Anda di halaman 1dari 88

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Sakra pada tahun pelajaran


2021/2022 ada dua jenis yaitu Kurikulum 2013 (untuk kelas XI dan XII) yang
pelaksanaannya dimulai sejak tahun 2013 dan Kurikulum Program Sekolah Penggerak
(untuk kelas X) yang dimulai tahun pelajaran 2021/2022. SMA Negeri 1 Sakra
merupakan salah satu dari tujuh sekolah di Kabupaten Lombok Timur yang
melaksanakan Kurikulum Sekolah Penggerak. Di Nusa Tenggara Barat, baru dua
kabupaten yang melaksanakan sekolah penggerak yaitu Kabupaten Lombok Timur dan
Kota Bima.

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan


Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak
bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat
meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek
kompetensi kognitif maupun non-kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan profil
pelajar Pancasila. Transformasi yang diharapkan tidak hanya terbatas pada satuan
pendidikan, melainkan dapat memicu terciptanya ekosistem perubahan dan gotong
royong di tingkat daerah dan nasional sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas
dan terlembaga.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara
holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali
dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah


sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di
seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan
bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 1


menjadi Program Sekolah Penggerak. SMA Negeri 1 Sakra menjadi salah satu sekolah
yang menjadi pelaksana pertama kurikukum ini.

Kurikulum di era pandemi Covid-19 Tahun 2021, disusun berdasarkan peraturan dan
kebijakan bidang pendidikan baik pusat melalui kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan diantaranya: Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia,
Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor Hk.01.08/Menkes I 363 I 2021,
Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaraan pembelajaran di masa
pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) tanggal 30 Maret 2021.

Di samping itu, penyusunan kurikulum juga didasarkan pada peraturan yang


dikeluarkan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Surat Edaran
Gubernur Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Juli 2021 Nomor 109/97/KUM/Tahun 2021
tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro di provinsi
Nusa Tenggara Barat, Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Nusa Tenggara Barat tanggal 12 Agustus 2021 Nomor 420/214.1/UM/Dikbud tentang
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Pelajaran 2021/2022 dan Surat izin
pelaksanaan KBM terbatas secara luring dan daring.

Pada surat edaran tersebut dinyatakan bahwa Pembelajaran tatap muka terbatas
(bukan simulasi) dapat dilaksanakan mulai tanggal 16 Agustus 2021. Pemberlakuan
Pembelajaran tatap muka terbatas, didasari beberapa pertimbangan, diantarany:
1. Hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran daring maupun luring tanggal 19 s.d. 31
Juli 2021 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
menunjukkan bahwa proses pembelajaran mengalami berbagai kendala, di
antaranya terbatasnya kuota dan jaringan internet yang tidak memadai khususnya
di daerah blank spot, kurang mahirnya mengoperasikan IT, sulitnya mengatur
jadwal, dan lain-lain.
2. Data-data primer seperti laporan pengawas sekolah, hasil survey dan observasi
langsung tim Dinas Dikbud NTB menunjukkan bahwa sebagian besar
SMA/SMK/SLB sangat siap melaksanakan layanan tatap muka secara penuh.
Kesiapan ini didukung dengan sarana pendukung dibutuhkan seperti masker,
tempat cuci tangan, ruang isolasi/UKS, dan tingkat kedisiplinan guru dan peserta
didik dalam menerapkan protocol Covid-19 menunjukkan trend yang makin
positive.
3. Masukan dari orang tua siswa yang berharap agar putra-putri mereka tetap bisa
melaksanakan pembelajaran tatap muka semata-mata untuk mengurangi potensi
ketidakmaksimalan orangtua dalam mendampingi putra-putri mereka saat belajar
di rumah dikarenakan alasan tertentu seperti kesibukan kerja di luar rumah atau

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 2


karena kurang terampilnya orangtua dalam dalam mendampingi anak-anak belajar
dari rumah atau karena alasan lainnya.
4. Harapan yang sangat tinggi dari peserta didik agar sekolah segera dibuka untuk
pembelajaran tatap muka mengingat belajar dari rumah (BDR) dirasakan kurang
optimal bila dibandingkan dengan belajar secara langsung di sekolah.
5. Kekhawatiran sebagian besar masyarakat akan terjadinya learning loss, yakni
situasi di mana tidak adanya proses belajar dalam waktu lama akan menyebabkan
hilangnya motivasi dan orientasi belajar peserta didik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah, sebelum melaksanakan
kegiatan Pembelajaran tatap muka terbatas adalah:
1. Memastikan adanya ijin/rekomendasi dari unsur komite sekolah dan perwakilan
orangtua/wali sebelum memulai pelaksanaan layanan tatap muka pada
pertengahan Agustus 2021. SMA Negeri 1 Sakra telah mendapatkan izin
pelaksanaan KBM terbatas secara luring dan daring sesuai dengan Surat Kepala
Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur tanggal 26 Juli 2021
nomor 421/392/CD.Dikbud/KEPADA/VII/2021.
2. Memastikan ulang kesiapan tim satgas Covid-19 sekolah
3. Memastikan tupoksi masing-masing anggota dapat berjalan maksimal terutama
untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan sebelum dan setelah jam belajar usai.
Sekolah juga perlu melakukan konsolidasi ulang tim disiplin covid-19 dari unsur
peserta didik.
4. Memastikan ketersediaan sarana seperti thermo gun, tempat mencuci tangan,
masker dan pelindung wajah (face shield), spanduk dan tulisan pengingat akan
pentingnya menjaga protokol Covid-19, termasuk ketersediaan ruang UKS.
5. Sekolah membuka layanan tatap muka dengan sistem shift/blok maksimal 3,5 jam
pelajaran dengan durasi maksimal 60 menit per jam tatap muka pada setiap
shift/blok.

1. Kondisi Nyata SMA Negeri 1 Sakra

a. Standar Isi
1) Mengembangkan dan memberlakukan KTSP sesuai dengan mekanisme
dan prosedur yang berlaku;
2) Melakukan sosialisasi KTSP baik internal maupun eksternal;
3) Mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.  
b. Standar Kompetensi Lulusan
1) Memetakan SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel dan SKL mata
pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI);

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 3


2) Memanfaatkan hasil US dalam penyusunan program perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan.
c. Standar Proses
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan
bahan Ajar) sudah baik (≥91);
2) Penggunaan sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam
maupun di luar sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran
sudah optimal (≥91); 
3) Pengawasan proses pembelajaran sudah optimal (≥91); 
4) Melakukan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran secara
periodik.
d. Standar Penilaian
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat penilaian sudah baik (≥91);
2) Melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku;
3) Menyampaikan hasil penilaian peserta didik kepada orang tua dan pihak
lain yang berkepentingan.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada,
2) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
3) Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (kerjasama
dengan instansi lain),
f. Standar Sarana dan Prasarana 
1) penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada sudah
optimal,
2) penghapusan atau hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau
penambahan sarana prasarana baru sudah optimal.
g. Standar Pengelolaan
1) Seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sesuai kewenangan sekolah sudah optimal;
2) Menerapkan prinsip manajemen berbasis sekolah dalam keseluruhan
proses pengelolaan sekolah; 
3) Penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja;
4) Melaksanakan validasi/perbaikan program kerja secara periodik;
meningkatkan peran serta para pembina mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi, pusat dan atau masyarakat dalam
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
h. Standar Pembiayaan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 4


1) Seluruh dana yang diterima oleh sekolah baik melalui dana APBD, APBN
maupun dana dari masyarakat digunakan secara optimal;
2) Pengelolaan pembiayaan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

2. Kondisi Ideal Suatu Sekolah Sesuai Standar Nasional Pendidikan

a. Standar Isi
1) Mengembangkan dan memberlakukan KTSP sesuai dengan mekanisme
dan prosedur yang berlaku;
2) Melakukan sosialisasi KTSP baik internal maupun eksternal;
3) Mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.  
b. Standar Kompetensi Lulusan
1) Memetakan SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel dan SKL mata
pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI);
2) Memanfaatkan hasil US dalam penyusunan program perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan.
c. Standar Proses
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan
bahan Ajar) sudah baik (≥91);
2) Penggunaan sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam
maupun di luar sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran
sudah optimal (≥91); 
3) Pengawasan proses pembelajaran sudah optimal (≥91); 
4) Melakukan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran secara
periodik.
d. Standar Penilaian
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat penilaian sudah baik (≥91);
2) Melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku;
3) Menyampaikan hasil penilaian peserta didik kepada orang tua dan pihak
lain yang berkepentingan.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada,
2) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
3) Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (kerjasama
dengan instansi lain),
4) pengusulan mutasi antar sekolah dan atau pengangkatan guru yang
dibutuhkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
f. Standar Sarana dan Prasarana 
1) penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada sudah
optimal,

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 5


2) penghapusan atau hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau
penambahan sarana prasarana baru sudah optimal.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 6


g. Standar Pengelolaan
1) Seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sesuai kewenangan sekolah sudah optimal;
2) Menerapkan prinsip manajemen berbasis sekolah dalam keseluruhan
proses pengelolaan sekolah; 
3) Penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja;
4) Melaksanakan validasi/perbaikan program kerja secara periodik;
meningkatkan peran serta para pembina mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi, pusat dan atau masyarakat dalam
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
h. Standar Pembiayaan
1) Seluruh dana yang diterima oleh sekolah baik melalui dana APBD, APBN
maupun dana dari masyarakat digunakan secara optimal;
2) Pengelolaan pembiayaan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

3. Potensi SMA Negeri 1 Sakra

a. Sekolah terletak pada tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh siswa
dan stakeholder karena berada pada jalur transportasi lancar (Jurusan Pancor-
Keruak) serta berada di tengah-tengah antara kota kecamatan Sakra dan Sakra
Barat.

b. Lingkungan tempat belajar cukup kondusif. Hal ini disebabkan karena sekolah
aman dari pegaruh luar yang negatif, tidak terganggu polusi, ruang belajar
cukup, adanya taman perindang yang cukup, dan lingkungan sekolah cukup
bersih.

c. Sarana dan Prasarana Penunjang cukup memadai, diantaranya: Listrik dan air
PAM, kamar mandi dan toilet, tumbuhan perindang cukup, taman sekolah
cukup memadai, ruang ganti pakaian bagi siswa yang telah berolahraga,
kantin, ruang komputer, ruang Pusat Sumber Belajar (PSB), ruang
laboratorium, tempat parkir, mushola, tempat berwudhu, lapangan Basket,
Volly, Bulu Tangkis, dan Land Tenis Meja serta pagar pengamanan yang baik
sehingga dapat mendukung pendidikan ke arah yang lebih berkualitas.

d. Hubungan komunitas intern sekolah cukup harmonis. Keharmonisan ini


terlihat melalui hubungan kekeluargaan dan kerjasama antar warga sekolah
yang berjalan sangat baik

e. Masyarakat di sekitar sekolah terkenal merupakan masyarakat yang selalu


hidup dalam lingkungan yang religius terlihat dari banyaknya tokoh
masyarakat yang sekaligus merupakan tokoh agama yang dipercaya oleh

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 7


masyarakat di sekitarnya. Hal ini tentu sangat mendukung pencapaian visi dan
misi sekolah.

f. Partisipasi Masyarakat dan orang tua siswa sangat mendukung dalam setiap
kegiatan sekolah baik secara material maupun immaterial, yang dapat
dijadikan modal oleh sekolah untuk mengembangkan berbagai program
sekolah.

g. Potensi yang dimiliki peserta didik dalam bidang akademik maupun non
akademik dapat gunakan oleh sekolah untuk mengembangkan diri ke arah
yang lebih baik.

h. Dari beberapa lulusan, beberapa di antaranya dapat lulus ke perguruan tinggi


sehingga dapat dimanfaatkan sebagai jalur pembuka chanel kerjasama dengan
lembaga (institusi) lain untuk pendukung berbagai kegiatan sekolah.

i. Memiliki sumber daya pendidik yang memadai

j. Memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi untuk ditempatkan


pada bidang pekerjaannya masing–masing.

k. Memiliki jumlah peserta didik yang besar

4. Karakteristik SMA Negeri 1 Sakra


a. Religius, diwujudkan melalui budaya salam, kegiatan membaca Al-Quran
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, berdoa bersama untuk menutup
kegiatan pembelajaran dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler Rohis
dan melaksanakan PHBI.

b. Disiplin, diwujudkan melalui perilaku tertib dan patuh pada berbagai


ketentuan dan peraturan yang berlaku di sekolah

c. Jujur, diwujudkan melalui perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan


dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.

d. Kerja Keras, diwujudkan melalui perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-


sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

e. Menghargai Prestasi, diwujudkan melaui sikap dan tindakan yang mendorong


dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

f. Kreatif, diwujudkan dengan mengikuti kegiatan extrakurikuler yang menuntut


pesertanya melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki, seperti Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang terbukti
mampu membawa nama baik sekolah sampai ke tingkat Nasional.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 8


g. Mandiri, diwujudkan melalui sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis, diwujudkan melalui cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang


menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar.

j. Semangat Kebangsaan dan cinta tanah air, diwujudkan melalui cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

k. Bersahabat/Komuniktif, diwujudkan dengan tindakan yang memperlihatkan


rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

l. Peduli Lingkungan dan social, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.

m. Peduli sosial, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan seperti
kegiatan bakti sosial dengan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar
sekolah.

B. Dasar Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun kurikulum ini adalah :


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulun 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 9


Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegaiatan Ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum
sebagaimana diubah dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendididikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan sekolah Bagi Siswa Baru;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang etandar isi pendidikan dasar dan menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar dan pendidikan
menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar
oleh Satuan Pendidikan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah;

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 10


19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan
Formal;

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 11


20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
22. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1177/M/2020 Tentang Program Sekolah Penggerak.
23. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 162/M/2021 Tentang Program Sekolah Penggerak.
24. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;

25. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 03/KB/2021,
Nomor 384 Tahun 2021, Nomor Hk.01.08/Menkes I 363 I 2021, Nomor 440-717
Tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) tanggal 30 Maret 2021;
26. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020, tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019;
27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
28. Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Juli 2021 Nomor
109/97/KUM/Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat berbasis mikro di provinsi Nusa Tenggara Barat;
29. Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara
Barat tanggal 12 Agustus 2021 Nomor 420/214.1/UM/Dikbud tentang
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Pelajaran 2021/2022; dan
30. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Povinsi Nusa Tenggara
Barat tentang Hari Efektif Fakultatif dan Hari Libur Bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.
31. Surat Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur tanggal 26
Juli 2021 nomor 421/392/CD.Dikbud/KEPADA/VII/2021 tentang izin
pelaksanaan KBM terbatas secara luring dan daring di SMA Negeri 1 Sakra.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 12


C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum SMA Negeri 1 disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan


kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Adapun tujuan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra sebagai berikut :


1. Menyediakan acuan kepala sekolah dan segenap warga sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi program pelaksanaan kurikulum
dengan tujuan yang terukur.
2. Menyediakan dokumen acuan operasional bagi dinas pendidikan dan kebudayaan
provinsi, serta pengawas pendidikan dalam melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum di setiap satuan Pendidikan
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi
program.
4. Menyediakan acuan untuk menyusun instrumen pengukuran ketercapaian
program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 13


BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH


A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pendidikan menengah merupakan awal dari penguatan dan pengembangan potensi
dominan peserta didik yang terpotret pada jenjang pendidikan dasar. Dengan demikian,
program belajar dan pembelajaran pada jenjang pendidikan menengah harus
memperhatikan pengembangan potensi dominan peserta didik, sehingga program
belajar pada jenjang pendidikan menengah dapat mendukung suksesnya kehidupan
peserta didik, baik pengembangan individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Untuk mendukung keberhasilan pendidikan dasar dan menengah seperti yang
dikehendaki dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, maka penyelenggaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah harus
memenuhi ketentuan tentang standar nasional pendidikan, dalam aspek-aspek: 1) isi
kurikulum, 2) lulusan, 3) proses pembelajaran, 4) pendidik dan tenaga kependidikan, 5)
sistem pengelolaan, 6) sarana dan prasarana pendidikan, 7) pembiayaan pendidikan,
dan 8) sistem penilaian pendidikan.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan sebagai berikut.
1. Tujuan pendidikan menengah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah kejuruan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 14


B. VISI SEKOLAH

Visi jenjang pendidikan menengah adalah menghasilkan lulusan yang memiliki


karakter, kecakapan dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, Visi SMA Negeri I Sakra adalah sebagai berikut :

“ Terwujudnya Insan yang Religius, Kritis, Kreatif,


Kolaboratif, Mandiri dan Berbudaya”

C. MISI SEKOLAH

Dalam rangka mewujudkan visi sekolah, SMA Negeri I Sakra memiliki misi sebagai
berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui keteladanan, pembiasaan dan


pengamalan ajaran agama

2. Membentuk peserta didik yang memiliki akhlak mulia, dengan mengembangkan


sikap disiplin, menjaga kebersihan, bertanggung jawab, sopan santun, jujur dan
berinteraksi sosial dengan orang lain secara baik

3. Membentuk peserta didik yang bernalar kritis dengan memberikan tugas proyek
yang harus dilaksanakan selama satu semester agar peserta didik memperoleh dan
memproses informasi serta gagasan dengan baik, lalu menganalisa dan
mengevaluasinya, kemudian merefleksikan pemikiran dan proses berpikirnya..

4. Membentuk peserta didik yang mampu berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan
berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.

5. Membentuk peserta didik yang bisa menghasilkan gagasan, karya dan tindakan
yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.

6. Membentuk karakter peserta didik yang kolaboratif dengan memberikan tugas


proyek yang mengharuskan peserta didik bekerja dalam tim

7. Meningkatkan karakter setia kawan dengan membiasakan peserta didik berbagi


dengan sesama

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 15


8. Membentuk peserta didik yang memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk bertanggungjawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.

9. Melatih kemandirian peserta didik melalui kegiatan kewirausahaan dan


pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan

10. Meningkatkan budaya peduli terhadap kebersihan, keindahan, kesehatan,


kerindangan/penghijauan dan kelestarian lingkungan sehinga tercipta lingkungan
sekolah yang hijau, bersih, indah dan sehat (green, clean, beauty and healthy)

11. Membentuk peserta didik yang memiliki wawasan serta keterbukaan tentang
eksistensi ragam budaya daerah, nasional dan global

D. TUJUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SAKRA

1. Mengembangkan sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan antara lain:

a. Membiasakan sholat berjamaah

b. Membiasakan membaca Al-Quran 30 menit sebelum kegiatan belajar (semua


siswa bisa membaca Al Qur’an)

c. Memiliki sikap 5S (Salam, senyum, sapa, sopan, santun)

d. Membiasakan infak/shadaqah

e. memperingati Hari Hari Besar Keagamaan

f. mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

g. Menumbuhkan sikap toleran terhadap agama/keyakinan lain

h. Menekan angka perundungan di sekolah hingg kurang dari 10%

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran yang


berpusat pada peserta didik (student center) diantaranya:

a. Membiasakan budaya literasi dan numerasi

b. Pembelajaran berbasis project

c. Mengembangkan jiwa kewirausahaan

d. Mengoptimalkan pembinaan kegiatan ektrakurikuler

e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik


peserta didik

f. Melaksanakan asesmen diagnostik secara berkala

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 16


3. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan
karakter bangsa diantaranya:
a. Kegiatan jum’at bersih
b. Berpartisifasi memberikan bantuan untuk kemanusiaan (bencana alam, anak
yatim, disabilitas)
c. Menumbuhkan rasa solidaritas sesama warga sekolah

4. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah
diantaranya:
a. Dengan sekolah lain (sister school)
b. Perguruan tinggi
c. Dengan Toga dan Toma
d. dinas kesehatan( puskesmas)
e. Pihak Keamanan
f. Dudi

5. Mengembangkan budaya sekolah sesuai dengan potensi dan karakteristik peserta


didik
a. Menggali, mengaktifkan dan melestarikan budaya daerah melalui pentas seni
setiap akhir semester
b. Membiasakan budaya prestasi pada setiap even yang diselenggarakan mulai
dari tingkat kabupaten, propinsi, nasiaonal sampai internasional (KSN,
FLSSN, KOSN, OPSI, KEPAK, Kawah Kepempinan, LCC, LDBI)

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 17


BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

(KURIKULUM PSP)
A. KERANGKA DASAR KURIKULUM

Kerangka dasar kurikulum merupakan landasan utama dalam pengembangan struktur


kurikulum yang menjadi acuan pembelajaran. Kerangka dasar kurikulum mengarahkan
kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik, karakter yang perlu dibangun dan
dikembangkan, serta materi pelajaran yang perlu dipelajari peserta didik.

Kerangka dasar kurikulum terdiri dari:

1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran,
muatan pembelajaran, dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan
pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau
Pemerintah Daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan
karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah.
Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran reguler
atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran
mengarah pada capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila dan
diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian profil pelajar Pancasila.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu: Fase E untuk Kelas X dan Fase
F untuk Kelas XI dan Kelas XII. Di Kelas X, peserta didik akan mengikuti semua
mata pelajaran umum. Mata pelajaran IPA dan IPS belum dipisahkan menjadi mata
pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, SMA Negeri 1 Sakra
mengorganisasikan pembelajaran IPA atau IPS dengan mengajarkan muatan IPA
atau IPS secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah seperti mata pelajaran
yang berbeda-beda, kemudiaan diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran IPA atau IPS tersebut.
Mulai Kelas XI, peserta didik sudah menentukan mata pelajaran pilihan sesuai
minat dan bakatnya.

2. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik
sesuai dengan fase perkembangannya.

3. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen


Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan
pembelajaran dan asesmen di sekolah.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 18


B. STRUKTUR KURIKULUM

1. Beban Belajar dan Muatan Kurikulum

a. Beban Belajar

Beban belajar di SMA Negeri 5 Surabaya memuat beban belajar wajib (muatan
nasional) dan beban belajar tambahan. Pengaturan beban belajar diatur sebagai
berikut.

Beban
No. Kegiatan Pengaturan
Belajar

1. Intrakurikuler Wajib  Beban belajar ini memuat semua mata


pelajaran yang bersifat nasional.

 Materi pembelajaran setiap mata


pelajaran mengacu pada Capaian
Pembelajaran.

 Diatur dalam kegiatan reguler

Tambahan  Memuat mata pelajaran Etnis Sasak


(mulok)

 Memuat pengenalan budaya daerah

 Memuat layanan Bimbingan dan


Konseling

 Diatur dalam kegiatan reguler

2. Proyek Wajib  Proyek Penguatan Profil Pelajar


Pancasila

 Muatan pembelajaran mengacu pada 6


tema projek profil pelajar Pancasila.

 Diatur dalam kegiatan proyek

Tambahan  Memuat tema-tema proyek yang


menjadi karakteristik suku sasak

 Diatur dalam kegiatan proyek

3. Ekstrakurikuler Wajib  Kepramukaan

Tambahan  Memiliki muatan yang menjadi


kebutuhan dan karakteristik SMA
Negeri 1 Sakra.

 Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan


regular dan projek.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 19


b. Muatan Kurikulum

Tabel Mata Pelajaran Kelas X (Fase E) SMA Negeri 1 Sakra


Alokasi Waktu
MATA PELAJARAN (JP***) Jml JP/
tahun****
Reguler Projek Total

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 2 1 3 105

2. Pendidikan Pancasila dan


2** 2 70
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 3 1 4 140

4. Matematika 3 1 4 140

5. Fisika 2 1 3 105

6. Kimia 2 1 3 105

7. Biologi 2 1 3 105

8. Sosiologi 2 1 3 105

9. Ekonomi 2 1 3 105

10. Sejarah 2 1 3 105

11. Geografi 2 1 3 105

12. Bahasa Inggris 2** 2 70

13. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


2 1 3 105
Kesehatan

14. Informatika 2 1 3 105

15. Seni Budaya 2** 2 70

16. Prakarya dan Kewirausahaan 2** 2 70

Jumlah jam pelajaran per minggu 34 11 47 1.645

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing.

** Untuk kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila sudah diakomodir


di pembelajaran reguler.

*** Satu JP beban belajar di SMA adalah 45 menit.

**** Jumlah pekan efektif dalam 1 tahun sebanyak 35 pekan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 20


2. Pengorganisasian Kegiatan

a. Intrakurikuler
Intrakurikuler berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya
(mulok)
1) Tujuan
Mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai capaian pembelajaran.
2) Metode
a) Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar
b) Menggunakan berbagai instrumen assesmen dalam menilai progres dan
capaian peserta didik
c) Melibatkan guru dalam proses desain assesmen dan moderasi hasil
assesmen
3) Hasil
a) Bukti pencapaian Capaian Pembelajaran berupa portofolio/kumpulan hasil
pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen
b) Dilaporkan melalui rapor
4) Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler untuk fase E
a) Pembelajaran menggunakan sistem reguler (Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya).
b) Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu
c) Pembelajaran IPA atau IPS dengan mengajarkan muatan IPA atau IPS
diajarkan secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah
d) Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek minimal 25% masing-
masing mapel.
e) Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi
dengan lebih dari dua mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di SMA
Negeri 1 Sakra.
f) Total alokasi waktu satu minggu 46 JP untuk intrakurikuler dan Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 21


b. Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila

1) Tujuan
Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun pemahaman mengenai
isu-isu penting dan melatih kemampuan penyelesaian masalah dalam tema
atau isu penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals, SDGs)
2) Metode
a) mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam
bentuk projek
b) Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri
dan fleksibel
c) Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta didik, guru, staf, orangtua)
serta narasumber/profesional
3) Hasil
a) Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan
proyek
b) Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan
hasil proyek melalui pameran/pertunjukan
c) Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah dengan intrakurikuler
4) Pengorganisasian Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila
a) Tema proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang digunakan untuk
tahun ajaran 2021-2022 adalah:
(1) Kearifan Lokal
(2) Bangunlah Jiwa dan Raganya
(3) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
b) Pelaksanaan proyek dilakukan dengan cara kolaborasi (integrasi beberapa
mata pelajaran yang berkaitan dengan topik)
c) Setiap proyek diampu oleh tim yang telah ditunjuk
d) Masing-masing anak/kelas akan melaksanakan 3 tema proyek dalam satu
tahun.
e) Alokasi waktu untuk masing-masing tema adalah 3 pekan, sehingga
dibutuhkan 9 pekan untuk menyelesaikan ke-3 tema.
f) Untuk memudahkan pelaksanaan proyek, kelas X dibagi menjadi 3
kelompok besar yaitu kelompok I terdiri dari kelas X A – X D, kelompok II
terdiri dari kelas X E – X G dan kelompok III terdiri dari kelas X H – X J

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 22


g) Untuk pekan pertama, Kelompok I melaksanakan proyek tema 1,
Kelompok II melaksanakan proyek tema 2 dan Kelompok III melaksanakan
proyek tema 3. Untuk pekan kedua, Kelompok I melaksanakan proyek
tema 2, Kelompok II melaksanakan proyek tema 3 dan Kelompok III
melaksanakan proyek tema 1, dan untuk pekan ketiga Kelompok I
melaksanakan proyek tema 3, Kelompok II melaksanakan proyek tema 1
dan Kelompok III melaksanakan proyek tema 2
c. Program Ekstrakurikuler
1) Tujuan
Sarana bagi peserta didik untuk mengeksplorasi dan melatih keterampilan
sesuai minat dan bakat peserta didik
2) Metode
a) Bersifat individual dan merupakan pilihan peserta didik
b) Melibatkan guru dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan
tertentu
3) Hasil
a) Bukti berupa testimoni atau cerita dari peserta didik
b) Sekolah bisa memilih bentuk pelaporan
4) Pengorganisasian Kegiatan ekstrakurikuler
a) Ektrakurikuler wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan sebuah bentuk program kegiatan yang
diwajibkan bagi seluruh pelajar, dalam hal ini pelajar fase E.
Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di SMA
Negeri 1 Sakra. Oleh karena itu Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu
yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK.
Kwarnas No. 231 Thn 20017).
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 23


b) Ektrakurikuler pilihan
Ektrakurikuler pilihan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang menjadi
pilihan pelajar, sebagai wadah penyaluran dan pengembangan potensi
bakat dan minat pelajar dibidang non akademis, yang dapat medukung
kompetensi akademis pada umumnya, dan mendukung proses aktualisasi
diri pelajar pada khsususnya.
Jenis ekstrakurikuler pilihan di SMA Negeri 1 Sakra terdiri dari
kerohanian, olah raga, seni, akademis, kepemimpinan dan keterampilan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Nama Ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila

1. Kerohanian  Beriman, bertaqwa kepada Tuhan


 Seni baca Al-Quran YME dan berakhlak mulia

 Kajian Fiqih  Berkebhinekaan global, saling


berkaitan dan saling mendukung

2. Olahraga  Mandiri
 Basket  Bergotong royong
 Voli  Berkebhinekaan global saling
 Sepakbola/Futsal berkaitan dan saling mendukung

 Karate
 Silat
 Bulutangkis

3. Seni  Berkebhinekaan global saling


 Cipta puisi berkaitan dan saling mendukung

 Sinematografi  Mandiri

 Mading  Kreatif

4. Akademis  Bernalar kritis


 KSN  Kreatif
 Debat  Mandiri
 LCC
 LPIR

5. Kepemimpinan  Beriman, bertaqwa kepada Tuhan


 MPK YME dan berakhlak mulia

 OSIS  Mandiri

 Pramuka  Bernalar kritis

 Paskibra  Berkebhinekaan global saling


berkaitan dan saling mendukung

6. Keterampilan  Gotong royong


 PMR  Kreatif

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 24


PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Semester Ganjil

Jumlah
No  Mata Pelajaran Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

4. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

5. Fisika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

6. Kimia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

7. Biologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

8. Sosiologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

9. Ekonomi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

10. Sejarah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

11. Geografi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

12. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36

13. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

14. Informatika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

15. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36

16. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36

Jumlah 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 828

Keterangan
Minggu tidak efektif

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 25


Semester Genap

Jumlah
No  Mata Pelajaran Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 5

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

4. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

5. Fisika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

6. Kimia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

7. Biologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

8. Sosiologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

9. Ekonomi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

10. Sejarah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

11. Geografi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

12. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34

13. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34

14. Informatika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

15. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34

16. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34

Jumlah 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 782

Keterangan
Minggu tidak efektif

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 26


C. Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kompetensi pembelajran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan peserta didik untuk setiap mata
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi.
1. Tujuan Capaian Pembelajaran Tingkat SD-SMA
Capaian pembelajaran –bersama dengan kriteria penilaian– hal tersebut
mengidentifikasi capaian pembelajaran sebagai tujuan belajar yang terukur.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian pembelajaran kedudukannya sangat
penting dalam pelaksanaan dan penilaian.  Pencapaian CP hanya dapat
diidentifikasi setelah siswa mengikuti proses pembelajaran melalui penilaian dan
harus dapat didemonstrasikan dalam kehidupan nyata.
2. Prinsip Pembelajaran
a. Terukur dan spesifik
CP harus dapat diukur dan spesifik, berdasarkan hierarki tahapan konseptual
proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan untuk
mendeskripsikan kemampuan siswa.
b. Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa)
Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa) Seringkali belajar dirasa
sebagai sebuah perlombaan dan bukan proses. Kurikulum disusun sedemikian
rupa sehingga siswa dijejali dengan berbagai materi yang hasil akhirnya
berorientasi pada “sekadar tahu” dan bukan pemahaman atau penguasaan
sedangkan siswa memerlukan waktu dan tahapan untuk mengupas konsep. 
Capaian pembelajaran membawa perubahan dalam pendekatan pembelajaran
di kelas dari yang berfokus kepada guru menjadi fokus kepada siswa.
3. Bentuk Penulisan
Format CP ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum terlihat jelas dan utuh
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pembelajaran dan
menggambarkan apa yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran.
Capaian Pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan
dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan paradigma baru. Capaian pembelajaran yang digunakan di Sekolah
Penggerak merupakan hal utama dalam suatu kurikulum dan kriteria suatu
capaian pembelajaran yang baik yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 27


CP merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hasil
peleburan ini menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan
dapat dikuasai anak di akhir pembelajaran. Tidak lagi terpisah antara komponen
sikap, pengetahuan dan keterampilan. CP akan menjadi acuan deskripsi
keberhasilan anak dalam mempelajari sesuatu hal.  Pengintegrasian tersebut juga
disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan dan menguatkan
kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila , yang
merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan paradigma baru.
4. Fase dalam Perumusan CP
CP dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk
rentang waktu yang lebih panjang (bukannya per tahun seperti kurikulum
terdahulu). Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan
kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:
o Fase A  : Pada umumnya SD Kelas 1-2
o Fase B  : Pada umumnya SD Kelas 3-4
o Fase C  : Pada umumnya SD Kelas 5-6
o Fase D  : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
o Fase E  : Pada umumnya SMA Kelas 10
o Fase F  : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
5. Komponen Capaian Pembelajaran
Dalam dokumen CP terdapat empat komponen, diantaranya
a. Rasional Mata Pelajaran
Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut dan
keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar
Pancasila. Untuk SLB rasional mata pelajaran juga dikaitkan dengan
keterkaitan mata pelajaran untuk menunjang keterampilan fungsional anak
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Mata Pelajaran
Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut.
c. Karakteristik Mata Pelajaran
Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran serta
elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan deskripsinya.
d. Capaian Pembelajaran Setiap Fase
Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi
umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut
elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 28


D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

1. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
2. Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip
asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukanteknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 29


E. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh guru dan
pendidik lainnya dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan capaian
pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, video
pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat
ajar dari berbagai sumber dalam 1 (satu) tahun ajaran.
Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang
membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik memiliki
keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang
tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Contoh
perangkat ajar yang disediakan oleh Pemerintah, yaitu:

1. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan upaya


pencapaian kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Projek ini merupakan unit pembelajaran terintegrasi sehingga tidak ada lagi sekat
antar mata pelajaran. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen)
dari total alokasi jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan sebagai proses penguatan
karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran dalam projek perlu dirancang dengan baik agar alokasi waktu dapat
memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi dan karakter peserta
didik.

Untuk pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan


dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila sesuai dengan tema dan topik projek serta alokasi waktu
yang dipilih oleh satuan pendidikan. Pemerintah menyediakan beragam contoh
modul projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk membantu satuan
pendidikan yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Setiap tahun, Pemerintah menentukan tema projek penguatan profil pelajar


Pancasila. Ketentuan lebih lanjut mengenai tema dan pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila diatur dalam panduan yang ditetapkan oleh
pimpinan unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 30


2. Modul Ajar
Modul ajar merupakan sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar sebagai
implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian
pembelajaran.
Modul ajar dikembangkan berdasarkan alur dan tujuan pembelajaran. Satuan
pendidikan dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul ajar
sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
Ketentuan lebih lanjut mengenai alur dan tujuan pembelajaran, serta
pengembangan modul ajar diatur dalam panduan yang ditetapkan oleh pimpinan
unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
3. Buku Teks
Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks pendamping. Buku teks
utama merupakan buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disediakan oleh Pemerintah tanpa
dipungut biaya.
Dalam konteks pembelajaran, buku teks utama terdiri atas buku teks siswa dan
buku panduan guru. Buku siswa merupakan buku pegangan bagi siswa,
sedangkan Buku panduan guru merupakan panduan atau acuan bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran berdasarkan buku siswa tersebut. Berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik mata pelajaran, beberapa mata pelajaran hanya
terdapat buku panduan guru, antara lain Seni dan Prakarya, dan PJOK.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan menyebutkan
bahwa pemerolehan naskah buku dilakukan melalui penulisan, penerjemahan,
atau penyaduran. Penyiapan buku teks pelajaran yang bersifat global dan
universal, seperti Bahasa Inggris, Matematika, PJOK, Kimia, Fisika, dan Biologi,
dilakukan melalui mekanisme penerjemahan atau penyaduran.
Sedangkan penyiapan buku teks pelajaran yang bernuansa identitas ke-
Indonesiaan, seperti Bahasa Indonesia, Sains Dasar, PPKn, Pendidikan Agama,
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan sejenisnya, dilakukan melalui
mekanisme penulisan buku.
Buku teks utama yang fleksibel dan kontekstual dapat berbentuk cetak dan
digital, serta dapat disajikan dalam bentuk modular. Buku teks utama
diimplementasikan secara terbatas di satuan pendidikan pelaksana Program
Sekolah Penggerak, dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu secara
berkelanjutan.
Judul buku teks utama yang digunakan di satuan pendidikan pelaksana Program
Sekolah Penggerak ditetapkan oleh pimpinan unit utama yang membidangi
kurikulum, asesmen, dan perbukuan atas nama Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 31


F. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan untuk pembelajaran


dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum satuan pendidikan pelaksana
Program Sekolah Penggerak yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum yang
dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik. Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum
operasional, satuan pendidikan sebaiknya melibatkan komite sekolah dan
masyarakat. Kurikulum operasional satuan pendidikan disahkan oleh kepala dinas
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan sebagai berikut:

1. Peserta didik

Yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan


perkembangan, dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
pelajar pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah;

2. Kontekstual

Yaitu menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan


dan peserta didik, serta konteks sosial budaya dan lingkungan;

3. Esensial

Yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan


digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan
mudah dipahami;

4. Akuntabel

Yaitu dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual; dan

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan

yaitu pelibatan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan


antara lain orang tua/wali, organisasi, dan masyarakat, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan.

Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan


pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, tujuan,
pengorganisasian pembelajaran, rencana pembelajaran, dan pendampingan evaluasi
dan pengembangan profesional. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan
kurikulum operasional satuan pendidikan diatur dalam panduan yang ditetapkan
oleh pimpinan unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 32


G. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran pada Sekolah Penggerak merupakan serangkaian kegiatan


terencana dan sistematis dalam mengumpulkan dan mengolah informasi dan data
yang valid dan reliabel.

Evaluasi pembelajaran pada Sekolah Penggerak bertujuan untuk menguji efektivitas,


efisiensi, relevansi, dan kelayakan (feasibility) rancangan dan implementasi
pembelajaran pada Sekolah Penggerak.

Hasil evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki dan menentukan tindak
lanjut pengembangan Pembelajaran pada pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.

Evaluasi dilakukan terhadap komponen-komponen Pembelajaran pada Program


Sekolah Penggerak, yaitu:

1. Kerangka dasar kurikulum

Terdiri dari capaian pembelajaran, struktur kurikulum, dan prinsip pembelajaran


dan asesmen;

2. Perangkat ajar

Terdiri dari buku teks pelajaran, modul ajar, dan pembelajaran melalui projek
untuk penguatan profil pelajar pancasila; dan

3. Kurikulum operasional sekolah.

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi. Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran pada Sekolah
Penggerak, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat
melibatkan:

a. pendidikan;

b. komite satuan pendidikan;

c. dewan pendidikan;

d. satuan pendidikan; dan

e. masyarakat, sesuai dengan kewenangan.

Evaluasi Pembelajaran pada Sekolah Penggerak dilakukan secara berkala setiap


tahun.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 33


BAB IV

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

(KURIKULUM 2013)
A. KERANGKA DASAR
Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen
kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi kurikulum. Kerangka dasar juga
digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah
dan KTSP.

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang.
Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 34


b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini
mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi


peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam


mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat
manusia.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 35


2. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan


rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia
kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran
pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi


pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMA.

Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMA yang selama ini lebih menekankan
pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada
proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata
pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan
masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik.

Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan


pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses
pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 36


4. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”


(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar


seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut:

a. pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat.

b. pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan


latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 37


B. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk


mata pelajaran, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belaja per minggu
untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

Struktur kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta untuk menentukan berbagai pilihan.

1. Kompetensi Inti

SMA Negeri 1 Sakra sudah memberlakukan kurikulum 2013 secara menyeluruh.


Oleh karena itu SMA Negeri 1 Sakra mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013
yang semuanya mengusung ke pencapaian SKL sebagai berikut:

Standar Kompetensi Lulusan SMA Negeri 1 Sakra

No. Dimensi Kualifikasi Kemampuan

1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan


bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5.sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.

2. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni,
4. budaya, dan 5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural dan
Metakognitif pada masing-masing satuan pendidikan
dijelaskan pada matriks berikut.

ISTILAH PENJELASAN

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 38


No. Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan


kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional
dan internasional.

Konseptual Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori,


prinsip, generalisasi, teori, model dan struktur
yang digunakan terkait dengan pengetahuan
teknis dan spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu


atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria
untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

Meta- Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan


kognitif diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

3. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 39


No. Dimensi Kualifikasi Kemampuan

produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6.


Komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
secara mandiri

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti. Kompetensi Inti


dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 40


2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran
Peminatan Bahasa dan Budaya.
a. Mata Pelajaran Umum

Tabel Struktur Mata Pelajaran Umum SMA Negeri 1 Sakra

Alokasi Waktu/Minggu
MATA PELAJARAN
XI XII

KELOMPOK A (UMUM)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

KELOMPOK B (UMUM)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Muatan Lokal 2 -

Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu 26 24

KELOMPOK C (PEMINATAN)

Mata pelajaran peminatan akademik 16 16

Mata pelajaran pilihan lintas minat 4 4

Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per


46 44
minggu

b. Mata Pelajaran Peminatan Akademik

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 41


Struktur Tabel Struktur Mata Pelajaran Peminatan Akademik

Alokasi Waktu/Minggu
MATA PELAJARAN
XI XII

I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Matematika 4 4

Biologi 4 4

Fisika 4 4

Kimia 4 4

Lintas minat dan/atau Informatika 4 4

II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Geografi 4 4

Sejarah 4 4

Sosiologi 4 4

Ekonomi 4 4

Lintas minat dan/atau Informatika 4 4

III. Peminatan Bahasa dan Budaya

Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4

Bahasa dan Sastra Inggris 4 4

Bahasa Arab 4 4

Antropologi 4 4

Lintas minat dan/atau Informatika 4 4

Keterangan:

1) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.

2) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

3) Untuk kelas X dan XI, terjadi penambahan beban belajar untuk mata plajaran
Muatan Lokal (Mulok) sebanyak 2 (dua) jam/minggu.

4) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha


kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
c. Mata Pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan, teknologi, dan seni yang

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 42


memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang bagi
bangsa Indonesia.
Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar berdasarkan minat mereka. Peserta didik diperkenankan
memilih Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Mata
Pelajaran Informatika.

1) Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat


dan/atau Pendalaman Minat

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau


Pendalaman Minat Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat
dan/atau pendalaman minat.

a) Peminatan

Kelompok peminatan yang terdapat di SMA Negeri 1 Sakra adalah


peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan peminatan Bahasa dan Budaya.

b) Lintas Minat

Selain mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap


peserta didik juga mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat.
Mata pelajaran lintas minat sebanyak 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII.
Mata pelajaran lintas minat adalah mata pelajaran diluar peminatan yang
dipilihnya.

c) Pendalaman Minat

Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum mempersiapkan


siswa SMA Kelas XII memasuki perguruan tinggi. Kegiatan layanan
pendalaman minat akan sekolah coba laksanakan setelah sekolah
mendata minat dan pilihan siswa masuk perguruan tinggi.

Program pelayanan akan sekolah usahakan melalui kerja sama sekolah


dengan perguruan tinggi.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 43


3. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan


standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan
lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Ruang lingkup kegiatan pembelajaran muatan lokal meliputi:

1) Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di


daerahnya atau satuan pendidikan dan;

2) Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah atau satuan


pendidikan yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran muatan lokal mengacu
pada struktur silabus yang dikembangkan oleh pemerintah dengan standar berikut :
1) Kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
2) Silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian
otentik, dan
3) Buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) berbasis aktivitas dan karya.
Mekanisme pelaksanaan program muatan lokal adalah:
1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan
sumber daya pendidikan yang tersedia.
2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal 2 (dua)
jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai muatan pembelajaran
yang berdiri sendiri.
3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban
belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan.
Atas dasar panduan tersebut, maka sekolah menetapkan muatan lokal yang berdiri
sendiri, yaitu Etnis Sasak

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 44


Mata pelajaran Etnis Sasak bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa daerah
(Sasak) baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih tua untuk
mewujudkan karakter yang berbudi pekerti luhur.
2) Menghargai dan bangga dengan budaya Sasak serta untuk melestarikannya
sebagai kekayaan budaya daerah
3) Memahami sejarah suku sasak agar kita mengetahui proses bagaimana
peradaban berkembang.
4) Memahami seni yang berkembang di suku sasak untuk menanamkan rasa cinta
terhadap kesenian tradisional kita serta dapat mengetahui budaya yang ada di
sekitar kita.
Struktur kurikulum muatan lokal Etnis Sasak terdiri dari unsur:

No Unsur Etnis/Suku Keterangan

1. Bahasa Sasak

2. Budaya Sasak

3. Sejarah Sasak

4. Seni Sasak

5. Keterampilan Sasak

4. Beban Belajar

Sehubungan dengan merebaknya bencana pandemi Covid-19 dan berdasarkan


peraturan dan kebijakan bidang pendidikan baik pusat melalui kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, maka pengaturan beban belajar di SMA Negeri 1 Sakra adalah
sebagai berikut:

Sehubungan dengan merebaknya bencana pandemi Covid-19, SMA Negeri 1 Sakra


melakukan pembelajaran dengan cara:
a. Dilaksanakan menggunakan metode Flipp Classroom
b. Materi pembelajaran dilakukan menggunakan daring melalui LMS yang telah
dibuat oleh guru
c. Kegiatan elaborasi pemahaman dilaksanakan secara luring dengan pengaturan
sebagai berikut:
1) Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem shift (2 shift/hari)
2) Setiap kelas dibagi menjadi 2 ruang
3) Jumlah maksimal peserta didik sebanyak 18 orang/ruang

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 45


4) Jumlah jam pelajaran sebanyak 4 JP/shift (@40 menit)
5) Sekolah menyiapkan Fasilitas Protokol Covid - 19 seperti : Tempat Cuci
tangan, Sabun, Hand Sanitizer, Tisue, Poster, Rambu/petunjuk arah, masker
dll

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari kerja, yaitu:

