ABSTRAK
Pada penelitian ini metode yang dipergunakan adalah studi literature dengan
mengumpulkan sejumlah data yang berasal dari jurnal serta artikel yang menguraikan
tentangsistem politik totaliterisme. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi-
informasi tentang sistem politik totaliterisme ini yang nantinya diharapkan dapat menjadi
refrensi untuk pembaca. Arendt (1973) dalam karyanya “The origins of Totalitarianism”
totaliterisme. Meski dalam bukunya cenderung berfokus pada stanlisme serta nazisme, namun
merupakan suatu sistem tatanan politik sistem negara totaliter. Pada sebuah negara
dimana negara secara keseluruhan mengatur totaliter keputusan maupun kebijakan yang
aspek kehidupan dan umumnya anti kritik. diimplementasikan dalam negara tersebut
dalam kekuatan politik. Upaya-upaya yang politik yang dominan. Hal lain yang menjadi
dilakukan bersifat resmi dengan masalah dalam penerapan sistem ini ialah
falsafah ideologi yang dianut dengan media suatu kebijakan yang nantinya dapat
yang berkuasa.
bentuk interaksi dalam masyarakat yang Rezim yang totaliter tetap berkuasa dalam
integrasi serta adaptasi. Gabriel Almond oleh seorang pemimpin dan upaya
politik. Dalam pendekatan ini dijelaskan menggunakan media massa dibawah kendali
bentuk terhadap struktur terhadap sistem negara, hanya tedapat satu partai dengan
prosedur serta cara kerja dalam sistem massal dan teror yang terjadi secara luas.
politik. Almond menfokuskan persamaan Ciri khas dalam pemerintahan totaliter ialah
politik ketika menlaksanakan fungsi- yang memberi makna dan arah kepada
fungsinya dalam sistem politik, yang bersifat seluruh masyarakat". Cina misalnya, telah
dan menerapkan peringkat terhadap politik. Negara otoriter hanya fokus kepada
warganya berdasarkan dari perilaku pribadi kekuatan politik yang selama hal tersebut
ada akan dikenakan sanksi yang berat Teori ideologis dari totaliterisme
terhadap siapapun. Secara global sistem yang diungkapkan oleh Friedrich dan
politik yang ada tersebebut merupakan Brzezinski mengatakan bahwa pada suatu
sistem politik yang totaliterisme komunis. teori yang terpusat dengan suatu rezim yang
yang menganngap wewenang darinya adalah menghindari spekulasi dan asumsi negatif
totalitarianisme, maupun potensi untuk dikemukakan oleh Arendt dalam The origins
gampang atas pelanggaran hak asasi orang yang dianggap pemimpin tertinggi; 2)
manusia atas nama tujuan-tujuan ideologi: 2) diterapkannya sistem satu partai, dengan
pembersihan secara berkala melalui cara hal tersebut, banalitas suatu rezim lebih
Pemikiran Arendt ini relevan dengan terhadap elemen tertentu saja, namun juga
terlihat pada abad ke 20 yang ada di dalam serta masyarakat penuh dengan kebebasan
suatu tirani, dimana dalam sistem dalam banyak hal. Negara yang ketiga
totalitarisme ini merupakan suatu aturan menganut sistem totaliter ialah Uni Soviet
atau suatu konsep yang totaliter serta dapat didalam negara ini di dalam suatu
mempertahankan diri ya sendiri dari suatu masyarakat rezim stain yang digunakan,
sistem pilitik serta sistem politik serta negara yang terakhir ialah negara
totaliterisme ini sering disebut dengan suatu Jerman dalam negara ini yang menggunakan
ideologi yang sah di dalam suatu suatu sistem kekuasaan dari Nazi