Anda di halaman 1dari 5

MATERI BILANGAN PECAHAN

A. PENGERTIAN BILANGAN PECAHAN


Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh.
Terdiri dari pembilang dan penyebut. Pembilang merupakan bilangan yang terbagi. Sedangkan
penyebut merupakan bilangan pembagi. Jenis-jenis bilangan pecahan adalah pecahan biasa,
pecahan campuran, pecahan desimal, persen, dan permil.
𝑎
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑏 dengan a, b

bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a.


Misalnya, kamu memiliki sebuah apel. Kemudian, apel tersebut dibagi menjadi dua bagian
sama besar. Setiap satu bagian apel tersebut dinamakan “satu per dua” atau “setengah” dan
1
dinotasikan 2. Kemudian, apabila setiap bagian apel tersebut dibagi kembali menjadi dua bagian

sama besar maka setiap bagian apel tersebut dinamakan “satu perempat” atau “seperempat” dan
1 1 1
dinotasikan 4. Bilangan 2 dan 4 tersebut dinamakan bilangan pecahan. Bilangan yang terletak

diatas dinamakan pembilang. Adapun bilangan yang terletak dibawah dinamakan penyebut.
CONTOH :
1. Manakah diantara bilangan-bilangan berikut yang merupakan pecahan?
1 3
2. b.
12 2

3. Tentukan pebilang dan penyebut pecahan-pecahan berikut!


2 7 8
a. b. c.
5 12 9

4. Panjang sepotong kayu adalah 50 cm. Tentukan panjang dari


a. Seperempat kayu tersebut.
b. Tiga per lima kayu tersebut
Penyelesaian :
1
1. a. 12 merupakan pecahan karena sesuai dengan definisi pecahan
3
b. 2 merupakan pecahan karena sesuai dengan definisi pecahan
2
2. a.Pembilang pecahan adalah 2 dan penyebutnya adalah 5.
5
7
b.pembilang pecahan 12 adalah 7 dan penyebutnya 12.
8
c. Pembilang pecahan 9 adalah 8 dan penyebutnya adalah 9.
1
3. a.Panjang dari seperempat kayu tersebut adalah 4 x 50 = 12,5 cm.
3
b.Panjang dari tiga perlima kayu tersebut adalah 5 x 50 = 30 cm.
B. LAMBANG BILANGAN PECAHAN

Lambang bilangan pecahan identik dengan angka dan garis bawah/garis samping, contohnya
seperti 1/2, 1/4, 1/6, dan seterusnya . Sedangkan nama bilangan identik dengan lambang
bilangan yang dituliskan dengan huruf. Misalnya satu per dua, satu per empat, satu per enam,
dan seterusnya.

C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN

Sifat-sifat dalam perkalian pecahan pekerjaannya sama dengan sifat-sifat dalam


perkalian pada bulangan bulat. Ada beberapa sifat-sifat dalam perkalian pada bilangan
bulat yakni sifat tertutup, sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan, sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, dan memiliki elemen identitas.
Semua sifat perkalian yang dimiliki oleh bilangan bulat juga dimiliki oleh bilangan pecahan.
Pada pembahasan ini sobat hanya akan membahas bersama sifat tertutup, sifat komutatif,
sifat asosiatif, dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan.

