Anda di halaman 1dari 14

Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

KETERKAITAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM


ADAPTASI TUBUH MANUSIA TERHADAP PERUBAHAN SUHU

THE RELATION OF PHYSICS LEARNING IN HUMAN BODY


SYSTEM OF ADAPTATION TO CHANGES IN TEMPERATURE

Nurhikmah Sasna Junaidi1)*, Ika Daruwati1), Yeza Febriani1), Rindi Genesa Hatika1)
1) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP),Universitas Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Riau, Indonesia, 28457
*(Email: nurhikmahsasnajunaidi@gmail.com)

Abstrak

Fisika merupakan ilmu alam yang saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Salah satu
keterkaitannya mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu
atau dikenal termoregulasi. Termoregulasi merupakan salah satu cara tubuh untuk
mengatur keseimbangan panas yang terjadi di dalam tubuh atau mengatur sistem
adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keterkaitan ilmu fisika dalam mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap
perubahan suhu. Metode penelitian yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Data yang
digunakan sebagai hasil penelitian berupa data studi literatur. Dari hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh bahwa keterkaitan ilmu fisika ketika mempelajari sistem adaptasi
tubuh manusia terhadap perubahan suhu yaitu materi suhu, kalor, dan perubahan kalor.
Kata kunci : fisika, termoregulasi, tubuh manusia, sistem, suhu

Abstract

Physics is natural science that interconnected to other sciences. One of interconnected


in study the adaptation system of human body for temperature known as
thermoregulation. Thermoregulation was one of the body's way to regulate the heat
balance that occurs in the body or regulate the body's adaptation system to changes in
temperature. The purpose of this research is to find out the relationship physics in
studying adaptation system of human body to temperature change. The research method
was qualitative descriptive research. The results of research found that the relationship
between physics and studying the adaptation system of the human body to temperature
changes temperature material, heat, and heat changes.
Keywords: physics, thermoregulation, human body, system, temperature

10
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

dan organisme lainnya dalam


Pendahuluan
mempertahankan suhu tubuh agar tetap
Fisika merupakan suatu teori yang normal. Perubahan suhu tubuh manusia
menerangkan gejala- gejala alam sering kali terjadi pada manusia. Tubuh
sederhana dan berusaha menemukan mereka akan terus menerus
hubungan antara kenyataan [1]. Salah menghasilkan panas secara internal [3].
satu gejala alam sederhana yang Sehingga proses mempertahankan suhu
berhubungan dengan Fisika yaitu tubuh tetap normal dikenal dengan
perubahan suhu tubuh manusia. sistem adaptasi tubuh manusia terhadap
Perubahan suhu tubuh manusia perubahan suhu atau termoregulasi.
merupakan gejala alam yang juga Sistem adaptasi tubuh manusia
dipelajari dalam ilmu kedokteran dan terhadap perubahan suhu adalah suatu
kesehatan. Biomedik merupakan cabang pengaturan fisiologis tubuh manusia
ilmu kedokteran yang menggunakan mengenai keseimbangan produksi panas
azas dan pengetahuan dasar ilmu dan kehilangan panas sehingga suhu
pengetahuan alam (biologi, kimia, dan tubuh dapat dipertahankan secara
fisika) untuk menjelaskan fenomena konstan [4].
hidup pada tingkat molekul, sel, organ, Thermoregulasi merupakan suatu
dan organisme utuh, dengan penyakit mekanisme yang terjadi pada makhluk
dan mencari serta mengembangkan hidup untuk mempertahankan suhu
bahan yang tepat mencegah, mengobati, internal agar berada dikisaran yang
dan memulihkan kerusakan akibat dapat ditorelir [5]. Sistem termoregulasi
penyakit [2]. Salah satu cabang ilmu dikendalikan oleh hypotalamus di otak,
Fisika yang mempelajari tentang yang berfungsi sebagai termostat tubuh.
kesehatan yaitu Fisika biomedik. Hypotalamus sebagai pusat integrasi
Fisika biomedik merupakan bidang termoregulasi tubuh, menerima
ilmu yang saling berhubungan satu informasi mengenai suhu di berbagai
sama lain pada ilmu kedokteran secara bagian tubuh dan memulai penyesuaian-
Fisika [2]. Gejala alam bidang penyesuaian yang sangat rumit dalam
kesehatan sangat erat kaitannya dengan mekanisme penambahan atau
tubuh manusia sebagai organisme utuh pengurangan panas sesuai dengan
yaitu perubahan suhu. Perubahan suhu keperluan untuk mengkoreksi setiap
merupakan peristiwa alamiah manusia
11
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

