Anda di halaman 1dari 4

Pengamatan Pasang Surut

Pengamatan pasang surut sangat penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasang
surut perairan daerah tinjauan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk
navigasi, perikanan, rekayasa pantai, pertahanan, pemetaan, dan lain sebagainya. Sementara itu akurasi
hasil analisa pasang surut, keperluannya disesuaikan dengan seberapa lama data pengamatan pasut
diambil (3 hari, 2 minggu, 1 bulan atau seiring lamanya Survei Pemeruman dilaksanakan), serta metoda
(otomatis/manual) dan sistem peralatan yang digunakan (dijital/palem). Pengamatan pasut sangat
penting artinya guna koreksi data kedalaman hasil Pemeruman terhadap hasil analisa hitungan duduk
tengah/muka surutan. Karena-nya untuk kedepannya PT. Arpindo Sejahtera, akan memberikan layanan
jasa tambahan kepada para pengguna dari berbagai kepentingan, menyangkut pelatihan dan analisa
data pasut.

FUNGSI SURVEY HIDROGRAFI

Survey Hidrografi

Penentuan Garis Pantai

Pada pembuatan peta laut, garis pantai merupakan batas antara daratan dan perairan pada
saat pasang tertinggi. Penentuan garis pantai ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
batas perairan dan daratan pada peta laut yang dibuat.

Pemeruman

Pemeruman dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data batimetri wilayah survei. Pekerjaan
utama yang dilakukan, yaitu perencanaan lajur utama dan lajur silang, pemilihan jenis kapal survei,
instalasi peralatan pemeruman, penentuan posisi perum, pemeruman (sounding), dan pengolahan
data.

Pengukuran Sifat Fisik Air Laut

Tujuan dari pengukuran adalah untuk mengetahui sifat fisik air laut di wilayah survei, untuk memastikan
ada atau tidaknya perubahan sifat fisik tersebut pada media dimana gelombang bunyi dipancarkan
sehingga ada kemungkinan terjadinya perubahan kecepatan rambat gelombang suara di dalam air pada
saat pemeruman atau sebagai koreksi sound velocity.

Pengambilan Contoh Tanah Dasar Laut

Tujuan pengambilan contoh tanah dasar laut adalah untuk mengetahui gambaran kondisi dan
komposisi atau jenis material dasar laut pada daerah survei.

Pengolahan Data dan Pembuatan Peta Batimetri

Hasil dari survei hidrografi yang dilakukan sebelumnya, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk
peta. Peta-peta yang disajikan, seperti Peta Sebaran Jenis Dasar Laut (Peta Sedimen); Peta Sebaran
Salinitas, Suhu dan pH; lembar lukis teliti; dan Peta Hidrografi (Peta Laut atau Peta Batimetri).
Mengenal Beberapa Alat Survey Hidrografi

Hidrografi merupakan salah satu cabang ilmu geodesi di bidang kelautan. Survey hidrografi sendiri
secara umum dapat dikenali dengan satu kata kunci yaitu “pemetaan kawasan laut dan pesisir pantai”.

Menurut International Hydrographic Organization (IHO) hidrografi didefinisikan sebagai ilmu tentang
pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan untuk menjelaskan sifat-sifat
dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya dengan daratan, serta karakteristik-
karakteristik dan dinamika-dinamika lautan.

Secara etimilogi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air dan
“grafi” yang berarti menulis, Hidrografi artinya Gambaran permukaan bumi yang digenangi air.

Survey hidrografi di bagi berdasarkan aspek lingkup yang cukup luas diantaranya : Survey tepi pantai,
survey perairan pantai dan survey lepas pantai.

Survey tepi pantai hanya dilakukan berdasarkan lingkup lokasi di tepi pantai saja, fokus di tepian pantai
dan beberapa komponen tepi pantai yang mengandung karakter sedimen sedimen dan area yang
berada di tepian pantai yang masih dipengaruhi oleh sifat pantai.

Survey perairan pantai melingkupi survei semua aspek yang melibatkan kawasan pantai secara
keseluruhan termasuk tepian pantai.

Survey lepas pantai atau sering juga disebut sebagai offshore yaitu survey di lautan mencakup seluruh
area laut dan sedikit perairan pantai, namun lebih banyak menjorok ke kawasan laut.

Jadi yang membedakan antara survei tepi pantai, survey perairan pantai dan survey lepas pantai adalah
lokasi/tempat dimana pekerjaan survey dil;akukan.

Setelah memahami sedikit tentang defini si survey hidrografi dan jenisnya mari kita beralih ke bahasan
alat – alat survey hidrografi.

SIDESCAN SONAR

Sonar merupakan teknik yang menggunakan perambatan gelombang suara di bawah air digunakan
untuk penunjuk arah, komunikasi atau mendeteksi kapal-kapal laut. Sistem sonar dapat diartikan
sebagai penentuan posisi dengan metode akustik (acoustic location).
Penggunaan posisi dengan metode akustik telah digunakan jauh sebelum adnya teknologi radar.

Sidescan sonar merupakan alat untuk mendapatkan gambaran permukaan dasar perairan dengan
menggunakan gelombang bunyi. Sistem sidescan mengirimkan pulsa akustik pada suatu sisi dari receiver
dan merekam amplitude energi balikan dari pulsa yang dipancarkan oleh sensor. Tiap pancaran pulsa,
satu lajur kecil (sekitar 100 sampai 200 m ke tiap sisi) dari dasar laut dipetakan.

Tiap pergerakn kapal, lajur ke lajur dipetakan. Pada dasar laut yang datar sempurna semua energi
dipantulkan dari sesor sonar dan tidak ada sinyal yang terekam. Dalam faktanya, dasar laut tidak rata
sempurna. Ketidakteraturan seperti bebatuan dan riak-riak air karena pantulan (backscatter) dari energi
akustik, dan sistem dapat menyediakan informasi secara kasar keadaan dasar laut.

SUB-BOTTOM PROFILING
Merupakan suatu sistem pengidentifikasi dan pegukur variasi dari lapisan-lapisan sedimen yang ada di
bawah permukaan air. Sistem akustik yang digunakan dalam penentuan sub-bottom profiling hampir
sama dengan alat pada echosounder. Sumber suara memancarkan sinyal secara vertikal ke bawah
menelusuri air dan reciever memonitor sinyal balikan yang telah dipantulkan dasar laut. Batasan antara
dua lapisan memiliki perbedaan ciri akustik (acoustic impedance = rintangan akustik).

Sistem menggunakan energi pantulan untuk mengumpulkan informasi lapisan-lapisan sedimen di bawah
dasar permukaan air (tampilan muka sedimen bawah air).

Rintangan akustik berhubungan dengan tingkat kekentalan atau berat jenis (densitas) dari kandungan
material dan tingkat kecepatan suara menelusuri material. Ketika terjadi perubahan rintangan akustik,
seperti tampilan muka sedimen bawah air, bagian suara yang diteruskan kemudian dipantulkan kembali.

Dari pancaran gelombang suara yang terhalang akan dikembalikan/dipantulkan kembali ke receiver
berupa data yang menunjukkan profil dari permukaan dasar laut/penghalang tesebut mengingat
permukaan dasar laut tidak rata. Dari beberapa energi suara yang menembus sampai batas dan kedalam
lapisan sedimen. Energi ini dipantulkan ketika menembus batas antara lapisan sedimen yang lebih dalam
yang memiliki rintangan akustik yang berbeda-beda. Sistem ini menggunakan energi yang dipantulkan
oleh lapisan-lapisan untuk membentuk penampang daribagian sub-bottom lapisan-lapisan sedimen.
Beberapa parameter-parameter dari sonar (tenaga keluaran, frekuensi dari sinyal, dan panjang
gelombang pulsa yang dipancarkan) mempengaruhi performa dari alat yang digunakan.

SINGLE-BEAMECHOSOUNDER

Single-beam echo sounder merupakan alat ukur kedalaman air yang menggunakan pancaran tunggal
sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang suara.
Sistem batimetri dengan menggunakan single beam secara umum mempunyai susunan : transciever
(tranducer/reciever) yang terpasang pada lambung kapal atau sisi bantalan pada kapal. Sistem ini
mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal penyelidikan.

Transciever yang terpasang pada lambung kapal mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang
terkandung dalam beam (gelombang suara) secara langsung menyusuri bawah kolom air. Energi akustik
memantulkan sampai dasar laut dari kapal dan diterima kembali oleh tranciever.

Transciever terdiri dari sebuah transmitter yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol panjang
gelombang pulsa yang dipancarkan dan menyediakan tenaga elektris untuk besar frekuensi yang
diberikan. Transmitter ini menerima secara berulang-ulang dlam kecepatan yang tinggi, sampai pada
orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah kapal
menghasilkan ukuran kedalamn beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan
seperti heave (gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch (gerakan
kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll (gerakan kapal ke arah sisi-
sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat
dengan nama Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran
kedalaman selam proses berlangsung.

Range frekuensi yang dipakai pada sistem ini menurut WHSC Sea-floor Mapping Group mengoperasikan
range frekuensi dari 3.5 kHz sampai 200 kHz.
Single-beam echosounders relatif mudah untuk digunakan, tetapi alat ini hanya menyediakan informasi
kedalaman sepanjang garis trak yang dilalui oleh kapal. Jadi, ada feature yang tidak terekam antara lajur
per lajur sebagai garis traking perekaman, yang mana ada ruang sekitar 10 sampai 100 meter yang tidak
terlihat oleh sistem ini.

MULTI-BEAM ECHOSOUNDER

Multi-Beam Echosounder merupakan alat untuk menentukan kedalaman air dengan cakupan area dasar
laut yang luas. Prinsip operasi alat ini secara umum adalah berdasar pada pancaran pulsa yang
dipancarkan secara langsung ke arah dasar laut dan setalah itu energi akustik dipantulkan kembali dari
dasar laut (sea bed), bebrapa pancaran suara (beam) secara elektronis terbentuk menggunakan teknik
pemrosesan sinyal sehingga diketahui sudut beam. Dua arah waktu penjalaran antara pengiriman dan
penerimaan dihitung dengan algoritma pendeteksian terhadap dasar laut tersebut. Dengan
mengaplikasikan penjejakan sinar, sistem ini dapat menentukan kedalaman dan jarak transveral
terhadap pusat area liputan.
Multi-Beam Echosounder dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi ( 0,1 m akurasi
vertikal dan kurang dari 1 m akurasi horisontalnya)

Survey hidrografi

Survei Geo-Hidrografi merupakan kombinasi dari survei geofisika dan survei hidrografi. Survei ini
bertujuan untuk menggambarkan permukaan laut dan mengidentifikasi struktur geologi di bawah dasar
laut menggunakan metoda geofisika.

Keseluruhan survei ini digunakan untuk mendapatkan hasil analisis Geologi, Geofisika, survei, mesin dan
listrik.

Marine Seismik 2D bertujuan untuk mendapatkan data geofisika pada eksplorasi minyak dan gas bumi.
Data ini digunakan untuk mengidentifikasi prospek suatu reservoar minyak atau gas di lokasi survei.
Marine Survei Seismik 2D Resolusi Tinggi merupakan survei yang paling spesifik untuk mengidentifikasi
adanya gas dangkal atau sesuatu yang berbahaya pada operasi pengeboran.

Anda mungkin juga menyukai