WAKTU BELAJAR
HARI KETERANGAN
SHIFT 1 SHIFT 2 TOTAL

SENIN 4 JP 4 JP 8 JP I. 07.15 – 07.55

SELASA 4 JP 4 JP 8 JP II. 07.55 – 08.35

RABU 4 JP 4 JP 8 JP III. 08.35 – 09.15

KAMIS 4 JP 4 JP 8 JP IV. 09.15 – 09.55

JUMAT 2 JP 2 JP 8 JP V. 10.30 – 11.10

SABTU 4 JP 4 JP 8 JP VI. 11.10 – 11.50

VII. 11.50 – 12.30


Jumlah 22 JP 22 JP 44 JP
VIII. 13.00 – 13.40
Jika kondisi kesehatan telah kembali pulih seperti sediakala, maka pengaturan
beban belajar SMA Negeri 1 Sakra adalah sebagai berikut:
a. Beban belajar menggunakan sistem paket.
b. Beban belajar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
c. Terjadi penambahan beban belajar sebanyak 2 (dua) jam/minggu (untuk mata
pelajaran Muatan Lokal).
d. Untuk kelas XI beban belajar dalam satu minggu adalah 46 jam pelajaran.
e. Untuk kelas XII beban belajar dalam satu minggu adalah 44 jam pelajaran.
f. Satu jam pelajaran sama dengan 45 menit kegiatan tatap muka.
g. Jumlah pekan pada tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 52 pekan dengan
rincian pada semester ganjil sebanyak 26 pekan dan semester genap sebanyak
26 pekan.
h. Jumlah pekan tidak efektif dalam satu tahun sebanyak 17 pekan dengan rincian
pada semester ganjil sebanyak 8 pekan dan semester genap sebanyak 9 pekan.
i. Jumlah pekan efektif dalam satu tahun sebanyak 35 pekan dengan rincian pada
semester ganjil sebanyak 18 pekan dan semester genap sebanyak 17 pekan.
j. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
k. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur maksimal 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 46


l. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua
jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari kerja, yaitu

WAKTU
HARI KETERANGAN
BELAJAR

SENIN 07.00 – 14.45 Kegiatan Apel dilaksanakan pukul 07.00-08.00

SELASA 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

RABU 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

KAMIS 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

JUMAT 07.00 – 11.00 Kegiatan Imtaq dilaksanakan pukul 07.00-08.00

SABTU 07.00 – 14.00 Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

*) Waktu pembelajaran untuk kelas XI karena ada penambahan mata pelajaran Mulok,
sedangkan untuk kelas X dan XII waktu pembelajaran sampai dengan pukul 14.00

C. MUATAN KURIKULUM

1. Muatan Umum
a. Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional dikembangkan oleh pemerintah pusat,
terdiri atas kelompok mata pelajaran kelompok Umum A, kelompok mata
pelajaran kelompok umum B, dan kelompok mata pelajaran peminatan (C),
termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan.
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan
seni. Mata pelajaran umum kelompok B yang dikembangkan oleh pemerintah
pusat terdiri dari mata pelajaran:
1) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
2) Seni Budaya
Untuk mata pelajaran Seni Budaya, SMA Negeri 1 Sakra menyelenggarakan
Seni tari untuk kelas XI dan seni teater untuk kelas XII.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 47


3) Prakarya dan Kewirausahaan
SMA Negeri 1 Sakra menyelenggarakan Budidaya untuk Kelas X serta
Kerajinan untuk kelas XI dan kelas XII.
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler
yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Muatan kurikulum yang dikembangkan oleh pusat berupa standar kompetensi
lulusan, kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi
dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk
suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti yang digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks
pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
b. Muatan Lokal

Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara
Barat adalah Etnis Sasak. Muatan lokal ini merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
Untuk memenuhi tuntutan kurikulum, pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat
telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi dan Struktur
kurikulum muatan lokal Etnis Sasak
1) Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk muatan lokal Etnis Sasak adalah:
a) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berbudaya,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi scara efektif dengan lngkungan sosial dan alam sekitar serta
dalam menempatkan diri sebagai komunitas etnis pada bangsa yang
berbhineka
b) Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang peritiwa
sejarah, budaya, keterampilan dan seni melalui medium bahasa Sasak
dengan wawasan lokalitas dalam keIndonesiaan
c) Memiliki kemampuan pikir dan tindak lanjut yang efektif dan kreatif dalam
ranah kongkret dan abstrak dengan menggunakan medium bahasa Sasak
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 48


2) Standar Isi
Stadar isi memuat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Rumusan Kompetensi Inti mata pelajaran Muatan Lokal sebagai berikut:
a) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
Menghayati dan membiasakan diri berperilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan
proaktif serta menghargai keberagaman bahasa dan budaya sebagai
bagian dari masyar akat majemuk dalam pola interaksi dengan lingkungan
sosial dan alam sekitar, serta dalam menempatkan diri sebagai komunitas
etnis pada bangsa yang berbhineka
c) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural melalui medium bahasa Sasak dengan rasa ingin tahu tentang
peristiwa, fenomena dan fakta sejarah, budaya, keterampilan dan seni
dengan wawasan lokalitas dalam keIndonesiaan
d) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait peristiwa, fenomena dan fakta sejarah, budaya, keterampilan dan
seni yang dipelajari di sekolah secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari

3) Muatan kurikulum Etnis Sasak

a) Sejarah

(1) Sejarah

(a) Lombok pada masa prasejarah, Asal usul penghuni pulau lombok,
Kehidupan nenek moyang pada masa prasejarah, Sistem
kepercayaan nenek moyang suku sasak, Pengaruh hindu budha di
lombok, kerajaan tertua di lombok

(b) Perang Lombok: Pemberontakan Desa Sesela, Pemberontakan


Desa Gandor, Pemberontakan Memelak, Pemberontakan
Pringgabaya, Pemberontakan Tuban, dan lain-lain

(c) Lombok pada masa penjajahan Jepang: Zaman Pendudukan


Jepang, Sistem Pemerintahan Jepang, Penderitaan Rakyat
Lombok, pendidikan Pada Pemerintahan Jepang, Perlawanan
Rakyat Lombok Terhadap Jepang

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 49


(d) Lombok pada masa kemerdekaan: Rapat di desa Tengaq, Belanda
menduduki Lombok, Terbentuknya daerah Swatantra Nusa Tenggara
Barat

(2) Legenda

Dayan Medaran, Putri Mandalika, Denda Cilinaya, Datu Keling,


Rengganis, Dewi Anjani, Wayang Serat Menak

b) Seni

(1) Pantun

(a) Pantun nasehat, Pantun agama, Pantun kanak kodeq, Pantun


bebajangan, Kayaq, Cilokaq, Temabng sasak, Bebade’an,
Sesenggak sasak, Pinja-Panja

(b) Pantun nasehat, pantun agama, pantun Kanak Kodeq, Pantun


Bebajangan, Kekayaq, Cilokaq, Tembang Sasak, Bebade’antara,
Sesenggak Sasak, Wasiat Renungan Masa, Album Lagu Sasak.

(2) Anekdot

Cerita rakyat Sasak: Loq Sekeq, Amaq Bilalang, Tembolaq Bongkang, Loq
Kencong Kance Loq Kambing, Amaq Kedenot Inaq Kedenot, Amaq Bangkol
Inaq Bangkol, Amaq Abir

(3) Laporan/Hasil Observasi

Jangger, Rudat, Cupak Gerantang, Kecimol, Gendang Bleq, Rebana,


Terompong, Rebo Bontong, Selatan Laut, Selametan Gumi, perang topat,
perang timbung

c) Budaya

(1) Eksemplum/ Naratif

(a) Karakter manusia sasak dan tata nilai : Tindih, Maliq/Maliq lenget,
Merang, Tatas, Tuhu, Tresna, Patut, Patuh, Pacu, Paut, Gnem, Rme

(b) Simbol Nilai : Betabeq, mempersilahkan dengan jempol, larangan


menunjuk dengan tangan kiri, berdiri ketika orang tua duduk,
keramas saat orang meninggal

(2) Biografi

Tuan Guru Umar Kelayu, TGH Ali Batu, TGKH Zainuddin Abdul Majid,
Tuan Guru Lopan, TGH Umar Safi’I Gerantung, Guru Bangkol, TGH
Mustafa Sekarbela, TGH. Muh. Siddiq Karang Kelok, TGH. Shaleh
Hambali

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 50


d) Keterampilan, Budaya, Seni

(1) Prosedur

(a) Membuat dan menyajikan makanan khas sasak: Pelecing kangkung,


Ares, Kelaq Rajang, Bebalung, Komoh, Sate Banteng Ngangaq, Lasuq,
Sambel Rencong, Sate Lindung,

(b) Membuat kurung batang orang meninggal

(c) Prosesi adat pernikahan sasak (bewacan)

(d) Prosedur permainan : Presean, Mencepok, Belanjakan, Begasingan

(e) Sistem pertanian sasak

(f) Daur hidup masyarakat sasak

(2) Eksplanasi kompleks

(a) Membuat dan menyajikan kerajinan bambu: keranjang, penarak,


ponjol, gegandek

(b) Membuat dan menyajikan kerajinan lontar: tembolaq, kempu,


ceraken, tas, dan lain-lain

(c) Membuat dan menyajikan kerajinan ketaq: nampan, gucci, tempat


buah, dan lain-lain

(3) Deskripsi

Membuat jajanan khas Sasak: Cerorot, Kaliadem, Jongkong, Ketimus,


Keludan, Gagar Mayang, Jaja Tujaq, Bulayak, Tempani, Tepung Paleng,
Nagasari, Kelepon Kecerit, Serabi Lak-lak, dan lain-lain

2. Jumlah Mata Pelajaran

Kelas
Mata Pelajaran
XI XII

Kelompok A (wajib) 6 6

Kelompok B (wajib) 3 3

Kelompok C (peminatan) 4 4

Pilihan Lintas dan/atau Pendalaman Minat 1 1

Muatan Lokal (Etnis sasak) 1

Jumlah Mata Pelajaran 15 14

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 51


3. Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai


bagian integral dari kurikulum sekolah dalam upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler serta ditujukan guna
pengembangan kreativitas dan karir.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah. Secara khusus, pengembangan diri bertujuan menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: Bakat, Minat, Kreativitas,
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, Kemampuan kehidupan keagamaan,
Kemampuan sosial. Kemampuan belajar, Wawasan dan perencanaan karir,
Kemampuan pemecahan masalah dan Kemandirian

Bentuk-bentuk Pelaksanaan
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik

1) Layanan dan Kegiatan Konseling


Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMA Negeri 1 Sakra
disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian
tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
Pembagian kelas binaan secara klasikal dan individual sebagai berikut:
Jumlah
NO NAMA/NIP Kelas Yang Dibina
Binaan
1. Ahmad Nasir, S.Pd. X 72 orang
162 orang
19621231 198803 1 229 XII 90 orang
2. Asmat, S.Pd X 71 orang
157 orang
19681231 200801 1 153 XII 86 orang
3. Cok Erika Febrianti, S. Pd. X 72 orang
173 orang
19700204 200701 2 030 XII 101 orang
4. Abdul Hidayatullah, S.Pd. X 70 orang
247 orang
- XI 177 orang
5. Muhammad Wardiman, S.Pd X 68 orang
203 orang
- XI 135 orang

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 52


2) Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya


tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani
kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda. Melalui partisipasinya
dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang
lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.

Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.


Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan
pendidikan

Jenis-jenis ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Sakra

Jenis Ekstrakurikuler Nama Pembina

Imtaq Mahjur. S.Ag.

Rohis/Imtaq Bukran, S.Pd.I

Dokumenter Uun Yulia Nitasari, S.Pd

UKS Asmat, S.Pd

LCC Sakmah, S.Pd

Seni L.A. Malik Ristiadie. S, S.Pd

Seni Istiareni

LPIR B. Rohmi Masban, S.Pd

Debat Bahasa Indonesia Baik Suasti Haryati, S.Pd.

Debat Bahasa Inggris Sudarman, S.Pd

Voly L. Satriawan Golkariadi, S.Pd

Futsal Lalu Irfan Trisandi, S.Pd

Basket Abdul Hidayatullah, S.Pd

Silat Suparman, S.Kom

Karate Sahidin, S.Pd.

Badminton Ahmad Nasir, S.Pd

Pramuka Nirmayang Iswari, S.Pd

PMR Muh. Zaenul Efendi, S.Pd

Pramuka Juni Hartini, S.Pd.

Paskibraka Kharisma Saulatan Nisa, S.Pd

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 53


Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Oleh karena itu Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang
tidak memungkinkan untuk mengikutinya.
Sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam konteks Kurikulum 2013, desain Induk
Pendidikan Kepramukaan pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan
penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam
bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang
bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.
Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan
(mutually interactive and reinforcing.)
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram (kegiatan pembiasaan)
mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang
dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
membaca Al-Qur’an, sholat berjamaah dan kunjungan pustaka.
2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
membiasakan antri, memberi salam, membuang sampah pada tempatnya dan
musyawarah
3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, memberikan pujian, tepat waktu dan hidup sederhana.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 54


4. Kriteria Ketuntasan Belajar

SMA Negeri 1 Sakra menentukan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


berdasarkan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui rapat dewan guru dengan
memperhatikan standar kompetensi lulusan, karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) SMA Negeri 1 Sakra

Semester Ganjil dan Genap Tahun Pelajaran 2021/2022

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


NO Kelas
Sikap Pengetahuan Keterampilan

1. XI B 80 80

2. XII B 80 80

Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam
bentuk perilaku spesifik yang dapat terukur dan/atau diobservasi termasuk pada
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2.
Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang
diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan
sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas.

Indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran,


karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu KD tertentu dan
menjadi acuan dalam penilaian KD mata pelajaran. Setiap Indikator pencapaian
kompetensi dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator soal
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk mengukur pencapaian sikap
digunakan indikator penilaian sikap yang dapat diamati.

a. Kompetensi Inti 1 (Sikap Spiritual)

Penilaian sikap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap


peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya serta toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap spiritual
pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn diturunkan
dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap yang tersurat.
Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara langsung dari KD
pada KI-1, melainkan dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 55


Indikator sikap spiritual:

1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.


2) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
3) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
4) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME.
5) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri.
6) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
7) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha.
8) menjaga lingkungan hidup di sekitar satuan pendidikan.
9) memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan YME.
10) bersyukur kepada Tuhan YME sebagai bangsa Indonesia.
11) menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agama yang
dianutnya.

b. Kompetensi Inti 2 (Sikap Sosial)

Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-
4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam
rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator KD dari KI-2 mata
pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum.

Indikator sikap spiritual:

1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan


pekerjaan.
2) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
3) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
4) Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan.
5) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara ikhlas.
6) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbahasa
maupun bertingkah laku.
7) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuan sendiri untuk
melakukan kegiatan atau tindakan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 56


c. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)

Indikator untuk pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan


menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat
digunakan:

1) mengingat: menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi nama,


memberi contoh, meniru, dan memasangkan.
2) memahami: menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan,
menjelaskan, mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukkan,
menemukan, membuat laporan, mengemukakan, membuat tinjauan,
memilih, dan menceritakan.
3) menerapkan: mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan penjelasan,
membuatkan penafsiran, mengoperasikan, mempraktikkan, merancang
persiapan, menyusun jadwal, membuat sketsa, menyelesaikan masalah, dan
menggunakan.
4) menganalisis: menilai, menghitung, mengelompokkan, menentukan,
membandingkan, membedakan, membuat diagram, menginventarisasi,
memeriksa, dan menguji.
5) mengevaluasi: membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan,
menjelaskan apa alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan
alasan pembelaan, memperkirakan, dan memprediksi. Dan
6) mencipta (create): mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan,
mengelola, mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan
mengulas.

d. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

Indikator untuk pencapaian keterampilan dirumuskan dengan menggunakan


kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain:
menggabungkan, mengkontruksi, merancang, membuat sketsa, memperagakan,
menulis laporan, menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan,
dan menyajikan.

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan bilangan bulat


dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan
ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan


belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi
yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik
atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 57


dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.

Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik


menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan
peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan
untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

5. Kenaikan Kelas Dan Penilain

 Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Keputusan


kenaikan kelas bagi peserta didik dilaksanakan berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik.

Kriteria kenaikan kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun


pelajaran yang diikuti

b. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir
semester 2 (dua).

c. Kehadiran tatap muka pada satu semester minimal 90% tanpa memperhitungkan
ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

d. Predikat sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator


kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

e. Nilai kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai


dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

f. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester
genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata
pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 58


 Penilaian

Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat


dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik.

a. Bentuk Penilaian

1) Ulangan Harian

Ulangan Harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu


muatan pembelajaran. Jika peserta didik tidak tuntas pada Ulangan Harian
maka peserta didik berhak mengikuti remidial sebaliknya jika peserta didik
tuntas dengan nilai memuaskan, maka peserta didik berhak mendapatkan
pengayaan.
2) Penilaian Tengah Semester (PTS)
PTS adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran
yang diselesaikan dalam paruh pertama semester. Tidak ada remidi untuk
(PTS).
3) Penilaian Akhir Semester (PAS)
PAS adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran
yang diselesaikan dalam satu semester. Tidak ada remidi untuk PAS.
4) Ujian Sekolah
Ujian Sekolah adalah ujian yang dilaksanakan pada akhir semester genap
untuk menentukan kelulusan seorang peserta didik dari SMA Negeri 1 Sakra.
Ujian Nasional dan Sekolah dilaksanakan dengan mengacu pada petunjuk
pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang diterbitkan setiap
tahun menjelang pelaksanaan ujian oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Nusa
Tenggara Barat.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
digunakan sebagai dasar untuk:
a) pemetaan mutu program sekolah;
b) pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c) pembinaan dan pemberian bantuan kepada sekolah dalam upayanya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 59


5) Penilaian Remidial dan Pengayaan
a) Bentuk pelaksanaan Remidial
(1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan
bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai
ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu
memberikan penjelasan dengan menggunakan metode dan/atau
media yang lebih tepat.
(2) Pemberian bimbingan secara khusus (bimbingan perorangan)
Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran
pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana
terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil
mencapai ketuntasan.
(3) Pemberian tugas – tugas latihan secara khusus
Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas–tugas latihan perlu
diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif
untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan
(4) Pemanfaatan tutor sebaya
Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak kelas yang memiliki
kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas yang mengalami
kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
b) Bentuk pelaksanaan Pengayaan
(1) Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial
karena belum mencapai ketuntasan.
(2) Belajar mandiri.
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
(3) Pembelajaran berbasis tema.
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik
dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 60


c) Hasil penilaian
(1) Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir
(2) Nilai akhir setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung
dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai
indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata
nilai seluruh KD.
(3) Nilai akhir setelah remedial untuk aspek keterampilan diambil dari
nilai optimal KD
(4) Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan
kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio,
dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang
normal.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
 mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik;
 memperbaiki proses pembelajaran; dan
 menyusun laporan kemajuan hasil belajar.

b. Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada SMA Negeri 1 Sakra terdiri atas:
1) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2) penilaian hasil belajar oleh sekolah; dan
3) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada SMA Negeri 1 Sakra meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

c. Tujuan Penilaian
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
2) Penilaian hasil belajar oleh sekolah bertujuan untuk menilai pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 61


d. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian hasil belajar:
1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai;
7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;
8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan.

e. Mekanisme Penilaian
1) Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:
a) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus;
b) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas;
c) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
d) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
e) Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
f) Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 62


2) Mekanisme penilaian hasil belajar oleh sekolah:
a) penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan
pendidik;
b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c) penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah;
d) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh
sekolah dan hasil penilaian oleh Pendidik; dan
e) kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.

f. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian sikap spiritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setaip hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK
dan guru mata pelajaran serta peserta didik.
Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Sikap peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru
BK. Guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas mencatat perilaku peserta
didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku perilaku tersebut.
2) Penilaian sikap sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas,
guru BK dan guru mata pelajaran, sedangkan penilaian diri dan penilaian
antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian sikap sosial
dilakukan secara terus – menerus selama satu semester. Penilaian sikap
sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mapel. Sikap peserta didik di luar
jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mapel, guru BK
dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang
baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima
laporan tentang perilaku tersebut.
3) Penilaian pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk
penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan maupun penugasan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 63


4) Penilaian keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian
praktik selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian
proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.
Penilaian keterampilan dapat juga dilakukan melalui penilaian harian sesuai
karakteristik kompetensi dasar.
g. Prosedur Penilaian
1) Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik
dilakukan dengan urutan:
a) Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun;
b) menyusun kisi-kisi penilaian;
c) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
d) melakukan analisis kualitas instrumen;
e) melakukan penilaian;
f) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g) melaporkan hasil penilaian; dan
h) memanfaatkan laporan hasil penilaian.
2) Prosedur penilaian hasil belajar oleh sekolah dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a) menetapkan KKM;
b) menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c) menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d) melakukan analisis kualitas instrumen;
e) melakukan penilaian;
f) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g) melaporkan hasil penilaian; dan
h) memanfaatkan laporan hasil penilaian.
3) Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
a) menyusun kisi-kisi penilaian;
b) menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
c) melakukan analisis kualitas instrumen;
d) melakukan penilaian;
e) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
f) melaporkan hasil penilaian; dan
g) memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 64


h. Pengolahan
1) Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu
semester.
a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan
(menandai) catatan- catatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap
sosial.
b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan
catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan
kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang
sangat baik dan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan.
c) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan
deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik
berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan.
d) Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah
perilaku yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang
belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang
perlu pembimbingan.
e) Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap
peserta didik tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator
kompetensi.
f) Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh
wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil
belajar sikap.
Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap:
(1) Sikap yang ditulis adalah sikap spritual dan sikap sosial.
(2) Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap
yang diinginkan dan belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan
pembimbingan.
(3) Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(4) Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan
menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 65


berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(5) Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi.
(6) Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan
A = sangat baik,
B = baik,
C = cukup, dan
D = kurang.
(7) Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan
refleksi.

2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester
untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil
penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dalam satu semester
direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan
KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali
maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata.

Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh


dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama
satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam
bentuk angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi dengan
deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD
selama satu semester.

Contoh pengolahan nilai KD pada KI-3.

Hasil Penilaian Harian Penilaian


No. Nama KD Akhir Rerata
1 2 3 4 ... Semester

3.1 75 68 70 71

1 Ani 3.2 86 80 90 80 84

3.3 80 95 88

Nilai Rapor 81

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 66


Keterangan:

(1) Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi


seluruh indikator dari satu kompetensi dasar
(2) Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut
(3) KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka
75 + 68 + 70
N ilai p e n g et a hu a n p a d a KD 3 .1 = = 71
3
(4) Nilai rapor diperoleh dari rerata semua KD
71 + 84 + 88
N ilai rapor = =81
3
(5) Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik
dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai di atas
yang sangat dikuasai peserta didik adalah KD 3.3 dan yang perlu
ditingkatkan pada KD 3.1.
Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi
aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah
kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”
3) Nilai Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,


proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata
pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika
penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama.
Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau
praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan.

Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran


adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester.
Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan
angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat
capaian kompetensi.

Contoh pengolahan nilai keterampilan

Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(Pembulatan)

4.1 87 87

4.2 66 75 75

4.3 92 92

4.4 75 82 79

Rerata 83

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 67


Keterangan:

(1) Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai
optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena
menggunakan proyek dan produk.
(2) Nilai akhir semester (rapor) didapat dengan cara merata-ratakan nilai
akhir pada setiap KD.
87 + 75 + 92 + 79
N ilai rapor = = 83, 13 ≈ 83 (pembulatan)
4
(3) Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang
menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
(4) Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan
meragakan ragam gerak tari sesuai dengan iringan”
Dokumen hasil penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek)
dikumpulkan dalam bentuk portofolio yang merupakan lampiran rapor yang
diberikan kepada orangtua/wali dan sebagai informasi awal pendidik di kelas
berikutnya. Penilaian keterampilan oleh satuan pendidikan untuk mata
pelajaran tertentu dapat dilakukan melalui penilaian akhir semester,
penilaian akhir tahun, dan/atau ujian sekolah.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 68


i. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

Penilaian oleh pendidik digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi


peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) peserta didik. Hasil
pencapaian kompetensi peserta didik tersebut disimpan dalam bentuk portofolio
perkembangan peserta didik. Dokumen tersebut dianalisis untuk mengetahui
perkembangan capaian kompetensi peserta didik dan digunakan untuk
menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada peserta didik (program remedial
atau program pengayaan).

Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara terpisah karena karakternya berbeda.

Laporan hasil penilaian sikap berupa predikat dan deskripsi yang


menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester. Hasil penilaian
pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0 – 100) dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang
menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester.

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan bilangan bulat


dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan
ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Penetapan tabel interval predikat untuk KKM di SMA Negeri 1 Sakra adalah
sebagai berikut:

Tabel interval predikat SMA Negeri 1 Sakra

Predikat
KKM
D = Kurang C = Cukup B = Baik A = Sangat Baik

80 x < 80 80  x < 87 87  x < 93 93  100

Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat Cukup.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 69


6. Kelulusan
Kriteria kelulusan berdasarkan pada ketentuan PP Nomor 19 Tahun 2005
sebagaimana yang telah diubah dengan PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2
dan diubah lagi dengan PP Nomor 13 tahun 2015 pasal 72 ayat 1 adalah:
Peserta didik dinyatakan Lulus dari SMA Negeri 1 Sakra apabila yang bersangkutan
memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran (Memiliki rapor kelas X, XI, dan
XII);
b. Memperoleh nilai minimal baik pada sikap spiritual dan sikap sosial, dengan
kriteria:
1) Kehadiran diatas 90%;
2) Dalam satu tahun terakhir memiliki maksimal 3 kali catatan pelanggaran
terhadap tata tertib sekolah;
3) Tidak tersangkut masalah kriminal, mirasantika, pornografi dan pelanggaran
berat lainnya;
4) Lulus USBN dengan nilai minimal 70 dan memiliki nilai rata-rata 65.

Pada setiap penyelenggaraan Ujian sekolah, Kepala SMA Negeri 1 Sakra membentuk
Panitia penyelenggara yang terdiri dari guru-guru dan pegawai pada SMA Negeri 1
Sakra.

Panitia Ujian SMA Negeri 1 Sakra memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Merencanakan pelaksanaan ujian;
b. Menetapkan ruang ujian yang memenuhi persyaratan sarana dan prasarana
serta persyaratan lain untuk pelaksanaan;
c. Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat;
d. Pada pelaksanaan ujian, panitia bertanggung jawab untuk:
 melaksanakan ujian dan memastikan kesesuaian pelaksanaan ujian dengan
POS ujian;
 mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS ujian;
 menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan ujian;
 menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian kepada pengawas ruang;
dan
 mencetak dan membagikan Surat Keterangan Lulus (SKL) kepada peserta
ujian.
Kegiatan Ujian Sekolah mengggunakan ruangan yang terdapat di SMA Negeri 1
Sakra dengan jumlah ruang disesuaikan denga jumlah peserta didik yang akan
mengikuti Ujian.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 70


Penulisan nomor peserta Ujian menggunakan 11 digit angka dengan ketentuan sebagai
berikut:

No Banyak Kolom
Komponen Keterangan
Urut Digit Nomor
1. Kab/Kota/Kodya 2 1–2 Lombok Timur 06

2. Sekolah 4 3–6 SMAN 1 Sakra 0035

3. Peserta 4 7 – 10 Peserta xxxx

4. Kode Dikbud 1 11 Kode Dikbud x

Penomoran Peserta Ujian pada SMA Negeri 1 Sakra adalah:

SMA Negeri 1 Sakra 06 – 0035 – XXXX – X


Pengaturan Ruang Ujian, jumlah peserta tiap ruang dan jadwal Ujian pada SMA
Negeri 1 Sakra berpatokan pada POS Ujian Nasional yang dikeluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan POS Ujian Sekolah yang dikeluarkan oleh
SMA Negeri 1 Sakra.

Pengawasan Ujian Sekolah dilakukan oleh guru-guru SMA Negeri 1 Sakra.

7. Peminatan, Lintas Minat Dan Mutasi Peserta Didik

 Peminatan Dan Lintas Minat


Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan
kejuruan.
Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan.
Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik
dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan
minat.
Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan
orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan
minat.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 71


Peminatan pada SMA/MA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.
1) Untuk kelas XI dan XII terdapat masing-masing Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (3 kelas), Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (5
kelas), dan Peminatan Bahasa dan Budaya (1 kelas).
2) Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik.
3) Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap
peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat
dan/atau pendalaman minat
4) Di SMA Negeri 1 Sakra tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi hanya
Pilihan Lintas Minat
5) Di Kelas XI dan XII, jumlah jam pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan
per minggu adalah 4 jam pelajaran. Jadi peserta didik hanya bisa mengambil
satu mata pelajaran lintas minat.
6) Mata pelajaran lintas minat yang dipilih disarankan tetap dari Kelas X sampai
dengan XII.

 Mutasi Peserta Didik

1) Mutasi Masuk (Dari Sekolah/Madrasah lain ke SMA Negeri 1 Sakra )

Peserta Didik yang akan pindah ke SMA Negeri 1 Sakra harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

a) Berasal dari SMA/MA yang menggunakan kurikulum 2013;

b) Mendaftarkan diri sebagai calon Peserta Didik SMA Negeri 1 Sakra dengan
menyerahkan raport asli dari sekolah/sekolah asal;

c) Memiliki surat pindah dari sekolah asal;

d) Dinyatakan lulus secara administrasi;`

e) Lulus seleksi akademik sesuai dengan program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka;

f) Peserta Didik yang bersangkutan tidak duduk di kelas X semester 1 atau


kelas XII semester 2;

g) Daya tampung kelas masih memungkinkan;

h) Bersedia menandatangani surat pernyataan sanggup mentaati aturan/tata


tertib sekolah; dan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 72


i) Bagi Peserta Didik yang berasal dari luar Kabupaten Lombok Timur harus
melengkapi surat persetujuan dari dinas pendidikan Provinsi tempat asal
Peserta Didik dan rekomendasi dari UPT. Layanan Dikmen dan PK-PLK
Lombok Timur.

2) Mutasi Keluar ( dari SMA Negeri 1 Sakra ke sekolah lain)

Setiap Peserta Didik berhak pindah/mutasi keluar atas permintaan orang


tua/wali. Setiap Peserta Didik juga berpeluang pindah/mutasi atas
pertimbangan sekolah.

Peserta Didik yang akan pindah dari SMA Negeri 1 Sakra ke


sekolah/madrasah lain harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Menyerahkan rekomendasi dari sekolah yang dituju.

b) Menyelesaikan semua administrasi yang terkait dengan keuangan sampai


bulan terakhir yang bersangkutan tercatat sebagai Peserta Didik SMA
Negeri 1 Sakra

c) Mengembalikan semua pinjaman (buku perpustakaan dan lain-lain) di


SMA Negeri 1 Sakra.

d) Bersedia tidak akan kembali menjadi Peserta Didik SMA Negeri 1 Sakra.

3) Mutasi Peminatan (antar Peminatan di SMA Negeri 1 Sakra)

Setiap peserta didik di kelas X berhak menentukan peminatan sesuai dengan


minat dan prestasi akademiknya. Peserta didik yang sudah menentukan
peminatan, berhak pindah/mutasi ke peminatan lain dengan persyaratan
sebagai berikut:

a) Peserta didik kelas X yang ingin pindah/mutasi peminatan, harus


mengajukan permohonan paling lambat satu bulan sejak kegiatan
pembelajaran berlangsung di awal tahun pelajaran;

b) Daya tampung kelas yang dituju, masih memungkinkan;

c) Peserta didik kelas X yang ingin pindah/mutasi peminatan setelah satu


bulan kegiatan pembelajaran berlangsung, dipindahkan dari sekolah; dan

d) Peserta didik kelas XI tidak boleh mengganti peminatan yang telah dipilih.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 73


8. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup

1) Pengertian Teoritis

Menurut Broling (1989) "life skills adalah interaksi berbagai pengetahuan dan
kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka
dapat hidup mandiri". Broling mengelompokan life skill ke dalam tiga
kelompok kecakapan yaitu; kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill),
kecakapan hidup pribadi/sosial (personal/social skill) dan kecakapan hidup
bekerja (occupational skill).

Kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill), antara lain meliputi:


pengelolaan kebutuhan pribadi. Pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan
rumah pribadi, kesadaran kesehatan, kesadaran keamanan, pengelolaan
makanan-gizi, pengelolaan pakaian, kesadaran pribadi sebagai warga negara,
pengelolaan waktu luang, rekreasi, dan kesadaran lingkungan.

Kecakapan hidup sosial/pribadi (personal/social skill), antara lain, meliputi;


kesadaran diri (minat, bakat, sikap, kecakapan), percaya diri, komunikasi
dengan orang lain, tenggang rasa dan kepedulian pada sesama, hubungan
antar personal, pemahaman dan pemecahan masalah, menemukan dan
mengembangkan kebiasaan positif kemandirian dan kepemimpinan.

Sedangkan yang termasuk dalam kecakapan hidup bekerja (occupational


skill), meliputi, kecakapan memilih pekerjaan, perencahaan kerja, persiapan
keterampilan kerja, latihan keterampilan, penguasaan kompetensi,
menjalankan sesuatu profesi, kesadaran untuk menguasai berbagai
keterampilan, kemampuan menguasai dan menerapkan teknologi, merancang
dan melaksanakan proses pekerjaan, dan menghasilkan produk barang dan
jasa.

WHO (1997) memberikan pengertian bahwa kecakapan hidup adalah


berbagai keterampilan/kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku
positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. WHO
mengelompokan kecakapan hidup ke dalam lima kelompok, yaitu: (1)
kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan pribadi (personal
skill), (2) kecakapan sosial (Social skill), (3) kecakapan berpikir (thingking
skill), (4) kecakapan akademik (academic skill) dan (5) kecakapan kejujuran
(Vocational skill).

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 74


Dalam penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup didasarkan atas prinsip
Empat Pilar Pendidikan, yaitu "learning to know" (belajar untuk memperoleh
pengetahuan) yang diikuti oleh "learning to learn" yaitu belajar untuk tahu
cara belajar). "learning to do" (belajar untuk dapat berbuat/ melakukan
pekerjaan), "learning to be" (belajar agar dapat menjadi orang yang berguna
sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri) dan "learning to live together"
(belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).

2) Pengertian Operasional

Pendidikan kecakapan hidup pada dasarnya merupakan suatu upaya


pendidikan untuk meningkatkan kecakapan hidup setiap warga negara.
Pengertian kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi, sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

Secara operasional, program kecakapan hidup terdiri dari empat jenis, yaitu :

a) Kecakapan pribadi (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenal


diri sendiri, kecakapan berpikir rasional, dan percaya diri.

b) Kecakapan sosial (social skill), seperti kecakapan melakukan kerjasama,


bertenggang rasa, dan tanggung jawab sosial.

c) Kecakapan akademik (academic skill), seperti kecakapan dalam berfikir


secara ilmiah, melakukan penelitian, dan percobaan-percobaan dengan
pendekatan ilmiah.

d) Kecakapan vokasional (vocational skill) adalah kecakapan yang dikaitkan


dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Seperti di
bidang jasa (perbengkelan, jahit menjahit), dan produksi barang tertentu
(peternakan, pertanian, perkebunan).

Keempat jenis kecakapan hidup di atas, dilandasi oleh kecakapan spritual,


yakni; keimanan, ketakwaan, moral, etika dan budi pekerti yang luhur
sebagai salah satu pengamalan dari sila pertama Pancasila. Dengan
demikian, pendidikan kecakapan hidup diarahkan pada pembentukan
manusia yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat, mandiri serta
memiliki produktivitas dan etos kerja yang tinggi.

Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup pada satuan dan program


pendidikan nonformal, utamanya dalam rangka pengentasan kemiskinan dan
penanggulangan pengangguran lebih ditekankan pada upaya pembelajaran
yang dapat memberikan penghasilan (learning and earning).

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 75


Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 76
3) Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
a) Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran
dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena
pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden
curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara
penyampaian bukan pada materi pesannya.
b) Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep
kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan praktis dengan fokus;
c) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
d) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning),
dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
e) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasaan,
f) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan
personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
g) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
h) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
i) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 77


9. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
a. Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan
bekerja dalam tim, dan lain-lain.
b. Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
c. Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar
dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung
dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab.
d. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar
yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi
peserta didik.
e. Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus
mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini, peserta didik berlatih
bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,
mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola
emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
f. Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
g. Pelaksanaa penyusunan karya tulis yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta
didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 78


2. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
a. Konsep Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri,
memiliki proses sistematis, dan dapat diterapkan dalam bentuk penerapan
kreatifitas dan keinovasian. Seperti dikemukanan Thomas W. Zimmerer (1996),
“Entrepreneurship is the result of disciplined, systematic prossec of applying
creativity and innovations to needs and opportunities in the marketplace”.
Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin, proses sitematis penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan ciri-ciri seseorang
yang memiliki jiwa wirausaha (entrepeneur) sebagai orang yang (1) percaya diri, (2)
berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan. Bentuk ketata
kelakukan ciri-ciri wirausaha nampak pada tabel berkut.

Ciri-ciri
Bentuk Tata – Kelakuan
Kewirausahaan
Percaya diri 1. Bekerja penuh keyakinan
2. Tidak berketergantungan dalam melakukan
pekerjaan
Berorientasi pada 1. Memenuhi kebutuhan akan prestasi
tugas dan hasil 2. Orientasi pekerjaan berupa laba, tekun dan
tabah, tekad kerja keras
3. Berinisiatif
Pengambil risiko 1. Berani dan mampu mengambil risiko kerja
2. Menyukai pekerjaan yang menantang
Kepemimpinan 1. Bertingkah laku sebagai pemimpin yang terbuka
terhadap saran dan kritik
2. Mudah bergaul dan bekerjasama dengan orang
lain
Berfikir ke arah 1. Kreatif dan Inovatif
hasil (manfaat) 2. Luwes dalam melaksanakan pekerjaan
3. Mempunyai banyak sumberdaya
3. Serba bisa dan berpengetahuan luas
Keorisinilan 1. Berfikiran menatap ke depan
2. Perspektif

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 79


Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 80
b. Analisis Pendidikan Kewirausahaan.
Program pendidikan kewirausahaan di SMA Negeri 1 Sakra dari analisis
mengangkat tema “Berupaya meningkatkan kualitas dan daya jual bahan baku
lokal dan limbah”. Hal ini sesuai dengan program zero waste dari pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pendidikan kewirasusahaan yang dikembangkan adalah :
1) Budidaya
Budi daya tanaman hias
2) Kerajinan
a) Membuat kerajinan dari limbah kertas
b) Membuat kerajinan dari limbah plastik
c. Implementasi Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan diimplementasikan pada mata pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan sebagai berikut.
1) Perencanaan :
a) Menyampaikan materi
b) Menyampaikan/cara memilih bahan yang berkualitas
c) Menyediakan alat dan bahan yang di butuhkan
d) Menyampaikan cara kerja atau pengolahan
e) Menyediakan/menyiapkan tempat media untuk praktek
2) Pelaksanaan :
a) Melaksanakan praktek
b) Pengemasan hasil/pelabelan produk
c) Menyerahkan hasil ke team pemasaran
3) Penilaian :
a) Menilai persiapan bahan yang berkualitas sudah sesuai atau belum
b) Menilai cara kerja dari awal sampai akhir
c) Menilai dari rasa, penampilan/warna dan kemasan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 81


BAB V

KALENDER PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SAKRA

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik daerah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun adalah
sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pembelajaran


Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan
1. Tahun pelajaran 2021/2022 dimulai hari Senin tanggal 12 Juli 2021 dan berakhir
pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022
2. Hari pertama masuk sekolah : hari Senin, 12 Juli 2021
Hari pertama kegiatan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan satuan
pendidikan diisi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
peserta didik baru.
3. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dilaksanakan secara luring dengan
mengikuti standar Protokol Covid – 19

B. Jumlah Minggu Efektif dalam Satu Tahun

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Jumlah pekan, pekan tidak efektif dan pekan efektif berdasarkan analisis kalender
pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah:
1. Jumlah pekan pada tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 52 pekan dengan rincian
pada semester ganjil sebanyak 26 pekan dan semester genap sebanyak 26 pekan.
2. Jumlah pekan tidak efektif dalam satu tahun sebanyak 17 pekan dengan rincian
pada semester ganjil sebanyak 8 pekan dan semester genap sebanyak 9 pekan.
3. Jumlah pekan efektif dalam satu tahun sebanyak 35 pekan dengan rincian pada
semester ganjil sebanyak 18 pekan dan semester genap sebanyak 17 pekan.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 82


C. Waktu Pembelajaran Efektif

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

Sehubungan dengan merebaknya bencana pandemi Covid-19, SMA Negeri 1 Sakra


melakukan pembelajaran dengan cara:
1. Dilaksanakan menggunakan metode Flipp Classroom
2. Materi pembelajaran dilakukan menggunakan daring melalui LMS yang telah dibuat
oleh guru
3. Kegiatan elaborasi pemahaman dilaksanakan secara luring dengan pengaturan
sebagai berikut:
a. Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem shift (2 shift/hari)
b. Setiap kelas dibagi menjadi 2 ruang
c. Jumlah maksimal peserta didik sebanyak 18 orang/ruang
d. Jumlah jam pelajaran sebanyak 4 JP/shift (@40 menit)
e. Sekolah menyiapkan Fasilitas Protokol Covid - 19 seperti : Tempat Cuci tangan,
Sabun, Hand Sanitizer, Tisue, Poster, Rambu/petunjuk arah, masker dll

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari kerja, yaitu:

WAKTU BELAJAR
HARI KETERANGAN
SHIFT 1 SHIFT 2 TOTAL

SENIN 4 JP 4 JP 8 JP I. 07.15 – 07.55

SELASA 4 JP 4 JP 8 JP II. 07.55 – 08.35

RABU 4 JP 4 JP 8 JP III. 08.35 – 09.15

KAMIS 4 JP 4 JP 8 JP IV. 09.15 – 09.55

JUMAT 2 JP 2 JP 8 JP V. 10.30 – 11.10

SABTU 4 JP 4 JP 8 JP VI. 11.10 – 11.50

VII. 11.50 – 12.30


Jumlah 22 JP 22 JP 44 JP
VIII. 13.00 – 13.40

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 83


Jika kondisi kesehatan telah kembali pulih seperti sediakala, maka pengaturan waktu
pembelajaran di SMA Negeri 1 Sakra sesuai dengan tabel berikut:

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari kerja, yaitu

WAKTU
HARI KETERANGAN
BELAJAR

SENIN 07.00 – 14.45 Kegiatan Apel dilaksanakan pukul 07.00-08.00

SELASA 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

RABU 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

KAMIS 07.00 – 15.30*) Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

JUMAT 07.00 – 11.00 Kegiatan Imtaq dilaksanakan pukul 07.00-08.00

SABTU 07.00 – 14.00 Tadarrus Al-Qur’an dilaksanakan pukul 07.00-07.30

*) Waktu pembelajaran untuk kelas XI karena ada penambahan mata pelajaran Muatan
Lokal (Mulok), sedangkan untuk kelas X dan XII waktu pembelajaran sampai dengan
pukul 14.00

D. Waktu Penilaian
Penetapan waktu kegiatan penilaian dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlak. Kegiatan penilaian dapat berbentuk Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian
Akhir Semester (PAS), dan USBN.
1. Penilaian Tengah Semester Gasal dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 25 September
2021
2. Penilaian Akhir Semester Gasal dilaksanakan pada tanggal 29 November s.d. 7
Desember 2021
3. Penilaian Tengah Semester Genap dilaksanakan pada tanggal 7 s.d. 12 Maret 2022
4. Penilaian Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas dilaksanakan pada tanggal 30 Mei
s.d. 7 Juni 2022
5. USBN akan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (diperkirakan pada tanggal 14 s.d. 22
Maret 2022)

E. Waktu Pembagian LHB

1. Pembagian Laporan Hasil Belajar (LHB) Semester Gasal dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 17 Desember 2021

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 84


2. Pembagian Laporan Hasil Belajar (LHB) Semester Genap dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 17 Juni 2022

F. Jadwal Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
1. Libur Semester Gasal (Jeda Semester) dimulai pada hari Sabtu tanggal 18 Desember
2021 s.d. hari Jum’at tanggal 21 Desember 2021
2. Libur Semester Genap (Akhir Tahun Pelajaran) dimulai pada hari Sabtu tanggal 18
Juni 2022 s.d. hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022
3. Libur umum tahun pelajaran 2021/2022 (selain Ahad) sebanyak 13 hari.
4. Libur keagamaan (libur puasa dan idul fitri) tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 8
hari.
Jumlah hari libur dan hari efektif Tahun Pelajaran 2021/2022
Hari Non Efektif Hari Efektif
Jumlah Hari

Libur Khusus
Libur Umum

Hari Belajar
Bagi Raport
Keagamaan

Hari Masuk

N Bulan dan PAS/PTS/


Sekolah
Jumlah
Minggu

Ket
Efektif
Pasca
MPLS
Libur

Libur

o tahun

1 Juli 2021 31 4 1 9 0 0 14 17 6 0 0 0 11

2 Agustus 2021 31 5 2 0 0 0 7 24 0 0 0 0 24

3 September 2021 30 4 0 0 0 0 4 26 0 6 0 0 20

4 Oktober 2021 31 5 1 0 0 0 6 25 0 0 0 0 25

5 November 2021 30 4 0 0 0 0 4 26 0 2 0 0 24

6 Desember 2021 31 4 1 11 0 0 16 15 0 6 8 1 0

JUMLAH SEM I 184 26 5 20 0 0 51 133 6 14 8 1 104 17

7 Januari 2022 31 5 1 0 0 0 6 25 0 0 0 0 25

8 Februari 2022 28 4 1 0 0 0 5 23 0 0 0 0 23

9 Maret 2022 31 4 1 0 0 0 5 26 0 14 0 0 12

10 April 2022 30 4 1 0 0 2 7 23 0 0 0 0 23

11 Mei 2022 31 5 4 0 0 4 13 18 0 2 0 0 16

12 Juni 2022 30 4 0 11 0 0 15 15 0 6 8 1 0

JUMLAH SEM II 181 26 8 11 0 6 51 130 0 22 8 1 99 17

Total Jumlah 365 52 13 31 0 6 102 263 6 36 16 2 203 34

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 85


Kalender Pendidikan Satuan pendidikan pada SMA Negeri 1 Sakra disusun sesuai
dengan prinsip-prinsip sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 86


Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 87
BAB VI

PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra Tahun Pelajaran
2021/2022 telah selesai kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami
rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Sakra
dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan
bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra
ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah SWT.
membalas amal baik Bapak/Ibu/Saudara dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridho-Nya. Amin.

Mengetahui Sakra, 26 Agustus 2021


Ketua Komite Kepala SMA Negeri 1 Sakra

L. INTAYANG S U G E N G, S. Pd
NIP. 19660201 199201 1 001

Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sakra Tahun 2021/2022 88

Anda mungkin juga menyukai