penyimpangan suhu inti dari patokan antara produksi panas dan pengeluaran
normal [3]. panas harus dipertahankan [6].
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi Hubungan regulasi melalui mekanisme
oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. neurologis dan kardiovaskular pada
Agar suhu tubuh tetap konstan dan sistem adaptasi tubuh terhadap
berada dalam batasan normal, hubungan perubahan suhu seperti Gambar 1.

Gambar 1. Sistem Thermoregulasi Pada Tubuh Manusia


Sumber: (Olahraga Blogspot)

Gambar 1 menjelaskan hypotalamus panas.


mengontrol suhu tubuh sebagaimana Suhu tubuh dikisaran normal,
kerja termos. Hypotalamus thermostat menghambat mekanisme
mengandung sekelompok sel- sel saraf kehilangan panas dan mengaktivasi
yang berfungsi sebagai thermostat, penghematan panas dengan
merespon suhu tubuh di luar kisaran menyempitkan pembuluh darah,
normal dengan mengaktivasi penegakan bulu rambut dan merangsang
mekanisme-mekanisme yang mekanisme- mekanisme penghasil
mendorong pelepasan atau perolehan panas.

12
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Respon terhadap suhu tubuh yang ilmu, salah satunya ilmu fisika untuk
meningkat, thermostat mematikan memahami materi yang dipelajari.
mekanisme retensi panas dan Struktur tubuh manusia berkembang
mendorong pendinginan tubuh melalui dari organisasi tingkat terendah (atom
vasolidasi, berkeringat atau terengah- dan molekul) sampai tingkat yang lebih
engah [6]. tinggi dan lebih komplek untuk
Proses kehilangan panas melalui membentuk keseluruhan tubuh
kulit dimungkinkan karena panas (organisme). Struktur tubuh manusia
diedarkan melalui pembuluh darah dan tersusun atas keterpaduan antar struktur
juga disuplai langsung ke fleksus arteri yang satu dengan yang lainnya. Tubuh
kecil melalui anastomosis arteriovenosa manusia tersusun dari ratusan juta sel
yang mengandung banyak otot. yang membentuk organisme dan
Kecepatan aliran dalam fleksus memiliki fungsi masing- masing untuk
arteriovenosa yang cukup tinggi mengatur keseimbangan tubuh [7].
(kadang mencapai 30% total curah Dari uraian di atas dapat disimpulkan
jantung) akan menyebabkan konduksi bahwa sangat erat keterakitan fisika
panas dari inti tubuh ke kulit menjadi biomedik dalam mempelajari sistem
sangat efisien [7]. adaptasi tubuh manusia terhadap
Pembelajaran Fisika merupakan perubahan suhu. Sehingga tujuan
suatu proses hubungan timbal balik penelitian ini yaitu untuk mengetahui
dalam mempelajari fisika untuk keterkaitan ilmu Fisika dalam kesehatan
memperoleh pengetahuan yang baru salah satunya pada sistem adaptasi
[8]. Proses pembelajaran fisika tubuh manusia terhadap perubahan
menekankan pada pemberian suhu. Penelitian menerapkan kajian
pengalaman langsung mengembangkan literatur sebagai data penelitian yang
kompetensi untuk menjelajahi dan relevan dengan fenomena yang diamati.
memahami alam sekitar secara ilmiah Fisika dalam mempelajari fisika
[9]. biomedik baik dalam bidang kedokteran
Pembelajaran sistem adaptasi tubuh maupun bidang IPA lainnya.
manusia terhadap perubahan suhu
memerlukan adanya pengetahuan-
pengetahuan dasar dari berbagai bidang

13
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Metode 1. Suhu
Suhu tubuh manusia merupakan
Metode Penelitian yang
suatu keadaan sistem organisasi pada
digunakan dalam penelitian ini
kulit untuk merespon perubahan suhu.
merupakan metode deskriptif kualitatif.
Besar respon suhu tubuh dalam keadaan
Dimana penelitian deskriptif kualitatif.
panas dan dingin pada beberapa standar
Penelitian kualitatif adalah penelitian
penilaian suhu, yaitu: normal,
yang bermaksud untuk memahami
hipertermi, hipotermi, dan febris.
fenomena tentang apa yang dialami oleh
Derajat panas suhu tubuh normal yaitu
subjek penelitian misalnya perilaku,
sebesar 36ºC (97ºF) sampai 37,5ºC
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
(99,5ºF). Hipotermi merupakan keadaan
lainnya, secara holistic dengan cara
suhu tubuh di bawah suhu normal yaitu
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
kurang dari 36°C, hipertemi merupakan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang
keadaan suhu tubuh melebihi suhu
alamiah dan dengan memanfaatkan
normal yaitu lebih dari 40°C, dan febris
berbagai metode alamiah [12]. Data
atau pireksia merupakan suhu tubuh
yang digunakan sebagai hasil penelitian
antara 37,5 – 40°C[14]. Suhu tubuh
berupa data studi literatur yaitu data
yang kurang dari 36º dan lebih dari 40°,
yang tidak dapat diukur dan dinilai
maka tubuh sedang mengalami kelainan
dengan angka-angka, berbentuk
pada sistem pengaturan keseimbangan
informasi seperti gambaran umum,
atau adaptasi suhu tubuh dengan
deskripsi dan penjabaran dalam bentuk
lingkungan. Sistem pengaturan adaptasi
kata-kata serta informasi lain yang
suhu tubuh manusia terhadap perubahan
digunakan untuk membahas rumusan
suhu dikenal dengan istilah
masalah [13].
termoregulasi. Tubuh manusia memiliki
Hasil suhu tubuh rata- rata agar suhu tetap

Keterkaitan Fisika dengan sistem normal yaitu 35o. Adapun suhu masing-

adaptasi tubuh manusia terhadap masing bagian tubuh manusia melalui

perubahan suhu berdasarkan kajian kulit seperti Gambar 2.

literatur sebagai berikut :

14
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Gambar 2. Suhu rata- rata Bagian Tubuh Manusia melalui Kulit


Sumber : ( Guyton and Hall, 2012)

Suhu rata- rata tubuh manusia dapat tubuh meningkat. Suhu ruangan
diukur dengan mengetahui suhu tiap dipertahankan tetap konstan mendorong
bagian tubuh melalui kulit dengan udara melalu pipa untuk masuk ke
menggunakan metode berikut: dalam air dingin yang diletakkan di
Suhu kulit rata- rata = 0,07 Tkepala + ruangan. Hasil pengukuran diperoleh
0,14 Tlengan + 0,05 dari kecepatan perolehan panas yang
Ttangan + 0,07 ditampung oleh penampung air di luar
Tkaki+0,13 Tbetis + ruangan [6].
0,09Tpaha +0,35 2. Kalor
Tbatang tubuh Kalor merupakan perpindahan
Selain menggunakan metode energi kinetik dari suatu zat yang
tersebut, pengukuran suhu tubuh bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah
manusia ketika demam dengan Saat terjadi perpindahan energi, partikel
kalorimetri khusus tubuh panas tubuh yang bersuhu tinggi bergerak lebih
yang dilepaskan secara langsung. cepat bersuhu rendah dan saling
Pengukuran dilakukan dengan tubuh di bertumbukan sampai suhu keduanya
masukkan dalam ruangan terisolasi, seimbang. Tubuh manusia memerlukan
ruangan menjadi panas akibat panas kalor untuk menaikkan suhu tubuh

15
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

ketika berada di daerah dingin. Besar penguapan air dari kulit dan paru-
jumlah kalor yang dibutuhkan 1kg berat paru badan manusia. Ketika berlari
badan dalam menaikkan suhu 1oC dan mengeluarkan keringat, lepasan
sebesar 0,83 J/kg oC dan besar kalor kalor penguapan tubuh manusia
untuk menaikkan suhu 1oC sebesar disebut peristiwa penguapan berupa
o
3500 J/ C ketika kedinginan dengan keringat dari kulit manusia dan dapat
menggunakan persamaan berikut. dihitung dengan persamaan.
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇…………………………(1) 𝑸 = 𝒎 𝒙𝑼…………………………(2)
Tubuh manusia mengalami 3. Perpindahan Kalor
perubahan wujud akibat kalor, tubuh Semua penambahan atau kehilangan
manusia memiliki sistem yang panas antara tubuh dan lingkungan
berfungsi sebagai pengatur suhu eksternal harus berlangsung seimbang.
tubuh. Seperti, saat terjadinya luka, Hukum-hukum Fisika yang mengatur
darah yang mengalir lama- kelamaan pemindahan panas atau perpindahan
mengering di kulit. Saat darah kalor antara benda-benda mati juga
mengering maka terjadi perubahan mengontrol perpindahan panas antara
wujud dari cair menjadi padat yang permukaan tubuh dan lingkungan [3].
dikenal dengan membeku. Mekanisme Sehingga tubuh mengalami
pengaturan suhu tubuh juga terjadi keseimbangan panas dengan melakukan
perubahan wujud yaitu saat terjadi perpindaha panas seperti Gambar 3 [2]:

