Anda di halaman 1dari 54

PERENCANAAN GEDUNG RUMAH

SAKIT UMUM PMI


PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN
PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS C

Sumber : Departemen Kesehatan RI Sekretariat Jenderal (Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Tahun 2007)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016
Peraturan Menteri kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
LATAR BELAKANG

PERSYARATAN UMUM

PERENCANAAN BANGUNAN

PERSYARATAN TEKNIS SARANA BANGUNAN RUMAH SAKIT

PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA BANGUNAN RUMAH SAKIT


LATAR BELAKANG
Latar Belakang Perencanaan
Rumah Sakit umum Kelas C
merupakan sarana pelayanan
kesehatan umum tingkat
Kabupaten/Kota yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan
menunjang pelayanan medis 4
(empat) spesialistik dasar dan 4
(empat) spesialistik menunjang.
Latar Belakang Perencanaan
Rumah Sakit harus memenuhi,
persyaratan teknis antara sarana
dan prasarana. Sarana merupakan
segala sesuatu yang menyangkut
fisik/gedung serta ruangan
sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang membuat sarana
dapat berfungsi seperti air bersih,
instalasi limbah dan lain-lain.
PERSYARATAN UMUM
PEMILIHAN LOKASI

MASSA BANGUNAN

ZONASI

KEBUTUHAN LUAS LANTAI


Persyaratan Umum
Pemilihan Lokasi
• Aksebilitas untuk Jalur Transportasi √
• Kontur Tanah √
• Fasilitas Parkir
- Idealnya 1.5 s/d 2 kendaraan/tempat tidur.
- 37.5 s/d 50 m² pertempat tidur.
- Atau disesuaikan dengan kondisi sosial
ekonomi daerah perencanaan.
- Harus dilengkapi dengan rambu parkir.
• Tersedianya Utilitas Publik √
Persyaratan Umum
Pemilihan Lokasi
• Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
- Studi Kelayakan Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
oleh RS terhadap lingkungan sekitarnya (UKL-UPL) yang
selanjutnya dilaporkan setiap 6 bulan
- Fasilitas pengelolaan limbah padat infeksius dan non-
infeksius (sampah domestik)
- Fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL, STP, HWWTP.
Untuk limbah cair yang mengandung logam dan radioaktif
disimpan dalam kontainer khusus kemudian dikirim ke
tempat pembuangan limbah khusus.
- Fasilitas pengelolaan limbah cair maupun padat dari
Radiologi.
- Fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant)
(khusus daerah sulit air bersih)
Persyaratan Umum
Pemilihan Lokasi
• Bebas dari Kebisingan, asap, uap
dan gangguan lain √
• Master Plan dan
Pengembangannya
- Rumah sakit harus menyusun
master plan pengembangannya
kedepan, Review masterplan
dilaksanakan setiap 5 tahun.
Persyaratan Umum
Massa Bangunan
• Intensitas antar bangunan gedung di RS harus
memperhitungkan jarak antar massa dengan
mempertimbangkan :
- Bahaya Kebakaran
- Sirkulasi Udara & Pencahayaan
- Kenyamanan
- Keselarasan & Keseimbangan dengan lingkungan
• Perencanaan harus mengikuti RTBL Kota Kendari.
• Memenuhi persyaratan RTRW Kota Kendari √
• Pengembangan RS pola vertikal dan/atau horizontal
- Kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan
- Kebudayaan Kota Kendari
- Kondisi alam Kota Kendari
- Lahan yang tersedia
- Kondisi Keuangan Rumah Sakit.
Persyaratan Umum
Zonasi
Memudahkan kendali pencegahan infeksi nasokomial di RS, memudahkan identifikasi serta klasifikasi
wilayah/area, gedung, lantai-lantai dan ruangan serta memudahkan operasional dan pemeliharaan
Tingkat Resiko terjadinya Privasi Kegiatan Pelayanan
penularan penyakit
• Publik. • Zona Pelayanan Medik
• Area resiko.
• Semi Publik. dan Perawatan.
• Area resiko sedang. • Zona Penunjang dan
• Privat.
• Area resiko tinggi . Operasional.
• Area resiko sangat • Zona Penunjang
tinggi. Umum dan
Administrasi.
Persyaratan Umum
Kebutuhan Luas Lantai
RS Pendidikan disarankan ± 110 m² per tempat tidur.

RS Non-Pendidikan disarankan ± 80 m² s/d 110 m² per


tempat tidur.
RS Umum Tipe C memiliki jumlah tempat tidur paling
sedikit 100 (seratus) buah.
Contoh :
• RS pendidikan dengan kapsitas 100 tempat tidur, luas bangunan yang dibutuhkan 110 x 100 = ± 11.000 m²
• RS non pendidikan dengan kapasitas 100 tempat tidur, luas bangunan minimal yang dibutuhakan 80 x 100 = ±8.000 m²
PERENCANAAN BANGUNAN
PRINSIP UMUM

PRINSIP KHUSUS
Perencanaan Bangunan

Perlindungan Terhadap Pasien

Sependek mungkin jalur sirkulasi


Prinsip Umum
Pemisahan aktifitas yang berbeda

Mengontrol aktifitas petugas, pasien dan pengunjung


Perencanaan Bangunan
Pencahayaan & Angin Jendela dilengkapi kawat kasa

Prinsip Khusus

Sirkulasi se efisien mungkin 3 akses Entrance


Perencanaan Bangunan

3 akses Entrance
Perencanaan Bangunan
• Koridor publik harus dipisahkan dengan
koridor pasien dan petugas medik.
• Lebar koridor 2.4 m & tinggi langit-langit
min. 2.4 m.
• Pasien rawat jalan ke laboratorium,
radiologi, farmasi & terapi khusus
melewati jalur berbeda dengan pasien
rawat inap.
• Site Plan & Tata Letak Instalasi
berdasarkan Zoning dan peruntukan
Sirkulasi se efisien mungkin
bangunan yang telah direncanakan.
PERSYARATAN TEKNIS SARANA
BANGUNAN RUMAH SAKIT
ATAP
STRUKTUR BANGUNAN
LANGIT-LANGIT
PINTU
DINDING
TOILET
LANTAI
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Atap

• Bahan beton yang dilapisi dengan lapisan tahan air merupakan


pilhan utama
• Menggunakan genteng sudut yang digunakan sesuai dengan
ketentuan
• Penggunaan metal sebaiknya dihindari
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Langit-langit

• Tinggi langit-langit min. 2.70 m dan tinggi selasar koridor


min 2.40 m.
• Rangka harus kuat dan terbuat dari bahan kedap suara.
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Umum Khusus

Dinding

• Pelapis dinding bahan keras seperti


formika.
Harus keras, tahan api, tidak • Mudah dibersihkan dan dipelihara.
• Sambungan diantaranya bisa di seal
porous, tahan karat & tidak
dengan filler plastik.
punya sambungan. • Plester yang halus dan dicat,
memberikan dinding tampa sambungan.
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Umum Khusus
• Lantai kontak dengan air
mempunyai kemiringan yang
Lantai
cukup ke saluran pembuangan.
• Pertemuan lantai dinding harus
konus/lengkung.
• Lantai harus konduktif.
Terbuat dari bahan kuat, • Di lokasi anestesi tidak perlu
kedap air, permukaan rata, bahan konduktif.
tidak licin, warna terang, dan • Permukaan dari semua lantai
mudah dibersihkan. tidak boleh porous.
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Upper Struktur Perencanaan Struktur Gedung
• Memperhitungkan beban
gempa.
• Perencanaan struktur gedung
harus sampai dengan
Supper Struktur
pembebanan maksimum
• Pemeriksaan keandalan
bangunan dilaksanakan
secara berkala sesuai dengan
Sub Struktur
pedoman teknis yang berlaku.
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Upper Struktur Terdiri dari konstruksi beton, baja, kayu
atau dengan bahan teknologi khusus

