubahan beratdan tinggi yang
bertambah,perubahan otak terjadi karena pertambahan saraf-saraf
otak,perkembangan motorik yaitu mulai dari anak dapat berjalan sampai berlari
tanpa jatuh.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan memori atau cara berpikir
anakdan kemampuannya dalam merespon.perkembangan emosi yaitu suatu
keadaan perasaan yang kompleks disertai karakteristik kegiatan belajar.dan
perkembangan sosial yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui
perkembangan awal masa anak-anak,mulai dari perkembangan kognitif, emosi, fisik,
serta psikososial, diharapkan para pembaca juga dapat mengetahui pengertian dari
tiap perkembangan tersebut.

C. RUANG LINGKUP
Makalah ini tidak saja ditujukan untuk mahasiswa,namun dapat ditujukan
kepada ibu rumah tangga,calon guru atau pengajar,agar dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan anak-anak.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Fisik
2.1.1 Perkembangan Fisik pada Manusia
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Perkembangan fisik individu meliputi 4 aspek yaitu:
1. Sistem saraf
Sistem saraf sangat berpengaruh dalam kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot
Otot-otot berpengaruh dalam perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik.
3. Kelenjar endroktrin
Kelenjar endroktrin membentuk pola tingkah laku.
4. Struktur fisik/tubuh
Struktur tubuh meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi,
struktur dan kondisi talian dengan masalah body-image, selft concept, self-
esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangan dibagi menjadi 2 yaitu
perkembangan anatomis(struktur tulang) dan perkembangan fisiologis
(otak).
2.1.2 Perkembangan Perilaku Psikomotorik
Perilaku psikomotorik ada 2 macam secara umum yaitu berjalan dan
memegang benda pasa masa kanak-kanak. Perkembangan itu berlangsung
dan yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang kasar dan global
kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasinakan.
1. Berjalan dan memegang benda
Keterampilan memegang secara bebas baru dicapai setelah
keterampilan berjalan bebas dikuasai.
2. Bermain dan bekerja
Perubahan permainan fantastik kepada permainan yang realistik.
2.1.3 Proses Perkembangan Motorik
Prosesnya dengan faktor hereditas, lingkungan, sosial, kultur, nutrisi dan
gizi.

2.1.4 Perkembangan Fisik Anak Usia Dini


Sebagai seorang anak dewasa, orang tua menantikan tonggak penting
seperti belajar bagaimana untuk berguling dan merangkak. Masing-masing
merupakan bagian dari proses perkembangan fisik. Proses pematangan

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


terjadi secara teratur, yaitu kemampuan keterampilan tertentu dan umumnya
terjadi sebelum mencapai tonggak lainnya.
Sebagai contoh, kebanyakan bayi belajar merangkak sebelum mereka
belajar berjalan. Namun, juga penting untuk menyadari bahwa tingkat di
mana tonggak ini dicapai dapat bervariasi. Beberapa anak belajar berjalan
lebih cepat dari teman sebaya mereka yang sama-usia, sementara yang lain
mungkin diperlukan waktu sedikit lebih lama.
2.1.5 Tahapan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
 Pengembangan Keterampilan
Sebagai seorang anak tumbuh, sistem saraf-nya menjadi lebih matang.
Karena ini terjadi, anak menjadi lebih dan lebih mampu melakukan
tindakan yang semakin kompleks. Tingkat di mana keterampilan
motorik muncul kadang-kadang merupakan kekhawatiran bagi orang
tua. Pengasuh sering khawatir tentang apakah anak-anak mereka
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada tingkat normal.
Sebagaimana disebutkan di atas, harga mungkin agak berbeda.
Namun, hampir semua anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan
motorik ini pada tingkat yang cukup konsisten kecuali beberapa jenis
kecacatan hadir. Ada dua jenis keterampilan motorik:
a. Bruto (atau besar) keterampilan motorik melibatkan otot-otot yang
lebih besar termasuk lengan dan kaki. Tindakan yang
membutuhkan keterampilan motorik kasar meliputi berjalan, berlari,
keseimbangan dan koordinasi. Ketika mengevaluasi keterampilan
motorik kasar, faktor-faktor yang termasuk ahli melihat kekuatan,
otot, kualitas gerakan dan berbagai gerakan.
b. Fine (atau kecil) keterampilan motorik melibatkan otot kecil di jari,
jari kaki, mata dan daerah lainnya. Tindakan yang memerlukan
keterampilan motorik halus cenderung lebih rumit, seperti
menggambar, menulis, memegang benda, melempar, melambai
dan penangkapan.
 Pertumbuhan Fisik
Perkembangan fisik pada anak-anak mengikuti pola yang terarah:
a. Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan. Otot tubuh
dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari
dan. Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar)
keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti
menggambar.
b. Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti
tubuh menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari
yang di kaki dan tangan.
c. Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki.
Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala
mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.

