Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN

ALIRAN FLUIDA
PENDAHULUAN

 Pengukuran aliran fluida sangat penting  dari laju aliran darah di


dalam pembuluh darah manusia sampai aliran oksigen cair dalam
roket.
 Dalam hal tertentu pengukuran aliran fluida memerlukan ketepatan
yang sangat tinggi, sedang dalam hal2 tertentu mungkin pengukuran
kasar saja sudah memadai.
 Pada berbagai operasi industri, ketelitian pengukuran berhubungan
langsung dengan laba perusahaan pompa bensin, meteran air.
 Cara pengukuran laju aliran tergantung pada jenis kuantitas aliran,
yaitu padat, cair atau gas kasus padat, cocok untuk mengukur laju
aliran massa (the rate of mass flow), sedangkan dalam kasus cair dan
gas, dalam istilah laju aliran volume (the volume flow rate).
 Dalam beberapa kasus  pengukuran laju penggunaan bahan bakar
cair dalam sebuah roket, dimana perlu mengukur laju aliran
massa cairan dan teknik-teknik khusus tersedia untuk ini.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


CONTINUE... PENDAHULUAN

 Kelompok umum instrumen pengukuran aliran :


– Probe kecepatan : tabung Pitot – Metoda termal : Anemometer
kawat dan film panas

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


– Meter rintangan : pelat orifis, nosel
aliran, venturi, tabung aliran Dall, – Meter perpindahan posistif
meter area variabel atau rotameter – Meter pancaran pusaran
– Meter elektromagnetik – Meter Ultrasonik
– Meter turbin
 M .v
 Laju aliran massa benda padat dalam proses industri, m
biasanya benda padat dalam bentuk partikel-partikel kecil. L
Dimana M = massa material, L = perpindahan material dan

v = kecepatan alat pembawa barang (conveyor).


 Laju aliran massa fluida biasanya ditentukan dengan 
pengukuran simultan dari laju aliran volume (debit, Q) V  Q  v.A
yang melewati luas penampang (A) tertentu. 
m   .Q
TABUNG PITOT
 Merupakan intrumen penyisipan (insertion), yaitu dengan cara
menyisipkan probe kecepatan ke dalam aliran yang diukur.
 Kecepatan aliran yang terukur merupakan kecepatan pada satu titik
dari probe  pengukuran titik (lokal).
 Diciptakan oleh insinyur Perancis (1732)  Henri Pitot.
 Biasanya untuk aliran sementara, meskipun juga digunakan pada
beberapa instansi untuk mengontrol/memonitor aliran permanen.
Tabung Tabung  Ujung yang terbuka akan membawa
Piezometer Pitor
Tekanan sedikit bagian fluida yang menyentuhnya,
h Dinamik
kehilangan energi kinetik dan akan
diubah menjadi pertambahan ukuran
dalam tekanan pada bagian dalam
tabung.
Aliran o s

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


CONTINUE... TABUNG PITOT

 Tekanan pada ujung tabung (titik S) disebut dengan tekanan macet


(stagnasi), dimana alirannya diperlambat ke kecepatan nol.
 Tabung Piezometer digunakan untuk mengukur tekanan statik dan

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


Tabung Pitot untuk tekanan total aliran.
 Dengan menerapkan persamaan Bernoulli, aliran inkompresibel akan
didapatkan : 2 2
Po Vo Ps Vs P  P 
   , Vs = 0  Vo  2. s o   2.g.h
 .g 2 .g  . g 2 . g   

 Untuk aliran sebenarnya (nyata) : Vo  C. 2.g.h

Konstanta C adalah koefisien tabung Pitot yang merupakan faktor


koreksi untuk keadaan nyata, karena tidak semua fluida pada
bagian ujung tabung akan diam dimana ada bagian yang akan
slip di sekelilingnya sesuai dengan desain tabung.
MODIFIKASI TABUNG PITOT
 Pengukuran kecepatan membutuhkan
keakuratan pengukuran tekanan statik.
 Kesalahan2 geometri kecil pada tap tekanan
seperti sisi yang dibulatkan dapat menunjukkan
kesalahan.
 Untuk memperkecil kesalahan  modifikasi o
tabung Piezometer yaitu tipe cincin (ring).

 Tabung Pitot yang lebih kompak, dirancang oleh Prandtl dengan nama
tabung Pitot-statik.
Keuntungan UMUM  rugi2 tekanan dalam aliran
dapat diabaikan, harga murah dan prosedur
Tekanan instalasi yang mudah.
dinamik Kekurangan UMUM  tabung harus dipasang
searah dengan aliran, padahal arah
aliran itu belum tentu diketahui
Aliran (kesalahan p : 2 - 5%).