Terdiri dari konstruksi


Supper Struktur
beton dan/atau baja

Berupa pondasi langsung atau pondasi


Sub Struktur dalam disesuaikan dengan kondisi tanah
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
• Pintu Utama lebar bukaan min.
120 cm
• Akses pasien tirah baring min. 90
cm
• RS yang bertingkat lebih dari 3
lantai dilengkapi pintu darurat dan
lebar min 100 cm
• Jarak pintu darurat 25 m dari
segala arah dalam satu blok
bangunan
• Pintu kamar mandi min 85 cm
Pintu
Persyaratan Teknis Sarana Bangunan RS
Umum Khusus

• Memiliki Ruang gerak yang • Dilengkapi dengan simbol.


• Memiliki ruang gerak yang cukup untuk kursi
cukup. roda.
• Tinggi tempat duduk closet • Tinggian tempat duduk 45-50 cm.
• Dilengkapi dengan hand rail.
36-38 cm. • Tissu, air dan kran air dletakkan sedemikian
• Lantai tidak licin. utk memudahkan pengguna.
• Lantai tidak licin.
• Pintu mudan dibuka tutup. • Pintu mudah dibuka tutup.
PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA
BANGUNAN RUMAH SAKIT
SISTEM PROTEKSI PASIF SISTEM KELISTRIKAN SISTEM INSTALASI GAS, VAKUM & UAP

SISTEM PROTEKSI AKTIF SISTEM PENGHAWAAN SISTEM KEBISINGAN

SISTEM KOMUNIKASI SISTEM PENCAHAYAAN SISTEM TRANSPORTASI

SISTEM PLUMBING & PENGELOLAAN LIMBAH


SISTEM PENANGKAL PETIR SARANA & PRASARANA UMUM
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Proteksi Pasif


• Gedung mampu secara konstruksi
stabil selama kebakaran.
• Kompartemenisasi dan konstruksi
pemisah untuk membatasi
kobaran api.
• Gedung mampu mengendalikan
kobaran api agar tidak menjalar ke
bangunan lain.
• Jalan masuk bagi petugas
pemadam kebakaran.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Proteksi Aktif
• Pipa Tegak & Slang Kebakaran
(ditentukan berdasarkan tinggi
bangunan)
• Hidrant Halaman
• Sistem Springkler Otomatis
• Alat Pemadam Api Ringan
• Sistem Pemadam Kebakaran Khusus
• Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran
• Sistem Pencahayaan Darurat
• Tanda Arah
• Sistem Peringatan Bahaya
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Komunikasi Dalam RS
• Instalasi & tata komunikasi penempatannya
mudah diamati & dioperasikan
• Tidak memberi dampak & harus
diamankan terhadap gangguan enterfensi
elektro magnetik
• Memiliki lubang/shaft utilitas tersendiri
dalam gedung
• Instalasi & tata komunikasinya harus
mengikuti pedoman teknis yang
diberlakukan oleh instansi yang berwenang
• Harus memiliki SNI
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Komunikasi Dalam RS


• Bangunan RS dengan
ketinggian 4 lantai ke atas
harus memiliki sistem tata
suara yang dapat
menyampaikan pengumuman.
• Memiliki sistem komunikasi
darurat jika sistem tata suara
umum mengalami gangguan.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Komunikasi Dalam RS


• Peralatan Sistem Panggil Perawat.
• Peralatan Komunikasi pada Kabinet
Bedside.
• Pos Darurat.
• Armatur Lampu Dome Koridor.
• Armatur Lampu Dome dengan isi
dua lampu di Koridor.
• Cordset.
• Sistem Distribusi.
• Perlengkapan Instalasi.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Penangkal Petir


Melindungi semua bagian
dari bangunan rumah sakit,
termasuk manusia yang ada
di dalamnya, dan instalasi
serta peralatan lainnya
terhadap bahaya sambaran
petir.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Kelistrikan
• Penyediaan bangunan gardu listrik RS
• Panel TM 20 KV
• Harus tersedianya ruang & peralatan UPS
• Emergency Lighting harus tersedia pada ruang
tertentu
• Tersedianya sumber listrik cadangan (Genset) min.
2 unit dengan kapasitas masing² 40% dari jumlah
daya. Genset harus dilengkapi dengan AMF & ATS
• Dilengkapi dengan transformator & isolator serta
kelengkapan monitoring sistem IT kelompok 2E
min. 5 KVA untuk titik stop kontak yang mensuplai
peralatan medis penting.
• Grounding system harus terpisah antara panel
gedung & alat, nilainya tidak boleh kurang dari 0.2
Ohm
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Penghawaan
(Ventilasi)
• Bangunan RS harus
mempunyai bukaan
permanen
• Persyaratan teknis
mengikuti ketentuan teknis
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Tabel. Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara.


Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Pencahayaan
• Mempunyaai bukaan
pencahayaan alami.
• Pencahayaan alami harus
optimal berdasarkan fungsi
masing² ruang.
• Pencahayaan buatan harus
direncanakan berdasarkan
tingkat iluminasi yang
dipersyaratkan.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
No Ruang atau Unit Intensitas Cahaya (Iux) Keterangan
1 Ruang Pasien
Saat tidur 100-200 Cahaya Sedang
Saat tidak tidur Maks. 50
2 Ruang Operasi Umum 300-500
3 Meja Operasi 10.000-20.000 Cahaya Sejuk
4 Anastesi, Pemulihan 300-500
5 Endoscopy, Lab 75-100
6 Sinar X Min. 60
7 Koridor Min. 100
8 Tangga Min. 100 Malam Hari
9 Administrasi/Kantor Min. 100
10 Ruang alat/gudang Min. 200
11 Farmasi Min. 200
12 Dapur Min. 200
13 Ruang Cuci Min. 100
14 Toilet Min. 100
15 R. Isolasi Khusus Penyakit Tetanus 0.1-0.5 Cahaya Biru
16 Ruang Luka Bakar 100-200
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Air Bersih
• Tersedia air bersih min. 500 lt/tempat tidur/hari.
• Air minum dan air bersih tersedia secara
berkesinambungan.
• Tersedia penampungan air (Reservoar).
• Air untuk keperluan operasi dapat melakukan
pengolahan tambahan dengan cartridge filter
dan dilengkapi dengan desinfeksi ultra violet.
• Ruang Farmasi dan Hemodialisis terdiri dari air
yang dimurnikan untuk penyiapan obat, injeksi,
dan pengenceran.
• Tersedia air bersih untuk pemadam kebakaran.
• Sistem plambing air bersih dan kotor mengikuti
persyaratan teknis.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Pengolahan dan


Pembuangan Limbah
• Pengelolaan limbah padat
• Pengelolaan limbah cair
• Pengelolaan limbah gas
• Pengelolaan limbah radio aktif’
• Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan meliputi
• Sumber/pewadahan/alat sanitasi
• Jaringan
• Pengelolaan akhir
Persyaratan Teknis Permenkes Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Pengolahan dan


Pembuangan Limbah
• Mempertimbangkan tingkat bahaya
diwujudkan dalam bentuk sistem
pengolahan & pembuangannya
• Limbah yang mengandung bahan
beracun & berbahayan tidak boleh
digabung dengan limbah domestik
Penyaluran Air Hujan
• Mengikuti persyaratan teknis yang
berlaku.

Persyaratan Teknis Permenkes Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Instalasi Gas & Vakum Medik


• Sistem perpipaan gas medik dan
vakum direncanakan dengan
mempertimbangkan jenis dan
tingkat bahayanya.
• Potensi bahaya kebakaran dan
ledakan harus dipertimbangkan
dalam perancangan, pemasangan
dan pengujian, pengoperasian &
pemeliharaan sistem ini.
• Identifikasi dan pelabelan sistem
pasokan harus jelas
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Instalasi Gas & Vakum


