Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGAWASAN ORANG TUA DAN


PERMAINAN UNTUK MENGATASI
PENGARUH HANDPHONE PADA ANAK
LORONG BATU SEPAH RT 23

DI SUSUN OLEH :

1. DWI RAHMAWATI

2. OKTALIA ARFIYANI

DOSEN PEMBIMBING :

AMELIA, S.Pd. M.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI

STIEK GRAHA KARYA MUARA BULIAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga proposal penelitian untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa rintangan apapun.

Proposal penelitian ini kami susun sebagai hasil penelitian penulis pada masalah yang
diangkat untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia dan juga memberikan
wawasan dan pemahaman yang lebih tentang menulis proposal penelitian yang baik dan
benar.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagaai pihak yang telah mendukung
kelancaran dan tercipta nya proposal penelitian ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan baik.

Kami menyadari bahwa proposal penelitian yang kami buat ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami
mengucapkan terima kasih.

Muara Bulian, 30 Desember 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................4

BAB II KAJIAN TEORITIS......................................................................................................5

2.1 Pengertian Handphone......................................................................................................5

2.2 Metode Penelitian.............................................................................................................5

2.3 Instrumen Penelitian.........................................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................7

3.1 Dampak Penggunaan Handphone Pada Anak..................................................................7

3.2 Cara Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone Pada Anak......................................12

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................15

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15

4.2 Saran...............................................................................................................................15

DAFTAR RUJUKAN..............................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini jumlah penggunaan handphone sangatlah tinggi, bahkan tidak hanya
menjamur pada orang-orang dewasa namun hingga anak-anak balita pun sudah menggunakan
handphone. Dapat dilihat dari segala segi bahwa orang-orang telah menjadikan handphone
sebagai kebutuhan yang wajib dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari. Khususnya
kebiasaan anak-anak yang telah kecanduan handphone yang tidak pernah terlepas dari
penggunaan handphone walaupun hanya satu hari saja.

Bukti ini dapat dilihat dari aktivitas anak-anak di lingkungan lorong batu sepah RT 23
Muara Bulian, yang mana anak-anak lebih suka bermain handphone seharian daripada
bermain dengan anak seusianya ataupun mengerjakan tugas sekolahnya.

Selain itu, perilaku anak-anak tersebut tidak dihiraukan oleh orang tua mereka.
Bahkan orang tua mereka dengan sengaja memberikan anaknya handphone supaya tidak
keluar rumah. Padahal itu sangat mempengaruhi sikap sosial anak di masa yang akan datang,
karena anak-anak yang hanya terpaku pada handphone setiap hari akan sulit berkomunikasi
dengan orang d sekitar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa dampak dari penggunaan handphone terhadap anak-anak?

2. Bagaimana cara mengatasi dampak dari penggunaan handphone terhadap anak-anak?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap anak-anak.

2. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak penggunaan handphone terhadap anak-


anak.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi peneliti dapat mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap anak-
anak.

2. Bagi orang tua dapat mengubah persepsi dalam memberikan kebebasan menggunakan
handphone terhadap anak.

BAB II

3
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Handphone
Handphone adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat
elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Handphone (Bahasa Indonesia:
gawai) adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti
atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya
diberikan terhadap sesuatu yang baru. Handphonedalam pengertian umum dianggap sebagai
suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya.
Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-
mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara. Pengertian tersebut
merupakan pengertian handphone secara umum. Handphone memiliki fungsi dan manfaat
yang realtif sesuai dengan penggunanya.

Fungsi dan manfaat handphone secara umum diantaranya:

1. Komunikasi

Pengetahauan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia
berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang melalui tulisan yang dikirimkan melalui
pos. Sekarang zaman era globalisasi manusia dapat berkomunikasi dengan mudah, cepat,
praktis dan lebih efisien dengan menggunakan handphone.

2. Sosial

Handphone memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita dapat berbagi
berita, kabar, dan cerita. Sehingga dengan pemanfaatan tersebut dapat menambah teman dan
menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa harus menggunakan waktu yang relatif lama
untuk berbagi.

3. Pendidikan

Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan buku.
Namun melalui handphone kita dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang kita
perlukan. Tentang pendidikan, politik, ilmupengetahuan umum, agama, tanpa harus repot
pergi ke perpustakaan yang mungkin jauh untuk dijangkau.

2.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang saya gunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara
metode kualitatif dengan menggunakan lingkungan untuk sumber data.

2.3 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang saya gunakan adalah observasi langsung yang memungkinkan saya
untuk mengambil data menggunakan mata tanpa alat standar lain untuk keperluan penelitian tersebut.
Dengan ini saya mengamati objek penelitian secara langsung dan mencatat perilaku objek.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak Penggunaan Handphone Pada Anak.

Sering kita temui orang tua membelikan handphone yang canggih dengan model yang
sesuai dengan keinginan anak. Orang tua yang memiliki karir diluar rumah handphone untuk
memantau akatifitas dan berkomunikasi dengan anak yang ada dirumah.sedangkan ibu yang
stand by dirumah membelikan handphone bertujuan untuk mengalihkan perhatian si anak
3
agar tidak menganggu aktifitas ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Awalnya
tujuan mereka berhasil, untuk komunikasi dan sebagai pengalih perhatian. Namun lama-
kelamaan anak akan bosen dan lebih aktif untuk mencoba fitur serta aplikasi lain yang lebih
menarik.

Dimulai dari sinilah, anak akan lebih terfokus pada handphonnya dan mulai
meninggalakan dunia bermain mereka. Anak akan lebih individuali dan tak peka terhadap
lingkungan sekitarnya. Penggunaan handphone yang berlebihan akan berdampak buruk bagi
anak. Anak yang menghabiskan waktunya dengan handphone akan lebih emosional,
pemberontak karena merasa sedang diganggu saat asyik bermain game. Malas mengerjakan
rutinitas sehari-hari. Bahkan untuk makanpun harus disuap, karena sedang asyik
menggunakan handphonnya Lebih mengakhawatirkan lagi, jika mereka sudah tidak tengok
kanan kiri atau mempedulikan orang disekitarnya, bahkan menyapa kepada orang yang lebih
tuapun enggan.

Berdasarkan hasil pengamatan saya pada perilaku anak-anak di lorong batu sepah RT
23 Muara Bulian, perilaku anak terkait dengan penggunaan handphone adalah sebagai
berikut.

a. Ketika keasyikan dengan handphone anak jadi kehilangan minat dalam kegiatan lain.

b. Anak tidak lagi suka bergaul atau bermain diluar rumah dengan teman sebaya.

c. Anak cenderung bersikap membela diri dan marah ketika ada upaya untuk mengurangi atau
menghentikan penggunaan handphone.

d. Anak berani berbohong atau mencuri-curi waktu untuk bermain handphone.

Perilaku-perilaku anak saat menggunakan handphone merupakan tanda bahwa mereka


sedang membutuhkan bantuan dalam menghentikan aktifitasnya dengan kecanduan bermain
handphone. Meskipun sebenarnya bermain handphone memiliki beberapa manfaat untuk
membentuk sikap cekatan, melatih fokus, serta meningkatkan kecakapan dalam berbahasa
inggris.

Ada beberapa dampak negatif karena berlebihan dalam penggunaan handphone pada
perkemebangan anak yang membuat anak menjadi ketagihan atau kecanduan. Diantaranya
yaitu :

1. Waktu terbuang sia-sia. Anak-anak akan sering lupa waktu ketika sedang asyik
bermain handphone. Mereka membuang waktu untuk aktifitas yang tidak terlalu
penting, padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk aktifitas yang mendukung
kematangan berbagai aspek perkembangan pada dirinya.

2. Perkembangan otak. Terlalu lama dalam penggunaan handphone dalam seluruh


aktifitas sehari-hari akan menganggu perkembangan otak. Sehingga menimbulkan

3
hambatan dalam kemampuan berbicara (tidak lancar komunikasi), serta menghambat
kemampuan dalam mengeskpresikan pikirannya.

3. Banyaknya fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, miskin akan nilai
norma, edukasi dan agama.

4. Menganggu kesehatan. Semakin sering menggunakan handphone akan menganggu


kesehatan terutama pada mata. Selain itu akan mengurangi minat baca anak karena
terbiasa pada objek bergambar dan bergerak.

5. Menghilangkan ketertarikan pada aktifitas bermain atau melakukan kegiatan lain. Ini
yang akan membuat mereka lebih bersifat individualis atau menyendiri. Banyak dari
mereka diakhir pekan digunakan untuk bermain handphone ketimbang bermain
dengan teman bermain untuk sekedar bermain bola dilapangan.

Penggunaan handphone yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat
menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat
mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri.

