SMA CINDERAMATA
TAHUN 2019/2020
SEJARAH GUNUNG MERBABU
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung
Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten
Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng
sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah
utara, Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam
sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya
pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi
oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu"
berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini
baru muncul pada catatan-catatan Belanda.
Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga
pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan
konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada
pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.
Jalur Pendakian
Waktu itu Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atau Jitsaka atau umum
menyebutnya Ajisaka — telah memberikan nama-nama gunung di
seluruh Jawa. Sebelum datang ke Pulau Jawa, sang resi adalah raja yang
bertahta di Kerajaan Sumatri. Karena kemenangan Maharaja
Kusumawicitra itu, maka segala sesuatu yang berada di bawah
kekuasaannya diganti namanya disesuaikan dengan kebudayaan
Mamenang. Nama Gunung Candrageni, yang semua diberi nama
Ajisaka, lantas Kusumawicitra menggantinya menjadi Gunung Merapi.
Begitu pula dengan Gunung Candramuka, diubah menjadi “Gunung
Merbabu“. Sehingga kita mengenal nama Gunung Merapi dan
Merbabu.