Anda di halaman 1dari 80

Data Komunikasi Hal 1

SENTRAL, JARINGAN DAN PELAYANAN TELEPON

1.1. Pendahuluan
Def. Telekomunikasi adalah pertukaran informasi ( perubahan ) jarak
jauh.

1.1.1 Telekomunikasi dasar ( primitip) adalah


point to point ( p t p ) dimana ada source
( orginating ) dan sink ( destination ) . Untuk dapat memulai dan
mengakhiri komunikasi antara kedua pihak harus ada tanda ( signaling )
yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling dalam p t p adalah
tanda untuk memulai dan mengakhiri komunikasi.

1.1.2 Telekomunikasi lebih lanjut berbentuk


Point to multipoint ( ptm ). Untuk ptm searah
disebut Broadcast. Dalam hal ini tidak diperlukan
signaling. Untuk p t m dua arah maka diperlukan signaling.

1.1.3 Telekomunikasi jenis


berikutnya adalah point to
multipoint dengan bantuan A O B
operator melalui switch board .
( bintang )

Pada telekomunikasi jenis ini C D


maka fungsi operator
adalah membantu menyambungkan kedua pihak yang ingin
berkomunikasi.
Untuk membayangkan Switch board seperti pada gambar dibawah ini.
Jika A ingin berhubungan dengan C maka proses pembangunan
hubungan sebagai berikut :

 A memberi tanda kepada operator ( Seizure ) bahwa dia ingin


dilayani.
 Operator melihat seizure ( ada tanda alert pada switch board)
tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A(idle tone ),
tanda dia siap melayani.

1
Data Komunikasi Hal 2

 A menjawab tanda tersebut dengan menyebutkan dengan siapa


dia mau berkomunikasi. ( dalam hal ini dengan C)  dial
 Maka Operator segera menghubungkan kontak A dengan kontak
C pada switch boardnya.  penyambungan
 Operator memanggil C ( ringing tone ) dan C tahu ada seseorang
yang ingin bicara dengannya.
 C mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan A ,
sementara itu Operator memantau bahwa hubungan sudah terjalin.
Operator mencatat nomor pemanggil (originating), nomor yang
dipanggil ( terminating ) dan waktu mulai pembicaraan ( start
Billing)
 Kemudian melepas pelayanannya untuk melayani sambungan
yang lainnya
 Sambil melayani pelanggan lain, selama pembicaraan operator
melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih berlangsung
(Monitoring / Pengawasan).
 Jika A dan C sudah selesai berkomunikasi, maka salah satu pihak
atau keduanya memberikan tanda kepada operator bahwa untuk
putuskan hubungan ( release signal ) . Dalam hal A dan C lupa
mengirimkan release signal (karena salah taruh ) , setelah
beberapa waktu maka operator akan kembali dan memonitor
hubungan A dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan
maka hubungan akan diputusnya ( Force release ).
 Pada saat pemutusan hubungan, operator mencatat pada rekord
tadi, saat akhir hub. (end of billing )
 Seorang pelanggan dapat meminta dihubungkan ke pelanggan
dikota lain yang dilayani operator lain. Untuk pelayanan tersebut,
maka pada switch board disediakan terminal yang berhubungan
dengan operator lain kota. Dan Operator lain kota itu akan
melakukan penyambungan kepelanggan yang dituju ( routing ).
 Bisa saja, operator terminating tidak mempunyai hubungan
langsung dengan operator originating, sebab itu operator tersebut
meminta pertolongan operator kota ke tiga yang mempunyai
hubungan dengannya dan operator terminating. (alternate route).
Konfigurasi jaringan antara operator dengan pelanggan didaerahnya
disebut jaringan lokal, sedangkan hubungan antara operator disebut
Junction.

2
Data Komunikasi Hal 3

Ketersediaan operator tergantung pada :


- Jumlah pelanggan yang minta dihubungkan dalam satu satuan
waktu dan kebiasaan pelanggan bertelepon (traffik )
- dan berapa banyak operator yang ada serta berapa lama satu
hubungan berlangsung (Kapasitas ).
- Jumlah pelanggan pada tiap sentral lokal dapat banyak tetapi
tidak semua ingin berhubungan . Hubungan yang terjadi tidak
selalu keluar sentral lokal hingga circuit antar sentral dapat di
batasi sesuai kebutuhan. Dikatakan “pada sentral terjadi
konsentrasi saluran )
- Jumlah utas kabel yang tersedia untuk menghubungkan
Misalkan sebuah switch board dengan 100 pelanggan, tentu tidak
akan menyediakan 50 utas tali. Tidak semua pelanggan dalam saat
yang sama ingin melakukan hubungan.
Sekarang fungsi operator telah diganti dengan mesin dan disebut
sentral telepon. Mula mula sentral telepon mekanik, Store Program
control dan sekarang sentral digital.
Cara – cara perlintasan sinyal untuk terjadinya suatu sambungan
disebut sinyaling ( signaling ). Sinyaling ini ditentukan berdasarkan
rekomendasi ITU – T* ( International Telecommunication Union -
bagian telepon, Telegraph dan Telex )
ITU adalah badan PBB yang bertanggung jawab untuk pengaturan
pertelekomunikasian. Seperti halnya PBB maka ITU tidak berhak
mengatur suatu negara, hanya dapat memberikan rekomendasi suatu
pengaturan yang dapat menyeragamkan seluruh negara.
Dalam ITU terdapat study group – study group (SG) yang mempelajari
kemajuan teknologi dan menerapkan dalam pengaturan. Anggota study
group tersebut adalah utusan dari tiap negara. Pada dasarnya SG dibagi
dua yaitu ITU –T dan ITU – R. ITU-T mempelajari masalah perteleponan,
telegram, telex, pengolahan sinyal serta jaringan . Sedangkan ITU – R
mempelari penggunaan gelombang radio dan pengaturan frekwensinya.
Biasanya, pengaturan yang diterapkan di suatu negara diatur oleh
pemerintah c. q. Direktorat Jendral Telekomunikasi dan berlaku untuk
semua penyelenggara telekomunikasi dinegara tersebut. Pengaturan yang
dikeluarkan oleh dirjen Postel dituangkan dalam buku yang disebut
“Fundamental Plan for Telecommunication”
 Jaringan bintang biasanya diterapkan pada sentral lokal, sentral
satu gedung privat ( PBX – Privat Branch Exchange)

Pertanyaan:

3
Data Komunikasi Hal 4

- Sebutkan bagian – bagian sebuah sentral menurut penjelasan


fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution Panel untuk titik terima
kabel pelanggan di sentral , matrix penyambung untuk melakukan
penyambungan, pengendali penyambungan  central processor /
dalam hal diatas operator, catu daya untuk memberi catuan listrik)
- Apakah operator berada dalam sistem sentral atau diluarnya
- Apakah fungsi / kerja sentral?
- Berapa lamakah operator harus siap melayani ?
- Berapa lamakah rata – rata seorang pelanggan berbicara?
- Berapa perbandingan ( kira – kira ) antara waktu pembicaraan
rata – rata dengan waktu penyambungan oleh operator?
- Apakah perlu untuk diteliti secara statistik banyaknya
penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya apakah harus operator
yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
- Jika penyambungan dilakukan dengan mesin, seperti komputer
bagaimanakah perbandingan diatas?
- Jika utas tali penghubung : jumlah pelanggan semakin kecil
apakah yang akan terjadi ?
- Apakah etika seorang operator yang harus dipatuhi benar?
- Sebutkan faktor – faktor yang menentukan keberha-silan
penyambungan.
- ITU tidak bisa memaksakan pengaturannya terhadap suatu
negara. Apakah yang terjadi jika suatu negara tidak menerapkan
aturan rekomendasi ITU?
- Bagaimana pengaturan mengenai billing ( sistem penagihan )
yang baik harus dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi ?
- Siapakah yang berhak dan berkewajiban untuk membuat /
menetapkan fundamental plan?
- Bolehkah penyelenggara Telekomunikasi mengisi bagian dari
Fundamental plan? Mengapa?

4
Data Komunikasi Hal 5

1.1.4 Jenis hubungan berikut


adalah hubungan mtm (mesh)
dengan jaringan mata-jala.

Setiap titik, dalam jaringan mesh,


saling berhubungan langsung dan
terikat dalam jaringan mesh. Pada
jenis hubungan ini maka setiap titik
dapat berhu-bungan langsung
dengan titik lain. Signaling yang
terjadi tidak lewat satu operator
pusat tetapi langsung dari titik itu sendiri ke titik tujuannya .
Biasanya hubungan antara operator berbentuk mesh seperti ini. Titik
mesh disebut operator (sentral ) lokal. Antara sentral lokal dengan sentral
lokal lainnya dapat berhubung-an langsung sedangkan pelanggan
dihubungkan secara bintang dengan sentral lokal. Dengan cara ini maka
kebutuhan kabel menjadi lebih efisien.

1.1.5 Hubungan mesh - bintang


Hubungan yang lebih luas adalah hubung-
an gabungan antara mesh dan bintang.
Hubungan bintang pada salah satu titik
Mesh.

 Jaring – jaring seperti ini dapat


diperluas karena jarak antara sentral
lokal dapat jauh dengan menggunakan
saluran khusus.
 Saluran kabel yang dibutuh dapat
dikurangi dibanding langsung karena
konsentrasi hubungan dapat dilakukan pada hubungan antara sentral
lokal.
 Kerapihan administrasi kabel dan jaringan jauh lebih baik, yang
pada akhirnya akan memudahkan peme-liharaan.

1.2. Methoda routing.

5
Data Komunikasi Hal 6

Jika pada satu saat, saluran antara


kedua sentral habis terpakai semua
karena permintaan hubungan yang
banyak maka permintaan hubungan
Altenate route
baru dapat dilewatkan melalui sentral
lokal lain.
Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana Route langsung
ada beberapa
sentral lokal, sentral – lokal di dalam kota itu di hubungkan dengan satu
sentral tandem untuk menampung over flow. Dengan demikian pada
proses penyambungan dikenal route Langsung dan route alternate
untuk overflow.
Saluran pada sentral lokal disebut saluran lokal. Tiap tiap pelanggan
dihubungkan dengan sepasang kawat dari sentral lokal ketempat
pelanggan.
Secara umum penyambungan sebuah hubungan dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu 1) langsung 2) tidak langsung.
Penentuan penyambungan ini disebut routing. Routing ini dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu 1) penyambungan tetap 2) routing oleh
sentral (manual) 3 ) routing melalui pengendalian komputer.
Dalam penyambungan tetap maka tidak ada routing dan tidak ada
pilihan. Pada routing dengan manual, maka kepada sentral sudah
ditetapkan routingnya secara tetap.
Untuk routing yang diatur oleh pengendalian komputer, maka routing itu
bisa dinamis, tergantung kepada software yang ada di komputer.
Komputer membaca situasi seluruh jaringan ( mereka saling memberi
informasi ) dan kemudian memutuskan jalur mana yang dipakai.
Pertukaran informasi antara sentral mengenai kondisi lalu lintas dan
saluran termasuk dalam signaling. Khususnya dalam sentral digital
dimana kemudahan pertukaran informasi sangat mudah. Sering kali
pertukaran informasi ini dilakukan pada jaluran khusus dan bukan jalur
yang digunakan untuk lalu lintas. Seluruh informasi ini disimpan oleh
komputer tiap- tiap sentral. Dan informasi ini selalu di update
( perbaharui ) dalam perioda – perioda tertentu ( orde menit ). Melalui
cara ini maka jumlah jalur yang perlu dibangun dapat dikurangi
( optimalkan ) dengan tingkat GOS yang sama. Signaling seperti ini
disebut “ Common Channel Signaling (CCS). “ dan sistem informasi ini
dapat di manage ( atur ) dalam satu Network Management Signals.
Tidak seluruh traffik diarahkan antara dua titik dalam jaringan. Jika
volume traffik antar dua buah titik tidak besar, lebih efisien jika tidak

6
Data Komunikasi Hal 7

dibuat junction atau trunk khusus. Untuk terjadinya hubungan lebih baik
disalurkan lewat titik lain. Proses ini disebut transit. Dalam hal routing ini
maka dapat saja sebuah penyambungan dilakukan melalui beberapa
buah sentral transit.

Pertanyaan:
- faktor – faktor apakah yang menyebabkan tidak semua sentral
lokal dihubung secara mesh penuh.
- Apakah yang terjadi jika sentral yang digunakan mempunyai
kemampuan kecepatan sambung lebih besar, jika dikaitkan
dengan Kapasitas jual Maksimum sentral.
- Faktor – faktor apakah yang menyebabkan digunakan alternate
route?
- Apakah alternate route yang digunakan untuk suatu hubungan
yang sama pada waktu yang berlainan akan tetap sama?
- Apakah keuntungan menggunakan jaringan gabungan mesh dan
bintang?
- Dalam suatu jaringan mesh penuh terkait n buah sentral local.
Berapakah jaringan hubung ( junction ) yang dibutuhkan ?
- Jika 5 buah sentral lokal A, B, C, D dan E dihubungkan dengan
ketentuan. Hubungan antara A dan E sangat jarang begitu pula C
dan E sedangkan hubungan antara sentral – sentral lain moderat.
Buatlah gambar jaringannya dan berapa jaringan hubung
(junction yang dibutuhkan )
- Apakah sistem pensinyalan (signaling) antara pelanggan dengan
sentral lokal sama dengan pensinyalan antar sentral lokal?
Jelaskan.
- Apakah kaitan antara sistem
jaringan dengan kerja Quarter Trunk circuit
pemeliharaan. Nary

tertiary Trunk Circuit

SeconDary Trunk Circuit

Primay Trunk Circuit

Local Junction Circuit

Sentral tandem
Untuk transit / jika sibuk.
7
Data Komunikasi Hal 8

1.3. Hirarchi jaringan telepon.


Supaya jaringan rapih dan efisien maka dilakukan pengaturan hirarchi
jaringan. Dalam hirarchi ini dikenal istilah sentral lokal, sentral tingkat
pertama ( primary), sentral tingkat kedua ( secondary), sentral tingkat
ketiga (tertiary ) dan sentral tingkat ke empat (quartery  di Indonesia
dikenal dengan istilah sentral gerbang (internasional ).
Sampai dengan sentral primary disebut primary area dan letaknya ada
dalam satu kota. Sentral secondary menjam-bungkan hubungan antar
kota.
Sedangkan sentral tertiary menyambungkan hubungan antar region
dalam satu negara. Sedangkan sentral quarternary menyambungkan
hubungan Internasional.
Pada junction circuit modes hubungannya adalah hubungan 2 kawat,
sedangkan pada trunk hubungannya adalah 4 kawat. Mengapa
demikian ?

1.4. Numbering.
Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan )secara unik didunia
ini ( mengapa ?). Pola penomoran harus
mengacu kepada hirarchi sentral telepon. (mengapa) Gambar dibawah ini
menggambarkan dengan sistematis pola penomoran ini dan sesuai
dengan hirarchinya. Pola seperti ini diatur dalam buku fundamental plan
yang disusun oleh ditjen Postel
Pada sistem penomoran diatas terlihat adanya prefix dari suatu nomor.
Misalkan 62 – 21 - 819 - 5282 menunjukkan 62 adalah prefix
internasional Indonesia, 21 adalah prefix country di jakarta, 819
menunjukkan sentral lokal di jakarta dimana pelanggan berinduk.

8
Data Komunikasi Hal 9

Jika ingin berhubungan dengan pelanggan sesama area (jakarta ) maka


dial 7 nomor terakhir saja. Jika ingin keluar dari area, maka harus tekan
prefix “0” baru 22 dan nomor lokalnya. Pengaturan penomoran ini secara
lengkap dapat dibaca dalam buku fundamental plan.
Mengenai telepon cellular, kecuali prefix internasional 62, maka
Q 62- Ind Q – 61 Australia Q 65 -Singapura

T 52-2 JBR/jtg (jkt) T62-3 Jatim . NT (sb) T62-9 Ind timur (UP)

S62-21 Jakarta S62-22 Bamdimg S62-4 Emarang

P62-21-8 Jkt timur P62-21-7 Jkt selatan P62-21-5 Jkt barat

L62-21-819 xxx cawang L62-21-829 xxxx Tebet L62-21-811 xxxx

pelanggan yang ada di Indonesia diberikan prefix 8XX+XXX – XXXX.


Contoh untuk Satelindo diberikan nomor:
+62 816 zzz xxxx, Untuk Telkomsel +62 812 zzz xxxx, XL +62 818 zzz
xxxx ,IM3 +62 856 zzz xxxx dan untuk komselindo 62 821 zzz xxxx.

Pertanyaan – pertanyaan :

- Berapakah kapasitas maksimum penomoran suatu negara, jika


ditentukan nomor maksimum untuk nasional adalah 10 digit, untuk
internasional 12 digit sedangkan untuk sentral lokal minimal 6 digit.
- Semua hubungan harus lewat hirarchi sentral yang lebih tinggi.
Khususnya untuk gerbang Internasional semua yang ingin keluar
negeri harus lewat sentral tertiary dulu baru ke sentral Indosat atau
satelindo. Bisakah dari secondary bandung (22 ) dihubung langsung
dengan gerbang internasional Indosat atau Satelindo ?

9
Data Komunikasi Hal 10

- Untuk mengakses Gerbang Internasional Indosat seorang harus


memutar 001 –xxxx.... dan Satelindo 008 – xxx....... Menurut anda,
bagaimana pengaturannya jika PT TELKOM sekarang boleh
menyelenggarakan komunikasi Internasional?
- Demikian pula dengan Indosat yang boleh menyelenggarakan
komunikasi domestik. Bolehkah Indosat mempunyai hirarchi sentral
sendiri?
- Menurut anda apakah tingkatan sentral tertinggi tiap – tiap
penyelenggara komunikasi cellular.
- Jika kita definisikan bahwa sistem penomoran terbuka adalah
penomoran didalam satu sistem sentral. Misalkan: untuk menelpon
dari Jakarta ke Jakarta tidak perlu menekan 021, cukup nomornya
langsung mis 819-5282. Sedangkan pada sistem penomoran
tertutup, untuk mendial sebuah nomor harus mendial lengkap
walaupun dalam local yang sama dan sentral yang sama. Sistem
penomoran apakah yang diberlakukan untuk hubungan cellular?
- Jika suatu daerah pelayanan telepon besar dan hubungan lokal
jauh lebih banyak dari pada hubungan interlokal, penomoran sistem
manakah yang cocok?
- Jika suatu daerah pelayanan dimanan hubungan interlokal jauh
lebih besar dari hubungan lokal, sistem manakah yang lebih cocok.

1.5. Mutu pelayanan (QOS).


Pelanggan akan senang dilayani dengan baik. Untuk pelayanan itulah
mereka akan membayar.Sebab itu mutu pelayanan harus prima . faktor
yang harus dipertim-bangkan dalam pelayanan adalah :
 Keberhasilan sambung yang tinggi.
 Ketersediaan pelayanan 24 jam sehari.
 Delay sebelum terima dial tone
 Delay sesudah selesai delay sampai dapat ring call.
 tersedianya service tone ( busy tone, telephone out of order, dsb)
 kwitansi yang benar
 Harga yang pantas
 Tanggapan yang baik terhadap permintaan pelayanan Tanggapan dan
keramahan operator / pelayan
 Waktu untuk pasang baru yang singkat.
 Jasa-jasa tambahan atau kemu-dahan-kemudahan lain serta nilai
tambah dari sistem telekom-munikasi yang disediakan. Dll.

10
Data Komunikasi Hal 11

 Kehandalan sambungan. ( tidak terputus- putus )


 Kekerasan suara yang terdengar. Terlalu lemah jelek terlalu keras
menyakitkan telinga.
 Privacy pelanggan

Pertanyaan:
- Jelaskan bahwa sistem penomoran diatas adalah unik untuk
setiap pelanggan.
- Tingkat pelayanan yang tinggi membuat biaya penyelenggaraan
juga tinggi. Jelaskan kebenaran statement tersebut.
- Dulu penyambungan dilakukan oleh operator ( switch board ),
Kemudian dilakukan dengan sentral mekanik, dan sekarang ini
dilakukan sentral yang dikendalikan oleh komputer. Bandingkan
ketiga jenis setral tersebut ditinjau dari sudut mutu pelayanan,
ruang untuk penempatan perangkat dan fleksibilitas.
- Apakah yang dapat dilakukan dengan keunikan sebuah nomor
pelanggan dan kecanggihan proses penyambungan dengan
komputer? Coba anda reka – reka sendiri.
- 10Sebuah sentral dirancang untuk dapat melayani sejumlah
pelanggan. Kita katakan bahwa jumlah tersebut sebagai
kapasitas sentral tersebut. Apa sajakah yang menentukan
kapasitas sentral?

1.6. Lalu lintas / traffik


Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ketempat
yang lain secara random.
Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
- besar / banyaknya perpindahan object
- arah / destinasi perpindahan object
- waktu pemindahan
- sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas.
Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objectnya adalah pembicaraan
( informasi ). Jika satu jalur sudah terpakai untuk mengalirkan satu
pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat di gunakan untuk menyalurkan
pembicaraan lain. Jika pembicaraan sudah selesai barulah jalur tersebut
dapat dipakai untuk yang lain.
Dalam perancangan lalu lintas, banyaknya jalur harus dihitung dengan
cermat supaya tidak kebanyakan atau kesedikitan.

11
Data Komunikasi Hal 12

Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran sentral telepon. Intensitas
lalu lintas berubah ubah dari waktu ke waktu, hari kehari dan bulan ke
bulan. Sebab itu dikenal jam sibuk , hari sibuk dan bulan sibuk.
Kesibukan ini berbeda untuk setiap tempat. Kesibukan dikota tentu jauh
lebih tinggi dari kesibukan didesa. Sebab itu untuk jumlah telepon yang
sama maka kapasitas sentral yang dibutuhkan tidak sama.
Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah “ Erlang “.
Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu untuk berhubungan
terjadi dalam selang waktu satu jam. Misalkan. Ada 40 sambungan
perjam dilayani lewat suatu saluran. Masing – masing sambungan
dengan rata – rata hubungan 3 menit. Maka jumlah waktu hubungan
adalah 40/jam X 3/60 jam=2 jam/jam. Kita katakan bahwa volume traffik
adalah 2 erlang.
Pertanyaan :
- Apakah dimensi erlang?
- Jika diketahui dlm 1½ jam terjadi 60 pembicaraan dengan rata–rata
waktu hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
- Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya volume traffik
1 erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi apakah hal ini terjadi?
- Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume traffik 2
erlang dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
- Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu perioda
tertentu rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu sentral lokal di
jakarta melayani jumlah pelanggan 10000. berapa erlangkah yang
dilayani oleh sentral tersebut?
- Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon pada satu
saat pada kondisi di atas.
- Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang harus
dilakukan adalah pengumpulan data statistik. Jelaskan statement ini
- Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita
memperhitungkan kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana saran
anda?
- Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan faktor –
faktor politik, Pembangunan masa depan, kecenderungan bisnis dll.
Jelaskan kebenaran statement ini.

12
Data Komunikasi Hal 13

Besaran yang dipakai untuk menyatakan besar lalu lintas telekomunikasi


( A Erlang ) adalah banyak dan lamanya pembicaraan.
A=CXT
A = besarnya lalu lintas ( satuan Erlang )
C = banyak pembicaraan yang disalurkan dalam satu satuan waktu
( jam ) ( call / jam )
T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu pembicaraan. ( Holding
time  jam )
Rumus diatas jika ditinjau dari satuan :
Erlang = (Call/jam ) x Jam

Apakah dapat 5 erlang disalurkan semua dalam 8 jalur? Jawabnya “


tidak” (mengapa ) kemana saja sisa yang tak tersalurkan? Yang tak
tersalur itu dapat diperlakukan dengan berbagai macam cara, antara lain
;
a. dibuang saja ( loss call )
b. ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong ( sistem
antree ) . Waktu tunggu harus ditentukan mis beberapa mili sekon.
Jika dalam waktu tersebut juga tidak ada jalur yang kosong maka call
tersebut akan dibuang.
c. Dalam antree ini maka yang berlaku adalah FIFO ( first in first
out ) atau LIFO (Last in First Out ), dapat pula dilakukan secara
random tidak usah antre. ( diskusikan keuntungan dan kerugian
masing – masing sistem ).
Adanya kemungkinan loss / dibuang menimbulkan suatu istilah baru
yaitu GOS ( Grade Of Service ). GOS adalah angka dalam percent yang
menyatakan probability sebuah call akan hilang / dibuang. Atau dapat
juga dikatakan probability jumlah gagal dalam 100 kali (rata – rata ).
Istilah lain dari GOS adalah faktor blocking.
Untuk sistem loss call maka besar
Gos = f ( A,n) sebagai berikut :
An/n! .
GOS = 1 +A+ A / 2 !+….. An / n !
2

Pertanyaan / tugas : N A (erlang) GOS


Buatlah tabel seperti disamping 2 2 . .
ini:Dan hitung GOS. Apakah feelling 5 5 . .
anda terhadap angka angka ini ? 0.75 0.1 % . .
5 2.45 10 %
15 6 0.1 %
10 10 . .
100 80 1 %
13 100 72 0.1 %
Data Komunikasi Hal 14

a. GOS manakah yang lebih baik untuk


N dan A yang sama
antara sistem loss call, sistem antree dan sistem tunggu random
jelaskan.
b. Manakah GOS yang lebih kecil untuk 2 erlang dan 5 saluran dengan
10 erlang dengan 50 saluran. Mengapa?
c. Jika diketahui ada 300 usaha seizure ( pendudukan ) berhasil dan 6
kali call attemp gagal selama busy hour. Berapakah GOS ? Untuk
sistem yang sama , diwaktu sore hari / malam hari apakah GOS
akan berubah ? Bagaimana dengan perubahan hari dan bagaimana
pula dengan perubahan bulan atau musim.

1.7. Dimensi dan effisiensi.

Dimensi route ( Junction / trunck) dilakukan dengan memperkirakan


kebutuhan lalu lintas antar titik dalam jaringan. Perkitaan itu juga
mencakup lalu lintas untuk transit. Sedapat mungkin jumlah kanal /
saluran pada junction / trunk di rancang untuk efisiensi 100 % artinya
pada jam paling sibuk seluruh kanal / saluran terpakai.
Di lain pihak, kepuasan pelanggan, perlu diperhatikan. Jika kita terlalu
menekankan effisiensi maka mungkin GOS akan menurun.
Singkatnya dalam merencanakan kapasitas junction/ trunk maka harus
ada perimbangan antara investasi, revenue dan kepuasan pelanggan.
Contoh soal:
Misalkan dalam sebuah trunk ada 100 kanal / saluran. Anggaplah untuk
satu erlang terlayani harganya adalah 1 KRp. Maka maksimum revenue
adalah 100 KRp perjam. Untuk 24 jam = 2.400 KRp sehari. Jelas banyak
pelanggan tidak puas dengan kondisi ini karena GOS jelek sekali. Sebab
itu perlu optimalisasi antara revenue dan kepuasan pelanggan. Jika kita
ambil GOS 1 %, artinya kegagalan sambung = 1 % maka yang dapat
dilalukan hanya ~ 100 / 1.2 = 84 Erlang dengan demikian pendapatan
maksimum sehari hanya 24 X 84 X 1 KRp = 2000 KRp./ hari. Perlu
diperhitungkan pula bahwa tidak seluruh jam trunk tersebut akan penuh.
Katakanlah jam sibuk (BH) dalam sehari adalah jam 9.00- 12.00 dan
jam jam bervariasi maka pendapatan itu akan berkurang.

14
Data Komunikasi Hal 15

Perkirakanlah pendapatan yang optimal dalam sehari. Dan hitung pula


pendapatan satu bulan 30 hari dengan memperhitungkan hari sabtu dan
hari minggu serta hari libur dalam sebulan.

1.8. Pentaripan
Untuk pentaripan maka harus ada meter yang menghitung berapakah
banyak pemakaian suatu pelanggan. Di Indonesia meter ditaruh pada
fasilitas provider telekom, sedangkan di Eropah meter ditaruh pada
pelanggan ( apakah keuntungan dan kerugiannya ). Di Amerika serikat
maka sistem pentaripan adalah rata dalam sebulan untuk hubungan
lokal. Pakai atau tidak pakai maka pelanggan harus membayar $10,-
perbulan diluar sambungan interlokal / internasional.
Perhitungan biaya pemakaian dilakukan dengan sistem pulsa. Tiap tiap
pulsa diberikan satu harga. Dan pulsa pulsa ini menggerakkan meter
pelanggan.Di Indonesia harga tiap pulsa adalah Rp. 150,- + ppn 10 %.
Dan tagihan dalam satu bulan adalah jumlah pulsa dikalikan Rp. 150,-
ditambah biaya berlangganan ( pakai / tidak pakai bayar ). Sebenarnya
biaya langganan ini adalah pembayaran biaya maintenance saluran
( kabel lokal ).
Perioda pulsa tersebut ditentukan oleh :
a. Jarak antara dua tempat.
b. Waktu(sibuk / sedang / tidak sibuk)
c. Kesulitan pencapaiannya.
d. Jenis pelayanannya ( leased channel / publik / conversation or point
to poin, ingin perincian tagihan etc.)
e. Political isue ( pembangunan daerah/ cross subsidi / pancing
demand )
f. Besarnya kapasitas yang dipakai oleh pelanggan.
g. Lintas batas negara ( karena tiap negara mempunyai regulasi sendiri )
Contoh. Untuk sambungan lokal maka perioda satu pulsa adalah 3
menit. Untuk hubungan yang lebih dari 30 km maka satu pulsa adalah 2
menit. Pada jam sibuk maka perioda pulsa tersebut dipercepat 25 – 50
%. Untuk hubungan jakarta bandung dibawah 200 Km maka perioda
pulsa adalah 5 detik. Sedangkan untuk jarak diatas 200 km dan dibawah
800 km maka perioda pulsa adalah 4 detik, sedangkan diatas 800 km
perioda pulsa 3 detik. ( dlsb ). Mengapa kebijakan ini diambil?
Sentral telepon mencatat semua data pemakaian pelanggan. Tetapi
pencatatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Perincian biaya

15
Data Komunikasi Hal 16

membutuhkan memori untuk merekam data pembicaraan yang terdiri


dari informasi pengirim, penerima, waktu, lama dan rupiah. Jika
pelanggan tidak menginginkan perincian tagihan maka tidak perlu
dicantumkan. Umumnya perincian tagihan hanya dilakukan untuk
sambungan interlokal dan internasional serta sambungan – sambungan
khusus . Misalnya untuk sambungan lewat operator.
Pencatatan dilakukan dapat dengan sistem :
- A M A = Automatic message accounting
- LAMA = Local Automatic message accounting ( dilakukan oleh sentral
lokal )
- CAMA (Centralized automatic message accounting )
- Catatan Operator bila ANI ( Atuomatic number identification ) tidak
ada atau untuk jalur khusus seperti hotel.

Pertanyaan:
- Bacalah buku petunjuk telepon dan uraikan cara PT TELKOM
mentaripkan jasa teleponnya.
- Disamping telepon, jasa apa lagi yang disediakan oleh penyelenggara
Telekomunikasi lewat saluran teleponnya?
- Menurut anda bagaimanakah pengaturan tarip untuk hubungan antar
mobile station?
- Apakah wajar jika menggunakan telepon mobile ( cellular ) taripnya
lebih mahal dari fixed telephone walau jaraknya relatip sama?
- Seperti kita ketahui bahwa hubungan fixed sekarang ini dilayani oleh
PT. TELKOM sedangkan mobile station dilayani oleh penyelenggara
yang lain. Bagaimana kira – kira pentaripan antara mobile station ke
fixed telephone atau sebaliknya.
- Bagaimana pula pentaripan antara pelanggan cellular pada
penyelenggara yang berbeda?
- Percakapan SLI berhubungan dengan pihak luar negeri. PT
Satelindo/ Indosat pada satu pihak di Indonesia. Ada dua maca
perhitungan antara kedua pihak tersebut yaitu Sender keep all dan
fifty – fifty. Apakah bedanya?

16
Data Komunikasi Hal 17

PERANGKAT TERMINAL DAN FEATURE – FEATURE


SENTRAl.
2.1. Pesawat telepon.
Pesawat telepon mempunyai 4 fungsi dasar yaitu :
- sumber suara
- penerima suara
- sistem pengebelan ( signaling )
- alat pemutar / dial ( pengirim pengebelan ).
Diluar fungsi diatas, beberapa pesawat telepon sekarang ini mempunyai
fungsi tambahan tergantung kecanggihannya. Misalkan fungsi redialing,
memory, hold, musik dll.
Semua fungsi diatas mendapat catuan tenaga dari sentral telepon
sebesar – 48 Volt dc.

2.1.1 sumber suara.


Sumber suara berbentuk
sebuah microphone yang
merubah gelombang suara
longitudinal menjadi perubahan arus
listrik yang dapat disalurkan ke
sentral telepon.
Membran getar dengan
elektroda tetap dihubungkan
dengan serbuk arang atau
kondensator. Jarak antara IAC
kedua bagian ini akan
menentukan rahanan atau
kapasitansi sehingga arus listrik dari
Idc
sentral yang dicatu oleh batere akan
berubah ubah. Tanpa pergerak

17
Data Komunikasi Hal 18

membran maka arus listrik akan mengalir tetap. Dengan adanya


pergerakan membran maka arus listrik berubah ubah
Dengan demikian arus yang mengalir di saluran adalah i dc+ i ac
Perubahan inilah yang akan ditangkap dan disalurkan oleh sentral
kepihak lawan (penerima ).

2.1.2 penerima suara.


Penerima suara menerima i dc+ i ac. Melalui sebuah transformer hingga
yang lewat hanya iac . Arus ini
menggerakan membran getar penerima
yang berbentuk sebuah speaker hingga
menghasilkan perubahan listrik menjadi
suara.
Jelaskan cara kerja speaker.
- apakah fungsi magnet tetap dan
apakah pula fungsi gulungan kabel pada ujung magnet tersebut.

2.1.3 sistem pengebelan ( signaling )

Dalam pesawat telepon


terdapat sistem penerima
pengebelan yang fungsi- Bel
nya untuk memberikan
tanda bahwa ada pang-
gilan. Panggilan tersebut
dari sentral telepon. dari
Sistem pengebelan ter- sen R=300 
sambung kesentral tral
telepon hanya pada saat
pesawat telepon tidak diangkat. Sehingga sistem pengebelan ini dapat
diaktifkan oleh sentral telepon. Pada saat telepon diangkat maka sistem
pengbelan ini di putuskan terhadap sentral.
Untuk melakukan pengebelan maka sentral mendeteksi apakah tahanan
total jaringan kabel dan pesawat telepon rendah atau besar. Jika tahanan
besar maka sentral menganggap bahwa pesawat telepon tersebut
sedang tidak terpakai ( On hook ) sebaliknya jika tahanannya rendah
pesawat telepon tersebut sedang terpakai ( off Hook ).

18
Data Komunikasi Hal 19

Supaya dapat menggerakkan bel maka frekwensi sinyal bel hanya 25 Hz,
mengapa demikian (mengapa tidak 1000 Hz)

2.1.4 Alat pemutar ( dial ).


Alat pemutar ada dua macam. Pada sistem lama maka alat pemutar
berbentuk rotary yang menghasilkan pulsa – pulsa sejumlah nomor yang
diputar. Mis. Nomor yang diputar adalah 8 maka ketika kembali dari
penempatan angka 8 , terjadi putus kontak berbentuk pulsa selama 8
kali. Pada waktu penempatan maka terjadi hubungan yang panjang yang
menjadi tanda waktu antara digit yang diputar. Misalkan angka 83 yang
diputar. Maka pertama ditempatkan dulu angka 8 rata – rata waktu putar
dari posisi standby ke posisi 8 selama 400 ms. Kemudian pesawat dial
dilepas hingga terjadi putus sambung sebanyak 8 kali. Kondisi putus
selama 66.6 ms sedangkan kondisi sambung 33.3 ms. Sesudah itu
ditempatkan angka 3 ( selama 400 ms ) lalu disusul putus sambung 3
kali. Jika semua digit telah lengkap dikirim maka sentral akan
mengevaluasi dan kemudian meneruskannya dengan menyambungkan
ketujuan. Pada saat itu sentral mengirim signal untuk pengebelan.
Untuk pesawat yang modern sekarang maka sistem dial tidak lagi
menggunakan sistem rotary tetapi push button. Jika angka 8 ditekan
maka akan dibangkitkan deretan pulsa sebanyak 8 kali dan dislingi oleh
pulsa selebar 400 ms secara elektronik ( Pulse mode ). Pada pesawat
telepon juga dilengkapi dengan tone mode yang berarti sistem dialing
tidak berdasarkan jumlah deretan pulsa melainkan pada kombinasi dua
frekwensi untuk mengenali
657 Hz 1 2 3 suatu digit ( dtmf = dial tone
multi frekwensi ).
Contoh pengaturan dtmf.
770 4 5 6 -
(tergantung sistem
signalingnya )
852 7 8 9 -
sirkit bicara dasar telepon.
941 * 0 # - Pada saat pembicaraan maka
terbentuklah sirkit pada kedua
party yang berhubungan sebagai
1209 1336 1477 1633
gambar dibawah ini.
Kabel yang terbentang antara
kedua partay hanya sepasang. Tetapi kabel itu dapat menyalurkan
pembicaraan kedua arah.

19
Data Komunikasi Hal 20

Pada saat bicara maka arus bicara tersebut akan ditransfer ke jaringan
dan disalurkan kepada penerima dipihak
seberang. Dari sirkit diatas kita lihat
juga bahwa arus tersebut juga diterima T
oleh penerima sendiri hingga kita selalu
dapat mendengar suara sendiri pada R
saat berbicara ( side tone ). Sirkit bicara
semacam ini disebut hubungan dua kawat dalam arti kirim dan terima
melalui sarana yang sama.
Untuk menekan supaya suara yang terdengar dari pembicaraan sendiri
( side tone ) tidak telalu keras maka dipakailah sirkit penekan side tone
yang berbentuk jembatan wheatstone.
Penekanan side tone ini penting untuk menekan effek psikologis. Secara
psikologis jika kita mendengar suara kita keras, maka akan terpikir
bahwa penerima disebrang sana juga menerima keras. Sebab itu kita
akan bicara lebih perlahan. Demikian pula sebaliknya jika kita
mendengar lemah, maka kita pikir disebrang sana terimanya juga lemah
dan kita akan memperkeras suara kita.
Pesawat telpon dapat dilengkapi oleh kunci anti interlokal. Tetapi kunci
ini tidak berfungsi lagi jika sipencuri pulsa membawa pesawatnya sendiri
kemudian menyambungkannya kepada jaringan.
Dapat pula telepon yang terkunci dengan gembok di gunakan. Karena
pada dasarnya saat me”dial “ adalah sambung – putus. Maka oleh
seorang yang terlatih kait telepon ditekan dengan cepat hingga terjadi
sambung putus. Jika cara sambung putus tersebut dapat diterima oleh
sentral maka sambungan pun dapat dilayani oleh sentral. Ini adalah akal
– akalan oleh orang yang bermental tidak benar.
Untuk pesawat yang menggunakan dial dengan dtmf maka proses
pencurian pulsa telepon dapat dilakukan dengan menggunakan
kalkulator yang menggunakan sistem dtmf pada tombolnya. Artinya ji ka
tombol kalkulator ditekan maka akan keluar bunyi tone sesuai dengan
kode dtmf. Bunyi tersebut didekatkan pada microphone maka sentral
akan menerima pesan dial tersebut dan sambungan dapat dilayani.

2.2. Jenis – jenis pesawat telepon dan penggunaannya.


2.2.1 telepon Umum
Pada dasarnya telepon umum mempunyai konfigurasi yang sama dengan
telepon biasa. Hanya ditambahkan alat untuk mengontrol lama
pembicaraan telepon.

20
Data Komunikasi Hal 21

Ada beberapa macam telepon umum :


- telepon umum uang logam (coin ). Pada pesawat ini maka Off hook
baru terjadi jika pesawat sudah diangkat dan coin sudah dimasukkan.
Kemudian ada pengatur waktu untuk mengatur lamanya pembicaraan
sesuai dengan coin yang dimasukkan. Telepon umum jenis ini terbagi
dua pulsa yaitu yang coinya tetap dan hanya untuk lokal atau coin
dapat berragam dan dapat digunakan untuk telepon interlokal.
Telepon umum kartu adalah telpon umum yang aktivasi off hooknya
dengan kartu magnetik. Pada kartu magnetik itu dituliskan jumlah pulsa
telepon yang tersedia dan boleh digunakan oleh pemegang kartu. Pada
saat kartu dimasukan maka pesawat telepon akan membaca informasi
tersebut kemudian menguranginya sesuai dengan pemakaian oleh
pemegang kartu. Dalam hal ini maka tidak coin yang harus dikumpulkan
oleh petugas. Yang menjadi masalah adalah distribusi kartu ini di
Indonesia. Setiap cabang distribusi harus ada sharing pendapatan yang
semakin banyak jalur distribusinya semakin berkurang pula revenue
telekom. Disamping itu kartu tersebut belakangan ini dapat dimanipulasi
hingga provider dirugikan banyak.
- Pesawat telepon umum smart card. Fungsinya sama dengan pesawat
telepon umum kartu. Hanya dalam membaca smart card, maka
identitas kartu tersebut tercatat disentral telepon dan jumlah pulsa
yang tersedia juga tertera sentral telepon tertentu ( Khusus untuk smart
carad ) . Dengan menggunakan pesawat telepon umum ini, tidak lagi
dimungkinkan pemalsuan pulsa.

2.2.2 PABX (Privat Branch Exchange )


Pelanggan dapat saja menggunakan dua pesawat telepon untuk satu line
telepon dari sentral. Hal ini dilakukan dengan cara memparalelkan
kedua pesawat telepon tersebut.
Dengan sistem paralel ini maka kedua pesawat telepon tersebut dapat
berhubungan. pada saat yang sama salah satu atau keduanya akan
terhubung dengan sentral karena kondisinya off hook. Pada saat
terhubung ini maka idle tone akan terdengar. Jika salah satu pesawat
telepon melakukan dial, maka dial tersebut tidak dapat terkirim ke
sentral karena putus – sambung dial terganggu oleh pesawat yang lain.
PABX ( Private branch exchange ) diperuntukkan bagi fasilitas internal
pelanggan. Dengan PABX ini maka pelanggan dapat menggunakan
telepon untuk berhubungan satu sama lain dalam fasilitas pelanggan .

21
Data Komunikasi Hal 22

Dalam kejadian ini maka hubungan ke sentral telepon provider dapat


tidak “off hook “ karena pembicaraan adalah internal pelanggan.
Pada dasarnya PABX adalah sebuah sentral mini yang khusus dibuat
untuk kebutuhan pelanggan dan bukan provider telekom. Biasanya yang
memakai adalah Intitutional, corporate dan perkantoran. Kini PABX
sudah dapat dibuat dalam ukuran kecil ( mini elektronik PABX ) dengan
kapasitas hanya 4 satuan sambungan dan dipakai rumah yang cukup
besar. PABX yang besar, dapat pula mencatat pemakaian oleh pesawat –
pesawatnya mirip dengan sebuah sentral. Dua PABX atau lebih tersebut
dapat dihubungkan satu sama lain dengan sistem junction. Feature-
feature yang ditawarkan oleh PABX cukup banyak dan dapat dibaca
pada session tersendiri mengenai PABX.

2.3. Fasilitas / features yang diberikan oleh penyelenggara


Telekomunikasi.
2.3.1 Fasilitas DID ( Direct Inward Dialing )
Fasilitas DID diberikan kepada pelanggan dengan penggunaan saluran
telepon yang banyak. Jika didalam kantor pelanggan terdapat katakanlah
minimal 300 nomor telepon PT. telekom maka PT telkom dapat
memberikan satu group nomor kepada pelanggan tersebut, misalkan
3271xxx. Dimana xxx adalah nomor telepon individual meja tertentu
didalam kantor tersebut. Jika antara kantor ingin menelpon tidak perlu
menekan digit lengkap, cukup xxx saja. Tetapi orang dari luar harus
menekan nomor lengkap yaitu 3271xxx. Dalam hal ini kantor tersebut
tidak perlu menggunakan PABX sendiri tetapi telekom yang
menyediakannya. Sistem pembayarannya adalah Seperti pembayaran
telepon biasa ditambah biaya fasisilitas DID.

2.3.2 Hunting sistem

PT. TELKOM dapat juga memberikan satu nomor untuk mengidentifikasi


kantor tersebut. Jika seseorang ingin menelpon kantor tersebut dan sulit
untuk mendapatkan nomor mana yang sedang tidak terpakai, maka PT.
Telkom dapat menolongnya dengan sistem Hunting.
Dengan sistem hunting, maka pelanggan itu dikenal hanya mempunyai
satu nomor saja mis. XXX-YYYY. Semua orang yang ingin menepon cukup
men”dial XXX- YYYY” maka sentral telkom akan mencarikan nomor mana
diantara kepunyaan kantor tersebut yang tidak terpakai. Dengan cara ini

22
Data Komunikasi Hal 23

akan memudahkan pelanggan yang memanggil dan juga akan


menguntungkan telkom ( mengapa ?).

2.4. Transmisi signal lain yang menggunakan saluran telepon.


Sampai titik ini kita hanya membahas komunikasi suara saja. Investasi
untuk jaringan telekom ini sungguh luar biasa besarnya. Sebab itu
pemanfaatannya juga harus seoptimal mungkin.
Transmisi dari informasi lain menggunakan network telepon. Pada
dasarnya saluran suara dapat dilalui oleh informasi bentuk binary
dengan cara ditumpangkan padanya. Untuk menyalurkan bit stream
pada saluran telepon, maka informasi itu harus ditumpangkan pada
saluran telepon. Proses penumpangan ini disebut Modulasi.
Proses modulasi ini dilakukan sebagai berikut:
- sebuah sinusoida murni dimasukkan pada kanal voice. Jika tidak
terjadi sesuatu maka dipenerima juga akan diterima signal sinusoida
murni ( kecuali jika ada cacat dijalanan ).
- Informasi berbentuk pulsa ditumpangkan padanya dengan cara
merubah amplitudo ( AM) , Frekwensi ( FM ) atau phasa (PM) –nya.

2.4.1 saluran telepon untuk penyaluran data digital


Perkembangan teknologi telah menunjukkan bahwa saluran suara dapat
digunakan untuk menjalurkan informasi lain. Biasanya kecepatan
informasi dinyatakan dengan satuan – satuan :
Bits – pulsa perdetik bps
Word- deretan 6 karakter wps
Baud – banyaknya simbol yang disalurkan dalam satu detik. Jika
diketahui bahwa satu simbol membawa 3 bit, maka 90 KBps adalah
sama dengan 30 Kbaud/detik.
Contoh soal :
 Sebuah kanal suara menyalurkan signal data dengan kecepatan
75 bps dan tiap karakter terdiri dari 5 bit + 1 bit start dan 1.5 bit
stop. ( total 7.5 bit ). Berapakah wpm yang disalurkan ?

Jawab: untuk satu karakter maka dibutuhkan 7.5 bit maka untuk 6
karakter dibutuhkan 45 bit/ word. Dengan kecepatan 75 bps maka

23
Data Komunikasi Hal 24

jumlah word yang dikirim dalam 1 menit adalah : (75 bps x 60 s )/ (45
bit/word ) = 100 word.
 sebuah data dengan kecepatan 1500 wpm termasuk parity ( 8 bit
per karakter ). Hitung bps.
Jawab :
1500 wpm =1500word/minX6kar/word x 8 bit/car x (1/60) min /sec =
1200 bps.

Macam informasi antra lain :


- Telegraph kecepatan 50-200 bps
- Telex kecepatan 50 bps
- Teleprinter 100-600 bps
- Data / komputer 600 – 7200 bps
- Facsimile 1200 – 14400 bps
- High speed data transmission 56 KBPS.
dibawah ini akan dibahas secara sepintas cara kerja dan prinsip terminal
– teminal diatas. Melihat kecepatan informasi yang harus dilalukan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas penyaluran saluran
suara ,umumnya , lebih besar dari pada kebutuhan. Untuk jelasnya akan
dibahas satu persatu.

2.4.2 Telegraph./ telex/ teleprinter


Telegraph adalah proses pengiriman karakter ( kombinasi sebanyak k. l
80 karakter ). Tiap tiap karakter di kodekan dalam bentuk binary dengan
5 bit. Pada awal mulanya telegraph dikirimkan dengan kode morse
( bentuk dot dan space). Sipengirim dan penerima sama – sama mengerti
bahwa 1 karakter teridiri dari 5 bit (start stop- asinkronous dengan
sistem kode Baudot ) atau 8 bit ( untuk sistem telegraph dengan mesin ).
Karakter tersebut dimulai dengan start space dan mark stop ( utk 5 bit )
dan 1 space start dan 3 mark stop.
Dengan jumlah bit tersebut maka variasi karakter yang dapat dikirim
adalah 2n.
Telegrap menggunakan jaringan sendiri terpisah dari jaringan untuk
suara. Dalam pembangunan maka jaringan telegraph sering
ditumpangkan pada jaringan suara. (pada junction / trunk )
Terminal dengan mesin elektronik yang modern sekarang ini memilik
fasilitas buffer. Dengan buffer ini maka semua informasi yang dikirimkan
di tampung dulu, kemudian di manipulasi atau dikirim dengan kecepatan

24
Data Komunikasi Hal 25

tinggi pada satu saat. Dengan cara demikian maka buffer ini dapat
menyalurkan banyak kanal telegraph untuk
disalurkan pada satu kanal suara. ( multiplex ).
Khusus untuk telex dengan kecepatan 50 bps, maka 1 kanal suara dapat
menyalurkan sampai 24 kanal telex. Proses multiplikasinya dila kukan
dengan cara pemisahan band frekwensi pada penyalurannya. ( silahkan
pelajari sendiri sesudah bab transmisi lewat ).

2.4.3 Komunikasi Data antar komputer.


- Komunikasi data antar komputer melalui kabel voice menggunakan
modem.
- Kecepatan modem tersebut sangat tergantung pada kwalitas saluran
- Jika suatu saat terjadi gangguan pada saluran, maka kecepatan
penyaluran akan diperkecil oleh modem tersebut( dynamic ).
- Yang penting dihitung dalam komunikasi data adalah throughput
( efektif penyaluran bps).
- Dalam penyaluran maka bit stream dari komputer ditambahkan
beberapa bit lagi untuk mengecek dan memperbaiki kesalahan. ( Error
detection and error corection ).
- Pada komunikasi data komputer tidak dapat dihindari kebutuhan
protokol. Protokol ada suatu set peraturan dimana dua pihak
( komputer ) mengerti tata sopan bertukar informasi dan
menggunakannya dalam berkomunikasi. Bit – bit tambahan sering
disebut parity bit. Semakin banyak parity maka semakin baik pula
kwalitas pengiriman.

2.4.4 Facimile
Sistem faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah gambar
(graphic ) pada sebuah kertas menjadi informasi dalam ben tuk pulsa
yang disalurkan pada saluran suara. Pada dasarnya, proses
penyambungan adalah seperti biasanya untuk suara. Ketika hubungan
sudah terjalin, maka yang berbicara bukan lagi suara manusia tetapi
suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi.
Suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi
digital fax.
Jadi pada perangkat facsimile terdapat peralatan scaning untuk
mengambil gambar contoh, menkodekan menjadi bit yang disusun word

25
Data Komunikasi Hal 26

by word. Pada saat


penyalurnyaannya maka pada scanner Modulator
pesawat facsimile terdapat
Sal telp.
modem( modulator dan
demodulator ) . Fax printer demodulat
Diujung lain terdapat fax recorder or
yang membuat duplicat sesuai
dengan signal yang datang. Jika terjadi gangguan pada signal kirim maka
gambarpun akan cacat.
Fax recording dapat menggunakan sistem tinta dengan kertas elektrolit.
electro kertas thermal . electropercussive pada kertas biasa dan
tergantung pada getaran penanya untuk menulit pada keras tersebut.
Cara lain adalah dengan dihubungkan dengan komputer dan komputer
akan membuat printout di printer.
Hal yang paling penting dalam pengiriman fax adalah phasa dan
sinkronisasi antara scanner dan recording.
Jika dalam perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang terus
menerus maka kecepatan pengiriman signal akan diturunkan oleh
modem. Dalam hal ini Modem tersebut menjadi penentu kecepatan
pengiriman.
Pada dasarnya, sistem pengiriman facsimile ini bukan merupakan sistem
telepon. Sistem telepon hanya digunakan sebagai tumpangan dan
penyambungan secara demand. Dengan demikian facsimile adalah jasa
ikutan ( buikan jasa dasar telekomunikasi ).

26
Data Komunikasi Hal 27

JARINGAN LOKAL DAN PEMELIHARANNYA

Jaringan lokal sangat penting dalam jaringan telepon nasional. Hubungan


lokal tidak menyumbang revenue yang besar dibanding interlokal. Tetapi
tanpa jaringan lokal tidak ada interlokal.
Jaringan lokal terdiri dari saluran pelanggan, sentral lokal- primary,
junction antar saluran lokal – tandem – primary – sekunder .
Rata rata Investasi jaringan
Fasilitas pelanggan 16% telekomunikasi . (data ITU – T/
Saluran pelanggan 27 % CCITT)
Sentral lokal – primary Pada negara yang berkembang atau
27 % daerah luas dengan populasi kecil
investasi lokal dapat mencapai 75
Jaringan interlokal 23 % % dari seluruh investasi.
Bangunan dan tanah 10 % Dalam investasi maka pertimbang
yang perlu diambil adalah faktor
Quality of service (QOS), politik dan ratio revenue/investasi. Disamping
itu beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan pula:
- Kondisi geography suatu lokasi

27
Data Komunikasi Hal 28

- Jumlah calon pelanggan dan kepadatannya


- Kebudayaan bertelepon
- Persentasi telepon bisnis
- Lokasi sentral terdekat yang sudah ada.
- Skema jaringan nasional ( Trunk )
- Sistem signaling dan transmisi-nya.
Tiap tiap faktor di atas harus tangani secara terpisah karena
permasalahannya berbeda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama lain.
Semua pelanggan dihubungkan ke sentral via pasangan kabel dengan
panjang terbatas. Pembatasan ini mempertimbangkan faktor kepuasan
pelanggan dan kemampuan sistem signaling. Dengan kata lain
pelanggan harus dapat mendengar pembicaraan dengan suara yang
enak ( kepuasan pelanggan ) artinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu
lemah. Disamping itu sistem signaling harus dapat jalan melalui
pasangan kabel tersebut.
Saluran dari sentral telepon ke pelanggan (saluran lokal )
Saluran / Jaringan Lokal adalah saluran yang menghubungkan pesawat
pelanggan dengan MDP disentral telepon.

Ada beberapa macam saluran lokal:


- Saluran Lokal kabel tembaga.
- Saluran Lokal radio
- Saluran Lokal kabel fiber optik.

3.1. Saluran lokal kabel tembaga.(Jar lok at = jaringan lokal akses


tembaga )
Saluran pelanggan (subcriber loop ) berupa pasangan kabel yang ditarik
dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Saluran pelanggan
menyalurkan arus listrik searah ( dc-loop). Saluran pelanggan harus dapat
memberikan pelayanan untuk:
- Catuan tegangan / arus pada pesawat pelanggan ( batery )  catuan
DC disentral sebesar k. l 48 Volt.
- tegangan pada bel di pesawat pelanggan .
- pendekteksian apakah pesawat telepon diangkat (Off hook ) atau
terletak ( on Hook ) untuk mengakses sentral telepon.
- Penyaluran pulsa dial dari pelanggan ke sentral.

28
Data Komunikasi Hal 29

Panjang saluran pelanggan tidak


tak terbatas. Keterbatasan itu Sentral
terutama mempertimbangkan
faktor redaman pembicaraan RK K
A
( keras/lemah  menyangkut
CTL N
rancangan transmisi ) dan
T
signaling ( rancangan tahanan
PRIMAIR O
jerat/ loop resistance).
RK R
Saluran pelanggan yang digelar A
dari sentral ke rumah terdiri dari : RK N
- saluran primer atau saluran
catu langsung S ECUNDAIR
- saluran sekunder
- saluran penanggal DP DP DP
- saluran dalam rumah.

 Saluran primer menghubungkan sentral dengan rumah kabel


( RK ). Rumah kabel merupakan suatu kotak di pinggir jalan dan
berfungsi un
tuk mengarahkan saluran ke banyak tujuan yang berbeda.
 Rumah kabel merupakan terminasi saluran primer, dan
disambungkan dengan kotak pembagi (DP= distribution point )
dengan kabel sekundair.
 Kapasitas DP biasanya antara 10 dan 20 pelanggan tergantung
pada kepadatan daerah yang dilayani.
 Dari DP, 20 saluran diteruskan kerumah – rumah menggunakan
saluran/ Kabel penanggal. Panjang maksimum saluran penanggal
adalah 250 m.
 Akhirnya dari didalam rumah digelar saluran dalam rumah.
 Biasanya kabel tembaga yang dipakai berdiameter 0,6 mm.
Penggunaan kabel dengan diameter tertentu akan menentukan
jarak jangkau sentral ke pelanggan. Akan dibahas kemudian.
 CTL adalah Catuan Langsung. CTL adalah sebuah RK yang
letaknya dekat dengan sentral atau berada dalam satu gedung

29
Data Komunikasi Hal 30

perkantoran ( dengan pelanggan banyak). Dari CTL, tanpa lewat


Sekunder dan DP, langsung ditarik kepelanggan masing – masing.
Saluran primer biasanya terdiri dari banyak pasangan (multi pair ) dan
ditanam di dalam tanah. Kapasitasnya dari 100 pasang sampai 1600
pasang. Untuk pemasangannya harus mendapat ijin dari pemda.
Dibeberapa negara gorong – gorong tempat saluran adalah milik pemda
dan penyelenggara harus menyewa kepada pemda. ( manakah yang lebih
baik dibandingkan dengan sistem di Indonesia )
Saluran sekundair juga ditanam ditanah, tetapi ada juga yang ditaruh
diatas tiang jika kapasitasnya kecil. ( pertanyaan: berapakah maksimum
jumlah pasang kabel dalam kabel sekundair ?) Satu RK dapat melayani
samapi 200 DP/KP sedangkan satu DP melayani sampai 20 rumah.
Masalah yang rumit dalam perkabelan ini adalah masalah administrasi
pencatatannya. Pencatatan ini penting untuk memudahkan perbaikan
jika ada gangguan. Kabel dibawa dari pabrik dalam bentuk gulungan
(Haspel ). Satu haspel paling panjang 500 m dan semakin besar
kapasitasnya semakin pendek per haspel.
Oleh kaena itu penyambungan kabel tidak dapat dihindari dalam
penggelarannya. Penyambungan kabel primer dilakukan didalam tanah.
Untuk itu perlu dibuatkan suatu ruang dibawah tanah / ditengah jalan.
Ruang itu disebut “Man Hole “.
Manhole harus cukup besar untuk bergerak orang dan pencahayaan dan
harus tertata rapi . Kenyamanan didalam Man
hole membuat kerja penyambungan menjadi lebih baik.
Tidak dapat dihindari bahwa manhole ini akan tergenang air pada saat
hujan. Sebab itu semua sambungan harus ditutup rapat ( kedap air ) . Jika
bocor maka cross talk tidak dapat dihindari karena air adalah pengantar
listrik yang cukup baik. Dalam rangka menanggulangi kemungkinan air
merembas kedalam bungkusan kabel maka dari sentral ditiupkan gas
kering kedalam kabel . Dengan gas kering ini maka didalam kabel
tekanan lebih besar dan dapat menolak air.
Masalah di Indonesia, banyak penutupan sambungan tidak benar hingga
kebocoran sering terjadi. Dengan demikian pompa angin di sentral akan
terus bekerja. Akhirnya peniupan ini di hentikan ( bayangkan akibatnya).
Masalah lain pada perkabelan adalah saluran penanggal. Kabel ini
merupakan kabel tunggal ( bukan multipair ). Kabel ini sering terkelupas
karena kena benang layang – layang. Pengelupasan ini akan membuat
kawat tembaga didalamnya bersentuhan dengan udara yang

30
Data Komunikasi Hal 31

menimbulkan korosi. Jika korosi ini terus berkepanjang maka kabel


tersebut akan putus.
Disamping itu kabel penanggal tidak dapat
disambung begitu saja. Jika terjadi putus maka yang
diganti adalah satu kabel sepanjang jarak antar dua
tiang ( mengapa ?).
Untuk menghindari putusnya kabel maka saluran penanggal dibuat
dengan penguat Kawat besi ( baja ) seperti gambar dibawah ini.

3.1.2 Redaman saluran lokal


Faktor redaman pada saluran lokal harus diperhitungkan berkaitan
dengan kenyamanan pelanggan. Dalam penentuan besar redaman ini
mau tidak mau harus ditentukan secara subjectiv dan statistik.
Umumnya frekwensi suara manusia terbesar ( 90 % ) ada pada daerah
300 Hz – 1500 Hz. Jika diperhitungkan dengan harmonik yang berarti
maka suara manusia berada pada frekwensi 300 Hz – 2500 hz. Jika
perusahaan telekomunikasi membatasi frekwensi tersebut pada 300 –
3400 KHz maka pelanggan akan cukup mendapat service yang
memuaskan. ( ingat pesawat telepon tidak digunakan untuk mendengar
musik ). Bandwidth 300 – 3400 sering disebut VBW ( voice bandwidth )
Suara yang disalurkan pada kabel telepon mempunyai frekwensi 0,3 -
3,4 KHz. Kabel menimbulkan redaman baik untuk komponen DC ( arus
searah ) dan AC ( arus bolak balik).
Semakin panjang rentang kabel, maka redaman semakin besar.
Disamping itu diamter kabel juga menentukan besarnya redaman.
Dibawah ini diberikan menghitung redaman kabel tersebut:
Redaman arus DC ditentukan oleh tahanan DC kabel ( )
Rdc=(0,4/d)2 . 280 /km
Dimana : d= diameter kawat dalam mm
Redaman arus AC ditentukan dalam satuan dB. ( lihat dibelakang ) dan
dinyatakan dengan parameter  ( dB/km)
 =1.4 d2 — 3.6 d + 2.8 dB/km
Besarnya tahanan DC yang dibolehkan antara sentral dan pesawat
pelanggan ditentukan sebesar 2000 , termasuk didalamnya besar
tahanan untuk drop tegangan dipesawat telepon sebesar 300 .
Redaman suara yang dibolehkan kurang lebih 7.5 dB. Angka 7.5 dB
bersifat subjectiv. Jika kita dapat menerima level suara yang lebih kecil
maka angka 7.5 dapat ditambah. Tetapi saat ini PT TELKOM menetapkan
redaman sebesar 7.5 dB.

31
Data Komunikasi Hal 32

Pertanyaan:
Jika kabel yang dipakai oleh PT TELKOM berdiameter 0.6 mm hitunglah
jarak jangkau maksimum sebuah sentral. Berapakah tegangan dc pada
pesawat ketika sedang bicara ( OFF- HOOK) dan ketika tidak sedang
bicara ( ON – HOOK)
Jawab.
Tahanan dc/km  Rdc=(0.4/0.6)2.280 /km=124 
Tahanan maksimum= 2000 – 300 =1700 
Jarak jangkau ditinjau dari arus
Max 1700
DC = 1700/124  =13,7 km. 48 volt
Arus DC minimum yang dibolehkan adalah 300
Idc = 60 / 2000  =30 mA
Teg pd pesawat telepon ketika sedang berbicara adalah
Vdc= 300/2000 X 48 Volt= 7,2 Volt.
Tegangan ketika sedang tidak bicara ( OFF – HOOK) tetap 48 volt karena
pesawat telepon merupakan tahanan terbuka.

Redaman kabel  =1.4X0,62–3.6 X 0.6 + 2.8 =1.15 dB/km


Jarak maksimum = 7.5 / 1.15 km = 6.6 km.
Dari kedua angka diatas maka ditentukan jarak jangkau sentral
maksimum adalah 13 km dan bukan 13.7 km.

3.2. Saluran lokal radio ( Jar Lok ar = Saluran lokal akses Radio )
Saluran lokal menggunakan radio biasa disebut WLL ( wireless local
loop). Sistem radio yang digunakan hanya untuk menggantikan fungsi
kabel antara sentral dengan pelanggan. Pelanggan sendiri bersifat
fixed / tetap karena itu antena -nya cukup besar dan diletak diatap
rumah.
Dengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi lebih
kecil dan sistem penerimaan lebih peka. Perkembangan ini
memungkinkan penerima bergerak pada satu area terbatas. Dalam arti
pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena tidak
terdaftar / dikenali oleh sentral.

32
Data Komunikasi Hal 33

Pada dasarnya WLL terdiri dari perangkat – perangkat seperti pada


gambar dibawah ini. Penggunaan Jarlokar dikhu-suskan untuk daerah –
daerah yang susah terjangkau oleh kabel tembaga. Atau untuk daerah
yang kabel tembaganya sudah habis sedangkan daftar tunggu masih
banyak.
Fungsi RBS sebagai terminal radio transceiver ( kirim – terima ) di sisi
sentral telepon. menbara
Penerima radio di rumah antena line radio
berfungsi sentral penerima
menerima/mengirim R radio di
sinyal radio dan B rumah
S +
merubahnya menjadi
pesawat tlp.
sinyal telepon. BTS=Radio Base Station
Sebenarnya sistem
cellular GSM( PT
Satelindo, PT Telkomsel, PT Xlcom, IM3 ), AMPS, CDMA (Komselindo )
adalah salah satu dari sistem WLL, tetapi bersifat lokal s/d internasional
serta mempunyai kemampuan jelajah. Disamping itu sistem GSM
mempunyai sifat roaming (penjelajahan)/ bergerak bagi pelanggan yang
bergerak, Sehingga dapat digolongan terpisah/ berbeda dari WLL.

Keuntungan menggunakan Jarlokar:


- menjangkau daerah yang sulit dicapai
- flexible dalam jumlah pelanggan yang dapat dilayani
- biaya operasi dan pemeliharaan rendah karena hanya menyangkut
biaya pemeliharaan perangkat radio.
- Harga lebih murah, karena satu perangkat radio dapat menangani
banyak pelanggan.
- Tidak perlu berhubungan dengan pemda, hanya dengan direktorat
frekwensi.
- Pemasangan cepat karena tidak perlu mencheck keter-sediaan
kabel.
- Bagus untuk daerah baru yang data statistik hubungannya belum
diketahui.
- Sentral jarlokar bisa bergabung dengan sentral lokal biasa, bisa pula
berdiri sendiri tergantung pada jumlah pelanggan RBS.

33
Data Komunikasi Hal 34

Kelemahan Jaringan lokal:


- keterbatasan lebar pita frekwensi radio yang dapat dilayani.
Umumnya mutu pembicaraan tidak begitu prima.
- Umumnya antena fixed subscriber dengan BTS harus dapat saling
lihat satu sama lain. Dengan perkataan lain, antena harus diletakan
ditempat yang tinggi.
- Kehandalan lebih kecil dibandingkan dengan Jarlokat karena
tergantung pada perangkat radio.

3.3. Jaringan Lokal akses fiber optik ( Jarlokaf )


Fiber optik dapat menghantar informasi dalam jumlah banyak. Pada
mulanya Fiber optik digunakan sebagai sarana transmisi antara sentral
– sentral pada hirarchi yang tinggi. Tetapi perkembangan teknologi fiber
optik ini, memungkinkan untuk diterapkan pada loop pelanggan.
Berdasarkan tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi Optik )
menjadi sinyal elektrik di pelanggan maka dibedakan beberapa
arsitektur Jarlokaf. Yaitu:
- Fiber to the Zone ( FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK
dihubungkan ke pelanggan dengan kawat tembaga melalui DP.
Panjang kawat tembaga yang digunakan kepelanggan dalam orde
km.
- Fiber to curb ( FTTC ) TKO terletak di DP dan dari DP kepelanggan
menggunakan kabel tembaga dalam orde ratusan meter.
- Fiber to the Building ( FTTB ) TKO terletak di sebuah bangunan
perkantoran yang besar dengan nomor telepon yang banyak dan
bertindak sebagai RK. Sistem ini mirip dengan istilah CTL ( catuan
langsung ). Dari FTTB ke pelanggan menggunakan kabel tembaga.
Dalam konfigurasi ini tidak adalagi DP.
- Fiber to the Home ( FTTH). TKO terletak di rumah – rumah pelanggan
dan langsung dihubungkan kepesawat pelanggan dengan kabel
dalam rumah. Ordenya sampai puluhan meter ( kalau dimensi rumah
pelanggan juga puluhan meter )
Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang
sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di
sentral digunakan perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai
ganti RK digunakan perangkat PON ( Passive Optical Network ) atau AON
( active Optical Network). Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU
( optical Network Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung

34
Data Komunikasi Hal 35

terjadi dengan menggunakan kabel tembaga ( saluran penanggal ).


Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.
Alasan penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan adalah:
- kebutuhan pelanggan akan pelayanan dengan pita frekwensi yang
lebih lebar dari voice Band width (VBW) misalkan : untuk penyaluran
video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga aplikasinya bukan hanya
untuk percakapan telepon, tetapi juga entertainment, multimedia,
dlsb.
- Fiber optik mempunyai kapasitas yang besar dan dapat
menggantikan kabel primer dengan sangat berarti. bayangkan
diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk 1200
pelanggan rumah ( k. l. 8 cm. ). Bayangkan pula Fiber optik dengan
diameter ini dalam mikrometer ( ukuran rambut ) dan dibungkus
oleh pelindung hingga sebesar k. l 1 cm. Fiber optik ini dapat
membawa sekali gus 40.000 saluran.
- Dengan diamter yang besar maka satu gulung kabel primer hanya
dapat membawa kabel sepanjang ~ <100 m. Untuk menggelarnya
maka diperlukan penyambungan – penyambungan dan setiap
penyambungan dibuatkan manhole. Pada penggunaan fiber optik
maka satu gulungan kabel dapat membawa sampai 1 km. Faktor ini
dapat mengurangi jumlah manhole. Disamping itu penyam-bungan
fiber optik tidak perlu di manhole, karena tidak ada yang dapat
dilakukan oleh petugas terhadap Fiber optik.

- Fiber Optik tidak terpengaruh oleh kebocoran pada sambungan


karena tidak mengurangi konduktivitas kabel. Dan tidak terpengaruh
oleh induksi gel radio atau noise yang berasal dari pengapian mesin
– mesin yang lewat.
- Fiber optik sangat murah dibandingkan dengan kapasitasnya.
Sebagai contoh: mis harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,- biaya
pasang Rp. 50,- juga. Maka harga 3 km kabel, 1200 pair adalah Rp.
(50+50) X 3000 X1200= Rp. 360.000.000,-
Sedangkan harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000) Rp.
50.000,-/ meter. untuk 3 km harganya Rp. 150.000.000,-
- Penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah
dan lebih rapih. Disamping itu jenis jasa layanan kepada pelanggan
lebih banyak. Perkembangan bisnis / ekonomi dapat lebih terpacu.

35
Data Komunikasi Hal 36

- Kerugian menggunakan fiber optik hanya kapasitasnya yang besar,


sehingga sekali kabel putus maka pelanggan yang komplain banyak
sekali.
- Bahan baku fiber optik adalah pasir kwarsa. Dan pasir kwarsa dunia
ini jauh lebih banyak dari pada tembaga. Disamping itu, dengan
berkembangnya pemakaian fiber optik maka harganya akan
semakin turun.
- Dengan menggunakan firber optik, maka MDP menjadi hilang
diganti dengan titik OAN. Hal ini membuat dimensi ruang sentral
menjadi sangat – sangat kecil. Karena sebagian besar ruang sentral
digunakan untuk menyimpan MDP.

TEKNIK TRANSMISI

Source1 VBW
MULTIPLEX MODULASI U/C Amp

n VBW

(MEDIA )

END 1
DEMULTIPLEX DEMOD D/C AMP

END n

36
Data Komunikasi Hal 37

4.1 . Analogi telekomunikasi (transmisi ) dengan Penghantaran barang.


Penyampaian informasi dalam telekomunikasi dapat dianalogikan
dengan penyampaian /perpindahan barang dari satu tempat ketempat
yang lain
Barang yang dikirim diberikan kepada perusahaan jasa transportasi. oleh
perusahaan jasa transportasi barang tsbtersebut dikodekan dan di
paking. Jika ukuran dan bentuk objek. (VBW)
a. yang dikirim tidak sesuai / efisien untuk dikirim maka dilakukan
perubahan bentuk / pemotongan seijin / dengan persetujuan pemilik
barang. Jika pemilik barang mengin ginkan tidak adanya pemotongan
maka semuanya akan dikirim apa adanya dengan satu
kontainer khusus yang disewa sendirian. Ini disebut sewa borongan.
( leased channel ). Dalam hal ini maka penyewa dapat menentukan
berapa besar kapasitas yang disewanya sesuai dengan kesediaan
dananya.
b. Perusahaan transportasi tersebut tidak hanya menerima satu
pesanan saja, tetapi banyak. Sebab itu barang barang tersebut di
kelompokan menurut tujuan dan jenis barangnya. Sesudah itu di
paking kembali dalam group. (proses multiplexing )
c. Paking yang siap dikirim, dimuat kedalam alat transportasi, dapat
berbentuk truk, pesawat terbang, kapal laut atau truk yang kemudian
dimuat kembali kedalam kapal laut. Dlsb. (Proses Modulasi)
d. Proses pengiriman / perjalanan/ perpindahan dari satu tempat
ketempat lain. (Perjalanan di Media )

e. ditempat tujuan , packing tersebut dibongkar dan dikembalikan


kepada packing asalnya. (demodulasi )

f. Pembongkaran packing berlanjut hingga menghasilkan packing


individual lengkap dengan pengkodeannya. ( Demultiplexing )

g. Code dibaca dan object yang dihasilkan dikirimkan kepada penerima


masing masing.( Penyambungan ke pelanggan  teknik
penyambungan )

h. Penerima menerima object. Dalam hal leased channel ( borongan )


maka biaya dapat pula ditanggung oleh pengirim atau penerima.

37
Data Komunikasi Hal 38

Sedangkan untuk publik di bayar secara eceran . ( pentaripan /


billing )

Proses a. s/d h. dilakukan oleh perusahaan jasa pengantaran.


Perusahaan tersebut dapat mempunyai network ( jaringan
penganataran ) dimana mana tempat tujuan. Mungkin saja tidak seluruh
element dalam network tersebut dimiliki oleh satu perusahaan, tetapi
tiap tiap perusahaan yang terlibat harus mempunyai pengaturan yang
sama atau sesuai satu sama lain hingga semuanya dapat bekerja sama.
Ada perusahaan yang hanya mengurus penerimaan dan packing serta
depacking dan pengkodean saja. Sedangkan urusan pemuatan kedalam
kendaraan transportasi menjadi tugas perusahaan lain. Dapat pula media
pengirimannya dilakukan oleh perusahaan lain misalnya perusahaan
pesawat terbang.

Atau seluruh jaringan dipunyai oleh satu perusahaan. Biasanya kejadian


ini dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai omset sangat bersar,
baik karena pemakai jasanya banyak atau karena monopoli.
Tiap tahap mempunyai tolok ukur keberhasilan masing -masing.
Disamping itu ada pula kendala kendala / gangguan dalam pengiriman.
Besar gangguan tersebut tergantung pada sistem dan cara packing /
pengiriman.

Jadi pada kegiatan transmisi / pengiriman ada proses: - perubahan


bentuk informasi - multiplexing - transmisi lewat media ( penyesuaian
dengan media kirim ) -dan proses depacking.

4.2. Proses pembatasan ( Voice Bandwidth )

Setiap bunyi dialam mempunyai warna sendiri. Tak seorangpun yang


mempunyai suara yang sama amplitudo
walaupun nada yang
dikeluarkan sama. Jika gambaran distribusi daya
seseorang mengeluarkan 85 % pada suara normal manusia.
dB
nada A ( 440 Hz ) maka yang
dikeluarkan tidak hanya 440 0
Hz tetapi juga 880, -10
1320,1760,…. 10%
-20 respons telinga
5%
.5K
-30 1 K 2K 4K 8K 16 K Hz
-40
-50
38 .2K 1K 2K 4K Hz
Data Komunikasi Hal 39

Yang merupakan nada harmoninya ditambah dengan frekwensi


penyelaras lainnya. Semakin tinggi frekwensi harmonis maka semakin
rendah pula energinya. Gambar dibawah ini melukiskan distribusi power
untuk setiap komponen frekwensi suara.

Tekanan suara ditentukan oleh amplitudo nada dasar yang berkisar 100
– 500 Hz untuk suara pria dan 200 – 1000 Hz untuk suara wanita.
Sedangkan harmonik – harmo-niknya bergerak sampai 10 KHz. Untuk
alat – alat musik mempu-nyai pita frekwensi yang lebih lebar dari suara.
Harmoniknya dapat mencapai lebih dari 15 KHz. Total daya yang
dikeluarkan oleh manusia berkisar 10 – 20 w yang sebagian besar
terdistribusi pada frekwensi 500 – 1000 Hz. Peralatan musik dapat
mengeluarkan daya yang sangat besar tergantung pada alat musiknya.

Bila gelombang sampai ditelinga, terdapat tiga tulang kecil yang


memindahkan getaran itu ke cairan yang terdapat pada bagian dalam
telinga untuk diteruskan ke otak. Kepekaan telinga manusia tidak sama
untuk semua frekwensi yang diterimanya. Umumnya pada frekwensi
sangat rendah atau sangat tinggi kepekaannya rendah. Telinga paling
peka pada frekwensi antara 300 – 1500 Hz dan titik puncak
kepekaannya ada pada frekwensi 800 – 1000 Hz. Dengan perkataan
lain pada kepekaan rendah suara yang masuk dilemahkan ( diredam )
besar sedangkan pada kepekaan tinggi diredam kecil.

Suara bariton walaupun sudah dikeluarkan sekuat tenaga, tetap


terdengar tidak keras. Sebaliknya suara sekitar 800 – 2000 KHz
terdengar keras walau dikeluarkan dengan tenaga yang tidak terlalu
besar. Untuk suara tinggi, manusia harus mengeluarkan tenaga yang
cukup besar supaya dapat terdengar dengan baik.

Walaupun suara / telinga manusia dapat menerima suara dengan


frekwensi 20 Hz – 20 KHz tetapi untuk efisiensi tetap harus dibatasi.
Kesepakatan internasional untuk komunikasi membatasi frekwensi
yang dapat disalurkan pada kanal telepon adalah 300 –3400 Hz saja.
Dengan demikian pembicaraan lewat telepon akan merubah sedikit
suara manusia. seperti dapat dilihat pada diagram suara manusia maka
tenaga yang ditangkap hanya 95 % saja. Kalau lagi emosi lain lagi karena
pita frekwensi bergeser kekanan.

39
Data Komunikasi Hal 40

4.3. Proses peralihan 2 – 4 kawat

Antara sentral telepon lokal dan pesawat pelanggan digunakan sepasang


kabel untuk arah bolak balik ( hubungan dua kawat). Untuk hubungan
pada junction ( saluran penghubung ). Pada trunk, hubungan dua arah
menggunakan saluran yang berbeda pada arahkirim dan terima.
(hubungan 4 kawat.)
Dengan demikian harus ada translasi dari hubungan dua kawat menjadi
empat kawat pada peralihan sentral
ke saluran penghubung atau trunk.
Peralatan untuk translasi ini disebut
4w
hybrid. Yang dapat digambarkan cable
sebagai berikut : B coax B
4 radio 4’
optik
4.4. Kwalitas penerimaan (S/N)
Pada proses transmisi maka 4
( empat ) parameter yang perlu
diperhatikan sepanjang saluran
adalah:
 Distorsi redaman  distorsi phasa
 level  noise / S/N ( kwalitas )
Distorsi redaman pada saluran terjadi karena redaman pada tiap
frekwensi yang berbeda berbeda juga. Demikian pula perubahan phasa
signal sepanjang saluran. Perbedaan ini menimbulkan distorsi
penerimaan. Redaman atau perubahan phasa boleh saja, tetapi
perbedaan tidak menyenangkan.
Sementara itu kepekaan terima ditentukan oleh level signal yang datang,
Jika level terima terlalu keras atau terlalu lemah tidak memuaskan juga.
Noise ( derau ) adalah sinyal yang tidak diinginkan. Biasanya noise
datang dari luar dalam bentuk gangguan atas pembicaraan. Contoh yang
paling jelas ketikapenerima radio FM tidak sedang terisi oleh orang yang
bicara yang terdengar adalah suara mendesis ( derau ). Jelas derau ini
akan mengganggu kwalitas penerimaan. Sebab itu kwalitas penerimaan
dinyatakan dengan term S/N ( level signal terhadap level Noise ).
Semakin besar S/N semakin baik kwalitas penerimaannya. Dalam
praktek yang dapat terukur dipenerima bukanlah S/N tetapi S+N/N.
(jelaskan mengapa )

4.5. Multiplexing ( penggabungan )

40
Data Komunikasi Hal 41

Pada hubungan 4 kawat maka tidak effisien jika satu saluran hanya
menyalurkan satu paket informasi saja. Biasanya beberapa paket yang
setujuan digabungkan jadi satu paket besar dan dikirim bersamaan.
Proses penggabungan paket tersebut disebut Multiplexing dan alat
penggabungnya disebut multiplexer. Pada sisi terima terjadi
demultiplexing. Dengan multiplexing ini,maka penghematan dalam
bentuk perangkat dan saluran terjadi. ( (jelaskan hal ini )

4.6. Modulasi ( pemuatan kedalam carrier )


Sesudah penggabungan, maka signal hasil penggabungan dimuat
kedalam carrier (truk ) yang akan membawanya.. Proses pemuatan ini
disebut Modulasi. Carrier berbentuk sinusoida murni. Melalui proses
modulasi (modulation ) maka carrier ini diganggu oleh signal pemodulasi
hingga menjadi carrier yang terganggu ( modulated carrier).
Setiap sinusoida mempunyai 3 parameter yaitu Amplitudo , Frekwensi
dan Phasa.
Dalam teknik modulasi maka penumpangan signal dapat pada
perubahan parameter :
- Amplitudo, sistem disebut amplitudo modulasi. Amplitudo berubah
sesuai dengan signal perubah.
- Frekwensi, sistem disebut frekwensi modulasi. frekwensi berubah
sesuai dengan signal perubah.
Phasa, sistem modulasi
Y = A sin (  t +  )   = 2  f t disebut Phase modula-
si. Phasa berubah
sesuai dengan signal
perubah
Alat yang melakukan perubahan ini disebut modulator. Pada bagian
terima ada peralatan demodulator yang mendeteksi gangguan yang ada
pada sebuah carrier. Proses deteksi ini disebut Demodulation dan
peralatan yang digunakan disebut demodulator.

4.6.1. Modulasi amplitudo. ( AM )


Sinyal yang akan
dibawa s = S sinst
c = C sin c t
 s = 2  fs

41
Data Komunikasi Hal 42

Getaran pembawa yang terganggu pada


amplitudonya.
cm = C(1+ks) sin ct
k = index modulasi
Modulasi dikatakan 100% jika k=1
cm = C + CS sin ct sin st
= Csin ct+½CS(sin(c + s)t+ sin (c - s)t)
tugas: jika power sinusoida adalah ½ k.Amp 2 hitunglah power tiap – tiap
komponen dalam modulasi
amplitudo tersebut diatas.
pada modulasi 100 %
bagaimanakah bentuk
getarannya ?
Jika yang diambil untuk
diteruskan : fs fc-fs fc
a. fc-fs,fc, fc+fs disebut fc+fs
AMDSB(double side band)
b. fc-fs,fc atau fc, fc+fs disebut AM SSB
c. jika amplitudo fc ditekan disebut Supress carrier.
d. jika yang dikirim adalah DSB dengan salah satu bagian dari sideband
dikurangi maka disebut ISB.
Tugas:
Gambarkan bentuk gelombang-nya jika
pemodulasi adalah sinyal digital ( high
or low voltage ) seperti disamping ini.

4.6.2. Modulasi Sinyal pemodulasi pembawa


frekwensi.
(Frekwensi
modulation)
Pada modulasi frekwensi Gelombang pembawa yangfs telah dimodulasi, fm
maka frekwensi carrier semakin tinggi amplitudo sinyal semakin
( pembawa ) di ganggu kecil perioda pembawa.
oleh frekwensi sinyal.
Maka persamaan
getaran yang termodulasi
menjadi?
Cfm = C sin c(1+ks) t
=Csinc(1+ kS sin st)t

‘ 42fm F 
F fm
m

-fm 2 f fm
Data Komunikasi Hal 43
fc-f-fm fc f c-
=Csin(c+ks csin s )t f-fm
Secara rumus diatas kita akan melihat bahwa frekwensi carrier akan
bertambah atau berku-rang dengan perubahan maksimum adalah f=
kSc dan pita frekwensi yang keluar adalah :c - f sampai c + f
dan BW = 2f carlson mengemukakan bahwa BW FM optimal dapat
ditulis dengan rumus :
BW = 2 (f+ fm)
Dimana fm = frekwensi sinyal ter-tinggi
Semakin besar har-ga k maka F semakin besar dan BW yang
dibutuhkan akan semakin banyak.
Gambarkan bentuk gelombang jika pemodulasi FM adalah digital.

4.6.3. Modulasi phasa


Pada modulasi phasa maka sinyal pemodulasi ditumpangkan pada
phasa. Dengan perkataan lain phasa berubah sesuai dengan sinyal
pemodulasinya.
Jika getaran pembawa mempunyai persamaan :
c = C sin ( c t +  )   = 2  f t
Dan sinyal s = S sin st maka getaran modulasi menjadi :
CPM = C sin (ct - kS∫sin st dt)
= C sin (ct + kS/s cos st )
Jika persamaan diatas diteruskan maka akan diperoleh hasil seperti
pada FM, hanya index modulasinya dipengaruhi oleh frekwensi sinyal.

MEDIA TRANSMISI.

5.0. Pendahuluan

Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima dan


proses penyampaian ini harus dilakukan melalui jalan raya. Truk tak
dapat jalan tanpa ada jalan rayanya atau kapal tak dapat jalan tanpa ada
lautnya dlsb. Dalam hal penyampaian getaran maka jalan rayanya
disebut media transmisi dan getaran pembawa termodulasi merambat
(propagate) dalam media transmisi. Dan didalam media ini rambatan
carrier disebut gelombang pembawa. ( carrier wave ).
Gelombang pembawa dapat disalurkan lewat media transmisi:
- Kabel : Radio
 Pasangan kabel tembaga  radio jarak pendek
 Kabel coaxial / bawah laut  radio troposere/scatter

43
Data Komunikasi Hal 44

 fiber optik  radio gel mikro


 satelit

5.1. Media transmisi Kabel

5.1.1 Kabel tembaga.


Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang banyak dipakai untuk
menghantar informasi dari pelanggan ke sentral. Umumnya frekwensi
yang dilalukan adalah frekwensi pembicaraan ( VBW ). Karena sinyal
yang dibawanya adalah arus AC + DC maka karakteristik yang dominan
yang perlu diperhatikan adalah redaman kabel dan perubahan phasa thd
frekwensi. Penggunaan kabel ini sudah banyak dibahas dalam bab 3,
jaringan lokal. Dalam bab ini hanya dibahas penggunaan kabel tembaga
untuk menyalurkan gelombang pembawa dengan frekwensi tinggi.
Seringkali jatah
Kabel tembaga kabel lokal dari
sentral ke suatu
tempat sudah
Mux Mod /Tx rx/dem Demux habissedangkan
pelanggan masih
banyak yang meminta. Untuk melayani kebutuhan pelanggan maka
penyelenggara telekom menggunakan sistem konsentrator kabel. dua
pasang kabel tembaga di sediakan untuk menyalurkan beberapa kanal
VBW. Dikedua ujung kawat tersebut ada sebuah multiplexer yang
berfungsi menggabungkan beberapa VBW, untuk kemudian dikirimkan
lewat kabel sesudah di perkuat.

Frekwensi pembawa pada kabel tembaga bukan lagi 1 VBW tetapi k. l


200 KHz yang dimodulasi oleh output multiplexer. Jelas dengan frekwensi
tinggi tersebut maka gelombang pembawa akan mengalami redaman
kabel yang cukup besar. Untuk jarak yang cukup jauh diperlukan
pengulang ditengah perjalanan. Biasanya kapasitas sistem ini maksimal
hanya 12 VBW analog.
Kabel tembaga juga sering digunakan untuk menghubungkan dua buah
sentral menggunakan konsentrator. Biasanya kabel yang digunakan
berdiameter lebih besar dari kabel untuk jaringan lokal. Untuk hubungan
antar sentral, maka dapat juga digunakan penggabung-an secara digital
( PCM – 2 MBPS) dengan kapasitas 30 kanal VBW digital ( 64 KBPS ).
Dengan kecepatan aliran bit sebesar 2 MBPS maka dibutuhkan repeater

44
Data Komunikasi Hal 45

tiap 3 –4 km. Catu daya untuk repeater disalurkan melalui kabel yang
sama dari terminal yang didekatnya.
Dengan menggunakan konsentrator ini, maka kebutuhan kabel menjadi
sangat berkurang, disamping itu pemeliharaan juga menjadi lebih
sederhana. Diakhir semua proses ini adalah tujuan penghematan.

5.2. Kabel coaxial. / kabel laut


- Kabel coaxial adalah kabel yang terdiri dari satu kawat inti ditengah
yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik,
aluminium foil dan terakhir adalah lapisan plastik lagi. ( plastik =
polyuthylene). Kabel antena TV adalah kabel coaxial.
- Digunakan kabel ini karena redamannya jauh lebih kecil dari pada
kabel tembaga biasa. Kabel ini dipergunakan untuk gelombang yang
membawa sejumlah kanal multiplexing besar.
- Kabel laut menggunakan kabel coaxial ini untuk menyalurkan
sampai 4000 kanal @3 KHz VBW dengan lebar pita frekwensi = 30
MHz.
- Untuk perentangan didasar laut, maka kabel tersebut akan
mengalami perenggangan yang cukup besar. Karena itu perlu
diberikan tambahan daya regang dengan menggunakan satu atau
dua lapisan kawat baja yang kuat sebagai pelindung.
- Rangkaian pengulang ( repeater ) tidak bisa dihindari untuk kabel
laut karena redaman yang cukup besar dan jarak yang panjang.
- Kesulitan pada kabel laut adalah penempatan repeater dan jarak
antar repeater ( 10 km )  membutuhkan catuan yang besar ( dalam
orde KV).
- Kesulitan lain adalah pemeliharaan jika terjadi gangguan, misal
tertabrak kapal, binatang atau tekanan air laut. harus dibuat kuat
sekali.
- Untuk efisiensi maka dalam satu kabel 1dipasang lebih dari satu
coax, bisa saja sampai 10. ( dapatkah lebih banyak lagi ? mengapa ).
- Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas 400 @ 3 KHZ bw,
maks frek 28 MHz, 1 kabel dengan diameter 2.4 cm, repeater terbuat
dari transistor berjarak 6 km. Panjang kabel = 6400 km.

5.3. Kabel serat optik


- Kabel optik adalah kabel yang intinya terbuat dari kaca dan mampu
melalukan cahaya. Tebal kabel kaca antara 1 – 10 m untuk jenis
monomode dan 50 – 60 m untuk jenis multi mode. Sedangkan

45
Data Komunikasi Hal 46

pembungkusnya 125 m. Bahan serat optik adalah bahan gelas


dengan kemurnian sangat tinggi. Sedikit saja ada unsur asing, yang
kecil sekalipun, akan menimbulkan hamburan  redaman. Dua jenis
bahan gelas yang umum dipakai adalah gelas silika dan boros silika.
Sekarang bahan plastik sudah pula dipakai untuk inti serat optik.

step index mode Filling


material
- Fiber optik
Kevlar
/penyang
ga
Perambatan multi mode
Polyureth
N ane jacket
Kevlar
Gradual index mode Poliuretha
ne jacket
Coated
aluminium
Black
polyethyle
ne outer
jacket

Beberapa serat Kabel optik dalam satu gulungan besar ( isi minimal 6
serat ). Serat optik sangat rapuh ( mudah patah) sebab itu harus
diberi pelindung untuk memperkuatnya. Tiap – tiap haspel
( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik sampai 1 km.
- Cahaya ditimbulkan di satu ujung pengirim dan diterima di ujung
terima. Perjalanan cahaya dalam kabel optik dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. sinyal ditumpangkan pada cahaya dengan
sistem modulasi intensitas. Jika tegangan sinyal tinggi maka cahaya
akan lebih terang

- Cahaya tersebar selama perjalanannya, semakin tebal serat kaca


semakin tersebar cahaya dalam perjalanannya (dispersi ).

46
Data Komunikasi Hal 47

Disamping itu kecepatan rambat cahaya juga semakin lambat jika


kaca semakin tebal. Jika index bias kaca adalah 1 ½ (rata – rata)
maka kecepatan rambat lurusnya adalah 3.10 8 / 1½ m/s = 2. 10 8
m/s . Untuk
berkas yang 2.5
merambat 2.0
dengan sudut
pantul 75o 1.5
maka
kecepatan 1.0
rambatnya
berkurang lagi .5
db/km
menjadi 2.108 .8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m
cos 75 m/s . Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam
panjang gelombang.
- Panjang
gelombang cahaya yang digunakan berada pada daerah infra red
dengan panjang gelombang 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550 nm.

- Fiber optik dapat membawah informasi suara sampai 40.000 VBW


atau sinyal – sinyal digital video dalam jumlah yang cukup besar.
Out put pemancar = 0 dBm dan minimal power dipenerima – 37
dBm. Sebelum masuk pada light detektor diperkuat dulu dengan
Konektor
Input serial light Light output
Data source fiber optik dengan Detektor serial data
sambungan
amplifier optik sebesar 30 dB.
maka yang boleh hilang ditengah jalan adalah 30+37 dB= 67 dB.
Anggap jarak antara sambungan 1 km (mengapa)
Kehilangan power terjadi pada:
Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi) 2 dB
Margin untuk penyambungan jika putus 6 dB
Redaman per sambungan /splicing 0,1 dB
Redaman fiber optik 0,2 dB/km
Redaman per km menjadi 0,3 dB
Maka jarak antara terminal menjadi (67–2-6)/0,3=196 km

47
Data Komunikasi Hal 48

- keuntungan lain dalam penggunaan serat optik adalah bebas


interferensi gelombang radio. Karena gelombang radio tidak
bergerak pada frekwensi optik.

5.4. Media transmisi Radio


5.4.1. Pembagian band frekwensi
Pembagian band frekwensi dan karakteristik tiap band Penggunaan
frekwensi radio sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya.
Yang menjadi pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi lapangan,
kapasitas. Pembagian band frekwensi ini ditentukan dengan
kesepakatan dalam ITU. (international Telecommunication Union )

pembagian frekwensi radio sbb:


3 - 30 KHz VLF 30-300 KHz LF
0.3 - 3 MHz MF 3- 30 MHz HF
30 - 300 MHz VHF 0.3 -3 GHz UHF
3 - 30 GHz SHF 30 -300 GHz EHF

- Kecepatan menjalar gelombang radio adalah 3. 10 8 m/s . Jika


frekwensi sinyal yang bergerak adalah f Hz ( T detik untuk satu
perioda getar ) maka panjang gelombangnya adalah  = 3.108 / f
meter

48
Data Komunikasi Hal 49

Pancaran radio tidak dapat lepas dari penggunaan antena yang akan
mentransfer gelombang elektris menjadi gelombang radio. Beberapa
macam antena tergantung pada keperluan dan frekwensi yang
digunakan sebagai berikut :

Dipole Dipole dengan pemantul

Yagi

Dipole dengan pemantul dan penyearah Horn

Hpbw
Parabola dengan prime focus Parabola dengan casegrain

Pada antena kita mengenal istilah, Gain antena. Gain antena


didefinisikan sebagai perbandingan power yang dipancarkan maksimum
terhadap power yang dipancarkan jika tidak pakai antena ( isotropik
kesegala arah ).
Istilah kedua adalah half power beam width yaitu besarnya pentangan
sudut dimana daya pancarnya adalah ½ ( 3 dB) dari pancaran
maksimum.

5.4.2. perambatan gelombang radio (propagasi)


5.4.2.1. Ionosphere.

49
Data Komunikasi Hal 50

Radiasi ultra vilolet (UV)oleh matahari mengionkan molekul – molekul


atmosphere. Semakin mendekati bumi intensitas UV semakin kecil,
hingga pada permukaan bumi tidak ada lagi atmosphere yang terionkan.
Pada lapisan ionosphere ini terdapat banyak elektron bebas yang
bergerak secara acak dan mungkin saja akan bersatu kembali dengan
ion positifnya untuk menjadi atom netral. Khususnya untuk daerah
didekat permukaan bumi dimana atmosphere padat, maka kejadian
bersatu kembali elektron dan ion sangat besar. Tidak demikian halnya
dengan lapisan ionosphere. Pada tempat yang sangat tinggi, atmosphere
akan semakin renggang hingga jumlah ion/ elektron bebas juga semakin
sedikit hingga konsentrasi ion juga kecil
Dalam ionosphere terdapat lapisan – lapisan yang konsentrasi ionnya
berbeda dan otomatis pada ketinggian yang berbeda.
Lapisan jarak dari muka bumi konsentrasi elektron
F2 250 – 500 km
F1 200-200 Km
E 90-150 Km
D 50-90 Km

Kepadatan
elektron/m
Ionosphere ini 3hanya ada pada saat ada intensitas matahari. d. p . l.
terjadi pada siang hari dan sangat menurun pada malam hari.
Kelakuan ionosphere adalah memantulkan gelombang yang datang
dengan sudut tertentu dan pada frekwensi MF, Gelombang radio akan
mengalami redaman pada setiap pantulan sehingga kuat medan yang
diterima berbanding terbalik dengan jarak yang dilalui. Semakin tinggi
frekwensi yang radio yang digunakan maka effek lapisan ionosphere juga
semakin berkurang. Untuk pita frekwensi HF, VHF atau SHF maka
gelombang radio akan langsung menembus lapisan ionosphere.
Muka bumi juga memantulkan gelombang elektromagnetik. sebab itu
dengan kerja antara muka bumi dan lapisan ionosphere maka sinyal
dapat disampaikan
pada jarak yang
jauh.
Permbatan
gelombang dengan

50
Data Komunikasi Hal 51

pantulan oleh ionosphere ini sangat tidak stabil, kadang kala dapat
diterima kuat, kadang pula diterima lemah. Ketidak teraturan ini dikenal
dengan nama fading ( fade out = hilang sama sekali). Perhitungan yang
dipakai adalah probability sistem transmisi pada suatu media tertentu
akan hilang sama sekali.
Contoh. Jika dikatakan fading = 40 dB ini berarti kemungkinan terjadi
fading terbesar 40 dB. dan probability terjadi hal terjelek adalah P= 10 –
F/10

Fading ini dapat terjadi secara cepat dapat pula secara lambat
tergantung pada gerak benda pemantulnya.