2.2 Perkembangan Kognitif


Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikologis Swiss yang hidup
tahun 1898-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan
psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat
mempresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representative
konsep yang berdasarkan kenyataan.
Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin cangih
seiring pertambahan usia :
1. Tahapan Sensorimotor (Usia 0-2 tahun)
2. Tahapan pra-operasional (Usia 2-7 tahun)
3. Tahapan operasional konkrit (Usia 7-11 tahun)
4. Tahapan operasional formal (Usia 11 tahun sampai dewasa)
Dan kelompok kami membahas perkembangan kognitif pada tahapan pra-
operasional. Dalam tahapan ini,anak belajar menggunakan dan
mempresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih
bersifat egosentris : anak sulit melihat dari sudut pandang irang lain. Anak dapat
mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua
benda merah walaupun bentuknya beda-beda atau mengumpulkan semua
benda bulat walauwarnanya beda – beda. Dalam tahap ini anak
mengembangkan keterampilan berbahasanya.
Pada semua usia, mengenal dapat dilakukan lebih baik dari mengingat,
akan tetapi kedua kemampuan tersebut meningkat pada masa anak-anak
awal.Pembentukan memori tentang pengalaman pada masa anak-anak awal
jarang sekali yang terjadi secara disengaja. Anak kecil biasanya hanya
mengingat suatuperistiwa yang memiliki kesan sangat kuat dan sebagian besar

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


dari memori inibersifat jangka pendek. Cara seorang anak membentuk memori
permanen ada tiga tipe yaitu:
1.Memori generik: memori yang menghasilkan script bagi rutinitas yang akrab
untuk memandu perilaku. Script adalah catatan umum yang akrab dan
berulang, dipergunakan untuk memandu perilaku. Misalnya: seorang anak
bisa saja memiliki script untuk menaiki bus ke sekolah atau makan siang di
rumah nenek.
2.Memori episodis: memori jangka panjang tentang peristiwa yang kerap terjadi
dan akrab, dihubungkan dengan tempat dan waktu.
3.Memori autobiografis: memori tentang peristiwa tertentu dalam kehidupan
seseorang. Misalnya: seorang anak mengingat saat dia pergi ke kebun
binatang. Karena ke kebun binatang itu dia mengingat peristiwa baru dan
unik, dia juga mengingat detail dari perjalanan tersebut hingga beberapa
tahun.
Tim peneliti kelompok saya sempat bertanya tentang perkembangan kognitif
pada seorang pengasuh anak :
- Seorang pengasuh melakukan metode untuk memahami perkaembangan
kognitif anak sambil melihat gambar dan bentuk aslinya dan juga sambil
bermain
- Cara menyikapi seorang anak yang mengkritisi sesuatu yang bukan
seharusnya dengan cara mengalihkannya untuk hal lain seperti bermain
- Dan anak yang diasuhnya juga selalu bertanya kepada hal baru yang
dilihatnya. Dan cepat untuk mengingat sesuatu yang diajarkan atau diberitahu
sang pengasuh

