Penentuan kebutuhan kapasitas produksi merupakan persoalan utama yang tidak hanya timbul
pada saat perancangan disain suatu system baru dan pda perluasan system yang sudah ada,tetapi juga
timbulpada saat periode operasi yang lebih pendek dimana kapasitas pabrik tidak dapat segera diubah.
Kapasitas produksi diukur dalam satuan unit fisik yang menyatakan tingkat output maksimum
untuk produk / jasa ataupun jumlah dari sumberdaya – sumberdaya utama yang tersedia dalam setiap
periode operasi. Tabel berikut menunjukan ukuran kapasitas untuk bermacam – macam sitem.
Secara umum, persoalan kapasitas yang dihadapi untuk manajemen ada 3, yaitu:
Durasi minimum horizon perencanaan ditentukan oleh tenggang waktu (lead time) yang
dibutuhkan untuk menambah kapasitas baru, misalnya lamanya waktu untuk melakukan kegiatan –
kegiatan disain teknik,kontruksi,instalasi peralatan dan frekuensi dari peninjauan tentang pokok
persoalan oleh manajemen sebagai contoh, bila lead time untuk suatu fasilitas baru adalah 2 tahun dan
peninjauan pokok permasalahan yang dilakukan oleh manajemen adalah 4 tahun setelah kondisi terkahir,
maka horizon perencanaan minimumnya adalah 2 + 4 = 6 tahun.
Proyeksi perkiraan dari kebutuhan kapasitas bersih dapat disesuaikan lebih lanjut dengan
mempertimbangkan penghentian kegiatan bagi perawatan mesin ataupun menghindari
pertumbuhan/penurunan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Dalam kondisi siklus musiman kuat seperti yang menjadi ciri khas dari pabrik pengolahan pabrik
makanan, kebutuhan actual akan melebihi rata – rata kapasitas bulanan selama musim kenaikan dan
kurang dari rata – rata kapasitas bulanan selama musim penurunan.
Bila proses produksi hanya terdiri dari satu tahap maka penetuan kebutuhan kapasitas
berdasarkan metode perhitungan sebelumnya akan menghasilkan tingkat output untuk keseluruhan
system tersebut secara langsung. Tetapi pada kenyataannya tahap konfigurasi peralatan yang berbeda
membuat kondisi yang tidak memungkinkan untuk membuat semua tahap beroperasi dengan kapasitas
maksimum yang sama. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tingginya biaya operasi yang disebabkan
oleh rendah utilisasi fasilitas pada operasi – operasi lain. Namun hanya dengan cara ini dapat dilakukan
perhitungan yang layak.