5.4.2.2. Gelombang radio Mikro.


Gelombang radio mikro adalah gelombang radio yang menggunakan
frekwensi VHF s/d SHF. Karena tingginya frekwensi yang digunakan maka
gelombang ini merambat lurus karenanya dikenal dengan nama
pancaran LOS ( Line of
sight ).
Gelombang radio mikro
digunakan untuk
membawa sinyal dari
satu stasiun radio
kestasiun radio lainya
dengan jarak k. l 60 – 100 km. Kadang untuk kebutuhan didalam kota
dapat juga digunakan untuk jarak dekat.
Pada gelombang mikro ini, maka masalah redaman karena hujan,
redaman karena halangan ( obstacle) ataupun redaman karena lapisan
udara yang memantul sangat mempengaruhi kinerjanya.
Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 MBPS s/d 144 MBPS
atau s/d 1920 VBW @ 64 KBPS.. Untuk kecepatan yang lebih rendah dari
diatas maka sistem gelombang mikro ini tidak effisien.
Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar dan jarak yang
dicapai tidak terlalu jauh karena harus LOS.

5.4.2.3. sistem komunikasi lewat satelit

Pengertian satelit sebenarnya adalah benda angkasa yang mengelilingi


sebuah planit, misalnya planit bumi mempunyai satelit alam yaitu bulan.
Dalam sistem telekomunikasi maka manusia menempatkan sebuah

51
Data Komunikasi Hal 52

benda angkasa buatan yang diisi dengan perangkat radio. Benda ini
digunakan sebagai repeater diangkasa.
Satelit buatan, yang diluncurkan manusia, akan bergerak mengelilingi
bumi dengan perioda putar T menuruti hukum kepler.
a. Orbit satelit adalah garis lengkung berderajat dua dengan salah satu
fokusnya adalah pusat bumi.
b. Kecepatan tempuh luas juring konstan.
c. Pangkat dua perioda putar sebanding dengan pangkat tiga setengah
sumbu panjang.
Dari hukum kepler ketiga didapat : T2 = 4  2 a3 / 
Dimana  = 400.000 km3/s2
Jika dipaksakan bentuk orbit harus lingkaran maka
T2 = 4  2 (R+h)3 /
dimana R = jari2=6370 km. bumi sedangkan h = jarak satelit kemuka
bumi. Dengan mengambil T = 24 jam maka diperoleh harga h = 36.000
km. Dan R+h=42.400 km
Untuk harga R + h yang lain dan orbit berbentuk lingkaran maka dapat
diperoleh harga T sebagai berikut :
Satelit GSOdengan
Ketinggian Perioda Keterangan
ketinggian 35780 km
telah lama digunakan (km ) putar / jam
sebagai repeater 400 1.6 LEO
komunikasi diangkasa. 700 1.7 LEO
Satelit ini bergerak 1200 1.9 LEO
dibidang khatulistiwa 1600 2 LEO
dengan perioda putar 24 4000 3 LEO
jam, sinkron dengan
10000 6 MEO
rotasi bumi. Dengan
demikian maka satelit itu 20000 12 MEO
akan terlihat tetap dari 35780 24 GSO
satu titik dibumi. Tiap
satelit GSO sebenarnya
dapat meliput 1/3 bagian bumi.
Pada prakteknya daerah liputan ini dipengaruhi oleh jenis antena yang
dipakai di satelit. Kita mengenal liputan global ( 1/3 bumi ) atau liputan
spot ( hanya sebagian kecil saja dari bumi yang diliputnya.). besarnya
liputan ini juga mempengaruhi power yang dipancarkan dan diterima
oleh bumi. Jika liputannya global maka power yang diterima terbagi rata
atas luas liputan.

52
Data Komunikasi Hal 53

Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga
dibutuhkan power pancar yang besar dan penerima yang mempunyai
kepekaan yang tinggi, Disamping itu jarak yang besar juga menimbulkan
masalah delay perjalanan gelombang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang ini telah dioperasikan
satelit LEO ataupun MEO yang berjarak kecil dan delay kecil. Kesulitan
utamanya LEO atau MEO adalah perioda putarnya yang tidak sinkron
dengan perioda rotasi bumi. Kekurangan perioda putar ini diatasi
dengan menempatkan satelir LEO/MEO dalam suatu bentuk konsta-lasi
yang terus bergerak dan meliput secara bergantian. Disamping itu ada
komunikasi antar satelit untuk dapat terus melayani pemakainya.
Harga satelit GSO cukup mahal karena kapasitasnya besar dan
kwalitasnya harus sangat tinggi untuk menghadapi lingkungan di
angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit tersebut maka
kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi dari pada harga satelitnya.
Sebaliknya satelit LEO kapasitasnya tidak terlalu besar tetapi harus
bekerja bersama dalam konstelasi banyak satelit. Umumnya, satelit LEO
digunakan untuk komunikasi satelit bergerak.
Jumlah harga satelit yang disediakan dan harga kendaraan peluncurnya
mungkin dapat lebih mahal dibandingkan dengan GSO. Tetapi jika
diperhitungkan dengan investasi stasiun bumi, maka stasiun bumi LEO
dapat dioperasikan dengan perangkat yang kecil saja dan antena juga
tidak terlalu besar (sedikit lebih besar dari Hand phone ).

Satelit dalam perjalanan hidupnya harus selalu dikendalikan dari bumi


supaya sikap dan kedudukannya tidak menyimpang dari ketentuan.
Untuk pengendalian diperlukan bahan bakar – bahan bakar. Bahan bakar
ini diisikan disatelit, sehingga jumlahnya tidak tak terba tas. Jika bahan
bakar ini habis, maka habislah umur satelit ini. Utk pelistrikannya, maka
digunakan batere dan solar cell.

Dari uraian diatas, maka umur satelit ditentukan oleh banyaknya bahan
bakar yang tersedia.

Satelit PALAPA menggunakan frekwensi 6 GHz untuk pancaran dari bumi


ke satelit (Up link ) dan 4 GHz untuk pancaran dari satelit ke bumi (Down
link ). Pita frekwensi yang dibawanya adalah 500 MHz terbagi dalam 12
kanal satelit (transponder).

53
Data Komunikasi Hal 54

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.7 3.74 3.78 3.82 3.86 3.90 3.94 3.98 4.02 4.06 4.10 4.14 4.18
5.925 UPLINK 6.423 GHz

Tiap pemancar stasiun bumi dapat memancarkan gelombang


pembawanya pada salah satu kanal (transponder ) dengan lebar pita
frekwensi sesuai kebutuhannya. Carrier pembawa ini akan diterima oleh
satelit – diperkuat – kemudian dipancarkan kembali ke bumi. Pancaran
satelit ini adalah pancaran broadcast yang dapat diterima oleh semua
stasiun bumi penerima didaerah liputannya.

Berdasarkan sifat pancar dan terima satelit ini, maka satelit dapat
menghubungkan titik dimana / kemanapun dalam daerah lingkupannya.
Hubungan yang mungkin adalah hubungan point to point, point to
multipoint, multipoint to multipoint.
Penentuan lokasi stasiun bumi juga sangat bebas dan dapat dipasang
hanya dalam orde hari saja jika perangkatnya sudah ada. Tidak seperti
pembangunan sistem terestrial yang membutuhkan waktu berbulan –
bulan. Disamping itu permasalahan fading tidak menjadi masalah yang
besar untuk komunikasi satelit.

5.5. Sistem radio bergerak.


Suatu perkembangan yang amat berarti bagi sistem telepon terjadi
ketika muncul sistem telepon bergerak. Dengan sistem ini maka
pemegang telepon dapat bergerak bebas sambil bertelepon, bahkan
dapat berkomunikasi data dari dalam mobil.
Adapun jaringan telepon bergerak terdiri dari jaringan Base stasion dan
jaringan pelanggan. Jaringan Base stasiun adalah jaringan antara base
stasiun dengan MSC ( Main Switch Controler ) sedangkan jaringan
pelanggan adalah hubungan antara pesawat mobile dengan base stasiun
( BS) sebagai penerus ke MSC. Tiap – tiap BS menggunakan frekwensi
yang berlainan.
Tiap – tiap BS mempunyai daerah liputan sendiri yang tidak terlampau
luas. Selama MS berada didalam daerah liputannya hubungan MS ke
MSC dilakukan lewat BS tersebut. Jika MS bergerak pindah dari satu

54
Data Komunikasi Hal 55

liputan BS ke liputan BS lain, maka terjadi transaksi pindah pelayan


( Hand over ) antar BS dengan koordinasi MSC.
Dalam koordinasi perpindahan, MS akan melapor kepada BS baru
bahwa dia ada dalam jangkauannya. Hal ini disampaikan kepada MSC
dan MSC mencatat lokasi pelayanan untuk MS tersebut, sambil
memerintahkan BS untuk melepas / melayani MS tersebut.
Luas cakupan BS ditentukan oleh banyaknya MS ( probabilitas rata – rata
pada jam tersibuk) dalam BS tersebut. Semakin banyak MS maka daerah
liputan BS akan semakin kecil. Bahkan dalam satu gedung dapat saja
dibuat mini BS yang hanya melayani MS yang ada digedung itu.
Dengan diidentifikasi daerah liputan dimana MS berada maka MSC akan
mudah mencarinya pada saat ada panggilan kepada MS.
MS dapat saja me / di hubungi ketelepon manapun didunia ini karena
MSC tersambung ke sentral – sentral telepon tetap atau bergerak
lainnya.
Dengan adanya kemungkinan
A C A penggunaan frekwensi ulang
untuk tiap – tiap daerah liputan
D B D B BS, maka sistem telepon
bergerak ini dapat menampung
C A C banyak pelanggan untuk
B D B D daerah yang semakin luas.
Sekarang ini telepon bergerak
A C A
sudah mulai memanfaatkan
Pemisahan sell dengan 4 set frekwensi satelit sebagai BS. Untuk itu
digunakan satelit LEO karena
jaraknya dekat dan batere MS tidak perlu terkuras banyak. Contohnya
adalah satelit Garuda dari PSN. Masalahnya satelit ini mahal, sedangkan
satelit LEO membutuhkan jumlah satelit banyak untuk mengcover
seluruh dunia.
Perkembangan lain adalah penempatan sentral dan BTS disuatu
kendaraan yang melayang diangkasa setinggi 20 km. Benda tersebut
adalah sebuah balon helium yang dikendalikan oleh sebuah pesawat.

55
Data Komunikasi Hal 56

TRANSMISI DIGITAL

6.1. perbedaan analog dan digital.


Sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya tidak terputus terhadap
waktu. Dalam transmisi analog maka akan terlihat bentuk gelombang
tersebut disetiap tahap pengiriman. Sedangkan sinyal digital adalah
sinyal yang berbentuk pulsa – pulsa tegangan atau arus terputus – putus
yang menggambarkan pengkodean dari sinyal aslinya( analog atau digital
).
Sinyal digital
Tegangan merupakan
kombinasi dua
Analog tegangan tinggin dan
renda ( On atau OFF )
yang merupakan
pengkodeaan dari
suatu informasi /
digital sinyal yang
diwakilinya.
Keuntungan dengan
sistem digital sebagai berikut :
a. Sistem digital hanya menangani dua macam sinyal “on” atau “off”
sebab itu mudah untuk menanganinya. Mudah pula untuk
memperbaiki kesalahan yang dialaminya selama perjalanan.
b. Untuk deteksi “on” dan “OFF” mudah
c. Pembuatan rangkaian digital lebih mudah. (Menggunakan IC VLSI)
d. Dengan sistem koding, maka error yang terjadi selama perjalanan
pada sinyal digital dapat diperbaiki.
e. Sinyal digital dapat compress walau dengan mengorbankan kwalitas
hingga kebutuhan frekwensi dalam pengiriman dapat dikurangi. Pada
dasarnya transmisi digital membutuhkan bandwidth yang jauh lebih
besar dari pada sinyal analog. Tetapi dengan teknologi kompress
maka bandwidth yang dibutuhkan dapat diturunkan.
f. Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem komputer.
( misalnya Video CD, dll) dengan proses lewat komputer ini , maka
pengolahan sinyal digital sangat mudah dan features yang dapat
ditawarkan dapat sangat bervariasi. Dll .
g. Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi analog.

56
Data Komunikasi Hal 57

h. Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan ( Multiplexing ) dengan


sinyal dari berbagai – bagai sumber maupun tujuan dan sangat
flexibel.

Untuk mengkodekan sinyal analog menjadi digital digunakan sistem


Bilangan biner dengan konversi dari desimal sebagai berikut :
0= 0000 5=0101 (0+4+0+1)
1= 0001(0+0+0+1) 6=0110 (0+4+2+0)
2= 0010(0+0+2+0) 7=0111 (0+4+2+1)
3= 0011(0+0+2+1) 8=1000 (8+0+0+0)
4= 0100(0+4+0+0) 9=1001 (8+0+0+1)
sehubungan dengan proses digital , maka
soal : carilah pengkodeaan untuk bilangan 3710 kedalam binier. Jawab:
37 = 32+4+1  3710 = 1 0101
Dalam dunia komputer kita tidak hanya terlibat dengan angka, tetapi
juga dengan kata, huruf, tanda baca, logat dan sebagainya. Semuanya
dapat memiliki harga tertentu dalam bentuk kode yang sesuai.

Satuan dasar informasi alam notasi digital dua keadaan disebut biner. Isi
memori komputer dapat ditulis atau dibaca dalam satuan yang berisi 16
bit atau 32 bit, dan setiap satuan dinamakan satu kata ( word ). 32 bit
telah cukup untuk menyatakan satu bilangan dengan ketelitian sekitar
10 digit desimal yang umumnya sudah dianggap cukup untuk
perhitungan. Satu kata dapat pula menyatakan sebuah instruksi atau
lebih, tergantung pada bentuk pengkodean yang dipakai. Selain itu, kata
juga dapat diartikan dalam bentuk karakter.

Misalnya, kata 32 bit dapat mewakili empat karakter, yang masing –


masing 8 bit atau kata dari 16 bit dapat mewakili 2 karakter.
Umumnya, satu kali akses ke memori akan menghasilkan suatu kata
(word ), meskipun tidak selamanya berlaku. Setiap lokasi satu kata
dalam memori diberi nomor yang unit dan dinamakan adress. Dengan
mengirimkan alamat tertentu, maka isi memori pada alamat tersebut
dapat dibkan untuk membaca isinya, atau menulisi dengan data baru.
Satu blok kecil memori dapat mengandung 4096 lokasi. Perhatikan
penggunaan bilangan kelipatan dua disini. 4096 atalah 2 12, artinya
bilangan binier 12 bit dapat digunakan untuk mengalamati semua lokasi
dalam blok tersebut. Kadang – k adang 4096 disingkat menjadi 4
K(ilobiner ) dengan 1 Kilo biner = 1024 bit atau 2 10. Sebagai contoh,

57
Data Komunikasi Hal 58

ukuran memori komputer 16 M. Bilangan ini menunjukkan jumlah adress


untuk memori yang harus disediakan. Untuk menyatakan alamat
memori tersebut dibutuhkan bit sebanyak 14 bit minimal. Untuk
memungkinkan alamat yang lebih banyak maka bit yang disediakan 16
buah yang berarti sebanyak 216 alamat.
Satu karakter 8 – bit dinamakan satu byte. Beberapa komputer
berorientasi pada byte, artinya setiap alamat mengandung satu byte atau
karakter. Pada komputer kecil memori dirancang sedemikian rupa
sehingga setiap akses akan menghasilkan satu byte, meskipun pada
komputer yang lebih besar satu akses dapat menghasilkan beberapa
byte.
Instruksi dan data numerik pada komputer jenis pertama terdiri dari
beberapa byte tergantung pada ketelitian yang diinginkan atau pada
jumlah informasi yang harus disediakan.
Selain istilah bit, byte dan word yang sering kita jumpai, beberapa
pembuat mikroprosesor juga merancang peralatan yag menyimpan
hanya 4 bit sebagai satu satuan. Mereka menamakan setengah byte ini
dengan nibble.

6.2. Perubahan signal analog menjadi digital

a. Bentuk Sinyal Analog


Sebuah sinyal dapat
berbentuk continous atau Continous/ analog
/discrete digital. Lihat
gambar dibawah ini.
Pada sumbu waktu, sebuah
sinyal terdiri dari besaran
:Amplitudo, frekwensi dan ‘t 
phasa. Time
Amplitudo berhubungan
dengan power sinyal. Discrete / digital
Semakin besar amplitudo
maka power sinyal juga
semakin besar.(P~A 2) ‘t 
PR. Gambarkanlah pada Time
time domain, sinyal dengan
frekwensi yang berbeda jauh ( rendah, sedang, tinggi ).

58
Data Komunikasi Hal 59

Tiap sinyal, jika bukan sinusoida, selalu terdiri dari berbagai sinusoida
dengan bermacam frkwensi dan phasa. Perbedaan amplitudo dan phasa
inilah yang akan membentuk warna / keunikan sinyal tersebut.
Sebuah bit dapat terdiri dari ratusan frkwensi dengan amplitudo dan
phasa yang berbeda. Sudut – sudut tajam pada signal digital dibentuk
oleh frekwensi tinggi. Untuk jelasnya sinyal digital tersebut digambarkan
dalam bentuk frewensi domain.
Jika frekwensi tinggi tersebut di saring ( tidak boleh lewat ) maka bentuk
sinyal digital akan menjadi cacat. Akan tetapi cacat tersebut masih dapat
diperbaiki dipenerima dengan dua cara yaitu regenerasi dan
penambahan bit untuk CRC.
Dalam tranmsisi sinyal, maka pita frekwensi yang tersedia sangat
terbatas. Semakin sediit pita tersebut dipakai semakin baik, karena
dapat digunakan untuk aplikasi yang lain.
Jika lebar pulsa minimum adalah T detik atau kecepatan aliran bit = R =
1/T maka optimum bandwidth yang dibutuhkan adalah 1/T atau = R .

6.3. Perubahan signal


analog menjadi digital Samplin kwantisa
Perubahan signal analog g si
menjadi digital dilakukan
dengan dua tahap yaitu
pencuplikan ( sampling ) dan
kwantisasi. Prinsipnya PAM bit
digambarkan sebagai berikut stream :
Hasil pengolahan sinyal diatas
adalah bit stream yang
kecepatannya = s x k
6 9 7 4
Dimana s = jumlah sampling / sampling
detik 0110 1001 0111 0100 kwantisasi
. k = jumlah bit /pengkodean
/sampling
Sinyal ini disalurkan melalui saluran
+128 kwantisasi
max
transmisi dan diolah kembali menjadi
sinyal analog.
Semakin besar s maka sinyal analog
total 28=256 yang diterima akan semakin menyerupai
-128 aslinya. Yang paling optimum bila s = 2 x
banwidth sinyal analognya.

59
Data Komunikasi Hal 60

Banyaknya kwantisasi per sampling (k) akan menentukan besarnya


kesalahan yang mungkin terjadi. Semakin besar k maka kesalahan bit
menjadi semakin kecil. Jumlah level kwantisasi = 2 k.
Jumlah sampling yang ideal untuk suatu sinusoida adalah sebanyak –
banyaknya. secara optimal 2 sampling saja sudah cukup untuk mewakili
satu gelombang sinusoida. Sehingga besarnya S adalah 2 x frekwensi
tertinggi sinyal.
Untuk VBW 0.3 – 3.4 KHz maka jumlah sampling optimal adalah 2
sampling x 4 KHz = 8 K sampling / detik.  jarak antar sampilng adalah
125 second.
S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal. Untuk frekwensi dibawah 4 KHz
pengkodean akan lebih baik lagi.
Untuk kwantisasi dikenal 2 standard yaitu standard amerika dan
standard eropa. Standard eropa menggunakan 8 bit / sampling
sedangkan standard amerika menggunakan 7 bit / sampling. Dengan
demikian maka kecepatan bit untuk standard eropa adalah 8 x 8 KBPS =
64 KBPS sedangkan untuk standard amerika adalah 8 x 7 KBPS = 56
KBPS.
6.4. Multiplexing (penggabungan dalam kawasan waktu ) pada
transimisi digital.
Multiplexing dilakukan dengan cara berikut; ada 30 kanal yang akan
digabungkan menjadi satu jalur. (Pulse Code Modulation )
Prosesnya sebagai berikut :
Yang masuk kedalam VBW adalah sinyal pada tahap 4 kawat.
Masukan analog diumpan pada kanal 1 s/d 31 sedangkan kanal 0 dan
15 tidak diisi. ( PCM – 30 Kanal )

a. Setiap 125//32 s pengambilan sample kanal berikutnya. Dan


hasilnya adalah pulsa sampling secara bergiliran dari kanal 0 s/d
kanal 31. ( ingat kanal 0 dan 15 kosong ) total sampling adalah 32 x
8 KS/detik

b. Pulsa – pulsa sampling dikwan- tisasi menjadi si-nyal binary deng-an


8 bit per sam-pling sehingga total bit menjadi 32 x 8 x 8 KBPS.

c. Pada proses c maka kanal 0 diisi dengan pulsa sinkronisasi


sedangkan kanal 15 diisi dengan informasi status dan pengebelan
(signaling )

60
Data Komunikasi Hal 61

d.
0 31
VBW 1 2048 KBPS
2 kwantis
4w asi AMI /HDB3

2w

4 w sample ke 01234…
kanal 0 dan kanal 16 dikosong
VBW kan pada proses sampling dan diisi
pada proses kwantisasi.
Pulsa 2048 KBPS biasa dikenal dengan saluran 2 MB di manipulasi
dengan kode AMI/ HDB3 untuk mengatasi masalah dalam
penerimaan.
e. Pada proses penerimaan dilakukan hal yang sebaliknya.
f. Pada tahap selanjutnya multiplexing dapat dilanjutkan dengan cara
yang sama, tetapi yang diambil adalah bit – bit dan bukan sampling.
Tiap saat satu bit pada 2 MBPS dan waktu putarnya adalah 125 s/
(32 X 4 ) untuk menyalurkan 4 x 32 kanal VBW.

g. Jadi multiplexing dilakukan tahap demi tahap:


PCM(eropa) kanal KBPS PCM(JPN) kanal KBPS
Tk satu 30 2 048 TK 1 24 1 544
Tk dua 120 8 448 Tk 2 96 6 312
Tk tiga 480 34 368 Tk 3 480 32 064
Tk empat 1920 139 264 TK 4 1440 97 728
Tk lima 7680 565 148 Tk 5 5760 297
200

Disamping cara multiplexing diatas yang biasa dikenal dengan


multiplexing PDH (Plesiosynchronouse Digital Hirarchi), dikenal juga
multiplexing dengan cara SDH ( Synchronous digital hirarchi ). Perbedaan
antara keduanya pada format pembentukan tiap tingkat multiplexing
dimana SDH lebih Flexible dari pada PDH. Hal ini akan dipelajari lebih
lanjut dalam Sistem transmisi telekomunikasi.

61
Data Komunikasi Hal 62

6.5. Masalah /feature dalam transmisi digital

Pengiriman sinyal digital mempunyai beberapa masalah :


a. Masalah pengkodean.
Setiap sinyal yang dikirim dengan cara digital harus dikodekan dahulu.
Pada pengkodeaan tersebut dilakukan sampling. Sampling ini
diharapkan dapat mewakili sinyal aslinya. Pada kenyataannya tidak
sepehuhnya sampling ini mewakili. Semakin sedikit jumlah sampling
semakin tak terwakili. Sebaliknya semakin banyak jumlah sampling akan
membutuhkan jumlah bit yang lebih banyak lagi yang berarti bandwidth
yang dibutuhkan makin besar.

a. Masalah Kwantisasi
proses pengkodean berikutnya adalah kwantisasi. Jika sebuah sampling
dikwantisasi maka besar angka kwantisasi akan dibulatkan keatas atau
kebawah. Pembulatan ini menimbulkan error yang besarnya ½ /2 n
dengan n = jumlah bit kwantisasi.

b. Masalah gangguan dalam perjalanan ( noise / derau )


Noise / derau yang timbul selama pengiriman akan membuat pulsa –
pulsa cacat. Semakin besar noise semakin besar kecacatan tersebut.
Akan tetapi dalam proses penerimaan cacat tersebut dapat diperbaiki
jika di kodekan dengan baik.
Pada satu tingkat noise, maka cacat tersebut tidak dapat diperbaiki.
Kwalitas transmisi dinyatakan dengan Bit error rate ( BER ) yang
menyatakan persenasi bit yang salah diterima.

c. Masalah bandwidth yang dibutuhkan.


Semakin cepat bit rate ( kecepatan bit ) maka semakin besar bandwidth
yang dibutuhkan. Umumnya jika bit rate = R bit/s maka band width
optimal yang dibutuhkan adalah R Hz. Tergantung modulasinya,
bandwidth tersebut dapat diturunkan sampai R / n Hz dengan
konsekwensi BER nya akan semakin tinggi (jelek) atau powe terima harus
diperbesar untuk memperoleh BER yang tetap. Dimana n adalah faktor
pengurangan bandwidth yang disebabkan oleh modulasi.

62
Data Komunikasi Hal 63

Disamping Masalah maka transmisi digital mempunyai beberapa feature


a. Features perbaikan dengan pengkodean

b. Dengan mengkodekan sinyal yang dikirim maka bandwidth dapat


diperkecil karena proses dekoding akan mampu untuk mencari
kembali sinyal asalnya dengan BER yang cukup baik.

c. Features kompresi
Kompresi akan semakin memperkecil bandwidth yang dibutuhkan
dengan konsekwensi sinyal terima tidak 100 % seperti aslinya.
Tingkat kompresi ini tergantung pada penerimaan penggunannya.

d. Features pemaketan dan frame relay

Dengan transmisi digital, maka informasi dapat di potong – potong


dan mudah disisipkan dengan informasi pengirim dan tujuan.
Dengan adanya informasi ini maka tiap tiap paket dapat dikirim tidak
hanya melalui satu jalur tettapi berbagai jalur yang penting sampai
tepat waktu. Sistem ini disebut pengiriman dengan cara frame relay
( direlay frame by frame ) dan banyak lagi features lainya.

6.6. Strategi Digital Bagi Sistem Telepon Nasional

Pada pembahasan diatas sudah diperlihatkan bahwa transmisi dan


pengolahan sinyal digital banyak sekali keuntungannya dibandingkan
proses sinyal analog. Sebaiknya jaringan telepon Nasional PSTN/ Public
Switch Telepon Network ) juga menggunakan sistem digital. Akan tetapi
langkah kesana masih banyak masalah a. l.

Untuk Indonesia yang uangnya tidak banyak dan penguasaan


teknologinya tidak tinggi sangat sukar untuk mengganti jaringan lama
analog menjadi jaringan digital. Disamping itu pelanggan yang masih
analog di Indonesia sulit untuk membiasakan diri dengan sistem digital
baik dalam sisi pemakaian maupun dalam sisi keuangan ( kemampuan
bayar ).

63
Data Komunikasi Hal 64

Sebab itu strategi yang dikembangkan adalah membiarkan jaringan lama


analog tetap ada sampai dengan saat umurnya, sementara untuk
jaringan yang baru digunakan sistem digital yang harganya lebih murah.

Penggantian analog jika sudah usang dengan digital memang sudah


merupakan keharusan. Sebab itu strategi dibawah ini dipandang logis
untuk menuju kearah digital.

a. Perluasan jaringan yang telah ada tanpa merubah topologi seluruh


jaringan
b. Penggantian peralatan analog yang telah mencapai masa akhir usia
dng digital.
c. Pembentukan pulau digital untuk kelompok – kelopok tertentu yang
memang sudah mendesak pemakaiannya.
d. Pembangunan overlay ( jaringan pelapis ) untuk jaringan analog
tanpa membongkarnya.
e. Dengan tidak langsungnya pergantian seluruh analog menjadi digital
maka dibutuhkan pembangunan – pembangunan interface yang
mehubungkan jaringan lama dengan jaringan baru. Hal ini dapat
merugi Tetapi bukan karena diperlukannya peralatan yang hanya
digunakan sementara.

Tugas. Kalau anda sebagai pemutus strategi manakah yang anda pilih di
perhitungkan dengan kerepotan dan ekonomis ?
Disamping perangkat interface yang dibutuhkan maka satu hal lain
adalah masalah pensinyalan ( pengebelan ) yang tidak match antara
digital dan analog. Ini juga perlu mendapat perhatian dalam perencanaan
beralih kedigital.

64
Data Komunikasi Hal 65

Berikut ini akan diuraikan kriteria yang umum digunakan di banyak


negara. Jika beberapa sentral lokal dalam suatu daerah akan
ditambah atau diganti, biasanya dilakukan pelapisan atau
penambahan saluran ganda (tandem). Semua perkiraan
kebutuhan masa depan hams dipertlmbangkan sebelum
membeli, agar kerja terpadu dapat dikurangi. Lalu lintas yang
berasal dari jaringan baru sedapat mungkin tetap berada dalam
jaringan tersebut untuk meminimalkan jumlah perubahan dari
jalur lama/baru atau baru/lama yang dialami oleh suatu
hubungan.
Kemajuan dalam evolusi janingan baru dengan metoda pelapisan
memberikan kesempatan untuk menyeragamkan persinyalan. Jaringan
yang ada sekarang cenderung berkembang dengan beraneka persinyalan
yang dapat menimbulkan persoalan dalam pemilihan, latlhan, dan
pengadaan suku cadang. Munculnya persinyalan kanal bersama
(common channel signaling), khususnya penyambungan seniu (quasi
associated), dapat membentuk sistem persinyalan yang terpadu,
sehingga mengurangi kerjasama yang diperlukan.

6.7. Jaringan Digital Pelayanan Terpadu (JDPT / ISDN)


Jaringan Data terpadu (JDPT), yaitu jaringan telepon yang memadukan
sistem transmisi digital dengan sistem penyambungan digital secara
penuh. Bagi orang-orang yang bekerja dalam sistem telekomunikasi
nasional, khususnya di negara-negara yang memonopoli pengelolaan
jasa, JARINGAN digital pelayanan terpadu (JDPT) merupakan jaringan
tunggal yang dapat membawa dan menyambungkan aneka pelayanan
telekomunikasi. JDPT diharapkan berkembang dari jaringan digital
telepon, seperti British Telecom atau Departemen Pos & Telekomunikasi,
malta perluasan sistem nasional nampaknya amat pantas dan
beralasan, agar masyarakat memperoleh semua bentuk pelayanan
telekomunikasi yang saat mi tersedia, misalnya:
Televisi pengulasan lambat (slow scan)
- Faksimil
- Videotex berkualitas tinggi (Picture Prestel)
- Transmisi naskah (teletex)
- Hubungan komputer dengan komputer (penyambungan rangkaian
atau paket)
- Pengalihan uang secara elektronis
- Telemetri (pembacaan meter daya listrik, air, dsb.)

65
Data Komunikasi Hal 66

- Videotex interaktif (misalnya belanja secara elektronik)


- Surat elektronik

Untuk orang lain, harapan ini tidak selalu dianggap layak atau masuk
akal. Sebagai contoh, industri komputer yang telah berkembang pesat —
sampai pada kekuatannya saat ini — umumnya berdiri sendiri dan saling
bersaing. Peralatan dan peranti lunak yang dibuat oleh sebuah
perusahaan komputer umumnya tidak dapat bekerja dengan produk
perusahaan lainnya. Memang banyak jaringan data pribadi yang dipakai
untuk pelayanan bagi seluruh dunia, namun sangat sedikit yang dapat
dihubungkan satu sama lain melalui jaringan umum.

Dengan munculnya jaringan nasional yang terdiri dan sentral telepon


yang dikendalikan oleh komputer, tidak hanya pelayanan telepon, namun
semua bentuk pelayanan. telekomunikasi yang tidak cocok satu sama
lain dapat dimaafkan, asalkan para penyedia informasi dan pembuat
komputer memandang jaringan tersebut sebagai awal kompetisi baru
yang terbuka. Persatuan komunikasi dan komputer dinamakan teknologi
informasi atau telematika. Jika jaringan telekomunikasi publik telah
menerapkan keistimewaan teknologi digital, dan jaringan komputer
memperbesar fasilitas telekomunikasinya, maka revolusi teknologi
informasi yang dihasilkan akan dapat mengubah ekonomi nasional
secara radikal, seperti yang terjadi dalam revolusi industri di abad ke
sembilan belas.
Batas antara bidang komudkasi dan komputer menjadi kabur akibat
pergeseran ke arah sistem transmisi digital, sentral digital, alat
penyimpan digital, serta persinyalan saluratj bersama digital yang dapat
digunakan untuk menganut hubungan dan panggilan tidak hanya pada
hubungan telepon, tetapi seluruh jenis pelayanan telekomunikasi yang
baru.
Hubungan antara pelanggan dengan JDPT dilangsungkan melalui sistem
transmisi digital yang menyalurkan percakapan dua arah, data,
dan persinyalan, pada sebuah pasangan kabel pada jaringan
distribusi lokal. Sistem transmisi ini akan memungkinkan para
pelanggan menggunakan beberapa kanal sekaligus, misalnya:
- Kanal percakapan PCM atau data 64 kbit/detik disebut PRA
(Preliminary Rate ACCESS )
- kanal 64 kbps kbit/detik dan biasa disebut BRA ( Basic Rate Access )

66
Data Komunikasi Hal 67

a. Kanal persinyalan 64 kbit/detik


Hubungan dan kerja terpadu berbagai jenis terminal dapat diwujudkan,
mulai dan pesawat telepon sederhana, sampai pada terminal data
komputer yang pintar (intelligent) dan canggih.
Pada permulaan hubungan dengan JDPT, diharapkan terminal pelanggan
memberi informasi pada sentral untuk membenitahukan prosedur yang
akan digunakan untuk persiapan dan pengawasan hubungan. Pesan yang
mengandung lebih banyak informasi bagi terminal data atau komputer
akan menggantikan nada-nada atau pemberitahuan lisan (rekaman)
yang selama Ini ditujukan untuk pelanggan. Jika terminal memberi kode
‘telepon’, maka panggilan tersebut tidak akan dibatasi pada JDPT, tetapi
dapat disambungkan ke jaringan telepon seluruh dunia. Jika kode
menunjukkan permintaan pelayanan khusus, maka diperlukan perantara
kerja terpadu (interworking interface), misalnya jaringan penyambungan
paket.
Tidak seorangpun dapat mengatakan dengan pasti bagaimana JDPT
internasional akan berkembang nanti. Tetapi jelas bahwa dunia
telekomunikasi sedang berada dalam permulaan perioda yang
berkembang dan berubah amat cepat, yang akan sangat mempengaruhi
kehidupan manusia di seluruh dunia.

KOMUNIKASI DATA.

7.1. Pendahuluan
Yang dimaksud komunikasi data, adalah komunikasi dimana source
adalah data. Dan data adalah segala sesuatu informasi yang berbentuk
digital.
Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara
tersebut dirubah (dikodekan ) menjadi bentuk digital.
Jadi dalam informasi data ini kita akan mebahas bagaimana sebuah data
digital dikirimkan. Untuk transmisinya tidak dibahas karena sama saja
dengan transmisi analog hanya perangkatnya saja yang tidak sama.
Komunikasi data sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan komputer.
Baik komputer sebagai sumber informasi ataupun komputer sebagai
pengolah data dan transmisi serta penyambungannya.
Untuk terjadinya komunikasi data maka harus ada kesamaan bahasa
antara kedua pihak ( pengirim – penerima ). Jika tidak ada kesamaan
bahasa maka perlu ada penyesuaian dikedua pihak. Penyesuaian ini

67
Data Komunikasi Hal 68

hanya pada bagian depan (muka – muka ). Perangkat yang melakukan


penyesuaian ini disebut perangkat antar muka ( interface ).
Jika sudah sesuai maka data tersebut dikirim. Data berbentuk signal
digital ( bit stream ). Maka sangat perlu diidentifikasi kapan mulai aliran
data, berapa panjang, bentuknya dan tujuannya.
Di sisi penerima, detektor harus mendeteksi secara tepat bagaimana
membaca datanya. (kapan mulai, memeriksa apakah untuknya atau
tidak, kapan berakhir dlsb ). Dalam hal ini maka penerima harus
menerima aliran data tersebut secara sinkron. Atau dapat saja tidak
sinkron (Asinkron) jika dia dapat mendeteksi tujuan (destination ) data
tersebut dikirim.
Untuk mudahnya membayangkan komunikasi data ini, kembali akan
diambil analogi dengan komunikasi surat.
Pertama informasi utama adalah surat itu sendiri. Surat yang ditulis
merupakan untaian kata-kata yang bermakna dalam satu jenis bahasa
(sumber informasi ) . Ketika surat itu sudah selesai ditulis dimasukan
dalam amplop ( paket- sinkronisasi ). Tidak cukup sampai disini, pada
amplop tersebut harus dituliskan siapa pengirim dan kepada siapa
dikirim serta bentuk barang ( informasi ) yang dikirim dlsb. Kemudian
menyampaikannya kepada kantor pos.
Pada tiap tahap estafet selalu ada tata keramanya, seperti halnya jika
bertamu. Tata kerama ini disebut protokol. Dalam komunikasi data juga
ada protokol ini. Jika protokol tidak ada maka semua data dapat sampai
tetapi tidak dapat di deteksi.
Berbagai macam protol telah di kembangkan oleh dunia telekomunikasi
untuk mendapatkan kesamaan standard ( berbahasa ) . Sebab itu
protokol ini di standarkan oleh badan dunia telekomunikasi ( ITU –
International Telecommunication Union – dibawah org. PBB) .  bukan
hanya komunikasi data saja yang distandardkan melainkan seluruh
aspek telekomunikasi.
Yang distandarkan bukan hanya software tetapi juga perangkat dan
pengaturannya.

7.2. Unsur – unsur komunikasi data.


Berkembangnya komunikasi data didahului oleh perkembangan
komputer. Pada awalnya komputer hanyalah alat untuk menghitung,
memproses data base dan untuk kemudahan kerja administrasi. Dengan
makin berkembangnya teknik komputer baik hard ware maupun
software maka dirasakan kebutuhan untuk interaksi antar komputer.

68
Data Komunikasi Hal 69

Semula interaksi langsung antar komputer, lama kelamaan interaksi


dengan komputer yang jauh.
Pemikiran tentang suatu jaringan komputer mulai dikembangkan. Yang
pertama jaringan komputer melalui jaringan telepon secara point to point
. Dan kini jaringan komputer melalui telepon dengan kontrol jaringan
tersendiri. ( Internet ).
Perkembangan teknologi ini sedemikian hingga memungkinkan seluruh
komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut berkomunikasi
langsung atau delay. Adanya tempat – tempat penyimpanan data dalam
jaringan yang dapat diakses oleh seluruh anggota jaringan .

7.3. Kebutuhan pemakai.

Jaringan data dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Maka


spesifikasi teknis sebuah jaringan harus ditentukan dengan aplikasi
bisnis yang diperlukan. Sebab itu kita harus tahu dan memahami
beberapa faktor berikut ini:
- jumlah dan lokasi lokasi permroses data
- Jumlah dan lokasi terminal ( remote )
- Type transaksi
- Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
- Prioritas/ urgensi informasi yang Komp A Komp B
disalurkan. Lapis Lapis 1
- Pola lalu lintas
1 -7 -7
- Bit error rate yang dibutuhkan.
- Keandalan sistem yang
digunakan. Network Komp C
- Revenue yang mungkin didapat. Lapis 1
-7
7.4. Jaringan komunikasi data
Jaringan komunikasi data timbul DEC IBM Net
ketika satu komputer ingin net
berhubungan dengan komputer lain. X.25
SNA
Hubungan tersebut mulanya di prot
prot
butuhkan untuk hubungan point to
point lewat sistem telepon. Akan OSI Wang
tetapi perkembangan volume net
Net Internet prot
hubungan komputer membuat (TCP/IP)
pemakai membutuhkan jaringan
Others net

69 Integrasi antar network lewat


Data Komunikasi Hal 70

khusus. Pada jaringan telepon biasa maka kapasitas jaringan sangat


terbatas. Diawalnya kecepatan 2400 bps dianggap cukup memadai.
Tetapi semakin hardware dan software berkembang maka kecepatan itu
tidak lagi mencukupi. Sebab itu provider telekomunikasi harus
menyediakan jaringan dengan kapasitas lebih besar. ( bagaimana
meningkatkan kapasitas ini ? ).
Perkembangan sampai kini kecepatan lewat saluran telepon dapat
ditingkatkan menjadi 14, 28 dan 56 KBPS seiring dengan kecanggihan
MODEM yang digunakan dan kwalitas saluran yang makin baik. Bahkan
dimasa datang kebutuhan akan makin meningkat dengan adanya
kebutuhan Pay TV dlsb. Kebutuhan akan dapat mencapai 2 MBPS atau
lebih.
Pada dasarnya komunikasi data dapat dibagi atas 7 lapis hubungan.
- Lapis fisik(hubungan fisik )
- Link data(lewat modem, dlsb)
- Lapis Network ( jaringan )
- Lapis transport
- Lapis session ‘perkenalan /basa basi’
- Lapis presentasi ( format, encrytion)
- Lapis Applikasi ( E mail, File transfer, dll )
Tidak semua pemakai mempunyai volume yang besar. Yang pasti
mereka mempunyai relasi/ destinasi yang banyak. Sebab itu
berkembanglah suatu jaringan yang jauh lebih flexible dimana tiap orang
dapat dihubungi kapan saja dan dimana saja. Sistem Internet
berkembang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui sistem
internet ini berkembang pula bisnis jasa turutan dalam bentuk jasa
penyediaan informasi atau jasa penyediaan aplikasi.
Sinyal suara ( Video ) / analog dapat pula disalurkan melalui jaringan
data jika formatnya juga dirubah menjadi format data. Dengan demikian
kita dapat menggunakan Internet untuk berhubungan suara maupun
gambar.

Jaringan data sederhana.


( point to point ) Termi
nal Modem
DPTE = data processing
terminal equipment data
Jaringan penghubung (DPTE
)
dapat saja berbentuk Termi
saluran telepon Jaringan, nal Modem
data

70
Data Komunikasi Hal 71

dapat pula saluran khusus dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Jaringan khusus ini makin banyak dipakai untu privat. jaringan data
sederhana antar server ( dedicatated) dengan tiap server melayani
beberapa terminal dengan konfigurasi bintang.
konfigurasi lingkaran dilayani dengan hubungan langsung kecepatan
tinggi dan biasa disebut Local area network
 Biasanya kecepatan antar server tinggi, tetapi dapat juga hanya
64 KBPS tergantung pada volume yang dibutuhkan. Pada jaringan
ada sebuah server yang melayani hubungan tersebut dan
biasanya disediakan oleh provider internet.
 Atau dapat pula server tersebut tidak disediakan oleh provider
internet, tetapi oleh group pengguna sendiri. Dalam hal ini maka
jaringan tersebut disebut Intranet dan tidak boleh dijperjual
belikan kepada pengguna diluar group.
 Dalam jaringan tidak hanya ada satu titik penyambungan, tetapi
banyak. Titik tersebut disediakan oleh satu atau lebih provider.
 Dalam pengiriman data, maka biasanya pengirim melakukan
pemaketan. Dalam arti satu ukuran volume data dikirim sebagai
satu paket dan
dibungkus
dengan header Local Local
dan footer. area area
Paket – paket Network Network
data seperti ini
dikirim melalui
titik – titik
sambung, yang
dapat
membaca data
pengirim dan penerima, memaketkan kembali lalu di relay ke
tujuan. Sistem seperti ini disebut “Frame relay “. Dengan sistem
frame relay ini maka paket – paket dalam satu set informasi
tidak perlu melalui jalur/ titik sambung yang sama. Untuk
terjadinya hubungan data seperti ini, maka protocol sangat
diperlukan

7.5. Pelayanan data.


a. Jaringan data lokal.

71
Data Komunikasi Hal 72

Komputer – komputer dalam satu kantor ( perusahaan ) dihubungkan


satu sama lain melalui komputer server menggunakan jaringan data.
Melalui jaringan ini maka tiap – tiap komputer anggota jaringan dapat
menyimpan atau mencari data di / dari komputer lain atau dari komputer
server.
Untuk memungkinkan komputer bekerja sama secara memuaskan
dengan komputer lain maka dikembangkan suatu jaringan loka ( Local
Area Network ). Letak komputer tidak terbatas pada satu bangunan
bahkan dapat berbeda daerah. Untuk itu maka antara kantor dengan
kantor dibangun hubungan data permanen.
Jika dalam satu kantor telah dikembangkan LAN maka kantor itu dapat
saja memasang aplikasi interaktive antar komputer ( intranet ) yang
pada dasarnya adalah jaringan internet mini khusus untuk satu
perusahaan tertentu.
a. Internet
Hubungan data antar komputer merupakan pelayanan data yang paling
dibutuhkan sekarang ini. Internet adalah jaringan data antar komputer
yang merupakan dunia tersendiri. Melalui Internet maka tiap – tiap
komputer dapat berhubungan dengan komputer lain ataupun
berhubungan dengan pusat – pusat data diseluruh dunia.
Untuk dapat masuk dalam jaringan internet maka komputer pelanggan
dihubungkan pada simpul internet yang melayaninya lewat jaringan
telepon lokal menggunakan modem data. Selanjutnya bentuk – bentuk
aplikasinya tergantung pada software yang tersedia dikomputer maupun
pada provider internet dan jaringan internet.

b. Reservasi tiket pesawat ( yang berhubungan dengan tourisme ).


Jaringan komunikasi data dunia untuk aplikasi ini di layani oleh SITA
(Societe Internationale de Telecommunications Aeronautiques ) yaitu
badan internasional yang mengkoordiasikan kegiatan penerbangan dari
markasnya di Paris. Badan ini mempunyai jaringan data yang terdiri dari
10 simpul (London, Amsterdam, Frankfurt, Tokyo,
Hongkong, Beirut, Rome, Madrid, dan Paris sendiri.) penyambungan
utama yang dihubungkan bersama oleh jalur dengan kecepatan 9.6
kbps. Dengan sistem “packet Switched”. Jaringan ini terhubung dengan
level kedua yang terdiri dari simpul komputer dan 48 prosesor lewat
satelit yang mengoperasikan lebih dari 5000 terminal diseluruh dunia.
Dengan kecepatan 9.6 dan 4.8 KBPS saja sudah cukup untuk melayani
kebutuhan reservasi tiket pesawat terbang, maka dapat dibayangkan

72
Data Komunikasi Hal 73

berapa besar kecepatan pelayanan suara dengan digital sebesar 64


KBPS.

c. Kebutuhan bank. ( tabungan, penarikan, deposito, ATM dll),


pertaksian, transportasi, penyewaan mobil dll.
Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian besar
lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar bahkan
kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus memperlengkapi dirinya
dengan komunikasi data antara komputer pusat dengan terminal –
terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan dunia. Kecanggihan dan
kerapihan pelayanan data merupakan salah satu faktor penilaian bank
tersebut. Tetapi Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan
sebagian besar lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah
besar bahkan kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus
memperlengkapi dirinya dengan komunikasi data antara komputer pusat
dengan terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan
dunia. Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data merupakan salah satu
faktor penilaian bank tersebut. Tetapi Aplikasi bank ini dapat dilayani
melalui jaringan data lewat satelit menggunakan stasiun bumi antena
kecil ( VSAT ).
Begitu pula dengan aplikasi yang lain. Misalnya STNK, SIM, Imigrasi,
pertanahan sebenarnya dapat dikembangkan dengan lebih baik dan
teratur lewat pelayanan komunikasi data.

d. iuran sewa ( Leased channel )


Saluran sewa pada dasarnya adalah saluran TELEPON yang digunakan
khusus untuk kebutuhan pelanggan setiap saat. Saluran sewa ini tidak
dihubungkan ke sentral, melainkan di cross conect langsung pada MDF
( main distribution Frame ) di sentral.
Saluran sewa ini dapat digunakan khusus untuk komunikasi data dapat
pula digunakan untuk kebutuhan jaringan telegraph/ telex.

f. Percetakan jarak jauh, rental film jarak jauh dll.


Semua aplikasi ini membutuhkan komunikasi data. Koran di edit dipusat
dan dicetak. Jika percetakan hanya ada dipusat maka koran itu tidak
dapat tiba dengan cepat untuk pelanggan yang jauh yang menyebar
diseluruh dunia. Sebab itu perlu dibuat cetakan yang tersebar didunia.
Masalah utama adalah bagaimana materi cetakan dapat sampai
dipercetakan yang ada diseluruh dunia. Kembali komunikasi data

73
Data Komunikasi Hal 74

memegang peranan. Semua isi koran di kodekan digital dan dikirim


lewat saluran data kepercetakan remote.

Disamping koran, film yang baru muncul di Holywood dan ingin di jual di
Indonesia akan jauh lebih cepat dan lebih aman serta murah jika dikirim
dalam bentuk data dari pada dalam bentuk film celluloid.
Disamping harus lewat petugas Bea dan Cukai, kemungkinan rusak dan
waktu serta orang yang menghantarkannya. Dengan pengiriman lewat
jaringan data maka semua isi film tersebut dapat di simpan dalam CD
Rom dan dimainkan pada saat diperlukan. Waktu kirim yang dibutuhkan
hanya dibawah 1 jam. (faktor – faktor apa saja yang menentukan
kecepatan kirim ini) .
Perusahaan TV yang i ngin mengirimkan program TV nya secara
broadcast juga perlu jaringan komunikasi data broadcast yang lebih kecil
kebutuhan bandwidthnya dibanding sistem analog.
Masih banyak aplikasi yang lain, yang perlu dipertimbangkan

74
Data Komunikasi Hal 75

PEMAHAMAN Db

Dalam pembahasan transmisi maka kita akan dihadapkan pada


perubahan level, baik pengurangan ataupun penambahan level electrical
signal. Karena efek amplifier, noise atau distorsi. Untuk itu pengertian dB
ini perlu dipahami sedemikian rupa sehingga mendarah daging dalam
otak kita.
Pada dasarnya dB ( decibel) adalah
G= 10 log P2/ P1 dB
suatu perbandingan antara dua
besaran tenaga (power) dalam skala P1 P2
logarithma. G
Jika P1 = 5 Watt dan P2 = 1 watt
maka G=10 log (5/1)= 7 db
Jika P1= 5 mw dan P2 =1 mwatt maka G= 10 log (5/1)= 7 dB
Jadi 5 Watt  7 dB dan 5 mwatt  7 dB juga.
Jelas pernyataan ini tidak benar. Untuk menunjukkan besar power maka
kita harus memberi tanda reference apakah yang dipakai.
Sebab itu p1 = 1 watt dan p2 = 5 watt dalam bentuk logaritma dituliskan :
P1= 10 log [p1 /1 watt] dBw
W disini adalah catatan “terhadap apa p1 di bandingkan.
Dengan demikian untuk menyatakan perbandingan terhadap 1 mw
maka satuannya dalam logaritma adalah dbm.
Telah diketahui bahwa jika p1=1 W  P1=10 log 1W/1W =0 dBw atau 10
log1W/1mW=30 dBm
jadi 0 dBW= 30 dBm
Untuk hanya menyatakan perbandingan dua power maka tidak perlu
dicantumkan reference. Seperti contoh dibawah ini :
Dalam contoh ini hanya ingin mengetahui blok element network ini
memberi penguatan berapa kali. Yang penting disini adalah ratio
( perbandingan ) dan bukan berapa besarnya.
1 Watt 2 Elemen watt
network

input 0 dBW Gain 2 x=3 dB o/p 3dBW


0 dBw + 3 dB = 3dBw
Perhatikan tabel dibawah ini.
Numerik dB Numerik dB
1 0 100 20
1,25 1 1000 30

75
Data Komunikasi Hal 76

1,6 2 10.000 40
2 3 100.000 50
2,5 4 dst.
3 4,8 (5)
4 6
5 7
6 7,8(8)
7 8,5
8 9
9 9,6
10 10
- apakah arti Gain negatip ? bukan gain tetapi pelemahan ( redaman )
- Apakah redaman sama dengan absorbsi? tidak selalu sama. Absorbsi
menyebabkan peredaman. Sedangkan redaman tidak selalu absorsi.
Misalkan rugi – rugi termasuk redaman tetapi bukan absorbsi.

- Kalau dimensi kecepatan adalah L/T,Apakah dimensi dB ? dB tidak


berdimensi karena merupakan perbandingan power terhadap power.

- Apakah dimensi dBw? telah diketahui bahwa w dalam satuan ini


merupakan catatan. Pada hakekatnya dB w sama dengan dB. Jadi dBw
tidak berdimensi.

- Jika diketahui bahwa power density ( kerapatan power adalah PD=–


100 dBw/m2. berapakah jumlah power jika BW yang dilalui adalah
100 KHz? Jawab: – 100 dBw/m2 berarti PD=10-10 w/m2. dan maka
p =105 Hz X 10-10 w/m2= 10-5 W dalam logaritma ditulis
P = 50 dBhz + – 100 dBw/m2 = -50 dBw

- Berdasarkan tabel 1 hitunglah tanpa menggunakan calculator atau


tabel logaritma atau kertas / pensil.
 out put 1 watt gain 27 dB maka input.
P0=1 W = 0 dBw= 30 dBm
maka input = P0 – Gain=0 dBw – 27 dB=27 dBm atau
30 dBm-27dB= 3 dBm
 input 10 watt loss 6 dB maka output =10 dBw-6dB=4dBw
 input 4 mw melalui box dengan gain -12 dB, 35 db dan 10 dB
yang disusun serial. Maka output =
4 mw=6 dBm Po= 6 dBm -12dB+ 35 dB + 10 dB=39 dBm

76
Data Komunikasi Hal 77

 input 10 watt loss 6 dB maka output =Power Listrik adalah


P=E2 / R. atau I2 R. Jika tegangan output berbanding tegangan
output 20 kali, berapa db kah gain box tersebut ?( asumsi bahwa
impedansi input sama dengan impedansi output )
Jangan lupa bahwa dB adalah perbandingan power. Sebab itu G=
10 log P2/P1 = 10 log E22/ E12 sedangkaan R dianggap sama.
Maka G = 20 log E2/E1 atau 20 log I2/I1
 Sebuah box mempunyai gain = 30 dB berapakah perbandingan
tegangan listrik pada input dan output.
30 = 20 log Eo/Ei  Eo/Ei=103/2=34 X

 bagaimanakah menyatakan besar level/ power: 10watt dalam db


: jw. Power = 10 log (10 watt/ 1 watt ) =10 db W. Atau Power = 10
log (10 watt/ 1 mwatt) =30 dBm

 Sebuah amplifier mempunyai power output = 20 watt. Nyatakan


dalam dBW dan dBm.

 input sebuah amplifier = 0.0004 watt nyatakan input tersebut


dalam dBm. Apakah arti minus dalam pernyataan diatas.
 Hitunglah 0 BW = …… … dBm
 Konversikan :

DB dB Wa dB dB m DB dB Wa dB dB m
m w tt m w w m w tt m w w
66 20 43 3
63 17 40 0
60 13 37 -3
50 7 33 -6
47 6 30 -7
 Apakah gunanya satuan dB, dBW dan dBm ? mengapak dipakai
satuan ini. apakah dimensi dBW dan dBm.
Jawab: dB , dBW dan dBm tak bersatuan. Digunakan satuan dB
untuk mempermudah perhitungan dengan hanya menjumlah atau
mengurangi. Disamping itu, besaran - besaran alam bersifat
logaritmis. Penggunaan satuan dB lebih dapat mewakili pemahaman
akan alam.

77
Data Komunikasi Hal 78

Contoh: sebuah sebuah sepeda motor didengar dari jarak 1 m


mempunyai kekuatan 90 dBpw jika 4 buah motor akan menghasilkan
power sebesar 90 dBpw +10 log 4 dB= 96dBpw
kekerasaan yang terasa ditelinga juga kurang lebih 7% dan bukan
400%.
 renungkan kebenaran gambar dibawah ini.

0 dBW -3dBw
Combine 3 dBW Spliter
0dBW
r lossless lossless
0 dBW jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW
dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW - 3dBw

jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW


dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW
 verivikasii table dibawah ini.
0 dbm + 0 dBm= 3 dBm 20 dBm+20 dBm=23 dBm+ 3db
5 dbm +5 dBm=5 dBm +3 dB 23 dBm+23 dBm=23dbm+3dB
Δ =0 koreksi = 3 dB
P1 P2 P1+P2= Δ koreksi dari yang besar.
20 20 23 0 3
20 21 23,5 1 2,5
20 22 24,1 2 2,1
20 23 24,8 3 1,8
20 24 25,5 4 1,5
20 25 26,2 5 1,2
20 26 27 6 1
20 27 27,8 7 0,8
20 28 28,6 8 0,6
20 29 29,5 9 0,5
20 30 30,4 10 0,4
20 31 31,3 11 0,3
20 32 32,26 12 0,26
20 33 33,21 13 0,21

 hitunglah:
43 dBm+40 dBm =…… Δ=3 koreksi=1,8 hasil=44,8 dbm
25 dBm+ 20 dBm + 27 dbm+ 19 dBm+28 dBm=
26,2dBm 27,6 dBm 28 dBm

78
Data Komunikasi Hal 79

29 dbm 28 dbm = 31,5 dbm

Hitunglah: 3 dBm +4 dBm +5 dBm =


-23 dbm -15 dbm - 18 dbm – 26 dbm= dbm

- Biasanya combiner mempunyai loss. Jika loss combiner adalah 3 dB


sedangkan inputnya adalah 7 dBm dan 11 dBm berapa dBm
outputnya?
 c/n1=a (numeric) c/n2 = b ( numeric) maka
n1=c/a n2=c/b n1+n2=c/a + c/b
Dengan demikian c/(n1+n2)= 1/(a-1+b-1)
c/nt=1/(c/n1-1+c/n2-1) secara dB 
C/Nt=10log[1/(c/n1-1+c/n2-1)]

 C/N1 = 20 dB C/N2=20 dB berapakah C/(N1+N2)?


Jawab : karena N1=N2 maka N1 + N2 akan membesar 3 dB dengan
demikian C/(N1+N2)=20 -3 dB= 17 dB atau gunakan rumus diatas

 Verivikasi tabel dibawah ini.


C/N1 C/N2 C/Nt= Δ koreksi dari yang besar.
20 20 17 0 3
20 21 16,5 1 2,5
20 22 17,9 2 2,1
20 23 18,2 3 1,8
20 24 18,5 4 1,5
20 25 18,8 5 1,2
20 26 19 6 1
20 27 19,2 7 0,8
20 28 19,4 8 0,6
20 29 19,5 9 0,5
20 30 19,6 10 0,4
20 31 19,7 11 0,3
20 32 19,74 12 0,26
20 33 19,79 13 0,21

 tentukan C/Nt jika C/N1=17 C/N2=23 C/N3=20 C/N4=28 dan


C/N5=16 dB dengan menggunakan kalkulator dan juga tabel diatas.
Jawab. 14.4 dB

79
Data Komunikasi Hal 80

80

Anda mungkin juga menyukai