Sak Etap
Sak Etap
Bab ini diterapkan untuk akuntansi untuk semua aset tidak berwujud kecuali aset
tidak berwujud yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal (lihat Bab 11
Persediaan dan Bab 20 Pendapatan) Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang
dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Suatu aset dapat diidentifikasikan
jika:
1. Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau
terbagi dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau
ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban secara
individual atau secara bersama; atau
2. Muncul dari hak kontraktual atau hak hukumnya lainnya, terlepas apakah
hak tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari entitas atau dari
hak dan kewajiban lainnya.
Aset tidak berwujud tidak termasuk:
1. Efek (surat berharga), atau
2. Hak atas mineral dan cadangan mineral, misalnya minyak, gas alam dan
sumber daya yang tidak dapat diperbarui lainnya
BAB 17 Sewa
Bab ini mencakup akuntansi untuk semua sewa, kecuali:
1. Sewa untuk mengekplorasi atau menggunakan mineral, minyak bumi, gas
alam dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui lainnya;
2. Perjanjian lisensi seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip
(karya tulis), hak paten, dan hak cipta (lihat Bab 16 Aset Tidak Berwujud);
BAB 19 Ekuitas
Bab ini mengatur akuntansi ekuitas untuk:
1. Entitas Perorangan;
2. Persekutuan Perdata;
3. Firma;
4. Commanditaire Vennootschap (CV);
5. Perseroan Terbatas;
6. Koperasi.
Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian
rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan
sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
BAB 20 Pendapatan
Bab ini diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang muncul sebagai akibat dari
transaksi atau kejadian berikut:
1. Penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan produksi atau
dibeli untuk dijual kembali);
2. Pemberian jasa;
3. Kontrak konstruksi;
4. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti
atau dividen.
Pendapatan atau penghasilan lain yang muncul dari beberapa transaksi dan
kejadian lain berikut ini diatur dalam Bab lain:
1. Perjanjian sewa (lihat Bab 17 Sewa);
2. Dividen yang timbul dari investasi yang dihitung dengan menggunakan
metode ekuitas (lihat Bab 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak);
3. Perubahan nilai wajar investasi pada efek tertentu, atau pelepasannya (lihat
Bab 10 Investasi Pada Efek Tertentu).
Ruang Lingkup
24.2 Untuk tujuan ini, pajak penghasilan termasuk seluruh pajak domestik dan luar
negeri sebagai dasar penghasilan kena pajak. Pajak penghasilan juga termasuk pajak,
misalnya pemungutan dan pemotongan pajak, yang terutang oleh entitas anak, entitas
asosiasi atau joint venture atas distribusi ke entitas pelapor.
24.3 Entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan
dan periode sebelumnya yang belum dibayar.
Pengungkapan
Bab ini diterapkan untuk semua entitas yang akan atau telah menggunakan mata uang
selain rupiah sebagai mata uang pelaporan.
Mata uang fungsional adalah mata uang utama dalam arti substansi ekonomi,
yaitu mata uang utama yang dicerminkan dalam kegiatan operasi entitas.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan
laporan keuangan.
Mata uang pencatatan adalah mata uang yang digunakan oleh entitas untuk
membukukan transaksi