Anda di halaman 1dari 16

FENOMENA HEPATITIS A

HOME GROUP 1:
1) Bagus Rizky Nugroho (1306391913)
2) Dyar Paramitha (1306367113)
3) Galih Raka Sakti (1306391996)
4) Rachmah Rizky (1306368785)
5) Rengga Pradana Putra (1306391926)
6) Retno Ajeng Paramitha Dhevy (1306391900)
7) Satria Putra Santoso (1306368753)

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu sesuai kemampuan yang kami miliki. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Windri Handayani S.Si., M.Si. selaku fasilitator MPKT B
yang telah memberikan tugas penulisan ini kepada kami. Beberapa kesulitan yang kami hadapi
selama penulisan tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulisan dari makalah kali ini berkaitan dengan topik yang diberikan pada materi CL 2 yaitu
Kejadian Luar Biasa Hepatitis A. Kami menyusun dan mengaitkan permasalahan tersebut sesuai
Lingkup Sub Pokok Bahasan pada Focus Group yang selanjutnya kami bawa ke Home Group
ini.

Tak ada gading yang tak retak, Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan masukan berupa kritikan maupun saran untuk perbaikan di masa yang akan
dating.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami minta maaf bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam karya tulis ini.

Depok, Oktober 2013

Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................................……. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................................. ……. 2

II. PEMBAHASAN
2.1 Apakah Hepatitis A?..........................................................................................................3
2.2 Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A…………………………………………… 5
2.3 Kesehatan Lingkungan Mempengaruhi Penyebaran Hepatitis A?...............................6
2.4 Keterkaitan Kependudukan dan Hepatitis A………………………………………. 7
2.5 e-Health dan KLB Hepatitis A……………………………………………………… 8
2.6 Bagaimana Penyembuhan Hepatitis A?......................................................................... 8
2.7 Langkah-langkah Pencegahan Hepatitis A………………………………………… 9

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 11
3.2 Saran……………………………………………………………………………………… 11

IV. DAFTAR PUSTAKA


ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia merupakan keadaan lingkungan
sekitar. Baik dan buruknya suatu kondisi lingkungan dapat menjadi pemicu keadaan individual
di dalamnya.
Dalam pembahasan kali ini terdapat sebuah wacana yang membahas tentang Kejadian Luar
Biasa Hepatitis A di wilayah Depok. Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati
sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (FKAUI, 2006).
Pada kebanyakan kasus, hepatitis ditularkan melalui virus yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E.
Hepatitis A terjadi secara sporadis dan dalam epidemi di seluruh dunia, dengan kecenderungan
untuk kambuh siklik. Setiap tahun ada sekitar 1,4 juta diperkirakan kasus hepatitis A di seluruh
dunia (WHO 2012). Hepatitis A terjadi karena infeksi akut pada hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis A (HAV). Replikasi HAV terbatas di hati, tetapi virus ini bisa terdapat di dalam
empedu, hati, tinja dan darah selama masa inkubasi dan fase akhir preicterik akut penyakit.
Penyakit ini emiliki empat stadium: fase inkubasi, podmoral (gejala sindrom), klinis, dan
penyembuhan.
Peristiwa pada wacana tersebut dapat dikategorikan menjadi Kejadian Luar Biasa karena
memenuhi kriteria seperti peningkatan kejadian sebanyak dua kali lipat atau lebih selama tiga
kurun waktu. Sementara pada kasus di Depok tersebut, telah tercatat sebanyak 39 orang
penderita Hepatitis A selama kurang dari sebulan. Dan pada kasus sebelumnya tercatata sekitar
59 orang diduga menderita penyakit yang sama di wilayah yang sama.
Penyakit ini dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan dalam
masyarakat, karena , diperlukan beberapa minggu atau bulan untuk orang sembuh dari penyakit
untuk kembali ke pekerjaan, sekolah atau kehidupan sehari-hari. (WHO 2012).
1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan:
1. Memaparkan pengertian dan gejala Hepatitis A
2. Menunjukkan keterkaitan antara lingkungan dan penyebaran penyakit Hepatitis A
3. Menghubungkan antara Lingkup Sub Pokok Bahasan dan wacana Kejadian Luar Biasa
Hepatitis A.
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini:
1. Memperluas pengetahuan kita dan masyarakt sekitar mengenai penyakit Hepatitis A dan
kaitannya dengan kesehatan lingkungan serta produktivitas warga.
2. Memberikan dorongan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menerapkan
gaya hidup sehat.
2
II. PEMBAHASAN

2.1 Apakah Hepatitis A?


Seperti yang telah dibahas secara singkat pada sub bab latar belakang, hepatitis merupakan
inflamasi atau peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh virus, alkohol, atau obat-
obatan tertentu yang, jika tidak ditangani dengan benar, dapat menjadi cikal bakal kanker hati.
Penyakit tersebut dapat merusak fungsi hati yang bertugas menetralkan racun yang masuk
melalui makanan dan mengganggu sistem pencernaan pada tubuh.
Hepatitis disebarkan melalui lima jenis virus yang secara umum diketahui: virus A, B, C, D, dan E.
Hepatitis ada yang akut dan ada juga yang kronik. Hepatitis akut adalah infeksi akut dengan
gejala utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada jaringan hati. Sedangkan
hepatitis kronik adalah sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam
etiologi yang ditandai berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung
terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling sedikit 6 bulan.
Sedikit membahas mengenai jenis-jenis penyakit hepatitis, beberapa ulasan mengenai jenis penyakit
tersebut:
1. Hepatitis A: Jenis hepatitis yang paling ringan, biasanya penyebarannya dipengaruhi kondisi
lingkungan dan sanitasi air yang buruk
2. Hepatitis B: Jenis yang paling banyak menjangkiti manusia, serta yang paling mungkin
menyebabkan penyakit hati kronis
3. Hepatitis C: Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang
biasanya asimtomatik, namun untuk alasan yang belum jelas alkoholik sering kali menjadi
penderita penyakit ini.
4. Hepatitis D: Virus jenis ini unik karena tidak lengkap dan memerlukan keberadaan VHB untuk
mereplikasi diri.
5. Hepatitis E: Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh
virus. Masa inkubasi virus asalah 40 hari (rentang 15-60 hari).
Pembahasan selanjutnya akan difokuskan pada hepatitis A sesuai wacana yang menjadi materi
CL2 kali ini.

3
Hepatitis A terjadi secara sporadis dan dalam epidemi di seluruh dunia, dengan kecenderungan
untuk kambuh siklik. Setiap tahun ada sekitar 1,4 juta diperkirakan kasus hepatitis A di
seluruhdunia (WHO 2012). Virus ini menyebar terutama melalui ingests makanan atau air yang
terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan
kurangnya penggunaan air bersih, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang
buruk. Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati
kronis dan jarang berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan tubuh dan
dapat menjadi hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang berhubungan dengan kematian yang
tinggi (WHO 2012).
Hepatitis A virus akut merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui transmisi enteral virus
RNA yang mempunyai diameter 27 nm. Virus ini bersifat self-limiting dan biasanya sembuh
sendiri, lebih sering menyerang individu yang tidak memiliki antibodi virus hepatitis A seperti
pada anak-anak, namun infeksi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Gambar 1. Virus Hepatitis A

4
Gejala-gejala umum yang biasanya ditunjukkan pada penderita yang terinfeksi:
1) Mengalami demam
2) Tubuh cepat merasa lemah, letih, lesu dan mudah capek
3) Nyeri perut (terutama di bagian hati; bagian kanan bawah tulang rusuk)
4) Urin berwarna gelap
5) Berat badan yang semakin berkurang

2.2 Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A


Seperti dikutip pada wacana, perkembangan VHA di wilayah Depok sangat mengkhawatirkan. Telah
tercatat sekitar 39 siswa dan guru terinfeksi VHA. Dalam kasus sebelumnya, 9 November lalu, sekitar 59
siswa SMKN 52 Depok diduga terserang penyakit ini. Sehubungan dengan peristiwa tersebut, walikota
Depok menetapkan Depok dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hal ini sesuai dengan definisi KLB, yaitu timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-undang Wabah, 1969).

Penetapan tersebut dikarenakan telah memenuhi kriteria KLB yang ditetapkan oleh Keputusan Dirjen
PPM No 451/91) tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa:
 Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
 Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut
menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).
 Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,
 tahun).
 Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.

5
2.3 Kesehatan Lingkungan Mempengaruhi Penyebaran Hepatitis A?
Terkait dengan penyebaran VHA yang biasanya terjadi pada lingkungan yang kotor, hal ini
sangat berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang seharusnya semakin disadari di zaman
sekarang ini. Namun pencemaran lingkungan masih tetap terjadi dan hal itulah yang menjadi
salah satu faktor utama penyebaran penyakit, tidak hanya hepatitis A.
Pencemaran terbagi menjadi tiga jenis:
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
3. Pencemaran Tanah
Pada kasus ini, pencemaran air dan tanah yang paling berkaitan dengan materi wacana kali ini.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga maupun pabrik, sanitasi air yang buruk, ditambah
pengelolaan air minum yang tidak higinies makin membuat masyarakat jauh dari kesehatan
lingkungan.
Kebiasaan yang masih dilakukan oleh masyarakat masa kini, khususnya daerah pinggiran, adalah
buang air sembarangan. VHA menyebar melalui feses yang terjangkit penyakit tersebut. Air dan
tanah yang tercemar akan terkontaminasi dan berujung pada makanan dan minuman yang ikut
tercemar.

Gambar 2. Skema Patofisiologi Hepatitis


6
2.4 Keterkaitan Kependudukan dan Hepatitis A
Masalah kependudukan yang berkaitan dengan wacana tersebut adalah pertumbuhan populasi
dan perubahan usia angka harapan hidup penduduk.
Faktor peningkat angka harapan hidup terdiri dari:
 Lingkungan
 Pelayanan Kesehatan
 Gizi Keturunan
 Perilaku Masyarakat
Faktor penurun angka harapan hidup:
 Kematian bayi
 Bencana alam
 Wabah penyakit
Sekalipun Hepatitis A jarang berkembang menjadi kronis ataupun menimbulkan kematian,
namun penyakit ini dapat mengganggu kinerja hati, selain itu dapat pula terjadi komplikasi yang
menyertai infeksi VHA sekalipun sangat jarang terjadi.
Hal ini dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas individual yang menjadi penderita.
Pertumbuhan penduduk pun bisa tergganggu jika penyakit ini akhirnya berkembang menjadi
kronis dan menimbulkan kematian. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan penduduk adalah
penyakit.
Terganggunya pertumbuhan penduduk maka mengacak beberapa aspek seperti: pertambahan
lahan bangunan, peningkatan SDM, dan sebagainya.

7
2.5 e-Health dan KLB Hepatitis A
E-health merupakan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
menggunakan akses internet sehingga dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Teknologi ini meliputi produk dan layanan kesehatan yang lebih sederhana menggunakan
aplikasi-aplikasi berbasis internet, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas
pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan yang tercakup dalam e-health antara lain
pelayanan pasien seperti pengambilan data reka medis, penelitian dan pendidikan dalam bidang
kesehatan, pengendalian penyakit dan pemantauan kesehatan masyarakat secara umum.
Pada fenomena mengenai hepatitis A di daerah Depok Jawa Barat, e-health dapat
membantu dan berperan penting untuk memudahkan pendataan penderita Hepatitis A di darah
tersebut sehingga data tersebut bisa langsung masuk ke database untuk di ketahui jumlahnya dan
diberikan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan secara sepat dan tepat.
Selain itu pendataan tersebut juga bisa langsung dikirimkan ke Kementran Kesehatan
untuk pencegahan virus Hepatitis A menyebar di daerah lain dan untuk ditemukan solusi yang
tepat untuk pengobatan dan pencegahannya.

2.6 Bagaimana Penyembuhan Hepatitis A?


Tidak ada pengobatan khusus untuk virus hepatitis A (HAV) ada. Pengobatan diberikan secara
suportif bukan langsung kuratif. Medikasi yang mungkin dapat diberikan meliputi analgesik,
antiemetik, vaksin, dan imunoglobulin. Pencegahan baik sebelum atau setelah terpapar HAV
menjadi lebih penting.
Infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian farmakoterapi adalah untuk
mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi atau obat-obatan yang biasa
digunakan adalah antipiretik analgesik atau penghilang demam dan rasa sakit, antiemetik atau
anti muntah, vaksin, dan imunoglobulin. Tidak ada terapi spesifik yang tersedia.

8
Rawat Inap diindikasikan untuk pasien dengan dehidrasi yang signifikan karena muntah atau
mereka dengan hepatitis fulminan. Tetapi pada keadaan lain yang berat dimana terjadi
komplikasi kekuarangan cairan akibat muntah yang berlebihan dan terus menerus sehingga
terjadi komplikasi kekuarangan cairan dan elektrolit disarankan untuk dilakukan perawatan di
rumah sakit.
Pada penderita Fulminant hepatitis mungkin perlu dikonsultasikan pada ahli pencernaan anak
atau ahli perawatan intensif.

2.7 Langkah-langkah Pencegahan Hepatitis A


Penyebaran VHA dapat dicegah melalui berbagai sederhana. Namun seperti media
penyebarannya sendiri, yang harus kita jaga adalah lingkungan sendiri untuk mencapai kesehatan
lingkungan yang ideal. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi
penyebaran VHA:
1. Menyajikan makanan dan minuman yang higienis
2. Memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul
3. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik dan benar
4. Tidak buang air sembarangan
5. Buang sampah pada tempatnya
6. Pengelolaan air minum yang benar.

Saat ini sudah tersedia vaksin hepatitis A untuk pencegahan terkena penularan penyakit tersebut.
Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada usia mulai dari 2 tahun.
Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12
bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti
pengguna menyuntik narkoba ilegal, pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang
kurang hygienitas, orang yang tinggal di asrama atau kontak dekat dengan orang lain, anak-anak
yang tinggal di masyarakat yang memiliki tingkat tinggi hepatitis, anak-anak dan pekerja di
pusat-pusat penitipan, orang yang melakukan anal oral seks, orang dengan penyakit hati kronis
dan mereka yang sering jajan di luar rumah.
9
Orang yang bepergian ke negara-negara berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus
divaksinasi dua bulan sebelum keberangkatan.
Berbagai jenis vaksin hepatitis A di anataranya adalah Avaxim Sanofi Pasteur, Epaxal HAVpur®
and VIROHEP-A produksi Crucell. Havrix produksi GlaxoSmithKline dan Vaqta buatan Merck.
Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B dengan vaksin Twinrix (Children, 2012)

10
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa sekalipun tidak dapat disepelekan, Hepatitis A
termasuk penyakit ringan diantara lima jenis penyakit hepatitis yang ada. Penyakit ini dapat
disembuhkan tanpa perawatan khusus dan sedikit sekali kasus kematian akibat penakit ini.

Penyebaran penyakit ini didukung karena kondisi lingkungan yang buruk, sanitasi air yang tidak
bersih, dan pola hidup tidak sehat yang dimiliki masyarakat banyak.

Pencegahan penyakit tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan mengkondisikan lingkungan


yang baik bagi individual di dalamnya karena kriteria untuk mencapai kesehatan lingkungan juga
tidak rumit.

3.2 Saran
Usaha dalam pencegahan penyebaran penyakit Hepatitis A dapat dilakukan melalui berbagai cara
sederhana seperti penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan lingkungan bagi setiap
individual, penerapan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan bagi pemerintah adalah peningkatan pelayanan kesehatan untuk menyokong kondisi masyarakatnya.

11
IV. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://penyakithepatitis.org/jenis-jenis-virus-hepatitis/ . 2013. 25/10/2013. 19:33
Anonim. http://obat-hepatitis.com/hepatitis-a-hepatitis-b-hepatitis-c-hepatitis-d-hepatitis-e-
hepatitis-g/ . 2013. 25/10/2013. 19:55
Ragil, Putri http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-ragilputri-6736-2-babii.pdf
. 2012. 27/10/2013. 13:39
Mustofa, Syazili. http://staff.unila.ac.id/syazilimustofa/2013/02/08/hepatitis-a/ .2013.
27/10/2013. 14:30
Anonim. http://www.news-medical.net/health/What-is-Hepatitis-A-(Indonesian).aspx . 2013.
27/10/2013. 14:00
Maulidaniah, Siti. http://infobidannia.wordpress.com/2011/11/02/jaga-dirimu-dari-bahaya-
hepatitis/. 2011. 27/10/2013. 13:40

12

Anda mungkin juga menyukai