16
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Gambar 3. Keseimbangan Panas


(Sumber: Silverthorn, 2013)

a. Radiasi daripada permukaan kulit, misalnya


Gelombang inframerah dipancarkan matahari, radiator, atau api unggun [3].
dari tubuh memiliki panjang gelombang Untuk menentukan besar radiasi pada
5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia tubuh dapat menggunakan persamaan
memancarkan gelombang panas ke Stefan- Boltzman.
seluruh tubuh. Radiasi merupakan 𝑯 = 𝒆𝜹𝑨 ∆𝑻𝟒…………………(4.3)
mekanisme kehilangan panas paling Tubuh manusia memiliki emisivitas
besar pada kulit sebesar 60% atau 15% tubuh sebesar 0,7 dan luas tubuh
seluruh mekanisme kehilangan panas manusia rata- rata = 𝟏, 𝟓 𝒎𝟐 , sehingga
[6]. Radiasi dikatakan sebagai emisi dapat ditentukan berapa besar radiasi
panas dari permukaan benda hangat yang dihasilkan oleh tubuh manusia.
dalam bentuk gelombang panas yang b. Konduksi
merambat. Ketika tubuh manusia Konduksi adalah perpindahan panas
mengalami perubahan suhu lebih hangat akibat paparan langsung kulit dengan
ke dingin. Sehingga tubuh memperoleh benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
panas dari benda yang lebih hangat Biasanya proses kehilangan panas

17
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

dengan mekanisme konduksi sangat kecepatan 12–16 kalori per jam.


kecil [7]. Sentuhan dengan benda Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan
umumnya memberi dampak kehilangan karena evaporasi terjadi akibat difusi
suhu yang kecil karena dua mekanisme, molekul air secara terus menerus
yaitu kecenderungan tubuh untuk melalui kulit dan sistem pernafasan.
terpapar langsung dengan benda relatif d. Konveksi
jauh lebih kecil dari pada paparan Tubuh yang mengalami demam
dengan udara, dan sifat isolator benda biasanya mengompres kepala dengan
menyebabkan proses perpindahan panas kompres air hangat. Hal ini agar, pori-
tidak dapat terjadi secara efektif terus pori yang ada pada kulit terbuka dan
menerus. Besar konduktivitas termal panas pada tubuh dapat melakukan
pada tubuh manusia yaitu 0,20 J/msoC metabolisme. Apabila dikompres
[3]. dengan air dingin, panas tubuh tidak
c. Evaporasi dapat bermetabolisme dengan baik dan
Evaporasi (penguapan air dari kulit) menyebabkan suhu sulit kembali ke
dapat memfasilitasi perpindahan panas suhu normal [3].
tubuh. Setiap satu gram air yang Fenomena konveksi dapat dirasakan
mengalami evaporasi akan ketika tubuh terkena pendingin dari
menyebabkan kehilangan panas tubuh angin atau lingkungan. Lapisan udara
sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi yang berdekatan dengan kulit akan
individu tidak berkeringat, mekanisme segera digantikan oleh udara baru
evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 secara jauh lebih cepat dari keadaan
ml/hari. Hal ini menyebabkan normal, dan kehilangan panas melalui
kehilangan panas terus menerus dengan konveksi meningkat [7].

menyentuh suatu benda karena adanya


Pembahasan
aliran listrik saraf tubuh. Sistem saraf
1. Suhu
manusia tidak dapat dijadikan sebagai
Suhu mempengaruhi banyak situasi
patokan pengukur suhu yang baik.
pada tubuh manusia. Tangan manusia
Pengukuran yang dilakukan ketika suhu
memiliki saraf- saraf yang dapat
tubuh meningkat atau menurun, terjadi
merasakan panas dan dingin saat
pergerakan partikel dalam sistem organ
18
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

tubuh untuk menghasilkan energi melakukan adaptasi dengan


kinetik sebanding dengan panas zat lingkungan memberikan rangsangan
kimia dihasilkan tubuh. terhadap metabolisme tambahan
Sistem pengaturan adaptasi suhu pada tubuh.
tubuh manusia terhadap perubahan suhu d. Metabolisme tambahan akibat
dikenal dengan istilah termoregulasi. peningkatan aktivitas kimiawi
Sistem adaptasi tubuh manusia dapat dalam sel itu sendiri, terutama saat
dihasilkan dari peristiwa berikut [6]: suhu tubuh menurun. Ketika suhu
a. Laju metabolisme basal keseluruh tubuh menurun, terjadi penurunan
tubuh. sistem kekebalan tubuh terhadap
b. Laju cadangan metabolisme yang suhu lingkungan sekitar.
disebabkan aktivitas otot (seperti Reseptor-reseptor kulit bekerja
sesak nafas setelah berolahraga). menyampaikan ke saraf otak bahwa
Saat berolahraga, otot bekerja di suhu tubuh dalam keadaan tidak normal.
dalam tubuh dengan memanfaatkan Ketidakstabilan tubuh mempertahankan
cadangan metabolisme pada sel suhu agar tetap, proses termoregulasi
lemak yang dipengaruhi sistem berfungsi. Tubuh manusia memiliki
kelistrikan tubuh. Otot- otot pada rata- rata suhu tetap normal yaitu 35oC.
tubuh menjalankan fungsinya Perubahan suhu dapat menyebabkan
masing- masing dengan baik ketika terjadinya perubahan bentuk atau
berolahraga. Ketika jantung dikenal pemuaian.
memompa darah dengan sangat Pemuaian merupakan peristiwa
cepat akibat sentruman, perubahan bentuk suatu benda karena
menyebabkan sistem pernafasan diberi panas atau saat dingin karena
tidak bekerja dengan stabil. peningkatan suhu benda. Perubahan
c. Metabolisme tambahan akibat bentuk karena perubahan suhu terjadi
pengaruh epinephrine, pada sistem tubuh manusia. Tubuh
neropineprine, dan rangsangan saraf mengalami perubahan suhu salah
simpatis pada sel. Ketika satunya disebabkan faktor hormon yang
metabolisme tambahan dalam tubuh bekerja pada sistem organ tubuh yaitu
terganggu dengan rangsangan saraf kegemukan.
simpatis pada sel, maka tubuh akan

19
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Kegemukan didefinisikan sebagai 2. Kalor


kandungan lemak berlebihan di Otak mengontrol semua aktivtas
simpanan jaringan adiposa. Batas yang dilakukan organ dalam tubuh
kegemukan umumnya 20% melebihi melaksanakan fungsi dengan baik.
standar normal. Kegemukan terjadi Kenaikan suhu tubuh dipengaruhi oleh
selama periode waktu tertentu, aktivitas dari reaksi kimia berupa
kilokalori yang masuk melalui makanan metabolisme sistem organ dalam tubuh.
lebih banyak daripada digunakan untuk Sistem organ tubuh manusia terdiri
menunjang kebutuhan energi tubuh, dari jaringan dan organ yang tersusun
kelebihan energi disimpan sebagai dari sel penyusun masing- masing untuk
trigliserida di jaringan lemak melakukan metabolisme dalam tubuh
menyebabkan terjadinya kegemukan. dengan baik. Jika metabolisme dalam
Kegemukan dipengaruhi oleh tubuh tidak baik, mengakibatkan tubuh
kecepatan metabolisme yaitu tidak dapat bertahan, seperti demam dan
pergerakan otot selama atau tepat kedinginan.
sebelum pengukuran, setelah makan, Suhu tubuh panas merespon tubuh
suhu lingkungan, tinggi badan, berat untuk melakukan metabolisme agar
badan dan luas permukaan badan, jenis dapat mempertahankan derajat
kelamin, umur, pertumbuhan, keseimbangan suhu (homeostasis).
reproduksi, laktasi, keadaaaan emosi, Metabolisme terjadi pada semua sistem
suhu badan, kadar hormone tiroid, kadar organ tubuh manusia dan dikeluarkan
epinefrin dan norepinefrin. Luas melalui kulit, paru- paru, saluran
permukaan tubuh mempengaruhi besar kencing, dan saluran pencernaan pada
perpindahan kalor pada tubuh. manusia agar suhu tubuh yang panas
Peristiwa pemuaian juga terjadi turun ke titik normal. Penurunan suhu
pada tubuh manusia. Ketika pergi ke tubuh melalui kulit yaitu dengan
dokter gigi saat sakit gigi karena gigi pemuaian pembuluh darah dan keringat.
berlubang dan disarankan dokter untuk Melalui saluran ekresi dan pencernaan.
segera di tambal setelah sakit giginya Hal inilah yang menyebabkan tubuh
hilang. Besar koefisien muai gigi kita dapat mempertahankan derajat
manusia yaitu Besar koefisien gigi kesimbangan suhu tubuh.
manusia .