Dampak lainnya adalah semakin terbukanya akses internet dalam handphone yang
menampilkan segala hal yang semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak. Banyak
anak yang mulai kecanduan handphone dan lupa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
yang berdampak psikologis terutama krisis percaya diri juga pada perkembangan fisik anak.
Radiasi gelombang elektromagnetik dari handphone memang tidak terlihat. efeknya pun tidak
terasa secara langsung. Untuk itu orangtua harus secara bijak mengawasi dan melakukan
seleksi terhadap instrument permainan yang digunakan anak-anak saat bermain. Kebiasaan
anak-anak dalam bermain handphone saat ini memang tidak bisa dipungkiri. Namun ada
baiknya tidak selalu bermain atau paling tidak membatasi waktu bermain handphone.

Karena alasan radiasi diatas. Sebenarnya kegiatan bermain merupakan kegiatan utama
anak yang nampak mulai sejak bayi. Kegiatan ini penting bagi perkembangan kognitif. sosial.
dan kepribadian anak pada umumnya. Anak juga bisa mulai memahami hubungan antara
dirinya dan lingkungan sosialnya melalui kegiatan bermain belajar bergaul dan memahami
aturan ataupun tata cara pergaulan. Namun sekarang anak lebih banyak menghabiskan waktu
dengan bermain handphone daripada bermain dengan teman sebaya yang bisa menimbulkan
sifat individualis dan egosentris serta tidak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Berikut ini beberapa dampak negatif dari handphone untuk perkembangan anak:

1. Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata.

Rasa kecanduan atau adiksi pada handphone akan membuat anak mudah bosan.
gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan handphone kesukaannya. Ketika anak merasa
nyaman bermain dengan handphone kesukaannya dia akan lebih asik dan senang menyendiri
memainkan handphone tersebut. Akibatnya anak akan mengalami kesulitan beriteraksi
dengan dunia nyata berteman dan bermain dengan teman sebaya.

3
2. Terganggunya Fungsi PFC

Kecanduan teknologi selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. PFC


atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak yang mengotrol emosi. kontrol diri.
tanggung jawab. pengambilan keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan
teknologi seperti games online otaknya akan memproduksi hormon dopamine secara
berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu.

3. Introvert

Ketergantungan terhadap handphone pada anak-anak membuat mereka menganggap


bahwa handphone itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika
dipisahkan dengan handphone tersebut. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bermain
dengan gadget. Akibatnya tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak-anak
juga cenderung menjadi introvert.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, di ambil sampel dari populasi anak di lorong
batu sepah RT 23 Muara Bulian sebagai berikut.

1. Adiba 3 tahun

2. Firman 14 tahun

3. Ana 10 tahun

4. Umay 2 tahun

Dari observasi yang dilakukan, dapat diamati perubahan perilaku dari sampel yang
telah ditetapkan.

Sampel Usia Hasil pengamatan

Adiba 3 tahun Sangat penyendiri, tidak suka pergi bermain dengan anak-anak
lain, tidak pernah terlepas dari handphone yang diberikan oleh
orang tuanya, lingkar mata hitam karena terlalu sering bermain
handphone, tidak dibatasi oleh orang tuanya dalam bermain
handphone.

Firman 14 tahun Bermain game online tak kenal waktu, bolos sekolah untuk
3
Wi-Fi an, sering pulang malam karena asik bermain game
online dengan temannya, menjadi emosional seperti
membanting handphone saat kalah bermain game online,
handphone di sita orang tuanya karena terus-menerus bermain
handphone.

Ana 10 tahun Pulang sekolah langsung bermain handphone tidak pergi


makan ataupun ganti pakaian, tidak ingin bermain dengan
anak-anak lain, bermain handphone dibatasi 2 jam sehari oleh
orang tuanya.

Umay 2 tahun Saat makan sambil bermain handphone jika tidak dia tidak
mau makan, menangis jika tidak diberikan handphone,
sepanjang hari bermain handphone, tidak dibatasi oleh orang
tuanya dalam bermain handphone.

Dari tabel sampel diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Anak menjadi individu yang penyendiri, tidak perduli pada lingkungan sekitar dan
hanya tertuju pada handphone.

2. Anak menjadi kecanduan handphone, dimana anak sangat berlebihan dalam bermain
handphone tanpa lelah.

3. Sebagian orang tua ada yang memberikan batasan pada anaknya untuk bermain
handphone, sehingga anak tidak terlalu sering bermain handphone.

4. Untuk sampel 1 dan 4 orang tuanya tidak membatasi anaknya bermain handphone
dengan alasan agar anaknya tidak menangis dan tidak menggangu aktifitas orang
tuanya.

5. Sifat anak mudah menjadi emosional saat bermain handphone.

6. Bermain handphone berlebihan membuat anak jadi tidak disiplin, tidak mengenal
waktu, dan sering bolos belajar.

7. Anak jadi susah bersosialisasi dengan orang disekitar tempat tinggalnya.

Bahaya lain dari penggunaan handphone adalah Bahaya radiasi handphone terhadap
daya kembang anak adalah radiasi dari penggunan handphone yang tergolong gelombang RF.
Bukan merupakan gelombang yang sangat mematikan dan berbahaya. Tapi bukan berarti
kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi serta dengan
intensitas yang intensif dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF memiliki kemampuan
untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan
radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh karena tubuh kita tidak dilengkapi sistem
ketahanan untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain
3
menunjukkan radiasi nonionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka
panjang.

Penyakit yang berpotensi timbul karena radiasi handphone adalah kanker, tumor otak,
alzheimer, parkinson, sakit kepala. Dibanding orang dewasa, anak-anak zaman sekarang
sudah mengenal teknologi nirkabel sejak kecil sehingga waktu ‘bersentuhan’ dengan radiasi
lebih panjang. Hal ini disebabkan karena di usia 12-15 tahun. anak mengalami proses
bangkitnya akal. nalar dan kesadaran diri. Dalam masa ini terdapat energi dan kekuatan fisik
serta tumbuh keinginan tahu dan keinginan coba-coba. Data memperlihatkan bahwa ketika
radiasi dari handphone memasuki kepala. orang dewasa menyerapnya sebanyak 25% anak
usia 12 tahun sebanyak 50% dan tertinggi pada anak usia 5 tahun yaitu 75%. Oleh karenanya,
risiko radiasi ini akan lebih besar pada anak yang sudah ‘akrab’ dengan handphone di usia
kurang dari 16 tahun.

Seharusnya penggunaan handphone dikembalikan pada fungsi awal, yaitu untuk


komunikasi sekaligus sebagai sarana belajar untuk menambah ilmu pengetahuan. Anak
dituntun untuk lebih kreatif. Dengan adanya media visual dan audio maka anak-anak bisa
berimajinasi dan biasanya lebih tertarik. Misalnya anak browsing buku bacaan yang
diinginkan dan nantinya anak-anak ingin mengetahui banyak tentang buku bacaan yang ada.
Dan ini bisa menarik minat baca anak-anak. Namun praktiknya tidak demikian. Kebanyakan
anak-anak tidak ingin lebih tahu tetapi malah menjadi malas untuk membaca.

Peran orangtua terhadap anak-anaknya harus selalu dilakukan. Jangan sampai


orangtua mengandalkan handphone untuk menemani anak. Dan orangtua membiarkan anak
lebih mementingkan handphone supaya tidak menganggu. Mengontrol setiap konten yang
ada di handphone anak merupakan salah satu cara yang efektif. Lebih sering mengajak anak
untuk berdiskusi, tanya jawab dalam waktu luang. Bermain bersama atau hanya sekedar
bercanda disela-sela aktifitas yang padat. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku
orang dewasa. mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.

Dampak Positif dari Pemakaian handphone.

1. Mempermudah komunikasi

Dalam hal ini handphone dapat mempermudah komunikasi dengan orang lain yang
berada jauh dari kita dengan cara sms, telepon, atau dengan semua aplikasi yang dimiliki
dalam handphone kita.

2. Menambah pengetahuan

3
Dalam hal pengetahuan kita dapat dengan mudah meng akses atau mencari situs
tentang pengetahuan denga menggunakan aplikasi yang berada di dalam handphone kita
Contoh aplikasi: Detik. Kompas.com. dll

3. Menambah Teman

Dengan banyaknya jejaring sosial yang bermunculan akhir-akhir ini kita dapat dengan
mudah menambah teman melalui jejaring sosial yang ada melalui handphone yang kita
miliki.

4. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru.

Dengan adanya metode pembelajaran ini. dapat memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.

3.2 Cara Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone Pada Anak.

1. Pengawasan Orangtua dalam Penggunaan handphone.

Melihat untung ruginya mengenalkan handphone pada anak pada akhirnya memang sangat
tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain
handphone. Karena itu. kepada semua orangtua perlu diingatkan peran penting mereka dalam
pemanfaatan handphone pada anak. Orang tua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada
anak-anaknya dalam menggunakan handphone. Untuk bisa memanfaatkan handphone dengan
efektif harusnya sebagai orang tua bisa mamahami dan menjelaskan mengenai konten yang
ada pada handphone. Tanpa adanya pendampingan dari orangtua penggunaan handphone
tidak akan berfokus pada apa yang diajarkan orangtua. Biasanya justru akan melenceng dari
apa yang orangtua ajarkan.

Pertama, berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan handphone


untuk belajar dan berinteraksi sejak dini. Karena penggunaan handphone pada saat ini adalah
sesuatu yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian
sudah jelas bahwa handphone mempunyai efek-efek tertentu terhadap penggunanya.
Termasuk efek fisik pada seseorang. Kemudian sudah jelas manfaat dan tujuan dalam
penggunaan handphone yaitu memberikan arahan kepada anak bagaimana menggunakan
3
gadget dengan benar. Entah posisi duduk dan dengan cara memperhatikan letak cahaya dan
jarak pandang mata dengan handphone. Karena jarak pandang yang terlalu dekat akan
mengganggu penglihatan anak.

Kedua, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Sesuaikan dengan
usia dan kemampuan anak. Semua permainan, sosial media, video itu semua harus melewati
pengawasan orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi atau mudah
didapatkan pada konten tersebut di atas. Kemudian berikan penjelasan secara bijak setiap
fungsi dari konten yang ada pada handphone. Anak-anak akan bisa menerima penjelasan
sebelum mereka asik dengan handphonenya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan
handphone kita bisa berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga ataupun
dengan warga sekitar lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa menggunakan sosial
media yang selama ini digunakan. Orang tua harus memberikan secara jelas dan rinci tentang
penggunaan setiap software. Orang tua harus lebih tau tentang semua konten yang ada pada
handphone anak-anaknya.

Ketiga, tempatkan handphone di ruang umum. Kadang orang tua merasa bangga
dengan dapat meletakkan handphone dalam kamar anak mereka. Hal ini sebenarnya
membahayakan karena orangtua susah memantau kegiatan anaknya dalam menggunakan
handphone. Pilihkan kursi atau meja yang nyaman untuk bermain handphone. karena
kebiasaan bermain handphone dengan posisi tidur tidak baik untuk kesehatan mata.

Keempat, mengatur durasi penggunaan handphone. Jangan biarkan anak-anak asik


dengan handphone. Semua sarana ini memang mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu.
Untuk itu orangtua harus bisa menegaskan batas waktu penggunaan handphone pada anak-
anaknya. Kemudian orang tua selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya.
Kemudian orangtua memberikan contoh penggunaan handphone secara positif. Karena setiap
anak yang hingga kini mahir menggunakan handphone pada awalnya mencontoh pada orang
tua. Untuk itu. Orang tua bisa memberikan contoh yang baik dalam menggunakan handphone
sejak awal.

Kelima, bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri. Kadang anak ingin
menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani berkomunikasi dengan orang tua. Di sini
orang tua harus selalu mengajak diskusi bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa
menampilkan atau berkreasi dengan ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut
terhadap Tuhan sehingga jika tidak ada orang tua dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan
melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat anak membuat keputusan sendiri tanpa
berfikir yang tidak baik.

2. Kenalkan anak pada permainan lawas.

Dewasa ini, anak-anak banyak yang tidak tau permainan-permainan lawas yang
sebenarnya sangat seru dan dapat membantu anak bersosialisasi bahkan melatih kerjasama
anak dengan anak-anak lainnya. Anak cenderung hanya tau permainan online ataupun offline
yang terdapat pada handphone, sehingga anak lebih asik dengan dunianya sendiri.

3
Memperkenalkan anak pada permainan lawas ini merupakan salah satu cara untuk
mengurangi kebiasaan anak yang bermain handphone terus-menerus, seperti permainan
berikut.

Pertama, permainan lompat tali karet. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 3 anak
atau lebih yang menggunakan media karet gelang yang disambungkan menjadi panjang.
Penelitian telah mencoba mengajak beberapa anak yang menjadi sampel untuk memainkan
permainan ini, dan ternyata dengan bermain lompat tali karet dapat membuat anak
mengurangi bermain handphone karena asik bermain permainan yang tidak pernah dimainkan
sebelumnya.

Kedua, permainan layangan. Permainan ini biasanya mengandalkan tiupan angin yang
berhembus kencang untuk menaikan layangan ke langit. Disini peneliti mengajak sampel
laki-laki untuk bermain layangan karena peneliti melihat bahwa kondisi udara saat ini
memang memungkinkan untuk bermain layangan. Agar anak lebih kreatif, peneliti mengajak
anak untuk membuat layangan sendiri dengan media bambu yang dicari bersama-sama di
hutan sekitar tempat tinggal, kertas minyak, spidol, benang jahit, dan lem. Dengan demikian,
peneliti berhasil membuat anak dari sampel laki-laki untuk meninggalkan game onlinenya
karena di sibukkan dengan membuat dan bermain layangan.

Ketiga, permainan pecah piring (bahasa setempat). Permainan ini menggunakan


media pecahan keramik dan bola kasti, dengan cara bermain berkelompok dengan satu
kelompok minimal 2 orang. Cara bermainnya yaitu kelompok satu bertugas melemparkan
bola kasti kearah susunan pecahan keramik yang telah disusun sebelumnya, sedangkan tim
dua bertugas menjaga susunan pecahan keramik agar tidak disusun oleh tim satu dengan cara
melempar bola kasti ke tubuh pemain kelompok satu. Berdasarkan pengamatan peneliti,
permainan ini dapat melatih kerjasama anak dengan anak lainnya, juga dapat membantu anak
berolahraga karena permainan ini mengandung unsur olahraga seperti berlari, sehingga anak
yang biasanya hanya berdiam diri dirumah dan jarang bergerak tubuhnya akan kurang sehat,
sedangkan dengan permainan ini dapat membantu anak menggerakkan tubuh mereka.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Begitu
banyak kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan dalam penggunaan teknologi. Saat ini

3
komunikasi dapat dilakukan dengan sangat real tanpa terhambat ruang dan waktu. Teknologi
seperti handphone saat ini semkain canggih tidak hanya dalam mengirim suara untuk
mengirim gambar lebih mudah tanpa mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Pengguna
teknologi tidak dibatasi usia.

Kini kehidupan sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak
usia dini berinteraksi dengan handphone dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak
terhadap sesuatu di luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar
karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya
kreatifitas anak jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak dengan
lingkungan sekitarnya. Mereka tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk
memuaskan hasrat bermain handphone mereka. Sebaiknya orang tua mengawasi ketika anak-
anaknya bermain agar mereka tidak terlalu tergantung dengan handphone dan tidak
melupakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Menjadi orangtua dari anak-anak yang hidup di era globalisasi informasi seperti
sekarang ini memang tidaklah mudah. Tidak saja dibutuhkan keteguhan. kecakapan.
kesabaran dan kearifan dalam bersikap tetapi juga dalam bertindak. Apalagi dalam zaman
sekarang yang serba membutuhkan barang teknologi untuk melakukan kegiatan apapun. Ini
menyebabkan peran orangtua penting terhadap perkembangan anak-anaknya yang semakin
canggih dengan handphone yang mereka punya.

Handphone memang dibutuhkan untuk sarana komunikasi terhadap segalanya. tetapi


pengawasan serta bimbingan orang tua terhadap anak harus selalu dilakukan. Karena jika
orangtua terlena dengan anak yang bisa bermain handphone lama-lama anak hanya bisa
bermain handphone dan tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya
orangtua mengenalkan handphone pada anak dan juga mengenalkan budaya atau tradisi
dalam arti cara menghormati dan sopan santun dalam bermasyarakat. Sehingga peran anak di
masa yang akan datang menjadi lebih baik.

4.2 Saran
Alat teknologi komunikasi seperti handphone baiknya dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. Bila orang tua mengizinkan anak untuk bermain handphone hendaknya tetap dalam
pengawasan dan berikan batasan waktu, sehingga anak tidak terganggu proses belajarnya,
tidak menjadi introvert, tidak lupa akan jati dirinya sebagai anak-anak yang harusnya berfikir
kreatif dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terutama anak sebayanya. Berikan
masukan kepada anak untuk mempergunakan handphone sebaik-baiknya sehingga anak dapat
memanfaatkannya dengan baik, dan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan anak.

3
DAFTAR RUJUKAN

Jonathan.dkk. 2015. Perancangan Board Game Mengenai Bahaya Radiasi Gadget Terhadap
Anak. Surabaya: Universitas Kristen Pertra Surabaya.

http://eprints.umpo.ac.id/2628/2/BAB%20I.pdf

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/dinamika/article/viewFile/842/586

https://www.academia.edu/38879761/Pengertian_Smartphone_Menurut_Para_Ahli

Anda mungkin juga menyukai