Anda di halaman 1dari 5

SMAN 1 Bojonegoro Tahun Ini Terapkan SKS

Senin, 11 Jun 2018 18:52 | Editor : Ebiet A. Mubarok

TERUS BERPRESTASI: Siswa dan guru SMAN 1 Bojonegoro saat upacara rutin.
SMAN 1 Bojonegoro mulai tahun pelajaran 2018/2019 menerapkan Sistem Kredit Semester
(SKS) pada peserta didik kelas X.

BOJONEGORO - SMAN 1 Bojonegoro mulai tahun pelajaran 2018/2019


menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) pada peserta didik kelas X. Sekolah yang
berlokasi di Jalan Panglima Sudirman No 28, Bojonegoro, ini dinyatakan telah memenuhi
syarat untuk menyelenggarakan SKS, yaitu memiliki nilai akreditasi A, menggunakan
Kurikulum 2013, kepala sekolahnya mampu melaksanakan MBS (manajemen berbasis
sekolah), serta memiliki banyak keunggulan dan prestasi.

Kepala SMAN 1 Bojonegoro Dra. Sri Setyowati, M.Pd. mengatakan, dasar hukum
yang melandasi program ini adalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas
pasal 12 ayat (1) poin b; PP No. 19 Tahun 2005 pasal 12 ayat (1) dan (2) Standar Nasional
Pendidikan; serta Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 tentang SKS.

“Selain itu, sistem PPDB (penerimaan peserta didik baru) online dan offline membuat
SMAN 1 Bojonegoro memiliki peserta didik dengan berbagai tingkat kecepatan belajar, yaitu
tinggi, sedang, dan kurang. Untuk melayani peserta didik dengan kecepatan belajar berbeda,
maka kami menyelenggarakan SKS,” terangnya.

SKS berbeda dengan program akselerasi. Dalam implementasi SKS, proses


pendidikan diprogramkan agar setiap peserta didik dapat belajar lebih efisien sehingga masa
pendidikan sesuai dengan tingkat kemampuan belajarnya. Peserta didik yang memiliki
kecepatan belajar tinggi bisa menyelesaikan program pembelajaran (lulus) dalam waktu 4
atau 5 semester. Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar sedang bisa menyelesaikan
program pembelajaran (lulus) dalam waktu 6 semester. “Sedangkan peserta didik yang
memiliki kecepatan belajar kurang bisa menyelesaikan program pembelajaran (lulus) dalam
waktu 8 semester,” ujar Sri Setyowati.

Sebagai persiapan pelaksanaan SKS, SMAN 1 Bojonegoro telah memiliki panduan


penyeleggaraan program, peraturan akademik, pembimbing akademik, unit kegiatan belajar
mandiri (UKBM), serta seperangkat sistem penilaiannya. Program SKS ini telah didukung
oleh berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan. Pihak-pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan SKS di antaranya pemerintah, LPMP, Dinas Pendidikan
Provinsi, pengawas, komite sekolah, kepala sekolah, guru, BK, pembimbing akademik (PA),
dan tenaga kependidikan.

Secara umum, penilaian dalam program SKS mengacu pada standar penilaian
Kurikulum 2013, dilakukan dalam bentuk penilaian autentik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan, yaitu KKM.
TUGAS INDIVIDU

1. Kata Umum dan Kata Khusus


a) Kata Umum : Syarat untuk menyelenggarakan SKS

Kata Khusus : Memiliki nilai akreditasi A, menggunakan Kurikulum 2013, kepala


sekolahnya mampu melaksanakan MBS (manajemen berbasis sekolah), memiliki
banyak keunggulan dan prestasi.
b) Kata Umum : Dasar hukum yang melandasi program SKS
Kata Khusus : Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas pasal 12 ayat (1)
poin b; PP No. 19 Tahun 2005 pasal 12 ayat (1) dan (2) Standar Nasional Pendidikan;
serta Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 tentang SKS.
c) Kata Umum : Persiapan pelaksanaan SKS
Kata Khusus : Memiliki panduan penyeleggaraan program, peraturan akademik,
pembimbing akademik, unit kegiatan belajar mandiri (UKBM), seperangkat sistem
penilaiannya.
d) Kata Umum : . Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan SKS
Kata Khusus : Pemerintah, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, pengawas, komite
sekolah, kepala sekolah, guru, BK, pembimbing akademik (PA), tenaga kependidikan.

2. Konjungsi Koordinatif
a) Dan
 Kepala SMAN 1 Bojonegoro Dra. Sri Setyowati, M.Pd. mengatakan, dasar hukum
yang melandasi program ini adalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Sisdiknas pasal 12 ayat (1) poin b; PP No. 19 Tahun 2005 pasal 12 ayat (1) dan
(2) Standar Nasional Pendidikan; serta Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014
tentang SKS.
 Secara umum, penilaian dalam program SKS mengacu pada standar penilaian
Kurikulum 2013, dilakukan dalam bentuk penilaian autentik mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b) Atau
 Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi bisa menyelesaikan program
pembelajaran (lulus) dalam waktu 4 atau 5 semester.
3. Konjungsi Subordinatif
a) Tujuan
 Dalam implementasi SKS, proses pendidikan diprogramkan agar setiap peserta
didik dapat belajar lebih efisien sehingga masa pendidikan sesuai dengan tingkat
kemampuan belajarnya.
 SMAN 1 Bojonegoro mulai tahun pelajaran 2018/2019 menerapkan Sistem Kredit
Semester (SKS) pada peserta didik kelas X. Sekolah yang berlokasi di Jalan
Panglima Sudirman No 28, Bojonegoro, ini dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk menyelenggarakan SKS.
 Untuk melayani peserta didik dengan kecepatan belajar berbeda, maka kami
menyelenggarakan SKS.
 Penilaian dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan,
yaitu KKM.

b) Waktu
 Siswa dan guru SMAN 1 Bojonegoro saat upacara rutin. SAMN 1 Bojonegoro
mulai tahun pelajaran 2018/2019 menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) pada
peserta didik kelas X.

c) Hasil
 Dalam implementasi SKS, proses pendidikan diprogramkan agar setiap peserta
didik dapat belajar lebih efisien sehingga masa pendidikan sesuai dengan tingkat
kemampuan belajarnya.
 Penilaian dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan,
yaitu KKM.

d) Alat
 Selain itu, sistem PPDB (penerimaan peserta didik baru) online dan offline
membuat SMAN 1 Bojonegoro memiliki peserta didik dengan berbagai tingkat
kecepatan belajar, yaitu tinggi, sedang, dan kurang.
 Untuk melayani peserta didik dengan kecepatan belajar berbeda, maka kami
menyelenggarakan SKS.
 Dalam implementasi SKS, proses pendidikan diprogramkan agar setiap peserta
didik dapat belajar lebih efisien sehingga masa pendidikan sesuai dengan tingkat
kemampuan belajarnya.

4. Konjungsi Korelatif
 Program SKS ini telah didukung oleh berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar
satuan pendidikan.

5. Deskripsi Manfaat
: Banyak manfaat yang dapat diambil dari program SKS ini salah satunya dapat
melayani kebutuhan dan potensi peserta didik yang beragam dalam hal kecepatan
belajarnya, potensi dan kebutuhannya sesuai dengan pilihan karier, dan minatnya
terhadap mata pelajaran. Kemudian, dengan adanya program ini sekolah juga dapat
memaksimalkan hasil belajar peserta didik, karena mereka belajar sesuai dengan potensi,
kebutuhan, dan minatnya. Dan mempersingkat waktu penyelesaian studi bagi peserta
didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai