470-Article Text-1281-1-10-20180918 PDF
470-Article Text-1281-1-10-20180918 PDF
Nurhikmah Sasna Junaidi1)*, Ika Daruwati1), Yeza Febriani1), Rindi Genesa Hatika1)
1) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP),Universitas Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Riau, Indonesia, 28457
*(Email: nurhikmahsasnajunaidi@gmail.com)
Abstrak
Fisika merupakan ilmu alam yang saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Salah satu
keterkaitannya mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu
atau dikenal termoregulasi. Termoregulasi merupakan salah satu cara tubuh untuk
mengatur keseimbangan panas yang terjadi di dalam tubuh atau mengatur sistem
adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keterkaitan ilmu fisika dalam mempelajari sistem adaptasi tubuh manusia terhadap
perubahan suhu. Metode penelitian yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Data yang
digunakan sebagai hasil penelitian berupa data studi literatur. Dari hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh bahwa keterkaitan ilmu fisika ketika mempelajari sistem adaptasi
tubuh manusia terhadap perubahan suhu yaitu materi suhu, kalor, dan perubahan kalor.
Kata kunci : fisika, termoregulasi, tubuh manusia, sistem, suhu
Abstract
10
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
penyimpangan suhu inti dari patokan antara produksi panas dan pengeluaran
normal [3]. panas harus dipertahankan [6].
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi Hubungan regulasi melalui mekanisme
oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. neurologis dan kardiovaskular pada
Agar suhu tubuh tetap konstan dan sistem adaptasi tubuh terhadap
berada dalam batasan normal, hubungan perubahan suhu seperti Gambar 1.
12
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
Respon terhadap suhu tubuh yang ilmu, salah satunya ilmu fisika untuk
meningkat, thermostat mematikan memahami materi yang dipelajari.
mekanisme retensi panas dan Struktur tubuh manusia berkembang
mendorong pendinginan tubuh melalui dari organisasi tingkat terendah (atom
vasolidasi, berkeringat atau terengah- dan molekul) sampai tingkat yang lebih
engah [6]. tinggi dan lebih komplek untuk
Proses kehilangan panas melalui membentuk keseluruhan tubuh
kulit dimungkinkan karena panas (organisme). Struktur tubuh manusia
diedarkan melalui pembuluh darah dan tersusun atas keterpaduan antar struktur
juga disuplai langsung ke fleksus arteri yang satu dengan yang lainnya. Tubuh
kecil melalui anastomosis arteriovenosa manusia tersusun dari ratusan juta sel
yang mengandung banyak otot. yang membentuk organisme dan
Kecepatan aliran dalam fleksus memiliki fungsi masing- masing untuk
arteriovenosa yang cukup tinggi mengatur keseimbangan tubuh [7].
(kadang mencapai 30% total curah Dari uraian di atas dapat disimpulkan
jantung) akan menyebabkan konduksi bahwa sangat erat keterakitan fisika
panas dari inti tubuh ke kulit menjadi biomedik dalam mempelajari sistem
sangat efisien [7]. adaptasi tubuh manusia terhadap
Pembelajaran Fisika merupakan perubahan suhu. Sehingga tujuan
suatu proses hubungan timbal balik penelitian ini yaitu untuk mengetahui
dalam mempelajari fisika untuk keterkaitan ilmu Fisika dalam kesehatan
memperoleh pengetahuan yang baru salah satunya pada sistem adaptasi
[8]. Proses pembelajaran fisika tubuh manusia terhadap perubahan
menekankan pada pemberian suhu. Penelitian menerapkan kajian
pengalaman langsung mengembangkan literatur sebagai data penelitian yang
kompetensi untuk menjelajahi dan relevan dengan fenomena yang diamati.
memahami alam sekitar secara ilmiah Fisika dalam mempelajari fisika
[9]. biomedik baik dalam bidang kedokteran
Pembelajaran sistem adaptasi tubuh maupun bidang IPA lainnya.
manusia terhadap perubahan suhu
memerlukan adanya pengetahuan-
pengetahuan dasar dari berbagai bidang
13
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
Metode 1. Suhu
Suhu tubuh manusia merupakan
Metode Penelitian yang
suatu keadaan sistem organisasi pada
digunakan dalam penelitian ini
kulit untuk merespon perubahan suhu.
merupakan metode deskriptif kualitatif.
Besar respon suhu tubuh dalam keadaan
Dimana penelitian deskriptif kualitatif.
panas dan dingin pada beberapa standar
Penelitian kualitatif adalah penelitian
penilaian suhu, yaitu: normal,
yang bermaksud untuk memahami
hipertermi, hipotermi, dan febris.
fenomena tentang apa yang dialami oleh
Derajat panas suhu tubuh normal yaitu
subjek penelitian misalnya perilaku,
sebesar 36ºC (97ºF) sampai 37,5ºC
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
(99,5ºF). Hipotermi merupakan keadaan
lainnya, secara holistic dengan cara
suhu tubuh di bawah suhu normal yaitu
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
kurang dari 36°C, hipertemi merupakan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang
keadaan suhu tubuh melebihi suhu
alamiah dan dengan memanfaatkan
normal yaitu lebih dari 40°C, dan febris
berbagai metode alamiah [12]. Data
atau pireksia merupakan suhu tubuh
yang digunakan sebagai hasil penelitian
antara 37,5 – 40°C[14]. Suhu tubuh
berupa data studi literatur yaitu data
yang kurang dari 36º dan lebih dari 40°,
yang tidak dapat diukur dan dinilai
maka tubuh sedang mengalami kelainan
dengan angka-angka, berbentuk
pada sistem pengaturan keseimbangan
informasi seperti gambaran umum,
atau adaptasi suhu tubuh dengan
deskripsi dan penjabaran dalam bentuk
lingkungan. Sistem pengaturan adaptasi
kata-kata serta informasi lain yang
suhu tubuh manusia terhadap perubahan
digunakan untuk membahas rumusan
suhu dikenal dengan istilah
masalah [13].
termoregulasi. Tubuh manusia memiliki
Hasil suhu tubuh rata- rata agar suhu tetap
Keterkaitan Fisika dengan sistem normal yaitu 35o. Adapun suhu masing-
14
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
Suhu rata- rata tubuh manusia dapat tubuh meningkat. Suhu ruangan
diukur dengan mengetahui suhu tiap dipertahankan tetap konstan mendorong
bagian tubuh melalui kulit dengan udara melalu pipa untuk masuk ke
menggunakan metode berikut: dalam air dingin yang diletakkan di
Suhu kulit rata- rata = 0,07 Tkepala + ruangan. Hasil pengukuran diperoleh
0,14 Tlengan + 0,05 dari kecepatan perolehan panas yang
Ttangan + 0,07 ditampung oleh penampung air di luar
Tkaki+0,13 Tbetis + ruangan [6].
0,09Tpaha +0,35 2. Kalor
Tbatang tubuh Kalor merupakan perpindahan
Selain menggunakan metode energi kinetik dari suatu zat yang
tersebut, pengukuran suhu tubuh bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah
manusia ketika demam dengan Saat terjadi perpindahan energi, partikel
kalorimetri khusus tubuh panas tubuh yang bersuhu tinggi bergerak lebih
yang dilepaskan secara langsung. cepat bersuhu rendah dan saling
Pengukuran dilakukan dengan tubuh di bertumbukan sampai suhu keduanya
masukkan dalam ruangan terisolasi, seimbang. Tubuh manusia memerlukan
ruangan menjadi panas akibat panas kalor untuk menaikkan suhu tubuh
15
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
ketika berada di daerah dingin. Besar penguapan air dari kulit dan paru-
jumlah kalor yang dibutuhkan 1kg berat paru badan manusia. Ketika berlari
badan dalam menaikkan suhu 1oC dan mengeluarkan keringat, lepasan
sebesar 0,83 J/kg oC dan besar kalor kalor penguapan tubuh manusia
untuk menaikkan suhu 1oC sebesar disebut peristiwa penguapan berupa
o
3500 J/ C ketika kedinginan dengan keringat dari kulit manusia dan dapat
menggunakan persamaan berikut. dihitung dengan persamaan.
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇…………………………(1) 𝑸 = 𝒎 𝒙𝑼…………………………(2)
Tubuh manusia mengalami 3. Perpindahan Kalor
perubahan wujud akibat kalor, tubuh Semua penambahan atau kehilangan
manusia memiliki sistem yang panas antara tubuh dan lingkungan
berfungsi sebagai pengatur suhu eksternal harus berlangsung seimbang.
tubuh. Seperti, saat terjadinya luka, Hukum-hukum Fisika yang mengatur
darah yang mengalir lama- kelamaan pemindahan panas atau perpindahan
mengering di kulit. Saat darah kalor antara benda-benda mati juga
mengering maka terjadi perubahan mengontrol perpindahan panas antara
wujud dari cair menjadi padat yang permukaan tubuh dan lingkungan [3].
dikenal dengan membeku. Mekanisme Sehingga tubuh mengalami
pengaturan suhu tubuh juga terjadi keseimbangan panas dengan melakukan
perubahan wujud yaitu saat terjadi perpindaha panas seperti Gambar 3 [2]:
16
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
17
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
19
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
20
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
21
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 3 September 2018
23