Handover
BOOK
Komunikasi
Kunci Serah Terima
Pekerjaan
Communication, the Key for Task Handover
GMF Mission To provide integrated and reliable aircraft maintenance solutions for a safer sky and secured quality of life of mankind
GMF Values Concern for People, Integrity, Professional, Teamwork, Customer Focused
Oktober 2016 1
Prolog
Dampak Impacts of
Handover Book Handover Book
Terhadap Safety on Safety
Sebagai media komunikasi antara Outgoing Manager As a communication tools between outgoing
dan Incoming Manager, Handover Book berperan penting manager and incoming manager, handover
dalam aktifitas maintenance yang berkualitas dan safe. book plays an important role for a safe and
Proses serah terima pekerjaan ini dapat menjadi celah quality maintenance activity. Work carryover can
tidak terpenuhinya aspek safety dan quality jika ada be a safety and quality breach if there are some
item yang tidak dilanjutkan karena tidak terkomunikasi discontinued items due to bad communications.
dengan baik. Akibatnya bukan hanya kualitas produk This will not only affects the product quality, but
yang menurun, namun berpotensi menjadi hazard yang can potentially become a dangerous hazard.
membahayakan penerbangan. This work carryover is too significant that
Begitu signifikan peralihan pekerjaan ini, sampai- the process is not only done through written
sampai proses serah terima pekerjaan ini tidak hanya report by the means of the handover book, but it
melalui media tertulis di Handover Book, tapi juga is also passed on orally. The outgoing manager
harus disampaikan secara lisan. Karena itu, Outgoing and the incoming manager have to meet face
Manager dan Incoming Manager harus bertatap muka to face for the sake of effective communication
agar komunikasi efektif dan pesan yang disampaikan and complete message as the more detailed the
tidak tereduksi. Semakin detail informasi yang messages passed on, the better the carryover
dikomunikasikan, hasil yang diharapkan tentu semakin results will be.
baik. In line with the company’s business
Sejalan dengan pengembangan bisnis perusahaan, expansion, communication skills among the
kemampuan berkomunikasi para leader mesti leaders must be improved. Thus, handover book
ditingkatkan. Karena itu, Handover Book diangkat sebagai was chosen as the main topic of the October
tema utama dalam penerbitan Penity edisi Oktober 2016 issue of Penity. This theme was chosen
2016 ini. Tema ini diangkat, untuk mengingatkan to remind us the importance of the handover
kembali betapa pentingnya peran Handover Book dalam book in supporting safety and quality of our
mendukung safety and quality produk perawatan kita. y maintenance product. y
Selamat membaca. Happy Reading.
Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94,
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130,
Telepon: +62-21-5508190, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran, masukan,
dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email penity@gmf-aeroasia.co.id
2 Oktober 2016
Opini
IOR
Responsible Unit
Responsible Unit (TVP) telah melakukan perbaikan terkait completion PMI
Semester 1 2016 Wrench Fixture PN 856A1000G08
Tanggapan Redaksi
Redaksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Malik yang telah
melaporkan hazard ini melalui IOR. Redaksi juga mengucapkan terima kasih
kepada responsible unit yang melakukan corrective action, sehingga potensi
bahaya dapat di cegah sedini mungkin. y
Before After
Oktober 2016 3
Komunitas
S
alah satu karakter aktivitas di Line
Maintenance adalah mobilitas yang tinggi,
proses pekerjaan berkelanjutan, dan
tuntutan terhadap ketepatan waktu yang
cukup tinggi. Kondisi ini, terutama pekerjaan yang
berkesinambungan tidak mungkin diselesaikan
oleh satu shift kerja. Dampaknya satu pekerjaan
harus dilanjutkan oleh personel shift berikutnya
yang menggantikan personel shift yang telah
habis jam kerjanya. Dengan karakter pekerjaan
seperti ini, serah terima pekerjaan dari satu shift
kepada shift yang lain menjadi kegiatan rutin
setiap hari. Seperti kita tahu, pekerjaan yang
bersifat rutin biasanya mengandung hazard jika
tidak dijalankan secara hati-hati dan teliti.
Dalam serah terima pekerjaan, kita selalu yang sama dan belum terselesaikan juga sebagai
menggunakan buku operan (Handover Book) penghubung, tentu saja tidak boleh ada item yang
sebagai media komunikasi antara Outgoing dilewatkan karena dapat berdampak terhadap
Manager dan Incoming Manager. Buku operan ini kualitas produk dan aspek keselamatan. Ketentuan
berfungsi juga sebagai penghubung antara dua dan prosedur mengisi buku operan memang
shift berbeda untuk mengerjakan satu pekerjaan sudah ditetapkan dan selalu dijalankan. Tapi, ada
Quality Improvement
for Handover Book
I
n Line Maintenance, all activities are
characterized by its high mobility, continuous
work process, and high on-time demand. This
means that the continuous work cannot be
completed within one working shift and must be
carried over to the personnel on the next shift. Thus,
work handover between shifts have become a daily
routine and as we know, potential hazard can arise
from this typical routine activity if it is not carried
out carefully and thoroughly.
In doing work handover, handover book
is used as a communication tool between the
outgoing manager and the incoming manager. This
book bridges two different work shifts to do one
unfinished work and as a communication bridge, no
item shall be missed from this book because it may
affected the product quality and the safety aspect.
There are several regulations and procedures
implemented for the work documentation in the
4 Oktober
Oktober2016
2016
kondisi-kondisi yang membuat buku operan itu beberapa faktor yang masih perlu ditingkatkan
perlu ditingkatkan lagi proses pelaporannya. seperti penulisan yang lebih detail dan informasi
Sebagai contoh, dengan pola kerja dua yang lebih lengkap dalam pencatatan. Dari evaluasi
shift di mana masing-masing shift berlangsung ini juga kita semakin menyadari bahwa buku operan
selama 12 jam, kondisi psikologis dan kebugaran yang tidak lengkap informasinya menyebabkan
personel mesti menjadi perhatian. Bekerja dengan pekerjaan terhenti atau diulang lagi.
rentang waktu yang panjang, sedikit banyak Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi ini, Unit
mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang. Bagi Cengkareng Line Maintenance 01 melaksanakan
personel dengan fisik kurang bugar misalnya, bisa beberapa improvement. Salah satunya memastikan
membuat stress hingga cenderung emosional. terjadi komunikasi antara crew sebelumnya dengan
Kondisi seperti ini akan menurunkan tingkat crew berikutnya tentang pekerjaan lanjutan.
kewaspadaan maupun ketelitian dalam bekerja. Personel shift yang menggantikan pekerjaan harus
Apalagi untuk pekerjaan yang bersifat rutin, paham benar status pekerjaan yang sudah Closed,
seperti membuat laporan di Handover Book . Akan In Progress dan yang masih Open. Selain itu, setiap
menjadi fatal dan berbahaya jika pelaporannya ada Manager diminta memastikan Handover Book
yang terlewatkan atau miss komunikasi . dijalankan sesuai fungsinya.
Dengan mengetahui kondisi personel di Yang penting disadari adalah ruh dari Handover
lapangan, kita selalu mengevaluasi buku operan Book itu ada di Supervisor dan Manager, bukan
sebagai bahan perbaikan. Dari hasil evaluasi, ada Mekanik atau Engineer. Jadi, Manager dan
Supervisor harus benar-benar paham cara membuat
laporan. Karena itu, diskusi antar Manager di antara
pergantian shift sangat penting untuk membangun
pemahaman yang benar tentang isi laporan pada
buku operan tersebut. Improvement lain yang
terus dijalankan adalah meningkatkan peran
Safety Messenger karena potensi hazard selalu ada
dimanapun dan kapanpun sehingga kewaspadaan
juga harus ditingkatkan. y [Devi Kusnandy/GM Line
Maintenance-01]
Oktober
Oktober2016
2016 5
Persuasi
Komunikasi Communication,
Kunci Serah Terima the Key for Task
Pekerjaan Handover
D I
alam aktivitas perawatan pesawat terbang, n aircraft maintenance activities, the work usually
satu pekerjaan biasanya membutuhkan takes long enough that it can not be done by a single
waktu cukup panjang sehingga tidak dapat work shift. Especially if it has to be completed on
diselesaikan oleh satu shift kerja. Apalagi time or perhaps sooner than planned. Inevitably,
kalau pekerjaan itu harus diselesaikan tepat waktu an ongoing work should be continued by the next shift
atau mungkin lebih cepat dari yang direncanakan. because the time available for the first shift has run
Mau tidak mau, suatu proses pekerjaan yang sedang out. The maintenance personnel in the first shift is not
berlangsung harus dilanjutkan oleh shift berikutnya possible to continue the work for several reasons. One is
karena waktu yang tersedia untuk shift pertama telah to avoid potential fatigue that can affect the safety and
habis. Personel perawatan di shift pertama tidak quality of work.
mungkin melanjutkan pekerjaan karena beberapa Under these conditions, the handover of
alasan. Salah satunya untuk menghindari potensi unfinished work from one shift to the next shift is
fatigue yang dapat berdampak a common thing. Certainly, task
terhadap keselamatan kerja maupun handover becomes inseparable
kualitas pekerjaan. part of daily activities. To ensure a
Dalam kondisi seperti ini, serah smooth task handover and no items
terima pekerjaan yang belum selesai are left behind, a procedure to
dari satu shift kepada shift berikutnya meet those requirements is needed.
merupakan suatu kelaziman. Mau All processes must be clearly
tidak mau, serah terima pekerjaan documented in the Handover Book.
menjadi bagian yang tidak bisa In the aircraft maintenance
dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. industry, Handover Book is a
Untuk menjamin kelancaran serah written communication media that
terima pekerjaan serta tidak ada item contains information about the
yang tertinggal, dibutuhkan prosedur execution of the work or anything
yang dapat menjawab kebutuhan else related to the work that must
tersebut. Semua proses itu harus be submitted by Outgoing Manager
Oleh: Jok Sunarso
terdokumentasi secara jelas dalam to the Incoming Manager. In this
buku operan atau Handover Book. GM. Line Maintenance Aircraft case, the Outgoing Manager is
Quality Inspection
Dalam industri perawatan a manager who has finished his
pesawat, Handover Book merupakan working hours and submit work
media komunikasi tertulis yang berisi informasi to the next Manager on duty. While Incoming
tentang pelaksanaan pekerjaan atau hal lain yang Manager is the manager who will lead the
berhubungan dengan pekerjaan yang harus continuation of work with his team.
disampaikan Outgoing Manager kepada Incoming Handover Book is set in AMO Manual Part:
Manager. Dalam hal ini, Outgoing Manager adalah 2 Section 2:26. This rule is to ensure effective
Manager yang telah habis jam kerjanya dan communication between the Outgoing Manager
menyerahkan pekerjaan kepada Manager yang and Incoming Manager about the work that
bertugas beriktunya. Sedangkan Incoming Manager should be continued as well as the completion of
adalah Manager yang akan memimpin kelanjutan the unfinished work. Communication between
pekerjaan bersama tim kerjanya. Outgoing Manager and Incoming Manager is
Handover Book sudah diatur dalam AMO Manual very important because it plays a major role
Part: 2 Section 2.26. Aturan ini untuk memastikan determining the compliance of safety and
efektifitas komunikasi antara Outgoing Manager quality aspects. In some instances, ineffective
dan Incoming Manager tentang pekerjaan yang communication become the main cause of non-
harus dilanjutkan maupun penyelesaian pekerjaan fulfillment of safety and quality that triggered the
yang belum komplit. Komunikasi antara Outgoing flight accident.
6 Oktober 2016
Manager dan Incoming Manager sangat vital In task handover, Handover Book does include
karena berperan besar menentukan terpenuhinya every detail of work that still has the status
aspek safety maupun quality. Dalam beberapa of ‘Close’, ‘In Progress’, or ‘Open’. However, the
kejadian, komunikasi yang tidak efektif menjadi communication between them is not enough to rely
penyebab utamanya tidak terpenuhinya safety dan solely on the handover book. All items listed in the
quality sehingga memicu terjadinya kecelakaan Handover Book must be delivered orally in a way
penerbangan. which is clear, unambiguous, and do not induce
Dalam serah terima pekerjaan, Handover Book any misinterpretation. After all the work status is
memang mencakup setiap detail pekerjaan yang submitted both written and orally, both manager
masih berstatus Close, In Progress, maupun yang are obliged to put a signature as proof of handover.
masih Open. Tapi, komunikasi keduanya tidak cukup In the handover book, the most important
hanya mengandalkan buku operan. Semua yang information that must be submitted is the task
tercantum dalam Handover Book harus disampaikan with ‘In Progress’ status requiring continuity
secara lisan dengan cara yang jelas, tegas, tidak of completion. For example, personnel who
ambigu, dan tidak menimbulkan penafsiran lain. are coming home (early shift) was performing
Setelah semua status pekerjaan disampaikan secara Slat Roller Lubrication on B737-NG. This work
tertulis dan lisan, keduanya wajib membubuhkan was preceded by opening the panel in large
tanda tangan sebagai bukti serah terima number of quantities and each panel is mounted
pekerjaan. using lot of screws. This early shift personnel
Dalam buku operan, informasi terpenting yang has installed some panels correctly. But, there
harus disampaikan yakni pekerjaan yang masih was a mounted panel where the screw was not
In Progress yang membutuhkan kesinambungan properly tightened. If the untightened screw is
penyelesaian. Misalnya, personel yang akan pulang not informed, the panel might be detached when
mengerjakan Slat Roller Lubrication pesawat B737- the aircraft is operated.
NG. Pekerjaan ini diawali dengan membuka panel Of course there are many other examples
dalam jumlah banyak dan setiap panel dipasang of task with the ‘In Progress’ status requiring
menggunakan screw yang cukup banyak. Personel completion by the next shift. Potential dangers
yang akan pulang sudah memasang beberapa of negligence in conveying the status of a task is
panel dengan benar. Tapi, ada satu panel yang certainly very dangerous. In this case, we should
dipasang di mana secrew-nya belum dikencangkan not look at the size of the task, but the potential
dengan benar. Kalau screw panel yang belum dangers inherent in it. As we know, a task that
dikencangkan ini tidak diinformasikan, bisa-bisa does not meet the safety and quality aspect,
panel lepas saat pesawat dioperasikan. will always brings danger. There have been
Oktober 2016 7
Persuasi
Pojok K3
F
orklift dan crane tentu sudah tidak asing lagi book tentang
dalam aktivitas perawatan pesawat. Alat yang pengangkutan
dikenal juga sebagai pesawat angkat dan yang dilakukan
angkut itu digunakan untuk memindahkan, atau hal-hal lain
mengangkat muatan bahan dan orang secara vertikal yang mengganggu
atau horizontal dalam jarak yang ditentukan. Seperti operasional forklift
peralatan yang lain, forklift dan crane juga memiliki dan crane.
potensi hazard terhadap personel, material dan area Buku kerja ini wajib dikumpulkan setiap tiga
di sekitarnya. Karena itu, operator forklift dan crane bulan sekali oleh atasan operator untuk diperiksa.
wajib memiliki surat izin operasi (SIO) dan buku kerja Karena itu, pengisian buku kerja ini membantu
(log book). mengurangi potensi bahaya dalam pengoperasian
SIO merupakan kartu tanda kewenangan pesawat angkat angkut dan memberikan gambaran
seseorang operator mengoperasikan pesawat tentang frekuensi penggunaannya dan potensi
angkat dan angkut sesuai jenis dan kualifikasinya. bahaya yang mungkin terjadi selama masa
Sedangkan buku kerja merupakan buku yang pengoperasian. Data dalam log book sangat penting
diberikan kepada seorang operator untuk untuk improvement proses kerja, kemampuan
mencatat kegiatan selama mengoperasikan forklift personel hingga kelaikan peralatan.
maupun crane sesuai jenis dan kualifikasinya. Untuk itu, selalu pastikan operator forklift dan
Sebelum mengoperasikan peralatan ini, operator crane di sekitar kita sudah memiliki SIO dan siap selalu
harus dipastikan memiliki SIO dan mengecek mengisi buku kerja pengoperasian peralatan yang
kondisi peralatan yang akan digunakan. Setelah digunakan. Hal ini mengurangi potensi bahaya dan
menggunakan alat ini, operator wajib mengisi log meningkatkan keselamatan kerja di GMF. y [Tagor]
8 Oktober 2016
Selisik
K
etika jarum jam menunjukkan angka Continental Express itu dijadwalkan terbang
07.00, pesawat Embraer EMB-120RT kembali menuju bandara semula, Houston
memulai penerbangan dari Houston International Airport pada pukul 09.00 dari
International Airport menuju Loredo Loredo International Airport. Seperti pada
International Airport. Jadwal terbang pertama penerbangan pertama, pesawat ini kembali
pada 11 September 1991 pagi itu berjalan membawa penumpang dan take off pada pukul
normal. Setelah misinya selesai, pesawat 09.09 waktu setempat.
Mendatar
5 6 1. Nama lain untuk task card.
2. Buku kerja untuk mencatat
1
kegiatan operasi.
7
3. SIO kepanjangan dari Surat
Ijin….
Menurun
4. Regulasi yang dikeluarkan oleh
DKPPU
3 8 5. Cost of Poor Quality (singkat)
6. Alat yang digunakan sebagai
media komunikasi antar shift
crew pada unit produksi adalah
……. Book
7. Pada CASR 145, GMF sebagai…
8. Majalah GMF yang menyajikan
pengetahuan dan informasi
tentang safety.
Oktober 2016 9
Selisik
Pada awalnya pesawat terbang dengan yang seharusnya menjadi tugas shift ketiga.
normal. Tapi, beberapa waktu kemudian pesawat Ketika waktu bekerja sudah habis, mekanik shift
mulai bermasalah. Pada saat cruise pesawat kedua yang belum meyelesaikan pekerjaannya
tiba-tiba menukik tajam dari ketinggian 11.800 tidak menyampaikan laporan melalui handover
feet menuju 900 feet dalam waktu yang sangat procedure agar dilanjutkan oleh mekanik shift
cepat, ketika left horizontal stabilizer leading ketiga.
edge bergetar sangat hebat sehingga terlepas. Karena tidak dilaporkan melalui handover
Pesawat sudah tidak terkendali hingga akhirnya procedure, mekanik shift ketiga tidak mengetahui
menghantam tanah dan hancur. Total 14 orang kalau ada beberapa screw pada left horizontal
meninggal dunia terdiri dari 11 penumpang dan stabilizer leading edge yang belum terpasang.
3 crew pesawat. Mekanik shift ketiga juga tidak menyadari kondisi
Setelah investigator mencari bukti awal hingga pesawat release to service keesokan
penyebab kecelakaan, salah satu faktor penyebab harinya. Dalam penerbangan pertama dari
kecelakaan ini mulai terungkap. Sebelum Houston menuju Loredo, pesawat memang tidak
pesawat dioperasikan pada pagi hari, malam mengalami masalah. Tapi, ketika pesawat kembali
sebelumnya pesawat ini menjalani perawatan. ke Houston, kecelakaan itu tidak bisa dihindari.
Salah satu pekerjaannya adalah removal dan Hasil investigasi kecelakaan ini sudah
installation left and right horizontal stabilizer deice dipublikasikan dengan harapan tidak ada lagi
boot. Task removal deice boot sebelah kanan ini kecelakaan serupa akibat komunikasi yang tidak
dikerjakan dan diselesaikan oleh mekanik shift mulus dalam serah terima pekerjaan antara
kedua. Karena waktu kerja yang tersisa masih ada, incoming dan outcoming shift. Ketidakjelasan
mereka berinisiatif untuk melanjutkan pekerjaan informasi dan kegagalan komunikasi yang
yang seharusnya dikerjakan oleh shift ketiga. kadang dianggap biasa oleh sebagian orang
Mekanik shift kedua melepas 47 screw pada ternyata membawa dampak yang sangat besar
left horizontal stabilizer leading edge assembly dan fatal. y [M.Royhan]
Unit :................................................................................................................................................................
Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id) atau melalui Kotak Kuis Penity
yang tersedia di Posko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu paling akhir 10 November 2016. Pemenang
akan dipilih untuk mendapatkan hadiah. Silahkan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalah Penity
melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id)
10 Oktober 2016
Safety Briefing Sheet
Pastikan Proses
Handover Pekerjaan
Dengan Benar
Satu jenis pekerjaan saja bisa membutuhkan waktu
berhari-hari sehingga serah terima pekerjaan dari satu
shift kepada shift lain menjadi hal biasa.
