Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

apasitas didefinisikan sebagai


jumlah output (produk) maksimum
Kyang dapat dihasilkan suatu
fasilitas produksi dalam suatu
selang waktu tertentu. Pengertian
ini harus dilihat dari tiga perspektif
agar lebih jelas, yaitu:

2. Kapasitas Desain: Menunjukkan


output maksimum pada kondisi
ideal di mana tidak terdapat konflik
penjadwalan, tidak ada produk yang
rusak atau cacat, perawatan hanya
yang rutin, dsb.

b. Kapasitas Efektif. Menunjukkan


output maksimum pada tingkat
operasi tertentu. Pada umumnya
kapasitas efektif lebih rendah
daripada kapa sitas desain.

c. Kapasitas Aktual: Menunjukkan


output
nyata yang dapat dihasilkan oleh
fasilitas produksi. Kapasitas aktual
sedapat mungkin harus diusa hakan
sama dengan kapasitas efektif.

Dalam kaitannya dengan definisi di


atas maka perencanaan kapasitas
berusaha untuk mengintegrasikan
faktor-faktor produksi untuk
meminimasi ongkos fasilitas
produksi. Dengan kata lain,
keputusan-keputusan yang
menyangkut kapasitas produksi
harus mempertimbangkan faktor-
faktor ekonomis fasilitas produksi
tersebut, termasuk di dalamnya
efisiensi dan utilisasinya. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan kapasitas efektif ialah
rancangan produk, kualitas bahan
yang digunakan, sikap dan motivasi
tenaga kerja, perawatan
mesin/fasilitas, serta rancangan
pekerjaan.
Dalam jangka pendek, perencanaan
kapasitas digunakan untuk
pengendalian produksi, yaitu untuk
melihat apakah pelaksanaan
produksi telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Perencanaan kapasitas jangka
pendek ini dilakukan dalam jangka
waktu harian sampai dengan satu
bulan ke muka.

Dalam jangka menengah,


perencanaan kapasitas digunakan
untuk melihat apakah fasilitas
produksi akan mampu
merealisasikan jadwal induk
produksi yang telah ditetapkan.
Proses disagregasi (Lihat Bab I)
telah menghasilkan suatu jadwal
induk produksi yang "kasar".
Dengan meng gunakan teknik
perhitungan kapasitas, maka jadwal
tersebut dievaluasi sehingga
diperoleh jadwal induk produksi
yang lebih realistis. Hubungan
secara keseluruhan
dapat dilihat pada Gambar 5-1.
Kurun waktu peren canaan yang
dicakup ialah satu bulan sampai
dengan satu tahun ke muka. Isu-isu
dalam perencanaan tahap ini ialah
perlunya tambahan tools, perlu nya
lembur, perlunya shift kerja
tambahan, perlunya dilakukan
subkontrak, atau penjadwalan
pekerjaan yang lebih ketat.

Dalam jangka panjang (dengan


kurun satu sampai dengan lima
tahun ke muka) perencanaan
kapasitas digunakan untuk
merencanakan ekono misasi
fasilitas produksi. Isu-isu penting
dalam perencanaan kapasitas
jangka panjang ini ialah fasilitas
yang akan dibangun, jenis mesin
yang akan dibeli, atau juga produk-
produk baru yang akan dibuat. Bab
ini mem bahas dua aspek dalam
perencanaan kapasitas, yaitu (1)
teknik-teknik per hitungan
kebutuhan kapasitas;
dan (2) strategi pemenuhan
kapasitas

KESIMPULAN

Bab ini membahas teknik


penghalusan jadwal induk produksi
dengan mempertimbangkan
kendala kapasitas produksi yang
tersedia. Dengan menggunakan
teknik rough cut maka akan dapat
diperhitungkan kebutuhan kapasitas
untuk setiap work center. Teknik
rough cut ini dapat digunakan untuk
perencanaan jangka panjang.
Teknik perhitungan kebutuhan
kapasitas yang lebih rinci dalam hal
periode ialah teknik resource
requirement. Dengan menggunakan
teknik ini maka kebutuhan kapasitas
periode demi periode untuk setiap
work center
dapat diketahui secara tepat.
Selanjutnya, dengan
membandingkan kebutuhan dengan
ketersediaan kapasitas maka akan
diperoleh kekurangan kapasitas
untuk setiap work center. Beberapa
tindakan yang mungkin diambil
adalah penyesuaian jadwal induk,
variasi jumlah tenaga kerja, variasi
shift kerja dan jam kerja, serta
penambahan mesin. Tiap alternatif
tersebut dianalisis dari sisi manfaat-
dampak untuk mendapatkan
alternatif yang akan dipilih sebagai
alternatif terbaik.

Anda mungkin juga menyukai