Anda di halaman 1dari 10

PERANGKAT KELENGKAPAN ORGANISASI PGRI

Disusun Oleh :

1.AGUSTA ALDHI SAPUTRA

NPM: 19.1.03.02.0043

2.MOHAMMAD IKHWAN BAGUS P

NPM : 19.1.03.020060

3.MUHAMMAD ARY PRASETYO

NPM : 19.1.03.02.0062

4.MUHAMMAD ROHID SAPUTRO

NPM : 19.1.03.02.0054

5.NEISKY NUSWANTARA DEWA

NPM : 19.1.03.02.0066

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI,2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Menyiapkan
Bangkitnya Generasi Emas Melalui Teknologi Untuk Menghadapi Persaingan Global”.
Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi syarat dalam pengambilan
sertifikat PKKMB
Dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas
bantuannya karya tulis ini dibuat. Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan
Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun guna perbaikan
di masa yang akan datang.

Kediri, 27 September 2019

Penulis
Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI terdiri dari :

a. Badan Pimpinan Organisasi


Badan Pimpinan Organisasi bertugas melaksanakan program dan kegiatan
organisasi.Badan pimpinan organisasi terdiri dari :
a. Pengurus Tingkat Nasional disebut Pengurus Besar PGRI.
b. Pengurus Tingkat Provinsi disebut Pengurus PGRI Provinsi.
c. Pengurus Tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus PGRI
Kabupaten/Kota.
d. Pengurus Tingkat Cabang/Cabang Khusus disebut Pengurus PGRI
Cabang/Cabang Khusus.
e. Pengurus Tingkat Ranting disebut Pengurus PGRI Ranting.

b. Anak Lembaga dan Badan khusus,

Untuk mengelola bidang dan atau tugas tertentu dalam upaya mencapai
tujuan organisasi yang bersifat tetap dan jangka angka panjang dibentuk Anak
Lembaga PGRI. Jenis, susunan, dan tugas anak lembaga Tingkat Nasional dan
pengurusnya ditetapkan oleh Pengurus Besar PGRI.
Anak lembaga PGRI di koordinasikan oleh bidang pimpinan organisasi
sesuai tingkatan masing- masing. Masa bakti kepengurusan anak lembaga
PGRI di tetapkan sama dengan masa bakti badan pimpinan organisasi sesuai
tingkatannya.
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, dan kegiatan anak lembaga serta
susunan dan tata kerjanya di atur dalam peraturan tersendiri. Semua anak
lembaga harus tunduk kepada semua peraturan dan keputusan- keputusan
PGRI sebagai induk Organisasinya.
Untuk melaksanakan program tertentu dan dalam jangka waktu tertentu
yang di tetapkan forum organisasi, baik sebagai upaya mencapai sasaran
program organisasi maupun dalam upaya berkerjasama dalam pihak lain,
badan pimpinan organisasi di semua tingkatan dapat membentuk badan
khusus. Badan khusus bertanggungjawab kepada badan pimpinan organisasi
yang membentuknya.
Ketentuan mengenai tugas, fungi, dan susunan serta tata kelola bada
khusus di atur dalam peraturan tersendiri. Badan khusus yang dibentuk oleh
PGRI harus tunduk kepada semua peraturan dan keputusan- keputusan PGRI
sebagai induk organisasinya
c. Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis,
I. BAB I KETENTUAN UMUM
 Pasal 1 Pengertian
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
(1) Himpunan Profesi dan Keahlian sejenis adalah kumpulan
guru-guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki
bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian
(keterampilan dan kejuruan tertentu), atau memiliki kemahiran
(kepandaian) di suatu bidang ilmu dan atau perhatian dan jenis
pekerjaan yang sama dalam lapangan ilmu pendidikan tertentu
yang pengembangannya dengan jalan bekerja sama antara
berbagai disiplin ilmu dan tingkatan lapangan kerja.
(2) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
(3) Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
(4) Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan
formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan.
(5) Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik
untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses
pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
(6) Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan potensi diri dalam
suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
(7) Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada
kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
(8) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
(9) Masyarakat adalah kelompok Warga Negara Indonesia
nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam
bidang pendidikan.
 Pasal 2 Tujuan
(1) Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan lainnya
baik pada jenis, jenjang, satuan pendidikan maupun disiplin ilmu
yang ada.
(2) Memperluas keanggotaan serta melakukan pembinaan dan
pengembangan bidang pelayanan profesi dan kesejahteraan untuk
semakin lebih merata, 2 sehingga bisa tumbuh subur dan
berkembangnya kesadaran dan sikap dalam menjaga dan
meningkatkan harkat dan martabat guru Indonesia.
(3) Meningkatkan mutu profesionalitas guru secara
berkeseimbangan melalui berbagai bentuk kehiatan pelatihan.
II. BAB II KEORGANISASIAN
 Pasal 2 Nama Organisasi
(1) Nama Himpunan Profesi dan Keahlian sejenis boleh dalam
bentuk ikatan atau himpunan dan sejenisnya dalam bidang
pendidikan yang memiliki perhatian yang sama.
(2) Bentuk ikatan sebagaimana dimaksud butir (1) di atas bisa
atas dasar keprofesian, disiplin ilmu, maupun tingkat lembaga
pendidikan dimana para guru dan tenaga kependidikan lainnya
menunaikan tugas pokoknya
 Pasal 4 Pimpinan dan Badan Organisasi
(1) Pimpinan dan badan organisasi dari himpunan profesi dan
keahlian sejenis boleh memiliki tata urutan/tingkatan organisasi
sama dengan susunan seperti organisasi PGRI.
(2) Organisasi sebagaimana di maksud butir (1) di atas yang
selanjutnya dengan sukarela menyatakan bergabung dan atau
berafiliasi dengan PGRI, sehingga merupakan salah satu badan
kelengkapan organisasi PGRI.
(3) Himpunan profesi dan keahlian sejenis yang telah lahir atau
terbentuk harus memiliki dan melaksanakan kode etik dan ikrar
guru Indonesia sesuai dengan AD/ART PGRI maupun aturan
secara khusus.
 Pasal 5 Pemakaian Atribut
(1) Atribut PGRI yang terdiri dari lambang, logo, panji, hymne
dan mars PGRI.
(2) Memberikan kesempatan untuk tumbuhnya ciri secara khusus
dari Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis tersebut.
 Pasal 6 Keanggotaan
(1) Anggota Himpunan Organisasi dan Keahlian Sejenis terdiri
dari guru dan tenaga kependidikan lainnya, yang dengan sukarela
mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dengan tembusan ke PGRI.
(2) Semua anggota dari Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis
harus bersedia memenuhi segala kewajiban dan haknya seperti
yang telah ditentukan organisasi induk yaitu PGRI.
 Pasal 7 Tata Laksana
Semua perangkat kelengkapan organisasi tidak dibenarkan
memiliki AD/ART tersendiri, melainkan hanya dalam bentuk tata
laksana organisasi yang berlandaskan kepada AD/ART PGRI.
III. BAB III PEMBENTUKAN
 Pasal 8 Pelaksanaan
(1) Pembentukan Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis hanya
bisa dilakukan apabila lapangan pekerjaan dan disiplin ilmu
masih berada pada lingkup kependidikan, didukung oleh
sejumlah sub disiplin ilmu kependidikan yang ada pada tingkatan
lembaga kependidikan bersangkutan.
(2) Memiliki calon anggota sekurang-kurangnya 50 orang.
 Pasal 9 Bentuk Forum Organisasi
(1) Pelaksanaan pembentukan dilakukan melalui musyawarah
sebagai forum organisasi yang dihadiri oleh pengurus PGRI.
(2) Forum organisasi dimaksud sebagaimana ditetapkan oleh
AD/ART PGRI.
(3) Musyawarah tersebut akan menghasilkan program, penetapan
nama organisasi dan personalia pengurus.
(4) Kepengurusan boleh terdiri dari pusat sampai tingkat
kecamatan untuk masa bakti sama dengan PGRI yaitu 5 tahun
sebagaimana ditetapkan AD/ART PGRI.
(5) Pedoman pembentukan dan ketentuan pokok adalah AD/ART
PGRI, sedangkan penjabarannya diatur dan diususun melalui
bentuk tata laksana organisasi Himpunan Profesi dan Keahlian
Sejenis tersebut.
IV. BAB IV PENGESAHAN
 Pasal 10 Prosedur
(1) Hasil musyawarah yang telah dilaksanakan disampaikan
kepada pengurus PGRI untuk diminta pengesahannya khusus
mengenai personalia kepengurusannya, Sedangkan untuk
pengesahan organisasi secara lembaga dilakukan oleh PB PGRI
melalui surat keputusan tersendiri.
(2) Seluruh anggota badan pimpinan Himpunan Profesi dan
Keahlian Sejenis dilantik oleh pengurus PGRI yang ada di wilayah
bersangkutan dengan pengucapan janji di hadapan forum
organisasi tersebut.
(3) Pengurus PGRI di wilayah bersangkutan otomatis menjadi
Pembina yang bertugas untuk memberikan nasehat,
pertimbangan, pembinaan dan saransaran kepada pimpinan
organisasi Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis tersebut.
(4) Permintaan pengesahan harus di lengkapi dengan nama
lengkap perhimpunan, alamat lengkap perhimpunan dan
pengurus, tata laksana organisasi, prosedur dan rencana kerja,
susunan lengkap pengurus, serta yang lainnya yang dianggap
penting.
(5) Apabila persyaratan perlengkapan dipenuhi, maka pengurus
PGRI membahas dalam rapat pleno, dan atas dasar hasil pleno
maka PGRI mengeluarkan keputusan pengesahan sementara, dan
keputusan akhir akan dilakukan melalui kongres atau konpus
PGRI
V. BAB V PEMBUBARAN
Bagian Enam
Penutup
 Pasal 11
Pembubaran organisasi dari Himpunan Profesi dan Keahlian
sejenis hanya bisa dilakukan melalui Kongres atau Konferensi
Pusat PGRI.
VI. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
 Pasal 12
(1) Khusus mengenai Status, kedudukan, hak dan kewajiban
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)
dipertahankan kondisinya seperti sebelum peraturan ini di
ditetapkan.
(2) Semua peraturan dan ketentuan organisasi yang berkaitan
dengan Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan
peraturan baru beradasarkan peraturan ini.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
(1) Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan
diputuskan oleh organisasi Himpunan Profesi dan Keahlian
sejenis secara tersendiri.
(2) Keputusan dimaksud tidak bertentangan dengan ketentuan ini
atau berbagai ketentuan lain organisasi PGRI.
d. Forum Organisasi,
Jenis Forum Organisasi :
1. Kongres
2. Kongres Luar Biasa
3. Konferensi Kerja Nasional (KONKERNAS)
4. Konferensi PGRI Provinsi (KONPROV)
5. Konferensi PGRI Provinsi Luar Biasa (KONPROVLUB)
6. Konferensi Kerja PGRI Provinsi (KONKERPROV)
7. Konferensi PGRI Kabupaten/Kota (KONKAB/KONKOT)
8. Konferensi PGRI Kabupaten/Kota Luar Biasa (KONKABLUB/
KONKOTLUB)
9. Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota (KONKERKAB/ KONKERKOT)
10. Konferensi Cabang/Cabang Khusus (KONCAB/KONCABSUS)
11. Konferensi PGRI Cabang/Cabang Khusus Luar Biasa
(KONCABLUB/KONCABSUSLUB)
12. Konferensi Kerja PGRI Cabang/Cabang Khusus
(KONKERCAB/KONKERCABSUS)
13. Rapat Anggota PGRI Ranting (RAPRAN)
14. Rapat Pengurus dan Pertemuan lain
e. Badan Penasihat,

Badan Pimpinan Organisasi Tingkat Nasional sampai Ranting dibantu


oleh sebuah Badan Penasihat yang diangkat, disahkan dan berhenti bersama-
sama dengan pengurus Badan Pimpinan Organisasi yang bersangkutan oleh
forum organisasi yang memilihnya.
Badan Penasihat bertugas memberikan nasihat, pertimbangan, dan saran
kepada Badan Pimpinan Organisasi baik diminta maupun tidak.
Badan Penasihat terdiri dari unsur tokoh-tokoh, pendidikan, kebudayaan,
masyarakat, dan para ahli.
Masa bakti kepengurusan Badan Penasehat ditetapkan sama dengan masa
bakti kepengurusan Badan Pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya.
Ketentuan mengenai susunan, uraian tugas, fungsi dan cara kerja Badan
Penasihat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

f. Dewan Kehormatan Organisasi dan Kode Etik Guru


Indonesia.

Terkecuali untuk organisasi tingkat cabang dan ranting, Badan Pimpinan


Organisasi dapat membentuk Dewan Kehormatan Organisasi yang terdiri dari
unsur Badan Penasehat, unsur Badan Pimpinan Organisasi, unsur
Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis dan unsur keahlian
sesuai keperluan.
Dewan Kehormatan Organisasi bertugas memberikan saran, pendapat,
dan pertimbangan tentang pelaksanaan, penegakan, dan pelanggaran disiplin
organisasi dan Kode Etik Profesi Guru Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/16946062/AD_ART_PGRI
 https://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/12/adart-pgri-2/

Anda mungkin juga menyukai