PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara
holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali
dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Kurikulum di era pandemi Covid-19 Tahun 2021, disusun berdasarkan peraturan dan
kebijakan bidang pendidikan baik pusat melalui kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan diantaranya: Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia,
Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor Hk.01.08/Menkes I 363 I 2021,
Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaraan pembelajaran di masa
pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) tanggal 30 Maret 2021.
Pada surat edaran tersebut dinyatakan bahwa Pembelajaran tatap muka terbatas
(bukan simulasi) dapat dilaksanakan mulai tanggal 16 Agustus 2021. Pemberlakuan
Pembelajaran tatap muka terbatas, didasari beberapa pertimbangan, diantarany:
1. Hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran daring maupun luring tanggal 19 s.d. 31
Juli 2021 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
menunjukkan bahwa proses pembelajaran mengalami berbagai kendala, di
antaranya terbatasnya kuota dan jaringan internet yang tidak memadai khususnya
di daerah blank spot, kurang mahirnya mengoperasikan IT, sulitnya mengatur
jadwal, dan lain-lain.
2. Data-data primer seperti laporan pengawas sekolah, hasil survey dan observasi
langsung tim Dinas Dikbud NTB menunjukkan bahwa sebagian besar
SMA/SMK/SLB sangat siap melaksanakan layanan tatap muka secara penuh.
Kesiapan ini didukung dengan sarana pendukung dibutuhkan seperti masker,
tempat cuci tangan, ruang isolasi/UKS, dan tingkat kedisiplinan guru dan peserta
didik dalam menerapkan protocol Covid-19 menunjukkan trend yang makin
positive.
3. Masukan dari orang tua siswa yang berharap agar putra-putri mereka tetap bisa
melaksanakan pembelajaran tatap muka semata-mata untuk mengurangi potensi
ketidakmaksimalan orangtua dalam mendampingi putra-putri mereka saat belajar
di rumah dikarenakan alasan tertentu seperti kesibukan kerja di luar rumah atau
a. Standar Isi
1) Mengembangkan dan memberlakukan KTSP sesuai dengan mekanisme
dan prosedur yang berlaku;
2) Melakukan sosialisasi KTSP baik internal maupun eksternal;
3) Mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
b. Standar Kompetensi Lulusan
1) Memetakan SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel dan SKL mata
pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI);
a. Standar Isi
1) Mengembangkan dan memberlakukan KTSP sesuai dengan mekanisme
dan prosedur yang berlaku;
2) Melakukan sosialisasi KTSP baik internal maupun eksternal;
3) Mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
b. Standar Kompetensi Lulusan
1) Memetakan SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel dan SKL mata
pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI);
2) Memanfaatkan hasil US dalam penyusunan program perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan.
c. Standar Proses
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan
bahan Ajar) sudah baik (≥91);
2) Penggunaan sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam
maupun di luar sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran
sudah optimal (≥91);
3) Pengawasan proses pembelajaran sudah optimal (≥91);
4) Melakukan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran secara
periodik.
d. Standar Penilaian
1) Kualitas dan kelengkapan perangkat penilaian sudah baik (≥91);
2) Melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku;
3) Menyampaikan hasil penilaian peserta didik kepada orang tua dan pihak
lain yang berkepentingan.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada,
2) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
3) Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (kerjasama
dengan instansi lain),
4) pengusulan mutasi antar sekolah dan atau pengangkatan guru yang
dibutuhkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
f. Standar Sarana dan Prasarana
1) penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada sudah
optimal,
a. Sekolah terletak pada tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh siswa
dan stakeholder karena berada pada jalur transportasi lancar (Jurusan Pancor-
Keruak) serta berada di tengah-tengah antara kota kecamatan Sakra dan Sakra
Barat.
b. Lingkungan tempat belajar cukup kondusif. Hal ini disebabkan karena sekolah
aman dari pegaruh luar yang negatif, tidak terganggu polusi, ruang belajar
cukup, adanya taman perindang yang cukup, dan lingkungan sekolah cukup
bersih.
c. Sarana dan Prasarana Penunjang cukup memadai, diantaranya: Listrik dan air
PAM, kamar mandi dan toilet, tumbuhan perindang cukup, taman sekolah
cukup memadai, ruang ganti pakaian bagi siswa yang telah berolahraga,
kantin, ruang komputer, ruang Pusat Sumber Belajar (PSB), ruang
laboratorium, tempat parkir, mushola, tempat berwudhu, lapangan Basket,
Volly, Bulu Tangkis, dan Land Tenis Meja serta pagar pengamanan yang baik
sehingga dapat mendukung pendidikan ke arah yang lebih berkualitas.
f. Partisipasi Masyarakat dan orang tua siswa sangat mendukung dalam setiap
kegiatan sekolah baik secara material maupun immaterial, yang dapat
dijadikan modal oleh sekolah untuk mengembangkan berbagai program
sekolah.
g. Potensi yang dimiliki peserta didik dalam bidang akademik maupun non
akademik dapat gunakan oleh sekolah untuk mengembangkan diri ke arah
yang lebih baik.
i. Rasa Ingin Tahu, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar.
j. Semangat Kebangsaan dan cinta tanah air, diwujudkan melalui cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
l. Peduli Lingkungan dan social, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
m. Peduli sosial, diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan seperti
kegiatan bakti sosial dengan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar
sekolah.
B. Dasar Hukum
25. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 03/KB/2021,
Nomor 384 Tahun 2021, Nomor Hk.01.08/Menkes I 363 I 2021, Nomor 440-717
Tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) tanggal 30 Maret 2021;
26. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020, tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019;
27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
28. Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Juli 2021 Nomor
109/97/KUM/Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat berbasis mikro di provinsi Nusa Tenggara Barat;
29. Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara
Barat tanggal 12 Agustus 2021 Nomor 420/214.1/UM/Dikbud tentang
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Pelajaran 2021/2022; dan
30. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Povinsi Nusa Tenggara
Barat tentang Hari Efektif Fakultatif dan Hari Libur Bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.
31. Surat Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur tanggal 26
Juli 2021 nomor 421/392/CD.Dikbud/KEPADA/VII/2021 tentang izin
pelaksanaan KBM terbatas secara luring dan daring di SMA Negeri 1 Sakra.
C. MISI SEKOLAH
Dalam rangka mewujudkan visi sekolah, SMA Negeri I Sakra memiliki misi sebagai
berikut:
3. Membentuk peserta didik yang bernalar kritis dengan memberikan tugas proyek
yang harus dilaksanakan selama satu semester agar peserta didik memperoleh dan
memproses informasi serta gagasan dengan baik, lalu menganalisa dan
mengevaluasinya, kemudian merefleksikan pemikiran dan proses berpikirnya..
4. Membentuk peserta didik yang mampu berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan
berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.
5. Membentuk peserta didik yang bisa menghasilkan gagasan, karya dan tindakan
yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
11. Membentuk peserta didik yang memiliki wawasan serta keterbukaan tentang
eksistensi ragam budaya daerah, nasional dan global
d. Membiasakan infak/shadaqah
4. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah
diantaranya:
a. Dengan sekolah lain (sister school)
b. Perguruan tinggi
c. Dengan Toga dan Toma
d. dinas kesehatan( puskesmas)
e. Pihak Keamanan
f. Dudi
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
(KURIKULUM PSP)
A. KERANGKA DASAR KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran,
muatan pembelajaran, dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan
pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau
Pemerintah Daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan
karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah.
Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran reguler
atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran
mengarah pada capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila dan
diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian profil pelajar Pancasila.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu: Fase E untuk Kelas X dan Fase
F untuk Kelas XI dan Kelas XII. Di Kelas X, peserta didik akan mengikuti semua
mata pelajaran umum. Mata pelajaran IPA dan IPS belum dipisahkan menjadi mata
pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, SMA Negeri 1 Sakra
mengorganisasikan pembelajaran IPA atau IPS dengan mengajarkan muatan IPA
atau IPS secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah seperti mata pelajaran
yang berbeda-beda, kemudiaan diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran IPA atau IPS tersebut.
Mulai Kelas XI, peserta didik sudah menentukan mata pelajaran pilihan sesuai
minat dan bakatnya.
2. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik
sesuai dengan fase perkembangannya.
a. Beban Belajar
Beban belajar di SMA Negeri 5 Surabaya memuat beban belajar wajib (muatan
nasional) dan beban belajar tambahan. Pengaturan beban belajar diatur sebagai
berikut.
Beban
No. Kegiatan Pengaturan
Belajar
4. Matematika 3 1 4 140
5. Fisika 2 1 3 105
6. Kimia 2 1 3 105
7. Biologi 2 1 3 105
8. Sosiologi 2 1 3 105
9. Ekonomi 2 1 3 105
Keterangan:
a. Intrakurikuler
Intrakurikuler berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya
(mulok)
1) Tujuan
Mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai capaian pembelajaran.
2) Metode
a) Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar
b) Menggunakan berbagai instrumen assesmen dalam menilai progres dan
capaian peserta didik
c) Melibatkan guru dalam proses desain assesmen dan moderasi hasil
assesmen
3) Hasil
a) Bukti pencapaian Capaian Pembelajaran berupa portofolio/kumpulan hasil
pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen
b) Dilaporkan melalui rapor
4) Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler untuk fase E
a) Pembelajaran menggunakan sistem reguler (Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya).
b) Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu
c) Pembelajaran IPA atau IPS dengan mengajarkan muatan IPA atau IPS
diajarkan secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah
d) Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek minimal 25% masing-
masing mapel.
e) Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi
dengan lebih dari dua mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di SMA
Negeri 1 Sakra.
f) Total alokasi waktu satu minggu 46 JP untuk intrakurikuler dan Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila.
1) Tujuan
Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun pemahaman mengenai
isu-isu penting dan melatih kemampuan penyelesaian masalah dalam tema
atau isu penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals, SDGs)
2) Metode
a) mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam
bentuk projek
b) Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri
dan fleksibel
c) Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta didik, guru, staf, orangtua)
serta narasumber/profesional
3) Hasil
a) Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan
proyek
b) Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan
hasil proyek melalui pameran/pertunjukan
c) Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah dengan intrakurikuler
4) Pengorganisasian Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila
a) Tema proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang digunakan untuk
tahun ajaran 2021-2022 adalah:
(1) Kearifan Lokal
(2) Bangunlah Jiwa dan Raganya
(3) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
b) Pelaksanaan proyek dilakukan dengan cara kolaborasi (integrasi beberapa
mata pelajaran yang berkaitan dengan topik)
c) Setiap proyek diampu oleh tim yang telah ditunjuk
d) Masing-masing anak/kelas akan melaksanakan 3 tema proyek dalam satu
tahun.
e) Alokasi waktu untuk masing-masing tema adalah 3 pekan, sehingga
dibutuhkan 9 pekan untuk menyelesaikan ke-3 tema.
f) Untuk memudahkan pelaksanaan proyek, kelas X dibagi menjadi 3
kelompok besar yaitu kelompok I terdiri dari kelas X A – X D, kelompok II
terdiri dari kelas X E – X G dan kelompok III terdiri dari kelas X H – X J
2. Olahraga Mandiri
Basket Bergotong royong
Voli Berkebhinekaan global saling
Sepakbola/Futsal berkaitan dan saling mendukung
Karate
Silat
Bulutangkis
Sinematografi Mandiri
Mading Kreatif
OSIS Mandiri
Semester Ganjil
Jumlah
No Mata Pelajaran Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
5. Fisika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
6. Kimia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
7. Biologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
8. Sosiologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
9. Ekonomi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
10. Sejarah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
11. Geografi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
14. Informatika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
Jumlah 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 828
Keterangan
Minggu tidak efektif
Jumlah
No Mata Pelajaran Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
5. Fisika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
6. Kimia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
7. Biologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
8. Sosiologi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
9. Ekonomi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
10. Sejarah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
11. Geografi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
14. Informatika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
Jumlah 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 782
Keterangan
Minggu tidak efektif
1. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
2. Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip
asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukanteknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
1. Peserta didik
2. Kontekstual
3. Esensial
4. Akuntabel
Hasil evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki dan menentukan tindak
lanjut pengembangan Pembelajaran pada pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.
2. Perangkat ajar
Terdiri dari buku teks pelajaran, modul ajar, dan pembelajaran melalui projek
untuk penguatan profil pelajar pancasila; dan
a. pendidikan;
c. dewan pendidikan;
(KURIKULUM 2013)
A. KERANGKA DASAR
Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen
kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi kurikulum. Kerangka dasar juga
digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah
dan KTSP.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang.
Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
3. Landasan Psikopedagogis
Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMA yang selama ini lebih menekankan
pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada
proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata
pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan
masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik.
a. pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat.
5. Landasan Yuridis
Struktur kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta untuk menentukan berbagai pilihan.
1. Kompetensi Inti
ISTILAH PENJELASAN
Alokasi Waktu/Minggu
MATA PELAJARAN
XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Alokasi Waktu/Minggu
MATA PELAJARAN
XI XII
Matematika 4 4
Biologi 4 4
Fisika 4 4
Kimia 4 4
Geografi 4 4
Sejarah 4 4
Sosiologi 4 4
Ekonomi 4 4
Bahasa Arab 4 4
Antropologi 4 4
Keterangan:
2) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
3) Untuk kelas X dan XI, terjadi penambahan beban belajar untuk mata plajaran
Muatan Lokal (Mulok) sebanyak 2 (dua) jam/minggu.
a) Peminatan
b) Lintas Minat
c) Pendalaman Minat
1. Bahasa Sasak
2. Budaya Sasak
3. Sejarah Sasak
4. Seni Sasak
5. Keterampilan Sasak
4. Beban Belajar
WAKTU BELAJAR
HARI KETERANGAN
SHIFT 1 SHIFT 2 TOTAL
WAKTU
HARI KETERANGAN
BELAJAR
*) Waktu pembelajaran untuk kelas XI karena ada penambahan mata pelajaran Mulok,
sedangkan untuk kelas X dan XII waktu pembelajaran sampai dengan pukul 14.00
C. MUATAN KURIKULUM
1. Muatan Umum
a. Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional dikembangkan oleh pemerintah pusat,
terdiri atas kelompok mata pelajaran kelompok Umum A, kelompok mata
pelajaran kelompok umum B, dan kelompok mata pelajaran peminatan (C),
termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan.
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan
seni. Mata pelajaran umum kelompok B yang dikembangkan oleh pemerintah
pusat terdiri dari mata pelajaran:
1) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
2) Seni Budaya
Untuk mata pelajaran Seni Budaya, SMA Negeri 1 Sakra menyelenggarakan
Seni tari untuk kelas XI dan seni teater untuk kelas XII.
Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara
Barat adalah Etnis Sasak. Muatan lokal ini merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
Untuk memenuhi tuntutan kurikulum, pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat
telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi dan Struktur
kurikulum muatan lokal Etnis Sasak
1) Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk muatan lokal Etnis Sasak adalah:
a) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berbudaya,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi scara efektif dengan lngkungan sosial dan alam sekitar serta
dalam menempatkan diri sebagai komunitas etnis pada bangsa yang
berbhineka
b) Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang peritiwa
sejarah, budaya, keterampilan dan seni melalui medium bahasa Sasak
dengan wawasan lokalitas dalam keIndonesiaan
c) Memiliki kemampuan pikir dan tindak lanjut yang efektif dan kreatif dalam
ranah kongkret dan abstrak dengan menggunakan medium bahasa Sasak
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
a) Sejarah
(1) Sejarah
(a) Lombok pada masa prasejarah, Asal usul penghuni pulau lombok,
Kehidupan nenek moyang pada masa prasejarah, Sistem
kepercayaan nenek moyang suku sasak, Pengaruh hindu budha di
lombok, kerajaan tertua di lombok
(2) Legenda
b) Seni
(1) Pantun
(2) Anekdot
Cerita rakyat Sasak: Loq Sekeq, Amaq Bilalang, Tembolaq Bongkang, Loq
Kencong Kance Loq Kambing, Amaq Kedenot Inaq Kedenot, Amaq Bangkol
Inaq Bangkol, Amaq Abir
c) Budaya
(a) Karakter manusia sasak dan tata nilai : Tindih, Maliq/Maliq lenget,
Merang, Tatas, Tuhu, Tresna, Patut, Patuh, Pacu, Paut, Gnem, Rme
(2) Biografi
Tuan Guru Umar Kelayu, TGH Ali Batu, TGKH Zainuddin Abdul Majid,
Tuan Guru Lopan, TGH Umar Safi’I Gerantung, Guru Bangkol, TGH
Mustafa Sekarbela, TGH. Muh. Siddiq Karang Kelok, TGH. Shaleh
Hambali
(1) Prosedur
(3) Deskripsi
Kelas
Mata Pelajaran
XI XII
Kelompok A (wajib) 6 6
Kelompok B (wajib) 3 3
Kelompok C (peminatan) 4 4
Bentuk-bentuk Pelaksanaan
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik
Seni Istiareni
1. XI B 80 80
2. XII B 80 80
Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam
bentuk perilaku spesifik yang dapat terukur dan/atau diobservasi termasuk pada
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2.
Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang
diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan
sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas.
Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-
4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam
rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator KD dari KI-2 mata
pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum.
Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
b. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir
semester 2 (dua).
c. Kehadiran tatap muka pada satu semester minimal 90% tanpa memperhitungkan
ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
f. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester
genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata
pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
a. Bentuk Penilaian
1) Ulangan Harian
b. Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada SMA Negeri 1 Sakra terdiri atas:
1) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2) penilaian hasil belajar oleh sekolah; dan
3) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada SMA Negeri 1 Sakra meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
c. Tujuan Penilaian
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
2) Penilaian hasil belajar oleh sekolah bertujuan untuk menilai pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
e. Mekanisme Penilaian
1) Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:
a) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus;
b) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas;
c) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
d) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
e) Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
f) Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
f. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian sikap spiritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setaip hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK
dan guru mata pelajaran serta peserta didik.
Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Sikap peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru
BK. Guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas mencatat perilaku peserta
didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku perilaku tersebut.
2) Penilaian sikap sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama
pembelajaran satu semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas,
guru BK dan guru mata pelajaran, sedangkan penilaian diri dan penilaian
antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian sikap sosial
dilakukan secara terus – menerus selama satu semester. Penilaian sikap
sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mapel. Sikap peserta didik di luar
jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mapel, guru BK
dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang
baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima
laporan tentang perilaku tersebut.
3) Penilaian pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk
penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan maupun penugasan.
2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester
untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil
penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dalam satu semester
direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan
KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali
maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata.
3.1 75 68 70 71
1 Ani 3.2 86 80 90 80 84
3.3 80 95 88
Nilai Rapor 81
Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(Pembulatan)
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 79
Rerata 83
(1) Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai
optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena
menggunakan proyek dan produk.
(2) Nilai akhir semester (rapor) didapat dengan cara merata-ratakan nilai
akhir pada setiap KD.
87 + 75 + 92 + 79
N ilai rapor = = 83, 13 ≈ 83 (pembulatan)
4
(3) Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang
menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
(4) Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan
meragakan ragam gerak tari sesuai dengan iringan”
Dokumen hasil penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek)
dikumpulkan dalam bentuk portofolio yang merupakan lampiran rapor yang
diberikan kepada orangtua/wali dan sebagai informasi awal pendidik di kelas
berikutnya. Penilaian keterampilan oleh satuan pendidikan untuk mata
pelajaran tertentu dapat dilakukan melalui penilaian akhir semester,
penilaian akhir tahun, dan/atau ujian sekolah.
Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara terpisah karena karakternya berbeda.
Penetapan tabel interval predikat untuk KKM di SMA Negeri 1 Sakra adalah
sebagai berikut:
Predikat
KKM
D = Kurang C = Cukup B = Baik A = Sangat Baik
Pada setiap penyelenggaraan Ujian sekolah, Kepala SMA Negeri 1 Sakra membentuk
Panitia penyelenggara yang terdiri dari guru-guru dan pegawai pada SMA Negeri 1
Sakra.
Panitia Ujian SMA Negeri 1 Sakra memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Merencanakan pelaksanaan ujian;
b. Menetapkan ruang ujian yang memenuhi persyaratan sarana dan prasarana
serta persyaratan lain untuk pelaksanaan;
c. Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat;
d. Pada pelaksanaan ujian, panitia bertanggung jawab untuk:
melaksanakan ujian dan memastikan kesesuaian pelaksanaan ujian dengan
POS ujian;
mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS ujian;
menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan ujian;
menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian kepada pengawas ruang;
dan
mencetak dan membagikan Surat Keterangan Lulus (SKL) kepada peserta
ujian.
Kegiatan Ujian Sekolah mengggunakan ruangan yang terdapat di SMA Negeri 1
Sakra dengan jumlah ruang disesuaikan denga jumlah peserta didik yang akan
mengikuti Ujian.
No Banyak Kolom
Komponen Keterangan
Urut Digit Nomor
1. Kab/Kota/Kodya 2 1–2 Lombok Timur 06
Peserta Didik yang akan pindah ke SMA Negeri 1 Sakra harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
b) Mendaftarkan diri sebagai calon Peserta Didik SMA Negeri 1 Sakra dengan
menyerahkan raport asli dari sekolah/sekolah asal;
e) Lulus seleksi akademik sesuai dengan program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka;
d) Bersedia tidak akan kembali menjadi Peserta Didik SMA Negeri 1 Sakra.
d) Peserta didik kelas XI tidak boleh mengganti peminatan yang telah dipilih.
1) Pengertian Teoritis
Menurut Broling (1989) "life skills adalah interaksi berbagai pengetahuan dan
kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka
dapat hidup mandiri". Broling mengelompokan life skill ke dalam tiga
kelompok kecakapan yaitu; kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill),
kecakapan hidup pribadi/sosial (personal/social skill) dan kecakapan hidup
bekerja (occupational skill).
2) Pengertian Operasional
Secara operasional, program kecakapan hidup terdiri dari empat jenis, yaitu :
Ciri-ciri
Bentuk Tata – Kelakuan
Kewirausahaan
Percaya diri 1. Bekerja penuh keyakinan
2. Tidak berketergantungan dalam melakukan
pekerjaan
Berorientasi pada 1. Memenuhi kebutuhan akan prestasi
tugas dan hasil 2. Orientasi pekerjaan berupa laba, tekun dan
tabah, tekad kerja keras
3. Berinisiatif
Pengambil risiko 1. Berani dan mampu mengambil risiko kerja
2. Menyukai pekerjaan yang menantang
Kepemimpinan 1. Bertingkah laku sebagai pemimpin yang terbuka
terhadap saran dan kritik
2. Mudah bergaul dan bekerjasama dengan orang
lain
Berfikir ke arah 1. Kreatif dan Inovatif
hasil (manfaat) 2. Luwes dalam melaksanakan pekerjaan
3. Mempunyai banyak sumberdaya
3. Serba bisa dan berpengetahuan luas
Keorisinilan 1. Berfikiran menatap ke depan
2. Perspektif
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik daerah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun adalah
sebagai berikut:
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Jumlah pekan, pekan tidak efektif dan pekan efektif berdasarkan analisis kalender
pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah:
1. Jumlah pekan pada tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 52 pekan dengan rincian
pada semester ganjil sebanyak 26 pekan dan semester genap sebanyak 26 pekan.
2. Jumlah pekan tidak efektif dalam satu tahun sebanyak 17 pekan dengan rincian
pada semester ganjil sebanyak 8 pekan dan semester genap sebanyak 9 pekan.
3. Jumlah pekan efektif dalam satu tahun sebanyak 35 pekan dengan rincian pada
semester ganjil sebanyak 18 pekan dan semester genap sebanyak 17 pekan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
WAKTU BELAJAR
HARI KETERANGAN
SHIFT 1 SHIFT 2 TOTAL
WAKTU
HARI KETERANGAN
BELAJAR
*) Waktu pembelajaran untuk kelas XI karena ada penambahan mata pelajaran Muatan
Lokal (Mulok), sedangkan untuk kelas X dan XII waktu pembelajaran sampai dengan
pukul 14.00
D. Waktu Penilaian
Penetapan waktu kegiatan penilaian dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlak. Kegiatan penilaian dapat berbentuk Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian
Akhir Semester (PAS), dan USBN.
1. Penilaian Tengah Semester Gasal dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 25 September
2021
2. Penilaian Akhir Semester Gasal dilaksanakan pada tanggal 29 November s.d. 7
Desember 2021
3. Penilaian Tengah Semester Genap dilaksanakan pada tanggal 7 s.d. 12 Maret 2022
4. Penilaian Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas dilaksanakan pada tanggal 30 Mei
s.d. 7 Juni 2022
5. USBN akan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (diperkirakan pada tanggal 14 s.d. 22
Maret 2022)
1. Pembagian Laporan Hasil Belajar (LHB) Semester Gasal dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 17 Desember 2021
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
1. Libur Semester Gasal (Jeda Semester) dimulai pada hari Sabtu tanggal 18 Desember
2021 s.d. hari Jum’at tanggal 21 Desember 2021
2. Libur Semester Genap (Akhir Tahun Pelajaran) dimulai pada hari Sabtu tanggal 18
Juni 2022 s.d. hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022
3. Libur umum tahun pelajaran 2021/2022 (selain Ahad) sebanyak 13 hari.
4. Libur keagamaan (libur puasa dan idul fitri) tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 8
hari.
Jumlah hari libur dan hari efektif Tahun Pelajaran 2021/2022
Hari Non Efektif Hari Efektif
Jumlah Hari
Libur Khusus
Libur Umum
Hari Belajar
Bagi Raport
Keagamaan
Hari Masuk
Ket
Efektif
Pasca
MPLS
Libur
Libur
o tahun
1 Juli 2021 31 4 1 9 0 0 14 17 6 0 0 0 11
2 Agustus 2021 31 5 2 0 0 0 7 24 0 0 0 0 24
3 September 2021 30 4 0 0 0 0 4 26 0 6 0 0 20
4 Oktober 2021 31 5 1 0 0 0 6 25 0 0 0 0 25
5 November 2021 30 4 0 0 0 0 4 26 0 2 0 0 24
6 Desember 2021 31 4 1 11 0 0 16 15 0 6 8 1 0
7 Januari 2022 31 5 1 0 0 0 6 25 0 0 0 0 25
8 Februari 2022 28 4 1 0 0 0 5 23 0 0 0 0 23
9 Maret 2022 31 4 1 0 0 0 5 26 0 14 0 0 12
10 April 2022 30 4 1 0 0 2 7 23 0 0 0 0 23
11 Mei 2022 31 5 4 0 0 4 13 18 0 2 0 0 16
12 Juni 2022 30 4 0 11 0 0 15 15 0 6 8 1 0
PENUTUP
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra Tahun Pelajaran
2021/2022 telah selesai kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami
rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Sakra
dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan
bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Negeri 1 Sakra
ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah SWT.
membalas amal baik Bapak/Ibu/Saudara dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridho-Nya. Amin.
L. INTAYANG S U G E N G, S. Pd
NIP. 19660201 199201 1 001