2.3 Perkembangan Emosi


Masa anak usia dini disebut juga sebagai masa awal kanak-kanak yang
memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri. Ciri-ciri ini tercermin dalam sebutan yang
diberikan oleh para orang tua, pendidik dan ahli psikologi untuk anak usia dini.
Masa awal kanak-kanak merupakan usia yang sulit, karena anak-anak berada
dalam proses pengembanagn kepribadian. Proses ini berlangsung dengan
disertai perilaku-perilaku yang kurang menarik untuk orang tua, misalnya
melawan orang tua, marah tanpa alasan, takut yang tidak rasional, dan sering
juga cemburu.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Selaian dikatakan sebagai usia yang sulit, anak usia dini oleh orang tua juga
dianggap sebagai usia bermain, karena pada masa-masa ini anak menghabiskan
banyak waktu untuk bermaian dan puncaknya ada pada tahun-tahun tersebut.
Awal kanak-kanak disebut sebagai usia prasekolah. Sebutan ini diberikan
dengan maksud untuk membedakan antara anak-anak yang berada dalam
pendidikan formal dan yang belum. Oleh karena itu, tekanan yang diberikan
untuk anak prasekolah juga berbeda dari anak-anak yang sudah sekolah. Anak
usia dini disebut sebagai usia berkelompok yang dimengerti sebagai usia di
mana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial untuk mempersiapkan
diri mereka dalam kehidupan sosial yang lebih tinggi, misalnya pada waktu
mereka berada di sekolah formal. Usia dini juga disebut sebagai usia menjelajah
atau usia bertanya. Sebutan ini dikarenakan pada mereka dalam tahap ingin tahu
keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya
serta bagaimana supaya anak dapat menjadi bagian dari lingkungannya. Anak
usia dini disebut sebagai usia meniru dimana usia ini anak-anak meniru
pembicaraan dan tingkah laku orang lain. Namun pada usia meniru anak-anak
juga sering kedapatan menunjukkan krativitas dalam bermain. Oleh karena itu
masa ini juga disebut sebagai usia kreatif.
A. PENGERTIAN EMOSI
Emosi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Sarlito Wirawan Sarwono
Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai
warna efektif baik pada tingkat lemah maupun dalam tingkat yang
mendalam.
2. George Miller
Emosi merupakan pengalaman seseorang tentang perasaan yang kuat,
dan biasanya diiringi dengan perubahan-perubahan fisik dalam peredaran
darah dan pernapasan biasanya juga dibarengi dengan tindakan
pemaksaan.
3. Stanlay
Emosi merupakan pondasi utama yang melandasi kelahiran dan
perkembangan kekuaatan mental.
4. Dr. Abdullah Hayy Musa
Emosi adalah perubahan tiba-tiba yang meliputi segala aspek
individu,baik psikis maupun fisiknya.
B. PENGARUH EMOSI TERHADAP PERILAKU DAN PERUBAHAN FISIK
INDIVIDU

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Pada masa perkmbangan anak dan remaja pasti melewati tahap pengaruh
emosi. Berikut ini beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap
pengaruh induvidu diantaranya:
1. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas
hasil yang dicapai.
2. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan
dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa
(frustasi).
3. Mengahambat konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup dan gagap
dalam berbicara.
4. Terganggunya pemyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri
hati.
5. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya
akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya
maupun orang lain.
C. CIRI-CIRI EMOSI
Emosi memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Lebih bersifat subjektif seperti pengamatan dan berpikir
2. Bersifat fluktuatif
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan pancaindra
Ada tiga kriteria praktis dan mudah diterapkan untuk mengetahui keadaan
emosi anak yang telah mencapai masa peka (siap ajar) :
 Minat Belajar. Anak dikatakan siap belajar ketika ia mulai menunjukkan
minat belajar dengan keinginan untuk diajar atau belajar sendiri. Minat
mulai timbul dari keinginan anak untuk meniru saudara kandung atau
temannya yang lebih besar.
 Minat yang Bertahan. Ketika anak telah siap belajar, mereka tetap
bertahan walaupun mereka menghadapi hambatan dan kesulitan
 Kemajuan. Dengan berlatih anak yang telah siap belajar akan
menunjukkan kemajuan walaupun sedikit dan berangsur-angsur.
D. PENGELOMPOKKAN EMOSI
Ada dua kelompok dalam emosi yaitu:
1. Emosi sensoris, yaitu yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar
terhadap tubuh
2. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan, yang
termasuk emosi ini diantaranya sebagai berikut:
 Perasaan intelektual, yaitu yang berhubungan dengan ruang lingkup
kebenaran.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


 Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan
orang lain, bersifat perorangan maupun berkelompok.
 Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai
baik dan buruk atau moral (etika).
 Perasaan keindahan (estetika), yaitu perasaan yang berkaita erat
dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun
kerohanian.
 Perasaan ketuhanan, yaitu salah satu kelebihan manusia baga
makhluk Tuhan, dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk
mengenal Tuhannya. Dengan kata lain, manusia dikaruniai insting
religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, kemudian
manusia dijuluki sebagai “ Homo divinans” dan “Homo Religius”, yaitu
sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk beragama.
E. TAHAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
Ada 6 tahap dalam perkembangan emosi anak, yaitu
1. Regulasi Diri Dan Minat Terhadap Lingkungan
Kemampuan anak untuk mengolah rangsang dari lingkungan dan
menenangkan diri. Bila anak masih belum mampu meregulasikan diri
maka ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang
dibutuhkannya atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya
tidak nyaman. Dengan demikian ia tidak bisa memperhatikan lingkungan
secara lebih bermakna.
Kemampuan yang dimiliki :
 Menunjukkan minat terhadap berbagai rangsang dalam lingkungan
sekitar sedikitnya selama 3 detik
 Bisa tenang dan terfokus pada sesuatu sedikitnya 2 menit
 Pulih dari kondisi tidak menyenangkan dalam 20 menit dengan
bantuan
 Menunjukkan minat terhadap pengasuh, tidak hanya terhadap benda
2. Keakraban-Keintiman
Kemampuan anak untuk terlibat dalam suatu relasi yang hangat,
akrab, menyenangkan dan penuh cinta. Pengasuh (orang terdekat)
merupakan hal terpenting dalam dunianya. Kemampuan yang dimiliki:
 Menunjukkan respon terhadap tawaran pengasuh (dengan senyum,
kerenyit, vokalisasi, meraih dan tingkah laku bertujuan yang lain)

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


 Menunjukkan respon terhadap tawaran pengasuh dengan rasa senang
yang nyata
 Menunjukkan respon terhadap tawaran pengasuh dengan rasa ingin
tahu dan minat asertif (misalnya dengan mengamati wajah)
 Bisa mengantisipasi bahwa benda yang ada jadi hilang dari
pandangannya (misalnya dengan tersenyum atau berceloteh untuk
menunjukkan minat)
3. Komunikasi Dua Arah
Kemampuan anak untuk terlibat dalam komunikasi dua arah, menutup
siklus komunikasi (aksi-reaksi). Komunikasi di sini tidak harus verbal, yang
penting ia bisa mengkomunikasikan intensi/tujuannya dan kemudian
mengenal konsep sebab akibat (berpikir logis) dan konsep diri. la mulai
menyadari bahwa tingkah lakunya berdampak terhadap lingkungan.
Sehingga mulai muncul keinginan untuk aktif memilih/ menentukan pilihan
dan berinisiati. Kemampuan yang dimiliki:
 Menunjukkan respon terhadap gestur pengasuh dengan gestur
bertujuan (misalnya meraih ingin digendong bila tangan kita terentang,
menatap atau berceloteh bila diajak bicara)
 Memulai interaksi dengan pengasuh (misalnya memegang
hidung/rambut anda, mengulurkan tangan ingin digendong)
4. Komunikasi Kompleks
Kemampuan anak untuk menciptakan komunikasi kompleks (sekitar
10 siklus), mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna,
kompleks dan kreatif. Mulai menyertakan keinginannya dalam bermain,
tidak hanya mengikuti perintah atau petunjuk pengasuh/orang tua.
Selanjutnya hal ini akan menjadi dasar terbentuknya konsep diri dan
kepribadian. la mampu memahami pola karakter dan tingkah laku orang
lain sehingga mulai memahami apakah tingkah lakunya disetujui atau tidak,
akan dipuji atau diejek, dll sehingga mulai berkembang kemampuan
memprediksi kejadian dan kemudian mengarah pada kemampuan
memecahkan masalah berdasarkan keurutan logis.
Kemampuan yang dimiliki:
 Menutup sedikitnya 10 siklus komunikasi secara berkelanjutan
(misalnya memegang tangan anda. menuntun ke lemari es, menunjuk,