P
erawatan pesawat bukanlah jenis dari prosedur serah terima pekerjaan ini. Bahkan
pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam crew yang sudah habis jam kerjanya dan akan
sekali waktu. Satu jenis pekerjaan saja keluar harus menunjukkan item-tem pekerjaan
bisa membutuhkan waktu berhari-hari yang harus dikerjakan oleh crew berikutnya secara
sehingga serah terima pekerjaan dari satu shift langsung. Untuk itu, beberapa tip ringkas ini
kepada shift lain menjadi hal biasa. Tapi, karena diharapkan dapat membantu pelaporan dalam
dilakukan setiap hari, serah terima pekerjaan Handover Book.
antar crew justru menjadi titik krusial untuk Untuk personel teknisi wajib melaporkan
memastikan tidak ada satu item pekerjaan setiap kesulitan yang terjadi dalam aktivitas
yang terlewatkan. Misalnya, screw yang sudah perawatan pesawat kepada Supervisor. Selain itu,
dibuka harus dipastikan telah terpasang dia harus memberikan marking atau tagging pada
kembali dengan benar sehingga tidak menjadi pekerjaan yang belum selesai. Pada setiap part
faktor penyumbang suatu kejadian. Untuk itu, yang dilepas dari pesawat, teknisi harus memberi
keberadaan Handover Book sangat vital dalam tanda marking atau tagging yang jelas. Sedangkan
serah terima pekerjaan ini. bagi Supervisor harus membuat pelaporan di
Salah satu syarat utama dalam Handover Book Handover Book sesuai dengan AMO Manual 2.26
adalah mencantumkan pekerjaan belum selesai untuk setiap pekerjaan yang perlu dilanjutkan.
yang harus dikerjakan oleh crew berikutnya. Meski Yang tidak kalah penting, Outgoing Manager
sudah tertulis, koordinasi dan komunikasi antar harus bertemu Incoming Manager secara langsung
crew masih harus dilakukan dan menjadi bagian dalam proses serah terima pekerjaan ini. y
Oktober 2016 11
Audit Activity
S
selalu berjalan mulus, terutama
ebagai Aircraft tahunan untuk perpanjangan verifikasi finding DKPPU. Sampai
Maintenance Organization sertifikat. Jika perpanjangan ini pertemuan ketiga antara Dinas
(AMO) yang memiliki gagal, secara otomatis seluruh TQ dan DKPPU, finding belum
sertifikat approval DKPPU, aktivitas release di GMF untuk dinyatakan closed. Pertemuan
GMF AeroAsia telah menjalani pesawat dengan registrasi PK pertama dan kedua berlangsung
audit perpanjangan sertifikat tidak dapat dilanjutkan. Begitu di kantor DKPPU. Sedangkan
approval pada 25 Juli 2016 hingga juga pesawat dari negara lain pertemuan ketiga di GMF. Hal ini
12 Agustus 2016. Dalam audit ini, yang mensyarakatkan approval dikarenakan oleh banyak faktor,
auditor DKPPU terbagi menjadi dari otoritas setempat. salah satunya adalah terbatasnya
dua kelompok yakni Tim Inti dan Meski audit sudah selesai, waktu pertemuan. Waktu DKPPU
Otban (Otoritas Bandara). Tim jalan GMF untuk mendapatkan yang tersedia biasanya hanya
Inti melakukan audit untuk area perpanjangan sertifikat masih siang hari karena kesibukan
Cengkareng. Sedangkan Otban cukup panjang. Sebagai auditee, auditor DKPPU.
terbagi menjadi tujuh kelompok GMF harus menyiapkan respon Selain itu, setelah proses
yang tersebar di 23 Outstation finding, menjawab NCR dari hasil review, ada beberapa evidence
(OSA) di pelosok Indonesia. audit dengan menetapkan root yang masih perlu ditambahkan
Dilihat dari rentang waktu yang cause finding serta menentukan kembali karena auditor DKPPU
cukup lama, audit ini dilakukan corrective dan preventive action yang sangat jeli dan detil
dengan sangat runut, detail, dan untuk mencegah finding yang melakukan closing finding. Dari
mencakup hampir semua aspek di sama berulang kembali. Di sisi semua finding, 85% sudah
GMF AeroAsia. lain, GMF harus memastikan dinyatakan closed, dan 15%
DKPPU memiliki peran seluruh aktivitas perawatan sisanya akan diverifikasi pada
signifikan dalam aktivitas bisnis pesawat terbang sudah sesuai pertemuan keempat. Kita
GMF AeroAsia. Sebagai authority dengan regulasi DKPPU maupun berharap semua finding dapat
tempat GMF beroperasi, sertifikat prosedur GMF sendiri. di-closed dan sertifikat renewal
approval DKPPU menjadi Auditor menentukan kapan diberikan. Finding dari DKPPU
persyaratan pertama yang harus GMF harus mengirimkan respon sebagai main authority GMF-
dipenuhi oleh GMF sebelum dan semua finding evidence. Kalau AeroAsia diharapkan dapat
mendapatkan approval dari respon sudah diterima DKPPU, memberikan hasil positif dan
otoritas negara lain. GMF harus semua bukti corrective dan perbaikan untuk GMF secara
dinyatakan lulus dalam audit preventive action harus disiapkan berkesinambungan. y [R. Nindya]
12 Oktober 2016
Transfer pekerjaan yang tidak smooth bisa menyebabkan accident
dan incident yang berujung munculnya Cost of Poor Quality (COPQ).
Agar transfer pekerjaan semulus transfer uang di ATM, pastikan item yang dilaporkan sudah
lengkap dan benar.
Oktober 2016 13
Dodo dan Dono adalah sahabat semasa sekolah penerbangan, mereka berdua dipertemukan
kembali di perusahaan bengkel pesawat terbang. Dodo merupakan pribadi yang baik dengan
dodo&dono
kecakapan dan skill tinggi dalam bekerja ditambah sifatnya yang selalu aware dengan safety. Namun
sedikit berbeda dengan sahabatnya Dono, adalah pribadi giat bekerja dan cekatan, namun salah satu
kekurangannya adalah ceroboh. Sehingga saat bekerja bersama, Dodo sering mengingatkan Dono
untuk lebih berhati-hati dalam bekerja.
Lack of Teamwork
Dalam proses maintenance repair dan
overhaul kita tidak dapat bekerja sendiri.
Pastikan bahwa setiap anggota paham
dan setuju, diskusikan apa, siapa, dan
bagaimana dalam melakukan suatu proses
pekerjaan sehingga menghasilkan output
yang baik. y
14 Oktober 2016
Safety Inspiration
I
nspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari dengan kompetisi pasar MRO. Sebagai industri yang
film seperti Iron Man. Film dengan bintang utama sarat dengan teknologi, mau tidak mau teknologi
Tony Stark yang diperankan oleh aktor Robert pendukung bisnis perawatan pesawat di GMF harus
Downey Jr ini sarat dengan perkembangan berkembang sesuai kebutuhan pasar. Jika kita ingin
teknologi berupa peralatan tempur super survive, kebutuhan pasar harus dipenuhi. Jika kita
canggih. Peralatan tempur ini ingin memenangi pasar, maka perangkat perang
selalu berkembang dari kita harus lebih baik dari pesaing.
sisi dimensi, persenjataan, Di masa lalu, tuntutan terhadap standard
dan atribut lain untuk safety yang minmal dianggap
menyesuaikan dengan masih lumrah. Namun, di masa
perkembangan kekuatan sekarang standard minimal itu
musuh pada setiap episode. sudah tidak mungkin lagi untuk
Diawali dari episode pertama memanangkan persaingan
di mana persenjataan Tony pasar yang semakin keras. Jika
sederhana lalu berkembang kita ingin menjadi yang terbaik,
semakin canggih karena musuh yang maka peningkatan kapabilitas
dihadapi juga semakin berkembang. dan kapasitas, pengembangan
Jika Tony tidak personnel dari aspek kompetensi
mengembangkan peralatan dan jumlah, peningkatan tools
miliknya, hampir pasti dia kalah & equipment, dan perbaikan
karena lawan berkembang efektifitas proses kerja menjadi
lebih pesat. Intinya, kalau kebutuhan yang tidak boleh
ingin memenangi suatu dilupakan. Karena itu,
kompetisi, kualitas dan semakin sering melakukan
kapasitas kita tidak boleh di improvement, peluang
bawah lawan. Improvement menang semakin terbuka.
yang dilakukan Tony Stark y (Zain)
menarik jika dikaitkan
Snapshoot
S
afety cone merupakan perangkat Twin Engine Aircraft Four Engine Aircraft
pengaturan traffic untuk menghindari Safety Cone Placement Safety Cone Placement
bagian pesawat yang punya potensi
hazard serta melindungi pekerja yang
sedang melakukan perawatan di area pesawat.
Safety cone terbuat dari plastik atau karet
berwarna mencolok yang dilengkapi pemantul
cahaya sehingga terlihat dengan jelas di
siang dan malam hari. Pemasangan safety cone
harus sesuai CMM APP. C-03 Ramp Handling &
Safety Procedure. Kesalahan dalam pemasangan
safety cone, terutama saat ground handling dapat
berdampak pada keselamatan pekerja maupun Narrowbody Aircraft
pesawat. Karena itu, perhatikan benar prosedur Widebody Aircraft
Oktober 2016 15
Interpretasi
D
alam perawatan pesawat, Handover jawab menuliskan pekerjaan yang sudah selesai
Book berperan penting dalam menjamin dikerjakan dan pekerjaan yang harus dilanjutkan oleh
airworthiness, terutama untuk pekerjaan Manager shift berikutnya di dalam Handover Book.
yang dilakukan oleh shift berbeda. Manager produksi shift berikutnya wajib memeriksa
Sebagai media komunikasi, buku operan yang laporan dalam buku operan untuk mengetahui
mencakup status pekerjaan secara detail ini harus progres pekerjaan yang perlu dilanjutkan, salah
dikomunikasikan dengan benar. Selain mencegah satunya adalah pekerjaan yang bersifat Required
cost of poor quality, komunikasi yang efektif dan benar Inspection Item (RII) dan Critical Task.
dalam buku operan juga berperan mencegah potensi Untuk menjelaskan kondisi faktual pekerjaan
kecelakaan penerbangan. Karena itu, penerapan serah yang belum selesai, laporan secara verbal harus
terima pekerjaan dalam Handover Book ditentukan dilakukan oleh Manager shift pertama dengan
dalam AMO Manual Part 2.26 Shift/Task Handover Manager shift berikutya. Laporan verbal dilakukan
Book Procedure seperti tercantum dalam ketentuan sambil menunjukkan kondisi aktual di pesawat dan
berikut ini: pekerjaan yang belum selesai dituntaskan. Hal ini
The primary objective of the shift/task handover is to untuk menghindari kesalahpahaman ketika membaca
ensure effective communication between the incoming laporan yang dibuat secara tertulis. Manager shift
Manager and outgoing Manager at the point of handing memprioritaskan pemeriksaan pekerjaan yang
over the continuation or completion of the maintenance. belum tuntas yang bisa berpengaruh pada pekerjaan
| All production Managers will provide a Handover berikutnya. Status pekerjaan yang tidak selesai dalam
Maintenance Status Book located at each production satu shift waktu kerja harus mendapat perhatian.
line in which the maintenance that is to continue from Setiap tahap pekerjaan harus dilaporkan secara detail
the previous shift will be recorded and communicated agar mudah ditelusuri dan dinyatakan tuntas serta
with the next shift Manager. | The communication selesai.
between the incoming and outgoing Managers must Ketelitian, kejelasan, dan keterbukaan dalam serah
be sufficient and effective in order the succeeding terima pekerjaan ini menjadi faktor signifikan menjaga
maintenance Manager to continue the work without airworthiness. Apalagi beberapa kejadian dalam
leaving any maintenance or inspection tasks unfinished dunia penerbangan disebabkan adanya pekerjaan
due to misunderstandings. yang tidak tuntas hanya karena tidak dilaporkan
Dalam ketentuan ini ada dua hal penting yang dalam serah terima pekerjaan. Maka, peran Handover
harus diperhatikan dalam serah terima pekerjaan. Book harus menjadi jembatan antara dua Manager
Pertama, komunikasi yang efektif dan keberadaan yang mengambil alih fungsi pekerjaan sehingga
Handover Book pada setiap production line. tidak ada item pekerjaan yang tertinggal. Pesawat
Komunikasi yang efektif antar Manager dilakukan terbang terjamin kondisi airworthy-nya selama proses
secara tertulis maupun secara verbal. Kedua, Handover perawatannya selalu sesuai dengan ketentuan dan
Book harus ada dan Manager produksi bertanggung prosedur yang berlaku. y (Asep Sumantri)
16 Oktober 2016