Analisis Cerpen 1
“Tak Konsisten”
Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik tidur agus yang begitu terlelap. Dia mengeliat
menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.
“Oh Tuhan!” Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.oo pagi. Dia langsung bergegas
menuju kamar mandi, kemudia dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke
kantor. Sesampainay ia di kantor, dia sudah terlambat menghadiri meeting yang diajukan dari
jam biasannya karena bosnya akan segera pergi keluar Negri.
“Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Agus pada bosnya yang sedang memimpin meeting.
”Iya, silahkan duduk, Gus, tapi maaf hari ini proyekmu digantikan oleh Riyan.”
“Ini bukan masalah sebentar atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional.
Project itu dari dulu saya percayakan sama kamu tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten.
Meskipun telat sebentar, ada diantara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek
itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim.” Jelas bosnya
dengan tegas.
Langsung seketika Agus terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah
meeting selesai Agus pergi menuju meja kerjanya.
“Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya.”
“Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola Tim kesukaanku sampai larut malam,
sampai-sampai aku lupa kalau ada project penting dan seharusnya menguntungkan bagiku.”
“Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi.” Sambung Devi sedikit
menasehati.
Analisis Cerpen 2
“Baik Luar Dalam”
“Din, ada Devi tuh di depan nyariin kamu katanya, ditemuin gih. Dah nungguin dari tadi.”
Sahut Devi kepada Dinda yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah Dinda.
“Bi surti, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta Dinda pada Bi
Surti yang bekerja di rumahnya.
“Iya, Non.”
“Kamu kenapa kaya gitu sama Devi? Dia sudah datang jauh-jauh malah kamu gituin. Devi
itu anak baik lho, Din.”
“Iya dari memang luarnya keliatan baik, manis, ramah. Tapi apa hanya itu saja kamu
mengukur sifat seseorang? Dari luar memang manis. Tapi dalamnya tuh pahit.”
“Devi itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang orangnya. Banyak
pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu.
“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos kalo ngomong sama aku. Tapi
hatimu tulus, Tin, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk. Aku gak butuh kawan yang
tampilan luar orang dalam berteman.” Jelas Dinda.
Analisis Cerpen 3
A. Analisis Cerpen
Analisis Cerpen 4
B. Perbedaan Cerpen 1 dan Cerpen 2
Cerpen 1 Cerpen 2
“Tak Konsisten” “Baik Luar Dalam”
1. Menceritakan tentang pekerjaan 1. Menceritakan tentang pertemanan
2. Bahasa yang digunakan mudah 2. Bahasa yang digunakan sulit
dipahami dipahami
Analisis Cerpen 5