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


berceloteh, berespon terhadap pertanyaan anda dengan celoteh dan
gestur, meneruskan pertukaran gestural sampai anda membuka pintu
lemari es dan mengambil apa yang diinginkannya)
 Menirukan tingkah laku pengasuh dengan bertujuan (misalnya
memakai topi ayah dan berjalan berkeliling menunggu pujian)
 Menutup sedikitnya 10 siklus dengan vokalisasi atau kata, ekspresi
wajah, saling menyentuh/memeluk, bergerak dalam ruang, aktifitas
motorik (kejarkejaran) dan komunikasi dengan jarak yang jauh (di
ruangan yang luas ada jarak antara dirinya dan pengasuh).
5. Ide Emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan ide, mengenal simbol, termasuk
bahasa yang melibatkan emosi. Kemampuan menciptakan ide awalnya
berkembang melalui permainan pura-pura yang memberikan kesempatan
bereksperimen dengan perasaan, keinginan dan harapan. Kemudian ia
mulai memberi nama pada benda-benda sekeliling yang berarti, disini ia
mulai mengerti penggunaan simbol benda konkrit. Kemudian simbol
menjadi semakin meluas pada aktifitas. dan emosi dan ia belajar
kemampuan memanipulasi ide untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
Kemampuan yang dimiliki:
 Bermain pura-pura dengan sedikitnya 2 ide yang bisa saja belum
terkait (mobil tabrakan, memuat batu di mobil itu, memeluk boneka
kemudian pura-pura minum teh)
 Menggunakan kata-kata, gambar, gestur untuk mengungkapkan
sedikitnya 2 ide sekaligus,namun tidak harus berhubungan.
 Mengkomunikasikan keinginan, intensi dan perasaannya dengan
katakata, beberapa gestur sekaligus, sentuhan (pelukan)
6. Berpikir Emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan antar berbagai ide
sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan realitas. Mampu
mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memprediksi perasaan
dan akibat dari suatu aktifitas, mengenal konsep ruang, waktu serta bisa
memecahkan masalah secara verbal dan memiliki pendapatnya sendiri.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Bila anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir
abstrak dan mempolajari strategi berpikir. Kemampuan yang dimiliki:
 Bermain pura-pura dengan mengkaitkan sedikitnya 2 ide secara logis,
walau
kadang-kadang ide itu sendiri tidak realistik (misalnya dengan mobil
berkunjung ke bulan, dengan cara terbang cepat sekali)
 Mengembangkan ide bermain pura-pura orang dewasa (misalnya anak
memasak sup, ditanya apa yang dimasak, dijawabnya batu-batu dan
ranting-ranting,.
 Berbicara dengan ide-ide yang saling terkait secara logis dan realistik
(nggak mau tidur, mau nonton tv)
 Menutup sedikitnya 2 siklus konunikasi verbal (mau pergi ke luar,
ditanya kenapa, dijawabnya,mau main)
 Berkomunikasi secara logis, mengaitkan sedikitnya 2 ide mengenai
intensi, keinginan, kebutuhan, perasaan dengan kata-kata, beberapa
gestur (pura-pura jadi anjing yang marah) dan sentuhan (sering
memeluk sebagai bagian dari drama ketika anak menjadi ayah)
 Bermain motorik dan spasial dengan aturan (bergantian meluncur)
 Menggunakan permainan pura-pura atau kata-kata untuk
mengkomunikasikan secara logis mengenai emosi.

2.4 Perkembangan Psikososial


Pada perkembangan ini adalah suatu proses perkembangan yang
memperbolehkan anak untu berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu anak
dapat mempelajari suatu kejadian apa yang ada disekitarnya. Dalam hal ini anak
dapat atau sering kali mengeksplorasi berbagai topik di dalam sebuah kelompok.
Cara ini lah dinilai dapat mengembangkan rasa kebersamaan, menghargai
perbedaan, dan kerja sama ketika menghadapi sebuah persoalan.
Secara kronologis atau menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa
perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-
masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu,keluarga sangat berperan penting
untuk mempersiapkan anak untuk terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas
terutama lingkungan sekolah.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa indera dan
masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini merupakan
saat terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera, karena pada
masa ini indera anak-anak berkembang pesat . karena pesatnya perkembangan
tersebut, anak-anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian disebut
dengan masa menentang.
Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris karena merasa dirinya
berada di pusat lingkungan yang ditunjukkan anak dengan sikap senang
menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang di sekitarnya.
Perkembangan yang seperti itu disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinya
memiliki kemampuan dan kehendak sendiri, yang mana kehendak tersebut
berbeda dengan kehendak orang lain.
Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak meniru, banyak bermain
sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu akan memberikan
keterampilan dan pengalamn-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.
Masa anak-anak awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar.
Adapun ciri-ciri pada masa anak-anak awal ialah :
a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
b. Usia mainan
c. Usia prasekolah
d. Usia belajar kelompok
e. Usia menjelajah dan banyak bertanya
f. Usia meniru dan kreatif,
Sedangkan tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi :
a. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar menyebut kata ayah, ibu atau
benda-benda sederhana disekitarnya.
b. Belajar membedakan jenis kelamin
c. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan orang-orang
terdekatnya
d. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dan yang buruk dan
mengembangkan kata hati.
e. Membentuk konsep-konsep pengertian sederhana tentang kenyataan sosial
dan alam.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Pertumbuhan fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks
dan sangat mengagumkan. Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
a. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi
b. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik
c. Kelenjar Endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis
d. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi berat dan proporsi.
Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode perkembangan
yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun, kadang
periode ini disebut tahun prasekolah. Kelas satu sekolah dasar biasanya
menandai akhirnya periode ini.Dari keterangan diatas bisa disimpulkan
bahwasannya masa kanak-kanak awal masa perkembangan anak dari usia 2
tahun sampai usia 6 tahun, yang mana bisa disebut juga dengan periode
prasekolah Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun
tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan
berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap
lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat
memberikan kesiapan pada anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
penguasaannnya terhadap tubuhnya. Yang meliputi :
a. Tinggi : Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada
usia enam tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inci.
b. Berat : Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima
pon. Pada usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir.
Anak perempuan rata-rata 48,5 pon dan laki-laki 49 pon.
c. Perbandingan tubuh : Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil
tetapi dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh
berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata,
dan dada yang lebih bidang, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki
lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki lebih besar.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


d. Postur tubuh : Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal
masa kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek (endomorfik),
ada yang kuat berotot (mesomorfik), ada yang relatif kurus (ektomorfik).
e. Tulang dan otot : Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh
mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, berat dan
kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
f. Lemak : Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan
lemaknya dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya dan
yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan
lemak.
g. Gigi : Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-
kanak, empat gigi bayi terakhir-geraham belakang muncul. Selama setengah
tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang pertama
lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila
masa kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi
tetap didepan dan beberapa celah dimana gigi tetap akan muncul.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan masa awal kanak-kanak dimana anak-anak mulai
mengalami proses perkembangan secara bertahap. Melalui beberapa
perkembangan, diataranya fisik, kognitif, emosi, dan psikososial. Dan dari
perubahan anak ini mereka mulai mengalami perubahan contohnya dari segi
fisik,anak-anak mulai tumbuh tinggi dan berat badan bertambah, dari segi kognitif,
adanya perubahan cara berpikir anak, dari segi emosi, anak sudah mulai bisa
mengekspresikan emosinya, sedangkan dari segi psikososial, anak dapat
berhubungan baik dengan lingkungan sekitar.

B.SARAN

1. Makalah ini tebatas dalam pembahasan tentang masa usia dini.


2. Makalah ini ditujukan untuk memamtau pertubuhan dan perkembangan pada
masa dini.
3. Makalah ini terbatas dalam penjabaran foto.
4. Terdapat lampiran yang menambah asumsi pada pembahasan dalam
makalah ini.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. http://juonorp.blogspot.co.id/2013/10/pertumbuhan-dan-


perkembangan-anak-usia_20.html diakses pada tanggal 19 Desember 2015

Jahja, Yudrik. 2013 “Psikologi Perkembangan”. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


Lampiran.

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nur Jannah

Pekerjaan : Pengajar TK Kasih Ananda IV

Waktu Wawancara :

- Hari, Tanggal : Kamis, 17 Desember 2015


- Pukul : 11.30 WIB
- Tempat : Kediaman Narasumber

Hasil :

1. Apa saja perkembangan fisik yang terjadi pada anak usia dini ?
- Pertambahan berat badan
- Pertambahan tinggi badan

2. Aktivitas apa yang bisa dilakukan oleh anak agar dapat fokus dalam belajar ?
- Perbanyak bermain seperti bermain peran

3. Apa saja faktor yang menghambat perkembangan fisik pada anak usia dini ?
- Asupan gizi yang tidak mencukupi
- Aktivitas bermain anak yang kurang aktif

4. Masalah yang dapat mengganggu emosional anak ?


- Dijauhi oleh anak lain karena sifatnya yang tidak disukai oleh anak- anak
lain

5. Pendapat tentang mengenai anak yang usil ?


- Tidak bagus karena anak usil itu sering menjahili anak- anak yang lain
oleh karena itu kita sebagai guru agar memperingati dan memberitahu
anak tersebut secara perlahan agar tidak usil lagi

6. Aktivitas yang menunjang sosial anak ?


- bermain, karena anak harus lebih banyak bermain. Contohnya seperti
membantu temannya yang kesusahan, mengajak anak- anak tersebut ke
tempat terjadinya bencana

7. permainan apa yang dapat membantu pembelajaran dan emosi anak usia dini
?
- bermain peran
- bermain fisik motorik kasar seperti lompat tali dan bermain bola

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini


- bermain motorik halus seperti banyak berkomunikasi dengan
mengadakan permainan jual beli dengan sesama anak- anak

8. bagaimana cara mengetahui keadaan mental anak ?


- degan memperhatikan tingkah laku anak tersebut, apabila anak tersebut
sering menangis dan marah- marah, anak tersebut menunjukkan bahwa
ia menginginkan sesuatu namun tidak di turuti oleh orang tuanya.

9. Apakah anak- anak mengungkapkan apa yang diinginkan secara bebas ?


- Ya, anak itu selalu meminta apa saja yang dia inginkan tanpa
memperhatikan keadaan orang tuanya.

10. Apa upaya dalam melatih bahasa anak ?


- Lebih banyak berkomunikasi pada anak

11. Bagaimana cara mengatasi anak yang masih ketergantungan kepada orang
tuanya? Seperti anak yang tidak ingin ditinggal orang tuanya ketika belajar.
- Diberi pengertian secara perlahan agar anak tersebut terbiasa dan
mengerti bahwa sekolah tidak boleh di temani dengan orang tua

PPD KELOMPOK 2 Perkembangan Anak Usia Dini

Anda mungkin juga menyukai