Anda di halaman 1dari 10

Nama : Afrizal Malna

NIM : 4301417080
Rombel : Pendidikan Kimia 1 2017
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Mata
No Kurikulum Kelebihan Kekurangan Ciri Khas
Pelajaran
• Menganut pendekatan
sistem instruksional
yang dikenal dengan
Prosedur
Pengembangan Sistem Selain
• Menekankan pada memperkuat
Instruksional (PPSI).
tujuan agar
Sistem yang senantiasa matematika,
pendidikan lebih pelajaran
mengarah kepada
efisien dan teoritis IPA
tercapainya tujuan yang juga
efektif.
spesifik, dapat diukur dipertajam.
• Menekankan • Kurikulum 1975 banyak
dan dirumuskan dalam Jam
kepada efisiensi dikritik. pelajaran
bentuk tingkah laku
dan efektivitas • Guru dibikin sibuk yang
Kurikulum 1975 siswa.
dalam hal daya menulis rincian apa yang tadinya 41
1. (Kurikulum • Setiap satuan dirinci
dan waktu. akan dicapai dari setiap jam per
Sekolah Dasar) lagi: petunjuk umum,
• Dipengaruhi kegiatan pembelajaran. minggu,
tujuan intruksional menjadi 43
psikologi tingkah
khusus (TIK), materi jam.
laku dengan
pelajaran, alat Pelajaran
menekankan IPA
pelajaran, kegiatan
kepada stimulus menjadi
belajar-mengajar, dan
respon (rangsang- gabungan
evaluasi.
jawab) dan latihan dari Ilmu
• Menganut pendekatan Hayat dan
(drill).
integrative dalam arti Ilmu Alam.
bahwa setiap pelajaran
memiliki arti dan
peranan yang
menunjang kepada
tercapainya tujuan-
tujuan yang lebih
integratif.
• Menekankan kepada
efisiensi dan efektivitas
dalam hal daya dan
waktu.

• Mengusung
proses skill
approach.
• Menanamkan
pengertian
terlebih dahulu • Cara Belajar Siswa Di SD ada
11 BS, di
sebelum Aktif (CBSA) atau
SMP ada 12
diberikan latihan. • Dalam muatan kurang di Student Active BS dan
Konsep-konsep perhatikan. Dalam hal ini Leaming (SAL). SMA ada
yang dipelajari proses pembelajaran • Mengutamakan 15 BS;
siswa harus hanya berfokus pada pendekatan proses, sedangkan
didasarkan interaksi siswa dan tapi faktor tujuan itu penjurusan
pendidik sehingga sering di SMA ada
kepada penting.
2. Kurikulum 1984 5 : A1
pengertian, baru terlupakan muatan • Posisi siswa (Fisika), A2
kemudian pelajaran yang harus di ditempatkan sebgai (Biologi),
diberikan latihan sampaikan. subyek belajar. Dari A3 (Ilmu
setelah mengerti. • Media alat peraga yang mengamati sesuatu, Sosial), A4
Untuk masih kurang dalam mengelompokkan, (Ilmu
menunjang menunjang pembelajaran. Budaya),
mendiskusikan,hingga
dan A5
pengertian alat melaporkan. (Ilmu
peraga sebagai Agama)
media digunakan
untuk membantu
siswa memahami
konsep yang
dipelajarinya.
• Beban belajar siswa • Adanya perubahan Di SD dan
• Adanya SLTP
terlalu berat karena dari sistem semester ke
perubahan dari masing-
banyaknya mata pelajaran sistem caturwulan.
3. Kurikulum 1994 sistem semester masing ada
dan banyaknya materi/ • Pembelajaran di sebanyak 13
ke sistem
substansi setiap mata sekolah lebih mata
caturwulan.
pelajaran. menekankan materi pelajaran
• Pembelajaran di • Materi pelajaran dianggap pelajaran yang cukup (MP) dan di
sekolah lebih terlalu sukar karena padat (berorientasi SMU 10
menekankan kurang relevan dengan kepada materi MP dan
penjurusan
materi pelajaran tingkat perkembangan pelajaran/isi).
meliputi
yang cukup padat berpikir siswa, dan • Kurikulum 1994 IPA, IPS,
(berorientasi kurang bermakna karena bersifat populis, yaitu dan Bahasa
kepada materi kurang terkait dengan yang memberlakukan
pelajaran/isi). aplikasi kehidupan sehari- satu sistem kurikulum
• Guru hari. untuk semua siswa di
menggunakan seluruh Indonesia.
strategi yang Kurikulum ini bersifat
melibatkan siswa kurikulum inti
aktif dalam sehingga daerah yang
belajar, baik khusus dapat
secara mental, mengembangkan
fisik, dan sosial. pengajaran sendiri
disesuaikan dengan
lingkungan dan
kebutuhan masyarakat
sekitar.
• Dalam pelaksanaan
kegiatan, guru
hendaknya memilih
dan menggunakan
strategi yang
melibatkan siswa aktif
dalam belajar, baik
secara mental, fisik,
dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa
guru dapat
memberikan bentuk
soal yang mengarah
kepada jawaban
konvergen, divergen
(terbuka,
dimungkinkan lebih
dari satu jawaban) dan
penyelidikan.
• Pengajaran dari hal
yang konkrit ke ha
yang abstrak, dari hal
yang mudah ke hal
yang sulit dan dari hal
yang sederhana ke hal
yang kompleks.
• Pengulangan-
pengulangan materi
yang dianggap sulit
perlu dilakukan untuk
pemantapan
pemahaman.

• Guru sebagai • Menekankan pada


fasilitator. • Kerancuan muncul bila ketercapaian
• Mengembangkan dikaitkan dengan alat kompetensi siswa baik
pengetahuan, ukur kompetensi siswa, secara individual
pemahaman, yakni ujian. Ujian akhir maupu klasikal.
kemampuan, sekolah maupun nasional • Berorientasi pada hasil
nilai, sikap dan masih berupa soal pilihan belajar (learning
minat peserta ganda. Bila target outcomes) dan
didik, agar dapat kompetensi yang ingin keberagaman.
melakukan dicapai, evaluasinya tentu • Penyampaian dalam
sesuatu dalam lebih banyak pada praktik pembelajaran
Kurikulum 2004 bentuk atau soal uraian yang menggunakan Di SD ada 7
(Rintisan kemahiran, mampu mengukur pendekatan dan MP, di SMP
4. Kurikulum ada 11 MP
ketepatan dan seberapa besar metode yang
Berbasis dan di SMA
Kompetensi/KBK) keberhasilan pemahaman dan bervariasi. ada 17 MP
dengan penuh kompetensi siswa. • Sumber belajar bukan
tanggungjawab. • Konsep KBK sering hanya guru, tetapi juga
• Bentuk mengalami perubahan sumber belajar lainnya
pelaporan hasil termasuk pada urutan yang memenuhi unsur
belajar yang standar kompetensi dan edukatif.
memaparkan kompetensi dasar • Penilaian menekankan
setiap aspek dari sehingga menyulitkan pada proses dan hasil
suatu mata guru untuk merancang belajar dalam upaya
pelajaran pembelajaran secara penguasaan atau
memudahkan berkelanjutan. pencapaian suatu
evaluasi dan kompetensi.
perbaikan
terhadap
kekurangan
peserta didik.
• Menekankan pada
• Guru lebih
• Kurangnnya SDM yang ketercapaian
diberikan
diharapkan mampu kompetensi siswa baik
kebebasan untuk
menjabarkan KTSP secara individual
merencanakan
pada kebanyakan satuan maupun klasikal.
pembelajaran
pendidikan yang ada. • Menggunakan
sesuai dengan
Minimnya kualitas guru pendekatan
lingkungan dan
dan sekolah. kompetensi yang
kondisi siswa
serta kondisi • Kurangnya ketersediaan menekankan pada
sarana dan prasarana pemahaman,
sekolah berada.
pendukung sebagai kemampuan atau
• Siswa sebagai
kelengkapan dari kompetensi terutama
pusat
pelaksanaan KTSP . di sekolah yang
pembelajaran.
