Ilmu yang mempelajari pengobatan dari bahan alam yang berasal dari bahari
Contoh: bakteri, alga, sponge, dll
Kegunaan agar :
Pengental dan penstabil dalam industri makanan, kosmetik dan obat
Media pertumbuhan mikroba dalam bidang mikrobiologi
Agar sendiri atau kombinasi agar dengan poliakrilamida digunakan sebagai fase
diam pada kromatografi eksklusi, dan dengan penambahan beberapa substansi
dapat digunakan untuk kromatografi afinitas dan elektroforesis.
7. Pemanfaatan karagenan?
Sebagai zat tambahan dalam industri makanan, obat dan kosmetik
Sebagai antikoagulan dan agen antitrombotik.
Nagumo (1983) melaporkan bahwa polisakarida sulfat dari sargassum
kjellmanianum dapat menginhibisi pertumbuhan sel tumor tikus s-180
Sebagai anti-ulcer dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
Λ-karagenan digunakan sebagai penginduksi radang yang diperlukan dalam
penelitian senyawa antiradang.
Metode pengendapan
Bahan kering dididihkan dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat panas dituang ke
dalam etanol 95% sambil diaduk, didiamkan, disaring, endapan dikeringkan pada
suhu 45oC.
Metode pembekuan
Bahan kering dididihkan dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat dimasukkan ke
dalam cetakan dan dibekukan sehingga terbentuk gel, pelelehan, saring dg kain,
dikeringkan pada suhu 45oC.
Gejala keracunan meliputi mati rasa pada bibir, mulut, lidah dan kaki, gangguan
gastrointestinal, kesulitan pernafasan dan diikuti dengan kelumpuhan. Kematian
banyak disebabkan oleh gagalnya kerja sistem pernafasan dan kerja jantung.
Kelompok racun tersebut dihasilkan oleh sejumlah fitoplankton tertentu. Kasus PSP
pertama kali dilaporkan pada tahun 1927 didekat San Fransisco, USA, yang
disebabkan mengkonsumsi Alaskan butter clam (sejenis kerang) yang terakumulasi
oleh racun yang dihasilkan oleh dinoflagelat Alexandrium catenella atau Gonyaulax
catenella,
Setelah itu, dilaporkan tiga kelompok dinoflagelat yang merupakan penghasil utama
racun PSP, yaitu Alexandrium sp., Gymnodinium sp. dan Pyrodinium sp.
Struktur dasar dari racun PSP merupakan 3,4-propinoperhidropurin trisiklik
(saksitoksin).
Saksitoksin dan neosaksitoksin juga dihasilkan oleh sianobakteri Alphanizomenen flos
aquae.
Keracunanan siguatoksin memiliki gejala yang bervariasi, yang umumnya dibagi atas
empat kategori yaitu gangguan gastrointestinal, neurologikal, kardiovaskuler dan
neuropsikiatri.
Gejala keracunan meliputi mual, muntah, diare dan kram perut serta gejala
neurotoksik. Racun azaspiracid bekerja dengan menghambat transfer kalsium pada
membran sel.
Dinophysistoxin-1 (DTX1) diisolasi dari kelenjar pencernaan kerang yang sama yang
juga mengandung okadaic acid. Dinophysistoxin-2 (DTX2) diisolasi dari kerang
Irlandia, sedangkan Dinophysistoxin-3 (DTX3) diisolasi dari kerang yang ada di timur
laut Jepang.
Pectenotoxin (PTX) merupakan kelompok racun dari DSP. Racun ini, yaitu
pectenotoxin-1 hingga Pectenotoxin-5 (PTX1, PTX2, PTX3, PTX4, dan PTX5)
diisolasi dari kelenjar pencernaan kerang Patinopecten yessoensis di timur laut
Jepang. PTX1 juga dihasilkan oleh dinoflagelat Dinophysis fortii bersama dengan
Dinophysistoxin-1
Yessotoxin (YTX) juga merupakan kelompok racun dari DSP. Racun ini diisolasi dari
kelenjar pencernaan kerang Patinopecten yessoensis, di Teluk Mutsu, Jepang .
Okadaic acid telah banyak digunakan dalam penelitian yang mempelajari proses atau
mekanisme sel. Okadaic acid dan senyawa toksik fitoplankton lainnya seperti
yessotoksin, pectenotoksin dapat mematikan pertumbuhan sel tumor sehinggga
memiliki potensi sebagai antitumor atau antikanker.
19. Holothurida
Cooper (1880) melaporkan beberapa holothurida yang memiliki struktur filament
putih yang disebut tubulus Cuverian. Jika kulit menyentuh tubulus Cuverian ini akan
menyebabkan iritasi, karena kandungan saponin tertinggi terkandung pada bagian
tubuh tersebut. Pada holothurida yang tidak memiliki filament tersebut maka saponin
terdistribusi pada dinding tubuhnya.