CONTOH PEDOMAN SUB KREDENSIAL Revisi Doc-Dikonversi
CONTOH PEDOMAN SUB KREDENSIAL Revisi Doc-Dikonversi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan pedoman
1. Tujuan Umum
Terciptanya pedoman kredensial tenaga keperawatan dengan memastikan
bahwa staf perawat yang akan melakukan pelayanan keperawatan secara kredibel
di RS Amanah Umat Purworejo.
2. Tujuan Khusus
Tersedianya staf perawat yang professional dan akuntabel dalam memberikan
pelayanan & asuhan keperawatan di RS Amanah Umat Purworejo.
Tersusunnya kewenangan klinik (clinical privilege) bagi setiap perawat yang
melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai level Perawat Klinik (PK) yang
ditetapkan di RS Amanah Umat Purworejo.
Terfasilitasinya informasi/data sebagai bahan dasar bagi direktur rumah
sakit untuk menerbitkan kewenangan klinik (clinical privilege) bagi setiap
perawat yang melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai level Perawat
Klinik (PK) yang ditetapkan di RS Amanah Umat Purworejo.
Terjaganya reputasi dan kredebilitas staf perawat dan institusi rumah sakit
dihadapan pasien dan pemangku kepentinggan
D. Dasar hukum
1. UU. No.36. Tahun 2009. Tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.04/1/2767/11 tentang Peraturan
internal (Hospital Bylaws) RSUP Fatmawati
4. Departemen Kesehatan Standar Asuhan Keperawatan tahun 2001
5. Standar Profesi dan Kode Etik Perawat Indonesia PPNI Jakarta 2010
4
BAB II
KREDENSIAL KEPERAWATAN
A. Pengertian
Adminision Care
Komunikasi terapeutik 10 8 6
Mutu keperawatn 8 6
10
Infeksi nasokomial 10 8 6
Dokumentasi keperawatn 10 8 6
Klinik 50 60 70
9. Kewenangan Klinik
Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi kewenangan
klinis:
Pendidikan: lulus dari sekolah keperawatan yang terakreditasi.
Perizinan (lisens), syarat:
Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi
Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku.
Kegiatan penjagaan mutu profesi:
Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi
anggotanya.
Berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan mutu klinis keperawatan, misal CNE,
Ronde keperawatan, Jurnareading, dll.
Kualifikasi Personal:
Riwayat disiplin dan etik profesi
Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan obat
terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap
pasien.
Pengalaman dibidang keprofesian
Riwayat tuntutan keperawatan atau klaim oleh pasien selama menjalankan profesi
10. Pemberian Kewenangan Klinik
Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf
perawat untuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman pada peraturan
internal rumah sakit, selain direktur rumah sakit bertanggung jawab atas tersedianya
berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini dapat terselenggara.Untuk
melaksanakan kredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antaralain daftar rincian
kewenangan klinis untuk tiap perawat,
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis / habis masa
berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah sakit. Pada akhirmasa berlakunya
9
Komite keperawatan melalui sub komite kredesial sesuai peran dan fungsinya
dalam mempertahankan kompetensi staf keperawatan akan melaksanakan assesmen
kompetensi.
10
A. Pengorganisasian
BAB III
ISI PEDOMAN
A. Tatalaksana
Mekanisme kredensial dan rekredensial keperawatan merupakan tanggung jawab
komite keperawatan yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial. Proses kredensial
tersebut dilaksanakan secara adil, obyektif, dan terbuka, sesuai dengan prosedur, serta
terdokumentasi. Proses kredensial dan rekredensial yang dilakukan oleh sub komite
kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan,
I. Tahapan Kredensial dan Rekredensial Keperawatan:
Direktur Utama Rumah Sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi
staf keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. Direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar
kegiatan ini dapat terselenggara.Pelaksanaan kredensial dan rekredensial
dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan klinis untuk
setiap kompetensi keperawatan.
Uji tulis, porto folio, uji ketrampilan dilaksanakan pada Perawat Klinik(PK)
level I & II.
Uji ketrampilan terdiri dari 10 jenis tindakan. (Jenis tindakan ditentukan
oleh tim assesmen).
Masing-masing tindakan dilakukan sebanyak 5 kali, 2 kali disupervisi oleh PK
diatasnya (yang dianggap cakap dan ditunjuk oleh tim assesmen), 2 kali oleh
Wakaru/Penyelia, 1 kali oleh Kepala Ruangan.
Kecuali mengukur tanda-tanda vital dilakukan sebanyak 10 kali, supervisi
oleh PK diatasnya 4 kali, supervisi oleh Wakaru 4 kali, supervisi oleh Kepala
ruangan 2 kali.
Supervisi oleh asesor dengan menyelesaikan 1 jenis tindakan dari 10 tindakan
yang telah ditetapkan
Uji tulis dan uji kasus dilaksanakan pada Perawat Klinik (PK) level III. IV,
dan V
9. Penjadwalan dan penujukan asesor untuk pelaksanaan assesmen
kompetensi oleh Ka Tim Assesmen Kompetensi
10. Pelaksanaan assesmen kompetensi oleh Tim assesmen kompetensi
Pernyataan kompeten
1. Usulan perawat yang akan mengikuti assesmen kompetensi yang disampaikan oleh
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSUP Fatmawati kepada Ketua Komite
Keperawatan
2. Kegiatan pengisian log book oleh asesi PK 1 dan PK 2
4. Hasil inovasi Perawat Klinik (PK) 4, dan PK 5 yang telah disidangkan dan
dinyatakan kompeten
Bukti kegiatan dan prasarat perawat telah mengikuti asesmen kompetensi dan telah
dinyatakan kompeten di simpan pada fail masing-masing perawat
14
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
BAB V
PENUTUP