Anda di halaman 1dari 31

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

1. EMERGENCY TOWER

1.1. Pengertian dan Fungsi Emergency Tower

1.1.1. Pengertian Emergency Tower ( ET )


Emergency Tower adalah tower yang dapat dipasang dalam
waktu relatif singkat yang berfungsi untuk menggantikan
sementara tiang permanen atau existing yang mengalami
kerusakan atau roboh.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


1
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Ilustrasi dan Pemasangan Emergency Tower


1.1.2. Fungsi Emergency Tower
Beberapa manfaat dari ET maupun sebagian komponennya
adalah untuk:
a. Menggantikan tower rusak atau roboh
b. Relokasi tower
c. Instalasi temporer
1.2. Kondisi Tower rusak .

Kondisi tower rusak atau roboh disebabkan oleh beberapa faktor :


1. Faktor Manusia : pencurian besi diagonal, aktifitas penambangan/
reklamasi, sabotase dll
2. Faktor Alam : longsor tebing, angin puting beliung, abrasi, erosi,
korosif dll
 Kondisi Pondasi
Kerusakan tower umumnya tidak disertai kerusakan pondasi,
dalam kondisi ini pemasangan tower pengganti masih dapat dilakukan di
tempat existing tanpa mencari lahan tapak tower pengganti. Apabila
pondasi eksisting mengalami kerusakan dan pondasi tidak dapat dipakai
lagi maka perlu design ulang pondasi untuk tower pengganti.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


2
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

 Kondisi Tower
Perubahan bentuk karena
defleksi maupun patah bracing
menyebabkan tower miring atau
bengkok, sehingga tower
mengalami deformasi. Apabila
melebihi batas beban yang dapat
ditanggung tower tersebut maka sewaktu – waktu tower dapat roboh
sehingga perlu dilakukan tindakan :
a. Perbaikan tower ( Upgrade )
b. Memasang Emergency Tower

 Relokasi tower
Penyebab dilakukanya relokasi antara lain :
a. Ancaman kikisan sungai / longsoran
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
3
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

b. Lokasi tower / span existing dimanfaatkan normalisasi jalur


sungai, jalan tol, pembangunan pabrik dll

 Instalasi temporer

Komponen kolom selain untuk Emergency tower dengan


penambahan material tertentu juga dapat dipakai untuk Pembuatan portal:
a. Portal diving cross persilangan antar SUTT/SUTET
b. Portal PMS / PMT temporer
c. Portal gantry pada line blocking insulated system ( LBIS )

1.3. Jenis dan bagian-bagian Emergency Tower :

1.3.1. Jenis Emergency Tower Berdasarkan Jumlah Sirkit


1.3.1.1. Sirkit tunggal :

a. Konfigurasi horizontal :
1. Disangga oleh 2 tiang :
- Memakai hanya 1 pondasi (jenis “V”), lihat gambar 1.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


4
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 1

- Memakai 2 pondasi.
2. Semua kawat fasa berada di antara 2 tiang, lihat gambar 2

Gambar 2
3. Kawat fasa
pinggir berada di
luar tiang. Lihat
gambar 3a dan
3b.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


5
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 3a

Gambar 3b
4. Disangga oleh 4 tiang dengan 4 pondasi: semua kawat fasa diapit
2 buah tiang. Lihat gambar 4

Gambar 4

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


6
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

b. Konfigurasi vertical:
1. Disangga oleh 1 tiang , semua kawat fasa disamping tiang Lihat
gambar 5

Gambar 5

2. Disangga oleh 2
tiang, semua
kawat fasa
diapit oleh 2
tiang, lihat
gambar 6.

Gambar 7

c. Konfigurasi Zig
zag :
Satu kawat fasa
berada diatas
dua kawat fasa
lainnya . Lihat gambar 8
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
7
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 8

1.3.1.2. Sirkit ganda:


a. Konfigurasi yaitu vertikal:
1. Disangga oleh 1 tiang yaitu semua kawat fasa berada
di samping tiang secara berlawanan arah. Lihat
gambar 9

Gambar 9

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


8
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

2. Disangga oleh 2 tiang: Semua kawat fasa berada


diantara 2 tiang. Jarak antara 2 penghantar disekat
oleh isolator. Lihat gambar 10

Gambar 10

3. Tiap penghantar disangga oleh 1 tiang , namun


berdekatan dengan penghantar sebelahnya
Lihat gambar 11, 12 dan 13

Jenis running angle ( RA ) yang mempunyai sudut lebih dari 5º


Gambar 11

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


9
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Jenis running ( Suspension ) untuk sudut belokan 0-5º,


kawat diantara dua tiang
Gambar 12

Jenis running untuk sudut belokan 0-5º , kawat di luar dua tiang

Gambar 13

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


10
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

a. Konfigurasi horisontal:
Konfigurasi seperti pada sirkit tunggal namun dibutuhkan tiang
yang lebih tinggi untuk menyekat antara sirkit pertama dan
kedua, sehingga kurang lazim dipergunakan karena
ketersediaan material tiang. Lihat gambar 14

Gambar 14

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


11
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

1.3.2. Jenis Emergency Tower Berdasarkan Gaya Tarik

a. Sudut belokan kecil ( 0 - 5o)


Running ( Suspension)
Tower jenis ini hanya menanggung beban kawat dan tidak
menanggung gaya tarik kawat penghantar.

b. Sudut belokan besar ( 5 - 45o)


Angle Tower (semi tension / tiang belokan)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


12
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Tower jenis ini selain menanggung beban kawat juga


menanggung sebagian gaya tarik kawat penghantar.

c. Tiang akhir: ( 90o )

Dead end tower (tiang akhir)


Tower jenis ini selain menanggung beban kawat juga
menanggung seluruh gaya tarik kawat penghantar.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


13
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

1.3.3. Jenis Tiang Berdasarkan Bahan/Material ( lihat gambar 15).

1.3.3.1. Tiang besi.

Setiap tiang terdiri dari sejumlah segmen / kolom yang panjang serta
beratnya disesuaikan dengan situasi jalan pengangkutan ke lokasi
maupun berat yang dapat diangkut oleh 4-6 orang, yaitu berkisar
antara 1,5 – 3 meter, serta beratnya ± 60-100 kg.
Sampai di titik pekerjaan segmen-segmen tersebut disambung hingga
mencapai ketinggian yang diharapkan:
a. Besi siku untuk latice tower : Berupa kerangka besi siku yang dilas,
sehingga berbentuk persegi/bujur sangkar
b. Pipa / tubular pipe: Berupa pipa berdiameter 12”~24” sesuai
kebutuhan, panjang 3 meter yang dipasangkan plat
penyambung/plendes pada kedua ujungnya.
c. Pipa persegi 8 atau lebih berdiameter 12”~24” sesuai kebutuhan,
panjang 3 meter yang dipasangkan plat penyambung/plendes
pada kedua. Bagian bawah dipasang pipa yang berdiameter
besar.

1.3.3.2. Tiang Kayu.


a. Kayu bulat yang panjang: batang kelapa , rasamala, dlsb.
b. Kayu persegi: kayu olahan yang dapat disambung

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


14
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 15

1.3.4. Isolator: lihat gambar 16

Isolator adalah media penyekat antara bagian yang bertegangan

dengan bagian yang tidak bertegangan serta mempunyai syarat syarat

mekanik yang sesuai kebutuhan.

1.3.4.1. Macam-macam Isolator

a. Post isolator :
- mempunyai dudukan yang dapat dihubungkan dengan tiang
- dapat disambung dengan isolator sejenis, langsung dengan baut
- stabilitas baik karena rigid
- mempunyai kuat mekanik yang besar
- dapat dipasang secara horisontal
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
15
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

b. Long rod :
- memerlukan tambahan material, umumnya shackle, clevis, double
plat, sling mata itik.
- dapat disambung dengan isolator sejenis dengan shackle, clevis,
double plat
- stabilitas kurang baik kecuali karena beban tarik atau beban
gravitasi yang besar
- Mempunyai kuat tarik yang besar
- Lebih sesuai untuk dipasang vertikal maupun miring

c. Ball & socket:


- memerlukan matrial yang mempunyai bentuk socket maupun ball.
- dapat disambung langsung dengan isolator sejenis
- stabilitas kurang baik kecuali karena beban tarik atau beban
gravitasi yang besar
- kuat tarik 120 kN hingga 180kN
- dapat dipasang secara vertikal, horisontal maupun “V”

d. Clevis & eye :


- memerlukan matrial yang mempunyai bentuk eye maupun clevis.
- dapat disambung langsung dengan isolator sejenis
- stabilitas kurang baik kecuali karena beban tarik atau beban
gravitasi yang besar
- kuat tarik 70 kN hingga 120 kN
- dapat dipasang secara vertikal, horisontal maupun “V”
- sudah jarang dipergunakan

e. Hot stick:
- pemasangan bersifat sementara, kurang dari satu minggu
- harga mahal
- lebih cocok untuk cuaca yang tidak ekstrim
- memerlukan perlakuan ekstra hati-hati
-
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
16
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

f. Porselain/keramik :
- tahan cuaca ekstrim
- berat
- mudah diperoleh dari suku cadang
- tersedia 2 pilihan sambungan: ball&socket, clevis&eye
- tidak mudah pecah

g. Polimer :
- tidak tahan cuaca panas
- pemasangan untuk jangka pendek, kurang dari 6 bulan
- lentur
- mudah tergores/robek
- harga mahal
- kuat tarik lebih besar dari kuat tekan

h. Gelas :
- Tidak tahan cuaca ekstrim
- berat
- mudah diperoleh dari suku cadang
- jenis sambungan: ball&socket
- mudah pecah jika mengalami perubahan suhu yang mendadak
atau benturan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


17
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 16.

1.3.4.2. Konfigurasi isolator


- Model delta / Horizontal VEE
- Model I
- Model V
- Model Horisontal

1.3.5. PONDASI ( lihat gambar 17)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


18
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Jenis-jenis Pondasi

i. Kayu:

- terbuat dari papan olahan yang sudah diawetkan dan tahan


rayap, dengan ketebalan 10 cm dan dapat dirakit.
- untuk mencapai lebar yang diinginkan diperlukan
penyambungan beberapa papan dengan batang pengikat dan
baut penusuk.
- Panjang papan antara 2 hingga 4 meter sesuai kebutuhan yang
diperhitungkan dengan beban tumpu daripada tiang
- Perlu pemeriksaan untuk pemakaian lebih dari 6 bulan

a. Besi :
- Terbuat dari plat besi yang sudah digalvanis dengan ketebalan
1 hingga 2 cm, diperkuat dengan batang kanal di bagian
bawahnya
- Bentuk dibuat knock down sehingga dapat dirakit dilapangan,
untuk memudahkan transportasi
- Lebar pondasi antara 1,5 meter hingga 2 meter persegi.

c. Langsung (tanpa pondasi) :


- pemasangan tanpa pondasi dipakai pada tiang kayu jenis bulat
- dibuatkan lubang lebih dahulu lebar 0,5 x 0,5 meter, di
bawahnya di cor semen
- pemadatan dengan vibrator
- kedalaman lubang minimal 1/6 dari tinggi tiang

d. Tambahan bantalan :
- pemasangan pada daerah yang kepadatan tanahnya rendah:
humus, rawa
- pada tanah humus: dikeruk 0,5 meter seluas: 2 x (panjang dan
lebar) pondasi diatasnya
- pada tanah rawa: areal seluas: 2 x (panjang dan lebar) pondasi
diatasnya dibendung, dibuang lumpurnya, dikeringkan dan
diurug dengan tanah kering dan dipadatkan. Jika tanah kering
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
19
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

susah diperoleh, maka dapat digantikan dengan bantalan kayu,


berupa hamparan balok kayu yang disusun bertumpuk, dan
diperkuat dengan batang besi pengikat, serta di pasak secara
kuat dan dalam. Lihat gambar 17.

Gambar 17

1.3.6. SKUR

a. Jenis Skur /

tambatan

- Batang kayu

Terbuat dari
potongan batang kayu yang ditanam melintang arah gaya dengan
kedalaman minimal 2 meter untuk tanah dengan kepadatan
standar lihat gambar 18
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
20
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 18

- Batang besi skop

Terbuat dari lempengan besi tebal berbentuk skop yang


dihubungkan dengan kabel baja penampang 5/8 inchi dan ditanam
dengan menggunakan mesin penumbuk, ujung kabel baja
menyembul di permukaan tanah yang dapat dihubungkan dengan
kawat yang menanggung gaya dari tower Lihat gambar 19.