20
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

Tubuh manusia umumnya dengan kulit, suhu udara menjadi sama


menurunkan suhu tubuh melalui kulit. dan tidak terjadi lagi pertukaran panas,
Proses penurunan atau kehilangan panas yang terjadi hanya proses pergerakan
dari kulit melalui proses pemuaian udara sehingga udara baru yang
pembuluh darah di lapisan lemak suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
jaringan ikat kulit agar mendorong b. Konduksi
darah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi yang di transfer dari molekul
agar berpindah dari bagian tubuh yang atau elektron yang memiliki energi
panas ke bagian tubuh yang lebih kinetik lebih tinggi ke yang mempunyai
dingin. Kemudian, suhu berpindah ke energi kinetik lebih rendah ketika
udara untuk menyelimuti tubuh. Saat bertumbukan. Misalnya ketika
suhu di lingkungan lebih panas dari menyetrika pakaian kita merasa panas
suhu tubuh, maka mendorong sistem dan berkeringat. Hal ini karena transfer
eksresi pada kulit untuk mengeluarkan energi dari setrika ke tubuh bersentuhan
keringat. langsung dengan lingkungan tempat
Tubuh mengeluarkan keringat menyetrika.
dengan bantuan udara luar, tubuh Tubuh manusia mengalami
membutuhkan suhu lingkungan untuk konduksi. Sentuhan dengan benda
melakukan penguapan. Keringat pada umumnya memberi dampak kehilangan
tubuh manusia dihasilkan saat suhu suhu yang kecil karena dua mekanisme,
tubuh 33oC atau disaat tubuh sedang yaitu kecenderungan tubuh untuk
melakukan aktivitas untuk terpapar langsung dengan benda relatif
mengembalikan suhu keadaan normal jauh lebih kecil dari pada dengan udara,
37oC, sehingga dibutuhkan penguapan dan sifat isolator benda menyebabkan
dari dalam tubuh. proses perpindahan panas tidak dapat
3. Perpindahan Kalor terjadi secara efektif terus menerus.
a. Radiasi c. Konveksi
Panas adalah energi kinetik pada Perpindahan kalor secara konveksi
gerakan molekul. Sebagian besar energi dapat terjadi jika mengalami
pada gerakan ini dapat di pindahkan ke pemanasan. Pemanasan menyebabkan
udara bila suhu udara lebih dingin dari perbedaan massa jenis antara bagian zat
kulit. Sekali suhu udara bersentuhan yang dipanaskan secara langsung dan

21
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

bagian zat yang lebih dingin. mudah dalam memahami materinya.


Pada tubuh manusia juga terjadi Penelitian ini telah memadukan
perpindahan kalor secara konveksi. konsep fisika dengan sistem adaptasi
Perpindahan panas dari tubuh melalui tubuh manusia terhadap perubahan suhu
aliran udara konveksi disebut melalui gejala alam yang ada di
kehilangan panas tubuh melalui lingkungan dan selalu terjadi pada
konveksi. Sejumlah kecil konveksi tubuh manusia. Namun, masih
hampir terjadi di sekitar tubuh manusia kekurangan dalam referensi yang
akibat kecenderungan udara di sekitar tersedia untuk memperoleh hasil
kulit naik sewaktu panas. penelitian yang lebih baik lagi, dan
d. Evaporasi penelitian keterkaitan fisika dalam
Ketika tubuh mengalami evaporasi pembelajaran sistem adaptasi tubuh
menyebabkan kehilangan panas tubuh manusia terhadap perubahan suhu dapat
sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi dikembangkan menjadi sebuah bahan
individu tidak berkeringat, mekanisme ajar berupa diktat perkuliahan dalam
evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 mata kuliah fisika biomedik dan dapat
ml/hari. Hal ini menyebabkan digunakan bagi mahasiswa Fisika,
kehilangan panas terus menerus dengan kedokteran , kebidanan, dan ilmu IPA
kecepatan 12 – 16 kalori per jam. lainnya.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan
karena evaporasi terjadi akibat difusi Referensi
molekul air secara terus menerus [1] Azhar, 2008, “Pendidikan Fisika
melalui kulit dan sistem pernafasan. dan Keterkaitannya dengan
Laboratorium”, Jurnal Geliga Sains
Kesimpulan
2 (1), 7-12-2008 ISSN 1978-50X,
Berdasarkan penelitian yang telah Pekanbaru, FKIP Pendidikan Fisika
dilakukan dapat disimpulkan Universitas Riau.
pembelajaran sistem adaptasi tubuh [2] Silverthorn, Dee Unglaub, 2013,
manusia terhadap perubahan suhu “Fisiologi Manusia”, Jakarta: EGC.
berkaitan dengan ilmu fisika yaitu [3] Sherwood, L, 2001, “Fisiologi
materi suhu, kalor, dan perpindahan Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2
kalor. Sehingga dalam mempelajari Buku Kedokteran”, Jakarta.EGC.
mata kuliah fisika biomedik akan lebih
22
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018

[4] Brooker, 2008, “Ensiklopedi Fakultas Kedokteran Universitas


Keperawatan”,Jakarta:EGC. Sam Ratulangi Manado.
[5] Campbell, 2008, “Biologi Edisi [11] Nurhikmah, 2017,
Kedelapan Jilid 1”, ”Pengembangan Buku Teks
Jakarta:Erlangga. Pelajaran IPA Model Sequenced
[6] Guyton dan Hall , 2012, “Buku Ajar dengan Tema Sistem Adaptasi
Fisiologi Kedokteran Edisi Tubuh Manusia terhadap Perubahan
11”,Jakarta.EGC. Suhu dan Pendekatan Education for
[7] Ganong, William F, 2003, “Buku Sustainable Development”. Tesis.
Ajar Fisiologi kedokteran”, Padang:Pascasarjana Pendidikan
Jakarta:EGC. Fisika Universitas Negeri Padang.
[8] Syaiful Sagala.2005, “Konsep dan exy J. Moleong,2014,”Metodologi
Makna Pembelajaran”, Bandung: Penelitian Kualitatif Ed. 33”,
CV. Alvabeta. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[9] Nunung Nurlaila,2013, [12] Sukmadinata,Nana Syaodih,
“Pembelajaran Fisika Dengan PBl 2012, “Metode Penelitian
Menggunakan Problem Solving Dan Pendidikan”, Bandung:Remaja
Problem Posing Ditinjau Dari Rosdakarya.
Kreativitas Dan Keterampilan [13] Anggita Marisa Harahap, 2014,
Berpikir Kritis Siswa”. Jurnal “Angka Kejadian Hipotermia dan
Inkuiri ISSN: 2252-7893, Vol 2, No Lama Perawatan di Ruang
2 2013 (Hal 114- 123), Surabaya: Pemulihan pada Pasien Geriatri
Program Studi Pendidikan Sains Pascaoperasi Elektif Bulan Oktober
Program Pascasarjana Universitas 2011– Maret 2012 di Rumah Sakit
Sebelas Maret. Dr. Hasan Sadikin Bandung”,
[10] Yondri Kukus, 2009, “Suhu .Jurnal Anastesi Perioperatif JAP.
Tubuh: Homeostasis Dan Efek 2014;2(1):36-44, Bandung: Fakultas
Terhadap Kinerja Tubuh Kedokteran Universitas Padjajaran.
Manusia”.Jurnal Biomedik, Volume
1, Nomor 2, Juli 2009, hlm. 107-
118, Manado: Bagian Fisika

23

Anda mungkin juga menyukai