Medik
Sumber gas & vakum medik
meliputi :
• Silinder Medik.
• Oksigen Konsentrator.
• Kompresor Udara.
• Pompa Vakum.
• Pompa Buangan sisa gas
anestesi.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Instalasi Gas & Vakum Medik
Jaringan pemipaan sistem gas & vakum :
• Katup
• Rakitan buatan
• Rel gas medik
• Indikator tekanan
• Sistem peringantan
• Distribusi
• Penamaan & identifikasi
Terminal gas & vakum medik
• Stasiun Outlet & Inlet
• Regulator tabung
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Instalasi Gas & Vakum Medik
• Sistem pasokan sentral dibangun
dengan akses ke luar dan masuk
• Dibangun di luar gedung harus
dilindungi dengan dinding dan pagar
yang tidak mudah terbakar
• Dibangun di dalam gedung dibangun
dengan bahan interior yang sulit untuk
terbakar & mempunyai tingkat
ketahanan api 1 jam.
• Dielngkapi dengan lampu indikator
pada bagian luar ruangan/gedung.
• Mengikuti standar pedoman teknis.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Instalasi Uap


• Meliputi sumber, distribusi
& terminal
• Diperoleh dari boiler
• Dipergunakan untuk
keperluar peralatan dapur,
laundry, atau jenis
berdasarkan persyaratan
teknis
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Pengendalian Terhadap


Kebisingan dan Getaran
• Gangguan kebisingan dapat
beresiko cacat pendengaran
• Pengendalian tingkat kebisingan
mempertimbangkan jenis
kegiatan, penggunaan peralatan
dan/atau sumber bising lainnya
baik di dalam maupun di luar
gedung.
• Meminimalkan tingkat kebisingan
pada bangunan gedung.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Tabel. Indeks kebisingan menurut jenis ruang dan unit


Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Transportasi Dalam Gedung
• Ukuran koridor sebagai akses
horizontal dipertimbangkan
berdasarkan fungsi koridor, ruang dan
jumlah pengguna.
• Sarana transportasi vertikal, RS harus
menyediakan sarana berupa tangga,
ramp, lift, eskalator dan/atau travelator.
• Bangunan RS dengan jumlah lantai
min. 5 harus menyediakan sarana lift.
• Disediakan sarana transportasi dalam
gedung yang menunjang bagi orang
yang berkebutuhan khusus.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS
Sistem Transportasi Dalam Gedung
• Kemiringan suatu ramp tidak boleh
melebihi 7º.
• Panjang mendatar dari satu ramp tidak
boleh lebih dari 900 cm.
• Lebar min. ramp 120 cm.
• Bordes min. ukuran 160 cm.
• Permukaan ramp harus memiliki tekstur
• Lebar tepi pengaman ramp (low curb) 10
cm.
• Ramp harus diterangi pencahayaan yang
cukup.
• Ramp harus dilengkapi dengan pegangan
rambatan (handrail).
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Transportasi Dalam Gedung


• Tinggi masing² pijakan tangga
antara 15-17 cm.
• Kemiringan tangga kurang dari
60º.
• Lebar tangga min. 120 cm.
• Dilengkapi dengan pegangan
rambat (handrail).
• Pegangan rambat 65-80 cm.
• Ujung rambat ujung²nya
ditambah 30 cm.
Persyaratan Teknis Prasarana Bangunan RS

Sistem Transportasi Dalam


Gedung
• Ukuran lift RS min 1.5 x 2.3 m
dan lebar pintunya min. 1.2 m.
• Lift penumpang dan service
harus dipisah bila dimungkinkan.
• Harus tersedia lift kebakaran.
• Lift kebakaran dapat berupa lift
khusus atau lift penumpang atau
lift barang yang
pengoperasiannya dapat diatur.
Prasarana & Sarana Umum
RS harus menyediakan prasarana dan sarana berupa
ruang ibadah, toilet, tempat parkir, tempat sampah,
serta fasilitas komunikasi dan informasi.

Penyediaan prasarana dan saran disesuaikan dengan


fungsi dan luas bangunan RS, serta jumlah pengguna
bangunan RS.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai