Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWARGANEGARAAN

“Tugas 1 Tema Negara Federal”

Kelompok 1 :
1. Vinna Maulidha Yunianitamara
2. Nur Izzah Dinilah Ar Rahman
3. Eka Natalia
4. Norolita Afriyani

PRODI DIII GIZI REGULER XX


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA
RAYA 2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tentang Negara
Federal ini yang dilaksanakan pada Minggu, 29 September 2019.
Lewat laporan ini juga saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak
H.Bartomansyah, S.Pd, M.H yang telah membantu mengarahkan sehingga dapat berjalan
dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat skami harapkan dari
pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Harapan saya semoga penyusunan laporan ini dapat diterima dan dimengerti serta
bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca sekalian.

Palangka Raya, 29 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1


A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3


A. Pengertian Negara Federal .........................................................................................3
B. Kasus Kebijakan dari Media Elektronik ....................................................................4
C. Inventarisasi Masalah terkait Kasus...........................................................................5
D. Faktor yang Menyebabkan Kesesuaian dan Ketidaksesuaian ...................................5-6
E. Solusi Bagaimana Suatu Negara dalam
Menanggulangi Permasalahan di Papua Barat ...........................................................6
F. Pembanding Antara Negara Federal dan
Negara Konfederasi ...................................................................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................7


A. Kesimpulan ................................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-
undangan serta memiliki pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar
kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam
memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur bagaimana
anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara, negara
memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara
memiliki bentuk-bentuk tersendiri dan susunan negaranya tersendiri.
Susunan negara ini ialah membicarakan bentuk-bentuk negara dari segi
susunannya. Negara apabila ditinjau dari segi susunannya akan menghasilkan dua
susunan negara, yaitu, Negara yang bersusun tunggal, yang disebut Negara Kesatuan
dan Negara yang bersusun jamak, yang disebut Negara Federasi (Soehino, 1999: 224).
Istilah susunan negara ditujukan untuk menentukan apakah negara itu
merupakan negara kesatuan, federasi atau konfederasi. Contoh negara kesatuan
adalah Republik Indonesia, dan ini jelas terdapat dalam UUD 1945 pasal 1,"Negara
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik". Adapun Negara
Federal adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian (deelstaten)
yang masing-masing tidak berdaulat biasa juga disebut sebagai negara serikat
(boomstaat). Dan negara konfederasi (statebond) pada hakikatnya bukanlah negara,
tetapi merupakan serikat atau perkumpulan masing-masing negara merdeka. Ikatan
perkumpulan tersebut, bisa karena kepentingan bersama atau karena perkembangan
sejarah, contohnya adalah Commonwealth.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Negara Federal?
2. Apa Contoh Kasus Kebijakan dari Media Elektronik?
3. Apa Inventarisasi Masalah terkait Kasus?
4. Apa Faktor yang Menyebabkan Kesesuaian dan Ketidaksesuaian
5. Bagaimana Solusi Bagaimana Suatu Negara dalam Menanggulangi Permasalahan
di Papua Barat?
6. Apa Pembanding Antara Negara Federal dan Negara Konfederasi?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Negara Federal
2. Untuk Mengetahui Kasus Kebijakan dari Media Elektronik
3. Untuk Mengetahui Inventarisasi Masalah terkait Kasus
4. Untuk Mengetahui Faktor yang Menyebabkan Kesesuaian dan Ketidaksesuaian
5. Untuk Mengetahui Solusi Bagaimana Suatu Negara dalam Menanggulangi
Permasalahan di Papua Barat
6. Untuk Mengetahui Pembanding Antara Negara Federal dan Negara Konfederasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Federal


Negara Serikat atau sering disebut juga dengan Negara Federal merupakan salah satu
bentuk pemerintahan yang dianut oleh beberapa negara di dunia ini. Yang dimaksud dengan
Negara Serikat atau Negara Federal adalah Negara yang didalamnya terdapat beberapa
negara bagian. Kekuasaan antara Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian dibagi
sedemikian rupa sehingga masing-masing pemerintah memiliki bidang kekuasaannya.
Namun khusus untuk perjanjian-perjanjian dengan pihak asing atupun pihak luar negeri,
harus melalui pemerintah pusatnya. Negara bagian nya yaitu :
1. Aceh
Merupakan negara bagian federal karena Aceh memiliki Undang – Undang pemilu ,
partai, pidana , kaidah – kaidah, dan partai politik lokal sendiri.
2. Papua
Otonomi khusus, selain DPRD juga ada dewan yang mempresentasikan gender, adat
dan sebagainya.
3. Bali
Hari raya kuningan galungan mereka libur ada nyepi ada tradisi tradisi yang
membanggakan kita yang diperislahkan org bali mengatur nya sendiri
4. Jakarta juga tersendiri daerah khusus pemilu nya beda harus mayoritas mutlak di atas
51 % di tempat lain 30 %.
5. Yogyakarta
Merupakan otonomi khusus juga. Kenapa ? karena setiap daerah mempunyai
kekhususan. Oleh karena itu harus diatur secara khusus juga, itu lah hakekat
federalisme.
Otonomi ini semu, kewenangan diberikan semua kecuali yang lima ditarikin satu -
satu tapi keuangan itu sangat tersentralisasi tidak ada namanya otonomi keuangan daerah
semua jenis pajak tidak ada perubahan sebelum dan sesudah ototonomi daerah hanya daerah
itu lebih senang membanguun mall daripada memperbaiki pasar masyakarat.
Sekarang kebijakan kesehatan kebijakan pendidikan di desai-an pemerintah, misalnya
program kesehatannya sama dari sabang sampai marauke, padahal penyakit di Sulawaesi dan
Kalimantan itu berbeda.
Apa yg terbaik menurut pusat itulah yang dilaksanakan bukan yang terbaik menurut
presefektif daerah. Contohnya, proyek pusat bikin jalan tol trans sumatera 20.000 km tapi
menurut daerah yang terbaik adalah membuka jalan dari barat ke timur sehingga barang-
barang lebih mudah disalurkan ke pelabuhan-pelabuhan, bukan barang itu dimasukkan ke
trak lalu dikirim ke jawa lewat darat.

3
B. Kasus Kebijakan Negara Federal dari Media Elektronik
Sumber Aplikasi BABE

Tanggal Terbut : Jum’at, 30 Agustus 2019

4
C. Inventarisasi Masalah
Kami mengangkat dari kasus yang terjadi di Papua Barat, karena papua merupakan
bagian dari negara federal. Kasus nya yaitu adanya papua barat ingin memisahkan diri dari
NKRI. Banyak sekali alasan papua ingin memisahkan diri yaitu seperti
1. Alasan Papua Ingin Merdeka
Terutama papua barat merasa dirugikan oleh arus imigran yang rutin selama 4
dekade terakhir dan pemberian izin pertambangan dikeluarkan oleh perusahaan
asing oleh pemerintah pusat di Jakarta. Mereka juga meraasa memiliki hubungan
yang kuat dengan negara tetangga Papua Nugini dan negara-negara lain ditimur
pasifik. Ketika indonesia merdeka dari Belanda tahun 1949 sebenarnya dari
wilayah papua barat sebenarnya tidak termasuk negara baru. Namun tetap berada
dibawah kekuasaan belanda. Kemudian indonesia berhasil mengambil wilayah
Papua Barat pada tahun 1963. Gerakan kemerdekaan Papua mulai dibentuk.
2. Kedua pembentukan organisasi Papua merdeka. Organisasi Papua merdeka adalah
gerakan separatis yang didirikan tahun 1965. Tujuannya untuk mewujudukan
kemerdekaan papua barat dari pemerintah indonesia. Organisasi ini meraasa
bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan negara indonesia atau negara asia
lainnya. Sedangkan penyatuan wilayah Papua kedalam NKRI tahun 1969 adalah
perjanjian antara belanda dan indonesia. Perjanjian tersebut oleh organisasi papua
merdeka dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah ke penjajah lain.
3. Ketiga, Petisi papua merdeka ditolak PBB, pada bulan september 2017 mereka
mengajukan petisi ke PBB yang ditandatangani oleh 1,8 juta orang. Namun
komite dikolonisasi menolak untuk menerima pemohonan tersebut. Petisi itu
ditolak karena papua barat tidak termasuk daftar wilayah yang memiliki
pemerintah sendiri yang dibantu oleh komite tersebut berdasrkan mandat majelis
umum PBB. Dari kasus diatas komite nasional pemuda dan mahasiswa melanasia,
mereka menolak keras akan kemauan Papua Barat memisahkan diri karena banyak
sekali dampak yang diakibatkan oleh pemisahan papua barat dengan NKRI.

D. Faktor yang Menyebabkan Kesesuaian dan Ketidaksesuaian


Ketidaksesuain :
1. Setiap Negara bagian bersetatus tidak berdaulat, dengan tidak berdaulatnya tersebut
Negara bagian dapat memisahkan diri dari Negara gabungannya
2. Pemerintah pusat memproleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan
kedalam maupun urusan keluar.
3. Setiap Negara baigian boleh membuat konstitusi sendiri, sehingga didalam Negara
serikat tersebut akan banyak terdapat peraturan atau UU (undamg-undang).
4. Kepala Negara memiliki hak veto (pembuat keputusan) dalam kaitan ini kepala
Negara memiliki kedudukan tertinggi terhadap rakyat maupun daerahnya, sehingga
cendrung mencerminkan pemerintahan yang otoriter.

5
Kesesuaian :
1. Dengan adanya Negara serikat ini, maka Negara gabungan akan secara langsung
menyerahkan urusannya kepada pemerintah federal.
2. Urusan mengenai keuangan, pertahanan Negara diserahkan kepemerintahan pusat
atau federal.

E. Solusi Bagaimana Suatu Negara dalam Menanggulangi


Permasalahan di Papua Barat
 Pertama, pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara
tegas para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat
sipil.
 Kedua, meningatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
serta demokratisasi.
 Ketiga, menurunkan tingkat perlawanan gerakan separatis.
 Keempat, peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau
separatisme melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya
ekonomi dan pemerataan pembangunan daerah.
 Kelima, penerapan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh,
dan bermartabat, dan pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal,
dialogis, serta melalui media massa dalam rangka menciptakan rasa saling
percaya.

F. Pembanding Antara Negara Federal dan Negara Konfederasi


 Federasi (Bondstaat), yakni adanya sebuah negara besar yang berfungsi
sebagai negara pusat dengan konstitusi federal di mana ada sejumlah negara,
masing-masing memiliki konstitusi sendiri. Konstitusi federal adalah untuk
mengatur batas-batas kewenangan pusat (federal), sedangkan sisanya dianggap
sebagai milik daerah (negara).
 Konfederasi (Statenbond), yaitu adanya banyak negara, dengan konstitusi
sendiri, tetapi setuju untuk bergabung dengan asosiasi longgar didirikan
bersama-sama dengan nama konfederasi. Dalam kedaulatan konfederasi
terletak di negara bagian.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Negara Federal adalah Negara Serikat atau Negara Federal adalah
Negara yang didalamnya terdapat beberapa negara bagian.
2. Contoh Kasus Kebijakan Negara Federal dari Media Elektronik yang kami ambil
yaitu kasus Papua Barat yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
 Alasan Papua Ingin Merdeka
 Pembentukan organisasi Papua merdeka
 Petisi papua merdeka ditolak PBB
3. Faktor yang menyebabkan Ketidaksesuain yaitu salah satunya Setiap Negara
bagian bersetatus tidak berdaulat, dengan tidak berdaulatnya tersebut Negara
bagian dapat memisahkan diri dari Negara gabungannya.
4. Faktor yang menyebabkan Kesesuain yaitu salah satunya dengan adanya Negara
serikat ini, maka Negara gabungan akan secara langsung menyerahkan urusannya
kepada pemerintah federal.
5. Solusi suatu negara dalam menanggulangi kasus yang terjadi di Papua Barat yaitu
salah satunya pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara
tegas para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat
sipil.
6. Pembanding antara negara federal dan negara konfederasi salah satunya yaitu
Federasi (Bondstaat), yakni adanya sebuah negara besar yang berfungsi sebagai
negara pusat dengan konstitusi federal di mana ada sejumlah negara, masing-
masing memiliki konstitusi sendiri. Sedangkan, Konfederasi (Statenbond), yaitu
adanya banyak negara, dengan konstitusi sendiri, tetapi setuju untuk bergabung
dengan asosiasi longgar didirikan bersama-sama dengan nama konfederasi.

B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah kelompok ini,
kami meminta maaf apa bila ada kesalahan penulisan dari makalah ini, kami meminta
kritik dan saran dari rekan-rekan, karena kami sadari makalah yang kami buat jauh
dari kata sempurna, semoga makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran
mengenai susunan negara pada mata kuliah Ilmu Negara.

Anda mungkin juga menyukai