Anda di halaman 1dari 29

RUMPUT LAUT &

TOXIN DALAM ALGA


Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
 Bahari terdiri dari berbagai organisme
hidup dan berbagai faktor lingkungan yg
saling interaksi.Sbtkan yg berhub. Dgn
peran utama organisme
 Coelenterata, memiliki senyawa terpenoid
yang dominan
 Porifera, terpen dan alkaloid
PENELITIAN BAHAN BAHARI
• Isolasi
• Karakteristik metabolit sekunder
• Isolasi senyawa aktif farmakologi
• Uji hayati
• Hubungan struktur dengan aktifitas strukturnya
Nama jenis Fungsi Bentuk

Minyak ikan (squalene), Porphyridium sp, Excipient (bhn dsr berfungsi Lilin,lema,
Chlorella sp, lintah laut (Discodoris sp) mengatur kdr aktif dlm minyak
sediaan kosmetik)
Polisakarida dari (Euchema sp, Gelidium sp, Pelembab, emulsifier (Bh
Sargassum sp) dari BM rendah pengelmusi utk camp.
Minyak dan air pd sediaan
kosmetik) dan pengental

Chitosan (polisakarida yg dihasilkan dr kulit Skin-healing, pengelat, pelembut,


udang dan shell fish lainnya pelembab kulit
Chlorella sp, Caulerpa sp, sponge Leucetta sp Bh. pengawet lemak

Dunaliella sp Antioksidan (mencegah anti Pigmen,karo


oksidasi lemak/minyak ten
dalam sediaan kosmetik, (&#946
mencegah kerusakan kulit :-
akibat pembentukan radikal karoten
bebas yg menyebabkan )
penuaan dini

Teripang Holothuria sp Antioksidan (mycosporin-like


amino acids (MAAs)
Astaxantin dari alga hijau Haematococcus sp Pigmen,
merah
gol
karoten
No Nama Fungsi Bentuk

Alga biru-hijau Stigonema sp, Scytonema sp Tabir surya

Alga yg bersimbiosis pada Acropora sp, Mycosporin UV absorber


Pacillopora sp, Stylophora sp, bintang laut
Acanthaster
Mikro alga Porphyridium sp Warna pink

Mikro alga Dunaliella sp Warna kuning

Mikro alga Spirulina sp Warna hijau/biru dan antioksidan

Sponge Exfolian (penghilang sel kulit yg


telah mati)
Porphyridium sp Pigmen merah

Spirulina sp Pigmen biru

Euchema sp Bh pelembab, pengental dan


pengelmusi
Ekstrak pandanus sp Pewarna kuning
orange+antioksidan
Peranan Rumput laut di alam
Efektif sebagai makanan:
• Ikan herbivora
• Bulu babi (sea urchin)
• Gastropoda
• Amphipod
• Polichaeta
Sumber Alam Penggunaan Produk

Gelidium, Suspensi, media bakteri, Agar


Glacilaria antikoagulan, antivirus

Cacing laut Relaksasi spasmus otot Tetrodoto


ksin

Moluska (remis, Antibakteri, antivirus Paolin 1


kijing, siput, dan 2
abalone dll
Sumber alam Aktifitas Biologi Senyawa aktif

Ganggang biru Antialga, Dihidroksiantra


antibakteri kuinon

Zooxanthellae Antibiotik Krasin asetat

Caulerpa Anastetik Kadinen


racemosa (uji untuk
pengangkutan)
FEEDING
• Rumput laut sudah lama dijadikan sebagai
makanan oleh nelayan
• Ternyata setelah mengkonsonsi rumput laut,
beberapa penyakit sembuh
• Agar-agar yang dimakan dapat memperlancar
metabolisme (mengandung serat)
LAPISAN RUMPU LAUTT
• Lapisan terluar, yang selalu terendam air sehingga
akan terbenk koloni mikroorganisme
• Berikutnya, lapisan protein fibri
• Lapisan peptidoglikan (Lapisan ini ada 50 % dari
berat biomasa
• Selaput lendir dinding sel, terdiri atas senyawa gula
Kandungan rumput laut
1) Protein
Contoh:
Sirulina 60 – 70%
Daging/ikan 15 – 25%
Kacang kedelai/susu bubuk 35%
Telur 12%
Biji2-an 14 – 18%
Susu 3%
2. Asam amino
Asam amino bermanfaat untuk
mempertahankan keseimbangan Nitrogen
dalam tubuh
Asam amino dpt menambah kadar oksigen
Agar tubuh lebih energik, daya tahan tubuh
tinggi
3. Asam Lemak
Asam lemak berfungsi sebagai makanan
cadangan bagi tubuh dan zat pembakar
untuk menciptakan sumber energi
4. Kadungan pigmen
Pigmen berfungsi sebagai detoksifikasi
(Pembersih racun), pengikat partikel-
pertikel bebas, antioksidan, meningkatkan
kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah
bakteri usus, meningkatkan haemogobin
(Hb), darah, zat putih darah (limfosit)
5. Karotenoid
Terutama beta karotenoid befungsi untuk
meminimalkan resiko terjadinya penyakit
kanker
7. Vitamin
8. Mineral organik
9. Anti kanker
10. Anti bakteri
Uji potensi antibakteri beberapa ekstrak rumput
laut yang terdapat di perairan Jepara

 Pengaruhekstrak Eucheuma sp. Terhadap


pertumbuhan Chlorella sp.

 Pengaruh ekstrak Caulerpa sp terhadap


kepadatan phytoplankton

 Uji aktifitas antioksidan ekstrak rumput laut0


Alga yang terdapat
dalam terumbu karang
diduga merupakan
sumber utama
ciguatoxin.

Ciguatoxin merupakan senyawa yang dapat menimbulkan


efek Ciguatera pada manusia.
Ciguatera merupakan kondisi keracunan pada manusia yang
diakibatkan oleh konsumsi hewan laut (terutama ikan).
Departemen Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Ciguatoxin

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Penyakit ini telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu.
Ciguatera telah sering terjadi di kawasan tropis dan sub-
tropis Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia yang
terletak di antara kedua samudra tersebut merupakan salah
satu kawasan yang banyak terjadi ciguatera.

Setiap tahun diperkirakan 10.000-50.000 orang


mengalami ciguatera di seluruh dunia. Penyebab utama
ciguatera adalah makanan laut dari ikan bersirip (finfish).

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Racun dalam lemak dan isi hewan laut herbivora yang merupakan
sumber ciguatera merupakan jenis yang sama dengan yang
terdapat didalam alga.

Beberapa alga sumber racun yang larut dalam lemak:


• Blue-green algae: Microcoleus sp., Symploca hydnoides
• Brown algae: Dictyota sp.
• Red algae: Euchema muricatum, Weberella micans.

Microcoleus sp., ; Dictyota sp., ; Euchema muricatum Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Hemolysins dalam Ulva pertusa
Berdasarkan penelitian Hashimoto et al. (1975), Ulva pertusa
menghasilkan aktivitas hemolitik jika direndam dalam pelarut benzene.
Property Substance I Substance II
Hemolytic activity (SU/mg) 1.4 2.0
Solubility in Chloroform + -
UV absorption above 220mm None None
Empirical Formula C31H58O14 C25H47O11SK
Glycerol, Galactose, Palmitic Glycerol, 6-Sulfoquinovose,
Hydrolysis (with 1 N HCl)
acid (1:2:1) Palmitic Acid (1:1:1)
Palmitic acid, Digalatosyl Palmitic Acid, 6-
Hydrolysis (with 0.1 N NaOH) glycerol (1:1) Sulfoquinovosyl glycerol (1:1)

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
No Nama Fungsi Bentuk

Alga biru-hijau Stigonema sp, Scytonema sp Tabir surya

Alga yg bersimbiosis pada Acropora sp, Mycosporin UV absorber


Pacillopora sp, Stylophora sp, bintang laut
Acanthaster
Mikro alga Porphyridium sp Warna pink

Mikro alga Dunaliella sp Warna kuning

Mikro alga Spirulina sp Warna hijau/biru dan antioksidan

Sponge Exfolian (penghilang sel kulit yg


telah mati)
Porphyridium sp Pigmen merah

Spirulina sp Pigmen biru

Euchema sp Bh pelembab, pengental dan


pengelmusi
Ekstrak pandanus sp Pewarna kuning
orange+antioksidan
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa :
substansi I merupakan 1’-O-palmitoyl-3’-O-(6-O-α-D-galactopyranosyl-β-
D-galactopyranosyl)-glycerol
Substansi II merupakan 1’-O-palmitoyl-3’-O-(6’-sulfo-O-α-D-
quinovopyranosyl)-glycerol

Palmitoyl-3-α-D-galactosyl-
glycerol
Departemen Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Hemolysin tersebut bersifat toksik pada telur dari bulu babi
Hemicentrotus pulcherrimus. Kedua nya menghambat pertumbuhan
telur (baik yang dibuahi ataupun tidak) pada konsentrasi 1:10.000,
bahkan hemolysin dapat menyebabkan lisisnya sel telur

Hemicentrotus pulcherrimus
Departemen Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Green Algae: Caulerpa sp.
Alga jenis Caulerpa diketahui dapat bersifat toksik terutama saat musim
penghujan.
Aguilar-Santos dan Doty (1968) menyatakan bahwa Caulerpa memiliki senyawa
caulerpicin dan caulerpin.

Caulerpicin merupakan senyawa yang bersifat toksik terhadap manusia. Kedua


senyawa tersebut juga terbukti bersifat toksik terhadap tikus.
Pada manusia, kedua senyawa tersebut memberikan efek yang berbeda-beda.
Umumnya senyawa tersebut menyebabkan kekakuan pada bibir dan lidah,
namun dapat pula menyebabkan efek bius ringan
Departemen Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Thallus Caulerpa ketika terluka menunjukkan bintik-bintik oranye dan
tonjolan yang kemudian mengakibatkan degenerasi pada bagian
tanaman yang terkena. karena caulerpin ditemukan di daerah tersebut
tentang luka dan tampaknya berperan dalam mencegah kerusakan sel
di dalam tanaman, mungkin berguna sebagai obat di masa depan.

Caulerpicin juga terdapat pada beberapa


spesies laut yang tinggal di sekitar
tempat pertumbuhan caulerpa. Spesies
tersebut antara lain: udang, kepiting,
siput laut Cerithium sp. dan beberapa
jenis soft coral Departemen Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Blue gree Algae, Schitzothrix calcicola
Alga jenis ini merupakan alga yang tumbuh didekat terumbu karang dan
dipercayai muncul ketika merebaknya kasus ciguatera (Cooper, 1964).
Banner (1967) melakukan ekstraksi alga jenis ini ke dalam 95% etanol
dan mendapatkan hasil bahwa alga jenis ini memiliki dampak toksik
bagi tikus.

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Blue-green Algae, Microcoleus lyngbyaceus
Alga jenis ini dipercaya dapat bereaksi dengan ciguatera dan
menimbulkan dermatitis
Berdasarkan Grauer (1959), kasus dermatitis akibat alga ini pertama
kali ditemukan di Oahu, Hawai dari Juni 1958 hingga September 1959.
Kasus ini muncul setelah beberapa menit hingga beberapa jam setelah
korban berenang di lautan yang mengandung jenis alga tersebut.

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Beberapa karakteristik yang muncul akibat penyakit ini antara lain
bercak pada kulit, sensasi terbakar, gelembung di kulit, serta
pengikisan di scrotum dan penis.
Faktor pengaruh keberadaan penyakit ini pada setiap individu antara
lain air laut, sediment, tingkat pencemaran di air, bahkan keberadaan
alga tersebut.

Blue-Green Algae Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
THANK YOU

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai