Pembahasan Modul 5
Pembahasan Modul 5
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) merupakan macam gigi
tiruan yang dipilih pada pasien yang ingin mengganti gigi depannya
dengan cepat, karena gigi aslinya yang sudah tidak dapat
dipertahankan lagi, disebabkan karena trauma, kelainan periodontal
atau kerusakan gigi yang parah tanpa melalui masa ompong
(Immediate Denture). Tujuan dari pembuatan Immediate Denture
adalah untuk mempertahankan estetik, sehingga pasien tidak
kehilangan rasa percaya dirinya. Keuntungan dari pemasangan
Immediate Denture adalah penyembuhan luka cabut yang lebih
cepat, kerugiannya tidak ada tahapan pasang coba, sehingga untuk
memperoleh GTSL yang diharapkan, perlu direncanakan lebih teliti
pada saat penyusunan gigi pada model studi, terutama pada area
sekitar gigi yang akan dicabut sehingga pemasangan gigi tiruan
tidak menyebabkan efek negatif pada pemakaian gigi tiruan dan
tujuan dari pembuatan GTSL untuk memperbaiki penampilan,
mengembalikan fungsi kunyah dan memelihara kesehatan mulut
dapat tercapai.
1
1.2.4.10 Tujuan dari incisal grinding dan occlusal adjusment
1.2.5 Insersi dan After Care
Keluhan
(Ingin mengganti gigi depan dengan cepat)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa
Prognosis Bidang BM
Pembuatan GT
1. Definisi
Insersi dan8.After
Kelebihan
Care dan Kekurangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Anamnesa
Keluhan / keinginan : Pasien datang ingin membuat gigi
tiruan terutama bagian depan atas yang goyang akibat jatuh
dan pasien tidak ingin terlihat ompong
Riwayat geligi : Gigi 11 dan 21 protusif dan goyang 2’
akibat trauma
Pengalaman dengan GT: Belum pernah memakai gigi tiruan
Pembiayaan : Ditanggung kantor
3
Lain-lain : Tidak mempunyai riwayat penyakit
sistemik
Intra Oral
Status umum : gigi goyang, supraposisi, sisa akar
Jaringan lunak : kemerahan di anterior RB, resesi
gingiva
4
Oklusi : ada
1. Oklusi Statik
a. Hubungan gigi posterior (cusp to marginal ridge)
- sisi kiri :-
- sisi kanan :-
b. Hubungan gigi posterior (cusp to fossa)
- sisi kiri : 25 & 35
- sisi kanan : 17 & 47
c. Hubungan gigi anterior (dalam nun)
- Overjet : 1 mm
- Overbite :-
2. Oklusi Dinamik : Unilateral Balance Occlusion (UBO)
Gangguan oklusi :-
Vestibulum : M P A P M
1. Dalam 2 - 1 - - RA
2. Dangkal 2 - - - 2 RB
3. Tapering
5
Bentuk ridge :
1. Square
- 2 - RA
2. Ovoid
- - - RB
3. Tapering
4. Flat
Torus mandibularis :
1. Besar Ka Ki
2. Kecil 3 3
3. Flat
Exostosis :
M P A P M
1. Ada
- - - - - RA
2. Tidak ada
- - - - - RB
Frenulum :
Buc Lab Buc
1. Tinggi
- - - RA
2. Rendah
2 - - 2 RB
6
2. Kecil
3. Flat
Tuber maxilla :
Ka Ki
1. Besar
- -
2. Kecil
Retromylohyoid:
Ka Ki
1. Dalam
- -
2. Dangkal
Prognosis :
Baik karena usia antara 20-55 tahun, tidak mempunyai penyakit
sistemik
7
4. Bidang bedah mulut : ekstraksi sisa akar gigi 14, 24, 27, 38, 46, 48
ekstraksi gigi 11, 21 (didahulukan)
5. Bidang orthodonsia : -
6, Penyesuaian oklusi I-II : incisal grinding gigi 15 (untuk memperbaiki
estetik) serta occlusal adjusment (untuk mendapatkan oklusi yang
ideal) gigi 26, 44, 45
7. Perawatan lain : -
Macam gigi tiruan : GTSL RA dan RB
8
Untuk penderita perokok dianjurkan untuk tidak merokok dalam
waktu 24 jam
Untuk mengunyah mempergunakan sisi yang tidak dicabut
Tidak diperkenankan menghisap-hisap daerah bekas
pencabutan
Meminum obat yang telah diresepkan dokter (seperti analgesik,
antiinflamasi serta anti koagulan)
Menjelaskan manfaat dari instruksi dan akibat bila penderita
tidak mematuhi instruksi
Kontrol pasca pencabutan
Setelah 24 jam pasca ekstraksi, protesa bisa dipasang pada penderita
adalah kontrol 24 jam.
(Anderson, 2001)
2.4.2 Definisi
Definisi immediate denture:
Pembuatan gigi tiruan yang dilakukan sebelum pencabutan dan
segera dipasang setelah pencabutan yang sangat membantu
estetik tetapi menimbulkan ketidaknyamanan karena tidak ada
pasang coba
9
Gigi tiruan lengkap atau gigi tiruan sebagian lepasan yang dibuat
untuk menggantikan gigi yang dicabut sesegera mungkin (Osborne,
1989)
Kontraindikasi :
Pasien dengan multiple periapikal / abses periodontal
Pasien yang mempunyai penyakit sistemik yanng tidak terkontrol
seperti diabet
Pasien dengan hemofili / penyakit christmas
Pasien dengan gross oral neglect
Pasien setelah pasca radiasi
Kista / gigi impaksi
Pasien yang tidak kooperatif
OH yang buruk
(Anderson, 2001)
2.4.4 Perbedaan
CID (Conventional Immediate Denture) IID (Interim Immediate Denture)
1. Digunakan sebagai protesa jangka Digunakan sebagai protesa
panjang jangka pendek
10
2. Hanya gigi anterior yang tersisa Gigi anterior dan posterior yang
tersisa
3. Retensi dan stabilitas lebih baik Retensi dan stabilitas jelek
4. Harganya lebih murah Harganya jauh lebih mahal
5. Prosesnya lebih lama Prosesnya lebih cepat
6. Diindikasikan ketika gigi anterior yang Diindikasikan ketika gigi anterior
tersisa dan posterior masih ada
7. Diindikasi ketika px dapat berfungsi tanpa Diindikasi ketika px tidak dapat
gigi posterior berfungsi tanpa gigi posterior
8. Hanya gigi anterior yang dicabut Gigi anterior dan posterior yang
dicabut
9. Estetik tidak dapat dirubah Bisa mengalami perubahan
estetik
10 Pasien mempunyai 1 gigi tiruan Pasien mempunyai gigi tiruan
. lebih dari 1
11. Jika semua gigi posterior dihilangkan, Karena gigi posterior tidak perlu
maka oklusi dari dimensi vertikal tidak untuk dihilangkan sebelum
dapat terlihat pembuatan IID, maka dimensi
vertikalnya masih terlihat
12 Kontraindikasi pada pasien yang Diindikasikan ketika pasien
. mempunyai rencana terapi yang mempunyai prosedur yang
kompleks (perawatan perio, crown, fixed kompleks yang akan mengubah
partial denture) yang akan mempengaruhi dimensi vertikal. Misalnya
dari dimensi vertikal transisional RB dibuat, setelah
prosedurnya selesai dilakukan
bisa dibuatkan protesa yang
baru
(Zarb, 2002)
11
Kekuatan lebih baik yang heat cured
Cold cured tidak seefisien heat cured karena menghasilkan bahan yang
mempunyai berat molekul yang lebih rendah sehingga mempengaruhi
kekuatan resin akrilik dan meningkatkan monomer sisa. Cold cured adalah
weaker, softer, lebih porus, warna tidak stabil, setelah proses polimerisasi
kandungan monomer sisa dapat lebih dari 5%. Pada kasus ini, bahan
yang digunakan adalah cold cure (self cure) acrylic karena proses
pembuatannya lebih cepat dibandingkan heat cured acrylic, hal ini sesuai
dengan keinginan pasien yang membutuhkan gigi tiruannya cepat /
segera.
(Craig, 2002)
12
5. Model kerja
Model kerja didapat dengan pengecoran cetakan kedua yang dibuat
setelah semua preparasi pendahuluan selesai dilaksanakan
6. Gigi 11, 21 dipotong atau di radir
7. Menyusun anasir gigi anterior pada model kerja dengan malam merah
8. Prosesing akrilik
9. Anastesi lokal selanjutnya gigi 11, 21 diekstraksi
10. Diberi obat analgesik, antibiotik, anti perdarahan
11. Suturing pada gigi 11, 21
12. Insersi gigi tiruan (IID)
13. Px pulang diberi instruksi (tidak melepas gigi tiruan selama 24 jam dan
besoknya kontrol)
(Gunadi dkk, 2000)
13
2.4.8 Macam konstruksi Immediate Denture
Ada 2 macam konstruksi immediate denture:
1. Open Face Denture / Socketing / tanpa sayap labial
Merupakan bentukan yang simple dari immediate denture
Gigi buatan didekatkan pada soket dan tidak menggunakan sayap
Digunakan jika retensi cukup didapatkan dari rest prosesus alveolaris
Lebih banyak digunakan di rahang atas daripada di rahang bawah
Digunakan jika bentuk ridgenya masih bagus dan dapat digunakan
sebagai retensi
14
Tidak mengalami masa ompong
Kekurangan:
15
o Hindari makan minum panas untuk mencegah perdarahan
Aftercare
1. Kontrol pertama
Pasien harus kembali untuk kontrol sehari (24 jam) setelah
pemasangan atau pembedahan. Geligi tiruan dibuka, luka diperiksa
dengan cermat dan daerah operasi diirigasi lagi dengan larutan saline
normal. Adanya tekanan pada jaringan lunak mulut terlihat dari adanya
pembengkakan. Jika masih ada pembengkakan, oklusi belum dapat
diperbaiki. Namun bagian protesa yang menyebabkan penekanan
berlebih dapat langsung dikurangi. Pada kunjungan ini pasien
diberitahu cara-cara pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan. Selain
itu diinstruksikan pula untuk memakai protesa ini siang dan malam hari
dalam minggu pertama. Penderita disarankan untuk tidak mengunyah
makanan yang terlalu keras. Cara ini akan meningkatkan peredaran
dan suplai darah, sehingga mempercepat kesembuhan. Pemakaian
obat kumur yang paling murah tetapi efisien adalah larutan saline
normal hangat, satu setengah sendok teh garam dapur dalam segelas
penuh air hangat. Jika setelah 24 jam daerah operasi sudah bersih dan
koreksi yang dibutuhkan sedikit saja, kontrol tahap kedua dilakukan 7
hari setelah pencabutan. Sebaliknya, untuk kasus di mana banyak
dilakukan koreksi, kontrol berikut disarankan 3 hari sesudahnya.
2. Kontrol kedua
7 hari setelah operasi, koreksi lanjutan dapat dilaksanakan dan benang
jahitan dapat dibuang. Koreksi ini biasanya berupa penghilangan
gangguan oklusi dan artikulasi. Penderita diinstruksikan berlatih
memanjangkan bibir atasnya setiap hari. Bila pada saat ini sudah
16
terlihat adanya resorbsi, pelapisan kembali mungkin diperlukan.
Selanjutnya kontrol dilakukan sebulan kemudian, lalu secara rutin
sekali dalam 6 bulan. Kontrol periodik bagi pemakai gigi tiruan
immediate maupun konvensional sama pentingnya.
(Gunadi, 2000)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
17
Dari kasus jabaran pemicu dapat disimpulkan bahwa :
Klasifkasi Kennedy:
Rahang atas klas II modifikasi 5
Rahang bawah klas II modifikasi 1
Terapi GTSL pada kasus ini :
menggunakan bahan akrilik self cured karena proses
pembuatannya lebih cepat dibandingkan heat cured acrylic, hal ini
sesuai dengan keinginan pasien yang membutuhkan gigi tiruannya
segera.
Konstruksi GTSL :
Rahang atas
Direct retainer: klamer 2 jari pada gigi 25; klamer 3 jari pada
gigi 17, klamer gillet pada gigi 12 dan 23, oklusal rest pada
gigi 15
Rahang bawah
Direct retainer: klamer 2 jari pada gigi 35, klamer 3 jari pada
gigi 45 dan 47
Setelah insersi selesai dilakukan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
Oklusi Sentrik dan Eksentrik
Estetik dan Appearance (penampilan) penderita
Tes Phonetik
Untuk tindakan after care, hal-hal yang harus dilakukan adalah :
Dilakukan kontrol 24 jam, 3 hari, 7 hari, dan 1 bulan
Pasien diberi instruksi khusus, yaitu :
- Tidak melepas gigi tiruan selama 24 jam, hindari makan
minum panas untuk mencegah perdarahan
- Tidak membandingkan gigi tiruan miliknya dengan milik
orang lain kemampuan adaptasi tiap individu tidak sama /
berbeda
Perlu dilakukan periodic recall atau kontrol secara periodic
18
Harus ada kerja sama yang baik antara tekniker, operator dan
pasien
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson, J, Storer,R. 2001. Immediate and Replacement
Dentures. Blackwell Scientific Publications.
2. Cardash, 2007. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1532-
849X.2008.00370.x/full
3. Craig RG and Powers, 2002. Restorative Dental Material,
11thedition. St.Louis: The Mosby
4. Gunadi, HA dkk, 2000. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian
Lepasan Jilid II, Jakarta, Hipokrates, hal.367-377
5. Henderson.D. & Steffel. V. L , 1987. Mc.Cracken’s Removable
Partial Prosthodontic
19
6. Iskandar Prof. 2001. Immediate Denture. Indikasi dan
Kontraindikasi
7. Miller. E. L 1987 : Removable Practical Prosthetic
8. Osborne, J & Lammie,GA, 1989 Partial Denture
9. Watt and MacGregor AR, 1992. Membuat Desain Gigi Tiruan
Lengkap. Jakarta: Hipokrates
10. Widaningsih 2010 : Hand Out Immediate Denture
11. Zarb-Bolender, 2011. Mc.Cracken, Removable Fixed
Prosthodontics 12th ed, Mosby Company
12. Zarb, et al, 2002 ; Boucher’s Prostodontic Trreatment for
Edentulous Patient
20