1. DEFINISI
Atomic Absorption Spectrophotometr-Graphite Furnace adalah metode analisa yang
didasarkan pada pengukuran besarnya penyerapan energi oleh suatu atom unsur sebagai
fungsi dari panjang gelombang radiasi.
2. TUJUAN
Menentukan kandungan timah pada contoh uji dengan metode Atomic Absorption
Spectrophotometry – graphite furnace.
3. PRINSIP
Contoh uji didestruksi dengan HNO3 dan HCl kemudian tambahkan KCl untuk
mengurangi
gangguan. Sn dibaca menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometr-Graphite
Furnace pada panjang gelombang maksimal 235,5 nm dengan nyala oksidasi
N2O-C2H2.
Reaksi yang terjadi:
4. RUANG LINGKUP
Minyak goreng
6. ACUAN
6.1. Standarisasi Nasional Indonesia(SNI) 3554-2015 tentang Cara Uji Air Minum dalam
Kemasan
7. ALAT
7.1. AAS graphite furnace;
7.2. Tanur;
7.3. Neraca analitik;
7.4. Hotplate;
7.5. Waterbath;
7.6. Labu ukur 1000 mL, 100 mL, dan 50 mL;
7.7. Pipet ukur 5 mL dan 10 mL berskala 0,1 mL;
7.8. Erlenmeyer 250 mL;
7.9. Gelas ukur 50 mL;
7.10. Gelas piala 250 mL.
8. REAGEN
8.1. Larutan kalium klorida, 10 mg/mL K;
Timbang 1,91 g KCl, kemudian larutkan dengan aquabidest sampai 100 mL di labu ukur
8.2. Asam Nitrat pekat, HNO3 pekat
8.3. Asam klorida pekat, HCl pekat
8.4. Larutan baku Sn 1000 μg/mL
Timbang 1000 mg Sn, kemudia larutkan dengan 200 mL HCl pekat kedalam labu ukur
1000 mL, tambahkan 200 mL aquabidest, kemudian dinginkan sampai mencapai suhu
ruang dan encerkan sampai tanda batas.
8.5. Larutan baku kerja Sn;
Pipet 10 mL HCl pekat dan 1,0 mL larutan KCl ke dalam masing-masing labu ukur 100 mL
9. CARA KERJA
9.1. Timbang 10 g sampai dengan 20 g contoh uji dengan teliti ke dalam
Erlenmeyer 250 mL,
10. PERHITUNGAN
A−a
C (μg/mL) = b
[ Sn ]= C x V
W
Ket
[Sn] = Konsentrasi (mg/kg)
C = Konsentrasi logam dari kurva kalibrasi (mg/L)
V = volume larutan akhir (mL)
W = bobot contoh (g)
A = Absorbansi
a = intersep
b = slope