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


METER RINTANGAN
 Peranti ini sering disebut meter tinggi-tekan (head-meter) karena disini
sebagai petunjuk tentang laju aliran digunakan pengukuran
kehilangan-tinggi (head-loss) atau penurunan tekanan (pressure drop).

v1 v1
 Aliran inkompresibel (1 = 2 = ):
p2, T2
v 22    A2  
2
p1, T1
2, A2 p1  p 2  1    
1, A1 2   A1  
 

 Untuk laju aliran volumetrik : Qideal  A2 v2  A2 2


 p1  p2 
1   A2 / A1  
2

Qnyata  C.Qideal

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


VENTURI
 Keunggulan : ketelitian tinggi, penurunan tekanan kecil, tapi mahal dari
segi biaya.
 Aliran inkompresibel :

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


1 2
2 ( p1  p 2 )
Q nyata  K . A2
Aliran 
 Aliran kompresibel :

Qnyata  Y .K . A2 2 1 ( p1  p2 )
 K = koefisien aliran = C.M
1
 M = faktor kecepatan masuk M 
2
1   A2 
 Y = faktor muai  A1 

1
cp k 1
k  2  2

   p  k
  A  
cv  
2
k 1  p1
2 1  A
2
p
Ya   2 
k    1  
 p1  k  1  p2   A2   p2  k 
2 2
1   
  p1  1   A1   p1  
 
NOSEL & ORIFIS
 Nosel dan orifis mempunyai penurunan tekanan permanen yang relatif
tinggi tetapi orifis mempunyai biaya yang lebih murah.

1 2  Laju aliran volume untuk aliran inkompresibel


dan kompresibel sama dengan venturi, tapi
Aliran dengan Y :
NOSEL
  A2   p1  p2
2

Y1  1  0,41  0,35   di vena kontrakta


1 2   A1   k . p1

Aliran
ORIFIS  
Y2  1  0,333  1,145  2  0,7 5  12 13  pk.pp
1 2

d A2
 Y2 dipakai jika pengambilan  
tekanan dari pipa (orifis). D A1

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


NOSEL SONIK

 Untuk laju aliran cukup tinggi sehingga diferensial tekanan


menjadi cukup besar  kondisi aliran Sonik pada luas aliran
minimum.
 Pada kondisi ini, aliran tercekik (choked) dan laju aliran mencapai
maksimum pada kondisi masuk. k
 Gas ideal : cp konstan, aliran tercekik :  P   2  k 1
 2

P  
1
 1  kritis  k  1
2  k  2  k  1  
2 2

m  A2 p1    
RT 1  k  1  k  1  

 Aliran ideal hanya bergantung pada kondisi stagnasi masuk p1, T1
 biasanya mudah diukur.
 Metoda ini mengalami penurunan tekanan yang besar.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


ROTAMETER
d
 Rotatemeter disebut juga meter area variabel.
 Aliran masuk melalui bagian bawah tabung vertikal tirus Bob
vm
(tapered) dan menyebabkan bob atau “apung”(float) Tabung
bergerak ke atas. tirus

 Bob naik sampai pada titik dimana gaya seret (drag Aliran
force) seimbang dengan bobot gaya apung (buovancy). y
D

 Kesetimbangan gaya pada Bob : Fd   f gVB   B gVB

 Dengan gaya seret (Fd) : F  C A  f v 2


m
d d B
2
 Dimana f dan b = kerapatan fluida dan Bob, VB =
volume total Bob, Cd = koefisien seret, AB = luas
frontal Bob, dan vm = kecepatan aliran rata2
dalam ruang anulus antara Bob dan tabung.
PENGUKURAN - TM FTUA - ISK
CONTINUE... ROTAMETER

Kecepatan aliran :
1 1
  1 2gV    2
 1 2gV    2
B  B
vm    1 Q  A.vm  A. B  B
 1
   
 Cd AB   f   Cd AB   f 

Dimana luas anulus A = /4 [(D + ay)2 – d2] , dengan y jarak vertikal
dari lubang masuk dan a adalah konstanta tirus tabung.

 Dalam praktek, luas anulus



hampir linier untuk dimensi m  C1.y (B   f )B C1 = konstanta meter
tabung dan Bob :

 Koefisien seret bergantung pada angka Reynolds  bacaan tak


bergantung pada viskositas.
 Dengan konstruksi Bob khusus, rotameter dapat digunakan
untuk mengkompensasi perubahan densitas fluida.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


METER TURBIN
 Fluida yang mengalir menyebabkan roda
turbin kecil berputar bersama roda.
 Sebuah pemungut reluktans (reluctance
pickup) yang terpasang pada bagian atas
meter mendeteksi setiap putaran roda turbin.
 Aliran volumetrik sebanding dengan jumlah
putaran roda, maka keluaran pulsa total akan
memberikan petunjuk tentang aliran total.

Laju aliran volumetrik : f f = frekuensi pulsa


Q K = koefisien aliran
K
 Koefisien aliran bergantung pada laju aliran dan viskositas
kinematik () fluida.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


AMEMOMETER

 Anemometer : kawat panas (hot wire) dan selaput panas (hot film).
 Anemometer kawat-panas banyak digunakan dalam penelitian untuk mempelajari aliran
yang berubah cepat.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


 Anemometer kawat panas terdiri dari kawat halus yang dipanaskan dengan arus listrik
dan dikenakan pada aliran yang akan diukur. Kawat mencapai temperatur
keseimbangan sewaktu kalor yang dibangkitkan sama dengan kerugian kalor konveksi
dari permukaannya.
 King menunjukkan laju perpindahan panas dari kawat :
Tw, Tf = temperatur kawat & fluida
C0,C1 = konstanta dari kalibrasi
Juga :

q  (C0  C1 .V 0.5 ).A.(Tw  T f )

q  i 2 .Rw  i 2 .Ro{1  (Tw  To )}


 = koefisien temperatur
tahanan
Ro = tahanan kawat pada temperatur rujukan To
RANGKAIAN ANEMOMETER

 Arus ditentukan dengan mengukur


Probe berisolasi
Rs R3 penurunan tegangan melintas
f,v tahanan standar Rs, dan tahanan
Kawat kawat ditentukan dari rangkaian
panas
G
R2 jembatan.
R1
 Probe kawat panas banyak
digunakan untuk pengukuran
E aliran transien, lebih-lebih
R4
pengukuran fluktuasi.

 Konstanta waktu sebesar 1 ms bisa didapatkan dengan


kawat platina atau wolfram (tungsten) dengan d = 0,0001
in = 2,54 m, beroperasi dalam udara.
pendukung
Kawat / selaput  Selaput platina dilapisi kuarsa untuk mengukur
fluida kental seperti air.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


RESPON TRANSIEN ANEMOMETER

 Bila kawat panas digunakan untuk pengukuran pola aliran yang berubah
cepat, respons transien daripada tahanan termal dan tahanan listrik kawat
itu harus diperhitungkan semuanya.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


 Ada dua jenis kompensasi listrik yang digunakan dalam praktek :
1). Susunan arus tetap, dimana suatu tahanan besar dihubungkan secara seri
dengan kawat panas itu, dan rangkaian kompensasi termal dihubungkan
dengan tegangan arus bolak-balik keluaran.
2). Susunan temperatur tetap, dimana rangkaian kendali arus bolak-balik
ditambahkan untuk mengubah2 arus  temperatur kawat hampir konstan.
 Respons kawat bergantung pada sudut yang dibuat kecepatan aliran
dengan poros kawat, dan untuk memperhitungkan efek ini sudah ada
teknik2 yang dikembangkan.
 Rasio panjang dan diameter kawat (L/d) penting pula pengaruhnya
pada prestasi kerja pengukuran. L/d mempunyai nilai kira2 50
untuk kawat panas.
PENGUKURAN - TM FTUA - ISK
AMEMOMETER
SCHLIEREN
 Merupakan suatu alat yang dapat
menvisualisasikan aliaran dengan
cara menunjukan perubahan

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


densitas atau gradien densitas pada
suatu aliran fluida akibat adanya
gelombang kejut.

 Manfaat dari foto schlieren


1. biasanya digunakan secara luas
untuk menetukan letak gelombang
kejut.

2. Menentukan lapisan batas yang


rumit pada sistem aliran
supersonik.
PENGUKURAN - TM FTUA - ISK
SKEMA SCHLIEREN
SCHLIEREN
 Prinsip Kerja :
Sumber Cahaya di kolimasi oleh lensa pertama dan di fokuskan

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


padang bidang 1 pada bagian uji. Setelah melewati lensa kedua
terjadi pembalikan bayangan sumber pada bidang fokus 2,
kemudian alat perekam akan menyimpan hasil visualisai
INTERFEROMETER MACH-ZHENDER

 Merupakan salah satu jenis


Interferometer yang telah
berhasil dikembangkan untuk

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


keperluan eksperimen dibidang
optikal yang didasarkan pada
prinsip interferensi gelombang
cahaya.

 Digunakan untuk
menvisualisasikan aliran
dengan kepresisian yang sangat
tinggi.
ANEMOMETER LASER DOPPLER (LDA)
 Sebuah alat yang mengukur kecepatan partikel dalam
cairan berdasarkan prinsip-prinsip efek doppler.
Menggunakan sinar laser untuk menyimpulkan kecepatan

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK



fluida.
 Skema :
SMOKE METHODS
 Metode visualisasi aliran yang sangat sederhana
menggunakan injeksi jejak asap di dalam aliran
gas untuk mengikuti garis-garis aliran.

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK


 Pengukuran langsung dengan metode ini sulit
diperoleh kecuali fenomena khusus tertentu.

 Agar garis-garis aliran asap untuk menunjukan


garis-garis aliran, partikel-partikel asap harus
menjadi massa yang cukup kecil bahwa mereka
terbawa secara bebas pada kecepatan aliran
yang di uji.
HASIL FOTOGRAFI METODA ASAP

PENGUKURAN - TM FTUA - ISK

Anda mungkin juga menyukai