Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN

2.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang penulis uraikan sebelumnya, maka penulis dapat

menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut dari kasus kejanggalan laporan

keuangan Garuda Indonesia 2018 adalah sebagai berikut.

a. Tindakan yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia ini dapat dikatakan sebagai

hal yang kurang etis, karena Garuda terindikasi melakukan window dressing.

Window dressing merupakan praktik rekayasa dengan menggunakan trik

akuntansi untuk membuat neraca perusahaan dan laporan laba rugi tampak lebih

baik daripada yang sebenarnya. Umumnya praktik ini dilakukan dengan

menetapkan aktiva/pendapatan terlalu tinggi atau menetapkan kewajiban/beban

terlalu rendah sehingga perusahaan tercatat mendapat laba yang lebih tinggi. Hal

ini dapat menurunkan kualitas dan kredibilitas dari Garuda Indonesia. Kegiatan

audit ini merupakan suatu hal yang setiap tahunnya dilakukan oleh pihak Garuda

dan akan dilaporkan kepada pimpinan Garuda dan juga ke publik dan pihak yang

berwenang seperti BEI dan OJK. Namun, pada kenyataannya risiko tetap saja

bisa terjadi tanpa diketahui sebelumnya dan risiko yang dihadapi Garuda

sekarang ini datang dari pihak audit yang membukukan laporan keuangan 2018

tersebut. Identifikasi adanya risiko deteksi dari pihak audit merupakan salah satu

jenis risiko yang bisa terjadi dari pihak audit.

b. Semakin turunnya kepercayaan publik (public trust) atas kesalahan dalam

penyajian laporan keuangan tersebut akan sangat berdampak negatif bagi

keberlangsungan usaha Garuda Indonesia.


c. Turunnya harga saham Garuda Indonesia karena minat para investor tentu akan

berkurang atas terjadinya kasus ini. Penurunan tersebut membuat harga saham

turun ke posisi Rp466 per saham dari yang sebelumnya Rp 500 per saham.

d. Manajemen perusahaan yang tidak terpantau dengan baik membuat manajemen

risiko perusahaan dan kegiatan operasional perusahaan menjadi tidak berjalan

baik sesuai yang diharapkan. Sehingga terjadinya kasus kejanggalan laporan

keuangan Garuda Indonesia bukan hanya semata kesalahan dari pihak KAP saja

tetapi juga tidak lepas dari peranan pihak manajemen Garuda Indonesia sendiri

yang harus dipantau lebih lagi kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai