Anda di halaman 1dari 6

1. Apa yang dimaksud farmakobahari?

Ilmu yang mempelajari pengobatan dari bahan alam yang berasal dari bahari
Contoh: bakteri, alga, sponge, dll

2. Apa saja penggunaan obat tradisional makroalga?


Mengobati penyakit gondok akibat kekurangan iodium
Mengobati anemia selama kehamilan
Di Indonesia, Acetabularia major var. martens digunakan sebagai obat batu empedu,
batu ginjal dan batu kantung kemih
Di New Zealand, Durvillaea antracyica digunakan untuk mengobati scabies

3. Sebutkan macam-macam alginat!

4. Makroalga penghasil alginat dan agar?


- Makroalga penghasil alginat: Laminaria, Macrocystus, Sargassum, Ascophyllum,
Ecklonia, Eisenia, Turbinaria.
Di Indonesia Sargassum dan Turbinaria

- Agar Dihasilkan oleh beberapa jenis Rhodophyceae, terutama Gelidium ,


Gracilaria dan Hypnea
Agar terdiri dari agarosa dan agaropektin

5. Kegunaan agar dan alginat?


Kegunaan alginat :
 Kain kassa hemostatik
 Komponen penting industri tekstil
 Berbagai macam sediaan oral (terutama oral lepas lambat) dan topikal (pengental
dan pensuspensi)
 Produk kosmetik dan makanan
 Industri sabun dan busa (penstabil busa)
 Kedokteran gigi (membuat cetakan gigi)

Kegunaan agar :
 Pengental dan penstabil dalam industri makanan, kosmetik dan obat
 Media pertumbuhan mikroba dalam bidang mikrobiologi
 Agar sendiri atau kombinasi agar dengan poliakrilamida digunakan sebagai fase
diam pada kromatografi eksklusi, dan dengan penambahan beberapa substansi
dapat digunakan untuk kromatografi afinitas dan elektroforesis.

6. Makroalga penghasil karagenan di Indonesia?


Terkandung pada makroalga merah , terutama genus Chondrus (Chondrus crispus),
Gigantina, Eucheuma, Hypnea, Irideae, Polyides.
Di Indonesia: Eucheuma sp

7. Pemanfaatan karagenan?
 Sebagai zat tambahan dalam industri makanan, obat dan kosmetik
 Sebagai antikoagulan dan agen antitrombotik.
 Nagumo (1983) melaporkan bahwa polisakarida sulfat dari sargassum
kjellmanianum dapat menginhibisi pertumbuhan sel tumor tikus s-180
 Sebagai anti-ulcer dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
 Λ-karagenan digunakan sebagai penginduksi radang yang diperlukan dalam
penelitian senyawa antiradang.

8. Metode isolasi karagenan

 Metode pengendapan
Bahan kering dididihkan dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat panas dituang ke
dalam etanol 95% sambil diaduk, didiamkan, disaring, endapan dikeringkan pada
suhu 45oC.
 Metode pembekuan
Bahan kering dididihkan dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat dimasukkan ke
dalam cetakan dan dibekukan sehingga terbentuk gel, pelelehan, saring dg kain,
dikeringkan pada suhu 45oC.

9. Ada berapa macam fukan


Beberapa pustaka mengklasifikasikan fukan menjadi 3 jenis, yaitu:
 Fukoidan, polimer dari L-fukosa-4-sulfat dengan ikatan α(1,2). Dengan substitusi
monosakarida netral, asam uronat atau sulfat.
 Askofilan, polimer dari β-(1,4)-D-manuronat dengan substitusi sulfat.
 Sargassan atau glukuronofukoglukan, polimer glukosa atau galaktosa dengan
paling banyak ikatan (1,4) dan tersubstitusi pada C5 fukosil-3-sulfat atau asam
uronat.

10. Bagaimana tahap memperoleh kitosan


 Deproteinisasi
Menggunakan berbagai pereaksi seperti na2co3, nahco3, KOH, na2so4, na2s,
na3po4, dan naoh yang lebih banyak digunakan. Perlakuan dengan larutan naoh
bervariasi antara 0,25N hingga 2,5N, dengan berbagai variasi suhu dan lama
perendaman
 Demineralisasi
Proses demineralisasi bertujuan untuk memisahkan kitin dari mineral terutama
CaCO3. Proses demineralisasi menggunakan berbagai pereaksi asam seperti HCl,
HNO3, H2SO4, CH3COOH, dan HCOOH, umumnya menggunakan HCl dengan
konsentrasi 0,275-1 N, dengan kisaran suhu perendaman -20oC sampai dengan
22oC
 Deasetilasi
Untuk memudahkan kelarutannya, maka kitin dideasetilasi dengan pelarut alkali
menjadi kitosan
Derajat deasetilasi kitosan tergantung dari konsentrasi alkali yang digunakan,
lama reaksi, ukuran partikel kitin, dan berat jenis.
Hwang dan Shin (2000) menggunakan larutan NaOH 40% dalam proses
deasetilasi kitin, pada suhu 70oC selama 6 jam yang menghasilkan kitosan dengan
derajat deasetilasi 92%.

11. Apa saja manfaat kitosan


 Pada bidang kosmetik, sebagai pelembab, antioksidan dan tabir surya
 Pada bidang pangan, berfungsi untuk meningkatkan daya awet berbagai produk
pangan karena aktivitasnya sebagai antioksidan dan antimikroba
 Dalam bidang pengolahan air, dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
membran ultrafiltrasi

12. Metabolit aktif dari biota laut


Senyawa brom pirol dari Pseudomonas bromoutilis , dilaporkan oleh Lovell pada
tahun 1966 dan Pyrolnitrin dari Pseudomonas pyrrocinia dilaporkan oleh banyak
peneliti antara lain oleh Imanaka et. al dan Arima et. al.(1964). Senyawa brom pirol
menunjukkan aktivitas antibakteri pada beberapa bakteri gram negatif dan fungi
dermatitis. Pyrolnitrin telah dipasarkan di Jepang dengan nama dagang Pyro-Ace
untuk pengobatan infeksi dermatitis ringan.

13. Fungsi karagenan untuk farmakologi


 Sebagai zat tambahan dalam industri makanan, obat dan kosmetik
 Sebagai antikoagulan dan agen antitrombotik.
 Nagumo (1983) melaporkan bahwa polisakarida sulfat dari sargassum
kjellmanianum dapat menginhibisi pertumbuhan sel tumor tikus s-180
 Sebagai anti-ulcer dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
 Λ-karagenan digunakan sebagai penginduksi radang yang diperlukan dalam
penelitian senyawa antiradang.

14. PSP adalah


Paralytic shellfish poisoning (PSP) merupakan sindrom keracunan dari
mengkonsumsi sejumlah kerang.

Gejala keracunan meliputi mati rasa pada bibir, mulut, lidah dan kaki, gangguan
gastrointestinal, kesulitan pernafasan dan diikuti dengan kelumpuhan. Kematian
banyak disebabkan oleh gagalnya kerja sistem pernafasan dan kerja jantung.
Kelompok racun tersebut dihasilkan oleh sejumlah fitoplankton tertentu. Kasus PSP
pertama kali dilaporkan pada tahun 1927 didekat San Fransisco, USA, yang
disebabkan mengkonsumsi Alaskan butter clam (sejenis kerang) yang terakumulasi
oleh racun yang dihasilkan oleh dinoflagelat Alexandrium catenella atau Gonyaulax
catenella,
Setelah itu, dilaporkan tiga kelompok dinoflagelat yang merupakan penghasil utama
racun PSP, yaitu Alexandrium sp., Gymnodinium sp. dan Pyrodinium sp.
Struktur dasar dari racun PSP merupakan 3,4-propinoperhidropurin trisiklik
(saksitoksin).
Saksitoksin dan neosaksitoksin juga dihasilkan oleh sianobakteri Alphanizomenen flos
aquae.

15. Apa yang dimaksud CFP dan contohnya


Ciguatera fish poisoning (CFP) merupakan kelompok racun yang terpapar pada ikan
terumbu karang seperti ikan barakuda, kerapu dan kakap. Racun ini dihasilkan antara
lain oleh dinoflagelat Gambierdiscus toxicus. Ledakan populasi dinoflagelat tersebut
akan menyebabkan air laut berwarna merah (red tide) dan menghasilkan siguatoksin
(ciguatoxin) dan maitotoksin (maitotoxin).

Keracunanan siguatoksin memiliki gejala yang bervariasi, yang umumnya dibagi atas
empat kategori yaitu gangguan gastrointestinal, neurologikal, kardiovaskuler dan
neuropsikiatri.

16. Azaspiracid shellfish poisoning


Azaspiracid shellfish poisoning (ASP) pertama kali dilaporkan di Belanda, kemudian
menjadi masalah disemua negara Eropa.
Racun azaspiracid ini terdapat pada kerang yang terakumulasi oleh racun yang
dihasilkan oleh dinoflagelat Protoperidinium crassipes.

Gejala keracunan meliputi mual, muntah, diare dan kram perut serta gejala
neurotoksik. Racun azaspiracid bekerja dengan menghambat transfer kalsium pada
membran sel.

17. Diarrhetic shellfish poisoining


Diarrhetic shellfish poisoning (DSP) merupakan kelompok racun yang merugikan
meskipun tidak mematikan. Gejala keracunan meliputi mual hingga diare (2-7 hari),
dan rasa terbakar pada perut. Racun DSP meliputi okadaic acid dan analognya.

Dinophysistoxin-1 (DTX1) diisolasi dari kelenjar pencernaan kerang yang sama yang
juga mengandung okadaic acid. Dinophysistoxin-2 (DTX2) diisolasi dari kerang
Irlandia, sedangkan Dinophysistoxin-3 (DTX3) diisolasi dari kerang yang ada di timur
laut Jepang.
Pectenotoxin (PTX) merupakan kelompok racun dari DSP. Racun ini, yaitu
pectenotoxin-1 hingga Pectenotoxin-5 (PTX1, PTX2, PTX3, PTX4, dan PTX5)
diisolasi dari kelenjar pencernaan kerang Patinopecten yessoensis di timur laut
Jepang. PTX1 juga dihasilkan oleh dinoflagelat Dinophysis fortii bersama dengan
Dinophysistoxin-1

Yessotoxin (YTX) juga merupakan kelompok racun dari DSP. Racun ini diisolasi dari
kelenjar pencernaan kerang Patinopecten yessoensis, di Teluk Mutsu, Jepang .

18. Manfaat senyawa toksin pitoplankton


Senyawa saksitoksin dan analognya digunakan sebagai zat anestetik terutama untuk
long-acting anestetik local.

Okadaic acid telah banyak digunakan dalam penelitian yang mempelajari proses atau
mekanisme sel. Okadaic acid dan senyawa toksik fitoplankton lainnya seperti
yessotoksin, pectenotoksin dapat mematikan pertumbuhan sel tumor sehinggga
memiliki potensi sebagai antitumor atau antikanker.

19. Holothurida
Cooper (1880) melaporkan beberapa holothurida yang memiliki struktur filament
putih yang disebut tubulus Cuverian. Jika kulit menyentuh tubulus Cuverian ini akan
menyebabkan iritasi, karena kandungan saponin tertinggi terkandung pada bagian
tubuh tersebut. Pada holothurida yang tidak memiliki filament tersebut maka saponin
terdistribusi pada dinding tubuhnya.

20. Apa yang dimaksud homopohutoksin


Ikan kotak (Boxfish)- Ostraciontidae
Ostracion lentiginosus, O. meleagris: ostrasitoksin-diduga saponin steroid (memenuhi
sifat saponin).
Dari O. immaculatus diisolasi homopahutoksin

21. Pigmen alga


Warna makroalga/rumput laut yang berbeda-beda sebagai salah satu ciri
morfologinya, diduga manifestasi dari pigmen yang disintesis oleh rumput laut.

22. Pigmen yang dapat bertahan dalam cahaya rendah


Fikoeritrin berperan dalam absorpsi cahaya biru/hijau dan berperan menampakkan
warna merah pada pada Gracilaria sp. Fikoretirin merupakan prekursor dalam
biosintesis klorofil pada makroalga merah.

Fikosianin merupakan produk intraseluler berupa pigmen yang memiliki kromofor


tetrapirol terbuka, serta berperan penting dalam fotosintesis sebagai pigmen penerima
cahaya, terutama pada fotosistem II dalam fikobilisom sel makroalga. Pigmen ini
menampilkan warna hijau atau biru muda pada Gracilaria sp.
Dengan adanya fikoeritrin dan fikosianin dalam makroalga menyebabkan
makroalga mampu bertahan hidup pada kondisi cahaya rendah, seperti di laut
dalam

23. Pigmen pada echinodermata


Adanya karotenoid pada echinodermata dilaporkan oleh Fox and Hopkins (1966).

Tsushima et al. (1995) mengisolasi 51 carotenoids yang menghambat pertumbuhan


virus Epstein-Barr.

Kuinon sulfat diisolasi dari Crinoidea, Tropiometra afra macrodisucus dan


Oxycomanthus japonicus(Takahashi et al. 2002).

Spinochrome dan echinochrome menunjukkan aktivitas hipotensi (Kuzuya et al.


1973)

24. Pigmen dari tunikata


Karotenoid: halocynthiaxanthin dan mytiloxanthinone dari Halocynthia roretzi

Dari Amaroucium pliciferum (Jepang) diisolasi 2 senyawa karotenoid:


amarouciaxanthin A dan B.

Anda mungkin juga menyukai