Anda di halaman 1dari 1

01 September 2019

Minggu, 02:52 PM

SEBUAH KEGIATAN SEKOLAH Sabtu tanggal 31 agustus 2019 adalah hari yang menyenangkan
bagiku. Dimana hari itu aku melihatnya. Seorang perempuan dengan hijab dan senyum manis, yang
membuatku betah bila melihatnya. Jenap namanya. Seorang perempuan lulusan smp tercantik
yang pernah aku liat. Seorang perempuan dengan sifat yang tenang dan baik hati. Hari itu saat
kegiatan pawai obor, aku melihatnya dengan sebuah lilin yang di jaganya dengan hati, dilindungi
dari angin yang menerpa api tersebut, sehingga api itu tetap menyala sampai acara pawai berakhir.
Saat berkumpul dilapangan sekolah, aku ada diposisi paling ujung di barisan laki laki dan dia ada
diposisi paling ujung di barisan perempuan. Bisa dibilang aku dan dia bersebalahan walau tak
terlalu dekat. Malam itu langit gelap dan tiada bintang, mungkin karna jenap sedang bersinar
disebelahku yang membuat bintangpun mengalah padanya. Sebuah kebahagiaan yang amat terasa
di hati bagiku. Setelah kegiatan berkumpul dilapangan selesai, aku kembali ke kamarku dan della
kembali kekamarnya. Di kamarku ,aku menceritakan semua yang tersimpan dibenaku tentang
kejadian tadi bersama jenap pada seorang temanku yg memiliki keturunan jawa. Tentang
kebahagiaanku, tentang kesenanganku, tentang keinginanku, dan lain sebagainya. Teman jawaku
itu mulai menyuruhku untuk memulai "pdkt" Pada Jenap. Dia menyuruhku untuk berkenalan
dengan jenap, tapi aku memutuskan untuk menundanya dan menunggu waktu yg tepat. Bukanya
aku tidak mau untuk berkenalan dengan Jenap pada malam itu, aku hanya bingung apa yang harus
kubicarakan denganya, dan juga takut kejadian dimasa lalu akan terulang kembali. Waktu sudah
menunjukan pukul 23.00, sudah waktunya untuk tidur dan siap bangun untuk solat tahajud.
Sebelum tidur aku memikirkan tentang Jenap dan menempelkanya dibenak agar mendapat sebuah
mimpi tentangnya. Mimpi itupun terjadi, aku dan Jenap bisa bersama disebuah tempat yang aku
tidak tau namanya. Aku memulai percakapan dengan Jenap, walaupun hanya untuk beberapa
kalimat, tapi itu sangat terasa nyata bagiku. Mimpi itu berakhir dengan dimana aku meminta ijin
untuk pamit pulang pada Jenap dan dia meng-iyakanya. Pagi hari setelah solat tahajud dan solat
subuh selesai, tepatmya pada pukul 05.30 aku disuruh untuk berganti pakaian dan menggunakan
perlengkapan olahraga, untuk melakukan senam pagi dan beberapa game dilapamg sekolah.
Kegiatan senam dimulai, sayang aku tidak sempat melihat Jenap disana. Akan tetapi, saat game
aku melihatnya dan melihat dia bermain juga. Singkat cerita game selesai dan kami bersiap siap
untuk pulang. Setelah dibubarkan aku sangat ingin untuk pulang bersama dengan Jenap,
sayangnya aku tidak mendapat kesempatan itu. Tapi itu tidak apa apa masih ada kesempatan lain.
Kegiatan sekolah selesai, aku sampai dirumah dan beristirahat lalu melanjutkan tidur. Sebuah hari
yang sempurna di malam pergantian taun islam dan pergantian bulan agustus ke september.
Bandung, 1 september 2019 Alif fadhil.

Dihasilkan oleh Life Buku harian Pribadi


Silahkan beli versi Premium untuk menghapus ini.

Anda mungkin juga menyukai