Yohana Agustina
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing:
Dr. Dodi Wirawan I,., SE., M.Com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract:
The objective of this research is to measure the influence of verbal and non-
verbal communication as independent variables on the success of training as the
dependent variable using regression analysis by employing F and t test analysis.
This is an explanatory research since the objective tries to explain the relation and
influence of the determined variable.
The sample of this study is 61 insurance agents of WannaArtha Agent Star
Premier Kediri that have received a training program. The sample is obtained using
census method, which uses the entire population as the respondents. The research
instruments are assessed using validity test, multiple linear regression test, and classical
assumption test, i.e. normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The
hypothesis is assessed using F test and t test.
The results of the multiple linear regression test show that verbal and non-verbal
communication simultaneously play a significant role in the success of employee training,
with the significance level of 0.001 and adjusted R2 of 0.399 (39.9%). Verbal
communication (X1) = 0.001 and non-verbal communication (X2) = 0.001 give a
significant influence on the success of the training, which can be seen from the
significance value of lower than 0.05
Keywords: verbal communication, non-verbal communication, success of training
Abstrak:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besaar pengaruh variabel bebas
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal terhadap variabel terikat keberhasilan
pelatihan dengan menggunakan analisis regresi metode analisis uji F dan t.
Penelitian ini termasuk dalam jenis pemelitian explanatory research karena
penelitian bertujuan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel
yang telah ditetapkan.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 agent asuransi dari WannaArtha Agent
Star Premier Kediri yabg telah mengikuti pelatihan. Sampel diambil dengan metode
sensus yaitu menggunakan seluruh populasi sebagai responden. Uji yang digunakan untuk
menguji instrumen penelitian adalah uji validitas, uji regresi linier berganda dan uji
asumsi klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinieritas dan uju heteroskedastisitas.
Sedangakn untuk uji hipotesis menggunakan uji F dan uji t.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa secara simultan variabel komunikasi verbal dan non verbal
memiliki peranan yang signifikan terhadap keberhasilan pelatihan karyawan dengan
signifikansi 0,001 dan Adjusted R2 sebesar 0,399 (39,9%). Secara parsial, variabel
komunikasi verbal (X₁) = 0,001 dan variabel komunikasi non verbal (X₂) = 0,001,
menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan pelatihan dilihat
dari nilai signifikan lebih kecil daripada 0,05.
Kata kunci : Komunikasi verbal, komunikasi non verbal, keberhasilan pelatihan
1. PENDAHULUAN
Tantangan terberat Indonesia daya manusia ini membuat para
sebagai negara berkembang adalah angkatan kerja tidak bisa
kualitas sumber daya manusia yang memanfaatkan kesempatan kerja
masih rendah, sedangkan di sisi lain dengan baik karena dianggap belum
tingginya jumlah angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
yang tidak bisa di tampung di pasar (sumber:
kerja karena tidak sebanding dengan https://www.pressreader.com/indone
lowongan kerja yang ada. Ada sia/kompas).
banyak faktor yang mempengaruhi Sedangkan melihat dari sisi
rendahnya kualitas sumber daya perusahaan, perusahaan harus tetap
manusia di Indonesia, salah satunya memiliki sumber daya manusia yang
seperti rendahnya kualitas memiliki kompetensi tinggi untuk
pendidikan. Pendidikan sendiri bagi dapat terus berlangsung. Selain itu
sebagian masyarakat Indonesia agar dapat tetap terus bersaing di era
masih dianggap sesuatu yang mahal ini perusahaan harus terus melakukan
sehingga tidak semua lapisan pengembangan pada usahanya agar
masyarakat dapat meraskan bangku tidak tertinggal dengan para
pendidikan. Faktor lain yang kompetitor. Kunci dari
mempengaruhi juga kurangnya pengembangan usaha ini dipegang
pengalaman dan ketrampilan yang oleh sumber daya manusia yang
dimiliki, hal ini yang membuat posisi dimiliki sebagai penggerak
tawar mereka rendah sehingga perusahaan.
seringkali mereka hanya Agar sumber daya manusia yang
mendapatkan pekerjaan berupah ada di perusahaan dapat memiliki
rendah di lapangan kerja. Karena kompetensi yang diinginkan oleh
adanya keterbatasan dari sumber perusahaan guna peningkatan
kualitas dan produktivitas kerja dapat Variabel komunikasi
melakukan progam pelatihan yang dianggap penting karena dalam
terpadu kepada para tenaga kerja. proses terjadinya penyampaian
Pelatihan pada dasarnya diberikan materi oleh pelatih komunikasi akan
untuk meningkatkan potensi dan menentukan dapat diterima dengan
keterampilan yang dimiliki pekerja baik atau tidak oleh peserta. Saat
guna memenuhi kebutuhan komunikasi dapat dilakukan dengan
perusahaan. baik oleh pelatih maupun juga
Di dalam proses pelatihan tenaga peserta, tujuan perusahaan untuk
kerja pasti terdapat proses melakukan pelatihan akan lebih
komunikasi yang terjadi antara mudah dicapai.
pelatih dan peserta pelatihan. Dalam Seperti banyak pelatihan yang
hal ini kemampuan pelatih dalam diberikan kepada agen asuransi,
mentransferkan ilmu kepada peserta dibutuhkan kemampuan pelatih
merupakan hal yang penting. untuk berkomunikasi dengan tepat
Kemampuan pelatih juga harus dan baik agar dapat mentransferkan
disesuaikan dengan para peserta agar ilmunya kepada para agen. Ilmu yang
informasi yang ingin disampaikan diberikan oleh pelatih sendiri salah
dapat diterima dengan baik dan satunya adalah bagaimana agar
tujuan dari pelatihan dapat tercapai. mampu berkomunikasi dengan baik
Ada dua bentuk komunikasi kepada para calon pemegang polis
menurut sifatnya, yaitu komunikasi asuransi.
verbal yang terdiri dari lisan dan Kemampuan dalam berkomunikasi
tulisan dan komunikasi non verbal sangat dibutuhkan oleh seorang agen
yang terdiri dari ekspresi wajah, asuransi dalam menawarkan
kontak mata, serta gerakan tubuh. produknya kepada calon pemegang
Sehingga perlu diperhatikan apakah polis. Agen asuransi sebagai
sifat-sifat dalam komunikasi perwakilan dari perusahaan harus
memiliki pengaruh yang signifikan mampu memiliki kemampuan
terhadap keberhasilan pelatihan yang berkomunikasi yang efektif, hal ini
dilakukan. akan memudahkan seorang agen
asuransi untuk menjual produk pengetahuan tentang produk-produk
perusahaan. Perusahaan asuransi perusahaan serta standarisasi
sendiri juga harus memperhatikan pelayanan dan juga pelatihan untuk
etika berpakaian dan perilaku sebagai agen lama agar dapat terus dapat
profesional agen mereka, karena apa meningkatkan kinerjanya. Sehingga
yang akan dilihat akan mewakili pelatihan menjadi program
penilaian pada perusahaan asuransi perusahaan yang sangat penting guna
tersebut. Sehingga komunikasi dapat dapat terus meningkatkan
digambarkan sebagai ujung tombak produktivitas perusahaan.
dari agen asuransi untuk dapat Rumusan Masalah
menjual produk mereka yang akan 1. Apakah komunikasi verbal dan
mempengaruhi produktivitas mereka. nonverbal dalam pelatihan
Dengan dasar tersebut penyusun berpengaruh secara simultan
mencoba menganalisis salah satu terhadap keberhasilan pelatihan
lembaga yang menawarkan jasa karyawan?
asuransi jiwa yang tidak akan lepas 2. Apakah komunikasi verbal dan
akan kebutuhan pelatihan bagi nonverbal dalam pelatihan
karyawannya, yaitu Wana Artha berpengaruh secara parsial
Agent Star Premier Kediri. Hal ini terhadap keberhasilan pelatihan
karena banyaknya agen yang dimiliki karyawan?
oleh perusahaan ini sebagai sumber 3. Manakah diantara komunikasi
daya utama di perusahaan asuransi verbal dan nonverbal dalam
yang harus dilatih agar siap menjadi pelatihan yang mempunyai
perantara serta perwakilan pengaruh dominan terhadap
perusahaan yang akan mencari keberhasilan pelatihan
pihak-pihak untuk bekerja sama karyawan?
dengan perusahaan. Wana Artha Tujuan Penelitian
Agent Star Premier Kediri selalu 1. Mengetahui pengaruh secara
melakukan pelatihan baik untuk para simultan komunikasi verbal dan
agen baru yang digunakan sebagai nonverbal dalam pelatihan
sarana untuk memberikan
terhadap keberhasilan pelatihan simbol untuk menciptakan dan
karyawan. menafsirkan makna.
2. Mengetahui pengaruh secara Mulyana (2014) simbol atau
parsial komunikasi verbal dan pesan verbal adalah semua jenias
nonverbal dalam pelatihan simbol yang menggunakan satu kata
terhadap keberhasilan pelatihan atau lebih. Hampir semua
karyawan. rangsangan wicara yang kita sadari
3. Mengetahui diantara komunikasi termasuk ke dalam kategori pesan
verbal dan non verbal yang verbal disengaja, yaitu usaha-usaha
mempunyai pengaruh dominan yang dilakukan secara sadar untuk
terhadap keberhasilan pelatihan berehubungan dengan orang lain
karyawan. secara lisan. Menurut Larry A.
Samovar dan Richard E. Porter
2. LANDASAN TEORI dalam Riswandi (2009) komunikasi
Komunikasi adalah tindakan non verbal mencakup semua
membujuk orang lain untuk rangsangan (kecuali rangsangan
menafsirkan suatu gagasan dengan verbal) dalam suatu setting
cara yang dimaksudkan oleh si komunikai, yang dihasilka oleh
pembicara atau penulis. Istilah ini individu dan penggunaan lingkungan
berasal dari kata Latin “communis”, oleh individu, yang mempunyai nilai
yang berarti bersama atau “common” pesan potensial bagi pengirim atau
kata lain Inggris. Jika kita penerima. Secara sederhana, pesan
mengadakan suatu komunikasi atau non verbal adalah semua isyarat yang
gagasan- gagasan, maka kita telah bukan kata-kata.
membentuk suatu tempat pertemuan Pelatihan adalah proses untuk
bersama yang mendasari pemahaman mengajarkan kepada karyawan baru
(Flippo,1995). atau karyawan yang ada
Wood (2012) komunikasi adalah keterampilan yang mereka butuhkan
sebuah proses sistematis di mana untuk melakukan pekerjaan mereka,
orang berinteraksi dengan melalui seperti memperlihatkan kepada
tenaga penjual baru mengenai cara agen asuransi. Sampel yang
menjual produk (Dessler, 2015). ditentukan ialah sebanyak 61 sampel.
Teknik pengambilan sampel
Hipotesis Penelitian dilakukan dengan teknik sensus.
H1 :Komunikasi verbal dan Jenis dan Teknik Pengumpulan
nonverbal dalam penelitian Data
berpengaruh signifikan secara Penelitian ini menggunakan dua
simultan terhadap keberhasilan sumber data, yaitu data primer dan
pelatihan karyawan. data sekunder. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan menyebarkan
H2 :Komunikasi verbal dan
kuesioner. Sedangkan data sekunder
nonverbal dalam penelitian
diperoleh dengan mengumpulkan
berpengaruh signifikan secara
informasi yang berasal dari jurnal
simultan terhadap keberhasilan
ilmiah dan penelitian terdahulu yang
pelatihan karyawan.
relevan dengan topik penelitian.
H3 :Komunikasi verbal memiliki Metode Analisis Data
pengaruh dominan terdahap Metode analisis data yang
keberhasilan pelatihan. digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear
3.METODE PENELITIAN
berganda untuk menganalisis
Berdasarkan tujuan penelitian
pengaruh variabel independen
yang telah ditetapkan maka
terhadap variabel dependen dengan
penelitian yang dilakukan termasuk
menngunakan SPSS versi 20. Untuk
jenis explanatory research dengan
menguji isntrumen penelitian
metode kuantiatif.
menggunakan uji validitas dan uji
Objek Penelitian, Populasi dan
reliabilitas. Uji asumsi klasik yang
Sampel
digunakan ialah uji normalitas,
Objek yang digunakan sebagai
multikolinearitas, dan uji
objek penelitian yakni Wana Artha
heterokesdastisitas.
Agent Star Premier Kediri dengan
populasi yang dipilih ialah seluruh
4. HASIL PENELITIAN
Hasil penyebaran 61 kuesioner Crochbach >0,60, sehingga dapat
diperoleh gambaran umum dikatakan bahwa instrumen
responden sebagai berikut: pernyatan dapat digunakan dalam
penelitian sudah reliabel.