Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISA KEGIATAN DAN HASIL


A. Kontribusi Praktikan bagi Kantor Pos

Kemampuan beradaptasi dan keaktifan komunikasi yang dimiliki praktikan


terhadap Kantor Pos Bondowoso mendapatkan hasil yang memuaskan. 85% pekerjaan
dari posisi customers services dapat praktikan selesaikan, mulai dari validasi
geotagging & foto rumah, pengesahan remitansi, melegalisir surat & kartu pos,
menginput nama-nama PBP pengganti, validasi penerima bantuan melalu survey
langsung di lapangan, membuat format BAST PBP Pengganti, dan membuat format
SPTJM Penggantian PBP. Di kantor, praktikan menjalin hubungan baik dengan
semua yang berada di kantor pos baik itu Executive Manager, SPV, karyawan lain,
customers, bahkan dengan sesama teman PPL baik dari STAI At Taqwa maupun dari
universitas lain. Semuanya saling berkolaborasi disini. Dengan kata lain, tidak ada
pekerjaan yang terasa sulit ketika dikerjakan secara tim karena pasti akan
menghasilkan laporan yang berkualitas dengan efektivitas dan efisiensi waktu yang
dapat dipertanggungjawabkan secara bersama bila ada kesalahan sekalipun.

Ketika menempatkan posisi sebagai customers services, praktikan


mendapatkan kepercayaan penuh dari SPV Pelayanan untuk menjalankan akun PGC
beliau. Tentunya praktikan tidak ingin mengecewakan amanah yang sudah diberikan
kepada praktikan. Tugas validasi geotagging dan foto rumah terselesaikan cukup
mudah dikarenakan support dan dukungan penu dari executive manager dan semua
SPVdi Kantor pos.

Executive Manager adalah pimpinan tertinggi yang menaungi semua hal


terkait instansi nya dan semua pimpinan anak cabang yang berada dibawahnya.
Seperti yang diketahui semua orang, setiap pemimpin adalah orang-orang terpilih
yang siap untuk mengemban amanat yang berada di pundaknya. Kharisma seorang
pemimpin akan menurun kepada bawahannya sehingga sangat menentukan nyaman
tidaknya lingkungan kerja yang ditempatinya.

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat


Faktor pendukung dalam menyukseskan setiap program adalah sikap saling
keterbukaan dan menjaga hubungan hangat antara praktikan dengan seluruh SPV dan
staff lainnya. Selain suasana kerja yang sangat mendukung, faktor alat-alat kerja juga
menjadi penentu bagaimana pekerjaan itu selesai sebagaimana mestinya.
Menurut Amstrong dan Baron (1998), beberapa faktor yang menentukan
kualitas kerja seseorang antara lain:
1. Keterampilan. Maksudnya, mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan
menggunakan fasilitas sebaik mungkin sehingga customers mendapatkan
kepuasannya dan karyawan pos mendapatkan kebanggaannya.
2. kompetensi yang dimiliki. Maksudnya, ilmu yang berkaitan antara kognitif
(pengetahuan) dan psikomotorik (keterampilan) untuk melaksanakan scanning,
survey langsung, validasi, legalisir seperti yang diajarkan oleh guru pamong,
dosen pembimbing, maupun di mata kuliah sebelumnya.
3. Motivasi. Maksudnya, dorongan berpikir yang memaksakan praktikan untuk terus
beradaptasi dengan pekerjaan yang cenderung seringkali berubah-ubah setiap
minggunya. Praktikan harus mencari apa yang harus dilakukannya dan mengapa
dia harus melakukannya karena jika praktikan mengetahui tujuannya, maka akan
memiliki semangat tersendiri untuk menggerakkan raga nya untuk tidak bermalas-
malasan. Dan dari sinilah motivasi mulai terbentuk.
4. Kepemimpinan. Maksudnya, dalam satu kelompok pastinya setiap praktikan
memiliki egonya masing-masing yang tentunya perlu dikendalikan agar tidak ada
permusuhan dan pertentangan satu pihak baik itu dari kelompok internal maupun
hubungan baik dengan karyawan kantor pos.
5. kepercayaan tim. Maksudnya, setiap praktikan harus memiliki sikap keterbukaan
baik itu terhadap pemikirannya maupun terhadap kesulitannya sehingga praktikan
yang lain dapat turun tangan dan membagi jobdesk sesuai kemampuan.
Kepercayaan terbentuk karena adanya motivasi yang diberikan oleh sesama
praktikan. Semua akan berjalan sesuai rencana jika satu kelompok tersebut
memiliki solidaritas yang tinggi dan kekeluargaan yang sangat erat.
6. Kompensasi. Maksudnya, dalam setiap pekerjaan pasti ada imbalannya baik itu
berupa uang maupun barang. Kompensasi erat kaitannya dengan hubungan
mutualisme. Praktikan mendapatkan pembelajaran dan camilan dari kantor pos,
SPV dan karyawan mendapatkan kemudahan dalam pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai