Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD BATAM)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mandiri pada mata kuliah Kepemimpinan

Nama Mahasiswa : DEDY YONGKY


NPM : 160910110
Kelas : N-313
Kode Kelas : 182-EK412-N2
Dosen : Dr. Razaki Persada, S.E., M.Si,

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Kepemimpinan dengan judul
“PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD BATAM” tepat pada waktu yang
telahdiberikan Dr. Razaki Persada, S.E., M.Si, selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Razaki Persada, S.E., M.Si, selaku
dosen mata kuliah Negosiasi Bisnis yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai
tugas struktur dari mata kuliah Negosiasi Bisnis, dimana tugas makalah ini sangat
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis mengenai PENGARUH KERJASAMA
TIM TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU
SHIPYARD BATAM

Kemudian Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap adanya saran dan kritik dari dosen mata kuliah Kepemimpinan
untuk materi ini dapat dipahami oleh penulis dan pembaca. Penulis berharap semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi para pembaca. Penulis membutuhkan kritik dan saran dari
pihak lainnya juga agar kedepannya dapat lebih baik lagi.

Batam, 03 Juli 2019

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. LATAR BELAKANG PENULISAN ............................................................ 1
1.2. TUJUAN PENULISAN ................................................................................. 1
1.3. MANFAAT PENULISAN............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1. PENGERTIAN KELOMPOK ....................................................................... 3
2.2. PENGERTIAN KINERJA ............................................................................ 3
2.3. PENGERTIAN KERJA SAMA TIM ............................................................ 4
2.4. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TIM .............................................. 5
2.5. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KERJASAMA TIM ........................ 6
2.6. KUNCI KEBERHASILAN KERJASAMA TIM .......................................... 7
2.7. PROFIL PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD ................... 7
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN................................................... 8
3.1. STUDI KASUS ............................................................................................. 8
3.2. PEMBAHASAN ............................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 10
4.1. KESIMPULAN............................................................................................. 10
4.2. SARAN ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam kehidupannya, individu memang tak pernah lepas dari kelompok.
Ketika individu lahir, ia adalah bagian dari kelompok kecil yang dinamakan keluarga.
Selanjutnya, individu mulai menjadi anggota dari berbagai kelompok di lingkungan
rumah, sekolah, tempat kerja, dan di tengah masyarakat. Individu beraktifitas dan
berkembang bersama orang-orang di dalam kelompok. Hal itu menimbulkan
terjadinya saling mempengaruhi antara individu dan kelompok. Individu
mendefenisikan diri berdasarkan kelompoknya dan bahkan kerap kehilangan
keunikan diri karena membaur dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder. Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui
perantara. Kelompok sosial sekunder adalah kelompok besar yang didasarkan pada
kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial
meliputi faktor pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan
kelompok sosial.

1.2. TUJUAN PENULISAN


Sehubungan dengan adanya suatu hal yang melatar belakangi masalah, maka
ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini, yakni:
1. Mengetahui Tentang Pengertian Kelompok
2. Mengetahui Tentang Pengertian Kinerja
3. Mengetahui Tentang Pengaruh Kerjasama Kelompok Terhadap Kinerja
Karyawan

1
1.3. MANFAAT PENULISAN
Sehubungan dengan adanya suatu hal yang melatar belakangi masalah, maka
ada beberapa hal yang menjadi manfaat dalam penyusunan makalah ini, yakni:
1. Menambah wawasan penulis mengenai pembentukan Kelompok
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Pembentukan Kelompok
dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kelompok


Menurut Merton, kelompok yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi
sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan di dalam kelompok tersebut ada rasa
solidaritas karena adanya nilai bersama dan adanya tanggung jawab bersama. Selain
itu pengertian kelompok menurut Homans (1950) mengatakan bahwa kelompok
merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jangka
waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal tersebut
memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung.
Dan terakhir yaitu menurut Joseph De Vito (1997) kelompok adalah sekumpulan
individu yang berhubungan satu sama lain yang memiliki tujuan bersama dan adanya
organisasi atau struktur diantara mereka. Tim adalah sebuah kelompok kerja lengkap
atau satu tujuan kerja yang para anggotanya paling sedikit memiliki satu tujuan
kerjasama dari seluruh anggotanya (Wayne, 2001).(Eddy, 2006)

2.2. Pengertian Kinerja


Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya
dalam bahasa Inggris yakni performance, dan kerap diindonesiakan dengan kata
performa (Wirawan, 2009). Suyadi (1999) dalam Supratiningrum & Zulaikha (2003)
menyatakan, kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi. Sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing. Dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan organisasi
bersangkutan secara legal. Tidak melanggar hukum dan sesuai dengan aturan ataupun
etika.
Menurut Mangkunagara (2000), kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai
tanggung jawab yang diberikan.(Rakhmawati & Darmanto, 2014)

3
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi
(Armstrong dan Baron, 1998:15). Kinerja adalah bagaimana melakukan pekerjaan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja dalam organisasi merupakan
jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam
melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas-tugas
tersebut biasanya berdasarkan indikator- indikator keberhasilan yang sudah
ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam
tingkatan kinerja tertentu.(Lawasi & Triatmanto, 2017)

2.3. Pengertian Kerjasama Tim


Menurut Tenner dan Detoro (1992:183) Team works is a group of individuals
working together to reacha common goal. Definisi kerjasama tim tersebut
menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja
bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah
diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.(Eddy, 2006)
Scott & Tiessen (1999) dalam Diana (2003) mendefinisikan keterlibatan
(kerjasama) tim sebagai waktu yang dicurahkan oleh anggota tim untuk melakukan
pekerjaan dalam tim interdepartemen dan tim intradepartemen. (Manajerial & Tim,
2009)
Kerja organisasi tidak akan terlaksana jika para anggota organisasi tidak
bekerja sama secara selaras. Karenanya sangat dibutuhkan kerjasama dalam
organisasi (Anthony et al., 1984). Hal ini diperkuat oleh Gaspersz (2001) bahwa
orang pada semua tingkat organisasi merupakan faktor yang sangat penting dari suatu
organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan
mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
Kerjasama dalam tim atau seringkali diistilahkan teamwork, yang berarti
melakukan suatu aktivitas kerja bersama lebih dari 1 orang dalam sebuah tim untuk
mencapai suatu goal. Setiap unit kerja, bidang atau bagian umumnya memiliki tujuan

4
yang akan dicapai dengan format yang sudah jelas, sehingga apabila kita perhatikan
secara lebih dalam tingkat keberhasilan masing-masing kelompok tersebut akan
sangat dipengaruhi oleh dinamika kerjasama kelompoknya.(Umar, 2011)

2.4. Faktor-faktor pembentukan Tim


Faktor-faktor yang mendasari perlunya dibentuk tim-tim tertentu dalam suatu
perusahaan adalah (Tjiptono dan Diana, 2001:165-166) :
1. Pemikiran dari 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu
orang saja.
2. Konsep sinergi (1+1>2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik
daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
3. Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga mereka dapat
saling membantu.
4. Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik

Individu-individu yang bergabung kedalam Kelompok pada dasarnya mempunyai


tujuan dan alasan masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tujuan ataupun alasan
seseorang bergabung menjadi anggota kelompok.

1. Keamanan (Security)
Seseorang yang bergabung kedalam kelompok merasa lebih aman karena tidak
sendirian dalam menghadapi masalah ataupun ancaman. Orang tersebut akan
merasa lebih percaya diri dan lebih kuat.
2. Status
Adanya pengakuan dari masyarakat jika bergabung dengan kelompok tertentu
yang memiliki reputasi baik di mata masyarakat. Status mereka akan meningkat di
masyarakat.
3. Harga Diri (Self Esteem)
Merasa dihargai jika diterima sebagai anggota kelompok terutama pada kelompok-
kelompok yang bergengsi tinggi.

5
4. Afiliasi (Affiliation)
Berafiliasi dengan Kelompok dapat memenuhi kebutuhan seseorang akan
persahabatan dan hubungan sosial.
5. Power (Kekuatan)
Sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh sendiri dapat dengan mudah dicapai berkat
kekuatan kelompok dan juga kekuatan untuk melindungi diri dari permintaan-
permintaan yang tidak wajar atau permintaan yang tidak masuk akal.
6. Goal Achievement (Pencapaian Tujuan)

2.5. Faktor-faktor Penghambat Kerjasama Tim


Faktor Penghambat Kerjasama Tim Seringkali tim tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan. Penyebab utamanya
adalah faktor manusia. Beberapa aspek diantaranya adalah (Tjiptono & Diana, 2001) :
a. Identitas pribadi anggota tim, suatu tim tidak dapat berjalan efektif bila anggotanya
belum merasa cocok dengan tim tersebut.
b. Hubungan antar anggota tim, agar setiap anggota dapat bekerja sama mereka harus
saling mengenal dan berhubungan dan bekerja sama.
c. Identitas tim dalam organisasi yaitu : kesesuaian atau kecocokan tim di dalam
organisasi tim memperoleh dukungan dari manajemen puncak, pengaruh keanggotaan
dalam tim tertentu terhadap hubungan dengan anggota di luar tim.
Perbaikan

6
2.6. Kunci Keberhasilan Kerjasama Tim
Kunci Keberhasilan Kerjasama Tim King (Goetsch & Davis, 1994)
menganjurkan sepuluh strategi yang dia sebut Sepuluh Perintah Tim untuk
meningkatkan kinerja tim dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Kesepuluh
strategi tersebut adalah sebagai berikut : saling ketergantungan, perluasan tugas,
penjajaran, bahasa yang umum, kepercayaan dan respek, memperhatikan bakat
anggota tim, ketrampilan memecahkan masalah, ketrampilan menangani konflik,
penilaian tindakan, penghargaan dalam rangka mencapai tujuan berikutnya.

2.7. Profil PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD


PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang manufacturing dan jasa. Yang dimaksud dengan bidang
manufacturing perusahaan ini memproduksi kapal dan jasa yang disediakan adalah
perbaikan kapal. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2000 dibawah pimpinan Bapak
Rusdianto. Lokasi galangan ini terletak di Tg. Uncang, Batam. Perusahaan ini telah
memperbaiki lebih dari 500 kapal dan membangun lebih dari 250 kapal. Adapun
kapal yang dibangun berjenis Oil Tanker, Tug Boat, Tongkang CPO, Ferry,dll.
Perusahaan ini memiliki karyawan sekitar 120 orang.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. STUDI KASUS


Galangan merupakan salah satu bidang usaha yang besar. Usaha ini berkaitan
dengan pembuatan kapal baru, perbaikan kapal dan sebagainya. PT. KARYASINDO
SAMUDRA BIRU SHIPYARD merupakan salah satu galangan yang terletak pada
Kota Batam. Berlokasi di Tg. Uncang PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU
SHIPYARD harus bersaing dengan sejumlah galangan yang berada pada lokasi yang
sama dan sekitarnya. Dalam rangka untuk bersaing para perusahaan berlomba untuk
memberikan yang terbaik salah satu caranya yaitu meningkatkan kualitas yang ada
baik dari sisi SDM sampai hasil kerja.
Meskipun galangan merupakan bidang usaha yang besar, namun setiap
perusahaan pasti memiliki permasalahan masing-masing yang harus dihadapi.
Mengenai PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD salah satu
permasalahan yang dihadapi adalah kelompok. Dalam hal ini setiap perusahaan pasti
memiliki kelompok sendiri atau biasa disebut sebagai divisi.
PT. KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD memiliki beberapa
kelompok yaitu: Finance, Accounting, Perpajakan, Dokumentasi, Commercial,
Purchasing, dsb. Dikarenakan kurangnya komunikasi serta fasilitas yang memadai hal
ini menyebabkan terjadinya permasalahan antar kelompok. Seperti bagian accounting
yang seharusnya bertugas menagih utang perusahaan namun pekerjaan tersebut malah
dikerjakan oleh bagian commercial dikarenakan kinerja bagian accounting yang
kurang memadai dan hal ini menyebabkan bagian commercial kesulitan dalam
melaksanakan pekerjaan yang ada. Perselisihan juga terjadi antar karyawan
dikarenakan penyalah gunaan wewenang. Bagian accounting sering mempersulit
permintaan data oleh bagian lain. Masalah mengenai perselisihan antar karyawan
sudah sampai kepada pimpinan namun tidak ada penyelesaian. Sehingga kinerja

8
karyawan menurun akibat perselisihan yang ada serta job description yang tidak
sesuai.

3.2. PEMBAHASAN
Menurut penulis permasalahan yang ada pada perusahaan PT.
KARYASINDO SAMUDRA BIRU SHIPYARD adalah permasalahan yang umum.
Dalam hal ini para karyawan sudah melakukan rapat dengan pimpinan serta karyawan
lainnya mengenai penyalahgunaan kekuasaan serta pembagian kerja yang tidak
teratur. Namun dikarenakan tanggapan pimpinan yang terlihat tidak memberikan
solusi mengakibatkan masalah ini berlarut terus menerus. Sehingga kinerja karyawan
menurun. Dengan ini disimpulkan bahwa para karyawan PT .KARYASINDO
SAMUDRA BIRU SHIPYARD sudah berupaya dalam menyelesaikan masalah yang
ada pada perusahaan, namun dikarenakan tanggapan dari pimpinan yang kurang
menyebabkan permasalahan ini tidak selesai.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Kelompok merupakan beberapa orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan
yang sama. Dengan adanya kelompok maka para karyawan atau anggota dapat
bertukar pendapat untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga bisa
mendapatkan hasil yang maksimal. Kelompok juga berguna mempererat hubungan
antar anggota atau karyawan.

4.2. SARAN
Dengan ini Penulis menyarankan kepada perusahaan atau organisasi bila ingin
meningkatkan kinerja perusahaan ada baiknya memperhatikan permasalah pada
karyawan dan dibantu dalam penyelesaiannya. Seorang pemimpin diwajibkan untuk
tegas dalam melaksanakan posisinya serta memberikan bantuan apabila terjadi
permasalahn dalam karyawan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://darkpunya.blogspot.com/2017/06/makalah-kelompok-sosial.html
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kelompok-menurut-para-ahli/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kelompok-jenis-kelompok/
Eddy, P. (2006). Pengaruh Kreativitas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Manajer
Pada PT. Jesslyn K Cakes Indonesia Cabang Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi,
6(2), 102–108.
Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Dan
Kerjasama Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 5(1). https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1313
Manajerial, K., & Tim, H. K. (2009). KINERJA MANAJERIAL : HASIL
KERJASAMA TIM DAN PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN Sri Hastuti *
Luky Wijayanti **, 9(1), 10–18.
Rakhmawati, & Darmanto. (2014). Pengaruh Gaya kepemimpinan transformasional,
kepercayaan dan kerjasama tim terhadap komitmen organisasi untuk meningkatkan
kinerja karyawan (studi kasus di perum perhutani kesatuan bisnis mandiri industri
kayu brumbung satu jawa tengah). Jurnal Media Ekonomi Dan Manajemen, 29(1),
83–96.
Umar, T. (2011). Pengaruh Outbound Training Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan
dan Kerja Sama Tim. Jurnal Ilmiah Spirit, 11, 388.

11

Anda mungkin juga menyukai