• Masih banyak guru berkaitan dengan
• Mendorong para
yang belum memahami pekerjaan masyarakat
guru, kepala Kurikulum
KTSP secara sekitar.
sekolah, dan di tiap
Kurikulum 2006 komprehensif baik • KTSP memberikan sekolah
pihak manajemen
(Kurikulum kosepnya, peluang yang lebih mengacu
5. sekolah untuk
Tingkat Satuan penyusunannya,maupun luas kepada sekolah- pada SNP
Pendidikan/KTSP) semakin (Standart
prakteknya di lapangan. sekolah plus untuk
meningkatkan Nasional
kreativitasnya • Penerapan KTSP yang mengembangkan
Pendidikan)
merekomendasikan kurikulum sesuai
dalam
pengurangan jam dengan kebutuhan.
penyelenggaraan
pelajaran akan • Guru sebagai
program-program
berdampak pengajar,
pendidikan.
berkurangnya pembimbing, pelatih
• Evaluasi berbasis
pendapatan guru. Sulit dan pengembang
kelas yang
untuk memenuhi kurikulum.
menekankan pada
kewajiban mengajar 24 • Kurikulum sangat
proses dan hasil
jam, sebagai syarat humanis, yaitu
belajar.
sertifikasi guru memberikan
• Berpusat pada
untukmendapatkan kesempatan kepada
siswa.
tunjangan profesi. guru untuk
• Menggunakan
mengembangkan
berbagai sumber
isi/konten kurikulum
belajar.
sesuai dengan kondisi
• kegiatan sekolah, kemampuan
pembelajaran siswa dan kondisi
lebih bervariasi, daerahnya masing-
dinamis dan masing.
menyenangkan.
• Siswa lebih
• Guru banyak salah
dituntut untuk
kaprah, karena
aktif, kreatif dan
beranggapan dengan
inovatif dalam
kurikulum 2013 guru
setiap
tidak perlu menjelaskan
pemecahan
materi kepada siswa di
masalah yang
kelas, padahal banyak
mereka hadapi di
mata pelajaran yang
sekolah.
harus tetap ada
• Adanya
penjelasan dari guru.
penilaian dari
• Banyak sekali guru-guru
semua aspek.
yang belum siap secara
Penentuan nilai
mental dengan kurikulum • Mewujudkan
bagi siswa bukan
2013 ini, karena pendidikan
hanya didapat
kurikulum ini menuntut berkarakter
dari nilai ujian
guru lebih kreatif, pada • Menciptakan
saja tetapi juga
kenyataannya sangat Pendidikan
6. Kurikulum 2013 didapat dari nilai
sedikit para guru yang Berwawasan Lokal
kesopanan,
seperti itu, sehingga • Menciptakan
religi, praktek,
membutuhkan waktu Pendidikan yang ceria
sikap dan lain-
yang panjang agar bisa dan Bersahabat
lain.
membuka cakrawala
• Munculnya
berfikir guru, dan salah
pendidikan
satunya dengan
karakter dan
pelatihan-pelatihan dan
pendidikan budi
pendidikan agar merubah
pekerti yang
paradigm guru sebagai
telah
pemberi materi menjadi
diintegrasikan ke
guru yang dapat
dalam semua
memotivasi siswa agar
program studi.
kreatif.
• Adanya
• Kurangnya pemahaman
kompetensi yang
guru dengan konsep
sesuai dengan
pendekatan scientific
tuntutan fungsi
dan tujuan • Kurangnya ketrampilan
pendidikan guru merancang RPP
nasional. • Guru tidak banyak yang
• Kompetensi menguasai penilaian
yang dimaksud autentik
menggambarkan • Tugas menganalisis SKL,
secara holistic KI, KD buku siswa dan
domain sikap, buku guru belum
ketrampilan, dan sepenuhnya dikerjakan
pengetahuan. oleh guru, dan banyaknya
• Banyak guru yang hanya menjadi
kompetensi yang plagiat dalam kasus ini.
dibutuhkan • Tidak pernahnya guru
sesuai dilibatkan langsung
perkembangan dalam proses
seperti pengembangan
pendidikan kurikulum 2013, karena
karakter, pemerintah cenderung
metodologi melihat guru dan siswa
pembelajaran mempunyai kapasitas
aktif, yang sama.
keseimbangan • Tidak adanya
soft skills dan keseimbangan antara
hard skills, orientasi proses
kewirausahaan. pembelajaran dan hasil
• Hal yang paling dalam kurikulum 2013
menarik dari karena UN masih
kurikulum 2013 menjadi factor
ini adalah sangat penghambat.
tanggap terhadap • Terlalu banyak materi
fenomena dan yang harus dikuasai
perubahan sosial. siswa sehingga tidak
Hal ini mulai setiap materi bisa
dari perubahan tersampaikan dengan
sosial yang baik, belum lagi
terjadi pada persoalan guru yang
tingkat lokal, kurang berdedikasi
nasional, terhadap mata pelajaran
maupun global. yang dia ampu.
• Standar penilaian • Beban belajar siswa dan
mengarahkan guru terlalu berat,
kepada penilaian sehingga waktu belajar di
berbasis sekolah terlalu lama.
kompetensi • Timbulnya kecemasan
seperti sikap, khususnya guru mata
ketrampilan dan pelajaran yang dihapus
pengetahuan yaitu KPPI, IPA dan
secara Kewirausahaan dan
proporsional. terancam sertifikasiya
• Mengharuskan dicabut.
adanya remediasi • Sebagian besar guru
secara berkala. masih terbiasa
• Sifat menggunakan cara
pembelajaran konvensional
sangat • Penguasaan teknologi
kontekstual. dan informasi untuk
• Meningkatkan pembelajaran masih
motivasi terbatas.
mengajar dengan • Guru tidak tiap dengan
meningkatkan perubahan
kompetensi • Kurangnya kekmampaun
profesi, guru dalam proses
pedagogi, sosial penilaian sikap,
dan personal. ketrampilan dan
• Ada rambu- pengetahuan secara
rambu yang jelas holistic.
bagi guru dalam • Kreatifitas dalam
melaksanakan pengembangan silabus
proses berkurang
pembelajaran • Otonomi sekolah dalam
(buku induk) pengembangan
• Guru berperan kurikulum berkurang
sebagai • Sekolah tidak mandiri
fasilitator dalam menyikapi
• Diharapkan kurikulum
kreatifitas guru • Tingkat keaktifan siswa
akan semakin belum merata
meningkat • KBM umumnya saat ini
mash konvensional
• Efisiensi dalam • Belum semua guru
manajemen memahami sistem
sekolah penilaian sikap dan
contohnya dalam ketrampilan.
pengadaan buku, • Menambah beban kerja
dimana buku guru.
sudah disiapkan • Citra sekolah dan guru
dari pusat akan menurun jika tidak
• Sekolah dapat berhasil menjalankan
memperoleh kurikulum 2013
pendampingan • Pramuka menjadi beban
dari pusat dan bagi siswa yang tidak
memperoleh menyukai Pramuka,
koordinasi dan sehingga ada unsur
supervise dari keterpaksaan.
daerah
• Pembelajaran
berpusat pada
siswa dan
kontekstual
dengan metode
pembelajaran
yang lebih
bervariasi
• Penilaian
meliputi aspek
kognitif, afektif,
psikomotorik
sesuai proporsi
• Ekstrakurikuler
wajib Pramuka
meningkatkan
karakter siswa
terutama dalam
kedisiplinan,
kerjasama, saling
menghargai,
cinta tanah air
dan lain-lain.
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai