Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN POST PARTUM

1. PENGERTIAN

Perdarahan postpartum merupakan penyebab tersering dari keseluruhan


kematian akibat perdarahan obstetrik. Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang
terjadi segera setelah partus (melahirkan), perdarahan yang melebihi 500 ml setelah
bayi lahir pada persalinan per vaginam dan melebihi 1000 ml pada seksio sesarea,
atau perdarahan yang lebih dari normal dan telah menyebabkan perubahan tanda vital
(pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik
< 90 mmHg, nadi> 100x/menit, kadar Hb<8 g%).
Perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab kematian ibu yang
sulit di tanggulangi, sehingga masih menjadi masalah kesehatan utama. Perdarahan
post partum merupakan merupakan salah satu penyebab kematian ibu yang sulit
ditanggulangi, sehingga masih menjadi masalah kesehatan utama. Menurut Pritchard
tahun 2005 sekitar 5% wanita yang melahirkan pervaginam akan kehilangan darah
lebih dari 1000ml dan perdarahan post partum ditemukan pada sekitar 5% dari semua
persalinan. Perdarahan post partum merupakan penyebab kehilangan darah yang
serius sebagai faktor penyebab langsung kematian ibu dan merupakan penyebab
sekitar ¼ dari seluruh kematian (Cunningham, 2005).
Perdarahan postpartum adalah sebab penting kematian ibu ; ¼ dari kematian
ibu yang disebabkan oleh perdarahan ( perdarahan postpartum, plasenta previa,
solution plasenta, kehamilan ektopik, abortus dan ruptura uteri ) disebabkan oleh
perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum sangat mempengaruhi morbiditas
nifas karena anemia mengurangkan daya tahan tubuh.

Menurut waktu terjadinya post partum dibagi atas dua bagian:


1) Pendarahan post partum primer (early post partum hemorrhage) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir.
2) Pendarahan post partum sekunder (late post partum hemorrhage) yang terjadi
antara 24 jam dan 6 minggu setelah anak lahir (dr.fransiska,2009).

2. ETIOLOGI
Perdarahan postpartum bisa disebabkan karena :
a) Atonia Uteri
Ketidakmampuan uterus untuk berkontraksi sebagaimanamestinya
setelah plasenta lahir.Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol
oleh kontraksi serat-serat myometrium terutama yang berada disekitar
pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan
plasenta. Atonia uteri terjadi ketika myometrium tidak dapat berkontraksi
(Wiknjosastro,2005).
b) Retensio plasenta
Perdarahan yang disebabkan karena plasenta belum lahir hingga atau
melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hal itu disebabkan karena
plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah lepas, akan
tetapi belum dilahirkan (Wiknjosastro, 2005). Pada beberapa kasus dapat
terjadi retensio plasenta berulang (habitual retensio plasenta)(Manuaba,
2006).
c) Laserasi jalan lahir
Perdarahan yang terjadi karena adanya robekan pada jalan lahir(perineum,
vulva, vagina, portio, atau uterus).Robekan padaperineum, vulva, vagina dan
portio biasa terjadi pada persalinanpervaginam.
d) Koagulopati
Perdarahan yang terjadi karena terdapat kelainan padapembekuan
darah.Sebab tersering perdarahan postpartumadalah atonia uteri, yang
disusul dengan tertinggalnya sebagianplasenta.

Anda mungkin juga menyukai