Anda di halaman 1dari 3

4.

Rotasi Pekerjaan

Job rotation  (rotasi pekerjaan ) adalah proses perpindahan karyawan


dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain secara horizontal atau pada
tingkatan level yang sama dari posisi pekerjaan yang sebelumnya dan
masih dalam satu organisasi atau perusahaan yang sama. Rotasi
pekerjaan ini dilakukan perusahaan-perusahaan sebagai strategi untuk
mengurangi kemonotonan atau rutinitas yang dilakukan karyawan,
yang dimana rutinitas pekerjaan ini membuat karyawan merasa jenuh
dan bosan sehingga motivasi, semangat, dan produktivitas kerjanya
menurun. Dengan adanya program rotasi pekerjaan ini,
karyawan dapat mengurangi rasa kejenuhan ketika bekerja, dapat
meningkatkan kariernya, memperkaya pengalaman, memperluas
pengetahuan karyawan, dan dapat mengembangkan keterampilan
baru, serta meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Rotasi kerja didasarkan atas kebijakan dan peraturan manajer, yang berarti bahwa pelaksanaan
rotasi didasarkan atas perencanaan perusahaan menurut kebijakan dan peraturan yang telah
ditetapkan dan dituangkan dalam pedoman yang berlaku.

Rotasi pekerjaan yang terjadi di PT Indofood ini dilakukan untuk karyawan-karyawan yang telah
bekerja di perusahaan dengan waktu yang lama, rotasi ini dilakukan biasanya karena kebutuhan
departemen, kebutuhan karyawan atau peningkatan produktivitas dan beberapa pertimbangan
lainnya.

Tahapan yang mereka lakukan dalam rotasi pekerjaan adalah menawari karyawan tersebut apakah
bersedia dipindah tugaskan, hal ini dilakukan untuk menghindari keterpaksaan yang berdampak pada
penurunan kinerja. Lalu apabila mereka bersedia, perusahaan akan mengadakan seleksi kemampuan
karyawan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan karyawan agar penerapan tugas baru dapat
disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan karyawan. Kemudian perusahaan akan melakukan
training atau pelatihan bagi karyawan tersebut agar dapat beradaptasi dengan tugas dan tanggung
jawab yang baru dan siap menjalankan job description barunya.

Setelah karyawan menjalani program tersebut, perusahaan akan memonitoring kinerja karyawan
tersebut guna mengetahui seberapa jauh perkembangan karyawan selama mengikuti program. Bila
karyawan tersebut terlihat cocok dan mampu beradaptasi di posisi baru, maka perusahaan bisa
mempertimbangkan karyawan mengisi posisi lain yang dapat menunjukkan keunggulan karyawan.
Namun jika tidak, perusahaan akan mengembalikan karyawan ke posisi semula. Selain itu, perusahaan
juga akan meminta persetujuan karyawan tersebut, apakah bersedia untuk menempati posisi baru atau
ingin kembali ke posisi lama. Karena, tidak semua karyawan bersedia dirotasi meskipun menunjukkan
kinerja yang baik di posisi baru dengan tanggung jawab berbeda.

7. Berbagai job characteristics yang memotivasi pekerja


Menurut Hackman dan Oldham dalam Robbins (2007) dalam setiap pekerjaan setidaknya harus
memiliki lima dimensi dari sebuah pekerjaan yaitu:

 Skill Variety : Tingkat keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan (mudah-
sulit)
Dimana suatu karyawan ditantang untuk di test keterampilan dan kemampuan mereka. Hal
ini meliputi penggunaan sejumlah keterampilan dan kemampuan yang berbeda. Hal ini
menjadi penentu jobdesk apa yang cocok pada karyawan tersebut.

Banyaknya keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Makin banyak ragam
keterampilan yang digunakan, makin kurang membosankan pekerjaanya. Contoh, adanya
rotasi kerja membuat karyawan mengasah skill dan menambah wawasan serta pengalaman
yang baru

 Task Identity : Jelas awal dan akhirnya (kapan waktu mulai dan berakhir, indikator hasil jelas)
Tingkatan dimana karyawan mengenal dan dapat menyelesaikan tugasnya secara
menyeluruh dari awal sampai akhir dengan hasil yang terlihat. Hal ini akan lebih berarti bagi
karyawan karena mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut penting dan merasa
bangga akan hasil yang didapatkannya.

Di PT Indofood terdapat pembagian karyawan yang bekerja secara shift dan non shift. Waktu
kerja untuk karyawan shift dimulai jam 07.00 – 22.00 WIB. Sedangkan yang non shift, bekerja
selama 8 jam dari jam 08.00 – 17.00. Untuk hasil dari kinerjanya terlihat dari pencapaian
target produksi, kesesuain dengan SOP, ketepatan waktu tugas dan tanggung jawab tiap
karyawan, dan lainnya.

 Task Signifacance : Tingkat dampak pekerjaan bagi organisasi atau pihak lain (sangat
penting-tidak penting)
Suatu tingkat dimana pekerjaan tersebut memiliki pengaruh yang penting pada kehidupan
atau pekerjaan orang lain, baik di dalam organisasi ataupun lingkungan luar. Karyawan akan
diberikan jobdesk yang lebih spesifik dengan kemampuan dan keterampilan mereka. Hal ini
akan berhubungan positif dengan kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi.

 Autonomy : Tingkat kebebasan/keleluasaan dalam menetapkan jadwal dan prosedur kerja


Kebebasan untuk mengendalikan sendiri pelaksanaan tugasnya berdasarkan uraian dan
spesifikasi pekerjaan yang dibebankan kepadanya, dengan indikator kebebasan dalam
merencanakan pekerjaan dan kebebasan dalam melaksanakan tugas.

 Feedback : Umpan balik terhadap kinerja atau hasil dari pekerjaannya


Hasil dari kerja keras karyawan apabila berhasil menyelesaikan semua tugasnya. Hal ini
tentunya membawa pengaruh positif terhadap kinerja dan semangat karyawan. Contohnya
apabila waktu gajian. Karyawan akan sangat bersemangat terlebih lagi bila diberikan bonus
gaji.
Daftar Pustaka

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/21228/20937

https://sleekr.co/blog/cara-dan-panduan-rotasi-pekerjaan-karyawan/

http://news.unair.ac.id/2020/05/04/pengaruh-job-rotation-job-assignment-dan-mentoring-
terhadap-program-pengembangan-bakat/

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/878/5/128320198_file5.pdf

https://alfindarma.blogspot.com/2017/10/makalah-manajemen-sdm-job-design-cafe.html

Anda mungkin juga menyukai