No register : 20856
a. Diagnosa keperawatan
DS :
jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih
sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur
terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
bergesekan atau terjadi pergerakan yang berdampak pada rasa nyeri yang
dialami oleh klien. Oleh karena intervensi utama yang harus diberikan
adalah melakukan pembidaian yang bertujuan untuk mengimobilisasi
(mempertahankan posisi bagian patah agar tidak bergerak) sehingga
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan, mengurangi perdarahan &
bengkak yang timbul, selain itu pembidaian juga mencegah terjadinya
komplikasi dari fraktur serta mempermudah transfer pasien, untuk
meminimalisasi / mencegah kerusakan pada jaringan lunak sekitar tulang
yang patah.
2.Jenis patah tulang. Pada kasus patah tulang tertutup pemilihan pemasangan “PEN”
dengan tindakan “ORIF” lebih utama. Sedangkan pada kasus patah tulang terbuka
pemilihan pemasangan “PEN” dengan tindakan “OREF” lebih dipilih yaitu pemasangan
“PEN” yang terlihat dari luar tubuh. Pemilihan tindakan “ORIF” ataupun “OREF” pada
kasus patah tulang terbuka dipilih berdasarkann derajat patah tulang terbuka, yang
biasa digunakan berdasarkan klasifikasi dari “Gustillo Anderson”.
3. Jenis cedera yang didapat. Pada kasus-kasus multi trauma yang mencederai
beberapa anggota tubuh, pemasangan “PEN” lebih dipilih guna mempermudah
mobilisasi pasien dalam pergerakan dan pemeriksaan selanjutnya. Jenis
pemasangan “PEN” bisa berupa tindakan “ORIF” ataupun “OREF” tergantung
tingkat kegawat daruratan kasus trauma yang didapat.
4 Jenis patahan tulang/konfigurasi dari patahan tulang. Pada konfigurasi
patahan tulang yang sangat remuk sekali “Comminution”, pilihan pemasangan
“PEN” bisa berupa “ORIF” ataupun “OREF”.
5.Lokasi patahan tulang, yaitu pada patahan tulang didaerah sendi lebih dipilih
pemasangan “PEN” secara “ORIF” ataupun penggantian sendi dengan artifisial
“Athroplasty”.
6.Kasus tumor, tindakan pemasangan “PEN” bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien penderita penyakit tumor tulang tersebut. Terapi ini bertujuan bukanlah
menyembuhkan penyakitnya, melainkan mengurangi keluhan dan gejala dari
penyakitnya.
4. Analisa tindakan
Dalam kasus ini tidak terdapat luka di lokasi fraktur (fraktur femur),
penanganan yang diberikan di ruangan dengan mempertahankan prinsip bersih
dimulai dengan memposisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada
posisi anatomi. meluruskan posisi korban dan posisi anggota gerak yang
mengalami fraktur maupun dislokasi secara perlahan dan berhati-hati dan
jangan sampai memaksakan gerakan.
8. Evaluasi Diri
Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur. pemasangan dilakukan secepat
mungkin untuk meminimalkan komplikasi dari fraktur.