0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Penyuluhan mengenai diare dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyebab, gejala, dan pencegahan diare. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk menyampaikan informasi kepada kader posyandu dan warga di Desa Kaliwining, Jember. Harapannya penyuluhan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penanganan awal dan upaya preventif diare.
Penyuluhan mengenai diare dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyebab, gejala, dan pencegahan diare. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk menyampaikan informasi kepada kader posyandu dan warga di Desa Kaliwining, Jember. Harapannya penyuluhan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penanganan awal dan upaya preventif diare.
Penyuluhan mengenai diare dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyebab, gejala, dan pencegahan diare. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk menyampaikan informasi kepada kader posyandu dan warga di Desa Kaliwining, Jember. Harapannya penyuluhan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penanganan awal dan upaya preventif diare.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR Nama : dr. Deffy Lettyzia Riawan Kode : F.5 Kegiatan : Penyuluhan Diare BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diare cair akut adalah buang air besar lembek atau cair atau bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi di anak, terutama dibawah usia 5 tahun. Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi setiap tahunnya dan 1 dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Tingginya kejadian diare di negara Barat ini oleh karena foodborne infections dan waterborne infections yang disebabkan bakteri Salmonella spp, Campylobacter jejuni, Stafilococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringens dan Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC). Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya di banding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Di Indonesia dari 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri yang datang kerumah sakit dari beberapa provinsi seperti Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan Batam penyebab terbanyak adalah Vibrio cholerae 01, diikuti dengan Shigella spp, Salmonella spp, V. Parahaemoliticus, Salmonella typhi, Campylobacter Jejuni, V. Cholera non-01, dan Salmonella paratyphi A. 1.2 Tujuan dan Target Kegiatan Tujuan Kegiatan : Tujuan dari diadakan penyuluhan tentang diare kepada kader dan masyarakat yang menghadiri posyandu di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji ini secara umum adalah untuk mengetahui apa saja penyebab diare, bagaimana penanganan pertama terhadap diare dan bagaimana pencegahan agar tidak terkena diare. Target Kegiatan : Melalui kegiatan penyuluhan tentang diare ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama kader dan masyarakat Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, mengenai definisi diare, cara penularan, dan cara pencegahannya serta penanganan pertama terhadap diare. Penyuluhan ini juga diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan terutama diare di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji BAB 2 PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI 2.1 Bentuk Kegiatan Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta Posyandu Bougenvile 34 Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Pada penyuluhan ini akan menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Akan dijelaskan mengenai diare. 2.2 Nara Sumber Nara sumber adalah dr. Deffy Lettyzia Riawan, dokter Internsip Puskesmas Rambipuji, Jember periode 16 Ju;i 2015- 16 Oktober 2015. 2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari / Tanggal : Sabtu, 12 September 2015 Tempat : Posyandu Bougenville 34, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember 2.4 Sasaran Penyuluhan Sasaran penyuluhan adalah kader posyandu dan masyarakat Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember 2.5 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab. BAB 3 PELAKSANAAN INTERVENSI Penyuluhan mengenai tuberculosis anak telah selesai diadakan di Posyandu Bogenvile 34 Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji pada tanggal 12 September 2015. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab. Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode ceramah yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi yang disampaikan. Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai macam pertanyaan seputar tuberkulosis anak. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan pendengarnya mengenai diare, penanganan pertama serta pencegahan terjadinya diare