Gambar 19.

- Batang besi ulir

Terbuat dari lempengan besi tebal berulir (baling-baling) ditanam


dengan cara memutar dengan tekanan, ujung batang besi yang
masih menyembul di permukaan tanah dihubungkan dengan kawat
yang menanggung gaya dari tower. Lihat gambar 20.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


21
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 20

- Beton semen

Terbuat dari lempengan beton semen yang diikat sebagai tempat


tambatan kawat yang menanggung gaya dari tower. Umumnya
lokasi skur berupa tanah berbatu. Lihat gambar 21.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


22
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 21

b. Konfigurasi Skur

- Skur tunggal

Digunakan apabila kepadatan tanah dinilai telah cukup


menanggung gaya tarik yang terjadi pada tower, lihat gambar
22.

Gambar 22

- Skur ganda

Digunakan apabila kepadatan tanah dinilai belum mencukupi


untuk menanggung gaya tarik yang terjadi pada tower. Bila
dipasang pada tanah yang gembur / rawa, lihat gambar 23.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


23
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 23.

Contoh pemasangan konfigurasi skur

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


24
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

1.3.7. TRAVERS / ARM


- Langsung isolator post
Jarak antara kawat penghantar dengan body tower dipisahkan oleh
isolator yang solid / rigid, pemasangannya menggunakan braket di
sisi tower.

- Langsung isolator long rod.

Karena sifatnya yang lentur maka rangkaian isolator ini harus


direntang antara dua tiang, kawat penghantar dipasang antara
rangkaian isolator tersebut.

- Tambahan plat panjang / besi siku

Bertujuan untuk memudahkan pemasangan isolator jenis piringan


dengan jarak yang cukup terhadap body tower.

- Tambahan kolom pendek

Bertujuan untuk mempertinggi jarak antara kawat phasa maupun


pemegang braket post isolator.
1.3.8. PENTANAHAN

a. Jenis Pemasangan

- Pancangan tetap

Batang pentanahan dipasang permanen dengan cara ditumbuk ,


lihat gambar 24.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


25
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 24.

- Tancapan temporer

Batang pentanahan dipasang untuk dapat dibongkar kembali


dengan cara diputar, lihat gambar 25.

Gambar 25

b. Jenis Bahan

- Kawat tembaga

Bahan ini mempunyai tahanan jenis yang rendah sehingga baik


untuk menghantarkan arus listrik namun harganya relativ mahal
dan rawan pencurian

- Kawat almunium

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


26
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Bahan ini mudah didapat namun tahanan jenisnya kurang baik


(lebih tinggi daripada kawat tembaga)

- Kawat baja

Bahan ini mudah didapat namun tahanan jenisnya paling buruk


sehingga memerlukan penampang yang besar

c. Nilai Tahanan Pentanahan

70 KV maksimum 5 Ohm pada arus petir 46,6 KA


150 KV maksimum 10 Ohm pada arus petir 54,3KA
500 KV maksimum 15 Ohm pada arus petir 95 KA

1.3.9. Jenis Pengamanan Terhadap Petir:

a. Pakai Earth Wire

Pengamanan ini memungkinkan sistem transmisi lebih handal karena


dilindungi oleh kawat penangkal petir, lihat gambar 26.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


27
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

Gambar 26.

b. Non Earth Wire

Cara ini tidak melindungi sistem dari sambaran petir dengan


asumsi bahwa kawat penghantar emergency lebih rendah dari
kawat penghantar existing, lebih cocok untuk pemasangan
dengan konfigurasi horizontal

1.4. Contoh Emergency Tower yang pernah dipasang (di lingkungan P3B

Jawa Bali dan Kalimantan )

a. Pemasangan Emergency Tower SUTT 150 KV Pindodeli – Mitra


Karawang
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
28
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

 Tanggal 17 - 27 Mei 1997


 Masa Pemakaian 14 Hari dengan beban 30 MW
 Penyebab Tertabrak buldozer
b. Pemasangan Emergency Tower SUTT 150 KV Asahi Mas - Poly
Prima
 Tanggal 28 Oktober – 10 November 1998
 Masa Pemakaian 14 Hari dengan beban 100 MW
 Penyebab pencurian besi siku
c. Pemasangan Emergency Tower SUTET 500 KV Cirata-Cibatu
 Tanggal 5 Mei 1999 – 10 Januari 2000
 Masa Pemakaian 8 Bulan dengan beban 500 MW.
 Penyebab : Longsoran kawasan
d. Pemasangan Emergency Portal / PMS SUTET 500 KV Kediri-
Pedan
 Tanggal 20 Agustus 2002
 Masa Pemakaian 6 Bulan dengan beban 200 MW,
meningkatkan tegangan di Jawa Tengah bagian selatan pada
malam hari mendekati kondisi ideal.
 Penyebab : Membantu menikkan tegangan di Jawa Tengah
bagian selatan dengan cara memanfaatkan daya reaktif
transmisi

e. Pemasangan Emergency Tower SUTT 150 KV Salak lama –


Bogor Baru
 Tanggal 20 Juni 2003
 Masa Pemakaian 6 Bulan dengan beban 495 MW (finalty).
 Penyebab Longsor tebing
f. Pemasangan Emergency Tower SUTT 150 KV Asam asam -
Cempaka / Pelaihari Kalimantan Selatan
 Tanggal 19 – 24 Desember 2004
 Masa Pemakaian 30 Hari dengan beban 120 MW .
 Penyebab Pencurian besi tower
g. Pemasangan Emergency Tower SUTT 150 kV Wonosari – Pedan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


29
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

 Tanggal 29 Nov – 7 Desember 2007


 Penyebab angin
h. Pemasangan Emergency Tower Angke – Ancol SUTT 150 kV
 Tanggal 2 – 5 November 2007
 Penyebab kebakaran
i. Pemasangan Emergency Tower Serang – Rangkas Bitung SUTT
70 kV
 Tanggal 27 – 30 Juni 2008
 Penyebab pencurian
j. Pemasangan Emergency Tower Palopo – Makale SUTT 150 kV
 Tanggal 23 November - 2 Desember 2008
 Penyebab longsor
k. Pemasangan Emergency Tower Lolak – Buroko SUTT 150 kV
 Tanggal 8 – 23 Desember 2011
 Penyebab salah konstruksi
l. Pemasangan Emergency Tower Ungaran – Madirancan SUTET
500 kV
 Tanggal 3 – 30 Maret 2013
 Penyebab erosi
m. Pemasangan Emergency Tower Sentul – Cibinong SUTT 150 kV
 Tanggal 28 September – 2 Oktober 2007
 Penyebab Angin

1.5. Suplemen Emergency Tower

Beberapa pengalaman dalam memasang Emergency Tower (ET) ternyata


tidak seluruh dari petunjuk di BUKU PEDOMAN pabrikan dapat diterapkan.
Kendala di lapangan membuat para enjinir / teknisi melakukan penyesuaian
untuk terlaksananya pemasangan ET secara praktis namun masih dalam
batas-batas yang dapat dipertanggung-jawabkan. Dari pengalaman
tersebut, serta keterbatasan waktu untuk pemulihan instalasi menjadikan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


30
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan HAR EMERGENCY/1.ET

alasan untuk dapat dibuatkan suatu tambahan / pelengkap pengetahuan


(suplemen) dari buku petunjuk yang ada
Hal ini diperlukan untuk menambah pengetahuan / melengkapi buku
petunjuk / instruksi yang ada dan diharapkan dapat membantu dalam
mengantisapasi rancang bangun maupun pemasangan ET secara cepat
dan benar, antara lain :
1. Mekanika Gaya
2. Jarak Aman bekerja di dekat instalasi bertegangan
3. Tegangan induksi, medan magnet, medan listrik
4. Teknik penebangan pohon
5. Teknik mendirikan stager
6. Teknik menghitung sagging
7. Catalog antara lain : kawat, isolator, fitting / asesoris
8. Data posisi Emergency Tower di Indonesia
9. Daftar perusahaan ekspedisi alat berat / transportasi
10. Daftar material gudang khusus bidang transmisi gardu induk

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


31

Anda mungkin juga menyukai