1.) Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan


Pada Sifat ini dinyatakan dalam “setiap bilangan pecahan p, q, dan r maka berlaku p × (q
+ r) = (p × q) + (p × r)”.
Contoh Soal
1. 6/3 × (5/3 + (–4/3)) = 6/3 × 1/3 = 6/9
=> (6/3 × 5/3) + (6/3 × (–4/3)) = 30/9 – 24/9 = 6/9
Jadi, 6/3 × (5/3 + (–4/3)) = (6/3 × 5/3) + (6/3 × (–4/3)) = 2/9
2. (–5/6) × (–8/6 + 5/6) = (–5/6) × (–3/6) = 15/36
=> ((–5/6) × (–8/6)) + (–5/6 × 5/6) = 40/49 – 25/49 = 15/36
Jadi, (–5/6) × (–8/6 + 5/6) = ((–5/6) × (–8/6)) + (–5/6 × 5/6) = 15/36
2.) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Pada Sifat ini dikatakan dalam “setiap bilangan pecahan p, q, dan r maka berlaku p × (q
– r) = (p × q) – (p × r)”.
Contoh SoaL
1. 4/5 × (6/5 – (–5/5)) = 4/5 × 11/5 = 44/25
=> (4/5 × 6/5) – (4/5 × (–5/5)) = 24/25 – (–20/25) = 44/25
Jadi, 4/5 × (6/5 – (–5/5)) = (4/5 × 6/5) – (4/5 × (–5/5)) = 44/25
2. 3/5 × (–6/5 – 3/5) = 3/5 × (–9/5) = –27/25
=> (3/5 × (–6/5)) – (3/5 × 3/5) = –18/25 – 9/25 = –27/25
Jadi, 3/5 × (–6/5 – 3/5) = (3/5 × (–6/5)) – (3/5 × 3/5) = –27/25
3.) Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Pada Sifat ini dikatakan dalam “setiap bilangan pecahan p, q, dan r maka berlaku (p × q)
× r = p × (q × r)”.
Contoh Soal
1. 2/5 × (–2/7 × 3/5) = (2/5 × (–2/7)) × 3/5 = –12/175
2. (–2/7 × 4/5) × 3/11 = –2/7 × (4/5 × 3/11) = –24/385

4.) Sifat Tertutup


Sifat tertutup artinya pada perkalian bilangan pecahan, akan selalu menghasilkan
bilangan pecahan juga. Hal ini dapat dinyatakan dalam “setiap bilangan pecahan p dan
q, maka berlaku p × q = r dengan r bilangan pecahan juga”.
Contoh Soal
1. (2/5) × (8/11) = 16/55
sudah jelas hasil dari perkalian bilangan pecahan antara 2/5 dan 8/11 menghasilkan
bilangan pecahan dan 16/55 bilangan pecahan juga.
2. 2/5 × (–8/11) = –16/55
sudah jelas hasil dari perkalian bilangan pecahan antara 2/5 dan –8/11 menghasilkan
bilangan pecahan dan –16/55 bilangan pecahan juga.
3. (–2/5) × 8/11 = –16/55
sudah jelas hasil dari perkalian bilangan pecahan antara 2/5 dan –8/11 menghasilkan
bilangan pecahan dan –16/55 bilangan pecahan juga.
4. (–3/5) × (–8/11) = 16/55
sudah jelas hasil dari perkalian bilangan pecahan antara –2/5 dan –8/11 menghasilkan
bilangan pecahan dan 16/55 bilangan pecahan juga.

5.) Sifat Komutatif (Pertukaran)


Operasi perkalian dua bilangan pecahan selalu memperoleh hasil yang sama walaupun
kedua bilangan tersebut tempatnya ditukar. Hal ini dapat dinyatakan dalam “setiap
bilangan pecahan p dan q, maka berlaku p × q = q × p”.
Contoh Soal
1. 2/3 × (–4/7) = (–4/7) × 2/3 = –8/21
2. (–3/7) × (–3/5) = (–3/5) × (–3/7) = 9/35

D. JENIS-JENIS BILANGAN PECAHAN


1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya berupa bilangan bulat.
Contohnya:

1/3, 2/7, 3/4, dsb.

2. Pecahan Murni
Suatu pecahan bisa disebut sebagai pecahan murni apabila pembilang dan penyebutnya berupa
bilangan bulat dan nilai pembilangnya lebih kecil dari penyebut. Contohnya:

1/8, 2/10, 3/16, dsb.

3. Pecahan Campuran
Pecahan ini merupakan kombinasi dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni,
contohnya:

4. Pecahan Desimal
Merupakan pecahan yang penyebutnya adalah 10, 100, 1000, dst. Yang kemudian dinyatakan
dengan tanda koma. Contohnya:

4/10 = 0,4
56/100 = 5,6
3500/1000 = 3,5
5. Persen atau Perseratus
Pecahan yang penyebutnya adalah 100 dan dinyatakan dengan lambang %, contohnya:

7% = 7/100
20% = 20/100
75% = 75/100

6. Permil atau Perseribu


Pecahan yang penyebutnya adalah 1000 dan dinyatakan dengan lambang , contohnya:

5 = 5/1000
14 = 14/1000
102 = 102/1000

Anda mungkin juga menyukai